Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 11 – 1
Episode sebelumnya: Episode 9 + Episode 10
Golden Rainbow Episode 11
Man Won membawa Baek Won ke dermaga. Baek Won bertanya ada apa. Man Won berkata Baek Won harus pergi dengan Young Hye, Baek Won harus mengikutinya. Baek Won bertanya apakah Man Won sudah gila, apakah Man Won tidak mendengar apa yang dia katakan.
“Aku tidak peduli. Dia bilang akan menyekolahkanmu dan memberikan apapun yang kau inginkan.”
“Oppa…”
“Jika kau tinggal disini, kau hanya akan sibuk mengurus anak-anak. Ayah sudah tidak ada lagi disini. Sudah cukup kau menderita. Kau sudah melakukan yang terbaik. Sekarang giliranmu untuk mengejar masa depanmu.”
Baek Won bertanya mengapa Man Won bisa berkata begitu, apakah Man Won berpikir Baek Won akan senang meninggalkannya dan anak-anak. Baek Won meminta Man Won untuk tidak bicara omong kosong lagi. Man Won hanya tidak mau melihat Baek Won menderita lagi. Baek Won harus pergi mencari kehidupan yang lebih baik.
“Kau…bagaimana kau bisa berkata begitu? Kau hendak mengusir adik kandungmu sendiri?”
Man Won terdiam, lalu berkata, “Kau bukan adik kandungku. Aku menemukanmu pingsan di pantai ketika kau masih kecil lalu aku bawa pulang. Kita bukan saudara kandung.”
“Oppa..” Baek Won menatap Man Won terkejut dengan apa yang didengarnya.
Ternyata, selain Baek Won, Chun Won yang mengintip dan menguping mereka juga terkejut.
“Oppa, kau sedang bercanda kan? Kau berbohong padaku, kan?”
Man Won berkata dia tidak berbohong. Dia menemukan Baek Won pingsan di pantai dan kakinya berdarah. Tadinya Baek Won dibawa pulang hanya untuk diobat, tapi Baek Won tidak ingat siapa namanya dan dimana rumahnya. Lalu Man Won merasa kasihan, dan Man Won kesepian tinggal hanya berdua dengan neneknya. Hingga sampai kini, Baek Won menjadi adiknya.
Baek Won masih tidak percaya dan menganggap Man Won hanya menakutinya. Man Won kembali meminta Baek Won untuk pergi dari rumah. Lebih baik Baek Won pergi daripada menderita. Pergi dan hiduplah dengan baik.
“Aku lelah, Oppa. Apalagi dengan tidak adanya ayah disini. Lalu mengapa kau membuatku lebih sedih? Seberapa berat lagi penderitaan yang harus aku alami?” Baek Won kemudian pergi.
Man Won memanggilnya, tapi Baek Won terus berlari. Man Won terdiam, terlihat lega setelah mengungkapkan rahasia itu.
***
Chun Won pulang kerumah. Dia berpikir tentang sesuatu di luar sebelum masuk.
Young Won bertanya darimana saja Chun Won. Chun Won tidak menjawab, malah bertanya dimana Young Hye. Shib Won menjawab, Young Hye sudah pergi. Chun Won bertanya lagi kemana Young Hye pergi. Tapi mana Shib Won tahu.
Shib Won berkata Young Hye pikir mereka akan ikut bersamanya, lebih baik mereka tidak ikut. Yeol Won membenarkan, Young Hye bahkan meminta maaf pada mereka, kenapa mereka harus bersedih.
“Tapi..kenapa Baek Won noona tidak ada? Apakah dia pergi mengikuti ahjumma?” tanya Young Won.
***
Baek Won ternyata pergi ke tambak ikan. Dia menangis dan mengingat kenangannya bersama Han Joo dan Man Won.
Flashback. Han Joo tertawa lepas. Baek Won bertanya mengapa ayahnya itu tertawa, apakah dia pikir mereka lucu. Han Joo menggeleng, dia hanya terkesan dengan Baek Won dan Man Won. Lalu mengapa Han Joo tertawa, tanya Baek Won lagi.
“Saat kau mencuri ikan dan ketahuan Paman Eok Jo, Man Won dipukuli oleh Paman Eok Jo. Waktu itu kau masih kecil. Kemudian kau mengejar Paman Eok Jo lalu menggigitnya. Aku selalu tertawa mengingat kejadian itu.” Han Joo tertawa.
“Dari awal, hubunganku dengan Paman Eok Jo sudah tidak bagus. Mengapa aku tidak mengingatnya? Oppa, kau ingat?”
“Ya, samar-samar. Kau masih sangat muda. Baru 5 tahun.”
Han Joo berkata tidak ada kakak beradik di dunia ini yang begitu saling menyayangi selain mereka berdua. Mereka berpegangan tangan begitu erat dan tidak mau berpisah. Bahkan Man Won memberikan Baek Won makan. Man Won selalu menjaga Baek Won sampai tertidur.
Baek Won berkata itu karena dia sangat cantik. “Benar kan, Oppa?”
“Hei dengar, kau anak narsis!” Man Won menggetok kening Baek Won.
Han Joo yakin mereka tahu apa yang mereka lakukan, tapi mereka harus berhati-hati di depan anak-anak lain. Baek Won bertanya mengapa. Han Joo berkata memang benar mereka berdua saudara kandung, tapi anak-anak lain mungkin merasa ada jarak dari mereka berdua. Shib Won dan Yeol Won adalah anak kembar, sehingga mereka baik-baik saja. Tapi Il Won dan Young Won bisa merasakan sakit hati melihat seberapa akrabnya mereka. Han Joo bertanya apakah mereka mengerti. Baek Won menjawab dia mengerti.
“Ngomong-ngomong, Man Won. Jelas sekali kelihatan bahwa kau paling mendukung Baek Won. Aku tahu kau orang yang keras, tapi cobalah untuk lebih sayang kepada anak-anak lain juga.”
Man Won berkata dia mengerti. Han Joo tertawa, karena mereka berdua, dia merasa aman. Tidak peduli gelombang yang datang menghempas, Han Joo bisa menahannya. Han Joo tertawa dan memeluk kedua anaknya. Flashback end.
Baek Won menangis, “Ayah..aku bingung. Pada saat seperti ini, apa yang harus aku lakukan? Ayah…”
***
Man Won menunggu Baek Won di dekat gerbang rumah. Man Won pun mengingat saat dia pertama kali menemukan Baek Won yang pingsan dan terluka di pinggir pantai.
Lalu saat Man Won meminta Baek Won untuk menjadi adiknya.
Saat Baek Won menggigit kaki Eok Jo yang memukuli Man Won.
Saat Baek Won resmi bernama Kim Baek Won yang diberikan Eok Jo.
Dan saat mereka bermain di pantai bersama Han Joo.
Baek Won kemudian datang. Man Won memanggilnya dan bertanya Baek Won darimana. Tapi Baek Won tak mejawab dan melewati Man Won begitu saja. Man Won menghela nafas.
Baek Won masuk ke dalam rumah. Young Won yang menangis memanggilnya. Shib Won dan Yeol Won juga menangis. Baek Won bertanya ada apa pada Young Won, dan memeluknya.
Shib Won: “Darimana saja kau?”
Yeol Won: “Kami pikir kau meninggalkan kami. Kami pikir kau akan mengikuti ahjumma itu.”
Baek Won bertanya itukah sebabnya Shib Won belum tidur dan Yeol Won ada dikamar mereka. Shib Won berkata bagaimana mereka bisa tidur. Ayah mereka baru saja membeli semangkuk sup Soondae untuk Yeol Won dan aku, lalu tidak pernah datang kembali.
Baek Won berkata bagaimana bisa dia meninggalkan mereka. Baek Won juga meminta Young Won untuk tidak menangis.
“Ayah tidak disini. Jadi kami pikir kau akan meninggalkan kami karena bebanmu bertambah berat.” Yeol Won masih menangis.
“Noona, kau tidak akan melepaskan tanganku, kan?” tanya Young Won.
“Kita adalah satu keluarga. Sampai ayah keluar, tidak peduli betapa sulitnya, kita harus saling berpelukan dan bertahan.” Ujar Baek Won.
Shib Won berkata Young Hye hanya mengajak Baek Won untuk pergi dengannya. Baek Won berkata itu tidak mungkin, mereka tahu bagaimana jawaban Baek Won. Kenapa dia harus mengikuti Young Hye. Yeol Won berkata walaupun begitu tapi Baek Won masih berhubungan dengan Young Hye.
Baek Won berjanji tidak akan melakukannya lagi. Dia mengambil kertas nomor telpon Young Hye kemudian meremas dan membuangnya ke tempat sampah. Baek Won berkata pada Young Won, agar dia tidak perlu khawatir. Baek Won mengajak mereka untuk tidur. Baek Won menyuruh Yeol Won untuk pindah ke kamar Man Won, tapi Yeol Won tidak mau dia ingin tidur disana.
Chun Won yang sedari tadi hanya diam kemudian menatap tempat sampah. (yakin yang menghasut anak-anak bahwa Baek Won akan meninggalkan mereka dalah Chun Won.)
***
Chun Won keluar rumah dengan membawa tas besar. Baek Won keluar dan bertanya Chun Won mau pergi kemana. Baek Won menghampiri Chun Won dan bertanya kembali dia hendak pergi kemana.
“Kau tak bisa lihat? Aku mau pergi meninggalkan rumah ini. Kau menyuruhku pergi. Aku mengabulkan keinginanmu, mengapa kau seperti ini?” tanya Chun Won.
“Pada saat itu, aku sedang marah. Kau keluarga kami. Kau mau pergi kemana?”
“Keluarga?”
“Karena ayah menerimamu disini, maka kau juga keluarga kami. Diantara keluarga, kita bisa saja marahan. Kenapa kau seperti ini?”
“Kau tahu apa artinya keluarga? Mereka adalah temanmu makan bersama-sama. bagaimana kita bisa makan tanpa Ayah?”
Baek Won berkata Eok Jo akan merawat mereka. Chun bertanya apakah Baek Won mempercayainya. Jika Eok Jo tidak bisa, Baek Won akan behenti sekolah dan bekerja. Baek Won menggenggam tangan Chun Won, “Eonni, kita tidak bisa berpisah seperti ini. Kita adalah anak-anak ayah.”
Chun Won menarik tangannya, “Tapi bagaimana kita bisa jadi keluarga tanpa ayah? Aku tidan lagi ingin menjadi keluarga kriminal. Aku tidak ingin lagi hidup sebagai putri seorang penjahat! Lagipulan, kalian semua akan terpisah dan berakhir di panti asuhan. Aku hanya mendahului kalian. Hiduplah dengan baik.”
Chun Won pun pergi, dan Baek Won tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Chun Won mengeluarkan kertas nomor telpon Young Hye yang dibunag Baek Won di tempat sampah. (Ternyata dia mengambilnya. Apa yang direncanakannya kali ini?)
Chun Won mengambil botol obat dari saku jaketnya. Dia kemudian menatapnya.
Chun Won berjalan dengan sempoyongan ke tengah jalan. Membuat mobil-mobil terkejut dan berusaha menghindar. Lalu ada sebuah truk datang dari awah berlawanan. Chun Won terdiam dan menutupi wajahnya yang silau terkena lampu truk itu.
***
Young Hye bertemu Jin Gi yang mencoba untuk mabuk tapi tidak berhasil. Young Hye berkata dia mendengar dari Ketua Park bahwa dia dan Jin Gi akan membagi Golden Fishery bersama-sama, dan dia adalah jaminan Jin Gi. Jin Gi tahu Young Hye mungkin tidak suka disebut jaminan, tapi dia tak berdaya. Dia harus melindungi Young Hye.
“Kau tahu bagaimana perasaanku sekarang? Aku berharap aku dijual oleh Beruang Kutub dan meninggal entah dimana! Kalau saja aku tidak mendendam pada Kang Jung Shim. Jika aku tidak mencuri uang dari si Beruang Kutub, tragedi seperti ini tidak akan terjadi pada Han Joo Oppa.” Young Hye marah pada dirinya sendiri dalam kesedihannya.
“Nasi sudah menjadi bubur. Karena sudah begitu, jangan berpaling dan fokuslah pada tujuanmu semula.” Ujar Jin Gi.
Young Hye berkata Jin Gi tidak tahu apa yang dia rasakan. Dia sudah ditolak oleh anak-anaknya Han Joo. Karena kesaksiannya di persidangan, anak-anak itu menatapnya seolah dia adalah musuh mereka.
Jin Gi berkata dia akan mengurus anak-anak itu. Young Hye tidak perlu khawatir tentang masalah itu. Young Hye menangis, dia tidak berbicara tentang uang, Jin Gi tidak tahu bagaimana mereka merasa dikhianati olehnya. Selain kepada Han Joo, Young Hye juga telah melakukan suatu dosa yang tidak terampuni terhadap anak-anak.
Meskipun demikian, mereka tidak bisa berhenti sekarang. Jika Young Hye dan Jin Gi juga di penjara, apa yang akan terjadi pada anak-anak. “Young Hye. Demi Han Joo hyung, mari kita tinggalkan Han Joo hyung. Jika kita harus pergi ke neraka, aku akan pergi. Kau…hanya bisa tinggal dimana kau berada. Mari kita pergi bersama-sama, Young Hye.”
Young Hye lalu menerima telpon, dari rumah sakit.
Young Hye ke rumah sakit dengan tergesa-gesa menuju kamar Chun Won. Young Hye bertanya pada dokter yang ada disitu apa yang terjadi pada Chun Won. Dokter menjelaskan bahwa Chun Won meminum banyak pil tidur. Seorang pengemudi menemukannya di pinggir jalan di pesisir. Chun Won ditemukan dengan kertas nomor telpon Young Hye ditangannya.
Young Hye kembali bertanya apakah Chun Won baik-baik saja. Dokterpun kembali menjelaskan, untungnya Chun Won ditemukan cukup dini. Dosisnya juga tidak mematikan, dan mereka telah memompa perutnya sehingga akan segera pulih. Dokter kemudian permisi.
Young Hye duduk disamping Chun Won dan membelai tangannya. Young Hye teringat perkataan Chun Won waktu itu.
Flashback.
Chun Won: “Aku tidak bisa tinggal disana lagi. Kau dengar apa yang dikatakan Baek Won. Tolong bawa aku bersamamu, ahjumma.”
Young Hye: “Bagaimana denganmu? Mengapa kau melakukannya? Kenapa kau berbohong di pengadilan?”
Chun Won: “Aku tidak ingin kau terluka. Kau seperti ibu bagiku. Aku takut kau akan terluka. Ahjumma, bawa aku bersamamu. Aku tidak memiliki tempat tinggal sekarang.”
Flashback end.
Young Hye berkata pada Chun Won yang masih belum sadar, apa yang telah dia lakukan pada Chun Won. Young Hye sepertinya merasa bersalah pada Chun Won karena waktu itu dia menolak untuk membawanya.
***
Baek Won membersihkan coretan-coretan di rumahnya. Man Won keluar dan bertanya mengapa Baek Won tidak tidur. Baek Won menahan tangis dan memberitahu bahwa Chun Won telah pergi, dia berkemas dan meninggalkan rumah. Baek Won sudah berusaha menahannya tapi dia bilang dia tidak ingin tinggal disana.
“Dia bilang, rumah kita adalah rumah seorang penjahat. Aku tak peduli pendapat orang lain, tapi eonni yang tinggal bersama kita…bagaimana bisa dia berkata begitu? Aku sangat senang mempunyai seorang eonni. Ayah membawanya ke dalam keluarga ini. Bagaimana bisa dia mengatakan bahwa ayah penjahat?”
Man Won tidak menanggapi dan mengambil alih pekerjaan Baek Won membersihkan tulisan itu. Baek Won bertanya apakah benar apa yang Man Won katakan, benarkah dia bukan adik kandung Man Won. Man Won bilang bukan.
“Lalu siapa aku? Siapa ibu kandung dan ayah kandungku?”
“Aku juga tidak tahu. Kau aku temukan pingsan di pantai. Seperti adik-adik kita, mungkin seseorang telah meninggalkan kau disana.”
Baek Won menangis, “Tapi, kenapa kau merahasiakannya sampai sekarang? Mengapa kau tidak memberitahuku?”
“Aku sudah bilang. Aku sangat kesepian. Aku sebatang kara di dunia ini. Aku pikir akan menyenangkan jika kau menjadi adikku.”
“Maka kau harus merahasiakannya sampai akhir. Mengapa kau melakukan ini sekarang?”
Man Won meminta maaf. Man Won benar-benar tidak ingin melihat Baek Won mengalami kesulitan lagi. Man Won benar-benar minta maaf.
Baek Won berdiri dan berkata dia akan berpura-pura tidak pernah mendengar apa yang dikatakan Man Won. Bahkan jika yang Man Won katakan itu benar, tidak ada yang berubah. Man Won masih kakaknya, dan anak-anak masik adik-adiknya.
“Sampai aku mati, aku tidak akan pernah meninggalkan keluargaku. Dalam keadaan yang lebih sulit dari ini ayah kita tidak pernah meninggalkan kita. Ayah adalah ayahku dan kau Oppa-ku. Aku tidak peduli tentang garis keturunan. Sama seperti kita tidak bisa meninggalkan ayah, kau tidak boleh berpikir untuk meninggalkanku. Jangan membuatku sedih, Oppa.”
“Maafkan aku. Maafkan aku, Baek Won.”
Baek Won memeluk Man Won, dan Man Won menepuk-nepuk punggungnya.
***
Young Hye membelai rambut Chun Won. Chun Won kemudian sadar. Young Hye bertanya apakah Chun Won bisa melihatnya. Chun Won duduk, dan bertanya bagaimana bisa Young Hye ada disana. Young Hye balik bertanya mengapa Chun Won melakukan hal seperti itu. Bagaimana bisa Chun Won berpikir untuk bunuh diri.
“Kau juga tidak menginginkanku! Kau hanya memerlukan Baek Won. Dulu aku pernah nyaris bunuh diri karena ayah kandungku. Setelah bertemu ayah baruku, aku pikir aku bisa memulai hidup baru. Tapi sekarang aku tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.” Chun Won menangis.
“Kasihan kau. Aku salah. Baiklah. Mari kita pergi bersama-sama. Aku akan menjagamu.” Young Hye memluk dan membelai lembut Chun Won. Dan sayang, Young Hye tidak melihat wajah licik Chun Won yang berhasil memperdaya Young Hye.
(jadi inilah rencana Chun Won dengan mengambil kertas nomor telpon Young Hye, dan berhasil.
***
Anak-anak Kim pergi ke kantor polisi untuk menemui Han Joo, tapi sayang mereka belum bisa menemuinya hari itu. Shib Won bertanya mengapa, mereka sudah lama menantikan hari itu. Man Won yang sudah mencari tahu dari dalam berkata ada sesuatu yang terjadi di penjara, petugas mengatakan tidak ada kunjungan hari itu. Anak-anak Kim pun tertunduk sedih.
Baek Won mengingat perkataan ayahnya yang mengatakan bahwa dia membunuh Il Won sehingga Il Won tidak punya kesempatan untuk tumbuh. Ayahnya mengatakan bahwa dia bukan ayah mereka lagi dan meminta Baek Won untuk jangan pernah datang kesana lagi. Baek Won yang mengetahui alasan sebenarnya hanya bisa menghela nafas panjang.
Lalu Yeol Won bertanya kapan mereka bisa pergi menemui ayah mereka. Dia akan dipindahkan ke LP. Baek Won bilang nanti. Young Won bertanya nanti kapan.
“Ayah terlalu sedih sekarang. Kita akan segera melihatnya. Aku berjanji.” ujar Baek Won.
***
Mereka kembali ke rumah, disambut dengan pertanyaan sinis Se Ryun yang bertanya tempat bagus apa yang mereka tuju, anak-anak masih terlalu kecil untuk dibawa ke tempat seperti itu. baek Won berkata, kemanapun perginya jika ayah mereka ada disana, mereka harus pergi kesana.
Se Ryun meledek, Baek Won memang putri terbaik dan sebaiknya Baek Won masuk dan tinggal disana juga. Mengapa dia datang kembali. Man Won menegur Se Ryun, bagaimana bisa dia berkata seperti itu.
Eok Jo datang dan bertanya bagaimana kabar Han Joo. Anak-anak hanya terdiam lemas. Lalu Eok Jo mengajak mereka pergi ke suatu tempat yang akan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Eok Jo mengajak mereka melihat rumah. Se Ryun merasa kegirangan dan menarik Eok Jo pergi. Eok Jo menegur anak-anak yang diam saja dan meminta mereka untuk ikut.
“Aigo. Biarkan saja mereka. Mengapa kau menambah beban dirimu sendiri?” ujar Se Ryun. Tapi Eok Jo tetap mengajak anak-anak.
Eok Jo menunjukan sebuah rumah yang besar. Semua terkesima. Young Won berkata bahwa itu adalah rumah hamburger karena ada dua tumpukan. Man Won bertanya apakah mereka benar-benar akan pindah kesana. Eok Jo membenarkan. Lalu Baek Won bertanya darimana Eok Jo mendapatkan uang untuk membayar rumah itu.
“Hei, anak kecil. Jangan meremehkanku. Aku mengelola sebuah peternakan ikan yang sangat besar. Rumah kecil ini? Aku sanggup membayarnya hanya dari uang muka kontrak. Oh ngomong-ngomong. Walaupun ayah kalian di penjara, kalian tak perlu khawatir akan dibawa ke panti asuhan. Ayah kalian telah setuju, aku menjadi wali kalian.”
“Benarkah?” tanya Baek Won tak percaya.
“Dasar anak kecil, mengapa bertanya terus? Aku ini setia kepada ayah kalian. Kalian pikir aku akan meninggalkan kalian? Dan setiap bulan, aku akan memberikan biaya hidup. Jadi jangan khawatir, dan belajarlah yang tekun, mengerti?”
Anak-anak tersenyum. Tapi Se Ryun malah bertanya apakah Eok Jo sudah gila, mengapa Eok Jo harus bertanggung jawab untuk mereka. Eok Jo bertanya memangnya kenapa. Se Ryun bilang mereka bukan anak-anak Eok Jo, mengapa Eok Jo memberi mereka rumah dan bahkan biaya hidup. Bagaimana Eok Jo akan mengurum lima orang anak.
Se Ryun menegur Man Won yang sudah besar, apakah dia juga masih menggantungkan hidupnya pada Eok Jo. Apakah Man Wpn tidak punya hati nurani. Eok Jo berusaha mengentikan Se Ryun, tapi Se Ryun tidak mau dan terus berkata. Bahwa jika dia mau, dia akan secepat munkgin mendapatkan pekerjaan, dan memberi makan anak-anak itu.
“Dasar perempuan, tutup mulutmu! Aku sudah membuat keputusan, mengapa kau ributkan? Kau mau aku tampar?” Eok Jo kesal pada Se Ryun yang sudah berkata keterlaluan.
***
Do Young mengawasi klub malam Kwang Do tak jauh dari sana. Dia kemudian melihat Man Won masuk ke dalam dan bertanya-tanya mengapa Man Won disana. Do Young mendekat dan bertanya pada penjaga di depan, apakah dia tahu siapa orang baru saja masuk.
Karena penjaga itu tak segera menjawab, Do Young juga diam saja. Namun tiba-tiba ada seorang anak buah Kwang Do menarik Do Young masuk. Do Young meronta dan bertanya apa yang pria itu lakukan padanya.
Man Won menemui Kwang Do. Man Won bertanya apakah emas-emas batangan itu benar-benar hilang. Man Won tahu ayahnya mengambil semua tanggung jawab karenanya. Jadi, Man Won meminta Kwang Do memberikan bagian Han Joo padanya.
Kwang Do bilang omong kosong apa yang dikatakan Man Won. Han Joo lah yang mengaku kepada polisi bahwa dia membuang emas batangan itu di laut. Media pun melaporkannya begitu.
“Lalu bagaimana bisa ada emas jatuh dari kotak ikan yang aku bawa?”
“Kau tidak membaca koran? Berita itu mengatakan satu potong tertinggal di kotak. Karena ayahmu, aku rugi besar. Aku kehilangan 10 miliar won, brengsek.”
Kwang Do lalu bertanya apakah hidup Man Won susah. Kalau begitu Kwang Do mengajak Man Won bekerja dengannya. Bagaimanapun mereka pernah menjadi partner. Man Won bilang tidak perlu. Dia tidak akan pernah melakukan pekerjaan seperti itu lagi.
Man Won diantar keluar oleh Kwang Do yang menyuruh Man Won kembali jika Man Won berubah pikiran. Dia mengatakan itu pada Man Won karena dia sudah menganggap Man Won seperti adiknya. Man Won pun keluar.
Anak buah Man Won melapor dia sudah menangkap Do Young, anak yang bertanya-tanya tentang pemilik gudang.
***
Jin Gi pulang ke rumah dan bertanya pada Mi Rim apakah Do Young sudah pulang. Mi Rim keceplosan bilang mana dia tahu kapan Do Young datang dan pergi. Jin Gi menatap Mi Rim, dan Mi Rim merasa tidak enak. Mi Rim pun berkata Do Young seperti hantu, dia pasti berada di kamarnya.
Jin Gi menerima telpon dari Kwang Do. Kwan Do melaporkan ada seorang anak muda yang menyelidiki tentang dirinya, dia bahkan bertemu dengan pemilik gudang yang terbakar. Bahkan dia juga datang ke tempatnya bekerja.
Jin Gi bilang mengapa dia harus mengkhawatirkan hal itu, Kwang Do urus saja sendiri. (ah, Jin Gi tidak tahu kalau anak itu adalah Do Young…)
***
Kwang Do menemui Do Young yang kemudian bertanya siapa mereka, mengapa mereka melakukan itu padanya. Kwang Do bilang itulah yang ingin dia tanyakan, “Siapa kau? Mengapa kau menyelinap di sekitar area bisnis kami?”
“Ya. Aku hanya ingin tahu. Aku melihat nona-nona cantik datang kesini. Mengapa hanya karena itu kau melakukan ini padaku?”
Kwang Do bertanya apakah Do Young penasaran. Do Young membenarkan. Kwang Do memberikan kode pada anak buahnya. Anak buahnya langsung memukul perut Do Young hingga berjongkok kesakitan.
Kwang Do mendekat, “Siapa yang mengutusmu? Mengapa kau bertemu dengan pemilik gudang?”
Do Young menatap tajam Kwang Do.
Di rumah, Jin Gi yang teringat kata ‘anak muda’ yang diucapkan Kwang Do di telpon. Dia bergegas ke kamar Do Young. Do Young tak ada disana. Lalu Jin Gi melihat artikel dan foto-foto yang Do Young kumpulkan mengenai kasus ayah Han Joo.
Do Young terus dipukuli. Kwang Do bilang Do Young bukanlah pahlawan, mengapa dia mencari masalah disana. Mengapa Do Young melakukan penyelidikan.
“Bukan begitu.” Do Young mengelak.
“Aku dengar kau bertanya tentang Kim Man Won ke pelayan. Mengapa kau melakukan itu?”
“Orang itu masih terlalu muda, tapi dia masuk kesini. Itu sebabnya aku bertanya. Sungguh.” elak Do Young lagi.
Kwang Do kesal, dia tidak mau melukai wajah tampan Do Young, tapi Do Young yang memintanya sendiri. Kwang Di bersiap akan memukul Do Young.
Lalu ponselnya berbunyi dari Jin Gi.
Jin Gi bertanya apakah anak itu masih ada. Kwang Do membenarkan. Jin Gi meminta Kwang Do segera melepaskannya, karena dia adalah anak Jin Gi. Kwang Do terkejut.
“Dengarkan baik-baik. Pastikan dia tidak menetahui bahwa aku terlibat. Bicara padanya dengan baik dan suruh dia pergi. Dia anak yang cerdas.” Ujar Jin Gi.
Kwang Do mengerti dan menutup telponnya. Kwang Do menghampiri Do Young. Dia berkata Do Young mirip dengannya yang dulu. Tapi Do Young harus mendengarkannya. Jika Do Young ingin bermain disana, belajar dulu yang tekun lalu masuk ke perguruan tinggi. Bila Do Young datang kembali dengan pacarnya, Kwang Do akan menjamu Do Young dengan sebotol wiski. Kwang Do menepuk-nepukbadan Do Young dan mengelus kepalanya.
Do Young keluar dan menatap lagi klub itu.
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Eok Jo sepertinya memang merasa bersalah pada Han Joo dan hendak membantu mengurus anak-anak dengan bantuan dana dari Jin Gi yang juga berhutang budi pada Han Joo. Namun sayang si mulut compreng Se Ryun malah mempengaruhi Eok Jo yang tidak-tidak.
Yeeeeyyy Ůðªћ keluar sinopnya, maksih mbk mumu
ReplyDeleteHeadernya keren mbk
-dira-
mantap mbk !!
ReplyDeletelanjutkan :)))
Horee.. udah ada lagi sinopsisnya.. semangat ya mbk.. bagian duanya ditunggu
ReplyDeletesuka suka suka sama do young nih cakeeep apalagi nanti udah besar il woo oppa aaaaaak makin penasaraaaaannn
ReplyDeletegomawo eonni sinopny.. semangat selalu eonni..^^
ReplyDeleteterima kasih sinopsisnya mbak :)
ReplyDeleteakhir-akhir ini saya malah lebih tertarik sama drama ini daripada drama lainnya. meskipun episodenya panjang dan ceritanya makjang banget tapi bikin penasaran.
makasih sinopnya y...
ReplyDeleteAku bener2 gasuka liat Chun Won, walau dia sering memasang wajah sedih tapi sisi jahatnya keliat banget.
ReplyDeleteDan untuk Se Ryun itu orang bikin kesel bgt sih, bikin greget klo liat dia.
mba mumu, mau nanya. itu yang bua header blog paling atas eisode brp ya???
ReplyDeletemakasihh..
Makasih banget sinopnya ya, aku menikmatinya....
ReplyDeleteJangan bosen, harus sampai selesai.
Fighting !!!
Se Ryun padahal dulu naksir appanim
ReplyDeletedasar tante girang! ugh.. kenapa sih tu orang mulutnya ember gila?!
kasian anak-anak.. uweeee...
appanim dipenjara 10 tahun ya?
agak penasaran sama semua sosok saat dewasa ntar?!
yang jadi dooyoung dlu yg jadi kim tak gu kecil kan? Mirip soalnya
ReplyDelete