Sinopsis LET’S EAT Episode 2 – 2
Soo Kyung dan anggota kantor berada di restoran yang menyediakan mackerel rebus (mirip sarden..hehe..). Soo Kyung sudah ngiler melihat makanan yang diantar ke meja lain.
Pengacara Oh mengurangi nasi yang ada dimangkuknya. Hak Moon mengomentari Pengacara Oh yang masih saja berdiet. Pengacara Oh dengan gaya genitnya bertanya pada Hak Moon, “Apakah kau mengkhawatirkan aku?” Kalau begitu dia akan mengambil kembali satu sendok, dan tersenyum malu-malu. Dengan wajah datar, Hak Moon bertanya pada Manajer Jang, siapa yang khawatir.
Makanan mereka pun datang. Soo Kyung makin terpesona. Manajer Jang mencicipinya lebih dulu dan dia bilang itu enak. Pengacara Oh kemudian mencicipinya juga, daun lobaknya terasa kenyal, cocok dengan ikannya tanpa diduga. Hak Moon pun mengajak mereka untuk segera makan, dan tak lupa meminta mereka untuk mengurus blognya mulai sekarang.
Soo Kyung mengambil potong ikan ke piringnya. Dia membelahnya dan memakannya. Lagi…lagi… dan lagi… (ah, bener-bener deh di cara makannya Soo Kyung, bikin ngiler dan laper! >.<)
Hak Moon tersenyum lembut melihat Soo Kyung makan. Jelas sekali kalau dia menyukai Soo Kyung. Manajer Jang mendekat dan berpendapat cara Soo Kyung makan terlihat sangat lezat. Hak Moon membenarkan dengan sambil tersenyum. Lalu dia sadar dan menyangkal, menurutnya wanita tua yang makan seperti itu bukanlah berbahagia, tapi tidak nyaman. Manajer Jang tidak percaya, benarkah Soo Kyung seperti itu.
Hak Moon kembali tersenyum melihat Soo Kyung yang mengambil nasi yang tidak dimakan Pengacara Oh. Hak Moon memandangi Soo Kyung penuh cinta. (keliatan banget tatapan matanya…)
***
Jin Yi akan membeli satu buah lukisan temannya untuk di pajang di apartemannya. Tapi kartu kredit yang dipakai untuk membayarnya sudah over limit. Akhirnya temannya itu memberikannya gratis sebagai hadiah untuk Jin Yi tinggal sendiri. Jin Yi memeluk temannya berterima kasih.
Dae Young datang, urusannya selesai lebih cepat daripada yang dia perkirakan. Jadi dia datang untuk melihat lukisan dan akan mengantarkan Jin Yi pulang ke rumah. Jin Yi merasa senang, lalu dia memperkenalkan Dae Young pada temannya yang ternyata bernama Hee Su.
Hee Su mengenali Dae Young sebagai Oppa flower boy yang Jin Yi sebut di facebook. Dae Young memberikan selamat dan memberikan bunga yang dia bawa pada Hee Su. Dae Young memuji Hee Su hebat karena dalam usia yang masih muda Hee Su bisa membuka galerinya sendiri.
“Tidak juga, orang tuaku yang melakukan semua ini untukku.”
“Ah, orang tuamu pasti terlibat dengan seni juga?” tanya Dae Young tertarik. Tapi Hee Su bilang orang tuanya di industri makanan. Dae Young tampak terkejut, tidak seperti yang dia duga (padahal mah dia kan udah tau…).
Dae Young kemudian melihat-lihat lukisan. Jin Yi memandangi Dae Young. Hee Su menebak kalalu Jin Yi menyukai Dae Young, terlihat jelas dari mata Jin Yi.
“Tidak seperti itu. Dia memperlakukanku dengan sangat baik. Dia menjagaku seperti ayahku. Kemarin malam dia bahkan mencari gedung yang dibangun ayahku dan membawaku kesana. Dan mengatakan bahwa seseorang yang membangun gedung bagus akan dinyatakan tidak bersalah. Aku benar-benar tersentuh.” Jin Yi menjelaskan alasan dia menyukai Dae Young.
“OMG! Dia adalah pria yang sempurna!” Hee Su menanyakan apakah Dae Young memiliki pacar, jika tidak maka Jin Yi pacaran saja dengannya. Jin Yi merasa Dae Young tidak punya pacar, haruskah dia menyatakan perasaannya. Hee Su mengangguk cepat.
***
Dae Young melihat sebuah lukisan yang hanya berupa tiga bulatan warna, “Jika 3 bulatan adalah 3000 dolar, berarti 1 bulatan adalah 1000 dolar. Wow, benar-benar pencuri!” Dae Young berdecak.
Seorang pria menghampiri lukisan disamping Dae Young dan memuji komposisinya yang bagus. Dae Young menimpali, lukisan itu sangat berani untuk seniman baru (padahal kan tadi menghina..). Pria itu merasa tidak nyaman. Dae Young meminta maaf, dia melakukannya karena merasa memilik pendapat yang sama. Pria itu tidak mempermasalahkannya lagi.
Lalu Dae Young bersikap seperti pernah melihat pria itu sebelumnya. Tapi pria itu merasa mereka baru pertama kali. Tapi…Dae Young tetap pada pendiriannya. Dae Young menebak pria itu dari SMA Gujeong, tapi bukan pria itu dari SMA Hwimoon.
“Yea, Hwimoon. Aku pindah ke Gujeong setelah masuk di SMA Hwimoon.” Dae Young ini pintar mengeles. Dia lalu bertanya usia pria itu. Pria itu ternyata menurut Dae Young adalah seniornya diatas satu tahun. Dae Young menyalami pria itu dan meminta kartu nama.
***
Seorang klien keluar dari ruangan Pengacara Oh, dia mengantarkannya ke depan. Soo Kyung juga keluar dari dari ruangan Pengacara Oh dengan membawa gelas kotor. Manajer Jang memberitahu Soo Kyung jika ponselnya terus berdering karena pesan masuk.
Soo Kyung melihat ponselnya, itu bukan pesan, tapi notifikasi dari facebook. Soo Kyung penasaran berapa kali Jin Yi meng-update facebook-nya. Dia menyesal sudah berteman dengan SNS Jin Yi. Lalu dia terkejut melihat lagi foto Dae Young bersama Jin Yi.
Manajer Jang yang penasaran mendekat dan memuji Jin Yi yang terlihat cantik. Soo Kyung menjelaskan bahwa wanita itu (Jin Yi) adalah penghuni apartemen 804 dan pria itu (Dae Young) penghuni apartemen 805. Soo Kyung merasa aneh mereka selalu pergi bersama.
“Aneh, apa maksudmu dengan aneh? Mereka berdua pasti berkencan.” Timpal Manajer Jang.
Karena itulah, Soo Kyung khawatir jika mereka berdua mungkin berkencan. “Dia tumbuh dalam perlindungan sebagai seorang putri dari keluarga kaya, jadi dia tidak mengetahui tentang dunia. Bagaimana jika hidupnya menjadi rusak karena terlibat dengan pria pengangguran seperti ini. Keluarganya sudah rusak…”
Pengacara Oh ikut mendekat dan memuji Dae Young sebagai pria yang ‘hot’. Soo Kyung menggeleng dan menutup ponselnya, dia bilang hanya wajahnya yang bagus, yang lain semuanya aneh. Soo Kyung menyimpan gelas kotor ke pantry. Manajer Jang bertanya yang anehnya itu apa.
“Dia tidak memiliki pekerjaan. Aku tidak tahu dimana dia mendapatkan uang tapi dia mengendarai mobil. Aku pikir dia bertemu dengan lebih dari satu atau dua gadis. Dan dia menyelidiki privasi kehidupan orang lain semaunya.”
Manajer Jang menganggap Soo Kyung kembali paranoid. Manajer Jang meminta Soo Kyung untuk berkencan daripada membuang-buang waktu dengan mengkhawatirkan hal-hal seperti itu. Dan berhenti melihat blog orang aneh yang hanya mengunggah piring kosong. Soo Kyung berteriak marah, apa yang aneh dari blog itu…
Hak Moon keluar dari ruangannya. Manajer Jang langsung mengalihkan topik pada blognya Hak Moon.
Hak Moon ternyata akan pergi. Dia berbalik kembali dan memanggil Soo Kyung. Soo Kyung dengan cepat berkata dia akan segera memperbaharui blog Hak Moon. Tapi Hak Moon mengijinkan Soo Kyung mengerjakannya di rumah dan menyuruhnya untuk segera pulang. Dia melihat sebuah artikel di lingkungan rumah Soo Kyung tadi malam, ada kejadian penyerangan ‘jangan tanya’. Seseorang menyerang seorang wanita yang pulang terlambat di malam hari dari belakang. Dan karena tidak ada CCTV atau saksi di sekitar sana, mereka masih tidak memiliki petunjuk siapa pelakunya.
Pengacara Oh terkejut. Sebelumnya juga ada wanita yang tinggal di sebelah apartemen Soo Kyung meninggal saat memakan gurita.
Manajer Jang membuka internet dan membaca artikelnya. Pelaku yang menyerang di jalan yang tidak ada CCTV, di duga dia juga tinggal di lingkungan itu. Dan disebutkan pelaku memukul kepala korban dengan senjata benda tumpul. Soo Kyung menduga senjatanya adalah palu.
***
Dae Young membantu Jin Yi memaku dinding untuk menggantung lukisan. Jin Yi terus tersenyum memandangi Dae Young. Dae Young yang menyadarinya pun memanggil Jin Yi.
“Karena kau melihatku dengan sangat tajam, sepertinya sebuah lubang akan muncul di wajahku sebelum lukisan ini menempel di dinding. Apakah kau jatuh cinta padaku atau semacamnya?”
“Apa? Ya…” Jin Yi menunduk. Lalu dia mengajak Dae Young pacaran dengannya.
“Apa?” Dae Young terkejut. Dia meminta Jin Yi untuk menunggu sekitar 5 tahun, karena banyak wanita yang ingin pacaran dengannya.
“Tidak, itu hanya aku sangat menyukaimu, Oppa…jika kau tidak mau melakukannya, maka lupakan tentang itu…” Jin Yi kembali menunduk.
Dae Young yang melihat Jin Yi sedih menjelaskan bahwa itu bukan dia tidak ingin melakukannya, tapi dia meminta waktu untuk memikirkannya. Mata Jin Yi kembali bersinar, Dae Young mengelus kepala Jin Yi.
***
Dae Young keluar dari rumah Jin Yi, bersamaan dengan Soo Kyung yang baru pulang. Dae Young memanggil Soo Kyung, “Oh, Noona!”
Soo Kyung menoleh dan tidak menyukai panggilan itu. Dae Young menjelaskan, dia mendengar Soo Kyung berusia 33, sedangkan dia 29. Dae Young kembali berpendapat Soo Kyung harus menjaga kesehatannya apalagi di usia itu. Dan terutama untuk seseorang dengan pekerjaan yang menimbulkan stres seperti pekerjaan Soo Kyung. Dae Young kemudian permisi.
Jin Yi akan pergi, namun di tarik Soo Kyung. Soo Kyung melipat tangan, “Apakah kau mengatakan semua informasi pribadiku pada pria itu?”
Lagi, Jin Yi tidak mengindahkan pertanyaan Soo Kyung. Dia malah takjub pada Soo Kyung yang akhirnya bicara informal padanya.
Soo Kyung masih kesal, kenapa Jin Yi mengatakan ini dan itu pada orang dengan identitas yang tidak jelas. Dan yang paling penting, mengapa Jin Yi membiarkan dia masuk ke dalam rumah Jin Yi yang tinggal sendiri, “Aku sudah mengatakannya padamu untuk hati-hati pada pria itu. “
“Hei Eonni, dia bukan orang semacam itu.”
“Apanya yang bukan..aku hanya mengatakan ini karena kau masih muda dan tidak memiliki pandangan pada orang lain. Siapapun orang yang melihat Dae Young akan merasa kalau dia itu mencurigakan. Dia benar-benar tipe penipu!”
Jin Yi kesal, merasa Soo Kyung berlebihan dengan menyebut Dae Young sebagai penipu. Soo Kyung menilai Jin Yi masih muda jadi tidak tahu hal itu dengan baik.
“Bahkan kau tidak mengenalnya dengan baik, tapi kau mengatakan itu. Aku benar-benar kecewa padamu.” Jin Yi pergi dengan marah.
Soo Kyung heran kenapa Jin Yi marah, dia memberitahunya karena dia khawatir pada Jin Yi. Soo Kyung mencibir, “Baiklah. Itu hidupmu, lakukan apapun yang kau inginkan.”
***
Soo Kyung melihat blog itu lagi. Dia melihat panggangan daging yang kosong. Problematika dari sajian daging adalah bahwa itu membuatnya menunggu. Soo Kyung merasa pemilik blog itu benar-benar adalah tipenya.
“Barassi, haruskan kita juga membeli daging dan memanggangnya?” tanya Soo Kyung lalu Barassi mendekat.
Ada yang mengetuk pintu Soo Kyung, Jin Yi. Dengan sedikit menunjukan kekesalannya Soo Kyung bertanya apa yang membawa Jin Yi kesana.
Karena Soo Kyung bicara dengan bahasa formal lagi, Jin Yi menilai Soo Kyung benar-benar marah padanya. Jin Yi meminta maaf atas kata-kata kasarnya tadi. Soo Kyung tidak mempermasalahkan karena itu adalah kesalahannya yang mencampuri kehidupan orang lain.
Jin Yi merayu Soo Kyung agar tidak marah lagi dan mengajaknya keluar, dia akan membelikan makan malam, bersama dengan Dae Young.
“Mengapa aku harus makan dengannya?”
“Aku menyukaimu dan aku juga menyukai Oppa. Aku berharap dua orang yang aku sukai akan menjadi akrab.”
Tapi Soo Kyung tidak mau mempunyai hubungan baik dengan Dae Young. Soo Kyung kembali ke apartemennya. Jin Yi terus membujuk sampai akhirnya dia bilang bahwa dia membeli banyak iga sapi agar mereka bisa makan bertiga.
Mendengar ‘iga sapi’, Soo Kyung yang memang ingin makan daging tergoda. Soo Kyung menyetujui, tentunya dengan jaim, karena Jin Yi sangat menginginkannya. Dan kali ini dia akan menunjukan identitas asli Dae Young. Soo Kyung mengambil jaketnya lalu pergi dengan senyuman bersama Jin Yi.
Dae Young yang sudah menunggu menyapa Soo Kyung dan mengatakan Jin Yin memilih daging yang bagus. Jin Yi teringat dia lupa membeli lilin. Jika mereka makan denan lilin itu akan menghidupkan suasana. Lalu Dae Young membuatkan lilin dari kulit jeruk. Jin Yi dan So Kyung takjub melihatnya.
“Jika kalian mencicipi daging yang aku panggang, kalian akan merasa seperti akan gila. Saat aku mengatakan ‘sekarang!’ makanlah dengan cepat. Jika kalian terlambat bahkan satu detik, rasa fantastis dari dagingnya akan menghilang.”
Soo Kyung mencibir, daging panggang semuanya sama.
Dae Young tidak terima, dia menjelaskan dengan berapi-api dan panjang lebar. Orang bilang daging memilih waktunya sendiri untuk dimakan. Hal itu benar saat daging terasa manis. Memasak daging dengan benar menuntut seperti petinju yang sedang marah, dan saat daging dimasukan ke dalam mulut, rasanya mengalir di dalam seperti air terjun. Rasa dari api menyentuh ujung hidung, dan rasa yang gurih membuat langit-langit mulut lebih menderita dari KO. (mian kalo artinya jadi aneh gini…intinya mah daging panggang akan terasa lebih lezat jika dimakan di waktu yang tepat.)
Soo Kyung heran kenapa Dae Young mengatakan itu. Dae Young meminta Soo Kyung merasakannya dulu dan memasukan satu potong daging panggang ke mulut Soo Kyung. Dae Young juga menyuruh Jin Yi untuk segera makan. Soo Kyung yang merasakan kelezatan daging panggang tadi juga segera mengambil sumpitnya.
Soo Kyung makan daging panggangnya, lagi…lagi…lagi… Jin Yi dan Dae Kyung juga sangat menikmati dagingnya. (Yobooooo!! Aku mauuu…..)
Selesai. Jin Yi berpikir Happy BBQ adalah yang paling lezat sampai sekarang. Dae Young memanggang dagingnya dengan sangat baik.
Soo Kyung yang tadinya tersenyum kembali memasang wajah jaim dan bertanya pada Dae Young. Di bumi ini, apa yang Dae Young lakukan untuk hidup. Dae Young mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan ada sisa bumbu daging di mulut Soo Kyung dan memberikan tisu.
Soo Kyung tetap jaim meminta Dae Young untuk tidak mengalihkan pembicaraan dan kembali bertanya apa yang dilakukan Dae Young.
Dae Young berkata dia hanya pekerja kantoran. Hanya perusahaan biasa. Soo Kyung kembali bertanya nama perusahaannya. Dae Young berkata dia akan memberitahu Soo Kyung pelan-pelan, nanti.
“Mengapa kau akan memberitahuku nanti? Apakah kau benar-benar bekerja di sebuah perusahaan? Karyawan macam apa yang tidak pergi ke kantor setiap hari. Kau pergi keluar sepanjang hari dan juga malam. Mengapa kau bekerja semaumu?”
Dae Young terlihat tidak nyaman, tapi dia masih menahannya dan berkata perusahan tempatnya bekerja memiliki waktu kerja yang fleksibel. Tapi Soo Kyung tetap ingin tahu, perusahaan apa yang bisa seperti itu.
Dae Young sedikit ragu, lalu menjawab, “Perusahaan asuransi.”
Soo Kyung bertanya lagi, kenapa Dae Young perlu waktu yang lama untuk mengatakannya, apakah benar Dae Young bekerja di perusahaan asuransi.
“Itu benar!” Dae Young mulai kesal.
“Bukti? Apa kau punya bukti?!”
Dae Young kesal, Soo Kyung seperti orang tidak akan tahu bahwa dia bekerja di kantor pengacara, Soo Kyung terus menanyakan berbagai macam bukti. Dae Young berdiri dan pergi dari sana dengan kesal.
Soo Kyung menyuruh Jin Yi melihatnya, Dae Young kabur karena dia ketahuan berbohong. Dae Young tetap terlihat aneh, dia tahu Dae Young akan seperti itu. Tidak heran, Soo Kyung tahu dia aneh dari awal.
Dae Young pulang ke rumah dan mengambil sebuah benda. Lalu keluar lagi.
Jin Yi merasa Dae Young pasti marah karena Soo Kyung menginterogasinya seperti itu. Soo Kyung heran Jin Yi masih membela Dae Young, apa yang dilihat Jin Yi darinya.
Dae Young muncul dihadapan Soo Kyung dan menyodorkan benda itu yang ternyata adalah plakat, dengan cemberut. ““Raja Asuransi, Go Dae Young” Kau lihat kan? Namaku adalah Go Dae Young.”
Jin Yi tersenyum, perkiraan benar bahwa Dae Young memang benar-benar bekerja di perusahan asuransi.
“Kau seharusnya memberitahuku bahwa kau bekerja di perusahaan asuransi dari awal. Mengapa kau menyembunyikannya?”
“Jika aku mengatakan bahwa aku bekerja di perusahaan asuransi, orang akan menjauh dariku. Mereka berpikir aku mungkin akan membuat mereka membeli asuransi. Jadi aku tidak mengungkap pekerjaanku sampai aku dekat dengannya.” Jelas Dae Young masih dengan kesal.
Jin Yi berkata tidak ada orang yang bisa melakukan pekerjaan asuransi seperti Dae Young. Tentu saja, walaupun dia terlihat begitu, Dae Young bilang dirinya adalah orang yang memiliki kemampuan.
“Tentu saja Oppa, you are the best best man.” Jin Yi lalu mengambil plakat itu dari Dae Young.
Dae Young lalu mengeluarkan jurusnya merayu Soo Kyung untuk membeli asuransi. Karena Soo Kyung memiliki pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi, dan karena Soo Kyung melampiaskannya pada makanan. Dia usia Soo Kyung dan tinggal sendirian, jika Soo Kyung menderita sakit yang serius, biaya rumah sakit, biaya perawatan, Soo Kyung juga tidak bisa mendapatkan gaji saat Soo Kyung di rumah sakit. Itu menakutkan walaupun hanya memikirkannya. Jadi Soo Kyung butuh sesuatu seperti asuransi.
“Kau tidak punya asuransi kan?”
“Tidak. Aku punya.” Ujar Soo Kyung sewot.
“Kau punya? Perusahaan mana? Apa saja yang mereka cover? Apa kau punya kontrak?”
“Lupakan. Aku tidak akan membeli asuransi.”
“Noona, tidak jadi masalah jika kau memiliki banyak asuransi. Belilah satu.” Dae Young tetap mencoba.
Soo Kyung berjalan pergi dari sana. Dae Young masih berteriak, jika Soo Kyung punya waktu bicara dengannya, mungkin Soo Kyung akan berubah pikiran. Dae Young juga berjalan pergi dari sana.
Jin Yi yang sedari tadi foto-foto dengan plakat itu, menemukan sesuatu di bagian bawahnya. Dia merasakannya dengan tangan.
***
Soo Kyung menghubungi Kyung Min, menceritakan tentang Dae Young yang ternyata setelah mereka dekat dia menawarkan Soo Kyung asuransi. Kyung Mi bertanya mengapa Dae Young mendekati Jin Yi, bukankah keluarga Jin Yi sangat miskin sehingga dia tidak punya uang untuk asuransi.
Walaupun keluarga Jin Yi miskin, tapi teman-temannya kaya. Setelah dia dekat dengan temannya Jin Yi, dia kan menjual asuransi. Jika memang begitu, Kyung Mi merasa Dae Young bukan orang yang mencurigakan. Dia bahkan memiliki pekerjaan.
(Saat menelpon Kyung Mi digoda oleh suaminya, lalu Kyung Mi menindih-nindih suaminya agar dia diam)
“Walaupun dia tidak mencurigakan, dia memiliki motif tersembunyi. Dia menggunakan orang untuk targetnya. Aku benar. Dia aneh sejak awal. Sesuai dugaan, naluriku tidak salah.”
***
Jin Yi menelpon ibunya. Dia baru tahu jika ada gedung yang dibuat ayahnya di dekat tempat tinggalnya. Jin Yi juga menceritakan tentang Dae Young, pria yang dia sukai. Dia sangat keren. Jin Yi tersenyum.
***
Flashback.
Pak Penjaga terkantuk-kantuk di pos jaganya. Dia melihat Dae Young berjalan keluar dan bertanya Dae Young akan kemana larut malam sepeti itu. Dae Young menjawab dia akan olah raga.
Seorang wanita menyalakan musik di ponselnya dan mendengarkannya lewat headset. Musiknya kencang. Seseorang mengawasinya dari jauh. Wanita itu menoleh tapi tidak ada siapapun. Wanita itu kembali berjalan.
Orang yang mengawasinya tadi, seorang pria memakai jaket hitam dan topi hitam berlari mendekat dan memukul kepala wanita itu dengan sesuatu yang berkilau ketika terkenan cahaya. Wanita itu roboh. Si penyerang menghela nafas cepat.
Fashback end. (Flashback ini adalah flashback kejadian penyerangan yang Hak Moon katakan di kantor pengacara dan dibaca artikelnya oleh Manajer Jang dan yang lain.)
***
Bersambung ke episode 3 ~ minggu depan
Komentar:
Hmm… wajar aja sih jika Dae Young terlihat sok kenal sok dekat dengan orang kaya, dan tidak ingin mengungkapkan jati dirinya. Dae Young juga pintar memuji orang lain. Itulah yang dibutuhkan seorang agen asuransi. Dan memang waktu kerjanya fleksibel tidak mengharuskan kita masuk kantor setiap hari. (Pengalamaannn..pernah kerja diasuransi, tapi belum sebulan dan belum dapat klien sudah berhenti, ehhehehe..)
Tapi, dari flashback di akhir episode, aku yakin itu adalah Dae Young yang melakukan penyerangan. Dilihat dari postur tubuh dan dari lekuk wajah walau dalam kegelapan. Juga benda berkilauan yang dipakainya untuk memukul kepala wanita itu. digambar memang tidak terlihat jelas, tapi jika menonton langsun dan jeli, itu adalah plakat yang ditunjukan Dae Young pada Soo Kyun dan Jin Yi.
Juga saat Jin Yi menemukan sesuatu menempel di bagian bawah plakat itu dan merasakannya dengan tangan. Walaupun tidak terlihat jelas, aku yakin itu noda darah.
Dae Young….siapa kau sebenarnya? Apa motifmu?
wuaaa...tiap akhir episode bikin penasaran, kenapa tayangnya harus 1minggu sekali sih?
ReplyDeletedae young benar-benar mencurigakan. ceritanya lumayan seru!!!
ReplyDeletesemanagt terus kak buat sinopsisnya :)
iya nih mba... siapa sebenarnya Dae young? dan jika memang benar dia pelakunya, apa sebabnya dia melakukan itu. hmmmmmm membingungkan. tapi makananya bikin aku ngiler. kayaknya enak banget.nyam,nyam,nyam.
ReplyDeleteseruu ... kuliner dan cerita detektif digabung jadina keren pisan,htrnuhun teh mumu
ReplyDeleteMakasih mba mumu. Fighting!
ReplyDelete-yumenas-
Bisa jadi wanita itu adalah orang yg menolak membeli asuransi dr dae young.
ReplyDeleteika
*Mau nebak2 ah* Dae Young ngelakuin itu bt klien.nya, dg kesepakatan dlu sma si klien, mrka yg jd korban ceritanya lgi btuh bingit dana. Dengan alasan kecelakaan/pun kematian dana asuransi yg klwr lbih gede. *ngarang.com XDD
ReplyDelete#drama ini cukup menarik di ikuti, dg adanya mystery.nya,acra tebak2 juga+makan2nya *bikin ngeces lht cara mkan nya :-D
Mungkin dgn kejadian2 begitu,akan byak yg khawatir dan membeli asuransi.
ReplyDeleteklo menurut sya dae young itu pemilik blog yg slalu memposting bekas makanannya setiap menikmati makanan enak
ReplyDeleteMau ikutan tebak2 buah manggis jg deh sm drama ini. Klo mnurut sy, pemilik blog kuliner itu sdh pasti DY. Tp, klo yg plaku pmukulan yakin g' yakin... Bisa sih itu semacam ktakutan yg dbuat biar banyak yg beli asuransi. Mungkin nanti DY bakal jd tsangka sbuah kasus pcobaan/pbunuhan namun bkn dia plakunya, u/ mbuktikan alibi dia pake foto2 dr fb/twitternya JY.
ReplyDeleteYg jelas klo nntn drama ini selalu pengen makan sampai terbayang2. :)
daging panggang yg cocol sambel truz nyam,,,nyam,,,nyam,,,
ReplyDeletesumpah makanan nya enak bgt tuch,,,makin laper z baca sinopsis ini.pokony co2k bgt lah ini judul nya"mari makan"
sy z yg baca sinopsis ny z ngiler apalagi teh muzi yg nulis sinopsis ny
pada dasar ny sy suka bgt makan bukan hanya sekedar kebutuhan jd gampang lapar mata yg meneruskan sinyal2 keoncongan k perut hehehe
daging panggang yg cocol sambel truz nyam,,,nyam,,,nyam,,,
ReplyDeletesumpah makanan nya enak bgt tuch,,,makin laper z baca sinopsis ini.pokony co2k bgt lah ini judul nya"mari makan"
sy z yg baca sinopsis ny z ngiler apalagi teh muzi yg nulis sinopsis ny
pada dasar ny sy suka bgt makan bukan hanya sekedar kebutuhan jd gampang lapar mata yg meneruskan sinyal2 keoncongan k perut hehehe
daging panggang yg cocol sambel truz nyam,,,nyam,,,nyam,,,
ReplyDeletesumpah makanan nya enak bgt tuch,,,makin laper z baca sinopsis ini.pokony co2k bgt lah ini judul nya"mari makan"
sy z yg baca sinopsis ny z ngiler apalagi teh muzi yg nulis sinopsis ny
pada dasar ny sy suka bgt makan bukan hanya sekedar kebutuhan jd gampang lapar mata yg meneruskan sinyal2 keoncongan k perut hehehe
Seruuu!!!!! :D keren drama nyaa
ReplyDelete-RcS-
dae young itu leader B2ST wakakak .. bikin penasaran aja XD
ReplyDeletedri awal bca jdulny dh tertarik bwt ngikutin, soal makan,,,hmmm,, yummi bgt kykny
ReplyDeletetrus dibumbuhi dg adnya misteri2 lain soal DY,,, wah mkin tertarik lgi ma ni drama
dtunggu klanjutannya unnie_^