Kill Me, Heal Me | Episode 1 – 2

Do Hyun makan siang bersama Ketua Seo dan Nyonya Shin. Nyonya Shin mengambilkan lauk untuk Do Hyun. Dia bilang dia tidak tahu kalau Do Hyun akan datang. Do Hyun merasa tak nyaman dan meminta Nyonya Shin untuk makan saja.

Ketua Seo mengatakan sesuatu yang membuat Do Hyun dan Nyonya Shin terkejut. Sepertinya tentang Do Hyun yang bilang pada Ketua Seo kalau dia tidak ingin menjadi penerus. Karena Do Hyun teringat pesan Se Gi yang mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadi pemilik Seong Jin Grup.

Do Hyun ingin menjelaskan sesuatu. Tapi Ketua Seo keburu mengatakan sesuatu dan ditanggapi Nyonya Shin. Nyonya Shin protes Ketua Seo menyuruh Do Hyun pindah, padahal dia sudah tinggal di luar negeri sendirian. Ketua Seo bilang Do Hyun mulai sekarang bukan lagi seorang pengusaha kaya. Dan Nyonya Seo sudah menyiapkan rumah di Cheongdamdong untuk Do Hyun tinggali dan Sekretaris Ahn akan membantu Do Hyun. Dan Do Hyun harus memulainya dari sana.

***

Ditemani Sekretaris Ahn, Do Hyun masuk ke rumah yang akan dia tinggali. Sekretaris Ahn bilang dia akan segera menyiapkan apapun yang dibutuhkan Do Hyun. Tapi Do Hyun sepertinya masih khawatir dengan penyakitnya. Maka Sekretaris Ahn pun bertanya apa Do Hyun sudah memikirkan apa yang akan dilakukan Do Hyun sekarang.

Do Hyun bertanya balik apakah akan terjadi sesuatu padanya mulai sekarang. Sekretaris Ahn bilang dia akan membantu Do Hyun, tidak peduli apa yang Do Hyun pilih untuk dilakukan. Do Hyun sepertinya menanyakan apakah Sekretaris Ahn memberitahukan tentang penyakitnya, karena Sekretaris Ahn bilang dia tidak punya pilihan selain berbohong pada Ketua Seo dan Nyonya Shin selagi mereka tidak tahu.

“Bisakah saya menyembunyikannya?”

“Yang harus Anda lakukan adalah menyembunyikannya dan saya akan menemukan jalan (untuk menyembuhkannya).”

“Saya sudah mendapatkan perawatan selama dua puluh tahun tapi benar-benar tidak ada yang berubah. Apakah bahkan ada cara untuk menemukan sebuah tempat?” (ini gak yakin nih maksudnya 20 tahun, bukankah penyakitnya baru muncul di tahun 2004, mungkin ini perawatan trauma masa kecil kali ya… huhu)

“Sampai itu ditemukan, saya akan mencarinya.” Sekretaris Ahn berusaha meyakinkan Do Hyun.

Ponsel Do Hyun berdering, dari Cha Ki Joon. Do Hyun memperlihatkannya pada Sekretaris Ahn, lalu Sekretaris Ahn memberi tanda agar Do Hyun menjawabnya. Do Hyun pun menjawab telpon dan memanggil Cha Ki Joo dengan sebutan Hyung.

(ini juga gak yakin, kenapa Do Hyun manggil Ki Joon Hyung, padahal Ki Joon adik sepupunya. Mungkin karena usianya lebih tua kali ya.. Ki Joon ini anaknya Cha Young Pyo adik Cha Joon Pyo.)

Ki Joon bilang dia mendengar Do Hyun pindah lagi ke Korea, tapi kenapa Do Hyun tidak menghubunginya. Do Hyun meminta maaf dan beralasan dia habis bertemu Ketua Seo, dan baru saja bisa bernafas lagi. Ki Joon lalu mengajak Do Hyun makan malam bersama.

Setelah menutup telpon, Ki Joon menghampiri ayahnya. Ki Joon bilang suara Do Hyun masih sama, terdengar seperti seluruh dunia tidak memahaminya. Dan sepertinya Do Hyun benci kembali ke Korea.

Cha Young Pyo menyuruh Ki Joon waspada pada Do Hyun. Jangan menganggap remeh Do Hyun dan temukan kelemahannya. Akan ada waktu dimana kelemahannya itu akan menjadi aibnya.

Sekretaris Ahn bilang Ki Joon pasti akan mencoba untuk menemukan kelemahan Do Hyun, jadi terdaftar di rumah sakit untuk berobat merupakan tindakan berbahaya. Karena itu Do Hyun meminta Sekretaris Ahn untuk menghubungi Dokter Suk Ho Pil yang pernah merawatnya di Amerika. Do Hyun yakin dr. Suk akan memiliki cara untuk menolongnya.

Yang sedang dibicarakan sedang berada di rumah sakit. Rupanya dia adalah Dokter Kejiwaan di RS tempat Ri Jin magang. Dokter Park menyuruh Ri Jin menjelaskan tentang keadaan seorang pasien. Ri Jin pun menjelaskannya pada Dokter Suk.

Mereka kemudian masuk ke ruangan dimana pasien itu berada. Dokter Suk memanggil pasien itu, Nona Husky. Tapi pasien yang menyelimuti seluruh tubuhnya tidak menyahut. Atas perintah Dokter Park, Ri Jin mendekat untuk membangunkannya. Tapi ternyata di balik selimut itu hanya ada guling dan bantal, serta kartu memo.

“Tempat ini tidak cocok untukku. Aku pergi ke surga di mana aku hanya berbicara melalui getaran musik, sinar lampu, dan tarian. Tolong jangan mencariku.” Ri Jin membaca memo itu.

Dokter Park terkejut pasien itu melarikan diri. Sementara Dokter Suk tak mengatakan apapun dan keluar dari kamar diikuti dokter magang lainnya.

Dokter Park memarahi Ri Jin, bagaimana bisa Ri Jin kehilangan pasien. Dokter Park menyuruh Ri Jin segera mencari pasien itu. Ri Jin yang kebingungan kembali melihat kartu memo itu, ada tulisan Paradise Club disana.

Do Hyun tiba di depan Paradise Club, tempat janjiannya dengan Ki Joon. Sekretaris Ahn yang mengantar Do Hyun meminta Do Hyun menghubunginya jika terjadi sesuatu, karena akan ada banyak orang di dalam sana. Sekretaris Ahn juga mengingatkan agar Do Hyun tidak minum alkohol. Do Hyun mengangguk, lalu turun dari mobil.

Ternyata di dalam Paradise Club memang banyak sekali orang. Mereka menari diiringi dentuman musik dari sang DJ. Do Hyun diantar oleh seorang petugas menuju sebuah ruangan. Begitu pintu ruangan dibuka, semua orang di dalamnya bertepuk tangan menyambutnya.

Do Hyun tampak bingung dan berjalan mencari Ki Joon. Ki Joon sedang duduk santai sambil minum. Dia tersenyum dan meminta Do Hyun mendekat. Do Hyun memberi hormat pada orang-orang yang ada disana dan berjalan mendekati Ki Joon. Mereka bersalaman.

Ki Joon berbasa-basi kalau gaya pakaian Do Hyun masih sama. Do Hyun lalu memperkenalkan Do Hyun pada semua orang sebagai Direktur Cha Do Hyun yang akan bekerja bersama mereka dalam proyek ID Entertainment (IDN) Tour yang akan dimulai minggu depan.

Dan Ki Joon memperkenalkan pada Do Hyun bahwa orang-orang yang ada disana adalah karyawan Tim Seni yang akan bekerja di IDN Tour. Setelah saling memberi hormat, Ki Joon mempersilahkan para karyawan itu untuk menikmati waktu disana. Mereka pun keluar.

Ki Joon meminta Do Hyun duduk disampingnya. Ki Joon menyiapkan minuman untuk Do Hyun, tapi Do Hyun memilih minum air putih. Do Hyun lalu bertanya, apakah ini tempat yang Ki Joon maksud dengan kosong? Ki Joon bilang Ketua Tim Seni yang merencanakan semua itu untuk mengadakan pesta selamat datang untuk Do Hyun. Ki Joon bilang Ketua Tim itu sangat cantik.

Orang yang dimaksud masuk ruangan. Dia adalah Han Chae Yeon. Do Hyun sontak berdiri karena terkejut. Chae Yeon tersenyum pada Do Hyun.

***

Ri Jin meminta tolong Ri On untuk melacak keberadaan Nona Husky dengan melacak nomor telponnya. Ri On dibantu temannya berhasil menemukan sinyal ponsel Nona Husky. Tapi Nona Husky ada di rumah sakit berdasarkan sinyal ponselnya. Tapi Ri On tidak tahu apa yang dimaksud Paradise (surga), dan Ri On merasa aneh jika Nona Husky bisa dengan mudah pergi kesana.

Ri Jin segera berlari ke kamar Nona Husky, dan mendesah kecewa karena Nona Husky tak ada disana. Ri Jin mencoba menghubungi nomor Nona Husky, dan deringan terdengar di kamar itu! Ri Jin mencari sumber deringan itu ke kolong ranjang.

Ri Jin menemukannya.

Ponsel Nona Husky ditempelkan di bawah ranjang, dan ada sebuah memo lagi disana. Ternyata Nona Husky sudah menduga ponselnya akan di lacak. Ri Jin kembali mendesah, dia tak tahu lagi harus kemana mencari Paradise itu.

Tapi kemudian sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Nona Husky. Ri Jin segera membukanya. Pesan itu berisi undangan untuk menghadiri acara free tasting dalam rangka ulang tahun ke-30 Moderato, merek sebuah wiski. Dan acara itu diadakan di Paradise Club, Cheongdamdong.

Ri Jin berteriak senang, “Ada! Ada tempat yang disebut Paradise!”

Ri Jin bergegas pergi.

***

Chae Yeon dan Ki Joon membahas tentang Do Hyun yang menolak Ji Sun putri kedua daru Myung Song Grup yang menyukainya. Ki Joon berpendapat kalau Do Hyun akan terlihat serasi dengan Ji Sun. Chae Yeon juga berpikir demikian, bahwa mereka akan tampak sempurna. Tapi Do Hyun merasa Ji Sun tidak menyenangkan dan dia tidak berpikir Ji Sun akan menyenangkan di kemudian hari.

“Kau punya perasaan tapi kau tidak bisa mengakuinya. Tapi kemudian hatimu juga tidak bisa melupakannya. Karena itu kau hanya bisa mencuri-curi pandang padanya.” Ki Joo menyindir.

“Apa ini? Ada wanita yang tidak bisa dilupakan Do Hyun?” Chae Yeon yang penasaran bertanya pada Ki Joon.

Ki Joon menyuruh Chae Yeon bertanya langsung pada orangnya. Chae Yeon pun bertanya pada Do Hyun, benarkah apa yang dikatakan Ki Joon? Siapa orangnya? Chae Yeon menanti jawaban Do Hyun. Tapi belum sempat Do Hyun menjawab, ada karyawan masuk dan mengajak mereka ke lantai dansa.

 

Ki Joon menggandeng Chae Yeon ke lantai dansa. Sedangkan Do Hyun memperhatikan keakraban mereka dari lantai atas.

[Kilas balik] Di Amerika, Do Hyun mendapat telpon dari Chae Yeon yang mengajaknya bertemu di hari Natal. Do Hyun terlihat sangat senang. Tapi saat Do Hyun menunggu Chae Yeon di sebuah café, saat itulah Do Hyun bertemu wanita yang kemudian menyiramnya dengan air.

Chae Yeon datang dan duduk tidak jauh dari Do Hyun. Tapi Do Hyun menutupi wajahnya agar Chae Yeon tidak mengenalinya. Dan Do Hyun hanya memandang Chae Yeon dari jauh. Dan sepertinya Do Hyun tak jadi menemui Chae Yeon. Mungkin dia mencari suatu alasan.

Sama seperti sekarang. Kemudian seorang wanita datang menghampiri Do Hyun. Wanita itu sudah memperhatikan Do Hyun sejak tadi dan melihat Do Hyun sendirian. Wanita itu bilang dia tahu perasaan Do Hyun. Perasaan bahwa Do Hyun sendirian di dunia ini dan perasaan bahwa Do Hyun bukanlah Do Hyun.

“Perasaan bahwa ada banyak diri dalam dirimu. Perasaan kotor karena tidak tahu kapan mereka akan keluar. Aku tahu perasaan itu!”

Do Hyun sedikit terkejut mendengar ucapan wanita itu yang seperti memang benar mengetahui perasaaannya. Wanita itu memberikan kartu nama pada Do Hyun dan mengaku sebagai psikiater. Wanita itu bilang Do Hyun bisa berkonsultasi dengannya. Tapi dengan sopan Do Hyun menolak dan hendak pergi.

Wanita itu menahan tangan Do Hyun dengan panik dan meminta bantuan. Do Hyun pun bertanya ada masalah apa. Wanita itu menujuk Ri Jin yang ada di bawah dan mengatakan kalau itu adalah pasiennya. Dan dia rasa pasiennya itu mengikutinya. (oohh…dia ini Nona Husky yang dicari Ri Jin, dan dia berbohong pada Do Hyun, dengan mengaku sebaliknya kalau dialah dokter dan Ri Jin pasien)

Do Hyun melihat Ri Jin dan teringat kejadian di bandara saat Ri On berpura-pura berkata kalau Ri Jin sedang sakit. Do Hyun juga teringat Ri Jin yang berteriak-teriak seperti orang gila (hehe..). Do Hyun pun percaya pada Nona Husky. Nona Husky meminta Do Hyun menahan Ri Jin sementara dia melarikan diri dan mengatakan kalau Ri Jin adalah pasien berbahaya.

Ri Jin melihat Nona Husky yang sedang berbicara Do Hyun dan menunjuk ke arahnya. Ri Jin bergegas naik ke atas, menghampiri mereka. Ri Jin tersenyum senang karena berhasil menemukan Nonan Husky. Ri Jin meneriakkan nama Nona Husky.

Nona Husky melotot ketakutan dan segera berlari. Ri Jin mengejarnya, tapi Do Hyun menahan Ri Jin.

“Apa yang Anda lakukan sekarang? Wanita itu adalah pasien saya. Dia melarikan diri dari rumah sakit.” Ri Jin berteriak.

Tapi ternyata ucapan Ri Jin tadi sama persis dengan tadi Nona Husky bilang pada Do Hyun bahwa Ri Jin akan mengatakan bahwa dialah pasien yang melarikan diri. Do Hyun terus menahan Ri Jin. Ri Jin meminta Do Hyun melepaskannya. Tapi Do Hyun malah meminta Ri Jin untuk sadar dan tenang.

Ri Jin tak bisa tenang karena Nona Husky sudah sampai ke bawah. Ri Jin meronta dan berusaha menyusul. Lagi, Do Hyun menahan Ri Jin dengan menarik jaketnya. Ri Jin sudah tak sabar, dia takut kehilangan pasiennya lagi. Ri Jin menjatuhkan Do Hyun dengan jurusnya.

Do Hyun kesakitan. Ri Jin terkejut dan menanyakan keadaan Do Hyun. Tapi Do Hyun tak menjawab dan segera pergi dari sana. Ri Jin bingung harus mengikuti siapa, tapi dia akhirnya memutuskan mengejar Nona Husky.

Do Hyun pergi ke toilet dan masuk ke salah satu kabin. Sambil kesakitan Do Hyun mengunci pintu. Do Hyun mengambil obat dari saku jas dan berusaha mengeluarkan beberapa butir, tapi tak bisa. Obatnya berhamburan. Do Hyun semakin kesakitan.

“Tidak, tidak bisa. Tolonglah, jangan disini.” Ujar Do Hyun seakan berkata pada kepribadiannya yang lain.

Do Hyun semakin kesakitan dan berteriak. Matanya berubah menjadi biru. Do Hyun kemudian menjadi tenang. Di tengkuknya muncul tato, dan tangannya mengetuk-ngetuk. Ya.. Shin Se Gi muncul.

Se Gi keluar. Dia membuka pintu dengan kasar hingga membuat seorang pria yang sedang merias mata merasa terkejut dan riasannya rusak. Se Gi mencela pakaian yang dikenakan Do Hyun.

Tak lama pria tadi yang riasannya rusak mengungkapkan kekesalannya pada Se Gi dan berteriak. Se Gi menoleh dan memandang penampilan pria itu. Se Gi menghampiri pria itu dan menarik telinga yang ada antingnya. Se Gi bergumam kalau itu adalah style-nya.

Se Gi keluar dari toilet. Dia sudah berganti pakaian. Se Gi mengenakan jaket pria tadi. Se Gi melangkah dengan langkah tegap. Ups..Ki Joon sepertinya mengenali Se Gi yang melewatinya sebagai Do Hyun.

Ki Joon kembali ke ruangan tadi. Dia tersenyum. Chae Yeon kemudian masuk dan menanyakan Do Hyun. Ki Joon bilang Do Hyun sudah pergi dengan mengubah penampilannya. (kalau tidak salah ya,,gak ada subtitle nya soalnya..)

Pria yang di toilet tadi, ternyata dia dihajar Se Gi yang menginginkan jaketnya. Pria itu merangkak keluar dari dalam salah satu kabin. Lalu mengambil ponsel dan menghubungi teman-temannya.

Nona Husky berhasil di tangkap. Dokter Park membantu Ri Jin, dia menyuruh Ri Jin untuk ikut masuk ke dalam ambulance. Tapi Ri Jin yang teringat pada Do Hyun memutuskan untuk kembali ke dalam club.

Ri Jin berlari menuruni tangga. Kemudian seseorang menangkap tangannya. Orang itu adalah Se Gi. Ri Jin mengenalinya sebagai Do Hyun yang tadi dia jatuhkan (tapi Ri Jin belum tahu nama Do Hyun ya…).

“Maaf, saya terburu-buru tadi. Apakah Anda baik-baik saja? Kapan Anda menganti pakaian Anda?” tanya Ri Jin sambil ngos-ngosan.

“Ingatlah.” Ujar Se Gi.

“Apa?” Ri Jin tak mengerti.

Se Gi yang masih memegang tangan Ri Jin, mengangkat tangan Ri Jin dan menunjukkan jam. Se Gi menatap jam itu dan Ri Jin bergantian. Ri Jin tampak gugup. Suara detik jam terdengar melambat. Hingga akhirnya jarum jam menunjukkan pukul 10 malam.

“7 Februari 2015, tepat jam 10 malam.”

Ri Jin menatap Se Gi tak mengerti dan meminta penjelasan dengan isyarat.

“Waktu aku jatuh cinta padamu.” Se Gi memberi penjelasan.

Mereka pun saling menatap. Tapi kemudian Ri Jin tertawa, dia tak mengerti.

Ri Jin berpikir, kenapa Se Gi bisa mengatakan hal itu. Ri Jin pun teringat saat tadi dia menjatuhkan pria di depannya itu. Ri Jin mengira-ngira dalam hati, apakah pria ini jatuh cinta karena dia adalah wanita pertama yang memperlakukannya dengan kasar?

“Kau wanita pertama...”

“Tidak. Jangan katakan!” sela Ri Jin dalam hati.

“..yang memperlakukan ku begitu kasar.”

Ri Jin menarik tangannya dan menjerit tak karuan. Ri Jin merasa geli. Ri Jin bilang dia akan bersikap seolah tak pernah mendengar apa yang dikatakan Se Gi tadi, karena dia tidak bisa terus memperlakukan Se Gi dengan kasar di kemudian hari.

Ri Jin lalu pamit dan berjalan menjauhi Se Gi. Namun terdengar suara deringan motor. Tepatnya beberapa motor yang turun menuju Se Gi, dan menghalangi jalan Ri Jin. Mau tak mau Ri Jin kembali mendekat pada Se Gi.

Pria yang jaketnya diambil Se Gi keluar dari club dan meminta Se Gi melepaskan jaketnya. Se Gi menyuruh pria itu mencoba untuk melepaskannya. Ri Jin tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka.

Pria tadi mengajak Se Gi untuk menyelesaikannya baik-baik dan tak perlu berkelahi. Ri Jin pun segera menyarankan Se Gi untuk melepaskan jaketnya. Tapi Se Gi tidak mau. Pria tadi pun menerima tantangan Se Gi.

Tapi Ri Jin ribut menyuruh Se Gi segera melepaskan jaket itu. Bahkan jaket itu bukan kulit asli. Se Gi tak mendengarkan Ri Jin dan bersiap berkelahi. Se Gi mendorong Ri Jin ke pinggir.

Se Gi berkelahi melawan teman-teman geng motor pria tadi. Se Gi menang, semuanya tumbang termasuk pria yang tadi meminta jaketnya kembali. Se Gi berjalan mendekati Ri Jin, dan tak melihat pria itu kembali bangkit mengambil kayu hendak memukul Se Gi.

Ri Jin berteriak memperingatkan, tapi terlambat. Se Gi di pukul kayu. Se Gi tampak seperti akan rubuh ke belakang, tapi ajaib, tubuhnya kembali tegak berdiri. Dia menyeringai pada pria tadi.

***

Bersambung ke episode 2~

Komentar:

Mian lamaaaaa… biasalah rencana buatan manusia,,ada hal tak terduga yang terjadi semalam dan pagi hingga siang tadi. mian…

Aku masih belum ngerti hubungan Ki Joon dengan Chae Yeon, katanya mereka masih ada hubungan saudara. Tapi entahlah.

Do Hyun dan Se Gi benar-benar berbeda. Kalau Do Hyun masih memendam rasa pada Chae Yeon. Se Gi jatuh cinta pada Ri Jin sejak pertama bertemu. Tapi Ri Jin aneh, memang karakternya seperti itu sepertinya.

Ri Jin ini terlihat urakan, padahal dia dokter. Ri Jin juga sepertinya tidak tertarik dengan apa yang namanya cinta.

Oya, Do Hyun kan tidak ingat apa yang dilakukan Se Gi. Tapi Se Gi tahu apa saja yang dilakukan Do Hyun. Buktinya dia kenal Ri Jin sebagai orang yang pertama kali kasar padanya. Padahal kan yang kena banting Ri Jin itu Do Hyun….