Bismillah, mau mulai
ngeblog nih. Setelah dua tahun blog ini dibuat tanpa satupun post, mulai
sekarang InsyaAllah akan di update terus. Mari berbagi pengalaman dan
pengetahuan agar bermanfaat untuk yang membacanya. Amin.
“Bodoh, bodoh, bodoh! Bagaimana kau akan hidup dengan anakmu jauh darimu?” Ja Yoo memarahi Yoo Jung atas keputusannya tidak mengambil kembali San. “Eonni, aku tidak membuatnya berpisah dariku. Hanya karena menjadi seorang ibu, tidak membuatmu harus hidup dengan memegang anak dipangkuanmu. San-ku bahagia, itu sudah cukup untukku. Kau tidak tahu bagaimana bahagianya senyuman San-ku.” “Ou, ou aku sangat frustasi. Ou aku tidak tahu. Jika anakku diambil seperti itu, aku akan pergi ke ujung dunia untuk menemukannya.” Mata Ja Yoon berkaca-kaca. “Aku juga berpikir aku akan seperti itu.” Yoo Jung menggeleng. “Aku tidak bisa melakukannya. Karena saat San diambil dariku, aku sangat terluka, dan aku merasakan perasaan seperti sekarat.” Yoo Jung kembali menggeleng. “Aku tidak bisa mengambilnya kembali. Saat keluarga itu pertama kali membawa San, mereka bilang dia menangis sangat kencang. Mencari ibunya, sepanjang minggu, bahkan tanpa memakan apapun, mereka bilang dia menangis seperti itu.” Yo
Jae Yeol masih menjalani perawatan di rumah sakit dan meminum obat. Bedanya sekarang, dia sudah mulai bisa menulis dan mendisiplinkan diri untuk tidur jika sudah tiba waktunya tidur. Young Jin melihat Jae Yeol dari luar kamar dan tersenyum.
Gong Shil berjalan sambil bergumam rencananya untuk mengejutkan Joong Win masih berjalan lancar. Ketika melewati bangku tempat hantu ahjussi tempat sampah, hantu ahjussi memutar penutup tempat sampah. Gong Shil pun menyapanya serta menanyakan kabarnya, hantu ahjussi menjawab dengan mengangguk. Dari jauh, Joong Won datang dan memanggil Gong Shil. Gong Shil panik dan meminta hantu ahjussi pura-ura tidak melihatnya (padahal kan Joong Won juga tidak bisa melihat hantunya… -.-). Gong Shil menanyakan keperluan Joong Won. “Apakah kau mau menyetujui harga pengalihan gedung? Saat kita makan…” Joong Won ambil tindakan mengajak lebih dulu. Tapi Gong Shil sudah makan siang. “Benarkah? Lalu bagaimana jika menghabiskan waktu disuatu tempat dan melakukanna setelah makan malam?” Joong Won tidak kehabisan rencana. Tapi, Gong Shil sudah punya janji dengan kakaknya. Joong Won kesal, “Aku juga, banyak orang yang ingin makan bersamaku. Kau tahu bibiku tetap memanggilku dan mencoba menjodohkanku de
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD