Sinopsis LET’S EAT Episode 2 – 1
Apartemen 804
Jin Yi ber-video call dengan temannya. Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa pergi keluar karena hari itu adalah hari bersih-bersih (mungkin hari minggu ya..). Lalu dia memamerkan vacuum cleaner yang dia beli, vacuum untuk lantai, vacuum uap air, dan vacuum robot. (Aish..kalau gini yang bersih-bersih vacuum donk, hmm..)
***
Apartemen 805
Sama halnya Jin Yi, Soo Kyung juga sedang bersih-bersih rumah. Dia mengelap semua meja. Lalu melihat vacuum robotnya yang tidak bisa masuk ke kolong lemari. Soo Kyung mengambil gantungan baju, membengkokannya dan memasukannya ke dalam stoking untuk membersihkan kolong. Terdapat banyak bulu Barassi yang menempel.
Soo Kung memanggil Barassi dan bertanya apakah anjingnya itu stress akhir-akhir ini, karena banyak bulunya yang rontok. Seharusnya Barassi meringankannya dengan makan, seperti dirinya, atau kalau tidak Barassi akan menjadi botak. Soo Kyung memandang kembali dengan prihatin bulu Barassi yang rontok.
***
Apartemen 806
Berbeda dengan kegiatan dua tetangganya. Dae Young sedang bersantai membaca komik dan tertawa-tawa di tengah-tengah ruangan yang berantakan. Dia makan snack sambil tidur, alhasil ada tumpahan ke bantalnya. Dae Young mengambil tisu dengan kakinya, lalu menggunakannya untuk membersihkan mulut dan bantalnya. (haha, jorookkk..)
***
Episode 2 : Mengenal Tetanggamu
***
Seorang pria masuk ke kantor pengacara dan menanyakan Hak Moon, dia mengaku sebagai mantan klien Hak Moon yang tidak dimenangkan olehnya. Tapi Hak Moon sedang ke pengadilan. Manajer Jang yang melayaninya tampak tidak enak hati. Pria itu mengaku dia sudah dipenjara selama 2 tahun dan hari ini baru saja dibebaskan. Dia tidak punya uang untuk ongkos pulang. “Barangkali…jika kau mempunyai 15 dolar, bisakah aku meminjamnya.”
Soo Kyung melihatnya dengan dingin. Sementara Manajer Jang makin merasa tidak enak dan merasa kasihan pada pria itu. Manajer Jang memberikan uangnya 10 dolar dan meminta pada Soo Kyung untuk menambahkannya.
Soo Kyung berdiri melipat tangan dan bertanya dengan curiga pada pria itu kapan dia pernah dibela Hak Moo, karena dia sudah bekerja di sama sejak pertama buka, dan dia mengenali banyak klien sebelumnya. Tapi dia merasa tidak pernah melihat pria itu sebelumnya.
Pria itu berkata dia kehilangan berat badannya 10 kg dalam penjara karena itu sangat sulit. Manajer Jang kembali merasa kasihan dan meminta pada Soo Kyung. Tapi Soo Kyung tetap pada pendiriannya, mereka harus memastikannya dulu, pria itu berasal dari kasus mana. Soo Kyung mengeluarkan arsipnya, dan pria itu tampak ketakutan. Dia cepat-cepat pergi dan menitipkan salam untuk Hak Moon. Manajer Jang menegur Soo Kyung yang berpikiran sempit.
Hak Moon masuk dan menyakan pria yang baru keluar apakah klien mereka. Manajer Jang agak bingung, “Pengacara Kim, bukankah dia seseorang yang kau kenal?”
“Siapa? Aku tidak mengenalnya.” Ujar Hak Moon polos. Lalu dia memberitahu jika sekarang banyak orang yang masuk ke kantor pengacara dan meminta ongkos. Hak Moon meminta mereka berhati-hati. Hak Moon masuk ke dalam kantornya.
“Apakah kau masik berpikir aku paranoid?” Soo Kyung menyindir Manajer Jang yang merasa kesal telah tertipu. Itu adalah uang mingguannya.
***
Waktu berlalu, sore menjelang malam, Soo Kyung berjalan menuju halte bis untuk pulang. Soo Kyung sendirian menatap pemandangan malam dari dalam bis. (backsound nya enak, lembut..)
Soo Kyung sedang bingung memilih makanan di swalayan. Tiba-tiba ada yang menyapanya, dan itu adala Dae Young. Dae Young mengatakan dia sudah membersihkan lantai lorong apartemen mereka, apakah tidak ada yang ingin Soo Kyung katakan padanya (mkasudnya ucapan terima kasih). Soo Kyung berkata itu adalah sampahmu yang bocor, itu wajar Dae Young membersihkannya. Mengapa Dae Young ingin dia memujinya. Mulai sekarang dia meminta Dae Young untuk hati-hati agar tidak menumpahkan sampahnya lagi.
Tapi bukan itu maksud Dae Young, yang dia maksud adalah bekas muntahan Soo Kyung, apakah Soo Kyung tidak mengingatnya. Malam sebelumnya Soo Kyung pulang dengan berantakan dan muntah di depan rumahnya. Soo Kyung yang lalu mengingatnya dan merasa malu. Tapi dia pura-pura.
Soo Kyung memberikan uang pengganti 20 dolar yang Dae Young keluarkan untuk membersihkan muntahannya dengan bantuan pelayanan “Melakukan Apapun”. Setelah memberikan uang dan diterima Dae Young, Soo Kyung berjalan pergi.
“Aku tidak mengatakannya untuk menerima uang..Lee Soo Kyung-ssi!” teriak Dae Young dan berjalan menghampiri Soo Kyung.
“Bagaimana kau bisa tahu namaku?” Soo Kyung berbalik terkejut.
Dae Young menjelaskan bahwa dia kadang-kadang menerima tagihan Soo Kyung dari pak penjaga. Dae Young mengomentari tagihan pemanas Soo Kyung yang rendah di musim dingin seperti ini, itu tidak bagus untuk tubuh jika kedinginan. Dan Dae Kyung juga tahu Soo Kyung suka memesan ayam di malam hari, makanan di tengah malam juga tidak bagus untuk tubuh. Soo Kyung kembali terkejut bagaimana bisa Dae Young mengetahui hal itu.
Bagaimana Dae Young tidak tahu, saat dia lewat hanya pintu apartemen Soo Kyung yang tidak ditempeli brosur dari restoran ayam. Mereka biasanya tidak menempel pada rumah yang sering memesan.
Soo Kyung tampak ketakutan dan berjalan pergi. Dae Young mengikutinya dan meminta Soo Kyung menjaga kesehatannya, karena sejak dia melihat Soo Kyung muntah sepertinya tubuh Soo Kyung terlihat sakit.
Hingga di apartemen, Soo Kyung masih melihat dengan takut dan curiga ke Dae Young yang berjalan dibelakangnya. Saat dia membuka pintu, dia melihat Dae Young menggantungkan belanjaan di pintu rumah Jin Yi. Dae Young menjelaskan bahwa Jin Yi bilang air minum dirumahnya habis, dia membelikannya karena itu berat.
Dae Young berjalan mendekat sambil menjelaskan bahwa setelah bersama-sama membersihkan muntahan Soo Kyung tempo hari, mereka menjadi dekat. Soo Kyung pun pasti tahu, saat orang melakukan pekerjaan bersama, mereka akan menjadi semakin dekat. Soo Kyung tak menanggapi dan membuka pintu untuk masuk. Begitu pintu terbuka, Barassi keluar dan menghampiri Dae Young. Dae Young pun menyapa Barassi. Soo Kyung mengambil Barassi kembali masuk. Dae Young tersenyum geli melihat tingkah Soo Kyung dan berjalan pergi ke rumahnya.
Soo Kyung masih berdiri di dekat pintu, dia merasa heran mengapa Dae young bersikap seperti itu secara tiba-tiba. Dae Young tidak pernah berbicara padanya walaupun satu kali setelah tinggal disana dalam waktu yang cukup lama (karena itu Soo Kyung tampak ketakutan dan curiga). “Apakah dia membuatku sebagai lelucon setelah membersihkan muntahanku?”
Soo Kyung memarahi Barassi yang dengan mudah mendekati orang lain seperti tadi, seharusnya Barassi menggonggong. Barassi pun menggonggong. Soo Kyung melipat tangan, “Bukan padaku, pada orang asing.”
***
Soo Kyung berjalan-jalan di taman dengan Barassi. Dia menelpon Kyung Mi, menceritakan tentang kejadian semalam mengenai Dae Kyung. Soo Kyung merasa Dae Young sudah mengawasinya hingga sekarang, dan itu aneh.
“Apanya yang aneh? Mungkin dia melakukan itu karena menyukaimu. Berapa umurnya? Bagaimana rupanya?” tanya Kyung Mi yang sedang bersih-bersih di rumahnya.
Soo Kyung bilang tidak hanya dia, tapi gadis yang pindah ke rumah sebelah sebulan yang lalu, Dae Young menjadi teman dekatnya. Dan Dae Young selalu menelpon dengan perempuan. Soo Kyung merasa Dae Young lebih daripada aneh. Kyung Mi memarahi anak-anaknya yang membuat ulah dan menutup telponnya. Soo Kyung mengeluh, dia tidak pernah biasa berbicara lama dengan Kyung Mi.
Soo Kyung pun sadar Barassi tidak disampingnya dan sedang menjilati susu di dekat penjual susu. Soo Kyung menghampirinya. Dia lalu di tawari mencicipi susu, dan di tawari untuk berlangganan susu mereka. Jika Soo Kyung membayar langsung untuk 6 bulan, Soo Kyung akan mendapat hadian sepeda. Soo Kyung menolak dengan halus, dia tidak minum susu.
Soo Kyung berjalan pergi, lalu mendengar penjual itu menawarkan hal yang sama pada Jin Yi. Soo Kyung menoleh melihat Jin Yi yang sepertinya sangat tertarik. Soo Kyung merasa Jin Yi dan Barassi sama saja, mudah percaya pada orang asing.
Jin Yi yang mengendarai sepeda memanggil Soo Kyung, dia meminta Soo Kyung juga segera mendaftar langganan susu untuk mendapatkan sepeda. Soo Kyung menghela nafas, “Jika kau menyimpan uangnya saja daripada mendaftar untuk langganan susu, kau bisa membeli sepeda itu dan yang lainnya. Itu hanyalan metode penjualan.”
Lalu terdengar teriakan seorang perempuan, karena Barassi buang air di kakinya. “Barassi!” Soo Kyung terkejut dan menghampirinya. Perempuan itu jelas marah. Soo Kyung meminta maaf, Barassi tidak pernah melakukan itu sebelumnya. Soo Kyung berencana memberikan ganti rugi. Perempuan itu tidak percaya, sepatu yang dia kenakan adalah sepatu mahal dan menyebutkan sebuah merk terkenal, itu adalah edisi terbatas, dia tidak bisa membelinya lagi.
Jin Yi yang ada disana meralat, itu bukan sepati edisi terbatas. Dia bahkan melihatnya di toko kemarin. Jin Yi memperhatikan perbedaan sepatu itu dan menydari bahwa itu palsu. Jin Yi takjub, hampir mirip. Jin Yi mencoba memotret sepatu itu untuk di unggah ke SNS. Perempuan itu segera berlari menjauh setelah menerima kartu nama Soo Kyung.
Jin Yi mengejarnya dengan sepeda, dan dia terjatuh. Soo Kyuung mengobati luka Jin Yi yang ternyata tidak bisa naik sepeda. Jin Yi bilang itu impiannya untuk menaiki sepeda, jadi dia mendaftar langganan susu untuk mendapatkan sepeda dan ingin belajar naik sepeda. Jin Yi memeluk Soo Kyung karena sudah mengobatinya. Soo Kyung memarahi Barassi untuk tidak melakukan hal seperti tadi lagi.
Jin Yi penasaran mengapa nama anjing itu ‘Bara’. Soo Kyung memberitahu nama aslinya adalah Che Guevara, tapi dia memanggilnya ‘Bara’ agar lebih singkat. Soo Kyung menyukai Che Guevara. Jin Yi salah mengartikannya sebagai Choi Gaebara (gae=anjing, bara=seperti). Jin Yi tertawa dan menanyakan apakah Choi Gaebara adalah seorang pelawak.
Soo Kyung meralat, “Bukan Choi Gaebara tapi Che Guevara. Apakah kau tidak tahu? Seorang revolusioner Kuba.” Tapi Jin Yi tidak tahu, itu pertama kalinya dia mendengar nama itu.
***
Soo Kyung bertanya apa yang sedang Jin Yi lakukan, pada Jin Yi yang sedang berjongkok dan memotret. Ternyata Jin Yi akan meng-unggah foto kakinya yang terluka ke facebook. Jin Yi menanyakan SNS milik Soo Kyung. Soo Kyung punya, tapi dia jarang menggunakannya. Jin Yi berkata dia akan mengirim permintaan teman, dia juga sudah berteman dengan Dae Young. Jadi mereka bertiga bisa menjadi teman.
Karena Jin Yi dekat dengan Dae Young, Soo Kyung pun bertanya apa pekerjaan Dae Young. Tapi Jin Yi juga tidak tahu, dia berpikir bahwa Dae Young adalah pengangguran. Soo Kyung kesal, bagaimana bisa Jin Yi dekat dengannya tanpa mengetahui hal itu.
“Aku mengatakan ini karena kau seperti seorang adik. Hati-hati pada pria itu.”
“Aku tidak perlu hati-hati padanya, dia benar-benar baik. Dia membantuku di hari aku pindah, dia juga membawakanku ikan kemarin!” Jin Yi tersenyum senang.
Soo Kyung melipat tangan, “Tidakkah kau berpikir ada alasannya dia menjadi begitu baik padamu bahkan walaupun kau bukan keluarga? Aku bertemu banyak orang seperti itu melalui pekerjaanku. Orang itu…aneh.”
Jin Yi tidak mengindahkannya, dia malah tertarik dengan pekerjaan Soo Kyung di kantor pengacara dan salah menduga Soo Kyung sebagai pengacara. Dia merasa Soo Kyung menakjubkan dan terlihat cerdas. Soo Kyung meralat, dia bukan pengacara tapi seketaris kepala. Jin Yi malah bertanya apakah kepala lebih tinggi jabatannya daripada pengacara (Aduuhh…polosnya kebangetan deh..). Soo Kyung yang tidak mau bicara lebih lagi mengajak Barassi pergi.
***
Soo Kyung makan sendirian di rumahnya. Dia merasa akan sakit jika terus-terusan makan dengan makanan yang sama. Dia berpikir untuk berbelanja di tempat yang lain.
Sementara itu, Dae Young makan dengan lahapnya di tenda pinggir jalan. Dae Young bahkan sampai menyeruput kuah terakhir dari mangkuknya langsung. Dae Young memotret mangkuk yang kosong itu.
Jin Yi memasak di rumahnya, aku tidak yakin apa, tapi sepertinya atasnya itu keju yang meleleh karena dipanggang (mmm,yummiii aku suka banget keju..). Saat Jin Yi hendak memotretnya untuk di unggah ke facebook, Dae Young menelponnya. Dae Young memberitahu bahwa dia melihat sesuatu secara kebetulan di dekat rumah mereka.
Dae Young pun menunjukkan secara langsung apa yang dilihatnya. Sebuah gedung yang dibangun oleh ayah Jin Yi. Jungdo Construction, perusahaan ayahnya Jin Yi. Jin Yi takjub, ada gedung yang dibangun ayahnya di dekat dia tinggal. Lalu dia bertanya bagaimana Dae Young tahu kalau itu adalah perusahaan ayahnya.
“Ada banyak artikel mengenai Direktur Yoon Jung Do. Kalian berdua memiliki nama keluarga yang sama, dan kau juga bilang bahwa ayahmu juga seorang direktur perusahaan konstruksi. Aku ingin tahu mungkin…aku rasa aku benar.”
Jin Yi terlihat sedih, “Itu benar, ada banyak artikel tentang ayahku yang dipenjara…”
Dae Young meminta Jin Yi untuk tidak khawatri. Ayahnya akan dinyatakan tidak bersalah dan secepatnya keluar. Tidak mungkin seseorang yang membangun banyak gedung yang menakjubkan akan melakukan sesuatu yang buruk. Jin Yi tersentuh, tidak ada seorang pun yang pernah mengatakan itu padanya sejauh ini. “You are the best best man!” Jin Yi mengacungkan dua jempolnya.
Dae Young mengambil foto Jin Yi dengan gedung itu. (agak curiga nih…tapi gak tau apa..)
***
Pengacara Oh meminta arsip kasus Park Shi Won pada Soo Kyung. Manajer Jang datang menanyakan makan siang apa yang akan mereka makan. Pengacara Oh membenarkan, memilih menu makan siang setiap hari itu adalah pekerjaan juga. Soo Kyung menyarankan mackerel rebus dengan daun lobak. Ada restoran terkenal yang dia lihat di sebuah blog.
Soo Kyung membuka blog itu, dan memperlihatkannya pada Manajer Jang dan Pengacara Oh, “Bagaimana? Tidakkah itu terlihat lezat?!”
Pengacara Oh bertanya apakah itu hanya mackerel rebus yang bisa dilihat oleh orang baik? Karena blog yang dibuka Soo Kyung adalah blog yang hanya menampilkan mangkuk atau wadah yang sudah kosong. “Aku bukan satu-satunya yang melihat piring kosong kan?” tanya Pengacara Oh lagi. Manajer Jang tertawa (saya juga), lelucon Pengacara Oh sangat hebat. Pengacara Oh ikut tertawa.
Manajer Oh heran, jika memang itu tentang restoran yang terkenal, bukankah seharusnya mereka memasang foto makanan yang utuh. Bagaimana mereka akan tahu makanan itu lezat jika hanya melihat piring kosong. Soo Kyung tersenyum, “Bukan begitu! Piring kosong ini menjamin bahwa itu adalah restoran terkenal. Pikirkan ini, ada makanan yang begitu lezat di depan matamu. Apa yang akan kau lakukan? Tidak akankah kau memakannya dulu daripada mengambil gambar? Dan betapa lezatnya makanan itu, bahkan mereka tidak meninggalkan bumbu apapun dan memakan semuanya.”
Pengacara Oh bilang itu masuk akal setelah mendengar penjelasan Soo Kyung. Dia ingin tahu pemilik blog itu laki-laki atau perempuan. Soo Kyung tidak tahu karena tidak ada foto orang, tapi melihat dari lengan yang terfoto di saah satu foto, Soo Kyung yakin itu laki-laki.
Manajer Jang nyeletuk, “Ada juga perempuan yang memilik tangan seperti itu.” Pengacara Oh merasa tersindir, dia menutup tangannya dengan arsip yang dipegangnya. Manajer Jang merasa pemilik blog itu lucu karena mengunggah foto makanan kosong.
Soo Kyung meralat, bukan lucu tapi hebat. Memakan habis semuanya seperti itu membuatnya me jadi mudah untuk pacar atau istrinya. Karena itulah dia percaya saat pria dan wanita bertemu, kecocokan saat mereka makan juga sangat penting.
Pengacara Oh menebak kecocokan cara makan Soo Kyung dan mantan suaminya pasti tidak bagus. Soo Kyung tidak menanggapi dan mengajaknya makan mackerel rebus itu.
“Mengapa kau tidak lebih baik melihat blogku dengan rajin?!” suara Hak Moon mengejutkan mereka. “Sekertaris Lee, kau tidak mengurus blogku kan? Gambar utamanya adalah aku yang mengenakan kemeja lengan pendek di musim dingin!” Hak Moon menunjuk keluar.
Pengacara Oh menyukai foto itu, Hak Moo terlihat seperti Hyun Bin. Dia tertawa dan meminta pendapat yang lain, tapi yang lain diam tidak menanggapi. Lalu Hak Moon mengatakan dia membuat blog itu bukan untuk keuntungannya pribadi, dia melakukannya untuk mempromosikan kantor mereka. Soo Kyung meminta maaf. Sedangkan Manajer Lee membela diri, dia melihat blog itu untuk mencari ide untuk blog Hak Moon.
Hak Moon lalu mengajak Soo Kyung untuk mengambil fotonya dalam perjalanan nya ke pengadilan, dan segera unggah ke blognya. Soo Kyung pun menurut walau dengan sedikit kesal.
Maka disinilah, Hak Moon bergaya didekat jalan dengan pura-pura sedang membaca. Dia menyuruh Soo Kyung untuk memotret dengan alami seperti paparazzi. Hak Moon bergaya lagi. Soo Kyung memotret dengan tidak nyaman.
Selesai. Hak Moon melihat hasilnya dan tersenyum puas. Dia menyuruh Soo Kyung pergi untuk cepat mengunggahnya. Hak Moon kemudian berjalan ke pengadilan. Soo Kyung mengumpat, itu sangat mengganggunya. Hak Moon membuatnya melakukan hal yang paling aneh.
Soo Kyung makan snack coklatnya untuk mengurangi kekesalannya.
***
Dae Young sedang berjalan di dekat halte sambil bertelepon dengan seseorang bernama Yoo Jung. Dia berkata bahwa dia sedang ada urusan di Jeju dan sekarang akan naik pesawat. Dia akan berbicara lagi dengan Yoo Jung nanti. Dae Young menutup telponnya. (bohong banget…)
Dae Young kemudian menyapa Jin Yi yang ada disana. Jin Yi ingin pergi ke Cheongdamdong tapi kartunya tidak berlaku. Jin Yi menggunakan kartu kredit untuk membayar bis, tentu saja tidak bisa. Jin Yi tidak tahu jika kartu kredit tidak bisa digunakan sebagai kartu transportasi. Ini pertama kalinya dia menggunakan bis.
Dae Young bertanya apa yang akan dilakukan Jin Yi di Cheongdamdong, apakah akan belanja lagi. Jin Yi akan pergi ke pembukaan galeri temannya. Dae Young terlihat tertarik dan menawarkan tumpangan pada Jin Yi. Dia juga akan pergi kesana. Jin Yi kembali menyebut Dae Young sebagai ‘the best best man’.
Dae Young sudah berganti pakaian dan menyetir mobil bersama Jin Yi. Jin Yi memotret Dae Young. Jin Yi lalu bertanya apa yang membawa Dae Young ke Cheongdamdong. (Jin Yi menunggah foto Dae Young ke facebook) Dae Young mengatakan itu bukan hal yang penting. Dia lalu bertanya teman yang akan membuka galery itu apakah teman dekat Jin Yi. Jin Yi membenarkan, dia teman SD nya.
“Ah, SD Youngun?” tanya Dae Young.
“Ya. Oh? Bagaimana kau tahu aku sekolah di SD Youngun?” tanya Jin Yi heran, dia tidak pernah memberitahu Dae Young sebelumnya.
Dae Young gelagapan, dia tampak berpikir, lalu berkata dia mengetahuinya dari foto kelulusan yang Jin Yi unggah di facebook. Mungkin karena itu adalah sekolah swasta, Dae Young memuji seragam Jin Yi yang terlihat bagus. Jin Yi pun ingat dia pernah mengunggahnya beberapa waktu yang lalu. Tapi Jin Yi masih heran mengapa Dae Young melihat foto lamanya. Dae Young beralasan bahwa dia sedang bosan, jadi dia melihat semuanya.
Dae Young lalu berbicara mengenai teman Jin Yi yang akan membuka galeri itu, keluarganya pasti keluarga yang baik. Dia masih muda tapi sudah membuka galeri sendiri. Jin Yi memberitahu bahwa temannya itu adalah putri dari pemilik perusahaan Sebin Food.
Dae Young tersenyum mencurigakan.
***
Bersambung ke bagian 2~
Note:
Tadinya pengen dibikin satu postingan.. tapi panjang juga ya ternyata, udah nulis dipendek-pendekin dikurangin percakapan langsungnya, tetep aja panjaaanngg.. hehe...
Makasih mbak buat sinopsis nya :)
ReplyDeleteWalaupun artisnya bukan yg aku suka tpi ceritanya bkin pensaran lanjut trus ya mbak ! :D
Whaaat? Si dae young ko mencurigakan ya -,-
ReplyDeleteJgn" dia ngejar" wanita kaya nih? Ataukah dia pembunuhnya? Galaaaau banget
Semangat ka mumu utk part 2 nya :)
oppa dojoon jadi pria misterius hadeuuh --___-- takut juga liatnya kalo jadi pembunuh
ReplyDeletePenasaran sama ceritanya mba... bnyak rahasia tiap tokohnya... dae young antara pembunuh or detective ..?? tebakan aq aja...
ReplyDeletemba mumu .. ceritanya gk seasik dulu kenapa ya... cara mba mumu becerita dulu dan sekarang beda ^^
ReplyDeleteiya kah? bedanya apa?
Deletesaya sih ngerasanya masih sama, cuma....agak berkurang tanda petiknya aja.. ;)