The Lonely Shining, Goblin | Episode 7 - 2

Eun Tak kemudian pulang ke rumah dan terkejut melihat tiga orang pria berada di depannya dengan membawa kue. Duk Hwa menanyakan ujian Eun Tak. Wang Yeo menjelaskan bahwa itu adalah idenya, Kim Shin yang menyumbang uang, dan Duk Hwa yang membeli kuenya. Eun Tak menangis. Tiga orang pria itu heran, kenapa Eun Tak menangis, apa Eun Tak gagal ujian? Bukan. Eun Tak hanya merasa bahagia. (selama ini tidak ada yang membelikan dia kue selain ibunya)

Wang Yeo kesal pada Kim Shin karena membuat Eun Tak menangis. Kim Shin menjelaskan dengan isyarat kalau Eun Tak menangis bahagia.

Karena bahagia, Eun Tak ingin membuat permohonan, “Aku ingin punya tiket masuk kemasan saja aku pergi hari ini. Biarkan aku menonton film bersama ajussi goblin. Aku juga ingin popcorn.”

Kim Shin tersenyum mendengarnya.

Duk Hwa bertanya, bagaimana dengannya? Eun Tak berterima kasih atas kuenya. Eun Tak menunjukkan kartu ujiannaya, dia mendapatkan nilai maksimum. Setelah itu Eun Tak bersiap meniup lilin. Kim Shin mencoba menghentikan dengan memberi tanda, tapi Eun Tak tak melihatnya. Kim Shin pun pindah tempat jadi ke belakang Eun Tak. Duk Hwa dan Wang Yeo terkejut. Eun Tak menoleh dan tersenyum.

“Ini sesuatu yang kami lakukan. Kalian tidak perlu tahu.” Ujar Kim Shin kemudian pindah tempat lagi ke samping Wang Yeo. Kim

Shin lalu memberitahu Eun Tak kalau permohonannya dikabulkan. Eun Tak senang, dia segera berlari menuju kamar untuk menyimpan tas. Kim Shin juga menyuruh Duk Hwa dan Wang Yeo segera pergi. Ke kamar masing-masing. Duk Hwa protes, dia juga ingin ikut nonton. Kim Shin menolak.

Duk Hwa kesal, kenapa Kim Shin memanggilnya kesana jika tak mengajaknya. Jangan-jangan ucapan selamat ujian hanya alasan. Wang Yeo bilang jika memang hanya alasan, biarkan saja mereka. Wang Yeo butuh bicara dengan Duk Hwa.

Duk Hwa duduk di kamar Wang Yeo dengan gugup. Wang Yeo ingin menanyakan sesuatu, dimana Duk Hwa mendapatkan kartu nama? Duk Hwa mendapatkannya dari perusahaan karena dia ahli waris. Tapi kenapa Wang Yeo menanyakan hal itu? Wang Yeo ingin punya kartu itu. Duk Hwa terkejut.

Ada satu hal lagi yang ingin ditanyakan Wang Yeo. Wang Yeo ingat Sunny pernah menyebut Duk Hwa sebagai tuan tanah. Duk Hwa membenarkan, dia punya bangunan kecil atas namanya.

Duk Hwa sepertinya memberitahu Wang Yeo alamat restoran ayam milik Sunny, karena sekarang Wang Yeo mengawasi Sunny dari jauh. Wang Yeo juga mengikuti Sunny yang sedang berjalan pulang.

Kemudian ada seorang pria mabuk yang bicara pada Sunny. Dia katanya hendak pergi ke restoran Sunny. Sunny membenarkan kalau restorannya sudah tutup dan pacarnya sedang menunggu. Sunny hendak pergi. Tapi pria itu menghadang, dia ingin Sunny membuka lagi restorannya karena dia ingin minum sekali saja.

Tiba-tiba pria itu terbang melayang dan terlempar menjauh. Itu ulah Wang Yeo. Sunny terkejut. Sunny bertanya pada pria itu, apa dia tadi melayang terbang? Apa pria itu burung? Pria itu malah bertanya balik kenapa dia ada disana. Sunny ketakutan kenapa belakangan dia sering mengalami kejadian aneh sepert itu. Sunny kemudian berlari pulang.

***

Kim Shin dan Eun Tak mencoba permainan mengambil barang dari kotak. Eun Tak penasaran apa Kim Shin tahu caranya? Kim Shin bilang tidak ada yang tidak bisa dia lakukan. Kim Shin menyuruh Eun Tak memilih barang yang ingin diambil, kelinci, rakun? Eun Tak ingin pemantik api. Kim Shin bersiap mengambilnya. Tapi ternyata gagal. Berulang kali gagal. Eun Tak sudah kehilangan harapan. Kim Shin bisa memunculkan emas, tapi tidak bisa mengeluarkan pemantik dari sana. Lagipula filmnya akan segera mulai.

Mereka kemudian masuk ke dalam bioskop. Kim Shin meminta Eun Tak untuk tidak berteriak dan membuatnya malu. Eun Tak bilang saja jika merasa takut. Eun Tak bilang dia sudah hidup 19 tahun dalam ke-horor-an, film itu mungkin tidak ada apa-apanya untuk dia. Mereka menonton Train to Busan (film Gong Yoo nih..). Dan ternyata yang membuat malu bukan Eun Tak, tapi Kim Shin sendiri yang berteriak ketakutan bahkan menumpahkan smeua popcornnya. Eun Tak sangat kesal.

Eun Tak melancarkan protesnya. Dia tidak bisa menonton satu adegan pun karena Kim Shin. Eun Tak bahkan tidak tahu tentang apa film itu. Kim Shin bilang zombie menakutkan. Dia memuji perfilman korea yang tampaknya bersinar (cieh, memuji diri sendiri nih..XD). Eun Tak menyuruh Kim Shin untuk segera memesan makanan, karena Kim Shin pasti lapar karena sudah berteriak dan menangis. Eun Tak basa-basi, dia tidak lapar karena sudah makan popcorn. Dan Kim Shin benar-benar hanya memesan satu porsi besar saja.

Eun Tak yang sebenarnya juga lapar, mencoba menahan godaan dengan membicarakan soal ujian, tapi dia tidak bisa. Eun Tak mencoba merayu Kim Shin agar membagi makanannya dengan berkata bahwa tidak sehat jika Kim Shin makan dalam porsi besar sendirian. Kim Shin balik menyindir Eun Tak yang waktu itu minum jus dalam porsi besar setelah makan banyak daging.

Eun Tak lalu bertanya, sampai kapan Kim Shin akan memarahinya. Kim Shin memberikan hadiah lalu mengambilnya kembali. Eun Tak suka tas itu. Dia juga tidak pernah melihat uang 5 juta won dalam hidupnya. Kim Shin seharusnya tidak memberikan semua itu padanya dari awal. Kim Shin akan memastikan lain kali dia tidak melakukannya.

“Kau sangat aneh saat memberikannya padaku...seperti kau akan pergi. Kau menyuruhku memakainnya saat aku lebih dewasa. Kau memberikan kartu kredit pada Duk Hwa oppa, lalu rumah pada ajussi pencabut nyawa. Itu adalah yang diingkan semuanya. Seperti hadiah perpisahan.”

Kim Shin terdiam, tak bisa menjawab.

“Benar kan? Hadiah perpisahan? Ajussi, apa kau akan pergi setelah aku menarik pedangnya?”

Karena Kim Shin tak juga menjawab, Eun Tak merasa apa yang dikatakannya itu benar. Eun Tak menanyakan alasannya. Kim Shin merasa sudah memberitahu Eun Tak bahwa dia harus bersiap pergi saat pengantinnya muncul. Kemana? Eropa? Kanada? Apakah sekarang Kim Shin juga ingin pergi?

“Tidak. Aku tidak ingin pergi. Tapi jika pengantin benar-benar muncul, pilihan tidak akan ada padaku.”

Eun Tak mengerti, “Apa kau akan pergi dengan pengantin yang asli?”

“Akankah kau membiarkan aku pergi?”

“Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu pergi, jadi kau yang harus meninggalkanku. Saat pengantin asli muncul.. tidak. Aku akan pergi sebelum dia muncul.” Eun Tak tampak sedih. “Kau bisa pergi saat aku tidak ada, sehingga aku tidak mengetahuinya.”

***

Duk Hwa mengantar Eun Tak. Duk Hwa bertanya apakah Kim Shin kemarin membelikan makanan untuk Eun Tak? Tidak. Duk Hwa penasaran kenapa tidak, apakah Eun Tak masih jadi Cinderella di rumah? Eun Tak membenarkan, dan goblin adalah ibu tirinya. Duk Hwa merasa itu aneh, karena Kim Shin menjadi lembut hanya dengan melihat girl grup. Tapi setelah bertemu Eun Tak, dia selalu marah. Mungkin Eun Tak bukan tipe-nya Kim Shin.

Eun Tak cemburu. Eun Tak bilang semua orang memujinya cantik saat dia masuk universitas nanti. Duk Hwa akan melihatnya saat dia sudah masuk. Eun tak kesal.

Eun Tak mengikuti ujian masuk ke jurusan komunikasi. Kim Shin datang menjemput Eun Tak dengan membawa bunga. Kim Shin tampak sangat senang.

Eun Tak berjalan di areal kampus dan melihat para oppa tim baseball. Tiba-tiba sebuah bola melayang ke arahnya. Beruntung seseorang menangkap bola itu. Eun Tak terkejut melihatnya. Tae Hee oppa? Mereka ternyata saling mengenal. Tae Hee sulit mengenali Eun Tak karena mereka sudah lama tidak bertemu. Eun Tak bilang wajahnya pasti banyak berubah karena banyak yang sudah dialaminya.

“Kau semakin cantik. Kau juga bertambah tinggi.” Tae Hee mengacak rambut Eun Tak.

Eun Tak bertanya apa Tae Hee kuliah disana? Dia juga tadi baru selesai ujian masuk.

Dari jauh Kim Shin melihat mereka dan cemburu. Kim Shin menjatuhkan bunga yang dia bawa. Kim Shin ingin tahu apakah Tae Hee adalah pria yang disebut ‘depyunim’ dimasa depan Eun Tak? Kemudian terdengar suara petir dari langit.

Kim Shin yang cemburu merajuk di kamar. Duk Hwa meminta Kim Shin untuk makan. Kim Shin tak terima Tae Hee menyentuh rambut Eun Tak. Dia hampir saja mematahkan lengan Tae Hee. Eun Tak bahkan kelihatan senang. Kim Shin menyesal, seharusnya dia membiarkan Tae Hee bermain piano, sehingga mereka tidak akan bertemu. Duk Hwa tak mengerti siapa yang dibicarakan Kim Shin.

Kemudian terdengar suara Eun Tak yang baru sampai rumah. Kim Shin langsung bangun.

Eun Tak selesai mandi dan mengeringkan rambutnya. Dia lalu teringat pada Tae Hee dan tersenyum senang.

[Flashback]

Sambil menggenggam kelopak bunga, Eun Tak memperhatikan Tae Hee yang sedang memukul bola.

Seorang paman di samping Tae Hee tak sengaja melepaskan pemukul bolanya ke arah Eun Tak. Eun Tak terkejut, dan kelopak bunga yang dia pegang pun terbang. Eun Tak kesal pada paman itu. (koq mirip Kim Shin ya?)

[Flashback end]

Eun Tak memuji Tae Hee yang benar-benar menjadi pemain baseball.

Eun Tak kemudian ke dapur dan mengambil kue yang tadi dibeli Duk Hwa. Kim Shin tiba-tiba ada disana dan mengambil kue Eun Tak. Kim Shin bilang dia tidak akan berbagi es krim itu dengan Eun Tak. Di luar sedang hujan jadi dia sangat ingin makan es krim. Kim Shin menyuruh Eu Tak meletakkan kembali es krim yang sedang dipegangnya.

Kim Shin juga melarang Eun Tak memainkan speaker blutut yang ada disana. Eun Tak tak yakin apa Kim Shin bisa menggunakannya? Itu kan juga bisa memotret. Kim Shin bilang dia akan memotret setelah makan es krimnya. Kim Shin melindungi es krimnya dengan tangan.

Eun Tak lalu bertanya kenapa diluar hujan? Apa Kim Shin sedang merasa sedih? Kim Shin balik bertanya, apa Eun Tak masih belum tahu juga? Eun Tak bilang bukan kesalahannya jika dia tidak bisa menarik pedang Kim Shin. Dia sudah melakukan yang terbaik. Apa Kim Shin yakin pedang itu memang harus ditarik keluar? Mereka ciuman, tapi tidak berhasil. Mereka bahkan saling mencintai, tapi tidak berhasil juga. Apalagi yang bisa mereka lakukan?

Kim Shin bilang Eun Tak tidak tulus saat mengatakan kalau dia mencintainya. Eun Tak mengingatkan kalau Kim Shin juga waktu itu tidak tulus mengatakannya. Eun Tak menyebut Kim Shin orang aneh. Kim Shin merasa Eun Tak tidak lebih baik. Tapi Eun Tak masih muda.

“Memangnya kenapa kalau masih muda? Aku tidak menua, tapi kau akan menua. Aku akan selalu muda dan tampan.”

“Ajussi, kau tidak begitu muda. Aku bertemu cinta pertamaku, jadi kau tidak terlihat tampan sama sekali bagiku.”

Eun Tak menyombongkan Tae Hee yang pandai bermain baseball. Kim Shin bilang kalau dia juga pandai, Eun Tak pasti terkejut jika melihatnya. Eun Tak kesal Kim Shin memperlakukannya seperti itu. Eun Tak mengalah, dia akan ke kamar sekarang dan berharap Kim Shin mengambil foto terbaik dengan kamera di speaker itu. Eun Tak kemudian pergi.

Kim Shin mencoba selfie, tapi ternyata dia dibohongi Eun Tak. Tidak ada kamera.

***

Kim Shin masuk ke ruang tunggu pemain baseball. Dengan gaya preman, Kim Shin menanyakan Tae Hee dan memintanya keluar. Tae Hee kemudian muncul. Kim Shin menatap Tae Hee dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tae Hee bertanya siapa Kim Shin.

“Bagaimana bisa kau terlihat seperti ini?”

“Ya?” Tae Hee tak mengerti.

“Kau yang paling tampan disini.”

Tae Hee tersenyum. Dia lalu merasa kalau mereka pernah bertemu sebelumnya. Kim Shin menyangkal, mereka baru saja bertemu hari ini. Tapi Tae Hee yakin dia pernah bertemu Kim Shin saat dia masih kecil.

[Flashback]

Tae Hee bermain memukul bola, dan disampingnya ada Kim Shin yang bermain dengan ‘brutal’. Tae Hee menegur Kim Shin, dia heran kenapa Kim Shin yang sudah dewasa itu tidak bisa memukul bola dengan benar. Tae Hee bankan memberti contoh, tapi Kim Shin tidak mau mendengar dan menyuruh Tae Hee tidak mencampuri urusannya. Tae Hee bilang kalau dia lebih baik dari Kim Shin.

Kim Shin tak terima. Tae Hee pasti akan terkejut saat tahu siapa dirinya. Tae Hee mengajak Kim Shin bertaruh. Kim Shin dengan sombongnya bilang kalau Tae Hee akan menyesal. Tapi Tae Hee percaya diri. Mereka akan bertaruh memukul 10 bola, yang kalah harus mengabulkan 1 permohonan pemenang. Kim Shin setuju. Dan yang menang tentu saja Tae Hee.

Di rumah, piano Tae Hee hilang. Ibunya terkejut karena piano yang besar itu dicuri dan tak ada yang melihatnya. Sedangkan Tae Hee terkejut karena piano itu benar-benar hilang.

Sementara itu di tempat bermain, Kim Shin menunjukkan permainannya yang sesungguhnya. Kim Shin jago memukul bola, bahkan bola yang dipukulnya melambung sangat tinggi dan kencang hingga melubangi net.

[Flashback End]

Tae Hee mengingatkan Kim Shin bahwa dia yang jadi pemenang dan meminta Kim Shin untuk menyingkirkan piano itu. Tae Hee tidak bisa bermain piano, tapi ibunya tak menyerah. Dia ingin jadi pemain baseball. Dan pianonya benar-benar hilang. Tae Hee mencoba meyakinkan bahwa Kim Shin adalah paman yang waktu itu. Tapi Kim Shin mengelak. Bukan dia.

Tae Hee mencoba percaya jika itu memang bukan Kim Shin, tapi jika memang Kim Shin, Kim Shin tidak bertambah tua sama sekali. Tae Hee memperhatikan Kim Shin dengan seksama.

***

Kim Shin menceritakan tentang Tae Hee pada Wang Yeo sambil membantunya membersihkan sayuran. Lalu apa? Tanya Wang Yeo. Kim Shin kecewa mendengar tanggapan Wang Yeo. Dia menceritakannya bukan untuk mendapatkan jawaban yang seperti itu. Jika Wang Yeo tidak menghapus ingatan Tae Hee, dia akan menyebarkan rumor tentang dirinya. Maka dia tidak bisa lagi tinggal disana. Bukankah Wang Yeo ingin hidup bahagia bersamanya? Wang Yeo rasa Kim Shin tidak pernah mengatakan hal itu. (Kim Shin kan selalu menolak.)

“Kau tidak seharusnya hidup seperti itu. Kau harus menolong orang lain.”

“Kenapa aku harus menolong goblin yang bahkan tidak bisa menghapus ingatan?”

Kim Shin kesal, “Baik. Kita lihat nanti.”

Kim Shin beranjak pergi, dan membakar sayuran yang sudah dibersihkan Wang Yeo. Wang Yeo berteriak kesal. Kim Shin bilang toh nanti Wang Yeo akan memasaknya.

***

Eun Tak masuk ke kamar Kim Shin dan mengambil kertas kontraknya, lalu membandingkannya dengan kertas yang dia bawa. Tiba-tiba lampu menyala. Eun Tak panik, lalu mencoba bersikap biasa. Kim Shin menanyakan maksud Eun Tak masuk ke kamarnya. Eun Tak bilang dia sedang membersihkan karpet. Tapi Kim Shin tahu vakumnya ada di luar. Kim Shin meminta Eun Tak memberkan kertas yang dia duduki. Dua-duanya.

Kim Shin melihat kedua kertas itu. Dia rasa dia hanya menandatangani satu kali. Eun Tak pura-pura terkejut, lalu kenapa ada dua kertas? Kim Shin menuduh Eun Tak telah melakukan pemalsuan dokumen, masuk tanpa ijin, dan pencurian. Eun Tak kesal. Girl grup saja membuat Kim Shin melupakan dendam ratusan tahunnya. Eun Tak minta maaf karna dia tidak tahu Kim Shin orang yang seperti itu. (Eun Tak kesal karena Kim Shin jahat padanya)

Eun Tak melihat buku miliknya di meja. Eun Tak mengambil buku itu karena itu miliknya. Eun Tak bilang dia kesana untuk mengambil buku itu. Dia meminta Kim Shin membacanya, dan tidak pernah bilang Kim Shin boleh memilikinya. Eun Tak kemudian keluar kamar. Kim Shin melihat dua kertas tadi yang tampak sangat mirip. Kim Shin bahkan tidak bisa memuji keahlian Eun Tak itu. Kim Shin berdecak, mau jadi apa Eun Tak saat sudah besar nanti?

***

Bersambung ke bagian 3~

Komentar:

Kim Shin ini benar-benar ya… usia 939 tahun, tapi masih seperti anak usia 9 tahun. XD