Sinopsis LET’S EAT Episode 4 – 2
Warning: Sebaiknya anda mengisi perut sebelum membaca sinopsis ini. Karena di dalamnya terdapat banyak gambar yang akan membuat anda merasa lapar. :)
Soo Kyung tersenyum melihat tteokbokki yang dipesan di meja lain. Saat pelayan menanyakan apakah Soo Kyung akan memesan, Soo Kyung dengan semangat menunjuk semua yang ada disana.
“Itu, itu, itu…” Dia meralat dan memesan dengan biasa. “2 porsi tteokbokki dimasak di tempat, satu mie pedas dan 1 ramen, dan… 2 tambahan telur.”
Soo Kyung mellihat sajian di atas mejanya dan menelan ludah. Hak Moon memberitahu kalau itu sudah matang semua dan mengajak Soo Kyung untuk makan.
Soo Kyung mengambil mie dan memakannya. Soo Kyung menggunakan jepit rambat. Soo Kyung terus makan dan makan, sruupp..emh…sruuppp…ah… sruuupppp….sruuupppp…haahhh….
Hak Moon hanya memperhatikannya dengan muka mupeng.
Hak Moon tersadar lalu protes menyuruh Soo Kyung makan dengan tenang. Bagaimana bisa Soo Kyung makan tteokbokki dengan tidak sopan. Soo Kyung bilang itu karena panas. (Soo Kyung ha hoh ha hoh gitu karena kepedasan dan kepanasan.)
Soo Kyung melanjutkan makannya. Hak Moon melihat pasangan kekasih yang juga makan tteokbokki disana. Si wanita menyuapi pasangannya dengan mesra. Hak Moon menatap Soo Kyung.
Flashback. Seperti kali ini, Hak Moon menatap Soo Kyung yang sedang makan tteukbokki dan tersenyum. Namun ternyata Soo Kyung ada di dua meja didepannya dan sedang makan bersama Kyung Mi. Hak Moon memiringkan badannya untuk melihat Soo Kyung karena terhalang Kyung Mi. Soo Kyung tertawa bersama Kyung Mi membicarakan pria yang Kyung Mi temui di toilet. Flashback end.
Hak Moon tersenyum memandang Soo Kyung yang masih menikmati makannya. Lalu ada telpon masuk, dari Kyung Mi untuk Soo Kyung. Hak Moon memberikan ponselnya pada Soo Kyung. Soo Kyung merasa lega mendengar kompor gasnya memang sudah dimatikan tadi pagi. Dia meminta tampahan 2 mangkuk nasi goreng.
“Sekarang aku bisa makan bebas dari semua kegelisahan.” Gumam Soo Kyung. Lagi Hak Moon tersenyum melihat tingkah Soo Kyung. (Hak Moon gak makan, Cuma liatin Soo Kyung aja nih..)
***
Kyung Mi di rumah Soo Kyung. Dia merasa senang, Soo Kyung tahu dia sedang tidak ingin di rumah dan membuat alasan seperti itu untuknya. Kyung Mi berterima kasih dan akan menggunakan kasur Soo Kyung untuk istirahat sebentar sebelum pergi. Namun malang, Kyung Mi tersandung tempat makan Barassi dan terjatuh.
Kyung Mi pun ingat dimana Barassi dan memanggilnya. Terdengar suara salakan Barassi dari luar.
Barassi dan Jin Yi jongkok di depan apartemennya. Barassi terus menyalak. Jin Yi ketakutan, mengapa Barassi menyalak lagi, jadi Jin Yi tidak bisa masuk ke rumah saat diluar dingin.
Kyung Mi keluar dari apartemen Soo Kyung. Jin Yi yang melihatnya langsung berdiri dan melipat tangan, “Siapa kau? Di apartemen 805, seorang Eonni yang sangat dekat denganku tinggal sendirian. Tapi kenapa kau keluar dari sana? Siapa kau?”
“Oh. Aku seorang teman. Temannya Soo Kyung.”
“Ah, anyeong haseyo!” Jin Yi berubah menjadi ramah seperti biasa. “Aku gadis yang tinggal disebelah, Yoon Jin Yi. Soo Kyung Eonni mengatakan untuk hati-hati pada orang yang tidak dikenal, jadi aku menirunya.
Kyung Mi: “Tetangga sebelah? Jika kau tetangga sebelahnya, maka kau adalah orang yang membawa Soo Kyung ke rumah sakit terkahir kali saat dia sakit? Oh, senang bertemu denganmu! Terima kasih banyak! Aku banyak mendengar tentangmu dari Soo Kyung.”
Kyung Mi lalu memberitahu dia mampir sebentar karena Soo Kyung meminta tolong padanya. Karena Kyung Mi adalah temannya Soo Kyung, berarti Kyung Mi adalah kakak Jin Yi juga. Jin Yi meminta Kyung Mi untuk bicara dengan biasa padanya.
Kyung Mi: “Bagaimana dengan Bara? Apakah Soo Kyung memintamu untuk menjaganya?”
Jin Yi: “Tidak. Dia berkeliaran diluar. Aku menelpon Eonni tapi dia tidak menjawab, jadi aku menjaganya.”
Kyung Mi bilang Barassi pasti mengikuti Soo Kyung keluar saat dia akan pergi bekerja. Soo Kyung itu sangat ceroboh. Dia meninggalkan ponselnya dan dia bahkan tidak tahu anjignya keluar.
Kyung Mi menerima telpon dari ibu mertuanya yang meminta dibelikan susu. Kyung Mi bilang dia akan ke supermarket di perjalanan pulang. Kyung Mi lalu pamit pergi pada Jin Yi dan memintanya menjaga Barassi.
Jin Yi yang ketakutan dirumah memilih ikut bersama Kyung Mi ke supermarket.
Di supermarket, Kyung Mi mendorong troli belanjaannya yang penuh sedangkan Jin Yi menenteng keranjangnya yang masih kosong. Kyung Mi mengeluh dia sudah memiliki dua anak laki-laki, tapi suaminya menginginkan seorang anak perempuan. Jin Yi tertawa mendengarnya.
Jin Yi kemudian berlari mengambilkan susu untuk Kyung Mi. Kyung Mi meralat, bukan susu yang dipegang Jin Yi, tapi yang paket 1+1 disampingnya. “Kami memiliki keluarga yang besar jadi kami perlu membeli susu yang murah dan jumlahnya banyak.” Kyung Mi bertanya bagaimana Jin Yi datang tanpa membeli apapun.
“Kartuku sudah dihentikan jadi aku mencoba untuk hidup dengan hemat. Sebenarnya, aku ikut bukan karena asa sesuatu yang akan aku beli, tapi karena aku takut tinggal sendirian.”
Jin Yi bertanya apakah Kyung Mi mendengarnya juga dari Soo Kyung, tentang seorang wanita yang meninggal di rumahnya Jin Yi. Kyung Mi tersenyum. Jin Yi berpikir hantu wanita itu ada di dalam rumahnya.
Kyung Mi tertawa, “Kau terdengar persisi seperti saat Soo Kyung ketakutan saat dia mulai hidup sendirian.”
Jin Yi: “Apa? Dia ketakutan juga? Aku tidak berpikir dia akan seperti itu. saat hantu muncul, ‘tinggalkan rumahku’. ‘apakah kau tidak tahu itu adalah kekerasan untuk masuk tanpa ijin ke rumah orang lan semaumu?’ Dia akan mengatakan itu.”
Kyung Mi: “Tidak mungkin, dia rewel dan memintaku untuk tidur sepanjang waktu karena dia ketakutan.”
Jin Yi tersenyum, ternyata Soo Kyung juga seperti itu. Dia kira hanya dia yang seperti itu.
Kyung Mi bercerita, setelah Soo Kyung tinggal bersama orang tuanya, dia menikah dan langsung keluar, dia tidak pernah punya kesempatan hidup sendirian. Itu adalah kali pertamanya Soo Kyung hidup sendirian setelah dia bercerai, jadi itu pantas saja untuk Soo Kyung merasa ketakutan. Lalu Kyung Mi terdiam, sadar keceplosan bicara.
“Bercerai? Soo Kyung Eonni bercerai?” Jin Yi terkejut.
“Ini adalah sebuah rahasia dari Soo Kyung bahwa aku memberitahumu ini, oke?”
Jin Yi mengiyakan. Lalu berkata tetap saja Soo Kyung berhasil mengatasinya. Dia tidak takut lagi, dan dia bagus dalam melakukan semuanya sendirian. Kyun Mi membenarkan. Tapi walaupun Soo Kyung seperti itu, ada satu hal yang tidak bisa dia lakukan sendirian.
“Apa itu?”
“Makan sendirian. Dia sangat menyukai makan, tapi dia tidak bis makan sendirian.” Kyung Shik tertawa, lalu melanjutkan. “Dia berpuran-pura menjadi angkuh dan kuat di luar, tapi dia lembut di dalam. Jadi kau harus menjadi yang pertama dan katakan, ‘Eonni, mari makan bersama’. Lakukan itu untukku, oke?”
Jin Yi tersenyum mengiyakan.
Kyung Mi mendapat telpon kembali, kali ini dari pihak bank.
Kyung Mi menjawab dengan kesal, “Aku bilang adik iparku akan membayar bunga pinjamannya. Jadi hubungi adik iparku.”
“Ya, seperti itu, kami sudah berbicara dengannya. Dia bilang bahwa Choi Kyu Shik akan membayarnya.”
Mata Kyung Mi membesar, “APA?”
***
Hari sudah malam. Do Yeon meminta Soo Kyung menyalin sebuah berkas. Do Yeon melihat Soo Kyung mencari sesuatu. Soo Kyung berkata dia mencari penjepit rambutnya, dia masih memilikinya saat makan siang.
Hak Moon keluar ruangan dan bertanya apakah semuanya sudah siap pulang. Do Yeon berkata dia dan Soo Kyun masih memiliki pekerjaan untuk mengurus suatu tuntuta, jadi mereka akan lembur. Kyu Shik bilang dia ingin membantu, tapi istrinya memintanya untuk pulang cepat.
Kalau begitu, Hak Moon pun pamit dan sampai bertemu besok. Hak Moon dan Kyu Shik berjalan pergi.
“Pengacara Oh, apakah kau ingin memulai bekerja setelah memesan makan malam?”
“Aku sedang diet. Benar…seorang pria baru-baru ini mengatakan padaku untuk tidak diet. Pria itu…mengatakan bahwa aku terlihat seperti Jang Yoon Ju.” Do Yeon tertawa senang.
Soo Kyung menanggapinya dengan biasa. Soo Kyung berjalan menuju mesin fotocopy, Do Yeon mengikutinya di belakang masih sambil bercerita. Bahwa pria itu mulia bicara tidak formal padanya dan memintanya untuk berteman. Itu kedua kalinya kami bertemu satu sama lain.
“Lalu kau pikir, apa yang aku katakan?” Do Yeon pengen banget ditanya.
“Apa yang kau katakan?” Soo Kyung masih sambil bekerja.
“Aku bilang, ‘ya’.” Do Yeon tertawa, dan terus membuntuti Soo Kyung. “Tapi pria ini benar-benar lucu. Mengapa dia mengatakan padaku tentang cinta pertamanya? Pria biasanya mengatakan pada gadis yang mereka sukai tentang cinta pertama mereka, kan? Lalu apakah kau tahu apa yang aku lakukan lagi? Aku hanya mendengarkan seperti aku tidak tertarik. Sebagai tambah, dia menyentuhku..Mengapa para pria seperti, sungguh? Aku tidak tahu!”
Soo Kyung tak bereaksi apapun. Do Yeon kembali bertanya, “Kepala Lee, apakah kau penasaran tentang siapa pria itu, kan?”
“Ya…” Soo Kyung masih sambil fokus pada pekerjaannya.
“Aku tidak bisa memberitahumu. Itu sebuah rahasia.” Do Yeon tertawa, Do Yeon berpikir Hak Moon akan cemburu jika dia mengetahuinya.
Soo Kyung menatapnya dengan pandangan………., dan bergumam, “Apa?”
***
Rumah Kyu Shik. Kyu Shik masuk kamar, Kyung Mi yang sudah menunggu dipinggiran kasur mengambilkan jaket dan tas Kyu Shik untuk disimpan. Kyung Mi membelai wajah Kyu Shik dan mendorongnya ke atas kasur.
“Mengapa kau seperti ini?” tanya Kyu Shik. Kyung Mi tak menjawab dan duduk di atas badan Kyu Shik. Kyu Shik tersenyum senang, Kyung Mi menyuruhnya pulang cepat karena hal itu. Kyu Shik genit-genit ke Kyung Mi, dan bilang diluar ada orang tuanya.
Kyung Mi membelai pipi Kyu Shik lagi dan bicara pelan, “Benar, jadi jangan membuat kegaduhan… Okay.” Kyung Mi menampar pipi Kyu Shik.
Kyu Shik kesakitan. Kyung Mi menutupkan bantak ke wajah Kyu Shik dan memukulinya dengan tenaga penuh.
“Ada apa ini?”
“Jangan tanya. Jangan tanya dan terima saja dulu pukulannya.” Kyung Mi melotot, lalu memukuli Kyu Shik lagi. Kyu Shik tertawa dan bilang dia akan melakukannya.
Kyung Mi memiting Kyu Shik dan menutup mulutnya menyuruh diam. (Aku melihat Kyung Mi aslinya ketawa deh pas terakhir ini.)
***
Seperti di awal episode, Soo Kyung berjalan sendirian di jalan itu. Dia merasa ada yang mengikuti dan melirik ke belakang, tapi tidak ada siapapun. Soo Kyung berjalan dengan takut, dan berusaha mencuri lihat ke belakang. Di belakangnya memang ada seorang pria yang mengikutinya.
Soo Kyung mempercepat langkahnya dan berlari. Pria yang mengikutinya juga ikut mempercapt langkahnya.
Soo Kyung kemudian melihat Dae Young dan memanggilnya, “Goo Dae Young!” Soo Kyung berlari menghampirinya. Soo Kyung menoleh ke belakang, tapi tidak ada orang.
“Mengapa kau tiba-tiba bertingkah seperti ini Noona? Oh, aku kira karena kau mendengar tentang aku yang menyelamatkan Gae Baraa, huh?”
“Kau menyelamatkan Barassi? Apa yang kau katakan?”
Ternyata yang mengikuti Soo Kyung tadi adalah Hak Moon. Hak Moon bilang tentu saja Soo Kyung naik bis. “Dilingkungannya ada kasus penyerangan, wanita itu tidak memiliki rasa takut.”
Hak Moon duduk diam di mobil. Ketika akan menjalankan mobil, dia melihat penjepit rambut Soo Kyung tertinggal. Hak Moon memandangi penjepit rambut itu. Kemudian…
Flashback. Hak Moon menemui Soo Kyung, dengan malu-malu dia memberikan sebuah kotak hadiah. Hak Moon langsung berlari. Soo Kyung melihat kotak yang berisi penjepit rambut itu dan menghela nafas.
Hak Moon membeli kopi di dekat tangga. Lalu dia melihat Soo Kyung dan Kyung Mi berjalan menuju ke dekat tempatnya berdiri. Hak Moon tersenyum melihat Soo Kyung yang tertawa lepas bersama Kyung Min. Namun, senyumnya memudar ketika mereka lewat di depannya dan Hak Moon melihat penjepit rambut yang dia berikan pada Soo Kyung tadi dipakai Kyung Mi. Hak Moon menjatuhkan gelas kopinya.
Hak Moon sedang menulis di perpustakaan, dia menghela nafas kesal dengan kejadian tadi. Dia lalu menguatkan hatinya dan melanjutkan menulisnya.
Hak Moon sudah jadi pengacara. Dia melihat resume Soo Kyung di tangannya dan tersenyum. Soo Kyung masuk ke ruangannya. Dia adalah calon pekerja wanita yang akan wawancara jam 3 sore.
Hak Moon berpose semenarik mungkin, tak lupa dengan senyumannya mempersilahkan Soo Kyung duduk.
Soo Kyung duduk dan berkata, “Senang bertemu denganmu untuk pertama kalinya. Saya Lee Soo Kyung.”
Senyum Hak Moon memudar, “Apa? Untuk pertama kalinya?”
“Maaf?”
Hak Moon mencondongkan badannya ke depan, “Kau bilang ini pertama kalinya untukmu, kan?”
Hak Moon meremas resume Soo Kyung yang ada ditangannya. Flashback End.
Hak Moon menggelengkan kepala. Hak Moo bertanya pada dirinya sendiri, dia akan membalas Soo Kyung sebanyak dia merasa sakit, tapi mengapa dia kembali ragu-ragu. “Kembali ke akal sehatmu!”
Hak Moon melemparkan penjepit rambut milik Soo Kyung keluar.
***
Dae Young berjalan pulang ke apartemen bersama Soo Kyung. Dae Young berkata dia menyelamatkan Gae Bara, dan dia juga menyelamatkan Soo Kyung saat dia terkena usus buntu.
“Wow! Aku menyelamatkan dua nyawa di rumahmu.” Dae Young menggoda Soo Kyung yang terlihat kesal.
“Eonni! Oppa! Mengapa kalian baru pulang sekarang?” Jin Yi senang melihat mereka pulang.
Soo Kyung mengambil Barassi dari pangkuan Jin Yi: “Mengapa kau ada diluar?” (maksudnya pada Barassi)
Jin Yi: “Menakutkan untuk tinggal di dalam rumah. Aku berpikir ada hantu di rumahku.”
Dae Young: “Hantu?”
Jin Yi membenarkan, saat dia membawa Bara pulang ke rumah, dia memandang ruangan dan mulai menyalak. Bahkan gelas bergerak sendiri. Interkom juga menyala sendiri saat tidak ada siapapun di luar. Jin Yi juga mengecek CCTV, untuk mengetahui jika dia salah. Tapi dia diberitahu bahwa CCTV di lantai 8 rusak sejak kemarin malam.
Soo Kyung terkejut. Saat lingkungan mereka berbahaya, bagaimana bisa CCTV tidak beroperasi. Dae Young bertanya apakah Jin Yi mengatakan bahwa hantu juga membuat CCTV rusak. Jin Yi mengangguk. Dae Young bilang itu tidak masuk akal.
“Aku tidak bercanda. Itu benar-benar hantu.”
“Tidak ada hal semacam itu. Aku akan menunjukkan padamu bahwa disana tidak ada hantu.” Dae Young mengambil Barassi dari pangkuan Soo Kyung.
Soo Kyung menanyakan mengapa Dae Young mengambil Barassi. Dae Young bilang dia harus memeriksan jika Barassi benar-benar menyalak hanya saat ada di apartemen Jin Yi. Dae Young masuk, dikuti Soo Kyung dan Jin Yi.
Dae Young melepaskan Barassi di dalam rumah. Soo Kyung berjalan melewati Dae Young.
“Whoa!!” Dae Young terkejut menunjuk ke bawah.
Jin Yi yang hanya berdiri di dekat pintu panik, “Ada apa? Apakah kau melihat hantu?”
Dae Young sedikit berlari menghampiri Soo Kyung, “Tidak. Aku melihat sesuatu yang lebih mengejutkan daripada itu. Noona…” Dae Young jongkok dan menunjuk kaki Soo Kyung, “Tidakkah stocking-mu memiliki sebuah lubang di area betis? Hahahhaha..” Dae Young tertawa menunjuk bolongan di stocking Soo Kyung. (Saya juga gak kuat untuk gak ketawa ngakak.. ;p)
Soo Kyung tidak menanggapi, dia bilang Barassi tidak menyalak dan akan membawa Barassi pulang. Namun Barassi tiba-tiba menyalak. Jin Yi menunjuk Barassi yang akhirnya menyalak. Terdengar suara jangkrik. Dae Young mengambilnya, dia pikir Barassi menyalak karena jangkrik itu.
Dae Young membuangnya keluar lewat jendela, “Lihat! Sejak aku membuang jangkriknya, dia tidak menyalak, kan?”
Jin Yi: “Lalu bagaimana dengan itu? Bagaimana gelasnya menjadi pecah?”
Dae Young berjongkok di depan gelas. Melihat masih ada air yang tersisi, itu pasti bukan gelas kosong. Jin Yi bilang dia ingin membuat citron tea (waktu itu ku kira madu..), jadi dia menuangkan air panas.
“Bingo. Mejanya dingin dan gelasnya panas. Itu tergelincir karena perbedaan suhu.” Jelas Dae Young.
Jin Yi: “Lalu bagaimana dengan interkom?”
“Interkom di tempatku juga sering menyala dan mati sendiri. Karena apartemennya sudah tua. Aku pikir mesinnya rusak.” Ujar Soo Kyung.
Dae Young bilang tidak ada yang namanya hantu. Walaupun begitu, Jin Yi merasa takut tinggal sendirian. Lalu Dae Young haruskah dia memberikan makanan yang bisa mencegah hantu menyerang Jin Yi. Jin Yi bertanya apakah ada hal semacam itu.
Sedangkan Soo Kyung yang awalnya bersiap pulang, mendengar kata makanan, dia langsung waspada dan menelan ludah.
***
“Sejak dahulu, kau tahu bahwa kacang merah adalah obat ajaib untuk mengusir hantu, kan?” Dae Young menyendok mie kacang merah ke mangkuknya, “Tapi mengapa kau datang bersama kami untuk makan, Noona?”
Soo Kyung melipat tangan, “Aku tidak bisa tinggal diam berhutang budi pada siapapun. Karena kau menyelamatkan Barassi-ku, aku akan membayar makanannya.”
Jin Yi tersenyum, “Ini pertama kalinya aku makan mie cincang dengan kacang merah. Apakah hal semacam ini lezat?”
Ting! “Apa? Hal semacam ini?” Dae Young terkejut dengan gaya khasnya sebelum mendeskripsikan kelezatan makanan.
Hmmm, Dae Young berdehem dan menjelaskan, “Seperti memulai sebuah pesta, rasa awalnya adalah manis. Mie yang kenyal menyentak mulutmu dan membuat hatimu keluar. Saat kau memulai untuk memakannya, dumpling kecil ini muncul, haruskah aku mengatakan itu seperti cinta yang tumbuh kembali saat dalam tingkat kejenuhan? Dan apakah kau menambahkan garam atau apakah kau menambahkan gula, rasanya benar-benar berbeda.”
Soo Kyung menggerutu, mengapa penjelasan Dae Young begitu panjang, mereka bisa mengetahuiny saat memakannya. Senyum Dae Young menghilang.
“Jin Yi, mari makan!”
Makanlah mereka bertiga dengan lahap. Sruuppp sruuppp sruuppp… Soo Kyung bahkan sampai menyendok airnya dan menjilati tangannya. Selesai.
Jin Yi bilang makanannya lezat. Lalu dia bertanya pada Dae Young jika setelah dia makan itu tapi dia tetap takut hantu, dia pikir dia tidak seharusnya berkata bahwa dia akan tinggal sendirian.
“Hei, apa yang begitu ditakutkan tentang hantu? Hal paling menakutkan saat kau tinggal sendirian bukanlah hantu, tapi orang.” Ujar Dae Young.
Soo Kyung membenarkan, “Itu benar. Saat aku pulang ke rumah sebelumnya. Jantungku berdebar kencang, karena aku merasa seperti seseorang mengikutiku.”
Dae Young mengambil celah ‘jantung berdebar’ nya Soo Kyung untuk menawarkan asuransi, tentu saja Soo Kyung menolak. Itulah sebabnya dia tidak akan pergi makan bersama dengan Dae Young, tapi karena dia takut untuk memesan dan makan sendirian jadi dia datang.
Jin Yi: “Kau juga seperti itu? Bahkan bagiku, aku benci ketakutan di malam haru dan paling makan sendirian saat tinggal sendirian. Maka, bagaimana kalau kita bertiga makam bersama dikemudian hari?”
Soo Kyung: “Tiga? Orang ini?”
Dae Young ngambek, “Tidak masalah jika kau tidak mau. Aku juga tidak mau bergabung.”
Jin Yi: “Hei, kau tidak bisa keluar, Oppa. Oppa, kau paling tahu restoran terkenal dan bagaimana caranya makan dengan enak.”
Dae Young mengangguk dua kali (cuit, cuit), Soo Kyung menatapnya sebal. Dae Young pun memalingkan wajahnya.
(Jin Yi mengajak mereka membuat grup makan, kayaknya karena permintaan Kyung Mi untuk mengajal Soo Kyung makan bersama deh…)
***
Pak Penjaga memperbaiki CCTV yang rusak di lantai 8. Pak Tukang berpikir seseorang merusaknya dengan sengaja. Seseorang memotong kabelnya. Pak Penjaga heran siapa yang memotong kabelnya. Mundur ke belakang, dekat sepeda. (aku agak curiga sama sepeda ini. Sebelumnya di interkom Jin Yi sepesa itu ada di depan pintu Jin Yi, lalu sekarang ada di depan pintu Dae Young. Sebenarnya itu sepeda milik siapa?)
***
Sementara Soo Kyung membayar makanan, Dae Young membuatkan kopi untuk mereka bertiga. Jin Yi menilai Dae Young memiliki tatakrama yang bagus juga. Tentu saja Soo Kyung tidak menanggapinya.
Jin Yi: “Mari berkumpul makan untuk bersama, oke?”
Soo Kyung: “Aku akan melakukannya untuk sekarang. Jika aku tidak menyukainya, aku akan pergi kapanpun.”
Dae Young: “Aku belum pernah melihat seseorang yang benar-benar pergi setelah mengatakan itu.”
Soo Kyung sebal dengan perkataan Dae Young itu. Dae Young memberikan kopinya. Jin Yi mengajak mereka bersulang, karena mereka sudah memutuskan untuk berkumpul. Bersulang apanya kata Dae Young meminum kopinya.
Jin Yi: “Mari bersulang. Untuk kepentingan grup makanan lezat kita! Cheers.”
Dae Young: “Cheers.”
Soo Kyung dengan ogah-ogahan: “Cheers.”
Dae Young beberapa kali mengatakan ‘cheers’ meledek Soo Kyung.
***
Bersambung ke episode 5 ~
Komentar:
Ooohh, Hak Moon itu mau balas dendam, tapi dia malah masih suka terpesona pada Soo Kyung. Hak Moon ingin balas dendam karena cintanya ditolak, dan Soo Kyung tidak mengenalinya saat Hak Moon sudah jadi pengacara. Tapi aku rasa Soo Kyung benar-benar tidak mengenalinya, karena kan waktu kuliah Hak Moon culun, pas udah jadi pengacara jadi keren… hehe… Lagian Hak Moon juga ngasih hadiahnya begitu aja. Gimana Soo Kyung mau tertarik..
Hmmm,,aku merasa mulai akan ada hubungan antara Soo Kyung dan Dae Young nih. Mereka sebel-sebelan, kan kalau di drama banyak cinta yang dimulai dari sebel-sebelan, hehe.. Lalu karena Jin Yi mengajak mereka membuat grup, mereka akan semakin sering bersama kan.
Intermezo:
Aku penasaran dengan Jang Yoon Ju yang Dae Young bilang mirip sama Do Yeon, aku cari fotonya, emang agak mirip lho.. Coba cek berikut fotonya ini:
Bwahahaha si HK gmn mau balas dendam tp masi demen ama SK
ReplyDeleteSi DY ko ngeboong mulu y ckckck, tuh kan kyknya emang DY mencurigakan nih ><
Aduuh bener" nih, makana'a bkin gak tahan iman ><, salah memang baca ini saat perut kosong
Eonie preview ep 5 gak ada ya?
Beh makanannya enak2 bgt untung pas baca pas hbis mkn.hehe
ReplyDeleteTp yg aku heran kok soo kyung gak gendut2 ya pdhl mknnya byk.
Beh makanannya enak2 bgt untung pas baca pas hbis mkn.hehe
ReplyDeleteTp yg aku heran kok soo kyung gak gendut2 ya pdhl mknnya byk.
Ngi to the ler ngiler eoniii hihiiii
ReplyDeleteya ampyuuunnn... makanaaannnyaaaa bener2 deh. pdhal aku baru slse makan pas baca ini.. klo org hamil nontn ni film kayaknya bakal repot tuh suaminya hhehe..
ReplyDeleteyeah!! akhirnya keluar juga kelanjutannya....
ReplyDeletegumawo mumu...ini drama emang bkin penasaran plus bkin ngiler ajj deh,,makanannya mak nyuss deh keknya...hahahah jd laper lg
eonni, yg diputar pas mereka mkn mie kacang merah itu lagunya siapa? Familiar bgt, lupa sampai sy ulang tp g' bs ingat jg. Gomawo! :)
ReplyDeletekak ...mau minta tlong blerh ngak ...tlong buat sinop ..cerita jackal is coming ..... tlong kak ,...ku mahu thu jln crtanya .....
ReplyDeleteWaaaaaaah beneran ngiler thu liat makanan bawaanny lapar mulu.. oeni hwaiting d tunggu minggu dpn hehehe
ReplyDeletedari episode 1 sampai episode 4, makanan yang membuat ku ngiler cuman....tteokbokki dalam episode 4 ini.....
ReplyDeletekayanya enak benget gitu, apalagi waktu soo kyung makannya pake telur rebus ...............
untuk hubungan antara Soo Kyung dan Dae Young, aku malahan gak terlalu berharap.... sebagai tetangga yang ogah-ogahan tapi mau (kalo ada makanan), menurutku itu sudah cukup....... suka ngikik sendiri......
karena yang paling ditunggu2 adalah kejadian
Onnie lanjutin sinopsisnya dong ....ga sabar nunggu eps5 ...
ReplyDeletega sabar baca ep 5
ReplyDeletedi tunggu ya oennie
Di korea org2 suka makanan pedas ya, jadi laper n ngilerrr deh
ReplyDeleteKim Hak Dong ganteng y...
ReplyDeleteIntermezo mb mumu lucu...pas scene Do Yeon jg suka ngakak sendiri...