Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 3 – 2

Baek Won mencari-cari Young Won di halaman sekolah. Yang dicari sedang bermain bersama Do Young. Young Won menyentil dahi Do Young karena dia kalah. Mereka akan bermain lagi, lalu Do Young bertanya apakah Young Won tidak merindukan orangtua kandungnya. Young Won bilang tidak. Do Young tak percaya.

“Benar. Mereka telah meninggalkan aku. Aku sangat menyukai ayah dan noona!” Young Won mengacungkan jempolnya.

“Baiklah. Setidaknya kau masih memiliki orang-orang baik di sekitarmu.”

Lalu mereka bermain kembali, dan kali ini Young Won yang salah. Young Won minta ampun agar dia tidak disentil, dia masih kecil. Do Young bilang dia juga seorang remaja yang lemah. Do Young pun menyentil Young Won.

“Sedang apa kalian?” tanya Baek Won mengejutkan mereka.

Baek Won sudah bilang pada Young Won untuk tidak bergaul dengan Do Young, kenapa Young Won tidak mendengarkannya. Baek Won juga bertanya apa yang Do Young lakukan dengan adiknya. Young Won meminta Baek Won untuk tidak memarahi Do Young, dia hanya mengajarinya perkalian. Young Won pun menunjukannya.

Baek Won meminta Do Young mengurus urusannya sendiri. Dia bahkan bolos sekolah dan sekarang dia mengajari seseorang. Young Won malah bertukar tanda OK dengan Do Young.

Mereka kemudian berjalan pulang bersama. Young Won mengeluh lapar dan ingin makan sashimi. Mereka tidak bisa makan sashimi karena ayah mereka tidak menangkap ikan. Tapi Young Won ingin sekali makan sashimi. Akhirnya Baek Won menyetujui rengekan Young Won, dia akan membelikan Young Won sashimi hari ini.

Baek Won menegur Do Young yang berjalan dibelakang mereka. Baek Won menuduh Do Young mengikuti mereka.

“Hei, Kim Baek Won, kemana hati nuranimu? Aku telah mengajari dia dan bermain dengan dia.” Ujar Do Young tidak terima.

“Dia benar. Sementara kau di kelas, dia bermain denganku setiap hari.” Young Won tersenyum.

Baek Won tidak berkata apa-apa lagi dan menarik Young Won yang melambaikan tangan agar Do Young mengikuti mereka. Do Young pun mengikuti mereka hingga ke tepian pantai. Young Won merentangkan tangannya menghalangi Do Young agar Do Young diam di tempat.

Do Young merasa heran, bukankah mereka hendak ke restoran. Young Won meminta Do Young untuk melihat saja. Lalu Do Young meihat Baek Won sudah berganti pakaian dengan baju menyelam. Young Won tersenyum mengatakan kakaknya cantik, dan meminta Do Young untuk tidak ngiler. Do Young menyangkal.

Baek Won mencebur ke air. Young Won bertanya bukankah Baek Won seperti putri duyung. Young Won kembali meminta Do Young untuk tidak mupeng. Do Young kembali menyangka, dia tidak suka putri duyung, karena mereka bau.

 

Baek Won keluar dari air dengan hasil tangkapannya.

Kini Baek Won sedang memotong-motong ikannya. Do Young bertanya pada Young Won, “Jadi itu adalah tambak ikan?”

“Disitulah kakakku memelihara ikan. Kita akan menjadi kaya dengan itu, betul kan Noona?”

Baek Won bilang tentu saja. Lalu dia mengacungkan pisaunya pada Do Young. Baek Won mengancam Do Young untuk tidak mengatakan tentang tambak itu pada orang lain, jika tidak dia akan menggorok leher Do Young. Do Young berkata dia masih menyayangi lehernya. Baek Won kemudian menegaskan bahwa dia membiarkan Do Young ikut karena dia sudah bermain dengan Young Won.

 

Baek Won memberikan sashiminya pada Young Won dan Do Young. Mereka memuji sashiminya yang begitu enak. (ekspresi Young Won lucu… :D)

“Kita seperti sedang bermain rumah-rumahan. Kalian Ibu dan ayah, dan aku anaknya.” Ujar Young Won membuat Baek Won dan Do Young saling pandang merasa malu. Young Won menutup mulut menahan tawa dan meledek, “Kenapa? Kenapa wajahmu memerah?”

Baek Won sewot, “Itu karena aku habis berenang.” Baek Won menyuruh Do Young untuk cepat makan lalu pulang.

“Kau mengomel seperti kau istriku.” Do Young ngedumel. Dan diacungkan pisau oleh Baek Won. Do Young pun ketakutan dan berkata dia akan pulang setelah menghabiskan sashiminya.

(kebersamaan mereka bertiga, merupakan adegan favoritku hingga saat ini, Young Won-nya cute! ^^)

***

Baek Won berjalan pulang bersama Young Won. Ketika melewati tempat Kyung Mi dipukuli Do Pal, Baek Won teringat padanya dan mengira Kyung Mi sudah pergi karena mobilnya sudah tidak ada lagi disana.

Young Won bertanya ada apa pada Baek Won, yang dijawab tidak, tapi Baek Won akan membuatkan sup ikan malam ini. Young Won meloncat-loncat gembira dan meminta Baek Won membuatkannya yang banyak.

***

Kyung Mi berada di karang besar itu, dia melihat pada gelombang air laut di bawahnya. Kyung Mi mundur, meneguhkan pilihannya dan mengambil ancang-ancang untuk terjun, dia mau bunuh diri. Kyung Mi berlari, tapi terhenti di ujung karang. Dia terduduk dan menangis. Kyung Mi lalu berdiri dan meninggalkan tempat itu.

Kyung Mi melamar pekerjaan di pom bensin. Dia mengaku berumur 20 tahun pada si pemilik. Si pemilik tidak percaya dan meminta KTP. Kyung Mi beralasan KTPnya tertinggal dan akan memberikannya nanti. Tapi si pemilik terlihat tidak percaa, dari penampilan Kyung Mi dia menebak Kyung Mi adalah gadis pelarian. Dia menyuruh Kyung Mi pulang, karena orang tuanya akan khawatir. Kyung Mi mengelak, dia tidak lari.

 

Lalu datang Tae Young dan teman-temannya. Tae Young turun dari motornya dan melihat Kyung Mi. Dia mengira Kyung Mi pegawai baru dan ingin Kyung Mi yang mengisi bensin untuknya. Si pemilik bilang kalau Kyung Mi masih di bawah umur.

“Jaman sekarang siapa yang pedulikan hal itu? Kau akan kaya ahjussi. Banyak orang akan datang kesini untuk melihat gadis cantik itu. Aku akan membeli bensin disini juga.” Tae Young kemudian menatap Kyung Mi yang menunduk.

***

Jung Shim marah pada Jin Gi karena seharian tidak ada di kantor. Jin Gi beralasan dia pergi ke bank.

“Bank? Kau pikir mereka bodoh? Mereka tahu tentang masalah keuangan kita. Siapa yang akan meminjamkan kita uang?” Jung Shim menurunkan nada suaranya, “Dalam empat hari, Golden Distribution akan bangkrut. Setelah itu Golden Market dan kemudian Golden Fishery. Apa yang terjadi? Apakah kau berencana untuk melarikan diri? Apakah diam-diam kau mencuri uangku?”

“Mereka tidak akan bangkrut. Bagaimanapun aku akan mencari uang.” Ujar Jin Gi yakin.

Jung Shim bertanya dengan apa, apakah Jin Gi pikir menangkap ikan dengan pukat harimau dan membuat tambak ikan akan memperbaiki masalah. Atau apakah Jin Gi akan meminjam uang melalui pinjaman pribadi. Jung Shim meledak-ledak. Jin Gi hanya diam menghela napas.

Jung Shim terduduk lemas, “Aku pasti gila. Mengapa aku harus percayakan bisnis kepada pria liar ini? Wanita liar itu menghancurkan keluargaku dan pria liar ini menghancurkan perusahaanku. Aigo..aku tak bisa menyalahkan orang lain. Ini semua salahku.” Jung Shim merasa sedih sendiri.

Jin Gi lalu teringat Young Hye yang memiliki uang tiga juta dolar, dan meminta bantuan Jin Gi untuk menggunakannya pada sesuatu yang berbahaya. Jin Gi berkata pada Jung Shim bahwa dia akan mengusahakannya. Jika dia tidak dapat memperbaiki keadaan, Jung Shim boleh mengirimnya ke penjara. Baginya perusahaan ini sama pentingnya seperti yang Jung Shim pikirkan.

***

Eok Jo terkejut mendengar Jin Gi akan membangun sebuah tambak ikan, dan mengapa Han Joo ragu-ragu, seharusnya Han Joo menerima tawarannya.

“Nelayan lain akan mati kelaparan. Kau menyuruhku untuk menerimanya?”

“Kau akan punya ikan sendiri untuk digoreng. Yang lain tidak penting sekarang. Kau kan tahu dunia seperti apa yang aku hidupi sekarang. Seseorang yang kaya dengan 99 pulau akan mencuri satu pulau dari seseorang yang hanya memiliki satu. Apa yang tersisa untuk orang-orang seperti kita untuk bertahan hidup? Kita harus bersama dengan orang yang memiliki 99 pulau. Kau akan mati dengan orang yang memiliki satu pulau. Ini bukan hanya untukmu. Kau harus mengurus enam orang anakmu. Han Joo…Jin Gi sedang mencoba untuk membantumu. Dia akan mendapat masalah jika ibu mertuanya tahu. Terima saja tawarannya! Tidak ada cara lain.” Ujar Eok Jo panjang lebar.

Menurut Han Joo ada cara lain. Dia akan menangkap orang yang menggunakan pukat harimau dan melaporkannya ke polisi. Dan meminta bantuan dari balai kota. Juga memberitahu mereka bahwa Golden Fishery membuat mereka semua mati kelaparan. Eok Jo merasa tidak mungkin melaporka mereka ke polisi. Mereka akan dilepaskan selama mereka membayar denda. Dan itu akan menjadi sia-sia. Balai kota pun, mereka akan memihak orang kaya, bukan Han Joo. Dan mereka tidak memiliki bahan bakar untuk menjalankan perahu. Han Joo terlihat masih berpikir.

“Han Joo, jika kau tidak ingin menjalankan tambak ikan…aku akan melakukannya.” Ujar Eok Jo membuat Han Joo mendongakkan wajahnya.

***

Han Joo keluar dan meminta kunci mobil pada Man Won yang sedang mencuci muka. Dia akan membeli bahan bakar untuk kapal. Man Won yang menduga ayahnya akan kembali melaut menawarkan bantuan, biar dia saja yang membelinya.

***

Man Won ke pom bensin. Dia melihat Kyung Mi yang dipaksa Tae Young untuk ikut dengannya. Tae Young menyadari kehadiran Man Won dan bertanya apa yang sedang Man Won lakukan disana. Dia lama tak melihat Man Won di sekolah, “Apakah kau berhenti sekolah karena kau takut padaku?”

Man Won tidak menanggapi dan bilang dia ingin membeli bahan bakar pada Kyung Mi. Kyung Mi hendak mengambil dirigen yang dibawa Man Won, tapi Tae Young menahan tangannya. Kyung Mi harus melayaninya dulu, dan menyuruh Man Won untuk melayani dirinya sendiri. Tae Young kembali menarik tangan Kyung Mi. Kali ini Kyung Mi menggigit tangan Tae Young untuk melepaskan diri.

Tae Young marah dan menampa Kyung Mi hingga terjatuh. “Brengsek. Aku akan membayarmu. Kenapa kau tidak mendengarkanku? Aku hanya ingin berbicara denganmu.” Tae Young berkata dengak kesal pada Kyung Min. Lalu dia meminta temannya untuk membawa pergi Kyung Mi.

“Berhenti. Dia tidak menginginkannya. Jangan memaksanya.” Man Won akhirnya turun tangan. Tae Young menantang, Man Won tidak usah repot-repot, ambil saja bensinnya lalu pergi, atau dia akan menghajar Man Won.

Man Won menurunkan dirigennya, “Aku akan membiarkanmu mengalahkanku, tapi biarkan dia pergi.

“Kau brengsek.” Tae Young memukul Man Won. Dia meminta Man Won mengurus urusannya sendiri. Tae Young kembali menarik Kyung Mi.

Man Won pun kembali menghentikannya. Tae Young memukul Man Won lagi, dan Man Won yang sudah kehilangan kesabaran pun memukul Tae Young hingga jatuh tersungkur. Teman-teman Tae Young ikut mengeroyok Man Won, tapi mereka dengan mudah dikalahkan Man Won. Tae Young kembali menyerang Man Won, tapi dia dipukul Man Won hingga terjatuh. Wajahnya penuh luka.

Man Won menarik kerah baju Tae Young, hendak memukulnya kembali dengan lebih keras. Kyung Mi menutup wajahnya, tak sanggup untuk melihat. Tapi Man Won tidak setega itu, dia tidak jadi memukul Tae Young yang sudah menangis ketakutan. Man Won menghela napas panjang-panjang, mengendalikan emosinya.

***

Han Joo dan Baek Won berlarian masuk ke kantor polisi. Mereka segera menanyakan apa yang terjadi pada Man Won begitu samapai di dalam. Mi Rim yang sudah ada disana lebih dulu bertanya apakah Man Won, yang dia sebut sebagai preman, adalah anaknya Han Joo.

“Apa? Siapa yang preman?” tanya Han Joo hati-hati.

“Dia preman bukan? Lihat wajah anakku.” Mi Rim menunjukan wajah Tae Young yang babak belur. Mi Rim lalu meminta polisi untuk memenjarakan Man Won. Tapi polisi itu kembali menjelaskan bahwa Man Won-lah yang dikeroyok oleh Tae Young dan teman-temannya. Mi Rim tetap tak mau mengerti, Man Won harus dipenjara.

“Aku tak tahu penyebab mereka berkelahi apa. Tapi aku minta maaf. Dia masih pelajar. Dia tak bisa masuk penjara. Mohon maafkan dia.” Han Joo merendah.

Mi Rim masih marah-marah pelajar macam apa Man Won, yang sekolah saja jarang masuk. Han Joo terkejut menoleh pada Man Won yang tertunduk. Han Joo kembali meminta maaf untuk Man Won, demi masa depannya. Bahkan Han Joo menundukan badannya.

“Ayah, oppa yang dikeroyok. Mengapa kau yang meminta maaf? Lihat, mereka seharusnya merasa malu.” Ujar Baek Won kesal.

Mi Rim menyebut Baek Won kurang ajar. Dia minta dipanggilkan kepala polisi, agar dia yang memasukan Man Won ke penjara.

“Aku yang akan menjebloskan anakmu ke penjara.” Kyung Mi datang bersama polisi yang lain mengejutkan semua. Kyung Mi melanjutkan, “Aku telah memberikan kesaksianku kepada polisi. Anakmu mencoba memperkosaku. Dan dia (Man Won) telah menolongku.”

Mi Rim pun terdiam, dan Tae Young mencibir kesal.

Keluarga Kim keluar dari kantor polisi. Han Joo berhenti berjalan, dia mengingatkan Man Won bahwa dia pernah melarang Man Won untuk berkelahi, apapun yang terjadi. Mengapa Man Won tidak mendengarnya. Man Won menunduk.

Baek Won membela Man Won, seperti yang Kyung Mi bilang, Man Won melakukan hal yang benar dalam situasi itu.

Han Joo tidak mempedulikan kata Baek Won, dia kembali bertanya pada Man Won dengan nada tinggi, “Dan kau tidak pergi ke sekolah? Jawab! Terakhir kali kau datang padaku pada jam sekolah.”

“Ya, aku akan berhenti sekolah. Aku akan berhenti sekolah dan mencari pekerjaan.” Man Won akhirnya berani mengangkat wajah dan menjawab pertanyaan ayahnya.

 

Han Joo dan juga Baek Won merasa terkejut. Han Joo mengatakan bahwa Man Won tidak bisa mendapatkan pekerjaan jika dia tidak lulus SMA. “Kau pikir hidup di dunia ini mudah? Kau mau menggunakan kepalan tanganmu dan memukuli orang-orang untuk hidup?”

“Ya! Aku akan memukuli orang-orang untuk mendapatkan uang. Apa yang salah dengan itu?” Man Won seakan menantang ayahnya.

Han Joo sangat marah dan menampar Man Won. “Kau tahu mengapa aku hidup seperti ini? Itu karena aku di penjara pada usia 19 tahun. Kau tidak akan diperlakukan seperti manusia jika kau tidak berpendidikan dan tak punya apa-apa. Apakah kau ingin hidup sepertiku?” suara Han Joo meninggi.

 

Man Won pun berteriak, “Aku tidak ingin hidup sepertimu, itu sebabnya aku ingin bekerja. Apa gunanya pergi ke sekolah? Baek Won melakukan semua pekerjaan sendiri. Aku tidak bisa melakukan apapun untuknya sebagai kakaknya. Aku tidak ingin kau terbebani. Dan aku ingin kita semua memiliki kehidupan yang lebih baik.” Man Won menangis.

“Apa yang kau lakukan, Oppa? Kau telah membuat ayah sedih. Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit mengeluh. Tapi aku adalah semangat hidupku. Jangan pernah berpikir untuk berhenti sekolah. Aku saja yang akan berhenti. Kau harus berhasil. Kau anak tertua dalam keluarga.” Baek Won menangis.

Han Joo bilang ini semua kesalahannya. Dia membuat Baek Won menjalani semua ini. Ini semua kesalahannya. Mereka seharusnya menikmati hidup pada usia itu. “Baek Won, maafkan aku. Man Won, aku minta maaf. Tapi kau tidak harus hidup sepertiku.”

Man Won pun meminta maaf pada ayahnya. Han Joo merentangkan tangan dan merangkul kedua anaknya itu.

Kyung Mi keluar dari kantor polisi dan melihat mereka berpelukan. Saat Han Joo mengajak Baek Won dan Man Won untuk pulang karena anak-anak sudah menunggu, Kyung Mi memanggil Han Joo.

***

Kyung Mi menceritakan pada Han Joo bahwa ayahnya membunuh seseorang. Kyung Mi meminta Han Joo untuk mengadopsinya. Dia mendengar bahwa Han Joo mengadopsi anak-anak lain. Dia tidak punya tempat tinggal. Han Joo menghela napas dan meminta maaf. Han Joo tidak yakin dia sanggup.

Kalau begitu Kyung Mi hanya meminta Han Joo membiarkannya tidur dan makan disana. Jika Han Joo merawatnya sampai berusia 20 tahun, Kyung Mi akan membalas kebaikanmu Han Joo. Kyung Mi lalu memberitahu bahwa dia sempat berpikir untuk bunuh diri, dan dia telah mencoba untuk hidup sendiri. Tapi dunia ini begitu menakutkan.

Kyung Mi menangis, “Jika kau tidak merawatku, aku bisa pergi bunuh diri. Tolong bantu aku, Ahjussi.” Han Joo terlihat bimbang.

***

Han Joo memutuskan untuk mengadopsi Kyung Mi. Eok Jo menilai Han Joo sudah gila karena akan mengadopsi anak lagi sekarang. Memangnya Han Joo ini siapa, dermawan? Pria kaya? Imam? Mengapa Han Joo melakukannya. Soo Pyo menegur ayahnya yang bicara terlalu keras. Tapi Eok Jo tidak peduli. Han Joo bahkan tidak bisa memberi makan anak-anak dengan baik, mengapa dia mengadopsi lagi.

Baek Won menanggapi. Jujur saja, orang yang paling banyak makan di rumah ini adalah Eok Jo dan Soo Pyo. Eok Jo tidak terima, bukan itu maksud perkataanya.

“Sudahlah. Ini tentang keluargaku dan aku telah memutuskan. Mulai hari ini dia akan menjadi putriku.” Han Joo menepuk punggung Kyung Mi.

Soo Pyo terpana, begitu juga Yeol Won. Han Joo memperkenalkan Kyung Mi pada anak-anak yang lain. Adik-adik mengenalkan diri mereka masing-masing. “Hai Noona. Aku Young Won. Nama Inggrisku ‘No Money’. Tapi aku akan membuat banyak uang. Dan membelikan ayah satu ton makanan!” Perkenalan Young Won ini membuat semuanya tersenyum. Tak lupa, Soo Pyo juga memperkenalkan diri sebagai anak terkaya dari semua anak-anak itu.

Soo Pyo kemudian bertanya pada Han Joo siapa nama Kyung Mi. Han Joo tampak berpikir. Lalu Eok Jo menyela mengapa Soo Pyo menanyakan itu pada Han Joo, dialah yang berwenang memberi nama pada anak-anak disana. Karena Kyung Mi lebih tua satu tahun dari Baek Won, maka Eok Jo memberinya nama Chun Won.

Shib Won ingin merubah namanya juga. Nama Shib Won terdengar seperti sebuah kutukan. Dia ingin namanya Sa Won atau Sam Won saja. Yeol Won menyebutnya, jika Shib Won merubah namanya, maka dialah yang akan menjadi kakak Shin Won. Tapi Shib Won bilang Yeol Won juga bisa mengubah namanya menjadi Sae Don atau Nae Don. Sementara Young Won malah meloncat-loncat sambil menghapal perkalian 3, lagi-lagi membuat semua orang tersenyum.

Han Joo meminta anak-anaknya tenang. Han Joo berkata pada Kyung Mi, “Jika kau tak menyukai namamu, kau bisa memakai nama aslimu.”

“Tidak, aku akan mengubah namaku. Aku ingin melupakan masa laluku.” Ujar Kyung Mi, eh Chun Won mantap.

***

Jin Gi menemui Young Hye lagi dan memutuskan untuk menerima uang tiga juta dolar Young Hye untuk dia investasikan. Jin Gi mengajak Young Hye untuk mengambil alih Golden Fishery bersama-sama. Young Hye menghela napas dan bertanya apa rencana Jin Gi.

Pertama, ambil alih Golden Distribution karena itu di bawah kuasa Jin Gi. Kelihatannya kecil, tapi yang paling strategis dibandingkan Golden Market dan Golden Fishery. Itu akan menjadi kunci untuk mengambil alih semua itu. Tapi Young Hye mendengar Golden Distribution memiliki masalah keuangan terburuk dari semua itu. Itu sebabnya, menurut Jin Gi mereka akan bisa masuk ke kastil jika gerbangnya runtuh. Young Hye terlihat ragu.

“Young Hye, percayalah padaku. Kebencianku pada Kang Jung Shim, tidak lebih sedikit dibandingkan kebencianmu padanya. Kita berada di perahu yang sama.” ujar Jin Gi.

“Jika suatu saat kau keluar dari perahu itu, aku akan membongkar persekongkolan ini. Tidak ada ruginya untukku.”

Jin Gi memastikan itu tidak akan terjadi. Jin Gi bersumpah. Lalu Jin Gi bertanya apakah Young Hye sudah menghubungi Han Joo, dia masih tinggal di rumah yang sama. Young Hye bilang dia tidak punya waktu untuk mengurus orang lain. Dia hanya fokus pada Kang Jung Shim.

***

Ternyata Young Hye pergi ke laut di dekat rumah Han Joo. Dia menangis mengenang Han Joo yang menghalanginya bunuh diri, dan Han Joo yang mengorbankan dirinya untuk mengambil Ha Bin kembali.

***

Han Joo menemui Do Pal di penjara, dia mengatakan niatnya untuk mengadopsi Kyung Mi. Karena Do Pal harus tinggal di penjara untuk waktu yang lama, seseorang harus merawat Kyung Mi. Do Pal tertawa.

“Apakah kau tahu kalai Mamushi Korea itu beracun? Jika perlu dia akan memakan orang tuanya sendiri. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Dia anak durhaka. Bukan putriku.” Do Pal sepertinya bersedih juga. (*mamushi adalah ular Jepang yang paling berbahaya, namun ditemukan juga di Korea dan Cina)

***

Baek Won sedang duduk bersama Chun Won di dekat laut. Baek Won menanyakan perihal Chun Won yang masuk kelas yang sama dengannya. Chun Won menjelaskan bahwa dia tidak bisa teratur ke sekolah karena dia harus lari dengan ayahnya ketika dia menyebabkan masalah.

Baek Won tersenyum dan menggenggam tangan Chun Won, “Jangan khawatir. Kau tidak akan mengalami itu lagi. Ayah kita orang yang mengagumkan.” Ujar Baek Won. Lalu Baek Won meminta ijin untuk menggunakan bahasa informal pada Chun Won karena dia kakaknya. Baek Won merasa canggung jika bicara formal dengan Chun Won. Chun Won bilang terserah Baek Won saja. Baek Won tersenyum senang. Dia sedang memiliki kakak perempuan.

Baek Won pun curhat, sebenarny dia merasa sangat sulit mengurusi semua anak-anak. Baek Won lalu mengajak Chun Won pulang, mereka ada pesta hari ini. Baek Won juga akan membuatkan Chun Won makanan yang lezat. Chun Won menyuruh Baek Won duluan saja. Dia hendak berpikir disana dulu. Baek Won pun meminta Chun Won agar tidak terlambat pulang.

 

Setelah Baek Won pulang, Chun Won berdiri dan berjalan menghadap laut, dia berbicara pada dirinya sendiri. “Ya. Ini hanya batu loncatan. Aku membutuhkan seseorang untuk menyebrangi gelombang ini.”

***

Shib Won dan Yeol Won degan bermain kartu ‘go stop’. Shib Won yang selalu kalah tidak mau main lagi dan mengacak-ngacak kartu.

Young Hye datang membawa sekeranjang buah. Shib Won bertanya siapa Young Hye. Young Hye balik bertanya bukankah itu rumah Kim Han Joo. Shib Won membenarkan, itu nama ayahnya. Young Hye terkejut Han Joo sudah disebut ayah.

Yeol Won yang sangat senang melihat keranjang buah bertanya apakah itu untuk mereka. Young Hye membenarkan dengan agak ragu. Yeol Won pun mengambil pisang dan memakannya.

“Ahjumma, kau siapa?” tanya Shib Won lagi.

“Aku teman masa kecil ayahmu.” Ujar Young Hye.

***

Han Joo pulang ke rumah dan mendapati anak-anaknya sedang makan pisang. Young Won menghambur ke pelukan ayahnya. Han Joo bertanya sedang apa mereka dan menanyakan dimana Baek Won. Il Won memeberitahu bahwa Baek Won pergi keluar bersama Chun Won. Lalu Han Joo bertanya darimana mereka mendapatkan buah.

“Seorang ahjumma memberikan ini kepada kami.” Jelas Yeol Won.

“Ahjumma? Apakah Se Ryun mampir?” tanya Han Joo lagi.

Yeol Won menggeleng. Shib Won bilang kalau Se Ryun pelit, “Dia jauh lebih cantik dari Se Ryun. Dia bilang dia teman masa kecil ayah.”

Mendengar kalimat ‘teman masa kecil’, sepertinya Han Joo teringat pada Young Hye.

Young Hye berjalan sendirian. Baek Won melihatnya dan memanggilnya. Young Hye juga mengenali Baek Won sebagai gadis yang menolongnya waktu itu.

“Young Hye!” dari belakang Han Joo memanggil Young Hye. Young Hye membalik badan menoleh pada Han Joo dan menatapnya.

“Ayah!” Baek Won memanggil ayahnya.

Young Hye menoleh pada Baek Won, dia tampak terkejut dengan panggilan Baek Won pada Han Joo.

***

Bersambung ke episode 4.

 

Komentar:

Kenapa aku ngerasa Chun Won memang mamushi. Nantinya dia akan balik menggigit Han Joo, Baek Won, dan yang lain.

Maaf ya reader kalau aku hanya sedikit memberikan komentar, masih bingung.. >.<

Suka dengan senyum-senyum di bawah ini: