Kill Me, Heal Me | Episode 5 – 1
Setelah mendapat pesan dari Do Hyun, Ri Jin segera berlari keluar untuk menemuinya di lobby. Tapi ternyata yang menemui Ri Jin bukan Do Hyun, melainkan Se Gi. Ri Jin terkejut.
Se Gi menarik Ri Jin ke parkiran. Ri Jin memberontak, berusaha melepaskan tangannya yang dipegang Ri Jin. Ri Jin meminta Se Gi melepaskannya dan bicara. Tapi Se Gi malah meminta Ri Jin tidak membuatnya marah, karena dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan (jika marah).
Ri Jin marah karena Se Gi membawanya paksa. Tapi Se Gi bilang itu bukan urusannya, karena dia tak punya banyak waktu. Tepatnya masih belum punya waktu banyak. Ri Jin tak mengerti dan bertanya apa maksud Se Gi dengan ‘belum punya waktu banyak’.
“Aku bilang bahwa waktu milik Cha Do Hyun sepenuhnya bisa menjadi waktu milikku suatu hari di masa depan.”
Ri Jin teringat penjelasan Dokter Suk bahwa jika kepribadian di dalam diri Do Hyun semakin kuat dan keluar pada waktu yang sama, itu bisa berakhir dengan mengendalikan kepribadiannya, dan bisa berakhir dengan mengontrol semua tindakan dan waktunya juga (Se Gi mengendalikan dirinya kapan dia akan keluar). Mengingat hal itu membuat Ri Jin bertanya pada Se Gi, dimana Do Hyun sekarang.
“Dia tidur karena dia sangat takut dan kewalahan. Dia tidak akan bisa bangun untuk sementara. Aku memberinya ketakutan yang serius. Jika kau ingin menyelamatkannya, diam dan ikuti aku.”
Se Gi membawa Ri Jin dengan mobil sport merah. Dan berakhir dengan Ri Jin yang berteriak ketakutan karena Se Gi membawa mobilnya dengan sangat kencang. Ri Jin berteriak meminta Se Gi menghentikan mobilnya, jika tidak dia akan melompat. Tapi Se Gi malah mempercepat laju mobilnya. Membuat Ri Jin kembali berteriak.
Ponsel Ri Jin berdering, dari Dokter Suk. Ri Jin hendak menjawabnya, tapi Se Gi mengambil ponsel Ri Jin dan membuangnya keluar. Ri Jin mencoba menggunakan ponsel Do Hyun yang ada di kursi belakang. Tapi lagi-lagi Se Gi mengambil ponsel itu dan membuatnya keluar.
“Mengapa kau melakukan ini? Kau tidak mengatakan apa-apa dan hanya melakukan apa pun yang kau inginkan. Kau bisa saja berbicara denganku di rumah sakit!”
“Aku sudah bilang, aku tidak punya banyak waktu yang diizinkan untukku. Apa pun yang mengganggu kita lebih baik hilang.”
Se Gi kembali menginjak pedal gas. Dan Ri Jin kembali berteriak.
***
Episode 5
Dokter Suk tampak khawatir memandang keluar jendela. Kemudian Sekretaris Ahn datang dan menanyakan maksud Dokter Suk kalau Do Hyun belum sampai.
Dokter Suk mengatakan bahwa dia pikir Se Gi telah menculik Ri Jin. Seseorang yang mirip Do Hyun datang dan membawa Ri Jin pergi di dalam mobil.
Sekretaris Ahn bingung, kenapa Se Gi membawa Ri Jin. Dokter Suk juga tidak tahu, dia hanya melihat apa yang dilakukan Se Gi dan menebaknya. Karena yang dalam bahaya sekarang adalah Ri Jin, Dokter Suk merasa mereka harus segera melaporkan hal itu pada polisi.
Sekretaris Ahn menentang. Jika polisi terlibat, Presiden dan Seungjin Group akan semua berada dalam situasi sulit.
“Kalau begitu Anda mengatakan tidak peduli apa yang terjadi pada Dr. Oh?”
“Saat ini, saya sedang mencoba untuk mencari tahu. Jadi, jika Anda memberi saya lebih banyak waktu ---“
“Dari insiden bom terakhir, itu sudah kedua kalinya! Apakah Anda lupa betapa berbahayanya Se Gi!? Dan Dr. Oh adalah seorang wanita!” Dokter Suk marah.
Se Gi menghentikan mobilnya di sebuah parkiran. Ri Jin melihat pasangan yang keluar dari tempat itu dan terkejut, tempat apa itu? Se Gi tak menjawab dan turun dari mobil, lalu menarik paksa Ri Jin untuk turun. Ri Jin dengan kesal menarik tangannya, apa alasan Se Gi membawanya kesana.
Se Gi bilang dia sedang memberi kesempatan pada Ri Jin untuk memilih. Ri Jin bingung, apa yang harus dia pilih.
“Apakah itu Cha Do Hyun? Kau tidak bisa memilih keduanya. Pilih hanya satu dari dua.”
“Apa yang kau bicarakan sekarang?! Bagaimanapun Cha Do Hyun dan kau adalah salah satu orang!”
“Di..am.” Se Gi menyuruh Ri Jin diam. “Aku bukan Cha Do Hyun.”
Ri Jin berbalik hendak pergi. Se Gi menghentikannya dengan bertanya, “Apa kau berencana untuk membunuh Do Hyun? Saat kau meninggalkan tempat ini, Cha Do Hyun mati. Apakah kau lupa? Satu tubuh sampai mati. Saat aku menggorok leherku, Cha Do Hyun mati denganku.”
Ri Jin masih tak mengerti kenapa Se Gi melakukan hal itu padanya. Se Gi kembali bilang kalau dia memberi kesempatan Ri Jin untuk memilih. Mereka bertatapan. Se Gi bilang jika Ri Jin belum memutuskan mata Ri Jin masuk saja ke dalam. Apa Ri Jin tidak penasaran apa yang akan terjadi di dalam.
Sekretaris Ahn meyakinkan Dokter Suk bahwa Se Gi tidak pernah menyakiti seorang wanita atau anak-anak sebelumnya. Jadi dia meminta Dokter Suk percaya padanya dan memberinya waktu sedikit lebih lama. Lalu ponsel Sekretaris Ahn berdering.
Sekretaris Ahn menjawabnya, lalu berteriak marah pada yang menelpon karena tidak melakukan pekerjaannya dengan benar. Tapi orang yang menelpon meminta Sekretaris Ahn untuk tenang. Dia lalu memberitahukan lokasi terakhir Se Gi dan Ri Jin.
Pekerjanya menemukan dua ponsel yang dibuang berdekatan. Lalu ditemukan Se Gi menggunakan kartu kredit. Tak lama juga ada laporan bahwa seorang pekerja Hotel Shin Ha menemukan mobil yang digunakan Se Gi. Sekretaris Ahn lalu memberikan perintah.
“Pertama, keamanan Target 2 adalah prioritas. Dengan menggunakan metode apapun, kita harus mengontrol Target 1 tetapi juga memprioritaskan keselamatannya. Apakah Anda mendengarkan saya? Dia berada dalam situasi yang sangat berbahaya, sehingga cepat kirim pekerja berpengalaman kesana!”
Ri Jin akhirnya masuk ke dalam hotel bersama Se Gi. Ri On berteriak dan menganga, melihat boneka beruang di atas kasur. Rin Jin heran kenapa ada boneka beruang disana. Se Gi bilang Ri Jin menyukainya.
“Siapa? Aku? Kapan?”
“Bukan ini?” tanya Se Gi tajam.
“Tidak! Bukan aku benci sepenuhnya…” Ri Jin nyengir.
Kemudian Se Gi menunjukkan kereta api mainan dengan banyak bunga. Ri Jin bingung, apa Se Gi menganggapnya bodoh atau berpikiran pendek? Se Gi lalu menunjukkan poster Beast and Beauty. Ri Jin semakin bingung.
“Permisi. Aku bertanya ini karena aku tidak tahu, tetapi apa ini seharusnya menjadi lucu?”
Se Gi mendekat dan berbisik, “Apakah ini lucu?”
“Jadi kau tidak mencoba untuk menjadi lucu. Itulah yang aku pikirkan.” Ri Jin tertawa lagi.
Se Gi lalu menunjukkan boneka yang muncul tiba-tiba dari kotak. Tapi Ri Jin tak terkejut. Se Gi memperlihatkan boneka kayu, Ri Jin tak bereaksi. Lalu dia pura-pura jatuh pingsan.
Se Gi menunjukkan boneka monyet yang bergerak memukul alat musik di tangannya. Ri Jin tampak bingung. Dia lalu meniru monyet itu dengan bertepuk tangan dan berputar-putar.
Yang terakhir, Se Gi menunjukkan permen cincin. Ri Jin menebak Se Go menyuruhnya untuk memakan permen itu, maka Ri Jin memakannya.
Melihat reaksi Ri Jin yang tampak tak terkesan sama sekali dengan semua kejutannya, membuat Se Gi bertanya, apa yang Ri Jin inginkan? Tapi Ri Jin bertanya balik, apa maksud Se Gi melakukan itu semua padanya?
“Aku memintamu untuk memilihku dan bukan Cha Do Hyun.”
“Apakah ini rumah kencan? Apa kau sangat ingin berkencan?”
“Aku sudah bilang, tidak bisa keduanya. Pilih. Apakah aku atau Cha Do Hyun?”
Ri Jin kesal, “Mengapa kau terus mengatakan padaku untuk memilih? Kau dan Cha Do Hyun menggunakan tubuh yang sama—“ Ri Jin melihat tatapan Se Gi dan mengubah nada bicaranya, “..tapi orang yang berbeda! Kalian berdua sangat menawan, jadi beri aku waktu untuk berpikir, oke!”
“Aku sudah bilang! Aku tidak punya banyak waktu. Lalu, bagaimana dengan ini?”
Se Gi menutup wajahnya dengan jaket lalu menunduk. Tak berapa lama, dia menyingkap jaketnya dan…berubah! Se Gi sekarang berpenampilan tampak seperti Do Hyun. (lucu berubahnya..macam super hero.. hehe)
“Cha Do Hyun?” tanya Ri Jin bingung.
Maka Se Gi pun menganggap itu yang dipilih Ri Jin. Dia lalu menarik tangan Ri Jin agar mengikutinya. Ri Jin tak mau, tangannya akan jadi panjang jika Se Gi terus menariknya seperti itu. Kemana mereka akan pergi? Se Gi tak menjawab dan menarik tangan Ri Jin lagi.
Se Gi membawa Ri Jin ke keramaian pasar malam (kayaknya..). Tangan Ri Jin masih ditarik Se Gi.
“Aku bertanya ini karena aku benar-benar penasaran. Jika kau memberitahuku kemana kita akan pergi sekarang apakah kedamaian bumi menjadi terancam? Apakah itu mengganggu penyatuan Korea Utara dan Korea Selatan?”
Se Gi tak menanggapi. Dia bilang jas dokter yang dipakai Ri Jin mengganggu dan juga dingin. Se Gi menuju penjual pakaian dan mengacak-acak pakaian yang dijual. Se Gi juga mencela pakaian-pakaian itu tipis dan kuno.
Penjual pakaian hendak marah karena Se Gi mengacak-acak dagangannya, tapi tidak jadi begitu melihat tatapan tajam Se Gi. Penjual bilang dia akan menyusun kembali pakaian yang sudah diacak-acak Se Gi. Se Gi lalu tertarik melihat jaket yang dikenakan teman si penjual.
Dan benar saja, Se Gi mengambilnya. Ri Jin protes karena Se Gi mengancam orang itu untuk mengambil pakaian. Tapi Se Gi tak merasa bersalah karena dia memberikan uang tiga kali lipat dari harga normal. Ri Jin bilang itu juga bukan uang Se Gi, tapi uang Cha Do Hyun. Se Gi berkilah, uang Do Hyun adalah uangnya juga. Ri Jin menyebut Do Hyun orang yang sombong.
“Bukankah kau yang bilang kau dan Cha Do Hyun adalah orang yang berbeda? Lalu tidak benar jika kau mengumplkan uang sendiri?”
“Cha Do Hyun punya kemampuan untuk mengumpulkan uang dan aku punya kemampuan untuk menghabiskan uang. Aku hanya mengatakan kami haru menjalani hidup kami sendiri dengan watak dan kualitas yang berbeda. Apakah salah?”
“Salah, tentu saja! Kau hanya menghabiskan uang, bermain, dan membuat asalah dan hanya perlu menghilang. Tapi Cha Do Hyun bekerja keras setiap hari di belakangmu dan membereskan kekacauan yang kau bat! Tidakkah kau merasa malu?”
“Kau hanya berasumsi. Satu-satunya alasan aku sabar menghadapi selera buruk Cha Do Hyun.”
“Bagaimana bisa itu hanya sebuah asumsi? Kau adalah perjanjian yang sebanding dengan perjanjian Kanghwado!” Ri Jin berteriak.
Se Gi menyuruh Ri Jin diam. Se Gi bilang jika dia tidak ada maka Do Hyun sudah mati. Se Gi menyelamatkan Do Hyun dari bahaya dan mengambil rasa sakitnya. Itu adalah dia, Shin Se Gi. Ri Jin kemudian meminta maaf karena dia sudah melewati batas.
“Saat pria itu membuatku, kami berdua bertanggung jawab untuk menanganiku.” Se Gi berjalan mendekati Ri Jin, dan Ri Jin mundur.
Ri Jin bilang dia tahu dan dia minta maaf.
“Saat kau bersamaku, jangan pernah menyebutkan nama dia lagi.”
Se Gi mengangkat tangannya seperti hendak mencekik leher Ri Jin. Ri Jin panik, sambil berkata kalau dia mengerti. Ri Jin berteriak dan memejamkan mata.
Tapi ternyata Se Gi bukan mau mencekik, dia merapikan rambut Ri Jin lalu memakaikan tutup kepala dan merekatkan jaketnya. Ri Jin terpana.
Se Gi juga bahkan memberikan botol minuman hangat untuknya. Setelah itu Se Gi berjalan meninggalkan Ri Jin.
Ri Jin terpaku menatap punggung Se Gi dan minuman yang ada di tangannya. Se Gi ternyata punya sisi hangat juga. Ri Jin lalu menyusul Se Gi diantara kerumunan orang lain dan memanggilnya. Tapi Se Gi cuek dan terus berjalan.
Hingga akhirnya Ri Jin menemukan Se Gi duduk di sebuah kereta.
Ri Jin bertanya, apa Se Gi marah? Tapi Se Gi diam saja. Ri Jin pun bergumam, ternyata kepribadian lain juga bisa marah. Se Gi mendengarnya dan menoleh tajam ke arah Ri Jin. Ri Jin pun tertawa. Ri Jin lalu masuk ke dalam kereta dan duduk di depan Se Gi.
Ri Jin bertanya dari mana Se Gi tahu kalau dia suka kembang api. Se Gi bilang Ri Jin sudah lama ingin melihatnya.
Ri Jin mengeluh, lagi-lagi Se Gi bersikap seolah mereka sudah pernah bertemu sebelumnya. Ri Jin juga bingung, kapan sebenarnya mereka pernah bertemu.
Ri Jin teringat pertanyaan Do Hyun sebelumnya. Do Hyun bertanya apa Ri Jin pernah bertemu Se Gi sebelumnya.
“Mungkinkah kau suka menonton Winter Sonata?”
“Apa maksudmu?”
“Apakah aku mirip dengan cinta pertamamu yang sudah meninggal?”
“Tidak.”
“Tidak mirip dengannya?”
“Tidak mati. Dia hidup, untungnya.”
Acara kembang api pun di mulai. Kembang api menghiasi langit dengan indah. Ri Jin tersenyum memandang langit. Se Gi bertanya apa Ri Jin suka dengan hadiahnya yang ini? Ri Jin mengangguk, apa ada orang yang tidak suka kembang api. Saat Ri Jin terus memandang langit, Se Gi terus memandang Ri Jin.
“Tidakkah kau berharap itu bisa berlangsung selamanya?”
“Benar..”
“Sama denganku. Aku berharap aku bisa bersamamu selamanya.”
Ri Jin terkejut dengan perkataan Se Gi itu. Dia pikir Se Gi salah paham, karena yang dia maksud adalah dia berharap kembang api yang berlangsung selamanya.
“Tidurkan Cha Do Hyun. Agar dia tidak bisa bangun selamanya.”
Ri Jin semakin terkejut dengan perkataan Se Gi. Dia pun teringat pertanyaan Do Hyun sebelumnya. Do Hyun bertanya apa Se Gi meminta tolong sesuatu pada Ri Jin. Ri Jin akhirnya paham, mungkin permintaan inilah yang dimaksud Do Hyun.
“Aku tidak ingin menggunakan waktu ini dengannya. Aku tidak ingin khawatir tentang kapan aku bisa menghilang saat aku bersamamu. Jadi lakukan…untukku. Kau seorang dokter.”
Agak lama Ri Jin menjawab, “Aku..tidak bisa.”
“Tidak, kau akan melakukannya.”
“Aku tidak bisa melakukannya.”
“Tidak, kau akan melakukannya. Aku akan membuatnya seperti itu.”
Se Gi lalu membuka penutup kepala Ri Jin dan memegang pundaknya. Se Gi mendekat dan mencium Ri Jin. Ri Jin menutup mata dan menerima ciuman itu. Tak berapa lama kemudian Se Gi meneteskan air mata. Tatto dilehernya menghilang. Dan Do Hyun kembali.
Matanya terbelalak dengan apa yang dilakukannya. Do Hyun langsung menjauhkan diri dari Ri Jin.
Sementara itu Sekretaris Ahn dan tim sampai di taman itu. Seorang anggota melapor bahwa sulit menemukan Se Gi karena acara kembang api itu (banyak orang). Mereka kemudian kembali mencari.
“Apa maksudnya ini? Oh Ri Jin-ssi, kenapa kau ada disini?” tanya Do Hyun terbata.
Ri Jin bingung. Dan menyadari kalau So Hyun sudah kembali. Ri Jin segera berlari meninggalkan Do Hyun tanpa mengatakan apapun.
Do Hyun mengejar Ri Jin dan bertanya apakah Ri Jin bersama Se Gi sebelumnya. Do Hyun menginginkan jawaban Ri Jin.
Ri Jin bilang dia mendengar Do Hyun menghilang, jadi dia khawatir dan meninggalkan pesan suara. Tapi yang mengirim jawaban adalah Se Gi dengan menggunakan nama Do Hyun. Do Hyun kesal, bukankah Ri Jin sudah mendengar peringatannya. Jangan menelpon dan menjawab telpon. Se Gi itu berbahaya jadi jangan dekat-dekat dengannya.
“Apa kau lupa? Kau tidak mendengarnya? Atau itu adalah perkataan pria gila jadi kau hanya membuangnya ke tempat sampah—“
Belum selesai Do Hyun bicara, Do Hyun keburu ditangkap oleh tim Sekretaris Ahn. Mereka mengira itu adalah Se Gi. Sekretaris Ahn menanyakan keadaan Ri Jin. Ri Jin bilang dia baik-baik saja, dan hendak menjelaskan bahwa itu Do Hyun.
Do Hyun juga memanggil Sekretaris Ahn dan meyakinkan bahwa dia adalah Do Hyun. Sekretaris Ahn masih belum yakin dan meminta penjelasan Ri Jin. Ri Jin pun mengatakan bahwa itu adalah Do Hyun dan meminta mereka melepaskannya. Do Hyun dilepaskan, dan Sekretaris Ahn langsung menanyakan keadaannya.
Karena Sekretaris Ahn sudah datang, Ri Jin permisi pergi dan segera berlari mengabaikan panggilan Do Hyun. Do Hyun lalu meminta Sekretaris Ahn untuk mengantarkan Ri Jin ke rumah sakit, karena Ri Jin mungkin terkejut. Sekretaris Ahn mengerti.
***
Ri Jin menemui Dokter Suk dan menjelaskan permintaan Se Gi, agar dia menidurkan Do Hyun. Dokter Suk bilang apa yang dia khawatirkan akhirnya terjadi. Ri Jin meminta Dokter Suk untuk tidak khawatir, karena dia tidak punya rencana untuk bertemu lagi dengan keduanya.
Tapi Dokter Suk bilang itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan hanya dengan Ri Jin menghindari Se Gi. Semakin Ri Jin menghindari Se Gi, obsesinya mungkin menjadi bertambah buruk. Dokter Suk lalu menyuruh Ri Jin pulang ke rumah sementara, karena untuk sekarang Ri Jin dalam bahaya.
Ri Jin melamun, membuat Dokter Suk memanggilnya dengan suara keras untuk memastikan Ri Jin mendengar perintahnya barusan.
Ri Jin mengemas barang-barangnya. Dan teringat kembali permintaan Se Gi untuk menidurkan Do Hyun untuknya, agar Do Hyun tidak bangun lagi selamanya. Ri Jin juga teringat ciuman itu, dan perkataan Se Gi bahwa dia akan membuat Ri Jin melakukannya meski Ri Jin bilang tidak bisa.
Tak hanya itu, Ri Jin juga teringat tatapan mata Do Hyun yang terkejut karena terbangun saat menciumnya. Ri Jin mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi, mempertanyakan siapa yang dia cium tadi. Dan untuk siapa debaran jantung yang kini dia rasakan. Se Gi atau Do Hyun?
Do Hyun membasuh mukanya di kamar mandi lalu bercermin sambil memegang bibirnya dan mengingat ciuman itu. Juga tatapan mata Ri Jin. Do Hyun tampaknya mengkhawatirkan sesuatu.
***
Do Hyun menemui Dokter Suk di sebuah taman. Dokter Suk memberitahu bahwa dia sudah mengirim Ri Jin pulang ke rumah untuk sekarang. Do Hyun meminta maaf.
Dokter Suk mengeluhkan dia dan Do Hyun yang harus bertemu secara rahasia, padahal mereka bukan seperti dua pria yang sedang menjalani hubungan rahasia. Haha. Saat Dokter Suk memberikan makanan pada Do Hyun, sepasang kekasih yang lewat memperhatikannya dengan aneh. Dikira gay. Tapi Do Hyun tak peduli, ada hal yang lain yang mengganggu pikirannya.
“Dokter. Sepertinya Oh Ri Jin adalah cinta pertama Se Gi.”
“Apa?” Dokter Suk terkejut.
“Ada sesuatu yang aneh. Cara dia bersikap pada Oh Ri Jin benar-benar berbeda dari bagaimana dia bersikap sebelumnya.”
Do Hyun teringat saat bertemu Ri Jin dalam penyekapan preman. Ri Jin mengucapkan kata-kata Se Gi padanya, saat Se Gi menyatakan cinta. Bahwa Se Gi bilang padanya orang lain yang punya wajah yang sama dengannya dengan nama berbeda adalah palsu, dan hanya Se Gi lah pemilik wajah itu.
Do Hyun bilang untuk pertama kalinya Se Gi mengungkapkan perasaannya pada seseorang. Se Gi memohon Ri Jin untuk mengingat nama dan tatapannya. Dan jika dipikirkan, setiap kali kepribadian muncul selalu ada Oh Ri Jin disana.
“Apakah kau mungkin berpikir Oh Ri Jin adalah alasan untuk perubahan kepribadian? Mungkin, di masa lalu yang aku tidak tahu, Se Gi mungkin bertemu dengan Oh Ri Jin sebelumnya.”
Do Hyun kembali ke kantor sambil mengingat perkataan Dokter Suk atas pertanyaan terakhirnya.
Dokter Suk bilang entah benar atau tidak Ri Jin yang menjadi alasan perubaha kepribadian, tapi sudah pasti bahwa Se Gi bertambah kuat. Kemunculannya saat Do Hyun sadar juga adalah tanda peringatan, sama halnya dengan kemunculan kepribadian baru.
Jika Se Gi lebih kuat, bukan hanya Do Hyun yang akan dalam bahaya. Jika Do Hyun ingin melindungi orang-orang di sekitar Do Hyun, maka Do Hyun perlu untuk menjadi Do Hyun yang sebenarnya. Buka hati dan pikiran, dan mendapatkan pertolongan untuk mereka berdua. Hanya itulah cara untuk mengakhiri semuanya.
Sekretaris Ahn masuk ruangan Do Hyun bersama dengan bawahannya Ki Joon yang membawa banyak berkas di kereta dorong. Do Hyun menanyakan berkas-berkas itu.
Do Hyun lalu menemui Ki Joon di kantornya. Do Hyun langsung menanyakan maksud Ki Joon mengiriminya banyak berkas. Apa yang sedang dilakukan Ki Joon. Ki Joon bilang dia tak mengerti pertanyaan Do Hyun. Do Hyun mengulang pertanyaannya. Dia menanyakan alasan Ki Joon menyuruhnya untuk memeriksa lagi berkas-berkas yang sebenarnya sudah lama itu.
“Apakah kau tidak mematuhi perintah Ketua (nenek Do Hyun)?” tanya Ki Joon balik. Ketua Seo kan menyuruh Ki Joon mengajari Do Hyun tentang perusahaan.
“Bahkan jika itu pengekangan, bukankah itu hanya satu pihak? Jika kau ingin aku terasing di perusahaan, kau harus menyatakan alasan yang masuk akal. Tidak dengan permainan anak-anak seperti ini.”
“Mengapa aku harus percaya padamu? Bagaimana bisa aku menyerahkan pekerjaan penting padamu di saat aku tidak tahu orang seperti apa dirimu.”
“Hyung..”
“Presdir. Panggil aku Presdir di tempat kerja..”
Ki Joon lalu bilang kalau dia melakukan pengecekan latar belakang pada semua orang yang bekerja di proyek IDN secara pribadi. Seperti apa lingkungan mereka tumbuh, pendidikan apa yang mereka terima, dan berapa besar keuangan yang mereka pegang. Apakah mereka cukup sehat secara fisik untuk mengerjakan tugas penting, juga apakah mereka dalam keadaan pikiran yang sehat untuk melakukannya.
“Aku akan mengatakan ini lagi. Aku tidak bekerja dengan orang-orang yang tidak bisa aku gali. Aku masih mencari ke dalam dirimu, jadi tunggulah.”
Ki Joon menatap tajam Do Hyun.
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Jadi aneh sama Se Gi. Dugaanku sebelumnya, Se Gi mendekati Ri Jin karena memang dia menyukai Se Gi, atau memang benar dia pernah bertemu Ri Jin di masa lalu dan tak punya niat apapun tanpa tahu Ri Jin seorang dokter. Tapi sekarang, setelah tahu Ri Jin dokter, dia meminta Ri Jin untuk menidurkan Do Hyun. Persis seperti apa yang dimintanya pada Dokter Suk.
Meski Ri Jin tak mau, Se Gi bilang dia akan membuat Ri Jin melakukannya. Dengan menciumnya, tepatnya membuat Ri Jin jatuh cinta padanya. Jadi ragu, Se Gi beneran suka sama Ri Jin atau hanya pura-pura agar Ri Jin mau melakukan permintaannya. Tapi aku rasa sih Se Gi beneran suka, tapi manfaatin keadaan aja. Hehe..
Kalau lihat Se Gi dan Ri Jin itu seperti melihat dua anak kecil.. Hehe..
makasih buanyak mbak mumu:).... akhirnya sinopnya di lanjut sama mbak, udah deg2an aja nih, jgn2 gak di lanjut,coz proyeknya mbak mumu kan banyak,hehe.mg tetep sehat dan semangat terus ya mbak:) suka banget aktingnya jisung,bener2 hebat berubah dr satu karakter ke karakter yg lain. setuju mbak, kyknya se gi beneran suka sm ri jin, kyknya mereka jg pernah ktmu di masa lalu. Kalo di liat dr obrolan ayah ibu ri jin sm temannya (eps4), msh tnda tanya jg, apa bener ri jin sodara-an sm ri on. thank u mbak:) -rienda-
ReplyDeleteTenang,dulu waktu msh pengenalan karakter emang disebut kok kalo ri on itu anak angkat
DeleteCuma cerita lgkpnya kita liat aja ya gmn^^
Makasih mbak mumu akhirnya bs komen hihihi
@anon1: Ri Jin dan Ri On memang bukan saudara kandung..
Delete@anon2: hmm..ini siapa ya??? :p
Kenapa mbak?mau ditangkep ya karena rusuh?wkwk
DeleteSaya kebetulan jg nulis sedikit tentang drama ini mbak hehe
Kalo ga salah tentang ri on itu saya dapat di koalasplayground :p
hehehe benar mba mumu,sy kok lebih suka se gi dari pd do hyoun.. wlau agak kasar tpi hatinya hangat,mungkin dlm mimpi oh ri jin anak laki2 itu
ReplyDeleteadalah se gi..wah drama ini makin ke depan makin penuh mestery.
semangat mba mumu dlm membuat sinopsisnya.. jangan lupa jaga kesehatan ^^
Awww sari rajin komen di mana-mana ya?
DeleteSEMANGAT sari^^
Ahh Se Gi...aq padamuuuu..ditunggu part 2 dan ep 6 nya ya mbakk^^
ReplyDeleteEH, jadi inget Se Gi ama Do Hyun ama novelny mba Santy Agahtha yang jdulnya...the dark beside.. ya gitulah kira"
ReplyDeletekeren satu orang dengan kepribadian yang laen
dan aku yakin Se Gi baik karena dia yg menjga Do Hyun agar tidak merasa sakit hanya mengerikan kalau pribadi Se Gi mulai terobsesi pada sesuatu. seruuu banget ini
Iya dinovelnya mba Santy dua kepribadian itu suka wanita yg sama, dan si wanita bisa menerima dan mencintai keduanya. Drama ini akan spt itu ga ya..
DeleteMakasii sinopsis nya.. 😊 ngomong2 ini part 2 nya blm ya yg eps. 5?
ReplyDeleteKalo menurutku segi beneran suka sam orj
ReplyDeleteDia minta orj sperti itu karena dia pengen terus bersama orj
Wajar kan klo ingin bersama sama dengan orng yg disayang
Hehe
masih agak bingung sama ceritanya,, tapi udah suka aja sama karakternya se gi,, seperti drama korea biasanya, lead male yang nyebelin,, hehe^^
ReplyDeleteirma o
Perasaan kok crita (inti) sama ama novel yg pernah gw baca ya. .
ReplyDeleteiya sama gw juga ud pernah baca tp lupa judulnya
Deletefrom the darkest side
Deletesanthy agatha