Sinopsis BRIDE OF THE CENTURY Episode 7 – 3

Doo Rim berbaring di dipan depan rumah Jin Joo. Jin Joo keluar dan heran ternyata Doo Rim sudah bangun. Doo Rim duduk dan bilang kalau dia tidak bisa tidur. Jin Joo duduk disamping Doo Rim dan bertanya apakah itu karena Choi Kang Ju.

“Aku tahu di selalu dingin, tapi bagaimana dia mengelola untuk mengatakan hal yang paling menyakitkan? Seolah-olah dia menusuk ku dengan jarum dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya.”

“Jangan terlalu kesal. Bagaimanapun juga kau bukanlah yang asli. Kau pengganti.”

Doo Rim beralasan, tetap saja, bagaimana bisa seseorang berubah seperti itu dalam hitungan hari. Jin Joo bergumam, orang mengatakan tidak ada alasan untuk jatuh cinta dan tidak ada alasan untuk putus cinta. Jin Joo bertanya apakah Doo Rim tidak berpikir itu terjadi pada Choi Kang Ju.

Doo Rim tertunduk sedih, “Tentu…jika kau tidak menyukaiku, kau hanya tidak.”

Jin Joo terkejut, apakah Doo Rim menangis. Doo Rim menyangkal, mengapa dia akan menangis, itu karena ada sesuatu di matanya. Doo Rim melihat ke atas dengan mata terbuka. Lalu dia masuk ke dalam, menghindari kemungkinan Jin Joo bertanya lagi. Jin Joo pun bertanya-tanya, apakah Doo Rim benar-benar menyukai Choi Kang Ju.

Doo Rim memasak banyak sekali, sampai Jin Joo juga bingung. Doo Rim bilang, Kang Ju bahkan tidak memikirkan hal itu. Jadi apa gunanya dia tertekan karena hal itu, yang rugi dia sendiri. Doo Rim mengajak Jin Joo makan saja.

 

Saat sedang makan, ponsel Doo Rim berdering. Dari ayah Kang Ju. Doo Rim sedikit panik karena dia masih mengunyah makanan. Doo Rim kemudian minum, dia meminta Jin Joo diam dan menjawab telponnya.

Tuan Choi mengajak Doo Rim untuk bertemu. Doo Rim panik lagi, dia berlari ke depan kaca, dia punya lingkaran hitam akibat minum semalam. Doo Rim berjalan mondar-mandir, bingung apa yang harus dia lakukan terlebih dulu. Jin Joo bertanya apakah Doo Rim tidak melanjutkan makannya. Doo Rim tidak punya waktu. Lalu dia teringat kalau dia harus mandi dulu. Doo Rim pun pergi ke kamar mandi.

***

Ny Myung Hee dan Jae Ran bertemu. Ny Myung Hee minta maaf pada Jae Ran. Jae Ran berkata, dia tahu bahwa Yi Kyung masih perlu banyak belajar, tapi Yi Kyung tidak pantas diperlakukan seperti itu oleh Kang Ju.

Ny Myung Hee berpikir orang tua terlalu mendorong mereka sehingga Kang Ju merasa dia dipaksa untuk melakukan semuanya sampai saat ini. Setiap orang pasti memiliki keraguan setidaknya sekali sebelum menikah. Tapi menurut Jae Ran, ini tidak seperti Kang Ju tidak bisa berpikir untuk dirinya sendiri. Kelihatannya seolah-olah Yi Kyung sangat terluka oleh semua yang terjadi.

“Ini bukan pernikahan biasa. Ini adalah pernikahan yang disaksikan oleh seluruh Korea Selatan. Kau tahu betul bahwa untuk wanita, sesuatu seperti ini bisa merugikan suatu hari menikahi keluarga yang baik.”

“Tentu saja, aku yakin. Aku harap kau bisa menenangkan Yi Kyung dan membantunya untuk mengerti. Saat-saat seperti ini yang Yi Kyung butuhkan untuk terus kuat membantu Kang Ju mendapatkan kejelasan pada emosinya.”

Jae Ran bertanya bagaimana jika Kang Ju terus menolak. Ny Myung Hee bilang itu adalah keputusan yang dibuat oleh orang tuanya, selama Jae Ran tidak membatalkan pernikahan, tidak ada yang bisa Kang Ju lakukan. Pada akhirnya Kang Ju akan melakukan apa yang mereka katakan padanya untuk dilakukan. Jae Ran menatap Ny Myung Hee.

Ny Myung Hee diam dan berkata dalam hati, “Pernikahan tidak bisa dibatalkan. Aku tidak bisa membiarkan semua usahaku sampai sekarang sia-sia.”

Jae Ran juga berkata dalam hatinya, “Kau dan aku menari di sekitar garis tipis yang seharusnya tidak boleh diseberangi. Baik. Mari kita lihat seberapa jauh kita bisa pergi dan siapa yang menang.”

***

Ahjumma Ahn menanti kedatangan Ny Myung Hee. Begitu Ny Myung Hee terlihat memasuki halaman, Ahjumma Ahn berlari mendekatinya dan meminta Ny Myung Hee untuk segera masuk. Ny Myung Hee heran, apakah ada yang salah. Ahjumma Ahn bilang ibu Ny Myung Hee ada di dalam.

***

Ny Myung Hee menuangkan air teh untuk ibunya, Ny Seo. Ny Seo bertanya apakah persiapan pernikahan Kang Ju berjalan lancar. Ny Seo ternyata juga berharap Kang Ju akan menikah dengan Roo Mi, karena Roo Mi selalu sangat menyukai Kang Ju sejak dia masih kecil. Dan memiliki jaksa di keluarga akan banyak membantu mereka juga (ayah Roo Mi adalah jaksa agung, kalau gak salah..).

Ny Myung Hee mengalihkan pembicaraan dengan bertanya mengapa ibunya itu datang. Ny Seo datang untuk menghadiri ulang tahun bibinya Ny Myung Hee yang ke-80, dan juga untuk mengurus beberapa hal dan melihat Kang Ju menikah. Ny Seo meminta Ny Myung Hee untuk membawa Yi Kyung kapan-kapan. Ny Myung Hee terdiam.

“Kenapa? Kau tidak akan memperkenalkan dirinya padaku? Aku neneknya. Aku punya hak untuk menemui cucu menantuku.”

“Tentu saja. Seperti seharusnya.”

Lalu Ny Choi menanyakan kabar anaknya itu, apakah suaminya masih sama. Ny Myung Hee bertanya balik kenapa ibunya menanyakan hal itu. Ny Seo bilang, jika bukan karena Ny Myung Hee, Tuan Choi tidak akan bisa menikah lagi. Karena Ny Myung Hee mengatakan harus dia, bahwa Ny Myung Hee tidak mau menikah dengan orang lain.

“Ibu, aku tidak menyesal. Aku suka bagaimana hal tersebut sekarang.”

“Kau suka berpegangan pada pria yang hatinya di tempat lain? Apakah dia pernah melihatmu dengan kehangatan dan sukacita di matanya? Mereka mengatakan bahwa bahkan sedikit kontak mata antara pria dan wanita yang tinggal bersama sangat dibutuhkan, tapi bagaimana dia bisa menjalani seluruh hidupnya…pria kejam.”

“Tolong hentikan. Aku baik-baik saja. Pandangan hangat, sentuhan peduli, aku tidak berharap semua itu. Aku hanya ingin berdiri disampingnya seperti bayangannya. Itu semua yang pernah aku harapkan.”

Ny Seo lalu pamit pergi. Ny Myung Hee memintanya untuk tinggal lebih lama dan makan malam bersama. Tapi Ny Seo bilang dia hanya ingin melihat Ny Myung Hee.

***

Doo Rim as Yi Kyung mode: ON

Tuan Choi ternyata mengajak Doo Rim ke tempat dimana abu istri pertamanya di taburkan. Doo Rim merasa tempat itu tampak seperti gambar di kartu pos. Tuan Choi bilang tempat itu adalah tempat yang indah. Doo Rim setuju. 

Kemudian Tuan Choi berjalan ke depan, lebih mendekat ke sungai. Dia kemudian berkata, “Sungai ini…adalah dimana wanita yang dulu segalanya bagiku tidur..”

Doo Rim melirik, baru mengetahui hal ini, bahwa ada wanita lain di hati Tuan Choi.

Tuan Choi melanjutkan, “Kami menikah dengan seluruh keluarga dan teman yang mendukung kami. Namun, momen kebahagiaan itu sangat singkat. Dia meninggal pada bulan madu kami karena kecelakaan. Setelah dia meninggal, desas-desus aneh mulai menyebar sekitar kematiannya.”

Tuan Choi menghadap Doo Rim, “Itu karena kutukan pada keluarga kami, istri pertama dari anak sulung diambil sebagai korban oleh arwah yang melindungi rumah.”

“Apa maksudmu?” tanya Doo Rim tak mengerti.

“Secara historis, telah ada banyak contoh istri pertama putra tertua meninggal karena kecelakaan atau sakit, jadi pencerita datang dengan cerita ini. Dan sebagai cerita akan diberitahu dari satu orang ke orang lain, kehilangan bentuk, dan menjadi kisah nyata dalam pikiran orang. Dan rumor itu adalah alasan mengapa Kang Ju mencoba untuk membatalkan pernikahan.”

“Apa?” Doo Rim terkejut.

“Karena dia takut akan kehilanganmu. Itu sebabnya dia mencoba untuk putus denganmu. Sama seperti aku kehilangan cinta pertamaku…dia takut akan kehilanganmu juga… Kang Ju adalah anak yang kesepian. Setelah dia terluka oleh seseorang yang dia sangat percayai sebagai seorang anak, dia membangun dinding di sekitar dirinya sehingga orang lain tidak bisa mendekat. Dia tidak pernah percaya siapapun. Dia juga tidak membiarkan orang-orang masuk ke dalam hidupnya. Tapi, dia tampak berbeda di dekatmu.”

Doo Rim mendengarkan penjelasan Tuan Choi dan berusaha memahaminya.

Tuan Choi kembali menghadap Doo Rim, “Aku tidak akan memaksa. Aku akan menghormati apapun pilihan dan keputusan yang kau buat. Tapi, aku akan menyukainya jika kau menyimpan apa yang aku katakan hari ini untuk dirimu sendiri. Kau mengerti kan?

“Ya, ayah.”

Tuan Choi tersenyum pada “Yi Kyung”, lalu menghadap sungai itu lagi.

***

  

Karena Kang Ju belum makan dengan baik akhir-akhir ini, dan sepertinya Kang Ju menyukai ubi rebus, maka Sekretaris Kim membawakan air putih dan ubi rebus untuk Kang Ju.

Kang Ju mengambil satu ubi, dia termenung.

***

Doo Rim as Yi Kyung mode: OFF

 

Jae Ran memberikan surat kepemilikan restoran pada Doo Rim. Doo Rim berterima kasih. Jae Ran memberitahu kalau dia bertemu dengan ibunya Kang Ju hari ini, dan sepertinya keluarga mereka tidak memiliki niat dari membatalkan pernikahan. Jae Ran hanya meminta tolong Doo Rim untuk mengubah pikiran Kang Ju saja.

Doo Rim mengerti. Yi Hyun menatap tidak suka.

Yi Hyun mengantar Doo Rim keluar. Yi Hyun ingin tahu kenapa Doo Rim melakukan semua itu. Dia sudah bilang kalau itu bukan tanggung jawab Doo Rim.

“Ibumu memberiku restoran. Aku tidak bisa hanya pergi begitu saja sekarang.”

“Apakah benar- benar hanya karena itu? Tidak ada alasan lain?”

Doo Rim terdiam sesaat, lalu tersenyum, “Tentu saja tidak. Apa ada hal lain yang bisa jadi alasan?”

Doo Rim lalu pamit pergi. Doo Rim berjalan pergi, sambil meyakinkan dirinya sendiri dalam hati bahwa itu karena restoran. Di hanya membantu karena restoran, tidak ada alasan lain. (padahal Doo Rim sudah mulai merasakan cinta pada Kang Ju, dan pastinya ingin selalu bersama).

***

Tuan Choi menemui pria yang selalu melakukan panggilan gelap padanya. Pria itu datang dan masuk ke dalam mobil Tuan Choi. Ternyata pria itu, Man Soo, sudah lama bekerja pada Ny Seo, ibunya Ny Myung Hee, neneknya Kang Ju. Sudah lebih dari 30 tahun. Tuan Choi meminta Man Soo untuk mengatakan apa yang dia tahu tentang kecelakaan mobil 30 tahun yang lalu. Karena bukankah itulah alasan kenapa dia menghubungi Tuan Choi selama ini.

Flashback…

Ny Seo termenung di dalam mobil. Ada gurat ke khawatirkan dan ketakutan di wajahnya.

Tuan Choi memberikan sebuah amplop pada Man Soo, sepertinya berisi uang. Ketika Man Soo keluar dari mobil dengan amplop itu, Tuan Choi tidak pernah ingin melihat Man Soo lagi.

“Jika aku pernah melihatmu lagi. Aku akan membuat hidupmu seperti hidup di neraka.” Tuan Choi berkata dengan marah, “Apa kau mengerti?”

“Ya.. Tuan.”

Man Soo keluar dari mobil dan memasukkan amplop yang diterimanya tadi. Dan Butler Jang kembali memperingatkan Man Soo, jika Man Soo ingin hidup jangan menyalak disekitar dan hidup dengan tenang. Butler Jang akan selalu mengawasi Man Soo. Man Soo tersenyum menyeringai lalu pergi.

Butler Jang masuk ke dalam mobil dan bertanya apakah Tuan Choi baik-baik saja. Tuan Choi tak menjawab dan mengajak Butler Jang untuk pergi.

***

Di rumah, Tuan Choi masih dibayang-bayangi perkataan Man Soo tadi, dia termenung sendirian. Ny Myung Hee memberitahu kalau tadi ibunya datang. Dia datang tanpa pemberitahuan jadi dia hanya tinggal sebentar dan pergi.

“Apa yang membuat dia kembali?”

“Minggu depan adalah pesta ulang tahun bibiku ke-80, dan dia juga ingin melihat Kang Ju menikah.”

Tuan Choi terdiam. Ny Myung Hee mengajak Tuan Choi dan Kang Ju mengunjuinya ibunya.

***

Doo Rim mencoba menghubungi Kang Ju, tapi Kang Ju tidak menjawab ponselnya yang terletak di meja kamarnya.

Kang Ju berada di luar rumah, termenung mengingat kenangannya bersama “Yi Kyung”.

Saat bertemu sebelum dan setelah acara makan bersama keluarga.

Saat “Yi Kyung” mengubur induk kucing dan memutuskan untuk mengasuh anak kucing.

Saat “Yi Kyung” meminta untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Saat Yi Kyung dengan sayangnya menjaga nenek.

Saat dia menatap “Yi Kyung” yang tertidur.

Saat “Yi Kyung” membuatnya makan ubi rebus.

Kang Ju sedih mengingat semua itu, bahwa dia harus melepaskan “Yi Kyung” yang sudah mengisi hatinya.

Doo Rim ternyata kemudian pergi ke tempat terakhir kali dia bertemu Kang Ju dan juga termenung mengingat semua kenangannya bersama Kang Ju.

Saat makan bersama di mansion.

Saat Kang Ju membantunya ketika dia cidera leher.

Saat Kang Ju tertidur karena menungguinya.

Saat Kang Ju yang salah paham marah padanya karena pencurian cincin.

Saat Kang Ju meminta maaf untuk pertama kalinya sepanjang hidupnya.

 

Saat Doo Rim akan berpisah dengan Kang Ju, sebelum pergi ke Namhae.

Dan saat Kang Ju mengutarakan alasannya ingin putus.

Kang Ju berbalik pergi kembali ke rumah, dan Doo Rim juga berbalik pergi.

***

Keluarga Choi hendak pergi ke rumah Ny Seo. Ahjumma Ahn dan Butler Jang mengantar mereka ke luar. Ahjumma Ahn mengoceh bahwa akan sempurna jika Yi Kyung hari ini disamping Kang Ju di hari seperti hari ini. Nenek Kang Ju juga pasti kesal tidak bisa melihat cucu menantunya. Butler Jang menghentikan ocehan istrinya. Tuan Choi dan Ny Myung Hee terlihat kurang nyaman dengan perkataan Ahjumma Ahn.

Setelah mereka pergi, Butler Jang memarahi istrinya. Semua orang terganggu tentang kemungkinan membatalkan pernikahan, kenapa istrinya itu malah menyebut nama Yi Kyung. Ahjumma Ahn tersenyum, dia tahu, mulutnya seolah-olah tidak bisa tidak mengatakan hal-hal seperti itu. Dia pun bertanya haruskah dia menjahit mulutnya?

***

Keluarga Choi sudah sampai di depan rumah Ny Seo. Ny Myung Hee mengingatkan Kang Ju untuk jangan membicarakan dulu tentang pembatalan pernikahan dengan nenek Kang Ju. Dia tidak tahu tentang apapun yang telah terjadi. Tuan Choi lalu mengajak mereka masuk ke dalam.

Dari dalam rumah keluar Doo Rim dengan riang menyapa Tuan Choi dan Ny Myung Hee. Doo Rim membawa sendok sayur. 

Semuanya terkejut, karena tidak menduga “Yi Kyung” sudah ada disana. Dan yang paling terkejut tentulah Kang Ju.

***

Bersambung ke episode 8~

***

Posted by mumuzizi.

Terjemahan Bahasa Inggris oleh Dramafever yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh mumuzizi.

Gambar diambil dari video milik CSTV.

***

Komentar:

Wow. Aku tidak mengira sedikitpun Doo Rim akan ada di rumah Ny Seo. Apa yang membuatnya pantang menyerah? Menurutku, selain karena permintaan ayah Kang Ju, dia sendiri memang tidak ingin pisah dengan Kang Ju. Bukan juga karena permintaan Jae Ran, tapi itu adalah permintaan hatinya sendiri.

Dan oohh… Kang Ju memang benar-benar jatuh cinta pada Doo Rim bukan Yi Kyung. Semua kenangan yang dia ingat adalah kenangannya bersama “Yi Kyung” alias Doo Rim, bukan Yi Kyung asli.