Sinopsis SECRET Episode 8 – 1
Hye Jin lelah dan terduduk. Dia kemudian meminta Yoo Jung untuk cepat memukulnya, bukankah itu alasan Yoo Jung mengikutinya. Hye Jin merasa dia sedang sial bertemu Yoo Jung seperti itu.
Yoo Jung berkaca-kaca, “Bagaimana jika aku memukulmu? Jika aku memukulnya, akankah San hidup kembali?”
Hye Jin terkejut. Yoo Jung lalu memukuli kepala Hye Jin. Dia akan memukul Hye Jin, ratusan bahkan ribuan kali. Yoo Jung memukuli Hye Jin sambil menangis. Hye Jin berteriak-teriak mengapa Yoo Jung seperti itu.
Yoo Jung terduduk, “Dia meninggal.”
Do Hoon membuka kado pemberian Min Hyuk, dan matanya terbelalak. Ternyata itu adalah fotonya bersama dengan Yoo Jung.
***
“Tes pembebasan bersyarat?”
Hye Jin mengatakan dia sebenarnya masih memiliki hukuman 3 tahun penjara. “Aku diberitahu bahwa aku harus menghentika pembebasan bersyaratmu. Dia mengatakan jika aku memulai kejadian kecil, dia akan melupakannya bahwa itu pernah terjadi. Aku hanya melakukan apa yang sudah diberitahukan padaku. Eonni, apakah kau pernah melakukan kesalahan pada seseorang?”
Yoo Jung menangis.
***
Yoo Jung bersandar di depan toko roti ayahnya. Terngiang perkataan Hye Jin sebelumnya.
“Kau sangat baik, jadi aku tidak tahu yang lain, tapi aku mengatakan sebuah masalah akan muncul karena bayi itu. dia bilang tidak apa-apa. Dia mengatakan mereka akan mengurus akibatnya. Itu benar!”
Yoo Jung juga teringat perkataan Min Hyuk.
“Tetap tinggal dengan nyaman saat kau ada di dalam, karena saat kau keluar, itu akan menjadi sangat tidak nyaman.”
“Cobalah untuk merasakan kepedihan sebanyak yang aku rasakan. Kehilangan orang yang sangat berharga, tanpa memiliki kesempatan untuk melakukan apapun. Bagaimana kurangnya kepedihan itu haruskah kau merasakannya juga?”
Yoo Jung menangis…lagi.
***
Yoo Jung pulang ke rumah, dan ternyata sudah ada Min Hyuk yang menunggunya. Yoo Jung akan masuk begitu saja, tapi Min Hyuk memanggilnya.
“Kemana kau pergi malam-malam begini? Siapa yang kau temui?”
“Apakah aku harus menjawabnya? Itu benar bahwa aku memiliki hutan, tapi itu bukan berarti aku mempunyai kewajiban untuk meaporkan setiap hal dalam hidupku.”
Yoo Jung pun masuk. Dan “Aigo..”, Min Hyuk bingung mengapa Yoo Jung seperti itu. (Yoo Jung mengira Min Hyuk yang mengambil San.)
***
Do Hoon menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia cemas. Teringat perkataan-perkataan Min Hyuk selama ini padanya yang ternyata merupakan sebuah sindiran.
“Apakah kau berusaha melarikan diri? Apa sebenarnya kau tidak kuat minum? Meski begitu, sebagai seorang pria tidak seharusnya kau melarikan diri.”
“Tidak seperti seseorang, aku masih punya rasa kemanusiaan.”
“Tidakkah menurutmu Kang Yoo Jung bermuka tebal? Dia menyadari, kau, jaksa yang menghukumnya berada tepat disampingnya tapi dia bahkan tidak bergeming.”
Do Hoon menemui Detektif Choi. Do Hoon bertanya padanya apakah mungkin ada saksi lain untuk kasus tabrak lari itu. Detektif Choi mengatakan bahwa semua hasil investigasi saat itu sudah diserahkan pada kejaksaan.
“Tapi, kejadian tabrak lari dari 4 tahun yang lalu, mengapa…mungkinkah…wanita yang kau jamin identitasnya, mengatakan sesuatu? Benar? Apakah dia pergi padamu dan mengatakan bahwa itu tidak adil untuknya?”
Do Hoon tidak menjawab dan memberikan kartu namanya. Dia meminta Detektif Choi menghubunginya jika mengingat sesuatu. Detektif sedikit tercengang melihat jabatan Do Hoon, Direktur Tim Legal Grup K. Dia lalu mengingat seseorang pernah memberikannya kartu nama dengan logo yang sama. Detektif kemudian mencarinya dan memberikannya pada Do Hoon.
Do Hoon bergegas keluar dari kantor polisi hingga menabrak seorang petugas. Dia meremas kartu nama itu, membantingnya ke aspal dan menginjak-nginjaknya dengan penuh emosi. Dan seperti yang sudah kita ketahui bersama, itu adalah kartu nama Min Hyuk.
Secret
Episode 8
Do Hoon mencari-cari berkas penyelidikan kejadian tabrak lari itu di bekas kantornya. Ketua Tim Kim melarangnya, Do Hoon tidak bisa melihat catatan berkas penyelidikan tanpa persetujuan pengadilan. Do Hoon tidak peduli dan terus mencari berkas yang diinginkaanya. Ketua Kim menegurnya keras, “Pengacara Ahn!”
Do Hoon mengeluarkan kartu namanya, “Kepala Tim Kim, kau bilang anakmu baru saja masuk ke Kontruksi K, benar? Saya mengerti bahwa yang diharapkan sebenarnya adalah Hotel K..”
Setelah melihat jabatan Do Hoon di Hotel K, senyum Ketua Tim mengembang dan mempersilahkan Do Hoon melanjutkan.
Hari sudah malam, Do Hoon sekarang memeriksa rekaman CCTV tanpa menghidupkan lampu. Dia ingat saat itu Ketua Kim mengatakan bahwa CCTV yang ada memiliki kualitas yang rendah sehingga sulit untuk mengenali pengemudi. Mungkin bisa dilihat jika dengan kotak hitam mobil yang melintas, tapi mobil itu adalah mobil sewaan.
Do Hoon memindahkan data-data ke dalam flashdisk dan dia menyimpannya.
Tiba-tiba ada yang menyalakan lampu ruangan. Hyuk Suk masuk, dan Do Hoon buru-buru berdiri. Do Hoon dengan tenangnya menyapa Hyun Suk.
“Oh? Apa namanya orang yang melakukan sesuatu di kantor orang lain?”
“Aku datang untuk menemuimu, Senior.” Do Hoon mencoba mencari alasan. “Kasus penyelidikan Grup K. Kapan kau akan meledakkannya?”
“Bahkan jika dunia berlari pada kecepatan tingkat LTE, bisakah kau merubah sisi secepat ini? Sejak kapan kau menjadi juru bicara Grup K?” sindir Hyun Suk.
Do Hoon mengacuhkan pertanyaan itu dan mengatakan dia memiliki informasi keuangan Grup Chae Gyeong. Jika Hyun Suk menghentikan penyelidikan pada Grup K, maka mungkin dia akan memberikan informasi itu. Hyun Suk menyindir lagi, bahkan sekarang Do Hoon membuat kesepakatan.
“Jubah hukum cocok padamu dengan sangat baik…kau pasti sangat menyukai uang. Hati-hati. Ada harga yang harus dibayar untuk perlakuan yang luar biasa. Meskipun Min Hyuk nampak seperti anak orang kaya yang dilahirkan dengan sendok perak di mulutnya, mengambil posisi setelah ayahnya, dia memiliki sisi yang sangat menakutkan.”
Do Hoon tersenyum meremehkan dan mengatakan akan melakukan yang terbaik. Do Hoon keluar ruangan.
Lalu Hyun Suk merasakan keanehan, dan dia melihat komputer yang masih menyala, yang ditinggalkan Do Hoon.
***
Ja Yoon menegur Yoo Jung yang pagi-pagi sekali sudah bekerja padahal semalam tidak bisa tidur. Yoo Jung diam tak menjawab. Ja Yoon bertanya lagi, apa yang menyebabkan Yoo Jung bekerja sangat keras seperti itu. Ja Yoon memberikan kopi, meminta Yoo Jung untuk meminumnya. Bahkan kemarin malam, Yoo Jung tidak makan.
“Eonni..San..jika dia terlahir dari ibu yang berbeda, siapa tahu, dia mungkin tetap hidup sekarang, hidup bahagia.” Yoo Jung menerawang.
Ja Yoon membentak, “Tidak masuk akal! Dia adalah San karena dia keluar dari perutmu. Jika dia lahir dari orang lain, dia adalah orang asing. Ada apa denganmu?”
Yoo Jung menangis, “Aku rindu San!”
Yoo Jung terus menangis. Ja Yoon menggenggam tangannya dan meletakan kopi di tangan Yoo Jung.
***
Do Hoon menghampiri Gwang Min bertanya apakah Gwang Min menyimpan kotak hitam mobil Im Won Jin untuk dijadikan bukti kasus Perwakilan Shin dan Ketua Jo. Gwang Min mengatakan tim sekuriti menyimpannya, dan mempersilahkan Do Hoon untuk melihatnya.
Do Hoon masuk ke ruangannya, dan terkejut sudah ada Min Hyuk disana, duduk di kursinya. Do Hoon bertanya apa yang dilakukan Min Hyuk sepagi ini. Do Hoon bilang dia tidak punya waktu untuk bicara dengan Min Hyuk.
“Hadiahku, apakah kau menyukainya? Kau sebelumnya mengatakan bahwa karena kita berbeda sejak lahir, maka kita tidak bisa berteman, benar kan? Aku pikir kau benar, coba pikirkan itu. Hanya karena kau bisa datang ke rumahku dengan sporadis, jangan bingung. Grup K adalah milikku pada akhirnya. Juga jangan mencari Se Yeon. Pria yang tidak bisa menjaga wanitanya sendiri selalu mendambakan wanita milik pria lain.” Min Hyuk berdiri dan menghampiri Do Hoon, dia menepuk pundak Do Hoon, “Lakukan pekerjaan bagus hari ini. Paling tidak untuk perusahaanku.”
Do Hoon hanya bisa diam, tanpa membalas apa-apa dengan wajah yang tak bisa di tebak, antara marah dan ketakutan.
***
Min Hyuk sedang berjalan dengan rekan-rekan kerjanya dan mendapatkan laporan pagi. Se Yeon baru datang dan menyampaikan maafnya pada yang lain, karena dia ada urusan di pusat kesenian sehingga dia sedikit terlambat. Se Yeon berkata tanpa menatap Min Hyuk, padahal Min Hyuk di depannya.
Se Yeon mempersilahkan yang lain melanjutkan, dan dia pun akan bergabung, namun Min Hyuk menahan dan memegang lengannya.
“Kau pergi begitu saja sebelumnya. Bagaimana bisa kau tidak menghubungiku setelahnya?”
“Kau, mengapa kau tidak melakukannya?” ujar Se Yeon lalu pergi menyusul rombongan tadi. Min Hyuk pun juga menyusul. (maksudnya kenapa Min Hyuk yang tidak menelpon..)
Di sisi lain, ternyata Yoo Jung juga datang ke hotel dan menitipkan sesuatu pada resepsionis untuk diberikan pada Min Hyuk. Kemudian Yoo Jung pergi.
Min Hyuk merasa melihat seseorang, dia berbalik dari rombongan dan mendekati bagian resepsionis. Resepsionis pun memberikan titipan Yoo Jung pada Min Hyuk. Min Hyuk mengeluarkan isinya, ada amplop kecil, surat perjanjian, dan catatan. Min Hyuk membacanya.
“Ini adalah uang gabungan dari penghasilan bekerja di penjara, dan uang belasungkawa pemakaman ayahku. Aku akan bekerja lebih giat dan menyimpan lebih banyak, aku akan membayarmu secepat mungkin.”
Min Hyuk membuka amplop kecil yang ternyata berisi uang, dia mencari sosok Yoo Jung. Diapun menanyakan pada resepsionis kemana Yoo Jung pergi. Resepsionis itu menunjuk satu arah.
Yoo Jung berjalan dengan keluar, lalu didengarnya suara Min Hyuk memanggilnya. Yoo Jung segera berlari menuruni tangga. Kemudian datang Min Hyuk sambil berlari. Namun sayang, dia tidak berhasil menemukan Yoo Jung. Saat Min Hyuk mencari Yoo Jung itu, dari jauh Se Yeon melihatnya dan menghela nafas.
***
Yoo Jung sedang menimbang. Ponselnya terus berbunyi. Yoo Jung akhirnya menjawabnya. Dan itu adalah telpon dari Min Hyuk.
“Taeri, kau benar-benar. Kau berhutang padaku dan kau menghindari telponku?”
“Aku menjawabnya, bukan?”
“Ya benar. Tapi ini, mengapa kau melakukan sesuatu dengan mengirim uang seperti ini?”
“Kalau begitu aku akan memberikannya padamu secara bulanan.”
Min Hyuk bilang lupakan saja. Dia akan menentukan lagi isi kontrak yang seharusnya, dia tidak pernah mengatakan akan menerima apa yang ditentukan Yoo Jung. Min Hyuk meminta Yoo Jung untuk datang ke hotel besok. Yoo Jung tidak menjawab. Min Hyuk pun bertanya mengapa Yoo Jung tidak menjawab.
“Besok adalah hari penting. Aku tidak akan punya waktu untuk datang.” Ujar Yoo Jung kemudian.
“Kau berani tidak mematuhi perintahku?”
“Maafkan aku. Aku tidak bisa membatalkan acara besok apapun yang terjadi.” Yoo Jung pun menutup telponnya.
Min Hyuk memanggil Gwang Soo, dia bertanya apa jadwal Yoo Jung untuk besok. Apakah Yoo Jung mendapatkan pekerjaan tambahan baru. Gwang Soo sepertinya susah untuk menjelaskan.
Esok harinya. Inilah jadwal Yoo Jung. Membantu ibunya JI Hee berjualan ikan. Yoo Jung berpromosi dan menawarkan pada orang-orang yang lewat, meminta mereka untuk mampir dan melihat. Ibu Ji Hee memperhatikan Yoo Jung dari dalam toko.
Dan ternyata bukan hanya ibunya Ji Hee, tapi Min Hyuk juga memperhatikan Yoo Jung dari jauh di dalam mobil.
“Apa yang dia lakukan? Sejak kapan dia melakukan hal ini?” tanya Min Hyuk pada Gwang Soo.
“Aku yakin dia datang berkunjung beberapa kali setelah dia keluar dari penjara.”
“Lalu mengapa hanya aku yang baru mengetahui tentang ini sekarang?” tanya Min Hyuk lagi. Gwang Soo mengatakan Min Hyuk yang mengatakan padanya untuk berhenti mengawasi Yoo Jung.
Min Hyuk menepuk pundak Gwang Soo hingga dia menoleh, lalu menyentil dahinya, “Sejak kapan aku mulai mendengarkanku?” ujar Min Hyuk kesal. Gwang Soo akan meraba dahinya yang terasa sakit. Min Hyuk turun dari mobil.
Sementara Yoo Jung masih terus menawarkan ikan pada orang-orang yang lewat. Ibu Ji Hee kesal dan mengambil ikan di tangan Yoo Jung dan menyimpannya kembali ke wadah. Yoo Jung bilang biar dia yang mengerjakan, tapi ibu Ji Hee menyuruh Yoo Jung pergi. Yoo Jung diam. Ibu Ji Hee memotong-motong ikan, lalu mengambil kantong plastik yang sulit dia buka.
Yoo Jung mengambilnya dan membukanya dengan pelan. Ibu Ji Hee memasukan ikan yang tadi di potong ke dalam plastik, dan memberikannya pada Yoo Jung. “Ambil itu dan makanlah.” Ibu Ji Hee masuk ke dalam toko dan menutup pintunya.
“Ibu, akan memakannya dengan baik. Terima kasih. Aku akan datang lagi nanti.” Yoo Jung berkaca-kaca.
Min Hyuk yang memperhatikan dari jauh, kemudian bersembunyi saat Yoo Jung berjalan ke arahnya. Min Hyuk melihat Yoo Jung berjalan menjauh.
***
Ja Yoon yang sedang menyiapkan makan malam di gudang kerja, ngomel-ngomel pada Hae Ri yang tidak pulang dan terus berada disana kapanpun ada kesempatan.
“Apa bagusnya bekerja hingga menghancurkan tulang? Dan hasilnya digunakan untuk membayar uang sewa bulanan. Bagaimana bisa aku menyimpan uang? Bukankah cukup baik jika tinggal disini?” ujar Hae Ri santai.
Ja Yoon marah dan akan memukul Hae Ri karena Hae Ri tidak bicara formal dengannya yang lebih tua. Ja Yoon memberikan sedikit kebebasan dan Hae Ri mulai bicara tidak formal padanya.
Hae Ri yang menunduk menghindari pukulan Ja Yoon, melihat kedatang Min Hyuk di pintu. Dia menepuk Ja Yoon dan mengatakan ada Presdir.
Min Hyuk pun masuk. Hae Ri menunduk memberikan hormat seperti di tempat kerja. Hae Ri meminta Ja Yoon melakukan hal yang sama, namun Ja Yoon menolak.
“Ay, lepaskan. Dia adalah presdir bagimu, tapi itu tidak membuatnya menjadi presdir untukku.” Ja Yoon berdiri tegak dan bertanya apa yang Min Hyuk lihat.
Ahjumma Wang yang ada disitu juga, mendorong Hae Ri dan memarahi Ja Yoon. Ahjumma Wang kemudian berkata pada Min Hyuk dengan gaya manisnya, “Oh, maafkan aku, dia sebenarnya adalah gadis yang baik dan polos di dalam hatinya, lembut seperti tahu. Senang bertemu denganmu. Aku Sandara Park.”
Ahjumma Wang bergerak maju dan memegang tangan Min Hyuk. Dia mengatakan mata Min Hyuk sangat jernih, dan bertanya apakah Min Hyuk sudah menikah.
Yoo Jung masuk sambil membawa panci dari dapur, dan dia terkejut ada Min Hyuk disana. Ja Yoon mengambil panci dari tangan Yoo Jung khawatir Yoo Jung akan terlukan lagi dan bertanya apakah Min Hyuk adalah seseorang yang Yoo Jung kenal.
Min Hyuk yang melihat Yoo Jung, berusaha melepaskan tangannya yang di pegang Ahjumma Wang. Untung Ahjumma Wang sadar dan melepaskan tangan Min Hyuk. Ahjumma Wang kemudian mempersilahkan Min Hyuk untuk duduk dan makan malam bersama.
Hae Ri menarik tangan Ahjumma Wang dan berbisik, “Eonni, aku sudah mengatakan padamu dia adalah Presdir. Presdir kami tidak memakan hal seperti ini.”
Ja Yoon duduk di meja makan, “Perangkap sebagus apa itu, sehingga tidak bisa merasakan makanan enak seperti ini?” Ja Yoon menyindir Min Hyuk sambil mulai makan. Ahjumma Wang memarahinya.
“Oh, maafkan aku. Um, jangan menolak dan kemarilah berbagi makanan dengan kami. Duduklah.” Ahjumma Wang menarik Min Hyuk untuk duduk. Yoo Jung seprtinya keberatan, tapi tidak jadi dia ungkapkan. Sebelumnya Min Hyuk menatap Yoo Jung.
Min Hyuk duduk, dia memandang makanan di dalam panci. Ahjumma Wang menyendok nasi dan memasukannya ke dalam kuah yang ada di panci, lalu dengan meminta maaf, dia menyuapkannya ke Min Hyuk. Walaupun ragu, tapi karena kesopanan, Min Hyuk membuka mulutnya dan memasukan makanan itu ke dalam mulutnya. Di tatapnya lagi makanan yang ada di panci, dan ternyata isinya adalah ikan laut yang tadi Yoo Jung peroleh memakai kimchi pedas!
Min Hyuk mengunyah makanan itu pelan-pelan di mulutnya, dan menoleh pada Yoo Jung, seperti minta pertolongan.
Ja Yoon meminta Yoo Jung duduk dan makan agar bisa bertahan hidup. Tapi Hae Ri bilang, pasti Ja Yoon tidak tahu kalau perut Yoo Jung tidak bisa dekat-dekat dengan bau ikan, dia menyukai yang manis dan dia adalah seorang yang pemilih makanan.
Min Hyuk menatap Yoo Jung lagi, tapi yang ditatap seakan tidak peduli. Lalu Ahjumma Wang mengajak Min Hyuk untuk bersulang, kesempatan untuk Min Hyuk minum. Tapi, Yoo Jung meminta Min Hyuk masuk jika ingin mengatakan sesuatu. Maka Min Hyuk pun gagal minum, tapi dia sudah mengunyah dan menelan semua makanan di mulutnya, dan dia berhasil mengatasi ‘kepedasan’nya, yey~ :>
Min Hyuk menyusul Yoo Jung masuk ke dalam rumah dengan tatapan tiga wanita.
“Apa lagi kali ini?” tanya Yoo Jung begitu Min Hyuk masuk.
“Bagaimana bisa kau menjual ikan-ikan jika kau sangat membenci baunya? Kau benar-benar tak tahu malu. Bagaimana bisa kau berpikir untuk pergi kesana?”
Yoo Jung mengalihkan pandangannya dari Min Hyuk, dan melihat botol pasir San. “Kenyataan bahwa aku memiliki seorang anak, kau tahu, kan?” Yoo Jung menatap tajam Min Hyuk, “Saat aku di penjara, anakku diambil menjauh dariku. Anakku, saat dia sedang sekarat, aku tidak bisa menemuinya. Mereka mengatakan dia sangat kesakitan. Aku bahkan tidak bisa memeluknya. Kehilangan anakku setelah hanya beberapa tahun bersamanya sangat menyakitkan seperti ini, pasti betapa sulitnya itu untuk ibunya Seo Ji Hee. Aku selamanya berhutang padanya. Kenyataan bahwa waktu tidak bisa kembali saat aku melakukan kesalahan, aku tahu. Tapi tetap saja…tetap saja sebanyak aku ingin menghindarinya, aku tidak bisa melarikan diri.”
Mata Min Hyuk berkaca-kaca. Dia bergerak menghampiri Yoo Jung dan mengeluarkan kertas dari saku jasnya, lalu meletakannya di meja dekat Yoo Jung. Min Hyuk segera keluar.
Tak lama, Yoo Jung keluar dan memanggilnya. Yoo Jung menahan lengan Min Hyuk dan mengatakan bahwa jumlahnya terlalu banyak untuk diselesaikan dengan gajinya yang kecil. Maka Min Hyuk mengatakan seharusnya Yoo Jung tidak berhutang di di tempat awal. Yoo Jung bilang dia tidak akan melarikan diri, lalu mengapa Yoo Jung bersikap baik.
Yoo Jung diam saja tak menjawab, matanya berkaca-kaca.
“Apa kau akan menangis lagi? Jangan menangis. Aku tidak mau melihat tangisan terima kasihmu.” Lalu Min Hyuk pergi meninggalkan Yoo Jung.
(Sepertinya kertas yang diberikan pada Yoo Jung adalah surat keterangan cicilan pembayaran hutang yang sudah dibayarkan Yoo Jung. Dan sepertinya jumlahnya melebihi jumlah uang yang sudah disetorkan Yoo Jung sebenarnya. Mungkin Min Hyuk memberikan diskon setelah melihat Yoo Jung membantu ibunya Ji Hee.)
Min Hyuk berjalan menuju tempat dimana Gwang Soo menunggunya, sambil melihat ke belakang, ke arah tempat tinggal Yoo Jung. Begitu sampai, Min Hyuk menginjak-nginjak botol yang ada disana dan menendangnya.
Min Hyuk mendekati Gwang Soo dan mencengkram kerah jasnya, “Hei, Gwang Soo. Melihat Taeri terluka, mengapa aku lebih terluka?!” Min Hyuk berteriak, dan melihat ke arah tempat tinggal Yoo Jung lagi.
***
Do Hoon memasuki ruangan tim keamanan dengan leluasa, tentu saja dengan jabatannya itu, dan dengan alasan mencari bukti untuk kasus Ketua Jo seperti yang di utarakan sebelumnya pada Gwang Min.
Do Hoon mencari rekaman kotak hitam dari mobil sewaan itu, dan dia menemukannya. Di rekaman itu, wajahnya tidak terlihat karena sedang membetulkan penyeka air di kaca depan mobil. Do Hoon pun mengingat kejadian itu. dia menghela nafas lega.
Lalu panggilan seseorang mengejutkannya. Seorang tim keamanan memanggilnya, dia melihat sekilas ke monitor di depan Do Hoon, lalu mengutarakan maksudnya yaitu menawarkan kopi pada Do Hoon. Do Hoon pun mengucapkan terima kasih dengan menutupi kegugupannya.
Setelah orang itu pergi, Do Hoon mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan untuk melihat apakah ada orang yang sedang mengawasinya. Begitu yakin tidak ada, dia menekan tombol ‘delete’ beberapa kali.
Do Hoon berjalan di parkiran hendak menuju mobilnya. Tiba-tiba sebuah mobil putih menghadang jalannya dan berhenti di depannya. Do Hoon mengabaikannya dan akan berjalan pergi, tapi langkahnya terhenti begitu dilihat Min Hyuk turun dari mobil itu.
“Apa yang kau lakukan larut malam seperti ini?” tanya Min Hyuk menghampiri Do Hoon.
Do Hoon menjawab dengan ketus, “Aku tidak punya alasan apapun untuk melaporkan kegiatan di luar tugasku padamu, Presdir.”
Min Hyuk menatap Do Hoon, dan Do Hoon memalingkan pandangannya menghindari tatapan Min Hyuk. Lalu Min Hyuk mengatakan dia tahu ekspresi wajah Do Hoon itu, ‘aku tidak akan bekerja di perusahaan’ dan ‘aku telah tertangkap’, ekspresi seperti itu.
“Apakah ini karena sudah lebih dari 4 tahun? Aku tidak seharusnya tahu, tapi aku pikir aku tahu terlalu banyak. Kau akan sangat terkejut mengetahui seberapa banyak aku tahu.” ujar Min Hyuk.
Do Hoon bertanya lalu apa yang harus mereka lakukan. Dia tidak tahu apapun tentangmu Min Hyuk. Ah, tidak termasuk satu hal..bahwa tanpa ayahnya, Min Hyuk bukan apa-apa. Do Hoon tahu satu hal itu. Do Hoon menantang Min Hyuk dengan berusaha melukai harga diri Min Hyuk.
“Aku telah menyebrangi potongan kecil es yang tipis. Apa yang akan terjadi jika es itu pecah? Apa yang akan terjadi pada orang tuaku yang menyaksikan aku jatuh ke dalam es? Aku berguncang tak terkendali dan penasaran jika aku bisa kembali. Aku datang sejauh ini setelah merayap kesini selangkah demi selangkah dalam satu waktu. Tapi bagaimana Predir melakukan, tidak, Jo Min Hyuk datang sejauh ini?” Do Hoon tertawa menyeringai, “Pernikahan? Itukah mengapa kau menggunakan Se Yeon seperti itu? Kau mengatakan bahwa Se Yeon adalah temanmu? Maka tolong jangan lakukan itu…pada seorang teman.” Do Hoon kemudian meninggalkan Min Hyuk yang diam saja.
***
Se Yeon pulang ke rumahnya, dia masuk ke teras sambil bertelepon. Dan ternyata sudah ada Do Hoon disana. Do Hoon mengatakan dengan pelan bahwa dia sudah mencoba menelpon Se Yeon tapi telpon Se Yeon terus sibuk.
Se Yeon menutup telponnya dan bertanya apa yang membawa Do Hoon kesana. Do Hoon mengatakan bahwa dia membutuhkan penegasan mengenai barang seni yan disepakati antara Galeri Shin La dan Grup K.
Do Hoon melihat-lihat buku kumpulan foto lukisan. Dia bertanya pada Se Yeon apakah melukis itu bernilai. Se Yeon bilang nila itu tidaklah mutlak, saat Ketua Jo memutuskan untuk membeli, maka lukisan menjadi bernilai.
“Aku kira orang juga seperti itu. Tergantung dari pandangan pengamat, seseorang akan menjadi orang yang hebat atau orang yang tidak berguna.” Ujar Do Hoon.
Se Yeon melamun, Do Hoon melihatnya. Do Hoon mengatakan bahwa dia tahu Se Yeon tidak melakukannya karena Se Yeon mau melakukannya. Semua ini adalah rincian dari pernyataan dari perjanjian pimpinan.
Se Yeon berkata, “Perjanjian itu adalah kepandaian yang aku miliki pada akhirnya.”
“Tidak masalah. Bahkan jika suatu masalah timbul, aku tidak akan membiarkanmu terluka.” Ujar Do Hoon, yang membuat Se Yeon menatapnya.
Malam makin larut, Do Hoon terus bekerja meneliti kumpulan lukisan yang ada.
***
Sementara itu, Min Hyuk membuka buku yang ditunjukkan Se Yeon padanya, dia teringat kata-kata Se Yeon waktu itu.
“Baca ini. Balas dendam yang dimulai karena cinta, bagaimana itu akan berakhir?”
Min Hyuk menutup bukunya, dia bertanya pada Gwang Soo. “Gwang Soo. Apakah kau masih percaya bahwa cinta itu ada?”
Gwang Soo tersenyum kemudian mengiyakan. Min Hyuk bertanya mengapa.
“Daripada tidak ada, bukankah lebih baik jika ada?”
Gwang Soo tersenyum, begitu juga dengan Min Hyuk.
***
Se Yeon membuat kopi di dapur untuk Do Hoon, namun ternyata Do Hoon tertidur dengan mulut menganga (sumpah enggak banget deh ini Do Hoon tidurnya. Awas cicak masuk om! >.<). Se Yeon mematikan lampu dan tersenyum melihatnya.
Se Yeon mengambil selimut dan memakaikannya pada Do Hoon yang masih tertidur. Tiba-tiba, Do Hoon memegang tangan Se Yeon dan menatap wajah Se Yeon yang berdekatan dengannya. Se Yeon berdiri dan menarik tangannya, tapi Do Hoon menahannya. Se Yeon pun menarik tangannya kembali, lalu berjalan pergi.
“Aku melihat berkasnya dengan baik.” Suara Do Hoon menghentikan langkah Se Yeon. Do Hoon kemudian mengatakan besok pagi dia harus menemui polisi, jadi dia akan pulang. Wajah Se Yeon menampakan ekspresi yang tidak bisa aku tebak, marah ataukah gugup karena ada orang yang berani memegang tangannya.
***
Bersambung ke bagian 2 (as soon as possible)
Komentar:
Yoo Jung merasa kesal pada Min Hyuk yang dia duga dalang di balik diambilnya San dari tangannya. Memang benar, tapi eksekutornya adalah Do Hoon. Semoga Yoo Jung cepat mengetahuinya.
Min Hyuk sepertinya mulai ada ketertarikan yang lain pada Yoo Jung di episode ini. Walaupun dia masih bersikap galak pada Yoo Jung, tapi pada Gwang Soo dia jujur bahwa dia merasakan sakit yang lebih saat melihat Yoo Jung terluka. Lalu, dia juga mulai menanyakan apakah cinta di dunia ini masih ada. Setelah sebelumnya dia ragu dengan melihat pengkhianatan Do Hoon pada Yoo Jung.
Aku ragu, apakah Do Hoon tertarik pada Se Yeon karena dia benar-benar mencintainya, atau hanya sekedar terpesona. Karena Se Yeon merupakan sosok wanita sempurna dengan kedudukannya yang bisa membawanya ke puncak. Do Hoon yang sudah ketahuan pun, selain dia berusaha untuk menghilangkan bukti bahwa dia bersama Yoo Jung saat itu sebelum di ketahui Min Hyuk, dia mencoba melawan Min Hyuk dengan satu kelemahannya. Yaitu Min Hyuk adalah anaknya Ketua Jo.
Sedangkan Se Yeon, aku yakin dia masih mencintai Min Hyuk.
Note:
Maaf ya readers, beberapa hari kemarin aku gak bisa update. Tiba-tiba ada yang tak biasa terasa di badan. Mungkin karena kurang tidur yang berkualitas.. terima kasih atas doanya ya..
Oya, mohon untuk tidak memberikan komentar spoiler episode berikutnya ya. Kasihan readers lain yang tidak bisa menonton langsung dan hanya membaca sinopsis saja..
Terima kasih atas pengertiannya ya readers.. ^^
Makasih mbak mumu... Akhirnya keluar,,
ReplyDeletembak mumu udh sehat?
Makasih sinopsis_nya, mdh"n sehat selalu.
ReplyDeleteakhirnya sinopsis yang ditunggu2 keluar juga,,,
ReplyDeletemakasih ya mbak. moga cpt sembuh....
makasih ya sinopsisnya..
ReplyDeletemenunggu kelanjutan kisah tragisny Yoo Jung..
akhirnya 8 part1 keluar....sehat selalu mba mumu yak,biar part dan episode selanjutx bs cepat kelar...semangat selalu
ReplyDeleteditunggu part 2nya.... fighting
ReplyDeleteakhirnyaaaaa.... makasih mba Mumu sinopsis secret #8-1 nya, dtnggu klnjutanya! smga mba mumu & keluarga sehat slalu ;-)
ReplyDeletesehat terussss :) ya kak
ReplyDeleteterimakasih sinopnya kaa muumuuu.
asek asek , ditunggu part 2 nya !!!!! semangat
mba mumu,itu yg jd yoo junga yg maen d FH take 2 y?
ReplyDeleteMakasih sinopsisnya ya...smangat!!!
Mbak mumu makasih sinopsisnya. Jaga kesehatan ya mbak biar bs terus bwt sinopsis :))
ReplyDeleteSenengnya liat Min Hyuk uda mulai care sm Yoo Jung
Akhirnya rilis juga episode ini,, makin sebel deh sama si Do hon itu -_-
ReplyDeletesemoga aja akhirnya Min Hyuk sama Yoo Jung :)
thanks ka mumu sinopnya,, jangan lupa jaga kesehatan ya n semoga cpet sembuh..
Fighting ka mumu \(^_^)/
~pipit
Iy ({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) mbak mu2,aq setia menunggumu,
ReplyDeleteUdah sembuh y mbak?si kecil gmn?
°•ⓣⓗⓐⓝⓚⓢ•° bgt2 mbak mu2,
Mba Mumuuuu, aku suka deh ada yang bikin SInopsisnya. Boleh aku nge-link ke Blog aku ya. AKu ga Ngopi kok. Cuma dibantu Link aja :)
ReplyDeleteMakasih ya
Sebelum baca, komen dulu ah!! Abis'y kangen banget ma ka mumu. ^^
ReplyDeleteBolak-balik baru ada ni. Semoga sehat selalu mba mumu. ^^
Fighting.
Belom baca mau coment dulu , makasi mba mumu semoga sehat selalu ya... ^^
ReplyDeletemakasih mb mumu.......uda keluar ep 8 part 1........moga mb mumu tetep sehat selalu........amin..........
ReplyDeleteTerima kasih. Semakin seru ceritanya...^_^
ReplyDeletedi tunggu selalu ....
ReplyDeleteSehat selalu yaa kak Mumu,,
ReplyDeleteTrims sinopsisnya...ttp semangat!!!
Waaa akhirnya ada juga, beberapa kali dalam sehari aku selalu bolak-balik blog mba mumu saking nungguinnya, kangen minhyuk. moga mba mumu sehat, keluarga juga sehat.
ReplyDeletepart 2 dan ep. brikutnya dtunggu!
Semangat ya mbak Mumu ^^
ReplyDeleteTrims....smg mb mumu sekeluarga segar bugar ya.^- regards : nita
ReplyDeleteAkhirnya......yg di tunggu" kluar juga tambah pnasaran nih sama min hyuk
ReplyDelete( ´ ▽ ` ) mαkαsíhhhh..... mba mumu buat sionopsisnya, pertama kali tau blog mba waktu sinopsis masters sun. Cara menulis mba mumu makin meningkat y klo aw perhatikan makin pintar dalam merangkai kata, pengen deh belajar nulis, ☺Hë•⌣•hë•⌣•Hë•⌣•hë☺.
ReplyDeleteSaya sudah liat s/d ep 10 dgn english subtitle, tp rasanya ada yg kurang kalo gak baca sinopnya di blog ini kyaaa....
ReplyDeleteGet well soon sista, meskipun telat tp tetap setia bolak-balik cek sinop ter-up date :-D
Apalagi kalo googling sinop drama ini ndak ada yg buat selain mumu unnie, semangat (ง '̀⌣'́ )ง
Saya sudah liat s/d ep 10 dgn english subtitle, tp rasanya ada yg kurang kalo gak baca sinopnya di blog ini kyaaa....
ReplyDeleteGet well soon sista, meskipun telat tp tetap setia bolak-balik cek sinop ter-up date :-D
Apalagi kalo googling sinop drama ini ndak ada yg buat selain mumu unnie, semangat (ง '̀⌣'́ )ง
Setelah menanti sekian lama, akhirnya keluar juga episode 8 part1. Makin menarik aja jalan ceritanya, ditunggu kelanjutannya.....
ReplyDeleteMakasih Mba Mumu....Semoga sehat selalu....Aaaamiiiiin.
makasih mbak sinopnyaaa.. semoga sehat selalu yaaa ^^
ReplyDeletesetelah bolak balik cek update sinopsisnya,akhirnya keluar jg...thanks mbk mumu,tk doain sehat wal afiat...biar cpt keluar kelanjutannya...
ReplyDeletesetelah bolak balik cek update sinopsisnya,akhirnya keluar jg...thanks mbk mumu,tk doain sehat wal afiat...biar cpt keluar kelanjutannya...
ReplyDeletesemoga sehat selalu,,,mbak mumu . . . part 2 nya cepatttttttttt yaaaaaaa....dah pengen lihat muka bloonnyaa min hyukkkkk oppa
ReplyDeletesemoga cepet sehat yah mb Mumu...jangan terlalu cape....
ReplyDeletesalam sayang yah from your reader
san
makasih buat sinopsisnya, sebelumnya hampir 10X sehari cek update terus sinopsis lanjutannya, finally i can read it, semangat terus buat mbak Mumu dan semoga sehat selalu AMIN......
ReplyDeleteeonni...eonni.. GWS ya.akhir'y keluar juga epi 8 part 1.di tunggu part 2 ya eon.sehat selalu ya eonni
ReplyDeleteakhirnya keluar juga sinopsisnya...makasih mb mumu...ditunggu kelanjutannya
ReplyDeleteRasanya pengen hajar Do hoon,, jd cowok ko' gk gentle, gk bertanggung jawab..
ReplyDeleteGomawo mumu noona,, ditunggu postingan selanjutnya ^^
Walo udah nonton sampe episode 10 tapi tetep nungguin sinopnya mbak mumu. Abis berasa juga serunya. Jadi ƍåк̲̮̲̅͡ lengkap tanpa sinop dari mbak mumu. Gumapta. Moga sehat selalu
ReplyDeletethanks sinopsis nya dan teruss menulis yah.. semangat
ReplyDeletemkasih mba snopssx... d tnggu lnjutnx... :)
ReplyDeletesyukur alhamdulillah mba mumu udah sehat kembali d terima kasih atas eps 8 ini..moga cepat diposting yg ke2 nya yaa mba..salam sayang u mba mumu d sejeluarga^^
ReplyDeletembak mumu tulisannya koq g keliatan? Aku bukanya pake hp...
ReplyDeletedi tunggu part 2x ya mbak mumu :)
ReplyDeletehikss aq nangis terus baca sinopsisx secret sampai bengkak ni mata hehe
ReplyDeletesemangat ya mbak mumu....aq selalu menunggu kelanjutanx :)
Oppa Gwang so lucu deh, jujur n polos bgt c. Min Hyuk-ssi mianhe... kmren dh marah2. heheheee
ReplyDeleteSemangat terus Mba Mumu biar bisa terusin buat sinopsis Secret. heheheee...
te2h,,,cpet sembuh y spy aktivitas ny lancar jd bkin sinop ny jg lancar
ReplyDeletemakasih ud ngposting sinopsis secret ny n makasih bwt note ny teh mumu bwt ga ngbocorin spoiler d komen hehe,,,soalny sy it tmasuk reader yg cma bca sinop te2h,,ga sanggup streaming
mf jrg bgt komen soal ny klo ol pke hp it susah bgt komen ny entah sy ny yg gaptek hehe
semoga teh mumu n keluarga sehat selalu
Mba Mumu, terimakasih banyak buat sinopnya.
ReplyDeleteSelalu menanti dengan sabar.he... Jadi mba Mumu nyante aja buat sinopnya. Yang penting kesehatan dulu. Jangan kurang tidur mba. Sehat selalu mba Mumu ^^
-Yumenas-
terima kasih mba atas sinopsis nya :) semangat^_^
ReplyDeletedtgu lanjutannya ya ka....smga sehat2 ja jd bisa cepet cepet deh post kelanjutannya
ReplyDeleteMakasihhh mbk mumuuuuuu......
ReplyDeletewuihh, mbak mumu cepet banget , makasih mbak mumu :*
ReplyDelete