Falling in Love With Soon Jung | Episode 16 - 1
Min Ho tiba-tiba limbung ketika sedang berjalan. Mungkin kepalanya terasa sakit. Karena Min Ho kemudian teringat dengan perkataan Dokter Jo bahwa dia memberikan 10x dosis normal imunosupresif (penekanan kerja sistem imun, supaya sistem imun tubuh Min Ho tidak lagi menolak jantung Dong Wook). Obat itu akan membantu Min Ho, tapi juga akan menyulitkan Min Ho. Lesu, pusing, muntah, dan demam akan sering muncul sebagai efek samping. Tapi Min Ho harus bertahan.
“Karena aku masih hidup, sehingga aku bisa merasakan hal-hal seperti ini.”
Min Ho menyemangati dirinya sendiri.
***
Berita tentang kebangkrutan Hermia memenuhi layar kaca. Bahwa Hermia merekomendasikan manajer hukum dan telah memulai counterplan mereka. Meskipun dari awal itu bukan proses yang mudah. Karena Gold Partner sebagai pemegang obligasi terbesar juga merekomendasikan seorang manajer hukum dari pihak mereka.
Dalam proses pemilihan manajer hukum yang akan memegang posisi yang paling menguntungkan, ada dugaan bahwa akan ada pertempuran besar antara kedua belah pihak.
Soo Jung dan Joon Hee melihat berita itu di rumah mereka masing-masing. Tentunya dengan perasaan yang berbeda.
***
Min Ho berpapasan dengan Joon Hee di kantor. Joon Hee menyindir Min Ho yang tetap datang ke kantor padahal Min ho akan meninggalkan posisinya sebagai CEO karena kebangkrutan.
“Aku datang ke sini untuk mengosongkan ruanganku. Mengapa?” ujar Min Ho dengan kesal. “Aku dengar kau sibuk hari ini menghibur para hakim dari departemen hukum kebangkrutan. Aku dengar manajer hukum memutuskan untuk tidak di ruang sidang, tapi di kamar salon.” Min Ho balas menyindir.
Joo Hee mengira Min Ho menaruh harapan pada para direktur untuk merekomendasikan orang-orang dari Hermia untuk posisi manajer hukum. Dia mengingatkan bahwa Min Ho besok akan mengetahui, bahwa nama dialah yang akan naik sebagai manajer hukum. Tapi Min Ho bilang dia mungkin juga membuat upaya panik untuk terakhir kalinya.
“Kita akan sering bertemu di Seocho-dong. Aku akan berada di pengadilan kebangkrutan mencoba untuk membangkrutkan perusahaan ini. Dan kau akan berada di kantor Kejaksaan untuk tuntutan pelanggaran kepercayaan.”
“Oke. Sepertinya kau dan aku akan makan makanan Seocho-dong. Ayo kita sering bertemu.” Min Ho lalu pergi.
***
Min Ho rapat dengan Direktur Yoon dan Direktur Kim. Min Ho bilang bahwa besok adalah hari penentuan manajer hukum. Min Ho memastikan Direktur Yoon telah memilih calon yang bisa mereka percaya. Direktur Yoon memberitahu bahwa mereka merekomendasikan mantan presiden Bank Ji Hyung Soo yang memiliki banyak pengalaman dalam proses rehabilitasi perusahaan.
Tapi Direktur Kim bagaimanapun mereka menggalang dukungan, tetap tidak akan diabaikan. Karena dia mendengar semua hakim untuk pengadilan kebangkrutan sudah di pihak Gold Partners. Direktur Yoon menambahkan bahwa kemungkinan Lee Joon Hee menjadi manajer hukum sangat tinggi.
“Tapi jangan menyerah sampai akhir. Kita telah menyiapkan banyak untuk ini. Direksi, kalian harus dapat menahan orang seperti Lee Joon Hee.” Min Ho memberikan semangat.
Direktur Kim mengerti.
“Hari ini adalah hari terakhir kau sebagai CEO dan melihat kau bekerja begitu keras sampai akhir, aku merasa menyesal dan bersyukur.” Direktur Yoon menundukan kepala menunjukkan rasa hormatnya pada Min Ho.
“Direktur Yoon, kau masih menjijikkan sampai akhir.” Canda Min Ho. “Terima kasih untuk percaya dan mengikuti aku selama ini.”
“Kami lebih berterima kasih.” Ujar Direktur Kim. “Harap damai kemana pun kau pergi.”
Direktur Yoon menjabat tangan Min Ho penuh dengan rasa terima kasih. Membuat Min Ho tertawa.
***
Joon Hee bertemu dengan Ji Hyun di ruangannya. Dia memberitahu pada Ji Hyun bahwa mulai hari ini Min Ho dihapus dari posisinya sebagai CEO. Ji Hyun bertanya-tanya, bagaimana bisa Min Hoo berakhir seperti itu. Joon Hee tertawa.
“Akhirnya, besok adalah hari mereka memilih manajer hukum. Kau telah mempersiapkan dengan baik untuk itu, kan?”
“Tentu saja. Ketua Hakim juga menyatakan bahwa kita memiliki kerjasama penuh darinya. Dan ia berjanji bahwa bahkan jika itu berjalan menuju rehabilitasi perusahaan, ia akan menggunakan kekuasaannya dan mendorongnya untuk mengakhiri dengan kebangkrutan.”
Itu bagus. Ji Hyun mengingatkan bahwa tim pemasaran Gold Partners bekerja tanpa henti untuk membantu Joon Hee menjadi manajer hukum. Karena mereka telah memasang iklan tentang Joo Hee di seluruh media, Joon Hee akan menjadi seseorang yang luar biasa dimana setengah dari penduduk negara ini akan tahu siapa Joon Hee.
Ji Hyun memuji Min Ho, tapi raut wajahnya setelah mengatakan itu menunjukkan hal sebaliknya.
***
Min Ho berpamitan pada para sekertaris. Mi Roo merasa sedih, karena mereka sudah begitu dekat saat Min Ho ada disana. Min Ho bercanda dengan mengatakan supaya Mi Roo tidak berpura-pura sedih. Min Ho meminta Mi Roo terus membantunya dengan konsultasi mengenai perempuan. Mi Roo mengerti, Min Ho bisa mengandalkannya.
Min Ho berpesan pada Yoo Mi untuk melupakan Deputi Song dan menemukan seorang pria yang baik. Karena itu, Yoo Mi meminta Min ho mengatur sebuah kencan untuknya.
Pada Soon Jung, Min Ho bilang bahwa Soon Jung telah bekerja keras. Dan karena Soon Jung masih bekerja keras, Min Ho meminta Soon Jung membantunya membawa barang-barang. Soon Jung mengiyakan.
Mereka lalu berjalan menuju lift sambil membawa barang Min Ho. Soon Jung bilang hari ini adalah hari terakhir Min Ho sebagai CEO, tapi bagaimana bisa Min Ho pergi seperti itu. Tapi Min Ho bilang menjadi pengangguran itu bagus.
“Kau menjadi pengangguran, tapi kau akan lebih sibuk sebagai gantinya. Kau tidak akan punya waktu untuk bermain denganku.”
“Ini adalah masalah besar. Pacarku adalah seorang pekerja dan aku pengangguran.” Canda Min Ho.
Soon Jung menyuruh Min Ho untuk beristirahat. Selama ini Min Ho tidak bisa beristirahat dengan baik. Min Ho tertawa kecil. Soon Jung melanjutkan bahwa hari ini juga Min Ho tidak terlihat begitu baik, dan kehilangan sedikit berat badan juga.
Min Ho beralasan kalau dia hanya mendorong diri terlalu keras dan belum cukup tidur. Soon Jung menyentuh pipi Min Ho. Dia heran kenapa Min Ho belum membaik. Soon Jung memperhatikan wajah Min Ho.
Min Ho memeluk Soon Jung dan meminta Soon Jung untuk tidak memandangnya. Soon Jung protes, kenapa Min Ho bersikap seperti itu.
“Aku merasa seperti aku bisa hidup lagi.” Gumam Min Ho.
Soon Jung panik karena orang-orang melihat mereka. Tapi Min Ho tak peduli. Dia malah meminta orang-orang itu untuk tidak memberi hormat padanya karena dia bukan CEO lagi.
“Apakah kau benar-benar berpikir aku memintamu datang hanya untuk membantuku dengan barang-barangku? Aku melakukannya agar aku bisa melakukan ini.”
Soon Jung akhirnya membalas pelukan Min Ho. Min Ho meminta Soon Jung menghiburnya hari ini. Dia mengajak Soon Jung membuat pesta perayaan pengangguran dirinya. Soon Jung setuju. Min Ho telah bekerja sangat keras sampai sekarang, sehingga Min Ho layak untuk mendapatkan penghiburan.
Min Ho lalu meminta Soon Jung untuk terus berpelukan beberapa lama lagi. Karena Min Ho merasa nyaman. Soon Jung menepuk-nepuk pundak Min Ho.
***
Woo Shik bertemu lagi dengan Ok Hyun di sebuah pusat tahanan remaja perempuan. Woo Shik tertawa melihat pakaian Ok Hyun dan memujinya. Ok Hyun meminta Woo Shik diam saja. Dia terus memohon pada Kantor Audit untuk mengakhiri masa suspensi-nya dalam satu bulan. Dan akhirnya dia dipindahkan ke tempat itu.
Woo Shik tertawa lagi, karena merasa pekerjaan itu tidak cocok untuk Ok Hyun. Ok Hyun tidak merasa terhibur sama sekali. Dia sudah kesal, jadi Woo Shik jangan mengganggunya hari ini. Seorang anak membuatnya melakukan antar-jemput roti hari ini.
“Hey! Jadi mengapa kau di sini?”
“Besok, sialan itu, Lee Joon Hee akan menjadi manajer hukum. Jadi aku datang untuk bertanya bagaimana kita bisa membuat pembunuh itu dilemparkan ke dalam penjara. Aku datang untuk menanyakan itu, tapi sepertinya aku tidak perlu.”
Ok Hyun kesal, dia seharusnya sudah benar-benar membuka pintu rumah Joon Hee hari itu. Woo Shik membenarkan, dan dengan semangat menjelaskan.
Tapi ada sesuatu yang menarik perhatian Ok Hyun. Lengan kemeja Woo Shik tidak terkancing.
Ok Hyun melingkarkan tangannya di sekitar Woo Shik untuk mengancingkan lengan kemeja itu. Ok Hyun heran kenapa Woo Shik membiarkannya seperti itu, padahal Woo Shik bukan anak SD.
Jantung Woo Shik berdegup kencang. Woo Shik menatap wajah Ok Hyun yang tepat di depannya. Lalu Woo Shik mengecup pipi Ok Hyun dan tersenyum. Ok Hyun memukul bibir Woo Shik.
“Apa yang baru saja kau lakukan?” Tanya Ok Hyun kesal.
“Itu karena pipimu begitu indah.”
Ok Hyun yang kesal menuduh Woo Shik melakukan pelecehan seksual. Woo Shik berlari menghindari tendangan Ok Hyun. Dan Ok Hyun mengejarnya.
Ok Hyun lalu mendapatkan telepon dari temannya. Temannya itu telah menemukan tempat bisnis mobil bekas ilegal dimana Joon Hee menggunakan tempat itu. Saat teman Ok Hyun mengancam pemilik tempat itu dengan suspensi bisnis, dia mengatakan semuanya.
“Mereka menyatakan bahwa Lee Joon Hee membawa mobil dengan bumper rusak dan kaca hancur pagi-pagi setelah kecelakaan itu.”
Ok Hyun lega mendengarnya dan berterima kasih.
***
Para sekretaris sedang membereskan ruangan yang telah ditinggalkan Min Ho. Yoo Mi mengeluh, sudah berapa kali mereka mengubah pemilik ruangan itu. Mi Roo bilang CEO adalah CEO, tapi mereka juga tidak tahu kapan mereka harus mengosongkan ruangan mereka.
“Kau tahu bahwa semua tanggal perjodohanku harus dibatalkan setelah diketahui bahwa perusahaan bangkrut.” Ujar Mi Roo.
Yoo Mi ikut kesal pada perusahaan perjodohan itu. Tapi Mi Roo bilang bukan perusahaan perjodohan yang menolaknya, kemungkinan besar para pria yang menolaknya.
“Siapa yang akan menerima seseorang yang sudah tua dan tidak memiliki pekerjaan yang stabil? Lihatlah aku dan Soon Jung. Kami memiliki penampilan tetapi tidak bisa menikah karena usia kami.”
Soon Jung tersenyum mendengar ocehan Mi Roo. Yoo Mi dengan polosnya berkata bahwa dia mengerti, semua itu karena usia.
Soo Jung lalu mendapatkan telepon dari Ok Hyun.
***
Min Ho kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan obat. Min Hoe merasa perawatannya bekerja dengan baik. Mendapat suntikan imunosupresif dan bahkan pertukaran plasma. Dokter Jo bertanya, apakah Min Ho sudah merasa lelah? Tidak. Setidaknya ada sesuatu yang bisa dilakukan.
“Apa kau tahu bahwa hal yang bisa dilakukan perlahan berkurang?”
“Perlahan-lahan berkurang?”
“Situasi ini tidak sangat baik sekarang.”
“Aku mengerti.” Ujar Min Ho lirih.
“Bahkan jika kita mengikuti pertukaran plasma, tanda-tanda vitalmu tidak terlihat baik. Penolakan semakin kuat. Kami juga hampir tidak bisa mempertahankan saturasi oksigen dari 95%. Jika tekanan darahmu turun lagi, kau akan koma.”
Min Ho menanyakan tentang metode pengobatan lain. Dokter Jo bilang bahwa dia sedang memikirkan tentang mengubah jenis suntikan. Min Ho menyimpulkan bahwa itu artinya masih ada kesempatan lain. Dan dia merasa lega mengetahuinya.
“Aku akan mencoba segalanya. Aku bisa menangani semuanya.”
“Oke. Jika kau benar-benar menginginkannya, mari kita melakukan semua yang kita bisa. Pasien mencoba yang terbaik. Jadi dokter harus mencoba yang terbaik juga.”
Min Ho tersenyum. Lalu ponselnya berdering. Dokter Jo membantu mengambilkan ponsel itu. Min Ho terkejut melihat siapa yang menelepon dan menjawabnya. Itu adalah Ahjussi Ma.
***
Soon Jung menemui Ok Hyun yang menelepon sebelumnya. Soon Jung bertanya, ada apa dengan Ok Hyun, karena raut wajah Ok Hyun yang tak seperti biasanya. Tapi Ok Hyun tetap diam.
Ok Hyun mengingat ucapan temannya bahwa mereka masih belum memiliki bukti yang mempunyai jejak darah. Jika mereka memiliki bukti itu, mereka bisa saja sudah menangkap dan melemparkan Joon Hee ke dalam penjara.
Soon Jung bertanya lagi ada apa dengan Ok Hyun? Ok Hyun lalu bilang kalau dia akan mengatakan sesuatu yang akan sangat sulit ditangani Soon Jung sekarang. Soon Jung tertawa, apakah ada sesuatu dalam hidupnya yang akan mengejutkannya.
Ok Hyun memberitahu bahwa ini tentang kasus Dong Wook. Soon Jung bilang kalau mereka sudah mendapat kesimpulan tenatang kasus itu dan pelakunya juga telah terungkap.
“Soon Jung-ah. Itu.. pelakunya adalah orang lain. Dan bukan pelaku tabrak lari tapi pembunuh.”
“Apa maksudmu?” Soon Jung menginginkan penjelasan lebih jauh.
“Lee Jung Goo, ayah Joon Hee, mengambil kesalahan untuk kejahatan orang lain dan bunuh diri.”
Soon Jung merasa kalau itu tidak masuk akal. Ok Hyun meyakinkan kalau itu kebenarannya. Tapi Soon Jung masih bingung ayah Joon Hee mengambil kesalahan siapa dan untuk apa dia melakukan hal seperti itu.
“Orang yang ingin dia lindungi dengan menukar hidupnya sendiri, kau pikir itu siapa?”
Soon Jung terdiam.
Sementara itu, Joon Hee yang berada di kantornya mendapat telepon dari seorang reporter yang ingin mewawancarainya. Joon Hee memberikan waktu untuk wawancara eksklusif akhir pekan depan.
Soon Jung masih terdiam, menyadari siapa orang yang di maksud. Soon Jung berkata lirih kalau itu tidak mungkin. Tapi Ok Hyun membenarkan, bahwa orang itu adalah Joon Hee. Soon Jung menuduh Ok Hyyun berbohong dan memintanya untuk tidak bercanda.
“Joon Hee telah melakukan banyak hal yang salah belakangan ini, tapi bagaimana bisa dia membunuh sahabatnya?” Soon Jung bilang dia tersinggung.
“Soon Jung-ah, tunggu, dengarkan apa yang aku katakan.”
“Mengapa ia akan membunuh Dong Wook? Dia tidak punya alasan!” Soon Jung berteriak.
“Itu karena Joon Hee adalah penyebab di balik kasus bahan berbahaya.”
Ok Hyun menghela nafas panjang. Soon Jung masih tak mengerti hubungan hal yang disebutkan tadi dengan kematian Dong Wook. Ok Hyun pun menjelaskan bahwa Dong Wook menyejar Young Bae dan menemukan bahwa pelaku di balik kasus itu adalah Joon Hee. Jadi untuk menyembunyikannya, Joon Hee menyebabkan kecelakaan itu.
Soon Jung pun teringat perkataan Young Bae saat menemuinya. Waktu itu Young Bae berkata pada Soon Jung bahwa bukan dia pelaku sesungguhnya kasus bahan berbahaya itu, tapi orang lain.
Soon Jung bernafas dengan cepat, seperti menahan emosi. Soon Jung terkejut dengan kenyataan baru dalam hidupnya, yang sulit dia terima. Ok Hyun menanyakan keadaan Soon Jung. Soon Jung tak menjawab pertanyaan itu dan permisi pergi ke toilet.
Soo Jung berjalan menjauh. Tapi Soon Jung tak kuat dan berjongkok. Ok Hyun mendekati Soon Jung dan memeluknya. Soon Jung mulai menangis.
“Bagaimana dia bisa melakukan itu pada Dong Wook? Kau tahu orang macam apa dia! Mereka teman paling dekat. Mereka menghabiskan 24 tahun bersama-sama!”
Soon Jung menangis semakin kencang. Ok Hyun hanya bisa mengelus punggung Soon Jung, mencoba menenangkannya.
“Ok Hyun, aku merasa sangat kasihan pada Dong Wook! Dong Wook-ah, apa yang bisa aku lakukan? Apa yang bisa aku lakukan?”
Soon Jung terus menangis.
***
Min Ho juga menemui orang yang meneleponnya. Ahjussi Ma. Mereka bertemu di sebuah restoran. Ahjussi Ma meminta Min Ho mencicipi semangkuk sup. Min Ho bingung kenapa Ahjussi Ma membelikan makanan untuknya. Ahjussi Ma meminta mencicipinya sesendok penuh dan menanyakan rasanya.
Min Ho mencicipinya, dan sup itu terasa menyegarkan. Ahjussi tertawa. Dia bilang sup itu adalah makanan yang paling disukai Dong Wook. Ahjussi Maa menebak Min Ho akan menyukainya, dan ternyata benar.
“Kenapa kau menggunakan anak orang lain sebagai pengganti? Jahat.” Gumam Min Ho.
Ahjussi Ma lalu bilang kalau dia mendengar Min Ho mundur dari jabatannya sebagai CEO mulai hari ini. Min Ho membenarkan. Ahjussi Ma bilang dua ingin membelikan makanan untuk Min Ho sebagai orang dewasa. Min Ho bertanya alasannya.
“Karena aku berterima kasih. Dan aku ingin memberitahumu bahwa itu bukan kesalahanmu. Kenyataaan bahwa semuanya menjadi seperti ini.”
Ahjussi mengingatkan dia pernah mengatakan hal ini kepada Min Ho sebelumnya: Mereka yang menggunakan cara apapun yang mungkin untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tidak akan pernah bisa menang.
Ahjussi bilang begitulah cara dunia bekerja. Apa gunanya jika Min Ho melakukan semuanya hanya untuk menang. Sama seperti paman Min Ho yang mengakhiri mimpi ayahnya, Joon Hee dan Gold Partners mengakhiri impian Min Ho.
“Bagaimana bisa itu bukan kesalahanku ketika banyak hal yang telah aku lakukan (saat masih jadi bagian Gold Partners)?” ujar Min Ho tak enak.
Ahjussi Ma tersenyum, “Tapi itu sangat bagus. Maksudku, kenyataan bahwa kau telah tumbuh dengan baik seperti ini. Maksudku fakta bahwa kau telah tumbuh dengan baik seperti ini. Itu sangat tidak mudah dilakukan.”
Min Ho tersenyum. Ahjussi lalu menyampaikan terima kasihnya pada Min Ho sebagai perwakilan dari pekerja pabrik. Ahjussi sangat berterima kasih.
***
Dalam perjalanan pulang, Min Ho mendapatkan telepon dari Ok Hyun. Tentang Soon Jung yang sudah mengetahui kejahatan Joon Hee. Min Ho kesal, kenapa Ok Hyun memberitahu hal itu pada Soon Jung. Setelah menutup telepon, Min Ho mempercepat laju mobilnya.
Soon Jung berjalan menaiki tangga, lalu melihat Min Ho yang duduk menunggunya di ujung tangga. Soon Jung memanggil Min Ho (masih dengan sebutan CEO). Min Ho balas memanggil Min Ho dengan sebutan ‘takdirku’. So Sweet.
Soon Jung bergegas menghampiri Min Ho. Min Ho bilang dia merasa tidak adil. Soon Jung tak mengerti.
“Aku merasa tidak adil bahwa aku menyukaimu lebih dari kau menyukaiku. Aku selalu menjadi orang yang kehilangan dan tidak mendapatkan apapun. Itu sebabnya aku merasa tidak adil.”
Soon Jung masih tak mengerti apa yang Min Ho katakan. Min Ho pun berkata bahwa seharusnya dialah yang membutuhkan penghiburan hari ini. Tapi sepertinya dia akan menjadi orang yang menghibur.
“Hari ini adalah hari aku berhenti sebagai CEO. Mengatakan aku sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik aku, aku ingin kau menepuk punggungku dan menghiburku. Tapi sepertinya aku harus melakukan semua itu untukmu.”
“Apa yang kau bicarakan?” Soon Jung masih tak mengerti. Atau pura-pura tak mengerti dan menyembunyikan perasaannya.
Min Ho pun bilang bahwa dia sudah mendengar dari Ok Hyun, situasi yang melibatkan Dong Woo dan Joon Hee. Soon Jung pun terdiam dan nampak sedih. Min Ho menekuk lutut, mensejajarkan matanya dengan mata Soon Jung yang sedang menunduk. Min Ho bilang tidak ada kata-kata untuk mengeringkan air mata Soon Jung.
“Hal yang paling menggangguku adalah kenyataan bahwa bahkan jika aku mencoba yang terbaik, bahkan jika aku melakukan semua yang aku bisa, kau masih terluka. Kenyataan bahwa bekas lukamu lebih besar dari seberapa banyak aku tidak bisa menghiburmu.”
“Mengapa kau tidak akan bisa menghiburku? Aku sangat lega karena kau berada di sini.”
“Benarkah?” Tanya Min Ho dengan nada lucu.
Soon Jung tersenyum, “Benar.”
Min Ho lalu memeluk Soon Jung dengan erat dan mengelus kepalanya. Membiarkan Soon Jung melepaskan kesedihan dan kemarahannya.
***
Min Ho melirik takut-takut pada Soon Jung yang sedang kesal. Rupanya Min Ho yang menyuruh Soon Jung berbaring agar dia bisa membersihkan telinga Soon Jung. Tapi nyatanya, Min Ho malah hampir melukai telinganya. Soon Jung menutup lubang telinganya dengan tisu. Dan sekarang Min Ho sedang membersihkan kuku Soon Jung.
Min Ho beralasan kalau itu adalah pertama kalinya dia mencoba membersihkan telinga orang lain, dan ternyata itu tidak berhasil seperti yang dia pikirkan. Mendengar Min Ho baru pertama kali melakukannya, Soon Jung semakin kesal.
“Apakah kau mencoba untuk membunuhku?!”
“Orang tidak mati karena telinganya dibersihkan.”
“Bagaimana jika kau menyentuh gendang teli—Ah!”
Min Ho menggunting kulit jari Soon Jung. Soon Jung terkejut, jarinya berdarah. Tanpa merasa bersalah Min Ho berujat, “Oh..itu kulit!”
Lalu Min Ho menghindari delikan mata Soon Jung. Soon Jung kesal. Dia meminta Min Ho menghiburnya, bukan membuatnya marah. Soon Jung lalu meminta Min Ho untuk tidak melakukannya dan melupakan permintaannya (untuk menghibur). Soon Jung juga melepaskan tisu yang ada di telinganya.
Min Ho lalu berkata bahwa ketika dia masih kecil dan menangis, ibunya akan memotong kuku dan membersihkan telinganya. Dia ingin menjadi ibunya Soon Jung hari ini. Tapi itu tampaknya tidak akan berjalan dengan baik. Min Ho pun jadi kesal. Soon Jung tertawa mendengarnya.
Min Ho heran, kenapa Soon Jung tertawa. Soon Jung bilang Min Ho telah menghiburnya dengan cara yang aneh tersebut. Min Ho tak mengerti. Soon Jung menjelaskan bahwa Min Ho membuatnya tertawa bahkan dalam situasi yang serius.
“Benar.” Min Ho menyentuh pipi Soon Jung. “Aku senang bahwa kau tersenyum seperti ini. Aku sangat khawatir bahwa tidak ada kata-kata untuk mengeringkan air matamu. Jadi setidaknya aku harus membuatmu tersenyum.”
Min Ho lalu menawarkan diri menggunting kuku kaki Soon Jung. Soon Jung menggeleng dan tertawa. Min Ho mencubit pipi Soon Jung.
***
Soon Jung membaca sebuah surat kabar yang memajang foto Joon Hee. Sebuah artikel tentang Joon Hee yang akan menjadi manajer hukum Hermia. Oya, manajer hukum itu seperti orang yang akan melihat kondisi perusahaan dan mengajukan usulan kebangkrutan atau rehabilitasi sebuah perusahaan. Tapi karena Joon Hee ada di pihak Gold Partners, pastinya Joon Hee akan mengajukan kebangkrutan.
Soon Jung teringat dengan perkataan Ok Hyun waktu itu. Bahwa ada sebuah bukti untuk kejahatan Joon Hee membunuh Dong Woo. Sebuah jam tangan yang diberikan Soon Jung pada Joon Hee sebagai hadiah. Young Bae memastikan kemungkinan 99% jam itu memiliki jejak darah. Jika mereka memiliki jam itu, secara hukum mereka bisa menangkap Joon Hee.
Soon Jung tampak memikirkan sesuatu.
***
Woo Shik menemui Ok Hyun lagi. Ok Hyun heran kenapa Woo Shik datang lagi. Woo Shik bilang dia datang karena ingin menjadi kebahagiaan kecil Ok Hyun. Woo Shik meminta Ok Hyun berputar.
Woo Shik lalu memakaikan celemek dengan gambar Wonder Woman. Ok Hyun tertawa. Woo Shik lalu memakai satu celemek lagi untuknya, dengan gambar Superman. Ok Hyun tertawa lagi.
“Kau ingin aku pergi memakai ini? Apakah kau idiot?”
“Anak-anak akan menyukainya! Ini mengagumkan!” Woo Shik tertawa.
Ok Hyun lalu menerima telepon dari Soon Jung. Ok Hyun bilang Soon Jung pasti terkejut dengan apa yang dia katakan kemarin. Ok Hyun meminta Soon Jung melupakannya. Tapi Soon Jung bilang dia akan melakukannya. Dia akan mengambil jam tangan itu dari rumah Joon Hee.
Min Ho termenung di rumahnya, dengan beberapa amplop dan sebuah flasdisk di meja. Min Ho sepertinya sedang menimbang-nimbang sesuatu.
Min Ho lalu menerima telepon dari Woo Shik. Woo Shik berkata dengan panik bahwa ada masalah besar. Min Ho bertanya masalah besar apa? Woo Shik memberitahu bahwa Soon Jung akan ke rumah Joon Hee untuk mendapatkan jam tangan itu.
Soon Jung yang sudah sampai di depan gedung apartemen Joon Hee mendapat telepon dari Min Ho. Tapi Soon Jung tidak menjawabnya. Min Ho pun kesal. Dia menuju mobil dan bergegas pergi. Sementara Soon Jung berjalan menuju apartemen Joon Hee.
Di dalam rumah, Joon Hee sedang menelepon hakim yang akan bertugas hari ini. Joon Hee mengingatkan bahwa dia akan mengawasi hakim itu, dan memastikan hakim itu sudah tahu pilihan yang harus dia buat untuk masa depan Hermia. Joon Hee nanti akan menemui hakim itu di ruang sidang kebangkrutan.
Bel pintu rumah Joon Hee berbunyi. Joon Hee membuka pintu. Dan Soon Jung berdiri disana.
Dalam perjalanan, Min Ho kembali menghubungi Ok Hyun, meminta penjelasan kenapa hal seperti itu bisa terjadi. Seharusnya Ok Hyun menghentikan Soon Jung.
“Aku mencoba untuk menghentikannya. Aku mengatakan bahwa kita harus pergi bersama-sama. Tapi kau tahu kepribadiannya.” ujar Ok Hyun dari seberang telepon.
“Lalu mengapa kau katakan padanya jika kau tahu kepribadiannya?!”
Ok Hyun meminta maaf. Min Ho bertanya dimana Ok Hyun sekarang. Ok Hyun bilang dia akan segera pergi, karena makan siang di sekolah baru saja selesai. Min Ho berteriak kesal, kenapa Ok Hyun malah mengisi wajahnya dengan makanan sekolahan.
Joon Hee membuatkan minuman untuk Soon Jung. Mereka duduk berhadapan, dengan Soon Jung yang tak sanggup menatap langsung Joon Hee.
Ponsel Soon Jung kembali berdering. Joon Hee bertanya apakah Soon Jung tidak akan menjawab telepon itu? Soon Jung membenarkan. Itu bukan telepon yang perlu di jawab. Soon Jung menolak panggilan itu. Joon Hee lalu bertanya alasan apa yang membuat Soon Jung datang ke rumahnya. Dengan gugup Soon Jung bilang ada sesuatu yang ingin dia katakan.
“Aku tidak menyaka kau akan datang jauh-jauh ke rumahku. Kau pasti datang karena itu hal yang mendesak. Apa masalahnya?”
“Ya.. Aku mendengar bahwa kemungkinan kau menjadi manajer hukum saat ini sangat tinggi.”
Joon Hee membenarkan.
“Jika kau menjadi manajer hukum, apakah tidak ada cara untuk mengembalikan perusahaan?”
Joon Hee menghela nafas, ternyata Soon Jung datang hanya untuk membicarakan masalah perusahaan. Soon Jung beralasan dia tidak melihat Joon Hee di rumah, karena itu dia datang. Joon Hee bilang seharusnya Soon Jung sudah bahwa posisi itu telah ditentukan.
Min Ho dan Ok Hyun bertemu di parkiran gedung. Min Ho kesal, kenapa Ok Hyun baru datang sekarang. Min Ho mengajak Ok Hyun segera pergi. Ok Hyun menolak, apa Min Ho sudah gila, kemana mereka akan pergi.
“Apa yang akan kau lakukan jika Kim Soon Jung melakukan sesuatu dan tertangkap? Cepat pergi.” Min Ho mengajak Ok Hyun ke rumah Joon Hee.
“Lalu bagaimana jika kau muncul tiba-tiba seperti ini? Dia hanya akan lebih dicurigai nantinya!”
Min Ho pun bertanya lalu apa yang harus mereka lakukan? Ok Hyun mengajak Min Ho dan Woo Shik untuk melakukan apa yang dia katakana. Mencari mobil Joon Hee.
Di rumah Joon Hee, Joon Hee masih menjelaskan bahwa dia tidak bisa memberi Soon Jung jawaban lebih. Dia lebih condong ke arah kebangkrutan daripada memulihkan perusahaan.
Joon Hee lalu menerima telepon yang membuatnya terkejut. Setelah menutup telepon, Joon Hee meminta Soon Jung menunggu sebentar. Karena dia akan pergi ke parkiran, terjadi sesuatu disana. Soon Jung mengiyakan.
Begitu Joon Hee keluar. Soon Jung langsung bergerak mencari jam tangan itu.
Joon Hee tiba di parkiran. Alarm mobilnya berbunyi. Joon Hee mematikan alarm dan segera kembali ke dalam. Dari balik tembok Ok Hyun, Min Ho, dan Woo Shik bersembunyi.
Soon Jung masih belum menemukan jam tangan itu dan terus mencari. Hingga sampai ke sebuah laci. Soon Jung tak sengaja menjatuhkan laci itu. dan ada jam tangan yang dimaksud disana. Soon Jung mengambil jam tangan itu.
Kemudian terdengar suara password dimasukkan. Soon Jung panik dan segera mengembalikan laci ke tempatnya. Tak sengaja jam tangan itu terjatuh. Soon Jung selesai memasukkan laci itu bersamaan dengan kemunculan Joon Hee.
Soon Jung menginjak jam tangan yang ada di bawah dengan kakinya. Sebelum Joon Hee mengatakan sesuatu, ponselnya kembali berdering. Joon Hee menjawab telepon itu, yang ternyata masih tentang parkiran. Perlahan, Soo Jung berjongkok dan mengambil jam itu ketika Joon Hee sedang berpaling ke arah lain. Soon Jung menggenggam dengan erat jam tangan itu.
Setelah Joon Hee menutup telepon, Soon Jung langsung berkata bahwa dia telalu banyak mengambil waktu Joon Hee yang akan segera pergi ke persidangan. Soon Jung permisi pergi.
Soon Jung mengambil tasnya sambuk menyembunyikan jam tangan itu dari pandangan Joon Hee. Soon Jung berjalan melewati Joon Hee menuju pintu. Tiba-tiba Joon Hee memanggilnya. Soon Jung pun berhenti, lalu menoleh setelah menghilangkan kegugupannya dan menggenggam jam tangan itu dengan lebih erat.
“Rasanya aneh bagaimana aku tidak memberikan tumpangan setelah memberikannya hampir setiap hari sebelumnya. Aku sangat senang kita bisa berbicara setidaknya seperti ini. Hati-hati di jalan.”
Soon Jung mengiyakan. Kemudian berbalik dan bergegas pergi.
Begitu sampai di lobi, barulah Soon Jung bisa bernafas lega.
“Hey! Gadis gila! Bagaimana bisa kau masuk ke sana tanpa rasa takut?! Apa kau tidak melihat aku diserang di siang hari bolong?” tiba-tiba Min Ho muncul dan berteriak menegur Soon Jung dengan khawatir. “Kau baik-baik saja, kan?”
Min Ho memegang pundak Soon Jung dan melihat keadaannya. Ok Hyun datang dan menyuruh Min Ho diam. Min Ho kesal. Tapi Woo Shik juga mengingatkan Min Ho untuk diam.
Ok Hyun lalu menanyakan keadaan Soon Jung dan menanyakan jam tangan itu. Apakah Soon Jung mendapatkannya?
Soon Jung mengulurkan tangannya yang memegang jam tangan itu, “Ini. Sekarang kau bisa mengirimnya ke penjara dengan ini, kan?”
“Ya. Aku akan memastikan mengirimnya ke penjara.” Janji Ok Hyun.
Woo Shik lalu mengingatkan, Ok Hyun bisa naik ke atas untuk menangkapnya dan pergi sekarang. Tapi Ok Hyun bilang butuh waktu beberapa lama lagi, karena mereka harus memeriksa darah itu dan mendapatkan surat perintah penangkapan. Mereka pun bingung apa yang harus mereka lakukan.
Lalu Ok Hyun teringat bahwa hari ini Joon Hee akan dipilih menjadi manajer hukum. Min Ho membenarkan, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan putusan di ruang sidang. Ok Hyun berpikir, sepertinya dia bisa mempermalukan Joon Hee sebagai tambahan.
Ok Hyun segera pergi dengan Woo Shik. Min Ho juga mengajak Soon Jung pergi. Dia akan mengantar Soon Jung ke perusahaan dan meminta Soon Jung untuk menunggu telepon darinya.
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Fiuh. Udah deg-degan Soon Jung bakal ketahuan. Ternyata tidak. Semoga ada cukup waktu untuk mendapatkan surat penahanan.
Iya bak Mumu......tapi saya lebih deg deg kan udah gak bisa lihatvJKH minggu depan (nangus Bombay).....
ReplyDeleteGumapshimnida bak Mumu.....