It’s Okay, That’s Love Episode 16 – 2 (end)

Jae Yeol masih menjalani perawatan di rumah sakit dan meminum obat. Bedanya sekarang, dia sudah mulai bisa menulis dan mendisiplinkan diri untuk tidur jika sudah tiba waktunya tidur.

Young Jin melihat Jae Yeol dari luar kamar dan tersenyum.

Young Jin menunjukkan rekaman video sesi wawancara Jae Yeol pada Dong Min. Dong Min bilang Jae Yeol sudah jauh lebih baik. Karena itu Young Jin berpikir mereka harus mempertimbangkan Jae Yeol untuk keluar dari RS. Dong Min setuju.

Mereka kemudian tos, karena akhirnya berhasil menyembuhkan Jae Yeol.

***

Dong Min dan Soo Kwang menemui Jae Yeol di taman RS. Dong Min dan Kwang Soo tertawa senang melihat foto-foto yang dikirimkan Hae Soo. Dong Min bilang seharusnya Hae Soo tinggal saja di Eropa dengan segala kenyamanan yang ada daripada berjalan tak tentu arah disekitar padang gurung Mongolia.

Jae Yeol yang sedang memandang langit berpendapat, mungkin Hae Soo melakukan itu untuk menghemat uang. Dong Min juga tahu bagaimana hemat dia. Dong Min dan Soo Kwang berbarengan berkata: “Jadi kau tahu bagaimana hematnya Hae Soo.”

“Kau benar-benar tidak ingin melihat foto-foto Hae Soo?” tanya Soo Kwang.

“Hmmm…”

“Kalian berdua serius tidak menghubungi satu sama lain meski sekali?” tanya Dong Min.

Jae Yeol tersenyum, lalu menyuruh mereka pulang. Jae Yeol berdiri dan berjalan pergi meninggalkan mereka.

Soo Kwang kesal Jae Yeol dan Hae Soo begitu dingin dan keras kepala. Dong Min setuju, mereka berdua meninggalkan rasa tak enak dimulut. Dong Min kemudian mengajak Soo Kwang pergi menyusul Jae Yeol.

“Jang Jae Yeol harus terus menerima pengobatannya bahkan setelah dia keluar dalam dua hari, bukan?”

“Ini seperti penyakit lain. Ini seperti bagaimana seorang pasien kanker akan selalu perlu memiliki pemeriksaan tindak lanjut.”

Dong Min meminta Jae Yeol menunggu, dan berlari menghampiri Jae Yeol. Tapi, dia terjatuh. Hehe.

***

[Satu tahun setelah kepergian Hae Soo]

Keluarga Jae Yeol ditambah Tae Yong sedang makan semangka yang sudah dipotong ibu. Rambut Jae Bum sudah kembali hitam. Mereka menertawakan kebohongan Jae Bum. Jae Yeol meminta Jae Bum untuk berhenti berbohong. Jae Bum berteriak tak terima, dia tak berbohong.

Kemeja Jae Bum kotor oleh semangka yang keluar dari mulutnya saat berteriak. Ibu membersihkan mulut Jae Bum. Ibu bilang Jae Bum harus mengganti kemejanya. Ibu bergegas pergi untuk mengambil kemeja baru.

“Hei. Apakah kau benar-benar berpikir bahwa aku berbohong?” tanya Jae Beom pada Jae Yeol.

“Tentu saja, itu bohong. Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa perawat benar-benar menyukaimu? Bagaimana bisa ada perawat perempuan di sebuah penjara semua-laki-laki?”

Tae Yong menambahkan, setiap kata yang keluar dari mulut Jae Bum adalah dusta. Terakhir kali dia pergi bertemu Young Jin untuk sesinya, dia bilang Young Jin memberinya tatapan mata. Tae Yong tertawa lagi. Jae Bum kesal.

Ibu datang dengan membawa biru. Jae Bum tak suka dengan warna kemeja yang diberikan ibu, kenapa warnanya seperti itu.

“Warna favorite Young Jin-ku adalah putih.” Gumam Jae Bum.

Semuanya pun tertawa melihat tingkah Jae Bum.

***

Soo Kwang dan So Nyeo berjalan-jalan bersama. Mereka tertawa dan berciuman. Kemudian terdengar suara Soo Kwang yang ditujukan pada Hae Soo. (Selanjutnya akan aku miringkan..)

“Anyeong Hae Soo noona. Bagaimana kabarmu? Dong Min dan aku sama-sama menjalani hidup dengan sangat baik.”

Keluarga Jae Yeol menaiki mobil bersama sambil terus tertawa. Jae Yeol ternyata menjalani terapi kelompok bersama pasien-pasien Dong Min. Dia tampaknya bisa membuat semua orang merasa senang, termasuk Dong Min.

“Jang Jae Yeol... Maksudku, Jae Yeol, kembali menulis lagi. Dan dia bahkan memiliki talk show baru sekarang. Dia melakukannya dengan baik, sekarang dia hanya perlu untuk minum obat seminggu sekali. Dia tidak melihat Kang Woo sekalipun lebih dari enam bulan.”

Jae Beom juga mengikuti sesi terapi kelompok bersama pasien-pasien Young Jin. Saat giliran memperkenalkan diri, Jae Beom memperkenalkan dirinya sebagai mantan tahanan yang menghabiskan 14 tahun masa hidupnya. Young Jin menghentikan Jae Beom dan menyuruhnya untuk mengulangi. Jae Beom pun kemudian dengan gugup mengulang pengenalan dirinya.

“Aku… Saat ini aku… membantu ibuku dengan usaha tani lada-nya, dan namaku Jang Jae Beom.”

Jae Beom tersenyum, akhirnya dia bisa memperkenalkan dirinya yang berbeda. Semuanya bertepuk tangan termasuk Young Jin. Jae Bum lalu curi-curi pandang pada Young Jin.

“Hyung-nya Jae Yeol menerima perawatan dari Young Jin sehingga dia dapat belajar bagaimana berkomunikasi lebih baik dengan orang-orang. Tapi aku pikir dia benar-benar menyukai Young Jin.”

Ternyata, ibu juga mengikuti terapi kelompok bersama Dong Min. Dan ada ayahnya Soo Kwang juga disana. Ayah Soo Kwang berkata bahwa dia menjadi depresi setelah mengetahui bahwa anaknya memiliki Sindrom Tourette.

“Ayahku dan ibunya Jae Yeol saat ini mengambil bagian dalam sesi terapi kelompok. Bukankah itu begitu hebat?”

Giliran ibu. Ibu bilang dia hanya merasa seperti semuanya adalah kesalahannya.

“Omong-omong, Yoon Chul dan Hye Jin sekarang orang tua untuk bayi laki-laki yang sangat sehat.”

Young Jin akhirnya punya pacar baru. Mereka sedang berkumpul dengan yang lain di ruang tengah rumah bersama. Disana ada Choi Ho yang sekarang pacaran dengan Min Young, Dong Min dan istrinya, dan tentu saja Soo Kwang dengan So Nyeo.

Mereka melihat tayangan para tahanan remaja yang sedang bermain bola. Dong Min dan Choi Ho bilang rasanya baru saja kemarin mereka syuting acara itu (oohh…aku baru ngeh lho kalau acara yang sering dibicarakan Dong Min dan Choi Ho dimana mereka bekerja sama itu, adalah rehabilitasi tahanan remaja..).

Young Jin merebut remote dengan kesal dari tangan Dong Min. Berapa kali lagi Dong Min hendak melihat acara itu. Bukankah mereka hendak menonton bola. Dong Min merebut kembali remotenya.

“Hey! Itu acara besar! Kita tidak pernah menyaksikannya bersama-sama sebagai kelompok seperti ini sebelumnya!”

Istri Dong Min membujuk Dong Min untuk berhenti menonton acara itu. Young Jin merebut remotenya lagi dan mengganti ke acara bola. Saat Dong Min akan mengambil remote, Young Jin mengoper remote pada Soo Kwang. Mereka kemudian berteriak senang merayakan gol.

“Meskipun kami merindukanmu, kami semua masih melakukannya dengan cukup baik. Ini menjengkelkanu dan membuatmu marah bahwa aku hanya sebentar menyebutkan Jae Yeol hanya untuk berbicara tentang bagaimana yang dilakukan orang lain, bukan? Jika itu sangat menjengkelkanmu, maka kembalilah memeriksanya sendiri. Jaga dirimu, oke? Adikmu selamanya, Park Soo Kwang.”

***

Sementara itu Hae Soo sedang berada dalam sebuah mobil menuju suatu tempat. Kemudian terdengar suara Hae Soo yang ditujukan pada Jae Yeol. (Selanjutnya akan aku miringkan..)

“Anyeong, Jang Jae Yeol. Untuk kaki terakhir dari perjalananku, aku kembali ke Okinawa kemarin. Dan aku menghabiskan sepanjang hari memandang laut dari pantai dimana kau dan aku pergi bersama-sama.”

Hae Soo duduk termenung di pantai itu. Dia tersenyum mengingat kenangannya bersama Jae Yeol. Hae Soo juga pergi ke restoran tempat dia minum teh dan mengobrol bersama Jae Yeol. Yang terakhir, Hae Soo pergi ke tebing itu (namanya Manza-Mo).

“Dan hari ini, aku akan kembali ke Manza-Mo.”

Hae Soo memetik bunga liar yang ada disana. Lalu tersenyum mengingat kebersamaannya dengan Jae Yeol di tempat itu.

“Aku kembali ke Seoul besok. Aku tahu bahwa itu tidak mungkin, tetapi kau belum lupa tentang aku, kan? Aku akan meneleponmu ketika aku kembali.”

***

“Dong Min sunbae! Soo Kwang, aku kembali!” Dengan sumringah Hae Soo masuk ke dalam rumah sambil membawa dua kopernya. “Surprise!”

Dong Min dan Soo Kwang yang sedang menyusun puzzle tak menghiraukan Hae Soo, bahkan setelah Hae Soo berkali-kali mengucapkan ‘surprise’ dan mendekat. Hae Soo heran, mengapa mereka berdua tampak begitu murung.

“Aku baru saja bilang, aku kembali. Apakah kalian tidak melihatku berdiri di sini?”

“Jadi, memangnya kenapa?” ujar Dong Min tanpa menoleh.

Dia kemudian berdebat dengan Soo Kwang mengenai puzzle itu. Hae Soo bingung apa yang sedang mereka kerjakan sekarang. Dong Min kembali berkata pada Hae Soo tanpa menoleh.

“Apa masalahnya? Jika kau kembali, maka kau kembali. Makan sesuatu jika kau lapar. Ada beberapa nasi dingin di lemari es.”

“Dia memiliki princess complex.” Tambah Soo Kwang. (princess complex menganggap diri sebagai seorang putri yang harus diperlakukan khusus..)

Hae Soo yang kesal melemparkan tas gendongnya ke sofa lalu beranjak menuju dapur yang berantakan. Hae Soo mengeluh, mereka sudah merubah rumah benar-benar menjadi kandang babi. Hae Soo berteriak sambil membuang air di dalam gelas, apa mereka juga tak pernah mencuci piring.

Dong Min bilang istrinya kembali ke Amerika dua hari yang lalu, jadi jangan memprovokasinya karena dia sedang sedih. Soo Kwang juga meminta Hae Soo untuk tidak memprovokasinya karena dia harus menyelesaikan puzzle itu.

Hae Soo hendak minum air yang baru saja dia tuangkan. Belum sampai ke mulut, sebuah tangan mengambilnya. Hae Soo berbalik dan melihat Jae Yeol berdiri disana.

“Kau kembali.” Ujar Jae Yeol lalu minum.

Hae Soo tersenyum senang.

“Wow..kau menjadi lebih cantik.” ujar Jae Yeol datar, lalu pergi ke kamarnya.

Hae Soo bingung dengan sikap Jae Yeol yang biasa saja, padahal mereka baru saja bertemu kembali setelah lama berpisah. Hae Soo menyusul Jae Yeol. Sementara itu, Kwang Soo berteriak kesal dan memukul Dong Min. Dong Min terkejut dan tak terima. Dia menjatuhkan puzzlenya ke lantai dengan sengaja. Mereka pun berkelahi.

Hae Soo ragu saat hendak mengetuk pintu kamar Jae Yeol. Hae Soo berjalan menjauh, tapi kembali lagi dan langsung membuka pintu. Hae Soo menghampiri Jae Yeol yang sedang duduk dan bertanya dengan kesal apa maksud dari kata-kata ‘Kau kembali’, ‘Wow..kau menjadi lebih cantik’, yang Jae Yeol ucapkan tadi. Jae Yeol bilang artinya ya seperti yang dia katakan itu.

“Apakah kau melupakan aku?”

“Tidak.”

“Tapi kau hanya menyapaku seolah-olah kau bahkan tidak terganggu untuk melihatku sama sekali. Jadi apa itu semua? Kau belum melupakan aku, tapi kau juga tidak senang melihatku?”

“Masalahnya adalah... Aku tidak tahu apakah itu karena karena memikirkanmu setiap hari, tapi aku merasa seperti aku bertemu denganmu lagi setelah melihatmu kemarin.”

Jae Yeol berdiri dan mendekati Hae Soo. “Aku benar-benar merindukanmu, Ji Hye Soo.”

Hae Soo pun akhirnya tersenyum haru, merajuk. Jae Yeol meminta ijin, bolehkah dia mencium Hae Soo? Hae Soo mengangguk, silahkan lakukan. Mereka pun kemudian berciuman.

“Ta-da!” Soo Kwang masuk disusul Dong Min, dan terdiam melihat pemandangan di depan mereka. Ternyata puzzle yang tadi disusun adalah puzzle tulisan, yang bunyinya: “Hae Soo kami tercinta, Jae Yeol telah menunggumu.”

Dong Min dan So Kwang kemudian mengambil tempat di kasur. Mereka duduk sambil memegang puzzle itu dan melanjutkan menonton.

Jae Yeol kemudian menyadari kehadiran mereka. Dia menghela nafas kesal dan meminta mereka untuk segera keluar.

Hae Soo mencium Jae Yeol lagi sebelum mereka keluar. Soo Kwang duduk lagi dan mengangkat tangannya seolah sedang mempelajari cara mereka berciuman. Dong Min memukul Soo Kwang dan mengajaknya pergi. Mereka berjalan ke pintu dengan wajah mupeng, hahaha…

***

[Tahun yang lain lagi setelah reuni Jae Yeol dan reuni Hae Soo]

Lukisan di kamar mandi Jae Yeol, sekarang bukan lagi unta terikat siang-malam, tapi hanya ada unta yang bebas.

Hae Soo menatap alat tes kehamilan yang menunjukkan dua garis. Hae Soo tidak tampak merasa senang.

Dia kembali ke kasur dan berbaring di samping Jae Yeol yang masih tidur. Jae Yeol meregangkan badan dan bilang kalau dia tidur sangat nyenyak. Jae Yeol kembali tidur di perut Hae Soo.

Hae Soo bilang dia yakin Jae Yeol memang tidur nyenyak dan meminta Jae Yeol untuk menjauhkan kepala dari perutnya. Jae Yeol bertanya apa masalahnya. Dengan dingin Hae Soo menyuruh Jae Yeol bangun daripada berbaring disana seperti boneka. Jae Yeol pun bangun.

“Apakah aku dalam kesulitan lagi pagi ini? Apakah kau ingin aku untuk mengangkat lenganku?” tanya Jae Yeol sambil mengangkat tangannya. (cute. Berarti Hae Soo suka menghukum Jae Yeol seperti itu. hehe..)

“Letakkan lenganmu ke bawah.”

Jae Yeol yang masih mengantuk bertanya, apa masalahnya sekarang. Hae Soo menunjukkan alat tes kehamilan pada Jae Yeol, itulah masalahnya.

“Lima minggu yang lalu... Aku bilang untuk tidak melakukannya jika kau tidak memiliki kondom, bukan? Tapi kau terus mengemis sampai aku menyerah, bukan?”

Jae Yeol mengingat hari itu dan melihat alat tes kehamilan itu. Jae Yeol menatap datar alat itu. Dia lalu bangkit dan berjalan pergi keluar. Mengacuhkan Hae Soo yang bertanya hendak kemana Jae Yeol karena mereka harus bicara.

“Yobo-ya!” Hae Soo berteriak.

Ups, yobo? Panggilan sayang untuk pasangan suami istri? Ternyata memang benar…Hae Soo dan Jae Yeol sudah menikah! Yey~ ^^

Jae Yeol berjalan dengan ‘angkuh’ menghampiri Dong Min dan Soo Kwang yang sedang bersantai. Dong Min bertanya ada apa dengan Jae Yeol. Jae Yeol menyimpan alat itu di meja. Dong Min yang sudah mengerti tersenyum. Kwang Soo tak mengerti dan bertanya alat apa itu.

“Aku.. akan menjadi seorang ayah.”

Soo Kwang menyemburkan kopi yang sedang dia minum saking terkejutnya. Mereka bertiga kemudian tertawa bahagia.

Hae Soo datang sambil berkacak pinggang, “Apa yang kalian bertiga bahagiakan? Tidakkah kau melihat bahwa aku marah?”

Dong Min kemudian pura-pura memarahi Jae Yeol yang tidak menggunakan kondom hingga menyebabkan hal itu terjadi. Jae Yeol membela diri, hari itu Hae Soo terlihat begitu cantik jadi dia juga bahkan tidak tahu apa yang dia pikirkan. Dong Min kembali tertawa, Jae Yeol begitu menawan untuk semua yang dia lakukan.

Soo Kwang memeluk Jae Yeol, “Terima kasih untuk membuatku menjadi paman, Jae Yeol!”

Hae Soo kesal pada mereka, dia mengambil semprotan air kemudian menyemprot Jae Yeol dan Soo Kwang. Mereka tertawa bersama. Hae Soo juga tampaknya sudah tak marah lagi.

***

Jae Yeol selesai memandikan ayah, dan bertanya apa ayah merasa jauh lebih baik dan segar? Ayah mengangguk. Jae Yeol bilang dia akan membuat ayah merasa lebih baik lagi. Jae Yeol berbisik, sepertinya memberitahu kalau Hae Soo hamil. Ayah tertawa.

“Bukankah itu membuatmu bahagia?” tanya Jae Yeol lagi.

Ayah terus tersenyum dan tertawa. Kemudian terdengar suara ibu memanggil Jae Yeol untuk sarapan.

Jae Yeol juga memberitahu ibu. Ibu terkejut tak percaya. Ibu bertanya apa Jae Yeol sudah memeriksakan ke rumah sakit. Jae Yeol yang sedang makan mengangguk malu-malu. Ibu sangat senang dan terus memuji Jae Yeol. Ibu juga berkali-kali mengelus pipi Jae Yeol.

Kemudian Yoon Soo dan keluarga datang.

***

Young Jin dan Dong Min bertengkar. Masalah pacar Young Jin. Young Jin kesal Dong Min tak suka pacar Young Jin yang sebelumnya karena terlalu tampan, dan yang sekarang Dong Min tak suka karena dia seorang pebisnis. Dong Min bilang pria itu tidak stabil. Setiap bisnis yang pernah ia mulai semua berakhir dengan kegagalan.

“Bagaimana itu menjadi urusanmu? Yang penting adalah Young Jin menyukainya.” Hae Soo membela Young Jin.

Young Jin membenarkan, itulah apa yang dia katakan. Young Jin kemudian menyapa Jae Yeol yang baru saja datang setelah menerima obat (obat suntik kayaknya). Jae Yeol duduk disamping Hae Soo dan mencium pipinya.

Dong Min hanya khawatir, Young Jin akan memberikan pinjaman untuk bisnis jika pria itu meminta. Young Jin yang kesal berteriak mengiyakan, dia akan memberikannya. Mereka terus berdebat hingga akhirnya Dong Min menyerah, jalani saja kehidupan Young Jin seperti yang diinginkan Young Jin. Young Jin kesal, Dong Min kan bukan ayahnya.

Hae Soo menyuruh mereka duduk. Tapi walau sudah berhenti mereka tetap beradu mulut. Hae Soo kesal, dia seang hamil dan mereka terlalu berisik. Young Jin meminta Hae Soo untuk tidak berlebihan.

Hae Soo kemudian mengajak semua besok untuk menggunakan fisik daripada lelah karena bertengkar mulut. Dong Min setuju, dia mengusulkan melakukan sesuatu untuk menyingkirkan stres semua orang. Hae Soo menambahkan, siapapun agar tetap tinggal jika tak punya apapun untuk melawan siapapun. Hae Soo tak tahan pada orang yang ikut campur di pertengkaran orang lain.

Choi Ho bilang Min Young suka lirik-lirik pria lain. Sedangkan Soo Kwang bilang So Nyeo terlalu terobsesi padanya, bagaimana mungkin dia ikut pergi ke perpustakaan di saat So Nyeo kesana untuk belajar. So Nyeo hendak protes, tapi Hae Soo menghentikannya, dia sudah memberitahu So Nyeo untuk tidak datang ke rumah itu lagi jika tidak bersikap lebih hormat.

Jae Yeol bilang dia tak punya apapun untuk menentang Hae Soo. Tapi Hae Soo kesal karena Jae Yeol membuatnya harus memperpanjang Program Doktor-ku untuk dua tahun lagi (karena hamil).

Dong Min membubarkan semuanya dan mereka akan kembali ke sana besok. Dong Min segera pergi ke kamarnya. Young Jin keluar. Choi Ho dan Min Young juga pergi setelah berdebat. So Nyeo pulang dengan cemberut.

Hae Soo menyuruh Jae Yeol membersihkan sisa-sisa makanan di meja dan tidur dengan Soo Kwang di kamarnya malam ini. Soo Kwang tertawa dan mengajak Jae Yeol cepat bersih-bersih daripada mendapatkan masalah lain.

Hae Soo kemudian meralat, tidur di ruang terpisah tidak akan dilakukan. Hae Soo mengajak Jae Yeol segera naik ke kamar mereka. Jae Yeol bilang sepertinya Soo Kwang harus bersih-bersih sendiri.

Jae Yeol menoleh ke arah Hae Soo pergi dan tersenyum nakal, “Yobo?”

Soo Kwang tertawa, dan menyebut Jae Yeol anjing rumahan yang terlatih.

***

Keesokan harinya. Soo Kwang, Jae Yeol, Dong Min, Young Jin, So Nyeo, dan Hae Soo masing-masing menggunakan kaos putih dan sudah bersiap dengan keranjang tomat. Dong Min kemudian menjelaskan satu-satunya yang ada di program itu.

“Kita akan mengeluarkan semua dendam yang kita miliki terhadap satu sama lain, dan kita tidak akan pernah membawa dendam iut lagi setelah kita pergi dari sini hari ini. Jadi apa yang terjadi di sini hari ini akan tertinggal di sini.”

Young Jin berteriak menyuruh Dong Min berhenti bicara dan segera mulai. Dong Min melepas kacamata, lalu memberi aba-aba. Mulai!

Dan mereka pun saling melempar tomat satu sama lain, antar pasangan. Dong Min dan Young Jin tetap pasangan sahabat ya.. Paling heboh So Nyeo sama Soo Kwang. ;)

Lalu satu persatu, mereka diserang semua orang. Dong Min, Soo Kwang, So Nyeo, Jae Yeol, dipojokkan dan di lempar tomat.

Saat Hae Soo akan dilempar, Jae Yeol melarang karena Hae Soo sedang hamil. Tak ada gunanya, Hae Soo juga dilempar. Tapi Jae Yeol melindunginya.

(Mian gambarnya kebanyakan, soalnya suka ekspresi mereka, lepas tanpa beban)

***

Hae Soo dan Jae Yeol menyalakan lilin. Mereka kemudian berdoa bersama di depan lilin itu, yang tinggal satu. Setelahnya mereka berjalan bersama menuju kamar.

Kemudian terdengar suara Jae Yeol:

“Melalui upaya begitu banyak orang lilin di dalam tabung tidak pernah padam, dua puluh empat jam sehari, 365 hari setahun, tidak siang atau malam.”

Ternyaa Jae Yeol sedang siaran.

“Hanya ada satu alasan mengapa lilin yang selalu tetap menyala. Hal ini demi semua kesepian orang yang tinggal di luar tabung itu. Bagi kalian yang merasa kesepian, dan berpikir bahwa kau sendirian.. Ketahuilah bahwa seseorang di luar sana sedang berdoa 24 jam sehari, hanya untukmu.”

Jae Yeol tersenyum pada Hae Soo yang menunggunya siaran.

“Tolong ingat ini. Kau tidak pernah sendirian, bahkan tidak untuk satu saat. Dan seperti setiap malam, selamat malam, Jang Jae Yeol.”

Hae Soo bertepuk tangan untuk Jae Yeol yang menyelesaikan siarannya. Jae Yeol menghampiri Hae Soo dan mencium keningnya. Hae Soo kemudian mengucapkan terima kasih pada PD dan staf yang ada disana.

Hae Soo dan Jae Yeol berjalan-jalan di taman sambil makan es krim. Hae Soo minta ijin agar dia diperbolehkan hanya makan satu gigitan saja karena dia takut bertambah berat badan terlalu banyak. Jae Yeol mengijinkan.

Kemudian segerombol gadis melihat Jae Yeol dan mengenalinya. Mereka berteriak menghampiri Jae Yeol. Seorang gadis diantara mereka, Ha Ra bilang kalau dia menyukai buku terbaru Jae Yeol yang novel romance daripada novel thriller yang dulu ditulis Jae Yeol. Ha Ra mendorong Hae Soo dan meminta tanda tangan.

Jae Yeol menarik Hae Soo ke dekatnya lagi.

“Jangan memperlakukan istri aku seperti itu. Dia hamil, sehingga kau tidak bisa mendorongnya seperti itu. Dan ini adalah waktu pribadi kami, jadi kita dapat melakukan penandatanganan di waktu lain.”

Hae Soo merasa tak enak, “Maafkan aku. Suamiku hanya sangat menghargaiku. Maaf. Datang ke acara penandatanganan berikutnya, oke? Maaf.”

Jae Yeol dan Hae Soo berjalan menjauh. Hae Soo merasa tak enak karena gadis itu tampak marah. Hae Soo bertanya bagaimana jika Jae Yeol berakhir dengan kehilangan semua penggemarnya.

“Tidak kehilangan kau adalah yang terpenting.”

“Aigo…di mana kau belajar mengatakan itu?”

“Kau akan terkejut jika kau tahu.”

Hae Soo tertawa lalu makan es krimnya, hingga berlepotan. Jae Yeol mengusap es krim di bibir Hae Soo dan menyebut Hae So begitu lucu.

Hae Soo: “Kau sempurna.”

Jae Yeol: “Kau sempurna.”

Jae Yeol kemudian bertanya pada Hae Soo bagaimana jika mereka punya bayi lagi setelah yang sekarang lahir. Hae Soo tertawa, apa Jae Yeol ingin bertengkar lagi.

Jae Yeol menatap penuh harap, lalu mencium kening Hae Soo. Mereka berjalan sambil tertawa bersama.

Hae Soo: “Tiga?”

Jae Yeol: “Deal!”

Hae Soo: “Oke!”

T.A.M.A.T

***

# Manis. Setelah di episode 13 s/d 16 awal dibuat haru dan menangis, akhirnya drama ini berakhir dengan manis. Hingga membuat kita terus tersenyum.

# Suka dengan endingnya. Dong Min dan Young Jin tetap menjadi sahabat. Dong Min lebih sering bertemu istrinya, Young Jin menemukan pasangan baru. So Nyeo lebih menghargai Soo Kwang dan setia. Jae Yeol dan Hae Soo akhirnya bersama. Meski dulu Hae Soo menolak menikah dan punya anak, tapi nyatanya dia bersedia menikah dan punya tiga anak.

Yang terpenting, Jae Bum sudah berdamai dengan hatinya dan memaafkan Jae Yeol juga Ibu. Ibu menebus sikapnya dimasa lalu pada Jae Beom dengan lebih memperhatikan Jae Beo, bahkan seperti pada anak bungsu.

Keluarga Hae Soo sepenuhnya sudah menerima Jae Yeol, melihat kesungguhan mereka sebelumnya. Ibu bahkan tampak sangat menyayangi Jae Yeol.

Hae Soo dan Jae Yeol tetap seperti biasanya. Terbuka.

Meski Jae Yeol tampaknya tidak pernah melihat Kang Woo lagi, tapi Jae Yeol sepertinya masih menerima pengobatan. Mungkin dengan dosis rendah dan hanya beberapa waktu sekali.

Apa lagi ya? Ada yang terlewat?

Intinya, menurutku, pesan dari drama ini adalah..jangan pernah memendam rasa sakit sendirian. Setegar apapun kita, sekuat apapun kita, kita hanyalah manusia yang lemah. Mengungkapkan rasa sakit, curhat itu perlu. Bahkan jika kita malu curhat pada seseorang, kita bisa curhat pada Tuhan. Kita punya Tuhan yang bahkan lebih mengerti diri kita daripada kita sendiri dan orang lain.

Dan jangan malu untuk meminta bantuan orang lain, jika kita memang sudah tak bisa menangani masalah kita sendirian. Bagaimanapun kepala lebih dari satu, bisa menemukan solusi lebih banyak kan…

Oh, ada satu yang bikin kecewa, tidak ada adegan pernikahan Jae Yeol dan Hae Soo, kalau ada kan seru.. Padahal kalau gak langsung, ditampilkan sebagai kilas balik juga gak apa-apa.. hehe..

***

Terima kasih para pembaca sudah menyimak drama It’s Okay, That’s Love dari sinopsis kami.

Terima kasih Mba fanny untuk duet yang menyenangkan. Mohon maaf jika aku masih banyak kekurangan. Semoga nanti ada projek duet lagi ya… ^^

***

Bonus Pic:

Terima kasih untuk semua pemain, kru, PD-nim, SW-nim, yang telah menghadirkan drama yang sangat sangat keren. ^^