Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 8 – 2
[Sebelumnya di Episode 8 – 1]
Kwang Do melapor pada Jin Gi bahwa Han Joo akan berangkat malam ini. Ji Gi mengatakan akan ada badai, apakah itu baik-baik saja.
“Sebenarnya itu bagus. Patroli laut dari kedua belah pihak akan sulit melihat perahunya.” Jelas Kwang Do.
Ji Gi lalu menanyakan kesiapan di Jepang. Kwang Do bilang mereka sedang bersiap dan untuk menyembunyikan emas itu dengan baik, mereka membagi satu batang 1 kg menjadi 4 bagian. Jika sesuai jadwal, jam 2 pagi merea sudah akan menerima barangnya dan sebelum fajar Han Joo sudah tiba disana.
***
Han Joo keluar rumah dengan menggunakan jas hujan. Dia menatap rumah dan tersenyum lalu berjalan kembali.
“Han Joo Oppa!” Young Hye menghampirinya dengan menggunakan payung. Matanya berkaca-kaca.
Han Joo bertanya mengapa Young Hye keluar. Young Hye bertanya apakah Han Joo akan berangkat sekarang. Han Joo menjawab dia akan kembali besok pagi dan meminta Young Hye menjaga anak-anak.
Han Joo berbalik, Young Hye memanggilnya kembali. “Berhati-hatilah. Kau harus kembali. Oke?”
Han Joo mengangguk. Young Hye melepaskan payungnya dan memeluk Han Joo. Han Joo tampak terkejut. (mungkinkah ini kali pertama Young Hye memeluknya?)
“Oppa. Aku benar-benar minta maaf. Maafkan aku!” Young Hye menangis.
Han Joo mengangkat tangannya hendak memeluk balik, tapi akhirnya dia hanya melepaskan pelukan Young Hye.
“Young Hye.. Berjanjilah padaku satu hal. Setelah ini selesai, kembalikan uang itu pada pemiliknya, dan lupakan dendammu. Kau mengerti?”
Young Hye mengangguk, “Aku mengerti, Oppa. Aku akan melakukannya.”
“Terima kasih.” Lalu Han Joo meminta Young Hye masuk, jika tidak nanti masuk angin. Han Joo berjalan pergi. Young Hye masih menangis menatap punggung Han Joo yang menjauh.
Di dermaga, Jin Gi dan Kwang Do sudah menunggu Han Joo. Jin Gi bertanya kenapa Han Joo sendirian, bukankah Eok Jo akan pergi bersamanya.
Han Joo tidak menanggapi pertanyaan Jin Gi. Dia malah bertanya pada Kwang Do, meyakinkan sekali lagi bahwa dia hanya perlu melakukan apa yang diinstruksikan. Kwang Do membenarkan. Dia memberikan sebuah radio komunikasi, mungkin Han Joo akan membutuhkannya nanti. Tapi Han Joo menolak, dia tidak membutuhkannya. Jika dia tertangkap, itu akan menjadi bukti.
Han Joo kemudian naik ke kapalnya dan menjalankan kapalnya menuju ke laut.
“Hyung! Hati-hati!” teriak Jin Gi. (hmm…dia sebenarnya juga mengkhawatirkan Han Joo tho..)
Di rumah, Young Hye kembali ke luar dan melihat hujan yang semakin besar.
Baek Won sedang melipat baju, lalu terdiam mendegar petir yang menggelegar di luar.
Jin Gi menatap hujan yang semakin membesar dari jendelanya. Dia lalu menerima telpon dari Kwang Do yang memberitahu bahwa barang-barangnya sudah diserahkan oleh pihak Jepang. Jin Gi bertanya mengapa lama sekali. Kwang Do bilang gelombang sanga besar, sehingga membutuhkan waktu lebih banyak.
Jin Gi khawatir, ketika Han Joo tiba nanti, itu sudah pagi. Patroli sudah mulai bertugas. Jin Gi lalu memutuskan untuk pergi ke tempat Kwang Do.
Hari sudah pagi, Han Joo menjalankan kapalnya menuju dermaga. Han Joo melirik barang yang sudah dia terima. Lalu dari belakang ada kapal patroli.
“SS Sang Yong. Aku memperingatkanmu. Jika kau tikda berhenti, kami akan menembak. Matikan mesin sekarang dan buang jangkar.”
Bukannya berhenti Han Joo malah menaikan kecepatan kapalnya. Lalu diperlihatkan barang-barang itu sudah tidak ada di kapal Han Joo. Di depan ada kapal patroli yang lebih besar. Han Joo mematikan mesinnya dan mengangkat tangan tanda menyerah.
Kwang Do berlari masuk ke ruangannya. Dia dengan terengah-engah memberitahu Jin Gi bahwa dia menerima kabar dari dermaga, Han Joo telah ditangkap. Jin Gi tak percaya.
Kwang Do: “Aku rasa informasi itu bocor dari Jepang. Aku tidak bisa berhubungan dengan organisasi dari Jepang itu.”
Jin Gi: “Lalu barangnya bagaimana?”
Kwang Do tidak segera menjawab.
Di kantor polisi, Han Joo diinterogasi. Polisi menanyakan dimana barang yang Han Joo bawa. Tapi Han Joo pura-pura tak mengerti.
Detektif 1: “Jangan pura-pura tidak tahu. Aku sudah punya informasu dari polisi Jepang. Kau menyelundupkan emas batangan dari sana!”
Han Joo: “Tidak, itu tidak benar. Apa maksudmu penyelundupan? Tidak mungkin.”
Detektif 2 menggebrak meja: “Dengar! Aku sudah tahu bahwa kau dulu pernah melakukan penyeludupan. Beraninya kau berbohon pada kami!”
Han Joo beralasan itu adalah masa lalu. Dia pergi ke laut untuk menangkap ikan. Detektif 1 kembali bertanya mengapa Han Joo pergi melalui badai tanpa melaporkan dia akan menangkap ikan. Ketika kapal patroli memerintahkan Han Joo berhenti, mengapa Han Joo malah lari.
Han Joo kembali beralasan. Kapal pukat harimau menyapu bersih semua ikan dari lautan mereka. Jadi Han Joo hanya mencoba melampaui daerah yang diijinkan, itu saja. Memancing melewati daerah yang diijinkan adalah ilegal, itu sebabnya Han Joo tidak melapor. Han Joo melarikan diri karena takut membayar denda.
Detektif 2: “Jangan bohong! Dengar, kau akan dalam kesulitan besar!”
Han Joo: “Aku tidak berbohong padamu. Apakah kau punya bukti? Kau tidak punya bukti!”
Kwang Do mendapat kabar dari dermaga, Han Joo tidak membawa barangnya. Saat ini di seluruh pantai ada patroli, dan mereka sedang menggeledah perahu Han Joo di dok. Tapi barang yang dicari itu tidak ada. Jin Gi bingung apa yang terjadi. Kwang Do bilang Han Joo pasti tahu, Kwang Do bertanya haruskah mereka mendatangi Han Joo.
“Maksudmu, kita menunjukan pada polisi bahwa kita adalah komplotannya?” ujar Jin Gi. Kwang Do bingung apa yang harus mereka lakukan.
Tiba-tiba masuk Ketua Park, “Aigo, malangnya nasibmu. Kau tidak tidur dari tadi malam?”
Jin Gi bertanya apa yang membawa Ketua Park kesana. Ketua Park mendapat kabar dari dermaga, dia mendengar kurir Jin Gi tertangkap. Jadi, tidak akan ada cara untuk mengumpulkan uangnya. Ketua Park mengancam akan menemui Jung Shim sekarang juga.
“Tunggu sebentar. Ini belum selesai. Barangnya belum ditemukan.”
“Itu kabar baik. Tapi aku sibuk. Aku tidak punya waktu untuk menunggu. Jika kau bawa uangku besok, aku akan tetap menjadi mitra bisnismu. Jika kau tidak membawa uangku termasuk bunganya, kau akan menerima panggilan dari Ketua Kang. Dan gadis itu akan dikirim ke sebuah pulau. Kalau begitu, selamat bekerja.”
Ketua Park pergil. Jin Gi tampak memikirkan sesuatu.
***
Young Hye bolak balik di depan rumah dengan cemas menunggu kedatangan Han Joo. Eok Jo keluar dan bertanya apa yang dilakukan Young Hye disana. Belum sempat Young Hye menjawab, anak buah Ketua Park datang dan menangkap Young Hye.
Young Hye meronta dan bertanya apakah ada yang terjadi dengan Han Joo. Dia menjawab Han Joo katanya ada di kantor polisi. Young Hye lalu dibawa pergi. Eok Jo berteriak menghentikannya, tapi seperti biasa tidak berani bertindak. Lalu datang anak buah Kwang Do menjemput Eok Jo.
Eok Jo bertemu Jin Gi. Dia tidak tahu jika Han Joo pergi ke Jepang tadi malam. Eok Jo berkata jika Han Joo mau pergi, seharusnya dia bilang dulu padanya. Mengapa Han Joo pergi sendirian, dia membutuhkannya. (Aish…bohong! Han Joo udah bilang juga..)
Jin Gi bilang tidak apa-apa, dia ingin Eok Jo melakukan sesuatu untuknya. Jin Gi meminta Eok Jo mendengarkannya baik-baik, karena hal itu sangat penting. Jika Eok Jo salah bicara, maka tamatlah riwayatnya.
***
Eok Jo menemui Han Joo di kantor polisi. Dia memeluk Han Joo dengan sedih, lalu berbisik bahwa Jin Gi yang mengutusnya. Mereka kemudian berakting. Eok Jo berkata dia mendengar kabar Han Joo di tangkap dan bertanya apa yang terjadi. Han Joo memberikan isyarat bahwa mereka sedang diawasi. Han Joo berkata dia menangkap ikan di daerah yang tidak diijinkan, dan tidak melapor. Lalu dia dituduh melakukan penyelundupan.
“Penyelundupan? Siapa yang bilang? Apakah mereka sudah gila? Hanya karena catatan kriminalmu, mereka asal melempar tuduhan kepadamu? Suruh mereka kesini, aku akan membunuh mereka semua!” Eok Jo akting marah-marah.
“Anak-anak…”
“Mereka pergi ke sekolah. Jika mereka tahu kau ada disini, mereka akan cemas!”
“Hyung. Apakah kau kenal siapa yang punya kekuasaan dan pengaruh? Aku harus keluar dari sini. Aku harus membeli pakauan untuk Il Won dan Young Won, dan aku perlu membeli cadangan batu bara. Baek Won juga memintaku untuk mengajarinya bagaimana menyelam. Aku tidak bisa tinggal disini!”
Eok Jo menendang meja, mereka harus dikutuk sampai mati. Eok Jo berteriak-teriak, jika tidak ada ikan disana, harusnya orang bisa menangkap di tempat lain. Bagaimana bisa mereka menuduh sembarangan. Dua detektif tadi memperhatikan dari dalam.
Eok Jo terus mengutuk dan memaki-maki polisi. Han Joo terdiam menunduk.
***
Ternyata Eok Jo tadi membawa perekam suara. Kini rekaman suara Han Joo sedang diperdengarkan pada Ji Gi.
“Hyung. Apakah kau kenal siapa yang punya kekuasaan dan pengaruh? Aku harus keluar dari sini. Aku harus membeli pakauan untuk Il Won dan Young Won, dan aku perlu membeli cadangan batu bara. Baek Won juga memintaku untuk mengajarinya bagaimana menyelam. Aku tidak bisa tinggal disini!”
Jin Gi meminta Kwang Do untuk mengulang bagian itu. Jin Gi memikirkan kata ‘menyelam’ yang disebut Han Joo.
“Menyelam?” Eok Jo menjentikan jarinya. “Mengapa aku tidak memikirkan itu sebelumnya? Dia bilang dia harus mengajari Baek Won menyelam, kan? Tapi Baek Won sudah jago menyelam. Ayahnya, Han Joo, sudah lama mengajarinya.”
“Apakah kau tahu tempat dimana dia mengajarkan menyelam?” tanya Jin Gi.
Tapi Jin Gi tidak ingat, karena itu sudah lama sekali.
Maka Jin Gi mengirim Eok Jo untuk menanyakannya langsung pada Baek Won. Dengan ditemani Man Won, akhirnya Eok Jo menemui Baek Won di sekolah. Yang bertanya adalah Man Won, apakah Baek Won masih ingat dimana dulu Han Joo mengajarinya menyelam.
Baek Won bilang dia ingat, memangnya kenapa.
“Ketika ayah sedang memancing di daerah terlarang, dia ditangkap oleh patroli polisi.” Jelas Man Won.
“Apa? Dia dimana?” Baek Won terkejut.
Eok Jo ganti menjelaskan. Han Joo pergi sejauh Pulau Jeju. Dia tidak bisa menangkap ikan. Baek Won juga tahu, mereka dilrang menangkap ikan disana. Baek Won bergumam, padahal tadi malam hujan deras, mengapa ayahnya pergi sejauh itu.
Eok Jo melanjutkan, “Kabar baiknya, dia menangkap banyak ikan. Tapi dia tidak ingin tangkapannya disita patroli, jadi dia melemparkan semuanya ke laut. Baek Won. Kita perlu menariknya ke atas.”
Baek Won bertanya dimana tempatnya. Eok Jo bilang tempatnya adalah di tempat Baek Won belajar menyelam. Baek Won terlihat ragu. Eok Jo kemudian berkata apakah Baek Won menyadari bagaimana mereka tidak bisa menangkap ikan karena pukat harimau. Eok Jo meminta pada Baek Won, mereka harus mendapatkannya.
Baek Won mengerti dan meminta Eok Jo untuk mengikutinya saja. Tapi Eok Jo mengelak untuk ikut. Dia beralasan telah salah makan dan keracunan makanan, sehingga pintu belakangnya terbuka lebar.
“Lalu, siapa yang mengemudikan perahu?” tanya Baek Won.
“Aku bisa.” Man Won menawarkan diri. “Ketika aku berlayar bersama ayah, aku beberapa kali mengemudi perahu.”
Sebelum pergi Eok Jo bilang mereka harus menariknya keluar. Baek Won dan Man Won pun berangkat.
Do Young ternyata melihat Baek Won dari jauh. Dia bertanya pada Chun Won apakah terjadi sesuatu di rumah, karena Oppanya datang menjemput Baek Won padahal jam sekolah belum selesai. Chun Won bilang dia tidak tahu, dan akan mencari tahu nanti di rumah.
***
Shib Won, Yeol Won dan Il Won pulang ke rumah. Mereka mendapati Young Won yang menangis. Waktu dia bangun Young Hye tidak ada disana, tapi barang-barangnya masih ada. Shib Won bilang pasti dia sedang ke pasar. Shib Won juga bertanya kenapa Young Won keluar dari dapur.
“Aku pergi untuk menemukan sesuatu untuk dimakan.” Young Won masih menangis.
“Ini, makan ini sampai ahjumma pulang.” Il Won memberikan makanan, seperti permen coklat. Shib Won juga memberikan miliknya. Young Won menatap Yeol Won, meminta padanya juga. Shib Won menyuruh Yeol Won juga memberikan miliknya. Yeol Won memberikan, tapi dia sisakan satu untuknya.
Young Won tertawa senang.
***
Young Hye berada dalam mobil anak buah Ketua Park. Dia bertanya apakah misi Han Joo gagal. Anak buah Ketua Park bilang mereka belum mengetahuinya. Dia juga tidak tahu pasti.
“Um, bisakah kita berhenti di rumah sebentar? Anak-anak itu belum makan.” Pinta Young Hye.
“Ahjumma, ini bukan saatnya bagimu untuk mengkhawatirkan anak-anak orang lain. Jika misi ini gagal, hidupmu akan berakhir. Aigoo, mengapa kau begitu bodoh mencuri uang Ketua? Kau membuatku pusing!”
***
Baek Won dan Man Won melaut ke tempat Baek Won belajar menyelam. Baek Won pun menyelam dan menemukan kotak yang Han Joo jatuhkan. Di atas kapal, mereka membuka kotak itu. Di dalamnya ada ikan pollock. Baek Won bilang ikan pollock tidak terdapat di Pulau Jeju. Tapi ikan itu sudah tidak segar. Jika ayahnya menangkapnya tadi malam, seharusnya masih segar. Man Won bilang mereka tanyakan saja nanti pada ayahnya.
(Aku kira tadinya Man Won tahu isi kotak itu. Tapi ternyata tidak.)
Jin Gi dan Kwang Do menunggu kabar di dalam mobil di deka dermaga. Jin Gi khawatir apakah anak-anak itu bisa melakukannya. Kwang Do bilang menurut Eok Jo, Baek Won adalah penyelam yang baik.
Jin Gi: “Masalahnya adalah dermaga. Bagaimana mereka akan melewati pemeriksaan?”
Kwang Do: “Aku akan menyuruh anak buahku berjaga-jaga.”
***
Shib Won mencoba lipstik milik Young Hye. Karena yang dikeluarkan terlalu panjang dan Shib Won terlalu keras menekan saat menggunakannya, lipstik itu patah. Shib Won panik, harganya pasti mahal.
Yeol Won, Il Won dan Young Won masuk. Yeol Won bertanya apa yang sedang dilakukan Shib Won. Young Won yang melihat Shib Won memakai lisptik mengatakan Shib Won terlihat seperti habis makan tikus.
Shib Won: “Mati aku. Patah.”
Yeol Won: “Mengapa kau mengacak-acak barang milik orang lain. Itulah hukumannya.”
Shib Won menangis, dia takut Young Hye akan marah padanya. Il Won lalu nyeletuk pada Yeol Won bahwa disana juga ada kosmetik. Shib Won bertanya dimana. Il Won bilang di gudang.
Yeol Won menutup mulut Il Won, mengapa Il Won mengatakannya. Itu kan rahasia. Shib Won bertanya kembali dimana mereka bisa mendapatkannya. Yeol Won ragu untuk menjawab. Lalu muncul Eok Jo, dan mengatakan mereka perlu datang untuk membantu Eonni dan Oppanya.
Man Won dan Baek Won menurunkan kotak-kotak itu dari kapal. Dua petugas menghampiri mereka dan bertanya dari mana mereka.
“Aku pergi keluar menangkap ikan.” Jawab Man Won.
“Kalian hanya anak-anak. Bagaimana kalian menangkap ikan?”
Baek Won menunjuk suatu arah, mereka mengambilnya disana. Petugas itu menyuruh mereka untuk membuka kotaknya. Mereka ragu, lalu Baek Won membuka tutupnya.
Ada potongan gurita besar di dalamnya.
Petugas itu menanyakan isi kotak-kotak yang lain. Namun Shib Won dan Yeol Won datang untuk membantu mereka, Shib Won juga bertanya apakah mereka menangkap banyak ikan. Dan ada kapal lagi yang datang, mereka melepaskan Man Won dan Baek Won, mereka masih anak-anak sehingga tidak patut dicurigai.
Mereka kemudian mengangkut kotak-kotak itu ke dalam mobil box yang sudah disediakan Eok Jo.
“Aigo, Yeol Won dan Shib Won adalah malaikant. Kalian memang anak-anak yang hebat.”
Yeol Won mengeluh, apa yang ada di dalamnya sehingga begitu berat dan membuat tangannya kesakitan. Baek Won bilang masih ada kotak di kapal. Eok Jo menyuruh mereka mengambilnya lagi. Yeol Won protes, mengapa tidak Eok Jo saja yang mengambilna karena itu berat sekali. Eok Jo mengelak dan beralasan punggungnya sakit. Baek Won juga terlihat tidak senang dengan perlakuan Eok Jo itu.
Akhirnya semua sudah diangkut kedalam mobil. Eok Jo bilang dia harus membelikan mereka makanan yang enak, tapi dia tidak punya waktu. Jadi sampai jumpa di rumah. Eok Jo masuk ke mobil, dan mobil pun berjalan. Di belakangnya ada mobil sedan merah yang mengikuti. Man Won melihat Kwang Do di dalam mobil itu.
“Tidak tahu terima kasih. Kita yang bekerja keras, tapi dia bahkan tidak memberi kita satupun ikan.” Ujar Shib Won kesal.
“Tada! Sudah kuduga ini akan terjadi, jadi aku mencuri satu!” Yeol Won mengeluarkan satu ikan dari balik punggungnya.
Baek Won bertanya kapan Yeol Won mendapatkannya. Yeol Won ikan itu besar sekali, mereka bisa membuat sup pedas dan itu pasti enak. Man Won tersenyum.
Yeol Won mengangkat ikannya ke atas, dan ada sesuatu terjatuh. Shib Won akan mengambil untuk melihatnya, tapi ada tangan lain yang lebih dulu mengambilnya. Tangan petugas. Petugas melihatnya dan memanggil rekan-rekannya. Anak-anak itu ditahan para petugas. Baek Won tak mengerti apa yang terjadi.
***
Han Joo akhirnya dilepaskan. Detektif 1 bilang dia sangat menyesal tentang hal itu, tapi Han Joo juga melakukan kesalahan. Lain kali, detektif itu bilang Han Joo harus memastikan dia melaporkan jika akan memancing. Dan dalam beberapa hari, Han Joo akan di denda.
***
Han Joo pulang ke rumah. Dia mendengar Baek Won yang bertanya apa yang terjadi pada Eok Jo. “Kau mengatakan kepada kami untuk menarik ikan keluar. Tapi mengapa oppa seperti itu?”
Han Joo memanggil Baek Won dan bertanya apa yang terjadi. Baek Won memberitahu Han Joo bahwa Man Won ditangkap polisi. Han Joo terkejut.
Shib Won menambahkan, “Kami membantu paman Eok Jo membawa beberapa ikan, tapi sesuatu yang aneh keluar dari ikan.”
Han Joo melemparkan jaketnya dan mencengkram baju Eok Jo, “Apa yang kau lakukan? Kau melibatkan anak-anak ini?”
Eok Jo gelagapan, “A….tidak…itu…”
Baek Won bertanya apa yang terjadi. Han Joo melepaskan cengkramannya dan bertanya pada Eok Jo kemana dia mengirimkan ikan-ikan itu. Eok Jo bilang ke gudang itu. Han Joo kemudian menatik Eok Jo untuk ikut dengannya. Han Joo tidak mengindahkan panggilan Baek Won.
Yeol Won bertanya ada apa dengan ayahnya. Baek Won bilang pasti ada sesuatu yang tidak beres. Baek Won lalu bertanya kemana Il Won. Young Won memberitahu Il Won pergi untuk mengambil kosmetik.
“Kosmetik? Kosmetik apa?” tanya Baek Won.
“Aish! Anak itu. Sudah ku bilang untuk tidak pergi kesana!” Yeol Won panik.
“Apa katamu? Kemana dia pergi?” tanya Baek Won lagi.
***
Kwang Do keluar dari gudang bersama anak buahnya, lalu naik mobil dan berjalan pergi.
Il Won keluar dari persembunyiannya.
***
Man Won diinterogasi polisi, “Dari mana kau mendapatkan ini dan siapa yang memerintahkanmu? Kau tidak akan menjawabku? Ini adalah penyelundupan emas.”
“Tidak! Aku hanya membawa ikan itu.” Man Won menjawab dengan gemetaran.
Detektif 1 bilang di dalam ikan itu ditemukan barang bukti emas, mengapa Man Won masih menyangkal. Detektif 2 kemudian masuk ke dalam ruangan. Dia memberitahu hasil penyelidikannya, Man Won adalah anaknya Kim Han Joo.
“Kau dipasangkan dengan ayahmu? Dimana kardus-kardus itu? Dimana emas batangan itu?”
***
Han Joo membawa Eok Jo ke gudang itu dan menyuruhnya untuk membuka pintu. Eok Jo bilang kunci yang dia miliki hanya duplikat, dia tidak yakin apakah itu cocok. Han Joo menyuruh Eok Jo membukanya saja.
“Apa yang kau coba lakukan?”
“Aku perlu untuk menyingkirkan semua bukti. Jika tidak, Man Won akan terluka. Cepat buka.”
Di bagian yang lain, Il Won masuk ke dalam gudang. Dia mencari lisptik dan berhasil menemukannya. Kemudian dia mendengar suara kunci membuka pintu. Il Won sembunyi di kolong. Dia menutupi tempat sembunyinya dengan dirigen bensin. Sehingga dia tidak melihat jika yang masuk adalah ayahnya, Han Joo.
Han Joo membuka kotak-kotak itu. Di dalam ikannya sudah tidak ada emas lagi, sudah dibawa Kwang Do tadi. Han Joo melihat dirigen bensin. Dia mengambilnya, Il Won mundur kedalam.
Han Joo menyiram bensin pada kotak-kotak ikan dan lantai gudang itu. Il Won masih diam di tempat, dia tidak menyadari apa yang akan terjadi. Han Joo menyalakan korek dan melemparkannya ke sebuah kotak yang sudah tersiram bensin, sehingga api menyala. Han Joo tidak tahu ada Il Won yang bersembunyi disana.
Eok Jo melihat asap. Dengan panik dia bertanya mengapa ada pada Han Joo yang baru saja keluar. Han Joo bilang dia tidak bisa membiarkan Man Won dalam bahaya.
Yeol Won datang bersama Baek Won. Han Joo bertanya mengapa mereka pergi kesana. Baek Won melihat ada api di dalam gudang. Dia segera berlari masuk. Han Joo dan Eok Jo berusaha memanggilnya.
Yeol Won menarik tangan Han Joo, “Il Won! Il Won ada di dalam!”
Han Joo sangat terkejut dan berlari masuk ke dalam.
Di dalam Baek Won memanggil-manggil Il Won. Dia lalu menemukan Il Won yag terbaring lemas. Baek Won berusaha membangunkannya, tapi Il Won tidak sadar juga.
Han Joo masuk dan memanggil anak-anaknya.
Ada sesuatu yang akan terjatuh, Baek Won menghalangi Il Won, sehingga tubuhnya yang tertindih.
Han Joo menemukan mereka, dia menyingkirkan sesuatu yang menimpa mereka. Han Joo berusaha membangunkan Baek Won dan juga Il Won. Tapi mereka tidak sadarkan diri.
***
Bersambung ke episode 9 ~ di blog dramapopuler
Komentar:
Eok Jo, Eok Jo, Eok Jo…. Dia benar-benar orang yang licik ya.. dia ingin tangannya bersih, dan sebagai gantinya malah membuat anak-anak yang tidak tahu apapun yang melakukannya. Aku tidak tahu, itu suruhan Jin Gi atau bukan tapi sepertinya bukan. Karena Han Joo sudah memperingatkan Jin Gi untuk tidak melibatkan anak-anak lagi. Eh tapi, Jin Gi kan tahu Baek Won dan Man Won yang ambil di laut ya..
Preview episode 9:
Han Joo dan Man Won di tangkap polisi.
Il Won yang masih tak sadarkan diri dibawa ke rumah sakit, ditemani Baek Won.
Han Joo melarikan diri untuk menemui Il Won di rumah sakit, tapi dia ditangkap kembali.
Young Hye diusir keluar rumah oleh Baek Won.
and u too mbak mumu, happy ahjumma's day hehe^^
ReplyDeletetitip salam buat dede, semoga seperti mbak mumu, diapun tau bagaimana menicntainya seorang ibu :P
nb:sebenernya mau posting komen di rumahnya mbak mumu sebelah, tapi gamau pake id hihihi
huwee............appanim, hiks~~
ReplyDeleteeok jo sialan.!
kamu itu semoga dapat balasan setimpal
benci liat eok jo ..
ReplyDeletembak mumu fighting ngelanjutin sinopsisnya ..
salam kenal ^^
Makin geregetan ma eok jo...
ReplyDeleteHuhh..
Lanjut trs muzi..!ttp sehat n ttp semangaaaat..!!
Makin geregetan ma eok jo...
ReplyDeleteHuhh..
Lanjut trs muzi..!ttp sehat n ttp semangaaaat..!!