Pinocchio Episode 15 – 1
Cha Ok melaporkan berita tentang Chan Soo yang kemungkinan menjadi penyebab terjadinya kebakaran karena lalai menangai laporan sehari sebelumnya. In Ha yang tahu kalau kejadiannya tidak seperti itu berusaha protes pada Cha Ok dengan dibantu Bum Jo.
Tapi Cha Ok menolak berdebat jika mereka tidak bisa membawa bukti bahwa Chan Soo memang tidak bersalah. Akhirnya Ha Myung yang berjanji akan membawakan bukti itu pada Cha Ok dan mencegah Cha Ok menghancurkan sebuah keluarga seperti yang Cha Ok lakukan 13 tahun yang lalu.
Chan Soo datang ke ruangan reporter magang. Dia bilang dia mampir untuk menghibur mereka yang sedang bosan. Semuanya heran melihat Chan Soo datang. In Ha yang diberi buah jeruk, bahkan bertanya keadaan Chan Soo. Chan Soo bilang dia baik-baik saja.
Seo Hak bertanya apa Chan Soo benar-benar pergi ke pabrik yang meledak itu dan pergi begitu saja? Chan Soo berkata kalau itulah tujuan dia datang sebenarnya, untuk membicarakan hal itu. Para reporter yang ada disana pun bersiap dengan catatannya masing-masing.
Diperlihatkan liputan Cha Ok di pabrik yang meledak, yang menimbulkan korban 40 orang, dan masih tercium aroma gas. Cha Ok membahas CCTV yang menunjukkan bahwa kejadian itu sebenarnya bisa dihindari.
“Aku mendapatkan panggilan dan pergi kesana.” Chan Soo mulai menjelaskan sambil memberikan amplop dan buah jeruk pada Bum Jo. “Ketika aku sampai di sana, itu hanya kejadian gas butana. Beberapa wanita memasak mie ramyun, dan kalian tahu itu kompor ukuran keluarga...? Itulah yang meledak.”
Yoo Rae baru mengerti. Tapi Seo Hak masih belum yakin, dia bertanya lagi.
“Namun, pada rekaman video…cara kau berdiri di sana untuk memeriksa begitu acuh tak acuh. Bahkan dalam ujian tahunanmu, kau memiliki masalah sikap yang sama.”
Semua menanti penjelasan Chan Soo.
CCTC yang menampilkan Chan Soo diputar dengan penjelasan Chan Ok. Bahwa Chan Soo datang ke pabrik itu sehari sebelum kejadian. Chan Soo hanya berbicara sebentar dengan pemilik pabrik, melihat sekilas ke sekitar pabrik, lalu pergi. Chan Soo ada disana kurang dari lima menit. Bahkan Chan Soo mengakui tidak mengambil tindakan yang tepat setelah kejadian itu.
Seorang reporter bilang sikap Chan Soo itu bermasalah. Reporter lain bilang Chan Soo tampak begitu acuh tak acuh. Chan Soo kemudian memberikan penjelasannya.
“Ketika petugas berdiri, mereka tidak punya pilihan selain berdiri seperti itu. Sarung ini, pistol, dan borgol beratnya lebih dari 3 kilogram.” Chan Soo menunjukkan bagian pinggangnya. Juga, karena berat badan tidak seimbang, banyak dari kita berdiri seperti ini. Punggung kami jadi tidak lurus, permasalahan sendi juga sudah biasa.”
Chan Soo memberikan jeruk dan amplop pada Seo Hak sambil tetap menjelaskan. Mereka semua tidak bisa salah memahami sikap itu sebagai sikap acuh tak acuh dan tidak peduli.
Masih dalam laporannya Cha Ok bilang Chan Soo melihat keadaan pabrik dengan enteng. Dan kebetulan, esok harinya di pabrik yang sama ledakan terjadi yang menewaskan dan melukai lebih dari 40 orang. Chan Soo juga bilang mungkin Chan Soo yang bersalah atas kejadian itu.
Chan Soo bilang bahkan orang yang melapor pada hari itu meminta maaf padanya karena menelpon polisi untuk kejadian kecil seperti itu. mereka hendak membatalkan laporan, tapi dia terlalu cepat sampai disana hingga mereka tidak bisa membatalkannya.
“Itu yang terjadi, ya? Aku juga berpikir demikian. Bagaimana tidak adil untukmu.” Yoo Rae ikut prihatin.
“Jadi, aku ingin meminta kalian semua untuk menulis artikel yang baik.” ujar Chan Soo sambil memberikan jeruk dan amplop pada Yoo Rae dan Seo Hak.
Seo Hak pun curiga yang di dalam amplop itu adalah suap agar mereka membuat artikel yang baik. Chan Soo menyangkal, itu adalah undangan ulang tahun pertama anaknya yang ketiga, lusa siang. Chan Soo meminta mereka datang dan makan siang disana.
Ha Myung dan In Ha yang terkejut mendengar Chan Soo masih tetap akan mengadakan ulang tahun anaknya, membawa paksa Chan Soo keluar dari ruangan. Ha Myung mengangkat Chan Soo, In Ha menutup mulut Chan Soo.
Chan Soo kesal, dia belum selesai bicara dan belum membagikan semua undangan. Chan Soo hendak masuk kembali, tapi di tahan oleh Ha Myung.
“Apa kau gila? Kau akan mengadakan pesta sekarang?”
“Kenapa? Aku mengadakan pesta untuk anakku. Apa yang salah?”
“Apa kau tidak sadar apa yang terjadi? Apa kau tidak melihat berita? Semua orang di dunia berpikir kaulah bertanggung jawab atas ledakan itu.”
“Berapa kali aku harus mengatakan aku tidak ada hubungannya dengan itu?”
“Kami tahu.” In Ha ikut bicara. “Kita tahu, tapi waktunya tidak tepat. Jika kau mengadakan pesta sekarang, orang akan marah dan sepuluh juta warga akan memperhatikanmu.”
Chan Soo terdiam.
Ha Myung menyentuh pundak Chan Soo, “Chan Soo-ya…Aku pernah melalui apa yang akan kau lalui. Ini akan menjadi lebih sulit.”
Chan Soo balas menepuk tangan Ha Myung seperti menenangkannya, “Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Tapi, aku lebih kuat dari yang terlihat. Aku tidak akan terjebak dalam kebohongan yang tidak masuk akal.”
Tiba-tiba In Ha meminta maaf pada Chan Soo, benar-benar minta maaf. Chan Soo bingung kenapa In Ha minta maaf, apa yang In Ha lakukan hingga harus minta maaf. In Ha bilang karena Chan Soo sekarang menderita seperti itu akibat dari ucapan ibunya. Tapi Chan Soo berkata In Ha tidak perlu meminta maaf untuk hal itu.
“Kuatlah. Aku tidak akan berdiri dan menonton kau diperlakukan dengan cara yang tidak adil ini.” ujar Ha Myung.
“Aku juga.” tambah In Ha.
“Aku bersyukur. Teman lamaku adalah teman yang bijaksana. Terima kasih, teman.” Chan Soo memeluk Ha Myung.
Chan Soo juga berterima kasih pada In Ha dan akan memeluknya, tapi Ha Myung menghadang. Jadilah Chan Soo memeluk Ha Myung lagi. Ha Myung kembali meminta Chan Soo untuk kuat. Ha Myung bahkan mengelus rambut Chan Soo.
***
Ha Myung menemui Jae Myung. Ha Myung mengungkapkan kekhawatirannya akan Chan soo yang mungkin akan menjadi seperti mereka 13 tahun lalu. Sekarang Ha Myung lega karena ternyata Chan Soo lebih kuat daripada yang dia pikirkan. Tapi Jae Myung tidak setuju dengan pemikiran Ha Myung.
“Dia mungkin berpura-pura kuat. Di dalam... dia mungkin frustrasi dan marah. Aku juga seperti itu.”
“Kau benar. Waktu itu, aku pikir kau juga menangani dengan baik.” Padahal Jae Myung juga sama-sama frustrasi.
Jae Myung lalu bertanya apa Ha Myung baik-baik saja. Karena kasus ini sangat mirip dengan kasus mereka 13 tahun yang lalu. Saat Ha Myung bekerja, itu akan membawa kembali kenangan buruk mereka. Jae Myung khawatir.
Ha Myung bilang dia baik-baik saja. Karena kali ini berbeda. Waktu itu tidak ada reporter yang baik, tapi kali ini ada. Jae Myung penasaran siapa reporter baik yang Ha Myung maksudkan.
Ha Myung menunjuk wajahnya sendiri dan tersenyum, “Aku.”
Jae Myung tak percaya dengan sikap ke-pede-an adiknya itu, “Ya ampun.. Kau jadi sangat tak tahu malu.”
Ha Myung tersenyum, apa Jae Myung berpikir seperti itu? Jae Myung tersenyum.
***
Episode 15: Don Quixote
Tim MSC mengadakan rapat, dan kali ini Cha Ok tetap hadir. Gong Joo yang merasa tak nyaman pun langsung menegur Cha Ok, apa Cha Ok akan terus hadir dalam rapat? Dengan sikap seolah tak ada yang salah, Cha Ok menyuruh Gong Joo melanjutkan rapat dan pura-pura kalau dia tak ada disana.
Gong Joo tak punya pilihan lain selain mengiyakan dan diapun memulai rapat dengan mendengarkan item pertama.
Il Joo yang pertama mengajukan item, isu tentang Chan Soo. Seminggu yang lalu, Chan Soo kehilangan Santa yang ditangkap karena pencurian. Il Joo punya rekaman CCTV saat Chan Soo kehilangan Santa itu. Tapi Gong Joo tidak setuju, kejadian itu sudah seminggu yang lalu, jadi mengapa mereka harus melaporkannya.
“Itu seminggu yang lalu, tapi orang-orang tertarik sekarang. Karena itu, itu bukan item lama kan?” Cha Ok menginterupsi (eer..tepatnya ikut campur.)
In Ha langsung membantah perkataan ibunya, “Apa alasannya untuk terus memunculkan Petugas Ahn? Bukankah prioritas utama adalah menemukan sumber ledakan?”
“Ya. Kehilangan santa dan menemukan sumber api tidak memiliki hubungan.” Bum Jo setuju dengan In Ha.
Il Joo kesal pada In Ha dan Bum Jo. Tapi Gong Joo setuju dengan mereka, memang tidak ada hubungannya.
“Tidak ada hubungan?” Cha Ok kembali angkat bicara. “Orang yang menyebabkan kematian 16 orang...ternyata adalah seorang petugas yang juga hilang penjahat di masa lalu. Dia melakukan pekerjaan yang buruk. Bukankah itu berhubungan?”
Gong Joo menatap Cha Ok tak suka, dan Cha Ok risih. Gong Joo bilang karena Cha Ok ada disana, jadinya seperti dia sendiri yang tidak ada disana, bukannya Cha Ok. Karena Cha Ok selalu menyela dan bertingkah seperti dialah pimpinan rapat. Saking kesalnya dan tak bisa marah, Gong Joo menelungkupkan wajah dengan kesal.
YGN juga sedang mengadakan rapat. Gyo Dong menanyakan kemajuan tentang kasus ledakan, apakah mereka masih belum tahu sumber kecelakaan? Apakah sudah memeriksa ke pemadam kebakaran dan departemen forensik kepolisian?
Ha Myung menjelaskan bahwa mereka sudah memeriksa kesana, tapi pemadam kebakaran dan polisi mengatakan bahwa rincian hasil pemeriksaan tidak akan keluar sampai minggu depan. Mereka berspekulasi gudang sebagai titik awal kebakaran, tapi masih terlalu dini untuk dilaporkan.
Gyo Dong meminta laporan Ho Chul. Ho Chul melaporkan sesuatu yang mirip dengan Il Joo. Yaitu tentang Chan Soo yang kehilangan santa pencuri baru-baru ini. Dan jika menghubungkannya dengan ledakan pabrik, menurutnya itu akan menarik. Semua orang terdiam ragu. Yoo Rae yang sudah tahu kejadian sebenarnya kesal pada Ho Chul.
“Siapa bilang Petugas Ahn yang bertanggung jawab atas ledakan? Apakah sudah dikonfirmasi?” Ha Myung angkat bicara.
Ho Chul tergagap. Sambil menatap yang lain dia bilang kalau itulah yang semua orang pikirkan, bahwa Chan Soo yang bertanggung jawab atas ledakan. Hyun Kyu menyangkal dengan gayanya, itu bukan apa yang dia pikirkan.
“Jangan keliru oleh berita yang belum diverifikasi. Jangan meredupkan kebenaran juga.” Gyo Dong memperingatkan Ho Chul.
Yoo Rae mengangkat jempolnya untuk Gyo Dong, “Cap, Jjang!”.
Hyun Kyu mencibir sikap Yoo Rae itu.
“Jangan lupa kasus Ki Ho Sang dari 13 tahun yang lalu. Ingatlah mengapa kasus itu yang dipilih sebagai topik saat wawancara pekerjaan kalian. Mulai sekarang... sampai penyebab kebakaran dikonfirmasi, item yang terkait dengan Petugas Ahn tidak bisa disajikan. Sampai semuanya ditemukan secara utuh, jangan mengandaikan dan hanya menghadirkan fakta. Jika tidak, kesalahan akan jatuh pada tempat yang tak terduga. Mengerti?”
Semuanya mengiyakan perkataan Gyo Dong.
Young Tak yang mendengarnya dari luar berkomentar kalau apa yang dikatakan Gyo Dong tadi adalah apa yang dia katakan pada Gyo Dong saat mereka menangani kasus Ki Ho Sang. Young Tak tertawa bangga, karena pasti kata-katanya itu membuat kesan abadi untuk Gyo Dong.
Manajer Jo menghampiri Young Tak dan berkata bahwa sepertinya lebih kelihatan kemarahan Gyo Dong yang abadi. Manajer Jo tertawa berhasil mengerjai Young Tak.
Meski Gyo Dong mencegah YGN memunculkan item yang berkaitan dengan Chan Soo, rupanya Gong Joo tidak berhasil dengan timnya yang direcoki Cha Ok. MSC tetap menayangkan berita yang memutar rekaman CCTV saat Santa pencuri melarikan diri dari pengawasan Chan Soo.
Il Joo melihat liputannya sendiri sambil senyum-senyum. Tapi kemudian Gong Joo datang dan mematikan televisinya. Il Joo akan marah, tapi tidak jadi karena itu Gong Joo. Gong Joo bilang dia ingin Il Joo dalam pengawasan. Il Joo tak mengerti apa salah dia.. Sepertinya Gong Joo tak suka pada sikap Il Joo yang semakin meniru Cha Ok.
Bum Jo menghampiri In Ha yang berada di ruang editing. In Ha sedang meneliti rekaman CCTV yang di dapatkan Cha Ok dari pabrik, dengan harapan menemukan penyebab kebakaran. Bum Jo ikut duduk, tapi kemudian dia keluar kembali untuk membelikan In Ha plester. Kaki In Ha terluka karena sepatu barunya.
Yoo Rae pergi ke reruntuhan pabrik yang meledak. Yoo Rae heran bagaimana bisa Cha Ok berhasil mendapatkan rekaman CCTV dari tempat seperti itu. Yoo Rae mencoba mengambil gambar dengan ponselnya dan menginjak sisa-sisa kebakaran. Yoo Rae kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh, beruntung Ha Myung datang dan menangkap tubuhnya.
Ha Myung menanyakan keadaan Yoo Rae. Tapi bukannya menjawab Yoo Rae malah bertanya balik kenapa Ha Myung ada disana padahal bukan tugas Ha Myung.
Ha Myung bilang dia hanya ingin tahu tentang sesuatu.
Ha Myung serius mengatakannya, tapi Yoo Rae lain menanggapinya. Dia kembali ke-GR-an kalau Ha Myung penasaran padanya dan merindukannya karena dia tak ada di sekitar Ha Myung. Yoo Rae berkata sendiri, dia pikir Ha Myung masih punya perasaan pada In Ha, tapi sepertinya tidak.
Ha Myung melihat beberapa karyawan pabrik melintas dan bertanya pada mereka. Ha Myung menanyakan dimana mereka menyimpan rekaman CCTV dari pabrik itu. Karyawan itu bilang rekaman CCTV ada di ruang keamanan di lantai bawah tanah. Tapi ruangan itu tidak bisa didatangi karena ledakan yang terjadi menghancurkannya.
“Oh! Itu aneh. Reporter Sung melakukan liputan dengan rekaman dari pabrik ini.” Seru Yoo Rae.
“Saya juga pikir itu aneh. Anda tidak bisa mendapatkannya dari ruang keamanan.” Ujar karyawan itu.
“Lalu, apakah ada tempat lain yang menyimpan rekaman di samping ruangan itu?” tanya Ha Myung kemudian.
Karyawan itu lalu menunjukkan sebuah plang nama ‘KND’. Sepertinya sebuah perusahaan keamanan juga.
***
In Ha tertidur di pundak Bum Jo, sementara Bum Jo yang meneliti rekaman CCTV. In Ha terbangun dan melihat Bum Jo disampingnya. Bum Jo bertanya apa In Ha sudah bangun? In Ha bilang dia tidak tidur. Tapi In Ha cegukan. Dia pun sadar sepertinya dia memang ketiduran.
Bum Jo tersenyum, tidur In Ha tidak sampai 10 menit. Bum Jo lalu menunjukkan sesuatu di rekaman itu. Ada bagian dimana seseorang yang berada agak jauh, tapi sedetik kemudian sudah dekat dengan orang yang lainnya, tapi tidak kelihatan berjalan. In Ha bilang sepertinya rekaman itu sudah di edit.
“Ya, tapi bukankah ini salinan asli? Dari Manajer Sung, kan?”
“Ya. Bagaimana bisa salinan asli kehilangan suatu bagian?”
“Mungkinkah seseorang sengaja menghapusnya?”
In Ha tampak memikirkan kemungkinan itu. In Ha lalu bertanya bagian hilang itu sebelum atau sesudah kedatangan Chan Soo? Bum Jo bilang sesudahnya. In Ha langsung bergegas keluar. Sementara itu Ha Myung masuk ke gedung MSC.
In Ha menghampiri Cha Ok yang sedang menunggu lift. In Ha menanyakan rekaman CCTV yang dibawa Cha Ok dari pabrik, apakah itu benar-benar salinan master? Cha Ok heran kenapa In Ha menanyakan hal itu. In Ha bilang ada bagian yang di edit, jika itu adalah salinan asli maka seharusnya tidak ada editan.
Sambil masuk ke dalam lift Cha Ok bilang mungkin CCTV itu mengalami lag (macet di tengah-tengah). In Ha tak terima dengan penjelasan Cha Ok. Saat pintu akan menutup, sebuah tangan menghalanginya.
Ha Myung. Ha Myung bilang dia juga ingin menanyakan sesuatu.
“Apakah Anda benar-benar mendapatkan rekaman dari pabrik?”
“Tentu saja aku mendapatkannya dari pabrik. Itu adalah rekaman kebakaran. Bisa dari mana lagi?” jawab Cha Ok ketus.
“Saya dari pabrik. Ruangan dan semua rekaman CCTV sudah benar-benar hancur. Jadi itu bukan dari pabrik... tapi dari perusahaan keamanan. Menurut perusahaan, hanya pemilik pabrik yang memiliki akses ke rekaman.”
Cha Ok terdiam gugup.
“Pemilik? Kalau begitu, apakah Anda mendapatkannya dari pemilik pabrik?” selidik In Ha.
Cha Ok hanya menjawab singkat, tidak. Cha Ok hendak menutup pintu lift, tapi tangan Ha Myung masih menghalanginya. Cha Ok menyuruh Ha Myung menyingkirkan tangannya. Dia tidak punya waktu untuk bermain detektif dengan Ha Myung.
Ha Myung tersenyum sinis, “Ini mengisahkan cerita yang berbeda. Jika pemilik pabrik mengirim rekaman... itu berarti dia juga sengaja mengedit rekaman. Dan dalam bagian yang dihapus adalah penyebab kebakaran yang sebenarnya.”
Cha Ok kesal, “Aku sudah bilang untuk bertanya dengan bukti. Apakah aku berkata untuk bertanya dengan asumsi?”
“Ya, tunggu sebentar. Saya akan menemukan adegan yang hilang dan kembali berdebat dengan Anda.” Ha Myung dengan cepat melepaskan tangannya.
Ha Myung menatap Cha Ok dengan tatapan menantang, sedangkan In Ha menatap dengan kecurigaan. Dan Cha Ok tampak gugup.
Jika yang dikatakan Ha Myung benar, In Ha kira itu berarti ibunya mengkambinghitamkan Chan Soo untuk menyembunyikan pelaku sesungguhnya. Ha Myung bilang itu mungkin saja.
“Aku berpikir mungkin…tapi aku tidak berpikir dia akan melakukannya.” Ujar In Ha dengan suara tercekat.
Cha Ok mendapatkan pesan dari Nyonya Ro Sa yang meminta bertemu.
In Ha menanyakan tujuan kepergian Ha Myung. Ha Myung bilang dia harus menemukan bagian yang di edit itu. Dia yakin kebenarannya terletak disana. In Ha bertanya lagi bagaimana Ha Myung akan menemukannya. Ha Myung bilang dia akan memeriksanya melalui semua CCTV di dekat pabrik.
In Ha bilang akan ada banya CCTV dan pasti akan memakan waktu yang banyak untuk memeriksanya.
“Aku harus melakukannya…bahkan jika ada ribuan CCTV. Kita tidak bisa meninggalkan Chan Soo sendirian.” Ha Myung lalu pamit pergi.
In Ha kembali ke ruangan editing dan bergegas membereskan barang-barangnya. Bum Jo heran melihatnya dan bertanya hendak ke mana In Ha? In Ha bilang dia hendak mencari bagian yang dihapus dari rekaman CCTV yang dibawa Cha Ok melalui semua CCTV yang ada di dekat pabrik.
Bum Jo menunjuk hidung In Ha yang berdarah. In Ha menyumpal hidungnya dengan tisu. Lalu menitipkan hadiahnya untuk anaknya Chan Soo. In Ha hendak pergi, tapi Bum Jo menahan tangannya.
“Tunggu, kau terjaga sepanjang malam. Pergilah setelah tidur sebentar.”
“Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Dan aku menyesal, aku bahkan tidak bisa beristirahat.”
In Ha langsung bergegas pergi mengabaikan teriakan Bum Jo yang memanggilnya kembali. Bum Jo khawatir karena In Ha pergi dengan kaki yang terluka.
Bum Jo kemudian mendengar suara ponsel yang bukan miliknya. Bum Jo mencari sumber suara yang ternyata berasal dari dalam tasnya. Bum Jo bingung ponsel siapa itu, tapi dia menjawab panggilan yang masuk itu.
“Hei, siapa kau? Siapa kau dan mengapa kau mengambil ponselku?” Yoo Rae berteriak.
Bum Jo mengenali suara Yoo Rae, lalu dia heran kenapa ponsel itu ada di dalam tasnya.
Bum Jo mengembalikan ponsel Yoo Rae. Yoo Rae ngomel, dia diceramahi oleh boss karena ponselnya terbawa Bum Jo. Bum Jo lalu menanyakan perihal wallpaper ponsel Yoo Rae yang memasang gambar Ha Myung. Yoo Rae bilang itu karena dia merasa sedikit tidak enak pada Ha Myung, dan dia sedang berpikir untuk menerima perasaan Ha Myung untuknya.
“Apa? Mungkinkah…kau benar-benar berpikir bahwa Ha Myung menyukaimu?” Bum Jo terbelalak.
“Yup. Itulah apa yang kau katakan. Bahwa dia menyukaiku.”
Bum Jo menghela nafas, “Yoo Rae-ya. Aku minta maaf, itu bohong. Sedikit rumit saat itu, jadi aku harus membuat sebuah kebohongan. Maafkan aku.”
Yoo Rae mengerti, tapi dia yakin sekarang kebohongan itu berubah menjadi kenyataan. Ha Myung benar-benar menyukainya sekarang. Bum Jo menolak percaya, dia tidak berpikir begitu karena Ha Myung… Stop! Yoo Rae meminta Bum Jo untuk berhenti bicara.
Yoo Rae mendapat telpon dari Ha Myung. Yoo Rae sengaja menjawab telpon Ha Myung itu dengan speaker, agar Bum Jo mendengar pembicaraan mereka dan menunjukkan kalau Ha Myung memang menyukainya.
Ha Myung meminta tolong Yoo Rae untuk memberikan pada anaknya Chan Soo atas namanya, karena dia tidak bisa pergi ke pesta Chan Soo hari ini. Ha Myung harus menemukan semua CCTV di dekat pabrik. Dan Ha Myung meminta Yoo Rae menjaga Chan Soo untuknya. Yoo Rae meminta Ha Myung untuk tidak khawatir.
“Kau dengar, kan? Bagaimana dia memintaku untuk menjaga Chan Soo. Bukan kau, bukan In Ha, tapi aku. Mengapa? Jawabannya jelas. Ha Myung memiliki perasaan padaku.” Ujar Yoo Rae yakin.
“Aku berharap itu benar...” ujar Bum Jo, benar-benar berharap.
Bum Jo dan Yoo Rae menuju tempat acara ulang tahun anaknya Chan Soo. Tapi…pikiran Bum Jo terlihat tak tenang. Sepertinya dia memikirkan In Ha.
Yoo Rae tak melihat kegelisahan Bum Jo dan bertanya berapa hadiah yang akan diberikan orang kaya seperti Bum Jo, seratus ribu Won? Satu juta Won? Tapi Bum Jo tak menjawab. Bum Jo teringat Ha Myung yang bilang pada Yoo Rae hendak memeriksa CCTV dan In Ha yang mengatakan hal yang sama padanya.
Bum Jo meminta maaf dan menurunkan Yoo Rae di tengah jalan. Bum Jo juga menitipkan hadiahnya dan hadiah In Ha pada Yoo Rae. Yoo Rae bingung, apakah dia tadi mengatakan sesuatu yang salah. Yoo Rae yang penasaran Bum Jo memberikan hadiah sebanyak apa, menerawang amplopnya dengan sinar matahari.
***
Ha Myung berjalan di sekitar pabrik dan menandai daerah yang ada CCTV di peta dalam ponsel. In Ha kemudian menelpon dan menanyakan keberadaan Ha Myung. Tapi kemudian In Ha melihat Ha Myung dan menghampirinya.
Ha Myung heran apa yang dilakukan In Ha disana. In Ha bilang terlalu banyak CCTV untuk diperiksa satu orang, jadi dia mengajak Ha Myung untuk bekerja sama. In Ha bahkan memberi Ha Myung peta yang sudah di tandai di bagian yang ada CCTV-nya. In Ha akan memeriksa disana, dan Ha Myung memeriksa di seberang jalan.
Ha Myung menatap In Ha yang masih menjelaskan tentang daerah yang tidak ada CCTV-nya.
***
Cha Ok dan Direktur Yeon menghadap Nyonya Ro Sa di kantornya. Nyonya Ro Sa berkata kalau dia sangat menikmati melihat berita itu. Seperti biasa, mereka berdua bisa dipercaya. Nyonya Ro Sa juga berterima kasih karena berita itu dia mendapatkan beberapa poin dari anggota kongres itu. Direktur Yeon bilang dia senang bisa membantu.
“Anggota kongres itu adalah orang baik, tapi dia memiliki masalah kecemasan dan tidak bisa tidur sejak kebakaran itu. Tentu saja cukup cepat publik akan terfokus pada hal itu dengan sendirinya. Sampai saat itu gunakan Petugas Ahn sebagai perisai.”
Direktur Yeon mengiyakan perkataan Nyonya Ro Sa itu. Lalu Nyonya Ro Sa berkata pada Cha Ok bahwa dia tidak akan kecewa dengan hadiah yang akan diberikan atas berita itu. Tapi Cha Ok tak merespon Nyonya Ro Sa, dia tampak memikirkan hal lain. Dan ini tak luput dari pandangan Nyonya Ro Sa.
Nyonya Ro Sa pun bertanya apa ada sesuatu yang mengganggu Cha Ok, karena Cha Ok tampak gelisah.
“Sebenarnya...Ki Ha Myung dari YGN datang hari ini. Dia menemukan bahwa rekaman yang Anda berikan telah diedit.” (padahal kan In Ha…)
Direktur Yeon terkejut, bagaimana bisa Ha Myung mengetahuinya. Cha Ok melanjutkan, bahwa Ha Myung sudah siap untuk mencari bagian di edit itu melalui semua CCTV di dekat pabrik. Cha Ok bertanya pada Nyonya Ro Sa apa yang harus mereka lakukan?
Nyonya Ro Sa tertawa kecil. Dia bilang Cha Ok khawatir tanpa alasan. Apa Cha Ok pikir dia tidak memperkirakan hal itu? nyonya Ro Sa bilang dia sudah mengurusnya, jadi Cha Ok tak perlu khawatir.
In Ha bertanya pada ahjumma pemilik toko, apakah dia bisa mendapatkan rekaman CCTV yang terdapat di depan tokonya. Tapi ahjumma itu bilang seseorang sudah mengambilnya setelah kebakaran terjadi. In Ha bertanya siapa orangnya? Ahjumma itu tidak yakin, polisi atau perusahaan asuransi.
Ha Myung memeriksa CCTV di suatu tempat. Tapi anehnya, hanya rekaman sejak hari kejadian sudah menghilang. Ha Myung bertanya pada ahjussi itu apakah ada orang lain yang datang menanyakan rekaman. Ahjussi itu merasa aneh karena ada orang yang melakukan pengawasan keselamatan melhat semua rekaman itu. Mungkin karena itu rekamannya menghilang.
Ha Myung juga tampak merasa aneh.
Nyonya Ro Sa tersenyum dan berkata kalau dia bukanlah orang yang ceroboh.
In Ha mencari ke CCTV yang lain, tapi katanya seseorang sudah mengambil rekamannya beberapa waktu yang lalu. In Ha berjalan dengan tertatih.
“Jangan khawatirkan dirimu dengan permainan anak-anak itu. Fokus saja pada pekerjaanmu. Jika kau terpengaruh oleh sedikit trik seperti itu...kau akan kalah. Tidakkah kau berpikir begitu?”
“Apa yang Anda katakan benar. Saya khawatir tanpa alasan.” Ujar Cha Ok. Tapi sepertinya dia masih khawatir.
In Ha berjongkok sambil memukuli kakinya yang terasa pegal. Ha Myung datang dan menanyakan hasil pencarian In Ha. In Ha bilang dia tidak menemukan satupun. Ha Myung juga. Ha Myung bilang seolah-olah seseorang menghapus semuanya.
“Kau pikir seseorang menghapusnya?”
“Ya. Pasti ada sesuatu pada bagian yang dihapus itu. Ini pertanda baik.”
Ha Myung juga bilang kalau dia hendak berkeliling lagi dan menyuruh In Ha pulang saja. Tapi In Ha tidak mau, dia juga akan berkeliling lagi. Ha Myung dan In Ha berlari ke arah yang berlawanan. Ha Myung tidak melihat In Ha yang tertatih karena kakinya berdarah.
Tapi Bum Jo yang mengawasi dari jauh melihatnya. Bum Jo kesal dan menyebut In Ha bodoh. Bum Jo lalu mendapatkan panggilan dari ibunya. Bum Jo tak menjawab dan mematikan ponselnya.
***
Ha Myung berjalan menuju gedung YGN dan bertemu Cha Ok yang baru tiba di depan gedung MSC. Mereka sama-sama berhenti. Dengan senyuman mengejek Cha Ok menanyakan perkembangan penyelidikan Ha Myung.
“Kau bilang kau akan datang bertanya dengan bukti. Apakah kau bisa mendapatkannya?”
“Tidak. Saya bodoh.”
“Bodoh? Bodoh apa?”
“Saya hanya memikirkan ketidakadilan pada Ahn Chan Soo. Saya hanya mencari cara untuk menghapus ketidakadilan itu. Tapi kemudian ketika saya sedang mencari rekaman CCTV... Saya menyadari pandangan saya terlalu sempit. Siapa pun yang bisa mengambil rekaman CCTV di dekat pabrik... adalah orang yang menyembunyikan kebenaran di balik kasus ini.”
Wajah Cha Ok menegang, dan Ha Myung menyadarinya.
“Jika Anda kebetulan tahu seseorang ini, sampaikan ini: Terima kasih telah memberikan saya petunjuk.”
Ha Myung menunduk memberi salam lalu berjalan pergi meninggalkan Cha Ok yang masih terdiam. Cha Ok tampaknya kembali menjadi khawatir.
***
Yoo Rae tiba di tempat acara ulang tahun anaknya Chan Soo, tapi di terkejut melihat banyak reporter ada disana. Yoo Rae juga melihat Seo Hak yang sedang syuting, juga Il Joo.
“Tragedi itu bisa saja dicegah, namun karena kurangnya etos kerja..Petugas Ahn diduga telah menyebabkan kematian banyak orang. Tidak ada tanda-tanda penyesalan, tapi pesta ulang tahun untuk anaknya. Pesta ulang tahun untuk putra ketiganya diadakan di tempat mewah dengan banyak tamu.”
Chan Soo dan keluarganya diburu para reporter hingga ke parkiran. Chan Soo meminta para reporter untuk berhenti mengambil gambar. Chan Soo diberondong banyak pertanyaan. Chan Soo yang kesal akhirnya angkat bicara.
“Bukankah masih belum diketahui apakah aku yang menyebabkan kebakaran? Apakah salah seorang ayah merayakan ulang tahun pertama anak laki-lakinya?”
Seperti Ha Myung yang menyaksikan berita itu dikantornya, Chan Soo juga melihat berita itu di rumahnya. Reporter di tv berkata bahwa sebelum merayakan ulang tahun anaknya, seharusnya Chan Soo dalam penyesalan untuk nyawa yang hilang dari pada korban.
Ji Hee mematikan tv. Dia kesal Chan Soo masih melihat berita itu disaat dia sudah melarangnya. Chan Soo hanya terdiam.
Lalu putra pertama mereka bertanya pada ibunya, apa maksudnya dengan jamur masyarakat. Teman-temannya bilang kalau ayahnya adalah jamur masyarakat. Ji Hee kesal mendengarnya, siapa yang berani berkata seperti itu pada anaknya itu. Chan Soo juga tampak kesal, dia bangkit mengambil jaketnya dan pergi keluar mengabaikan Ji Hee yang berteriak menanyakan tujuannya.
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Dengan kegigihan Ha Myung, Cha Ok benar-benar gelisah. Dia pasti khawatir kebohongannya terbongkar. Tentu saja, karena kebohongan yang dia lakukan bukan semata-mata untuk dirinya tapi demi kepentingan orang-orang diatasnya. Jika dia ketahuan pasti dia juga yang akan disalahkan oleh orang-orang di atas itu.
Part 2 Pleaseeee..... Fighting mbaaa....
ReplyDeleteWah,, cha ok skrg ini ga terlalu bisa berkutik karena dal po.. reporter + detektif haha.. makasih sinop ny mbaaaak
ReplyDeleteLanjuuut mbaak .. Gomawo ☺
ReplyDeleteYa ampun Cha Ok sama Nyonya Ro Sa bener2 keterlaluan π π
ReplyDeletekasian Chan Soo dan keluarga nya π In Ha sama Dal Po juga belum ada tanda2 mereka bersatu dlm wktu dekat, ada aja halangan nya π£
Mereka ini para reporter apa polisi yak? Perasaan mereka gigih banget nyari bukti.. Hihi
ReplyDeletejadi mirirp YAAS..
Akhirnya yang eps 15 di tunggu keluar juga,,
ReplyDeletemakin penasarann hee
thanks mba
Ha Myung benar-benar pintar! Kesal banget sama Cha Ok, apalagi sama Ny. Ro Sa.
ReplyDeleteBerharap kebenaran segera terungkap, kasihan sama Chan Soo...
Bagus mbk ceritanya ,, lanjut terus ya mbk, fighting.....
ReplyDelete