Sinopsis GOLDEN RAINBOW Episode 11 – 2

Sebelumnya di Bagian 1

Anak-anak Kim memakan pizza (duh, ni pizza..di Let’s Eat juga ada… hehe..) dan ayam yang dibelikan Eok Jo. Man Won heran Eok Jo membelikan mereka semua itu. Baek Won merasa sepertinya Eok Jo sudah mendapat pekerjaan yang baik. Lalu Young Won bertanya apakah mereka benar-benar akan pindah ke rumah hamburger itu. Young Won ingin tidur di lantai dua. Yeol Won juga, rasanya seperti mengambang.

“Aku masih tidak percaya. Paman…sudah baik kepada kita. Katanya jika seseorang tiba-tiba berubah, mereka mati. Mungkinkah dia akan meninggalkan kita di tengah malam tanpa kita sadari?” tanya Shib Won.

Baek Won tersenyum, “Jangan khawatir, paman kan membawa kita kesini agar kita bisa tinggal bersamanya.”

Young Won memberikan ayam untuk Baek Won cicipi. Baek Won mengelus kepala Young Won. Dia lalu berkata pada Man Won, sepertinya mereka terlalu membebani Eok Jo. Baek Won juga menyesal telah bersikap kasar pada Eok Jo, ternyata selama ini dia orang yang baik.

Tapi Shib Won mengtakan Se Ryul tidak menyukai mereka. Bahkan dia menyuruh Man Won pergi bekerja. Man Won bilang dia memang harus melakukan sesuatu. Dia tidak bisa menjadi beban baginya.

Berbeda dengan anak-anak Kim yang makan pizza dan ayam goreng. Eok Jo dan keluarga makan masakan yang enak dan daging sapi. Lain dengan Eok Jo dan Soo Pyo sangat menikmatinya, Se Ryun terlihat tidak suka.

Eok Jo jua bertanya apakah Se Ryun sakit, dia biasanya suka daging sapi tapi sekarang terlihat seperti jijik. Se Ryun beralasan di saat seperti itu bagaimana dia bisa makan daging sapi. Soo Pyo bertanya apa masalahnya, masalah rumah sudah beres, apalagi yang harus dikhawatirkan.

“Sekarang ini, mereka masih kecil dan kita bisa menganggap ini sebagai perbuatan baik tapi mereka akan tumbuh besar! Apa yang akan kau lakukan?!”

“Aku sudah bilang aku bisa menyelesaikan semuanya!”

“Kau pikir aku hanya memikirkan kepentinganku sendiri?! Di depan anak-anak, kau telah membuatku malu! Kau berteriak padaku…”

Eok Jo meminta maaf. Se Ryun kembali mempermasalahkan jumlah anak-anak Kim. Dari semua biaya anak-anak itu, mereka bisa membelikan Soo Pyo lebih dari 10 pakaian. Soo Pyo menyela, dia tidak butuh banyak pakaian, dia hanya perlu makan yang banyak.

Se Ryun bilang pokoknya untuk menjada anak-anak yang tidak ada hubungannya dengannya, dia tidak akan melakukan itu. Jika mereka akan hidup seperti itu, dia akan mengakhiri semuanya. Eok Jo membujuk, mengapa Se Ryun seperti itu dan meminta Se Ryun untuk tidak seperti itu.

“Orang harus memiliki rumah, memiliki mobil, dan harus memiliki rumah tangga, kau setuju kan? Setelah bersusah payah mencari uang, kau memberi makan anak orang lain?” Se Ryun mengeluh kepalanya sakit, dia bisa melihat masa depannya begitu gelap. Eok Jo kembali membujuk Se Ryun untuk tidak begitu, Man Won sudah dewasa dan akan mengurus dirinya sendiri. Eok Jo meminta Se Ryun bertahan satu tahun saja. Sebagai gantinya, dia akan memberikan Se Ryun tas bermerek dan kosmetik setiap bulan.

Mata Se Ryun langsung membesar dan merasa senang. Dia menyuapi Eok Jo. Soo Pyo melihatnya dengan kesal.

***

Jung Shim melihat berita tentang Han Joo di koran. Do Young masuk dan menyapa Jung Shim. Jung Shim bertanya darimana saja Do Young hingga melewatkan makan malam. Do Young bilang dia berpikir, dia harus mulai belajar sekarang. Jung Shim meminta Do Young mendekat.

“Anak perempuan yang kau bawa waktu itu, kau ingat? Siapa namanya?”

“Baek Won. Kim Baek Won.”

“Baek Won?” Jung Shim tampak berpikir.

Do Young masuk ke kamarnya, dan disana masih ada Jin Gi. Jin Gi bertanya apa kertas-kertas yang dikumpulkan Do Young itu.

“Oh itu..Ayah. Kejadian ini. Aku yakin ayah Baek Won tidak melakukannya sendirian.”

“Apa yang kau katakan?” tanya Jin Gi pura-pura tak mengerti.

“Aku ditahan di klub malam orang ini dan baru saja keluar. Aku pikir mereka adalah gangster. Aku bahkan dipukuli oleh mereka.”

“Dipukuli..?”

“Ya, ayah. Kau bisa mencarikan informasi mengenai orang ini? Aku yakin dia terhubung pada ayah Baek Won.”

Jin Gi malah bertanya mengapa Do Young melakukan hal-hal yang tidak berguna. Pengadilan sudah memastikan, tapi mengapa Do Young masih mencari-cari masalah itu. Do Young bilang karena itu melibatkan Baek Won. Do Young berkata dia melihat kakaknya Baek Won di klub malam itu. Dia masih SMA, mengapa dia ada disana. Do Young yakin ada hubungannya dengan penyelundupan.

Do Young meminta Jin Gi untuk membantu. Kejadian pukat harimau yang menyusahkan ayah Baek Won juga adalah perbuatan Jin Gi. Jin Gi bertanya bantuan apa yang Do Young harapkan. Do Young meminta Jin Gi menyelidiki orang itu (Kwang Do), karena dia sulit mencari informasi tentang dirinya. Do Young yakin orang itu memiliki catatan penyelundupan di masa lalu.

***

Young Hye mengunjungi Han Joo. Dia memberitahu Han Joo bahwa dia akan membawa dan merawat Chun Won. Han Joo bertanya mengapa Chun Won. Young Hye bilang setelah persidangan Chun Won tidak bisa tinggal di rumah Han Joo, dia akan membesarkannya. Han Joo menunduk.

“Maafan aku, Oppa. Jika aku bisa, aku ingin membawa semua anak-anak tapi...aku benar-benar tidak bisa.”

“Apakah masalahmu sudah terselesaikan?”

Young Hye mengangguk sambil menahan tangisnya.

“Kalau begitu baguslah. Jangan datang kesini lagi dan mulai sekarang, jalanilah hidupmu sendiri. Jaga baik-baik Chun Won. Sepertimu, dia memiliki banyak bekas luka.”

“Oppa..oppa…maafkan aku…aku benar-benar menyesal.” Young Hye akhirnya menangis.

“Youn Hye..kau terlihat begitu bahagia ketika kau lulus dari perguruan tinggi. Kau begitu ceria dan penuh harapan. Aku ingin kau melupakan masa lalu dan teruskan hidupmu. Jika kau merasa kasihan kepadaku, maka jalanilah jalan yang lurus. Yang cocok untukmu. Dan…bertemulh dengan seorang pria yang baik. Seseorang yang dapat menyembuhkan lukamu.”

Young Hye menggeleng. Han Joo akan pergi, lalu Young Hye bilang dia akan sering berkunjung. Han Joo melarang, dia tidak berencana untuk bertemu lagi dengan Young Hye. Dia tidak akan bertemu dengan Young Hye walaupun Young Hye datang berkunjung. Dia juga bahkan tidak akan bertemu dengan anak-anaknya.

Han Joo menyuruh Young Hye melupakannya dan jalanilah hidup Young Hye. Jika tidak, Young Hye hanya akan membuat Han Joo semakin sulit. Han Joo juga akan menghapus Young Hye dari ingatannya. Han Joo berlalu pergi. Young Hye berteriak-teriak memanggil Han Joo dan menangis semakin histeris.

***

Jin Gi dikamar Do Young sedang melihat catatan informasi tentang Kwang Do yang diselidiki Do Young. Mi Rim masuk dan memberitahu bahwa Do Young membawa Baek Won lagi. do Young membuatnya gila. Mereka pun turun ke ruang tamu.

Tae Young memarahi Do Young yang membawa Baek Won kerumah.

“Aku yang menyuruhnya datang.” Jung Shim datang ke ruangan itu. Baek Won memberi salam pada Jung Shim.

“Ibu! Mengapa kau memanggilnya ke rumah kita?” tanya Mi Rim kesal.

“Aku memanggilnya karena aku ada bisnis dengannya. Direktur Seo bida tinggal disini dan semua orang pergi.” Jung Shim meminta Baek Won duduk.

Kini, hanya tinggal bertiga. Jung Shim bertanya kabar Baek Won, karena ayahnya hidup Baek Won menjadi sulit. “Apa yang ayahmu lakukan adalah bebannya. Muali sekarang, bagaimana kau akan hidup? Aku dengar kau juga memiliki banyak adik.”

“Untuk saat ini, ada seseorang yang memelihara kami. Setelah aku menyelesaikan sekolah, aku akan mendapatkan pekerjaan.”

“Dengan ijazah SMP dimana kau akan bekerja? Datanglah padaku. Aku akan memberikanmu penghasilan.”

“Apa?”

“Bukankah kau sudah berjanji denganku? Anggap saja uang muka. Setelah sekolahmu selesai setiap hari, datanglah dan peliharalah ikan-ikan di tambak ikan.”

Jin Gi menyela, “Ibu mertua. Dia masih muda. Bagaimana kau bisa mempekerjakannya di tambak ikan?”

Jung Shim berkata dari luar Baek Won memang seorang anak, tapi keahliannya dalam membiakkan ikan jauh lebih baik daripada orang dewasa. Jung Shim bertanya pada Baek Won apakah dia bersedia melakukannya.

Baek Won berdiri dan membungkuk mengucapkan terima kasih. “Aku akan melakukan sebaik-baiknya. Aku akan mengembangbiakkan banyak ikan untukmu dan kau tidak akan menyesali keputusanmu.” Baek Won tersenyum dan membungkuk sekali lagi.

Baek Won diantar keluar oleh Do Young. Do Young bertanya apakah neneknya benar-benar mengatakan hal itu. Baek Won membenarkan. Selama ini dia merasa kasihan pada Eok Jo, dia tidak percaya itu terjadi. Baek Won meminta Do Young mengatakan pada Jung Shim dia berterima kasih lagi.

Do Young lalu bertanya bagaimana Baek Won dan Jung Shim bisa saling mengenal. Baek Won bilang ikan yang menghubungkan mereka. Do Young tak mengerti maksudnya, tapi Baek Won tidak ingin menjelaskan lebih lanjut dan menyuruh Do Young masuk ke dalam.

Do Young lalu akan bertanya sesuatu tentang Man Won (mungkin masalah Man Won ke klub malam). Tapi Baek Won salah menduga Do Young mengkhawatirkan Man Won yang tidak akan setuju Baek Won bekerja. Baek Won meminta Do Young untuk tidak khawatir. Dia akan mencoba meyakinkan Man Won. Terakhir kali, apa yang dilakukan Man Won adalah karena Tae Young. Do Young pun hanya mengiyakan, dan berkata dia akan mengantar Baek Won pulang.

 

Do Young mengantar Baek Won pulang dengan sepedanya. Baek Won kemudian bersandar dipunggung Do Young, membuat Do Young tersenyum senang.

Mereka sampai di depan rumah. Man Won melihatnya. Baek Won mengucapkan terima kasih pada Do Young. Lalu Baek Won mencium pipi Do Young, itu upah untuk mengantarnya pulang. Man Won melihatnya.

Do Young tertawa, “Wow. Pembayaran sukarela. Aku suka! Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan upah itu setiap kali aku antar? Secara otomatis?”

Baek Won kesal, “Ini adalah yang terakhir.”

“Semakin lama kau semakin agresif. Aku pergi. Kalau kau merindukanku, ditahan saja.” Do Young tersenyum lalu berbalik pergi. Do Young melambaikan tangan, Baek Won tersenyum dan membalas melambaikan tangan.

Baek Won berjalan menuju rumah, dan bertemu Man Won disana. Kemudian mereka bicara di dalam. Man Won tidak mengijinkan Baek Won untuk bekerja di tambak ikan Jung Shim.

Baek Won bertanya mengapa Man Won seperti itu. Itu tidak akan mengganggu tugas sekolahnya, Baek Won akan pergi begitu sekolah selesai.

“Jika aku bilang tidak, ya tidak. Bukankah sudah ku bilang agar tidak bertemu dia lagi? Saat bekerja nanti, kau akan bertemu dia, kan? Apakah kau lupa bahwa dia adalah saudara Tae Young?”

“Berapa kali harus ku katakan? Do Young berbeda dari saudaranya.”

“Berapa banyak perbedaanya? Tetap saja mereka berdua cucu pemilik Golden Fishery.”

Jadi, apakah Man Won tetap mau mengandalkan Eok Jo. Setidaknya mereka bisa memberi makan diri mereka sendiri. Man Won bilang dia akan mengurusnya. Baek Won bertanya dengan cara apa Man Won akan mendapat pekerjaan, di waktu seperti ini, dimana Man Won bisa mendapatkan pekerjaan.

“Apakah kau sudah lupa apa yang telah dilakukan Goden Fishery pada ayah? Dan kau mau bekerja untuk perusahaan itu?” tanya Man Won.

“Aku tahu, itulah mengapa mereka membiarkanku menghasilkan uang. Mungkin mereka ingin membayar utang untuk apa yang mereka lakukan untuk ayah. Apa salahnya, Oppa?”

Man Won tetap tidak mengijinkan. Apakah Baek Won pikir dia akan senang pergi ke sekolah sementara Baek Won pergi keluar mencari uang. Tanpa Han Joo disana, dialah kepala rumah tangga. Man Won juga meminta Baek Won untuk jangan pernah memikirkan hal itu lagi.

***

Do Young menemui Jin Gi dan bertanya apakah ayahnya itu kenal dengan Kwang Do. Jin Gi tidak menjawab, malah meminta Jin Gi menghentikan usahanya. Dia akan mengurus kasus penyerangan pada Do Young kemarin. Jadi Do Young hentikan hal yang tidak berguna itu dan fokuslah pada sekolahnya.

“Ini bukan hal yang tidak berguna. Apakah aku tidak memberitahumu kemarin? Orang itu, pasti berhubungan dengan penyelundupan.”

“Ayah Baek Won telah mengaku bahwa itu perbuatannya sendiri. Kau pikr polisi hanya orang-orangan sawah?”

“Lalu, bagaimana dengan kakak Baek Won. Kenapa dia pergi ke sana?”

Jin Gi balik bertanya apakah Do Young memberi tahu hal itu pada Baek Won. Do Young bilang belum, dia akan mencari tahu lebih banyak tentang hal itu dan dia berencana untuk bertemu dengannya sendiri. Do Young kembali bertanya apakah Jin Gi akan membantunya atau tidak. Jika ayahnya tidak sanggup melakukannya, maka Do Young akan menemui Jung Shim dan meminta bantuannya. Karena Jung Shim menyukai Baek Won.

Jin Gi sepertinya merasa terancam dengan perkataan Do Young itu. Dia akhirnya bersedia membantu Do Young dan akan mencari tahu lebih lanjut. Do Young sangat senang dan berterima kasih pada Jin Gi.

Do Young masuk ke kamarnya dan melihat foto Kwang Do, “Awas kau. Aku akan menangkapmu.”

 

Di ruangannya Jin Gi tampak berpikir keras dan berjalan mondar mandir. Dia teringat perkataan Do Young waktu itu.

“Aku berbeda denganmu, Ayah. Aku akan mendapatkan apa yang ku inginkan sekaligus melindungi orang-orang yang aku cintai.”

Dan perkataaan Do Young tadi.

“Jika kau tak sanggup, maka aku akan pergi ke Nenek dan meminta bantuannya. Karena Nenek menyukai Baek Won.”

Jin Gi meraih telpon dan menghubungi Kwang Do.

***

Jin Gi di klub Kwang Do, dan disana ada Eok Jo juga. Eok Jo menyuruh Eok Jo untuk segera menyingkirkan anak-anak Han Joo.

“Mengapa kau tiba-tiba melakukan ini? Beberapa hari yang lalu kau menyuruhku untuk mencarikan sebuah rumah untuk mereka. Mengapa sekarang kau mendadak melakukan ini?”

“Jangan tanya mengapa. Lakukan saja apa yang katakan. Jika tidak, kau tidak boleh lagi mengelola tambak ikan.”

Eok Jo takut, apa yang akan Jin Gi lakukan jika Han Joo tahu tenang hal itu. Pertama, Jin Gi bilang Eok Jo harus mengirim mereka ke panti asuhan dan nanti mereka akan memikirkan apa yang harus dikatakan pada Han Joo. Jin Gi bilang itu adalah keahlian Eok Jo untuk mencari alasan.

Eok Jo akan mengelak lagi, tapi Kwang Do menawarkah tangannya untuk ‘menggaruk badan Eok Jo yang gatal’ alias memukul. Kwang Do bertanya apakah Eok Jo ingin bicara diluar, Eok Jo bilang dia tidak akan bicara. Dia akan melakukan apa yang seperti Jin Gi katakan.

“Jika memungkinkan, kirim mereka pergi sejauh yang kau bisa, sehingga mereka tidak akan pernah menginjakan kaki di kota ini lagi.”

“Lagi…” Eok Jo menggosok kepala yang tak gatal.

***

Han Joo dipindahkan ke LP. Dia masuk ke selnya dan memperkenalkan diri pada teman satu selnya. Seorang napi memberitahu napi lain yang sedang tiduran dan dipijat kakinya yang disebut ‘hyungnim’ bahwa mereka punya seorang pemula. Hyungnim itu menanyakan kelas berapa dan apa keahlian Han Joo.

Napi pertama tadi bertanya, “Berapa banyak bintang yang kau punya? Mengapa kau datang kesini?”

“Ini yang keempat kalinya. Aku disini karena penyelundupan.”

“Wow, rangkingmu cukup tinggi.” Napi pertama tadi langsung berdiri hormat, “Senang bertemu denganmu, Hyungnim.”

‘Hyungnim’ yang tiduran pun beranjak dari tidurnya. Penyelundupan, maka pasti uang Han Joo banyak. Ternyata itu adalah Kang Do Pal, ayah kandung Chun Won. Raut wajahnya berubah begitu melihat Han Joo.

“Kau…bukankah kau orang yang akan mengadopsi Kyung Mi? Kenapa kau disini? Apa yang kau lakukan dengan putriku Kyung Mi, dan bagaimana kau berakhir disini?” Do Pal berteriak pada Han Joo.

Han Joo terdiam tak menjawab.

***

Chun Won menyongsong Young Hye yang keluar dari sebuah kantor (sepertinya kantor catatan sipil). Young Hye bertanya apakah Chun Won menunggu lama. Chun Won bilang tidak, dan dia bertanya apakah Young Hye sudah selesai.

“Ya. Prosesnya panjang tapi hasilnya bagus. Mulai hari ini, kau adalah putriku. Namamu adalah Ha Bin. Yoon Ha Bin.”

“Yoon Ha Bin?”

“Ya.”

Chun Won tersenyum senang.

***

Young Hye membawa Ha Bin menemui Ketua Park. Ketua Park betanya apakah Chun Won adalah anak itu, anak yang ingin dibawa Young Hye. Young Hye membenarkan. Young Hye meminta Chun Won memberi salam pada Ketua Park.

“Halo. Aku Yoon Ha Bin.”

Young Hye memberitahu jik itu adalah nama mendiang anaknya. Young Hye menambahkan nama keluarganya.

“Nama mendiang anakmu? Ha Bin? Menarik.”

Young Hye melirik Chun Won. Dan Chun Won hanya diam.

***

Anak-anak Kim sedang makan malam bersama. Soo Pyo masuk dengan tergesa dan mengabarkan bahwa dia mendengar ayahnya berbicara di telpon dengan orang-orang dari Departemen Sosial. Mereka akan membawa anak-anak Kim ke panti asuhan.

Man Won dan Baek Won bergegas menemui Eok Jo. Baek Won bertanya dengan emosi pada Eok Jo. Setelah mendapat rumah baru, mengapa Eok Jo malah mengirim mereka ke panti asuhan. Eok Jo yang sedang makan terkejut mendapat serangan pertanyaan seperti itu dan berpikir mencari alasan.

“Aku…aku dipecat dari tambak ikan. Jadi, deposit untuk rumah…aku harus mengembalikannya.”

“Jadi, kau memanggil orang-orang dari Deparemen Sosial? Untuk mengirim kami ke panti asuhan?” tanya Man Won.

Eok Jo menyangkal,orang dari Departemen Sosial yang menelponnya mengatakan bahwa Han Joo telah kehilangan hak mengasuh. Baek Won berkat, bukankah Eok Jo mengatakan bahwa dia akan menjadi wali mereka. Eok Jo bilang akan mengurus mereka.

Se Ryun ikut bicara, “Hei, kau lucu sekali! Siapa bilang Eok Jo akan memeliharamu? Situasi kami juga mengerikan. Bukankah pemilik rumah telah mengusir kita dari sini? Dalam musim dingin ini, kita tak memiliki tempat tinggal. Bagaimana kami bisa bertanggung jawab untuk kalian juga? Benar kan Eok Jo?”

“Oh…yah..daripada kedinginan dan kelaparan denganku, bukankah lebih baik pergi ke panti asuhan dan diberi makan makanan hangat, dan pergi ke sekolah? Soo Pyo itu anak rakus, aku bingung bagaimana aku harus memberinya makan.”

***

Baek Won dan Man Won kembali. Baek Won bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang. Man Won bilang mempercayai Eok Jo adalah ide yang salah, dia bukan orang yang bisa diandalkan.

“Dengan situasi seperti sekarang, kita akan dipisahkan seperti waktu itu.” ujar Baek Won.

“Itu tidak boleh terjadi. Seperti yang kau katakan, kita adalah keluarga. Sampai ayah keluar, kita tidak akan saling meninggalkan.”

Man Won lalu bertanya apakah Baek Won masih punya sisa uang. Baek Won punya sedikit. Man Won menyuruh Baek Won mengemasi barang-barang. Mereka harus pergi. Mereka akan pergi ke Seoul. Tapi Baek Won bilang mereka tidak punya apa-apa, kemana mereka akan pergi dan melakukan apa. Apapun itu, Man Won bilang dia akan mengurusnya.

“Pertama, kemasi semua barang yang diperlukan dan menunggu di stasiun kereta api. Kita beli tiket jam 9. Aku akan mencari uang dulu.”

Baek Won bertanya dimana dan bagaimana. Man Won bilang tidak ada waktu lagi, dan menyuruh Baek Won untuk cepat berkemas dan membawa anak-anak.

***

Man Won pergi ke klub Kwang Do. Penjaga pintu bertanya untuk apa Man Won kesana lagi. Man Won bertanya apakah Kwang Do ada. Penjaga bilang Kwang Do belum datang dan bertanya lagi apakah Man Won sudah berubah pikiran untuk bekerja dengan Kwang Do. Man Won mengiyakan dan berkata dia ingin berbicara dengan Kwang Do. Penjaga pun mempersilahkan Man Won masuk.

Man Won masuk ke ruangan Kwang Do dan membuka lemari yang ada disana dan mengacak-acaknya mencari sesuatu. Man Won melihat brankas dan mencoba membukanya. Satu anak buah Kwang Do masuk dan bertanya apa yang dilakukan Man Won disana. Lalu dia bergerak hendak memukul Man Won, namun berhasil dipatahkan oleh Man Won.

“Brankas itu, apa kata kuncinya? Jika kau tidak memberitahuku, kau akan mati.” Man Won mengancam anak buah Kwang Do itu.

Man Won keluar klub. Dua penjaga tadi bertanya apa yang dilakukan Man Won. Man Won tidak menjawab dan segera berlari. Kwang Do datang, lalu anak buah Kwang Do yang tadi keluar dan mengatakan mereka dalam masalah. Kwang Do tak mengerti.

“Man Won…Kim Man Won..mengambil emas batangan dan lari.”

“Apa katamu?” Kwang Do sangat terkejut.

***

Do Young datang ke rumah Baek Won. Dia diberitahu Soo Pyo bahwa anak-anak Kim sudah pergi. Do Young terkejut dan bertanya mengapa mereka pergi mendadak.

“Ketika mereka mendengar mereka akan ke panti asuhan, mereka melarikan diri.” Jelas Soo Pyo.

Do Young terlihat kesal. Saat dia akan berjalan, dia menginjak sesuatu. Do Young mengambilnya, itu adalah kalung pemberiannya untuk Baek Won.

Rombongan Kwang Do datang ke rumah itu. Dia berteriak dan bertanya dimana Man Won. Do Young menatap tajam Kwang Do. Dan Kwang Do juga terbelalak melihat Do Young ada disana.

***

Di stasiun kereta. Baek Won menyadari kalungnya hilang. Yeol Won bertanya mengapa Man Won belum datang, dia akan ketinggalan kereta. Baek Won melihat jam, kurang 10 menit dari jam 9.

Man Won pun datang dan bertanya apakah Baek Won sudah membeli tiket. Baek Won mengiyakan dan bertanya apa yang terjadi pada Man Won, darimana saja dia. Man Won berkata tidak ada waktu untuk menjelaskan, lalu mengajak mereka semua pergi.

Mereka pun berjalan menuju kereta, dan meninggalkan guci abu Il Won.

Mereka berlarian masuk ke dalam kereta. Saat akan masuk, Young Won melepaskan pegangan tangannya pada Man Won, “Hyung, aku lupa guci Il Won!”

Young Won langsung berlari lagi ke belakang. Man Won menabrak seseorang, sehingga dia tidak bisa cepat mengejar Young Won.

Di dalam kereta, Yeol Won memberitahu Baek Won bahwa Man Won dan Young Won tidak naik kereta dengan mereka. Baek Won terkejut dan kembali ke belakang.

Young Won menaiki tangga. Man Won dihadang anak buah Kwang Do. Man Won memukul mereka. Saat Man Won hendak kembali mengejar Young Won, anak buah Kwang Do yang lain dari peron sebelah menghadangnya. Kwang Do muncul dan meminta Man Won mengembalikan emasnya.

Man Won dan Kwang Do berkelahi. Man Won terjatuh. Dia lalu mengeluarkan beberapa keping emas dan melemparnya ke arah Kwang Do. Man Won mengambil lagi dan melemparnya ke rel sebelah, Kwang Do dan anak buahnya sibuk mencari emas itu.

Kereta berbunyi, tanda akan berangkat. Man Won menunggu Young Won yang tak kunjung muncul dari atas. Kereta sudah mulai berjalan. Entah apa yang ada dipikiran Man Won, dia berlari mengejar kereta dan meninggalkan Young Won.

Baek Won tiba di gerbong belakang dan melihat Man Won yang baru masuk. Dia bertanya dimana Young Won. Man Won tak menjawab.

Baek Won hendak keluar, Man Won menahannya. “Tidak. Apakah kau sudah gila?”

“Young Won ada diluar!” Baek Won meronta ingin keluar. Man Won menahannya.

“Noona! Baek Won Noona!” Young berlarian mengejar kereta sambil memeluk guci Il Won.

“Young Won!” Baek Won berhasil melepaskan diri, tapi hanya bisa mengeluarkan kepalanya.

Young Won terus berlari sambil menangis dan memanggil-manggil Baek Won. Kereta semakin kencang. Baek Won pun tak berdaya dan hanya bisa memanggil Young Won.

Kereta semakin menjauh. Young Won berhenti berlari, tak sanggup mengejar kereta itu, dan sekali lagi dia hanya bisa memanggil Baek Won.

“Noona! Baek Won Noona!”

“Young Won! Young Won!”

“Baek Won Noona!”

“Young Won!”

***

Bersambung ke episode 12 ~ di dramapopuler

 

Komentar:

Aku salah percaya sama Jin Gi sebelumnya, dia memang tidak bisa dipercaya. Apapun akan dia lakukan untuk kepentingannya sendiri.

Untuk Chun Won, entah kenapa aku tidak bisa terlalu membencinya. Memang dia licik menipu Young Hye agar dia bisa hidup lebih baik. Dia juga awalnya datang ke keluarga Han Joo hanya untuk batu loncatan saja. Dia memang licik. Tapi menurutku itu wajar saja. Dari kecil dia sudah diperlakukan tidak baik oleh ayahnya. Kejahatan ayahnya pun membuat dia tidak bisa hidup dengan baik selalu pindah dari satu tempat ke tempat lain. Wajar saja dia membenci ayah kandungnya dan membenci hidup miskin. Dia trauma, tidak ingin hidupnya menderita lagi. Di tambah dengan tidak adanya ibu disaat dia tumbuh, maka karakternya menjadi seperti itu. Bukankah seorang ibu yang bisa membentuk karakter seorang anak?