BRIDE OF THE CENTURY Episode 9

By Unknown - March 29, 2014

Update: Link Sinposis Lengkap

Preview by mumuzizi

Kang Ju berjalan pergi meninggalkan rumah sakit. Doo Rim di kamarnya teringat semua kenangannya bersama Kang Ju, dan pengakuan Kang Ju yang menyebutkan bahwa Doo Rim adalah orang pertama yang mengisi hatinya. Dia tidak ingin kehilangan Kang Ju yang selama ini sudah berhasil merebut hatinya. Doo Rim berlari keluar menyusul Kang Ju.

Doo Rim memeluk Kang Ju dari belakang.

“Aku mencintaimu.” Ucap Doo Rim di punggung Kang Ju. “Aku mencintaimu.”

Kang Ju berbalik, “Apakah kau bodoh? Mengapa kau tidak memahami aku?”

“Aku…tidak percaya semua itu. Tidak masalah untukku.”

“Jangan menyia-nyiakan dirimu sendiri karena aku…” Kang Ju kemudian pergi meninggalkan Doo Rim yang menangis.

***

“Aku..ingin menjadi pengantinmu.”

“Kau benar-benar ingin mati?”

”Kau benar! Bahkan jika hanya untuk satu hari, aku akan mati sebagai pengantinmu.”

Kang Ju menoleh kesal. Dia menepikan mobilnya dan menyuruh Doo Rim untuk menutup mulut, lebih baik Doo Rim tidak mengatakan satu katapun.

Doo Rim turun dari mobil dan berlari ke tengah jalan. Sebuah mobil hampir menabraknya. Kang Ju keluar dan menarik Doo Rim ke pinggir.

“Ada apa denganmu? Apakah kau benar-benar ingin mati?”

“Apa masalahnya untukmu jika aku mati atau tidak? Kaulah orang yang meninggalkanku duluan!”

“Hei, Jang Yi Kyung!”

“Kau pengecut! Bagaimana bisa kau sangat yakin sesuatu akan terjadi padaku? Tidak ada hal seperti masa depan yang ditakdirkan. Apakah kau menyerah dengan situasi ini hanya karena masa depan yang mungkin tidak terjadi pada kita? Tanpa menghiraukan kuatnya perlawanan, kau tidak punya keberanian untuk menghadapi mereka bahkan jika kau mungkin jatuh dan hancur berkeping-keping? Aku merasa yakin kita bisa melewati itu! Jika itu denganmu. Apa kau yakin kau tidak akan menyesalinya? Apa kau yakin kau tidak akan menyesali melepaskanku pergi seumur hidupmu?”

Kang Ju terdiam.

“Apa yang paling aku takutkan adalah aku tidak akan pernah bisa bertemu denganmu lagi. Aku tidak ingin menyesali tidak memilikimu dalam hidupku untuk seumur hidupku.”

Doo Rim memeluk Kang Ju.

***

Tiba-tiba lampu padam. Doo Rim berdiri dari tempat duduknya. Di dinding di depannya menyala lampu berbentuk bulan.

Lalu dari belakang menggelinding gulungan benang merah. Doo Rim berbalik dan melihat Kang Ju sedang berjongkok, memegang ujung benang.

Doo Rim tersenyum dan berjalan mendekat sambil menggulung benang. Mereka pun berhadapan.

“Kau menemukanku. Kau tahu aku ada disini.”

“Aku selalu ada dimanapun aku berada.”

“Tapi, untuk apa bulan itu?” Doo Rim menoleh ke arah lampu itu. “Dan ini apa?” Doo Rim menunjukkan gulungan benang merah.

“Ada kisah bahwa dua orang yang ditakdirkan untuk bersama terhubung oleh ikatan benang mereka di jari-jari mereka. Kau dan aku terhubung oleh satu benang. Ke ujung langit, ke ujung bumi, bahkan jika kau berada di dunia yang berbeda. Sekali benang itu di ikat, tidak ada yang bisa memutusnya. Bahkan jika kita berakhir berjalan di jalan yang menyakitkan hati, aku tidak akan melepaskan tanganmu lagi. Aku mencintaimu.”