Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 5 – 2
Air mata Baek Won mengalir mengingat percakapan dengan ayahnya, yang mengingatkan Baek Won untuk tidak menjadi orang yang serakah jika sudah memiliki banyak uang.
Do Young berlari menghampiri Baek Won, dan kemudian duduk disampingnya. Baek Won segera menghapus air matanya dan bertanya apa yang Do Young lakukan disana. Do Young berkata bahwa dia mendengar berita dari Soo Pyo, dan Do Young tadi sempat mampir ke rumah Baek Won.
“Aku dengar ayahmu ditangkap. Alasan ayahmu ditangkap, apakah karena Golden Fishery dan pukat harimau?”
Baek Won mengangguk membenarkan. Lalu Baek Won menangis dan menunjukan ikan di ember yang telah mati. Do Young bertanya mengapa ikannya mati. Baek Won akan membuat makanan untuk anak-anak, jadi akan menjual ikan itu untuk mendapatkan uang. Tapi para ahjumma di pasar menolaknya karena dia tidak membayar uang sewa lapak tempatnya berjualan.
“Baek Won….”
“Apa yang harus ku lakukan sekarang. Ayah…”
Do Young dengan sedih memandang Baek Won yang terus menangis dan memanggil ayahnya.
***
Young Hye termenung di tempat tinggalnya (sepertinya hotel). Dia mengingat perkataan Jin Gi yang mengatakan bahwa Han Joo berada kesulitan karena Young Hye, Jung Shim mengira anak-anak yang ikut main kembang api itu anaknya dan Han Joo.
Young Hye tampak memikirkan sesuatu dengan emosi.
Ternyata Young Hye datang ke kantor Jung Shim. Jung Shim terkejut melihat Young Hye yang masuk begitu saja ke kantornya, dia berkata mengapa Young Hye datang kesana.
Young Hye datang kesana karena Kim Han Joo. Young Hye berpikir Jung Shim telah salah paham. Anak-anak yang Jung Shim lihat di pantai itu, bukan anak-anaknya. Kim Han Joo mengadopsi anak-anak. Jadi, Young Hye meminta Jung Shim melepaskan Han Joo yang tidak bersalah.
“Aku tidak salah paham, tapi kau yang salah paham. Pria itu, Kim Han Joo bersalah. Dia bersalah karena memukul orang. Itu sebabnya dia ditangkap. Tentu saja, itu bukan hal baru. Penyelundupan, pencurian, dan penculikan anak. Untuk orang seperti itu, kekerasana adalah hal sepele.”
Kalau begitu, Young Hye bertanya mengapa Jung Shim menekan polisi untuk memenjarakan Han Joo. Apakah Jung Shim juga tega menyengsarakan para anak yatim itu. Young Hye memberitahu di rumah Han Joo, ada anak-anak yatim seusia SD samapi SMP. Ada 7 anak yang mengkhawatirkan ayah angkat mereka. Apakah kemarahan Jung Shim harus merusah rumah mereka seperti itu. Young Hye berbicara dengan emosi.
Jung Shim lebih tenang dan berkata mengapa Young Hye tidak menjadi ibu mereka saja dan rawat ayahnya yang di penjara.
“Ibu mertua!”
“Siapa ibu mertua!” Jung Shim marah hingga berdiri dari duduknya. “Kau sudah lupa ketika memanggilku Kang Jung Shim? Kau sudah lupa telah berteriak kepadaku dan mengatakan kau akan membalas dendam?”
“Itu adalah masalahku. Jangan sakiti orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Jika orang itu masuk penjara, aku tidak akan tinggal diam.”
Jadi, Jung Shim bertanya apakah Young Hye datang kesana untuk mengancamnya. Young Hye bilang itu bukan ancaman, tapi permintaan. Tapi, begitu kah cara Young Hye meminta sesuatu dari seseorang. Jung Shim berkata Young Hye perlu berlutu, menggosok tangan dan menunjukan air mata untuk meminta.
***
Do Young menemui ayahnya, dia bertanya apakah Jin Gi mengenal Han Joo. Do Young juga bilang bahwa dia mendengar apa yang Jin Gi diskusikan bersama Jung Shim. “Karena perusahaan nenek, pria itu ditangkap kan?”
Jin Gi bilang itu bukan urusan Do Young. Tapi Do Young bilang lagi putrinya Han Joo adalah teman sekelasnya.
“Aku tahu kau memiliki waktu yang sulit, tapi tak bisakah kau mempengaruhi nenek? Golden Fishery sudah jelas bersalah.”
Jin Gi menatap Do Young, “Aku pikir kau akan mengerti aku, tapi kau masih mengatakan hal-hal naif seperti itu? Kau harus tetap merendah sekaran.”
Do Young berkata, jika hanya dia yang sakit, dia masih bisa menahannya. Tapi bila orang lain yang teraniaya secara tidak adil, dia tidak bisa. Ada 7 anak yatim yang tinggal di rumah itu.
Jin Gi: “Mereka diperlakukan tidak adil? Kau tahu mengapa orang diperlakukan tidak adil? Karena mereka tidak memiliki kekuasaan.”
Do Young akan membantah, tapi Jin Gi belum selesai, “Jika kau ingin membantu seseorang, milikilah kekuasaan terlebih dulu. Kalau kau tidak merunduk, kau akan ditendang keluar dari rumah ini. Lalu kau akan diperlakukan tidak adil juga. Kau mengerti?”
Do Young tampak kesal, tapi Jin Gi menyuruhnya keluar. Jin Gi menerima telpon. Do Young yang belum sampai dipintu mencuri dengar Jin Gi yang bertanya pada orang yang menelponnya, kapan Departemen Sosial akan mengambil tindakan.
***
Anak-anak Kim berkumpul di depan rumah, bersiap untuk berangkat sekolah. Yeol Won bertanya pada Baek Won, kapan ayah mereka dibebaskan. Baek Won bilang segera. Shib Won protes, karena kemarin Baek Won juga bilang begitu. Baek Won tak bisa berkata apa-apa lagi, hanya tersenyum.
Rombongan dari dinas sampai di kediaman Kim. Mereka mengatakan bahwa mulai hari ini anak-anak Kim akan dibawa ke sebuah panti asuhan yang dikelola oleh Departemen Sosial.
“Apa maksudmu? Mengapa kami pergi ke panti asuhan?” tanya Man Won tak mengerti.
“Ayahmu adalah seorang kriminal, sehingga dia kehilangan hak untuk mengurus kalian.” Seorang petugas kemudian memerintahkan untuk membawa anak-anak yang masih kecil dulu.
Baek Won menghadang, ayah mereka akan segera dibebaskan. Man Won pun mengancam, jika mereka berani menyentuh anak-anak, dia tidak akan tinggal diam.
Seorang polisi bilang Man Won hanya akan menghalangi petugas negara, dan balik mengancam apakah Man Won ingin dipenjara seperti ayahnya.
“Kalian tidak akan pernah bisa membawa mereka!” Man Won berteriak. Namun sayang, polisi menelikung tangannya dan memborgolnya.
Lalu petugas dari Departemen Sosial itu membawa paksa anak-anak. Baek Won berusaha mencegah, bagaimana bisa mereka tega pada keluarganya. Petugas itu tidak mengindahkan, dia memberitahu bahwa petugas lain akan datang untuk membawa anak-anak yang besar nanti.
Anak-anak menangis dan meronta. Mereka memanggil-manggil Baek Won. Man Won, Baek Won, dan Chun Won dihalangi untuk mendekat.
Soo Pyo melihat keadaan itu, dia bergegas masuk ke kamar ayahnya dan memberitahu ada keadaan darurat di luar. Eok Jo yang meringkuk merintih kesakitan dan meminta Soo Pyo untuk tidak berisik.
Soo Pyo memberitahu orang-orang dari Departemen Sosial datang dan membawa anak-anak ke panti asuhan. Tapi Eok Jo tetap tak peduli dan merintih kesakitan. Tak mendapat respon, Soo Pyo pun bergegas keluar.
Setelah Soo Pyo keluar, Eok Jo perlahan bangun, duduk, dan membentur-benturkan kepalanya ke televisi. “Akulah yang harus mati. Aku mau mati.” (Eok Jo sepertinya yang memberikan ide ini pada Jin Gi di pertemuan mereka sebelumnya, saat Eok Jo bilang ‘kelemahan Han Joo’, dan itu adalah anak-anak.)
Anak-anak di bawa masuk ke dalam mobil. Baek Won mengejar, dia memukul-mukul kaca mobil dan memanggil adik-adiknya. Adik-adiknya pun menangis dan memanggil-manggil Baek Won. Mobil pun melaju meninggalkan rumah itu. Baek Won hanya bisa memandanginya dengan sedih.
***
Baek Won menemui Han Joo dan mengatakan kejadian itu. Matanya merah. Kata petugas Han Joo tidak punya hak untuk menjadi orang tua mereka. Baek Won bertanya jika Han Joo tidak bisa keluar, bagaimana dengan anak-anak.
Han Joo terguncang, “Kemana? Ke panti asuhan mana mereka dibawa?”
Baek Won sedih, “Oppa pergi untuk mencari tahu, tapi aku tidak tahu. Mereka bilang akan membawa kami juga. Sejujurnya, kemarin malam para preman datang dan mengacak-acak rumah kita. Oppa mencoba untuk mencegah mereka dan terluka.”
Han Joo terkejut, mengapa Baek Won tidak memberitahunya kemarin. Baek Won tidak mau ayahnya khawatir, dan Man Won juga memintanya untuk tidak memberi tahu Han Joo.
Han Joo menangis tertunduk dan mengepalkan tangannya. Baek Won memanggil ayahnya. Han Joo mengusap air matanya dan menatap Baek Won. Han Joo bertanya apakah Baek Won masih menyimpan filmnya. Tapi ternyata Baek Won sudah memberikannya ke sudio foto. Han Joo menyuruh Baek Won membawa film itu kembali.
“Kenapa? Kau bilang itu dapat melindungimu.”
“Aku ingin melakukan itu, tapi aku tidak bisa kehilangan kalian. Tidak peduli betapa pentingnya, bagaimana aku bisa menukarnya dengan kalian?”
Baek Won menangis. Han Joo bilang yang mereka butuhkan adalah film itu, maka dia dapat dilepaskan besok. Dan dia bisa membawa kembali anak-anak. Han Joo meminta Baek Won untuk tidak khawatir.
“Maafkan aku ayah. Aku pikir kau menganggap hal lain lebih penting daripada kami. Aku menyesal.” Tangisan Baek Won semakin menjadi.
Han Joo menggeleng, menempelkan tangannya di atas tangan Baek Won yang terhalang kaca, dan berusaha tersenyum dalam tangisannya untuk menenangkan Baek Won.
***
Pak Guru memanggil Chun Won ke kantor. Pak Guru sepertinya menanyakan perihal Baek Won yang tidak masuk. Dia berkata walaupun keadaan sedang suit, dia tidak perlu bolos sekolah. Pak Guru khawatir karena Baek Won sudah dua hari tidak masuk sekolah, dan Pak Guru juga ikut prihatin dengan keadaan keluarga mereka.
“Guru, apakah ada orang yang kau tahu bisa merawatku? Aku penurut, dan jika mereka punya bayi, aku bisa mengurus bayi juga. Jika anak mereka masih SD, aku bisa mengajari mereka juga.” Tanya Chun Won.
Pak Guru menjawab dia tidak tahu, karena itu mendadak sekali. Chun Won sedikit memaksa, dia bisa membantu pekerjaan kantor sekolah. Chun Won meminta ingin tolong pada Pak Guru agar dia mengijinkan Chun Won tidur dan makan di sekolah. Chun Won tidak ingin pergi ke panti asuhan. Pak Guru mendesah.
***
Do Young terkejut mendengar anak-anak termasuk Young Won di ambil oleh Departemen Sosial dari Soo Pyo. Soo Pyo juga memberitahu kalau sehari sebelumnya beberapa preman sibuk mencari sebuah film. Soo Pyo juga tak mengerti.
“Departemen sosial? Film?” Do Young tampak mengingat-ngingat sesuatu mendengar kata-kata itu.
Do Young mengayuh sepedanya dengan cepat. Dia mengigat percakapan Jung Shim dan ayahnya saat dia menguping waktu itu, tentang film. Dia juga mengingat saat dia menguping ayahnya menelpon dengan seseorang dan menyebut-nyebut tentang Departemen Sosial.
Do Young ternyata menuju rumah Baek Won. Do Young melemparkan sepedanya begitu saja dan berlari menuju rumah. Dia memanggil-manggil Baek Won. Do Young juga melihat ke dalam, tapi tidak ada siapapun disana.
Lalu Baek Won datang, dia bertanya apa yang dilakukan Do Young disana. Do Young bertanya apakah benar anak-anak dibawa ke panti asuhan. Baek Won tidak menjawab dan hendak pergi. Do Young menahan tangannya.
“Jawab! Ke panti asuhan mana mereka dibawa?” Do Young tampak sangat emosional.
Baek Won menepis tangan Do Young, dia tidak punya waktu untuk Do Young sekarang. Baek Won menyuruh Do Young minggir. Sesuatu terjatuh.
Do Young kembali menahan tangan Baek Won, “Young Won sudah seperti adikku sendiri. Dialah anak di sekolah yang mau mendengarkan aku. Aku punya hak untuk tahu juga!”
“Apa yang akan kau lakukan jika kau tahu?” ujar Baek Won dingin dan menepis tangan Do Young kembali. Baek Won juga berkata dia harus menemui ayahnya.
Do Young melihat yang sesuatu terjatuh itu, ternyata foto-foto yang Baek Won cetak dari film itu. Do Young melihat satu foto, foto kapal pukat harimau. Baek Won keluar, Do Young segera memasukan satu foto itu ke dalam sakunya.
Baek Won bertanya mengapa Do Young belum pergi. Do Young menyerahkan foto-foto yang terjatuh itu. Baek Won berkata dia akan membawa anak-anak kembali, jadi Do Young jangan khawatir. Baek Won pun pergi. Do Young melihat foto kapal pukat harimau yang tadi.
***
Eok Jo minum-minum di cafenya Se Ryun. Eok Jo memberitahu tentang kejadian tadi pagi. Dan Se Ryun terkejut mendengar anak-anak dibawa ke panti asuhan.
“Aigo…kenapa tidak hujan? Aku harap ada badai dan petir yang menyambarku.” Ujar Eok Jo sedih.
“Mereka itu bukan anak-anakmu, jadi mengapa kau sedih? Sejujurnya mereka hanyalah beban berat di atas punggun Han Joo! Di penjara sementara waktu akan menjadi cara yang bagus baginya untuk memulai kehidupan baru.”
Eok Jo menyimpan teko dengan kasar, “Kau ini! Apa kau tidak punya perasaan? Kau tak merasa…kasihan pada mereka?”
Se Ryun kaget, mengapa Eok Jo marah padanya. Eok Jo mendesah. Se Ryun kemudian bertanyapa apakah Eok Jo benar-benar marah. Se Ryun meminta Eok Jo untuk tidak marah, itu bukan kesalahannya tapi Eok Jo begitu putus asa. Jadi dia hanya berkata saja.
Eok Jo melarang Se Ryun berbicara yang membuat perutnya mual.
Se Ryun memasang wajah manisnya. “Eok Jo Oppa-ya.”
Eok Jo terkejut Se Ryun memanggilnya ‘oppa’. Se Ryun beranjak duduk disamping Eok Jo, dia mengatakan tas yang diberikan Eok Jo ternyata benar-benar asli. Se Ryun bertanya apakah ada tas seperti itu lagi.
“Tentu saja ada, mengapa tidak? Aku jadi..direkturnya. hampir.” Eok Jo menjadi pamer. Se Ryun terkejut tak percaya, dia memandang gemas pada Eok Jo. Lalu dia mencium tasnya.
***
Young Hye menuju rumah Han Joo. Dia melihat anak-anak yang bersitegang dengan dua orang pria.
Mereka adalah dinas sosial yang akan membawa mereka pergi. Baek Won menolak, mereka tidak akan pergi. Man Won juga berkata sampai ayah mereka kembali, mereka tidak akan melangkah keluar satu sentipun dari sana.
Young Hye menghampiri anak-anak dan bertanya apa yang terjadi. Petugas itu menjelaskan, sejak wali mereka Kim Han Joo telah kehilangan hak asuh atas mereka, petugas itu akan memindahkan mereka ke tempat penampungan.
Baek Won berkata ayahnya akan segera dibebaskan. Mereka telah memberi mereka film itu, sehingga dia akan segera pulang. Tapi petugas itu harus melaksanakan permintaan dari polisi, karena mereka di bawah umur.
“Aku wali mereka. Aku ibu dari anak-anak ini.” Ujar Young Hye kemudian.
Kedua petugas itu terkejut, dan melihat berkas yang mereka bawa. Di berkas itu tidak disebutkan apa-apa. Lalu salah satu petugas menyadari bahwa tadi Baek Won memanggil Young Hye dengan ‘ahjumma’, dan menyadari bahwa Young Hye berbohong.
“Dan bagaimana dengan kalian? Atas dasar apa kalian melakukan ini? Kim Han Joo masih di kantor polisi dan belum dituntut dan diadili. Dia bahkan bisa keluar besok! Tapi atas dasar apa kalian merampas merampas hak miliknya? Kalian berdua…mencoba untuk mengambil anak-anak dengan cara hukum. Aku bisa membuat kalian berdua dipecat.”
Ancaman Young Hye itu berhasil membuat kedua petugas itu mundur. Young Hye lalu bertanya pada Baek Won dimana anak-anak yang lain. Chun Won yang menjawab, mereka sudah dibawa ke panti asuhan tadi pagi. Young Hye terkejut.
***
Do Young bertanya dengan marah pada ayahnya, apakah ayahnya lah yang menyebabkan keluarga Baek Won terpisah. Jin Gi tak mengerti apa maksud perkataan Do Young.
“Jangan berpura-pura tidak tahu. Untuk mendapatkan apa yang kau inginkan, kau menganiaya orang lemah!” Do Young berteriak pada Jin Gi.
Mi Rim dan Tae Young menghampiri mereka. Mi Rim bertanya kenapa Do Young bersikap seperti itu. Tapi Do Young tak mengindahkan, dia tetap bicara dengan keras pada Jin Gi, “’Biarpun teraniaya dan tidak adil, diam di tempat dan bertahan”? Apa yang akan kau lakukan dengan kekuatan yang telah kau peroleh ini!” Do Young semakin meninggikan suaranya.
“Jangan banyak bicara dan masuk ke dalam.” Ujar Jin Gi tanpa berani menatap Do Young.
“Aku tidak punya niat untuk hidup sepertimu! Daripada memperoleh kekuatan seperti itu, aku lebih suka berdiri bersama yang miskin dan yang teraniaya! Kau adalah manusia pengecut terburuk di muka bumi! Kau bahkan melukai hati anak yatim yang tak bersalah! Kau lebih buruk daripada nenek!” Do Young berteriak dan bergegas pergi keluar.
Mi Rim terkejut melihat amarah Do Young itu, dan tak percaya Do Young bisa seperti itu. Tae Young menenangkan ibunya, ibunya tahu bagaimana Do Young jika sedang marah. Jika dia marah, saudara atau ayah dia tidak akan peduli. Tae Young menyebut Do Young sebagai anak bawang.
Mi Rim masih kesal, bagaimana ibunya mendidik Do Young hingga menjadi seperti itu. Mi Rim menyebut Do Young benar-benar gila. Jin Gi meminta maaf, itu kesalahannya.
***
Jin Gi menemui Jung Shin dan memberikan film itu. Jung Shim mengambil dan merusaknya.
Jin Gi bilang dia akan menghubungi polisi untuk memberitahu bahwa mereka bersedia berdamai sehingga Han Joo bisa di bebaskan. Namun ternyata Jung Shim sudah mengatakan pada polisi agar Han Joo di penjara dan tidak akan ada perdamaian. Karena bukti sudah hilang, itu bagus. Sekarang Han Joo dipenjara, menurut Jung Shim keadaan akan lebih baik.
Jin Gi berkata hanya karena bukti sudah hilang, tidak semuanya akan selesai. Para nelayan tidak akan hanya duduk diam. Mereka tidak akan bisa menghentikan para nelayan itu bicara.
“Sejak kapan kau takut dengan hal seperti itu?” tanya Jung Shim.
“Bukankah aku sudah bilang, perusahaan kita akan rugi besar karena ini.”
Jung Shim merasa hubungan Jin Gi dengan Han Joo juga akan mengalami kerugian. Jin Gi kembali bertanya mengapa Jung Shil melakukan itu, padahal sebelumnya Jung Shim bilang akan berdamai jika telah menerima film itu.
“Aku tidak pernah mengatakan itu.”
“Ibu!”
“Mengapa kau membentakku?! Yoon Young Hye, datang menemuiku. Pembunuh anakku itu… datang menemuiku dengan marah. Meminta aku melepaskan Kim Han Joo. Walaupun aku sudah terkubur, aku tidak akan mengabulkan apapun permintaannya.”
***
Baek Won menangis di kamar anak-anak laki-laki. Dia menangis sambil memegang buku gambar. Young Hye masuk lalu meliht buku gambar itu. Ada gambar yang dibuat oleh Il Won. Dan ada tulisan Il Won disana: “Aku paling suka Baek Won noona. Apapun yang terjadi, noona tidak akan meninggalkanku. Aku juga, tidak akan berpisah dengan noona-ku. Aku ingin ibu kandungku seperti dia juga.”
Baek Won mengkhawatirkan adik-adiknya. Il Won, tubuhnya terlalu lemah dan dia sulit akrab dengan orang asing. Jadi dia mungkin tidak akan bisa bergaul dengan anak-anak lain. Young Won, Shib Won dan Yeol Won, orang tua kandung mereka telah meninggalkan mereka. Baek Won tidak bisa membiarkan mereka terluka lagi. “Anak-anak akan kembali kan?”
Young Hye membenarkan, mereka akan kembali. Baek Won telah memberikan filmnya pada mereka, jadi ayah Baek Won akan segera dibebaskan.
“Mereka mungkin mencariku. Mereka mungkin menjadi tidak nafsu makan. Ahjumma, aku takut. Aku takut tidak akan pernah melihat anak-anak itu lagi. Aku takut.” Baek Won terus menangis.
Young Hye memeluk Baek Won dan menenangkannya. Semuanya akan baik-baik saja. Dia akan menamani Baek Won malam itu. Young Hye menyuruh Baek Won untuk tidak khawatir dan menepuk-nepuk pundaknya serta mengelus kepalanya dengan sayang. (Duh, ibu-anak ini….kapan bakal terungkap ya…)
***
Han Joo begitu terkejut mendengar dari Jin Gi bahwa dirinya dituntut. Dia sudah memberikan filmnya, dan Jin Gi sudah menerimanya. Jin Gi bilang situasinya menjadi rumit. Seandainya saja Han Joo memberikan film itu lebih awal.
“Tidak, aku harus keluar. Jika aku tidak pergi, anak-anakku akan terpencar! Aku harus pergi. Biarkan aku keluar, Jin Gi. Hah?! Kau! Kau bisa mempengaruhi polisi! Tidak, Jo Kwang Do anak buahmu, aku dengar kau bisa menyuruhnya untuk membuat orang-orang mencapai kesepakatan!” Han Joo tidak tenang.
“Ini lepas dari tanganku sekarang. Ini keinginan Ketua Kang Jung Shim.” Ujar Jin Gi tenang.
Kalau begitu, Han Joo minta dipertemukan dengan Jung Shim. Han Joo akan pergi berlutut dan memohon. “Jin Gi! Dasar Bajingan! Aku harus keluar! Kumohon! Tolong keluarkan aku, Jin Gi! Jin Gi!” Han Joo berteriak hilang kendali. Jin Gi hanya memandangnya dengan muka biasa saja. Tidak ada belas kasihan.
***
Eok Jo memberitahu Baek Won dan yang lain bahwa Han Joo akan dituntut. Man Won bertanya pada Baek Won, apakah dia yakin telah memberikan film itu. Baek Won yakin, dia memberikannya pada Han Joo. Man Won berdiri dan beranjak pergi. Semua terdiam, dan Young Hye tampak memikirkan sesuatu.
Man Won ternyata pergi ke klub malam Kwang Do. Man Won bertanya mengapa Kwang Do seperti itu. Mereka sudah menyerahkan filmnya, tapi kenapa ayahnya masih dituntut.
Kwang Do dengan santainya mengatakan bahwa film itu sudah ditangani oleh Golden Fishery, dan mereka masih belum bisa berdamai. Dari pihak mereka 3 orang cedera dan baru bisa sembuh dalam 3 minggu. Dua orang giginya lepas. Dan satu orang lagi patah tulang rusuk. Kwang Do menilai ayah Man Won ternyata jagoan. Dan jika dia memang jagoan, dia harus siap untuk membayar harganya. Karena anak buahnya tidak mampu menangkap ikan dan harus dirawat di rumah sakit.
“Seperti ayahmu, akupun mantan napi, jadi aku tahu. Menjadi mantan napi membuatmu merasa kotor. Tidak peduli betapa tidak adil, orang di dunia semua memandang dengan kacamata berwarna. Para jaksa dan hakim, dan yang lainnya.”
“Kalau begitu, biarkan aku bertemu orang-orang itu.” (yang dipukul Han Joo.)
Kwang Do tertawa, apakah Man Won memiliki banyak uang. Pernahkah Man Won berpikir tentang uang damai. Man Won bilang dia akan melakukan apapun yang Kwang Do katakan, tapi dia meminta Kwang Do untuk membiarkannya bertemu mereka terlebih dulu.
“Benarkah kau mau melakukan segala yang aku minta?” tanya Kwan Do, yang sepertinya di-iya-kan oleh Man Won. (Oow~ Man Won mau jadi anak buahnya Kwang Do gitu?? Kemarin padahal udah nolak…)
***
Young Hye menerobos masuk ke ruangan Jung Shim walaupun sudah ditahan oleh sekertarisnya. Jung Shim yang sedang rapat bersama Jin Gi membiarkan Young Hye masuk. Jung Shim bertanya apakah yang hendak Young Hye katakan padanya.
Young Hye melepaskan harga dirinya dan berlutut, “Akulah yang bersalah. Semuanya salahku, jadi bebaskan Kim Han Joo. Aku mohon, Ketua.” Young Hye menunduk.
“Kau benar-benar seekor rubah licik. Kau telah mengolok-olokku. Apakah selama ini kau senang?”
Young Hye berkata itulah yang diinginkan Jung Shim (Young Hye berlutut dan memohon). Maka Han Joo harus pulang, jangan menghubungkan Han Joo dengannya.
“Tutup mulutmu!” Jung Shim berteriak sambil melemparkan sebuah koran pada mea di hadapan Young Hye.
Young Hye mengambil koran itu dan melihat berita mengenai ‘Sinar dan Bayangan Golden Fishery’ lengkap beserta foto kapal pukat harimau. (Kita tahu siapa yang memiliki foto itu, dan pastilah orang itu yang menyerahkannya pada media. Betul! Do Young!)
Jung Shim menyebut Young Hye tercela. Berlutut di depannya dan memintanya melepaskan Han Joo. Jung Shim menuduh Young Hye sudah merencanakan hal itu dengan Han Joo, dan menusuk punggunya. Apakah ini balas dendam yang pernah Young Hye ancamkan padanya.
Young Hye yang juga terkejut dengan berita itu mengelak, berita di koran itu tidak ada hubungannya dengannya. Dan juga tidak ada hubungannya dengan Han Joo.
Jung Shim lalu menyuruh Jin Gi yang sedari tadi diam saja untuk menyeret Young Hye keluar.
“Han Joo oppa bukanlah seseorang yang akan melakukan ini. Dia telah menyerahkan filmnya, jadi tak mungkin dia melakukan ini! Bebaskan dia! Ketua! Ketua!” Young Hye diseret keluar olah Jin Gi.
Jin Gi membawa Young Hye ke ruangannya. Jin Gi bertanya mengapa Young Hye seperti itu, apakah dia sudah gila.
“Han Joo oppa akan dituntut. Oppa, apa yang kau lakukan?”
“Sadarlah! Semuanya karenamu, kau tahu? Aku bisa membebaskan Han Joo hyung dengan film itu. Tapi dengan kedatanganmu disini kemarin, kau telah mengacaukan semuanya. Mengapa kau datang kesini?”
Young Hye berkata dia hendak menyelesaikan kesalahpahaman dengan Jung Shim. Jin Gi bertanya apakah Young Hye tidak tahu bagaimana pendapat Jung Shim tentang dirinya.
“Melihat wajahmu, mendengar suaramu, dia jijik. Dan kau akan berbicara tentang Han Joo hyung padanya? Aku sudah memperingatkanmu. Buang pikiranmu tenang Han Joo hyung dan fokus saja pada tujuan awalmu! Tapi karena kau tidak mendengarkanku…karena kau, Han Joo hyung harus masuk penjara lagi, kau tahu itu?”
Young Hye menggelang perlahan.
***
Han Joo merenung di selnya dan menghela nafas panjang. Mungkin memikirkan nasib anak-anaknya.
***
Malam berhujan. Baek Won berdiri menunggu di depan pintu gerbang rumah Jung Shim. Hujan-hujanan.
Mobil Jung Shim dan Jin Gi tiba. Baek Won menghadang Jung Shim yang turun dari mobil. Jin Gi juga melihat Baek Won.
“Ketua, mohon bebaskan ayahku. Film telah dikembalikan, tapi mengapa kau tidak membiarkan dia pergi?”
Jung Shim tidak menanggapi dan berjalan masuk ke dalam. Baek Won memanggilnya dan berusaha mengikutinya ke dalam. Tapi Baek Won dihalangi pelayan yang menyurh Baek Won untuk segera pergi.
Di dalam rumah Jung Shim. Mereka sedang makan malam. Jung Shim bertanya pada Mi Rim apakah orang itu masih di depan rumah mereka. Jung Shim juga bertanya sejak kapan dia ada disana. Mi Rim berkata orang itu sudah disana 2 jam. Dia ingin menemui Jung Shim, dia berteriak, dan menggedor pintu. Mi Rim sudah meminta Pelayan Han untuk mengusinya.
Tae Young bertanya siapa yang nenek dan ibunya itu bicarakan. Mi Rim berkata dia adalah seorang gadis yang ingin ayahnya keluar dari penjara, dan dia sudah menunggu di depan rumah mereka sejak sore tadi.
Do Young yang mendengarnya berpikir, dan sepertinya dia tahu itu Baek Won.
Do Young mondar-mandir di kamarnya. Dia bimbang, haruskah dia menemui Baek Won atau tidak. Selama ini Baek Won tidak tahu jika dia merupakan bagian dari keluarga itu. Mungkin Do Young takut Baek Won menjadi tidak suka padanya. Namun akhirnya Do Young pun memutuskan.
Baek Won berbicara dengan Pelayan Han. Baek Won meminta padanya untuk memberi tahu Jung Shim, jika ayahnya tidak dibebaskan, semua saudaranya akan dibawa pergi.
Pelayan Han kesal, dia sudah menyuruh Baek Won untuk pergi. Pelayan Han mendorong Baek Won hingga terjatuh.
Seseorang keluar dan menghampiri Baek Won dengan sebuah payung. Baek Won berbalik dan terkejut melihat Do Young. Do Young mengulurkan tangannya.
***
Bersambung ke episode 6 ~ nantikan di blog Lilik ya..
Komentar:
Kelemahan Han Joo adalah anak-anak. Aku rasa kelemahan setiap orang tua pastilah anaknya. Sebagai orang tua aku merasakannya sendiri. Rasa sayang pada anak, melebihi sayang kita pada pasangan. :-)
Jin Gi ada benarnya, Han Joo jadi dipenjara lagi karena Young Hye yang menemui Jung Shim. Sudah sangat jelas Jung Shim membenci Young Hye, sehingga dia tidak mungkin melakukan sesuatu yang akan membuat Young Hye senang.
Oya, yang membocorkan foto itu pasti Do Young. Lalu apa reaksi keluarganya jika tahu itu adalah perbuatan Do Young, bukan Han Joo. Dengan mengambil tindakan ini, dia sudah sedikit membuktikan keta-katanya, bahwa dia tidak ingin menjadi seperti ayahnya.
terimakasih informasinya sangat bermanfaat
ReplyDeletethx mbk,, smngat ya...
ReplyDeleteNgepens sama Man Won :y #eh?
ReplyDeleteEm.. Makasih sinopnya dilanjut, semangat ya :)
Aduuuuuh c Jin Gi nyebelin bangeeeets ...
ReplyDeleteJahat ga ketulungan gemeeeees aaaaakkkk
Duuh......mba mumu bikin galau lagi nih kmarin secret skrrng golden rainbow critanya bikun nangis bombay trus......mudaah"an ksnanaya lit jung il woo bikin seneng ya.....but thanks mba buat sinop-nya bikin mata-ku di cuci air mata.......faighting
ReplyDeleteHan Joo tidakakh kau tau menjadi orang baik itu sulit?
ReplyDeletetapi terharu lihat tekad Han Joo dalam melawan kejahatan dan sudah nangis baca bagian awal,
emang ya kalau kita miskin dunia akan kecam makanya harus punya kekuasaan.
huft... semangat para Author..
Semangat trus mba mumu... makasih recap nya :)
ReplyDelete