Sinopsis BRIDE OF THE CENTURY Episode 3 – 3

Pagi-pagi Doo Rim menerima rangkaian bunga dari seorang pengantar. Doo Rim menyimpan rangkaian bunga itu di meja. Doo Rim penasaran rangkaian bunga itu untuk apa. Lalu Doo Rim melihat tulisan di pita yang terpasang di bunga. Ternyata itu rangkaian bunga ucapan selamat ulang tahun untuk Yi Hyun. Doo Rim pun penasaran, jika memang ulang tahun Yi Hyun kenapa Jae Ran tidak memintanya membuatkan sup rumput laut. Doo Rim pun mengira semua orang lupa karena keadaan yang sangat semrawut.

Doo Rim lalu menerima telpon dari Ny. Myung Hee.

***

Doo Rim as Yi Kyung Mode: ON

Dan kini Doo Rim sudah ada di kediaman Taeyang, tepatnya di dapur, membuat acar kangkung (he,, gak tahu nama sebenarnya makanan itu..). Doo Rim mencicipinya, dia merasa ada yang kurang, dia lalu menambahkan minyak wijen.

Doo Rim mencolek tumpahan minyak wijen yang meleber di tepian tutup botol dengan jari dan menjilatnya. Kemudian Doo Rim sadar, Ny. Myung Hee dan Ahjumma Ahn (Istri Butler Jang, sekarang aku tahu namanya Ahn Dong Daek) memperhatikannya. Doo Rim pun salah tingkah.

“Yi Kyung kita cermat sekali! Minyak wijen itu 100% buatan rumahan dan secara alami, jadi setiap tetesnya diperhitungkan.” Ahjumma Ahn tertawa, lalu memberi kode pada Doo Rim untuk menghampiri Ny. Myung Hee.

Doo Rim menghampiri Ny. Myung Hee sambil membawa mangkuk acar tadi dan meminta pendapatnya. Ny. Myung Hee mencobanya dan menilai Doo Rim melakukannya dengan baik (membumbui acarnya). Doo Rim pun menghela nafas lega. Ahjumma Ahn ikut mencicipi dan memuji Doo Rim yang benar-benar pintar memasak.

Doo Rim berkata pada Ny. Myung Hee dia sudah diberitahu kalau ayah (Tuan Choi) memakan makanan dengan sedikit garam jadi dia hanya menambahkan sedikit garam. Ahjumma Ahn memberi kode lagi. Doo Rim pun bertanya apa lagi yang harus dia kerjakan, apakah sayur yang di atas meja akan di rebus.

“Kang Ju pasti sudah bicara denganmu.” Ny. Myung Hee berkata pada Doo Rim, “Aku tidak akan membiarkan kejadian sebelumnya dengan diam, tapi Kang Ju memintaku untuk tidak melakukannya, jadi aku tidak akan membicarakan tentang video itu lagi.”

Doo Rim menunduk, “Maafkan aku, Ibu.”

“Ini akan menjadi yang terakhir kalinya kau membuat kebodohan atas dirimu sendiri. Apa kau mengerti?”

“Ya, aku akan mengingatnya.” Ujar Doo Rim dengan semangat.

Ahjumma Ahn memberikan kode, Doo Rim melakukannya dengan baik. Doo Rim pun tersenyum.

***

Doo Rim membawakan obat untuk Tuan Choi. Doo Rim menyiapkan obatnya dan Tuan Choi meminumnya. Doo Rim tertarik melihat lukisan yang ada di meja, dia bertanya apakah Tuan Choi yang membuatnya sendiri.

“Kim Yong Do akan keluar dari sini karena menangis. Kau sangat berbakat!” ujar Doo Rim pada Tuan Choi dengan semangat.

Tuan Choi bilang dia hanya meniru seniman sesungguhnya, “Milikku bahkan tidak bisa dibandingkan dengan bakatmu!”

Doo Rim tak mengerti maksud Tuan Choi. Tuan Choi malah tertawa. Lalu menjelaskan bahwa maksudnya adalah, Doo Rim bisa memakan seluruh kue dalam satu menit. Bahkan Tuan Choi memuji Doo Rim mempunyai bakat yang sangat mengesankan. Doo Rim meminta maaf pada Tuan Choi.

“Tidak, tidak. Satu hal jika kau adalah pemilih makanan, tapi bukan sebuah masalah jika kau menikmati makan. Istriku pasti memanggilmu kesini hari ini untuk memperingatkanmu, tapi kau bisa dengan nyaman saat kau bersama denganku.”

Doo Rim tersenyum mengiyakan. Doo Rim merapikan obat-obatan Tuan Choi, lalu dia melihat baduk di sebuah meja. Doo Rim bertanya apakah Tuan Choi main baduk juga. Tuan Choi balik bertanya apakah Doo Rim tahu cara memainkannya. Doo Rim tersenyum mencurigakan.

Ternyata bukan bermain baduk seperti biasanya yang dimainkan Doo Rim dan Tuan Choi. Wajah mereka penuh bintik hitam dari tinta. Mereka memainkan baduk seperti main kelereng (setauku baduk itu mainnya kayak catur kan ya?).

Giliran Tuan Choi. Dia sepertinya kesulitan untuk membidik. Dia lalu mengalihkan pandangan Doo Rim dan menggeser baduknya. Doo Rim menyadarinya dan memarahi Tuan Choi. Tuan Choi mengelak, kapan dia menggesernya, dari tadi baduk itu ada disana. Mereka terus berdebat.

Ny. Myung Hee mendengar keributan itu dari luar. Dia kemudian membuka pintu dan terkejut melihat Doo Rim yang berwajah seperti itu. Dia bertanya dengan kesal apalagi yang dilakukan Doo Rim sekarang. Doo Rim menunduk tak menjawab.

Tuan Choi meminta istrinya untuk diam, mereka harus fokus. Fokus. Ahjumma Ahm masuk membawa minuman. Tuan Choi juga memintanya untuk diam. Ny. Myung Hee dan Ahjumma Ahn diam dalam kebingungan.

Tuan Choi berdoa, lalu membidik. Dan…melenceng. Doo Rim tertawa senang, sekarang giliran Tuan Choi yang dihukum. Tuan Choi dengan sukarela menyodorkan wajahnya. Doo Rim mengambil kuas dan akan mencoreng wajah Tuan Choi. Ny Myung Hee menahan Doo Rim, apa yang akan dilakukan Doo Rim.

Tuan Choi menghentikan istrinya. Dia bilang hukuman adalah bagian dari kesepakatan.

 

Tuan Choi kembali mempersilahkan Doo Rim melakukan hukuman. Doo Rim pun memberikan setitik di kening Tuan Choi. Tuan Choi tertawa gembira dan melihat bagaimana rupanya di cermin.

Ahjumma Ahn dan Butler Jang yang baru datang ikut tertawa gembira.

Tuan Choi kembali bercermin, “Wajahku adalah karya seni terbaik yang pernah aku lihat sepanjang hidupku! Terbaik!”

Doo Rim kemudian mengajak Tuan Choi berfoto bersama. Tuan Choi dengan senang hati melakukannya. Dia mendekat pada Doo Rim, dan bahkan meminta Ny Myung Hee untuk melakukan tanda V dengan tangannya. Ny Myung Hee tak percaya suaminya bisa seperti itu.

***

Doo Rim membantu Ahjumma Ahn mencuci piring. Doo Rim bertanya apakah Kang Ju selalu sedikit berbeda sejak dia kecil. Keras kepala dan cerewet? Ahjumma Ahn bilang saat Kang Ju kecil, dia tersenyum sepanjang waktu, dan mengoceh seperti burung. Dia sangat manis dan memikat. Doo Rim mencibir dengan mulutnya, tak percaya kalau Kang Ju kecil seperti itu.

Ahjumma Ahn tampak sedih, “Tapi sejak kejadian itu dia mulai jarang bicara dan jarang tersenyum. Dia jadi seperti sebuah patung.”

“Apa maksudmu ‘kecelakaan itu’?” tanya Doo Rim penasaran.

“Dia diculik saat dia berumur 8 tahun.”

“Diculik?” Doo Rim sangat terkejut.

“Ya! Ya Tuhan… mereka memberitahumu untuk tidak mempercayai siapapun, tapi penculiknya tidak lain adalah guru Tuan Choi (Kang Ju). Dia sangat menyukainya dan selalu melihat padanya, jadi bayangkan bagaimana terlukanya dia. Dia kembali ke rumah dengan selamat esok harinya. Membayangkan betapa sakitnya dia di dalam, hingga menjadi sakit dengan demam tinggi selama beberapa hari. Dan sejak itu dia tidak membiarkan orang lain dekat dengannya. Untuk dikatakan bahwa satu-satunya orang yang pernah bicara dengannya adalah Roo Mi.”

Doo Rim tampak simpati.

Ahjumma Ahn melanjutkan ceritanya, “Tapi hal yang aneh adalah…Tuan Choi tidak pernah mengatakan pada kami apa yang terjadi hari itu…tapi tidak ada seorangpun yang bisa membayangkan bagaimana seorang anak kecil bisa kabur dan kembali ke rumah. Kami selalu berpikir kenangan itu terlalu menyakitkan sehingga dia tidak mau mengingatnya. Kami hanya merasa bersyukur dia kembali ke rumah dengan selamat. Dan kami semua bersikap seolah-olah itu tidak terjadi. Jadi kau juga harus bersikap seperti kau tidak mengetahui apapun tentang itu.”

Doo Rim mengangguk, “Ya, aku mengerti.”

***

Tuan Choi masih tertawa mengingat permainannya tadi bersama Doo Rim. Ny Myung Hee yang ada disana sedang meracik teh bertanya pada suaminya, apakah begitu menyenangkan. Tuan Choi bilang dia menyukai Doo Rim yang polos.

“Jangan terlalu dekat pada Yi Kyung. Gadis itu akan…” Ny Myung Hee menghentikan perkataannya, menyadari bahwa dia keceplosan bicara.

“Apa maksudmu?” tanya Tuan Choi tak mengerti.

Ny Myung Hee berpikir menyiapkan jawaban, “Mereka bilang kemurahan hati juga sebuah penyakit. Jika kau memberikan apapun yang dia inginkan karena dia manis, aku tidak ingin dia menjadi manja.”

“Jika kau melakukan kerja yang bagus dalam menyemir dan memotong sebuah batu, itu bisa menjadi permata yang berharga. Dia mungkin nampak sedikit kasar dari luar dan tidak cerdik, tapi jika kau mengajarinya dengan baik dia bisa menjadi permata yang berkilau.”

Tapi Ny Myung Hee sepertinya punya pikiran lain.

***

Roo Mi melihat video ciuman Kang Ju dan Doo Rim di showcase. Kang In datang dan ingin melihat juga apa yang dilihat Roo Mi dan mengambil ponsel Roo Mi. Kang In kesal, mungkin juga mencoba menghibur Roo Mi, kenapa orang-orang seperti tidak ada kerjaan memposting sesuatu seperti itu, apa menariknya.

 

Roo Mi mengambil kembali ponselnya, dan bertanya apa yang dilakukan Kang In disana. Kang In bilang dia ada pemotretan di studio di sebrang jalan, jadi dia mampir. Kang In kemudian memberikan sebuah kotak hadiah di tangan Roo Mi.

Roo Mi bertanya apa itu. Kang In menjelaskan, dia mendapatkannya di Sidney saat dia pergi kesana untuk syuting MV. Roo Mi membuka kotak itu, ada jepit rambut disana.

“Kau kesini untuk memberikan ini? Jauh-jauh?”

Kang In mengangguk, “Ya. Apa, kau tidak menyukainya?”

Roo Mi yang sedang kesal dengan video itu, tidak ingin melayani Kang In, “Aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan dengan ini sekarang, kan?”

Roo Mi kemudian berjalan menjauhi Kang In dan memberikan hadiah itu pada Jin Joo, lalu berjalan pergi. Kang In berlari memanggil Roo Mi, dan mengambil kembali hadiah itu dari Jin Joo dan meminta maaf.

Roo Mi terdiam memegang kepalanya, lalu jatuh pingsan. Kang In bergegas menghampiri Roo Mi dan berusaha membangunkannya.

***

Doo Rim sedang di sebuah toko pakaian, dia sedang memilih-milih dasi. Bingung dasi mana yang akan dia pilih. Doo Rim akhirnya menemukan dasi yang menurutnya akan terlihat bagus. Kang Ju sepertinya kebetulan ada disana dan melihat Doo Rim. Dia menghampiri Doo Rim dari belakang dan berkata bahwa dasi itu bukan gayanya. Apakah Doo Rim pikir itu akan bagus padanya.

“Kau sangat keliru. Ini bukan untukmu. Hari ini adalah ulang tahun Oppa. Aku akan memberikan ini padanya.”

Kang Ju sok cool menahan malu. Doo Rim kemudian bilang kalau dia akan mengadakan pesta malam ini, dan bertanya apakah Kang Ju ingin datang. Kang Ju bilang dia sibuk. Doo Rim dengan malas berkata bahwa dia juga berpikir seperti itu, dia hanya bertanya agar Kang Ju tidak kesal karena dia tidak mengundangnya.

Kang Ju masih diam ditempatnya. Doo Rim pun menyindir, “Kau bilang kau sibuk. Kau tidak pergi?”

“Aku ingin datang untuk makan malam bersama tapi aku punya rencana.”

“Aku juga harus pergi. Banyak yang harus aku lakukan untuk mempersiapkan pestanya.” Usir Doo Rim halus sambil terus melihat dasi dan tidak memperhatikan Kang Ju.

Kang Ju mencibir dan berjalan pergi. Lalu Kang In datang memanggil Kang Ju.

“Tidakkah kau berpikir kau sedikit terlalu kasar? Bahkan jika kau menyukai pekerjaanmu, bagaimana bisa kau membuat seseorang bekerja bekerja melewati batas?” Kang In berkata dengan marah.

Kang Ju tak mengerti.

Kini, Kang Ju ada di ruang pertolongan pertama di mall. Dia bertanya pada Roo Mi yang terbaring apakah tidak perlu pergi ke rumah sakit. Roo Mi meminta Kang Ju untuk tidak mengkhawatirkannya, dia tidak akan mati hanya karena terbangun beberapa malam. Roo Mi bergerak akan bangun. Kang Ju bertanya Roo Mi hendak kemana. Roo Mi bilang dia ada rapat dan dia harus kembali bekerja.

“Lee Roo Mi!” tegur Kang Ju.

Roo Mi menoleh, “Bukankah ini caranya untukku paling tidak melakukan bagian dari yang aku kerjakan. Kau menyuruh untuk mencari pekerjaan baru! Paling tidak aku harus bekerja keras agar tidak ditendang keluar perusahaan ini olehmu. Ya. Saat kau mencium Yi Kyung di showcase, aku terbangun sepanjang malam memakai sandwich kering dan mempersiapkan acara. Semuanya untukmu. Mall harus melakukannya dengan baik untukmu.”

Roo Mi hendak bangun, Kang Ju menahan tangannya, “Istirahatlah. Atau kau benar-benar akan dipecat.”

Kang Ju berdiri dan keluar. Ternyata di luar ada Doo Rim. Doo Rim bertanya bagaimana keadaan Roo Mi. Kang Ju menduga Roo Mi bekerja terlalu keras, dia akan baik-baik saja setelah istirahat beberapa saat.

Kang In datang membawa obat untuk Roo Mi, dan masuk ke dalam.

Doo Rim kembali bertanya dengan janji Kang Ju sebelumnya. Kang Ju bilang dia sudah membatalkannya. Karena Roo Mi? Kang Ju malah mengingatkan Doo Rim yang harusnya akan mempersiapkan pesta untuk Yi Hyun. Kang Ju menilai Doo Rim sangat mencintai kakaknya itu. Kang Ju meminta Doo Rim untuk tidak mengkhawatirkan hal-hal disana dan pulang saja. Kang Ju kemudian pergi dari sana.

Roo Mi meminum obat yang dibawakan Kang In. Dia bertanya apakah Kang In tidak akan dipecat jika Kang In berkeliaran seperti itu.

“Kau mengkhawatirkanku? Benar kan? Jangan khawatir. Siapa yang berani memecatku? Aku adalah wajah, berita dan pembuat skandal-nya Monster. Mereka tidak bisa menjalankan perusahaan tanpa aku!”

Roo Mi tertawa. Kang In bilang Roo Mi sangat cantik saat tertawa. Roo Mi berdecak, tidak ada sesuatu untuk ditertawakan setelah Kang Ju bertunangan. Roo Mi tampak sedih.

Kang In lalu mengeluarkan jepit rambut yang sebelumnya akan dia berikan. Kang In memasangnya di rambut Roo Mi.

Doo Rim masuk. Senyum Roo Mi menghilang. Doo Rim mendekat dan membawakan bubur untuk makan malam Roo Mi. Doo Rim meminta Roo Mi memakannya selagi hangat.

“Aku tidak cukup baik untuk menerima ini darimu.” Ucap Roo Mi sinis.

Doo Rim terdiam.

“Noona, ada apa? Bahkan hantu yang mati dengan perut kenyang terlihat lebih baik. Kau harus makan dan menjadi lebih baik!” Kang In mengambilkan kotak buburnya.

“Baik, aku akan menerimanya karena kau mendapatkannya untukku.” Ujar Roo Mi masih dengan sinis. Roo Mi mengambil kotak buburnya dan memperlihatkan pada Doo Rim, lalu membuangnya ke tempat sampah.

Doo Rim berdiri saking terkejutnya. Kang In juga.

“Apa? Itu milikku, apakah aku tidak aku bisa memakannya atau membuangnya sepantasnya?” Roo Mi melotot pada Doo Rim.

Doo Rim masih terdiam, terkejut dengan kekasaran Roo Mi. Kang In meminta Doo Rim untuk mengerti, Roo Mi hari ini sedikit sensitif. Doo Rim tak mengatakan apapun dan berjalan keluar.

***

Doo Rim as Yi Kyung Mode: OFF

Doo Rim menemui Jin Joo di gudang, dan dia terkejut mengetahui dari Jin Joo bahwa yang memposting video makan kuenya adalah Roo Mi. Jin Joo menambahkan dia mendengar berita itu dari kantor sekretaris. Mereka mendengar Kang Ju dan Roo Mi bertengkar.

“Mengapa Lee Roo Mi melakukan itu? Dia sedang mencoba mengambil posisimu. Bagaimana jika dia benar-benar mengambil Kang Ju darimu?”

“Aish, apakah mereka saling jatuh cinta atau dia berselingkuh, mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan!” Doo Rim tak peduli.

“Kau tidak bisa melakukan itu! Kau akan menentang kontrakmu. Keluarga Jang Yi Kyung mungkin menaruh semua restoran di dalam daftar untuk pernikahan ini. Dan jika sesuatu terjadi, tidakkah kau pikir mereka ingin beberapa kompensasi?”

Doo Rim pun berpikir, apakah Jin Joo berpikir mereka akan meminta uang mereka kembali jika pernikahan dibatalkan. Tentu saja, ujar Jin Joo. Jadi Jin Joo meminta Doo Rim bangun dan melakukan pekerjaan yang bagus.

Doo Rim kesal. Dia lalu bilang kalau dia tidak berpikir Roo Mi punya sesuatu hanya dengan Kang Ju. Doo Rim bercerita, saat dia pergi untuk menemui Roo Mi, dia melihat Kang In memakaikan jepit rambut di rambut Roo Mi. Tapi itu tidak terlihat seperti hanya hal noona-dongsaeng, itu terasa sedikit aneh.

***

Jin Joo menulis sesuatu di laptopnya dengan semangat.

***

Doo Rim berusaha menghubungi Yi Hyun. Dia sudah mempersiapkan kue ulang tahun dan berbagai macam makanan. Tapi Yi Hyun tidak menjawab telponnya.

Doo Rim kemudian mendapat telpon dari Jae Ran yang menanyakan keadaan rumah dan Yi Hyun. Doo Rim bertanya bukankah hari ini hari ulang tahunnya Yi Hyun, sebuah buket bunga ucapan ulang tahun datang tadi pagi. Doo Rim juga memberitahu kalau dia membuat sup rumput laut dan beberapa makanan lain, tapi Yi Hyun tidak menjawab telponnya sepanjang hari.

Jae Ran meminta Doo Rim mengurus Yi Hyun. Jae Ran ada di sebuah gedung sambil memegang wine. Jae Ran bilang dia sedang mengurus pekerjaannya yang tersisa dan akan pulang ke rumah besok.

Dan muncul Yi Kyung! Oow~ ada apakah dengan Jae Ran dan Yi Kyung?

Yi Kyung bertanya keadaan Yi Hyun. Jae Ran bilang Yi Kyung seharusnya tidak mengkhawatirkan Yi Hyun sekarang.

“Jangan mengkhawatirkan apapun selain masa depanmu, Yi Kyung. Dan untuk apa kau mengirim bunga itu? Bagaimana jika Yi Hyun menyadarinya?”

“Jangan khawatir, aku melakukannya dengan cara yang aman.”

Kemudian Yi Kyung mengingat sesuatu.

[Flashback]

Hantu itu memegang kalung Eternal Love di kamar Yi Kyung, dan berkata pada Yi Kyung, “Ini kalung yang cantik. Jika kau tetap memakai kalung ini, kepalamu mungkin tidak akan menempel di badanmu lebih lama lagi.”

“Apa yang kau inginkan dariku? Mengapa kau terus muncul dan melakukan ini padaku?” Yi Kyung ketakutan.

Si hantu mendekat, “Jika kau menjadi istri pertamanya, kau akan mati! Karena aku akan mengambil nyawamu.”

Yi Kyung pun pingsan.

Kembali ke adegan saat Jae Ran menemui peramal.

“Aku sudah memintamu untuk mengurus Taeyang Grup. Putriku akan menikahi pewarisnya. Aku mengetahui rahasia yang sudah lewat beberapa generasi.”

“Rahasia?”

“Itu bukan sesuatu yang bisa dikatakan dengan suara nyaring. Itu bahkan mungkin sebuah kutukan. Kehidupan putriku bergantung pada itu. Tolong katakan yang sebenarnya. Rumor yang aneh beredar tentang keluarga itu beberapa tahun yang lalu. Keluarga itu dikutuk dan istri pertama dari putra pertama adalah tumbal. Apakah itu hanya rumor biasa ataukah…”

”Apa yang tidak kau lihat mungkin tidak nyata. Tapi hanya karena kau tidak melihatnya, tidak berarti itu tidak ada.”

“Jadi…itu…”

Peramal mengangguk, “Ya..”

“Dan istri Tuang Choi juga…”

“Tentu saja dia mengetahui semuanya sejak lama.”

[Flashback end]

Doo Rim keluar dari rumah. Yi Kyung melihatnya dari teropong.

Dia berkata pada Jae Ran, Doo Rim pasti pergi menemui Yi Hyun karena dia berlari keluar.

Jae Ran: “Ini adalah rahasia yang harus kau dan aku bawa hingga ke kuburan.”

***

Bersambung ke episode 4 ~

***

Gambar diambil dari video milik CSTV.

Subtitle Bahasa Inggris oleh Dramafever.

Diterjemahkan manual ke dalam Bahasa Indonesia oleh mumuzizi.

***

Komentar:

Ketahuan sekarang dibalik mimik aneh Jae Ran. Ternyata Yi Kyung tidak menghilang, dia memang sengaja disembunyikan Jae Ran. Mereka percaya pada kutukan itu, dan sepertinya mereka berencana membuat Doo Rim menikah dengan Kang Ju, saat Doo Rim meninggal, Yi Kyung maju untuk menggantikannya.

Dari ucapan Yi Kyung saat bertemu hantu itu, “Mengapa kau terus muncul dan melakukan ini padaku?”, sepertinya hantu itu tidak hanya sekali menemui Yi Kyung.

Dugaan, saat Kang Ju kecil diculik dan dia berhasil menyelamatkan diri, si penyelamat adalah hantu itu..