While You Were Sleeping | Episode 28

Jae Chan mempelajari bukti kasus pembunuhan infus dan menemukan adanya botol beracun dalam barang sitaan yang akhirnya menjadi bukti penting dalam kasus tersebut. Tapi Ji Gwang bilang bahwa Myung Yi Suk menyatakan tidak bersalah sampai akhir dan menyebut jaksa telah memanipulasi bukti tersebut. Mendengar kata manipulasi, Jae Chan teringat pada Yoo Bum yang saat muda dulu meyakinkannya untuk memanipulasi nilai dengan tidak membuatnya kelihatan jelas.

“Apa kamu pikir seorang jaksa atau inspektur bisa memanipulasi barang sitaan?” tanya Jae Chan kemudian.

“Itu mengerikan.” Ji Gwang kemudian teringat perkataan Yoo Bum saat penyelidikan kasus temannya Woo Tak, bahwa jaksa punya kekuasaan untuk memalsukan barang bukti.

Jae Chan kemudian bertanya pada seorang staf, siapa yang melakukan penyitaan saat itu. Dan itu adalah Dam Dong. Jika ada pemalsuan barang bukti, maka itu mungkin adalah Dam Dong atau Yoo Bum. Jae Chan sangat yakin, jika bukti dimanipulasi, maka pasti Yoo Bum yang melakukannya karena Dam Dong tidak akan pernah melakukannya. Tapi Ji Gwang mengingatkan, mereka masih dalam penyelidikan jadi Jae Chan tidak boleh yakin tentang sesuatu.

Jae Chan yang masih kesal pada Ji Gwang kemudian keluar dari ruangan tanpa mengatakan apapun. Ji Gwang hanya bisa menghela nafas. Dia lalu meminta asistennya untuk mendapatkan informasi pribadi Dam Dong.

***

Yoo Bum masih tampak resah di kantornya. Dia kemudian mendapatkan pesan dari orang misterius itu lagi. Orang itu bilang bahwa jika dia tertangkap dia akan mengatakan pada polisi tentang manipulasi yang dilakukan Yoo Bum. Yoo Bum akhirnya membalas pesan orang itu dan mengajaknya bertemu. Orang itu akan menemui Yoo Bum dikantor jam 9 malam.

***

Jae Chan masuk ke ruangannya. Dam Dong yang ada disana menanyakan perkembangan kasus yang sedang ditangani Jae Chan. Jae Chan juga balik bertanya tentang kasus yang ditangani Dam Dong, apakah ada perkembangan tentang pelaku pembakaran? Dam Dong bilang kasusnya lebih sulit daripada yang terlihat.

Jae Chan bertanya, apakah Dam Dong tidak melihat pelaku pembakaran pada malam itu? Dam Dong bilang dia tidak meliahatnya karena dia sampai disana setelah api berkobar. Jae Chan teringat perkataan Hong Joo yang mengingatkan bahwa Dam Dong tahu dia dan Jae Chan datang secara terpisah. Jae Chan pun memutuskan bertanya kembali.

“Jika anda sampai disana setelah kebakaran, bagaimana anda tahu bahwa Hong Joo dan saya pergi kesana secara terpisah?”

“Itu…aku hanya menebak.” Ujar Dam Dong sambil tertawa kecil.

“Bagaimana anda tahu kami ada disana?”

“Itu juga hanya kebetulan. Aku hanya kebetulan sedang lewat.”

Jae Chan tak puas dengan jawaban Dam Dong. Dam Dong bilang dia merasa seperti mendapatkan pesan telepati. Dia bisa merasakan Jae Chan sedang dalam bahaya. Dam Dong bilang dia punya kekuatan super. Jae Chan menghela nafas. Sepertinya dia tahu ada yang ditutupi oleh Dam Dong.

***

Hong Joo menemui Woo Tak di kantor polisi untuk menanyakan sesuatu tentang kejadian pembakaran. Sebelum menjawab pertanyaan Hong Joo, Woo Tak memberikan powerbank yang Hong Joo jatuhkan saat itu di mobil. Powerbank yang berwarna merah. Hong Joo terkejut, karena powerbank itu berwarna hijau. Woo Tak heran, bukankah itu milik Hong Joo? Hong Joo akhirnya membenarkan, powerbank warna merah itu adalah miliknya dan mengambilnya.

Woo Tak lalu bertanya apa yang ingin ditanyakan Hong Joo tadi . Hong Joo memastikan jika Woo Tak waktu itu menangkap pria yang menjadi korban dalam kasus pembakaran.

***

Hee Min datang ke pom bensin urutan ke-36 yang dia kunjungi. Hee Min menyapa pemilik pom bensin.

***

Yoo Bum semakin resah dan gelisah di kantornya. Yoo Bum menyuruh asistennya untuk pulang lebih dulu karena dia akan melakukan sesi dengan kliennya. Waktu sudah menunjukan pukul 8.50 pada jam tangan Yoo Bum.

***

Hong Joo bilang pada Woo Tak bahwa polisi dan jaksa telah mencari pelaku pembakaran selama berhari-hari, tapi mereka belum menemukannya. Dan Hong Joo juga sudah mencari informasi kemana-mana, tapi tidak ada perkembangan. Hong Joo berharap mendapatkan sedikit harapan. Apakah ada yang Woo Tak ingat saat Woo Tak menangkap Jo Yoon Pyo (korban dalam kasus pembakaran) saat itu?

Woo Tak kemudia mencoba mengingatnya. Woo Tak ingat pakaian Jo Yoon Pyo kelihatan lusuh untuk seseorang yang punya uang 10 juta won. Dan tas yang dibawa Jo Yoon Pyo membawa uang…..

Sementara itu Hee Min di pom bensin ke-36 mendapatkan informasi penting, bahwa pada tanggal 22 juni ada seseorang yang membeli 10 liter bensin. Hee Min merasa senang mendengarnya, dan menanyakan apakah pemilik itu ingat seperti apa rupa di pembeli.

Yoo Bum mendapatkan pesan dari orang misterius itu bahwa dia telah sampai di kantor Yoo Bum. Orang itu berjalan menuju ruangan Yoo Bum sambil mengirimkan pesan bahwa Yoo Bum mungkin akan kehilangan kantornya yang bagus jika dia tertangkap. Orang itu juga bilang dalam pesan bahwa seseorang yang punya banyak juga akan kehilangan banyak.

Orang itu masuk ke ruangan Yoo Bum. Dan dia adalah seorang perempuan, bukan laki-laki seperti yang ada dalam benak Yoo Bum.

Pada Hong Joo, Woo Tak juga menyebutkan bahwa tas yang dibawa Jo Yoon Pyo sepertinya adalah tas perempuan.

Dan pemilik pom bensin juga mengatakan pada Hee Min bahwa pembeli bensin waktu itu bukan laki-laki, tapi perempuan. Perempuan yang mengendarai sepeda motor. Hee Min terkejut mendengarnya.

Yoo Bum juga terkejut, ternyata orang yang mengiriminya pesan ternyata adalah seorang perempuan. Perempuan itu memuji ruangan Yoo Bum, dan dia bilang akan menggunakan bahasa casual karena ternyata mereka seumuran. Perempuan itu melihat penghargaan yang dipajang oleh Yoo Bum.

Yoo Bum mempersilahkan perempuan itu duduk. Yoo Bum menanyakan alasan perempuan itu mengirimkan pesan dan juga alasan perempuan itu mencarinya. Perempuan itu menyindir, bukankah Yoo Bum sudah menduganya sekarang, Yoo Bum kan pintar?

Yoo Bum berteriak, “Tidak! Aku tidak tahu.”

“Kamu bukan ingin tahu. Kamu hanya ingin memastikan.” Tebak perempuan itu. “Sama seperti apa yang ada dalam pesan. Aku telah membunuh hampir 20 orang. Tapi karena kamu, aku belum dipenjara. Aku benar-benar berterima kasih untuk apa yang telah kamu lakukan.”

***

Jika pelaku memang benar adalah perempuan, Reporter Bong punya sebuah nama: Ha Ju Won, 34 tahun. Dia adalah pasien lama di kamar rumah sakit dimana kejadian berlangsung. Sebuah pasien dengan penyakit Crohn (jenis penyakit radang usus yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan dari mulut ke anus). Tapi dia juga terdaftar dalam satu rungan yang sama dengan 8 korban lainnya. Karena dia adalah seorang pasien, maka dia tidak masuk ke dalam daftar tersangka. Saat semua korban meninggal, Ha Ju Won juga sedang sakit dan dimasukan ke dalam daftar korban.

“Tapi kenapa seorang pasien akan membunuh pasien lainnya?” tanya pimpinan redaksi.

“Karena itu tidak adil.” Jawab Ha Ju Won pada Yoo Bum.

Ha Ju Won merasa tidak adil. Di saat dia harus membuang isi perutnya, disaat dia melakukan banyak operasi selama bertahun-tahun, tapi dia tidak kunjung membaik disaat pasien lainnya membaik dan hanya beberapa dari mereka yang tersisa. Pasien lain yang seruangan darinya mulai ada yang mengasihaninya, meskipun ada juga yang menyemangatinya, tapi Ha Ju Won menganggap mereka semua mengatakan omong kosong.

“Jadi kamu membunuh mereka semua? Apa menurutmu alasanmu dapat membenarkan apa yang kamu lakukan?”

“Tidak, tentu saja tidak. Aku berada di ranjang kematianku. Aku pasrah. Jika aku ketahuan dan aku ditangkap, jika mereka menghukumku, biarkan mereka menghukumku. Aku sudah berpikir seperti itu. Tapi... jaksa menangkap orang lain.”

“Apakah kamu bilang itu adalah aku?”

“Lalu aku berpikir, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku memiliki sesuatu yang disebut harapan. Orang yang memberikan harapan itu adalah kamu, Lee Yoo Bum. Dan aku berharap kamu akan tetap menjadi satu-satunya harapanku sampai akhir.”

Yoo Bum tampak menyembunyikan keterkejutannya, tak menyangka dengan jawaban yang diberikan Ha Ju Won.

***

Ha Ju Won telah ditetapkan kejaksaan masuk ke dalam daftar pencarian orang. Woo Joo memberikan informasi tambahan bahwa Ha Ju Won sudah lama tidak pulang ke rumah dan sulit melacak keberadaannya karena dia menggunakan ponsel ilegal. Hee Min menambahkan bahwa semua kartu kredit dan kartu bus juga hilang setelah kejadian pembakaran. Itu artinya menurut Ji Gwang dia akan melarikan diri sampai akhir. Asisten Kepala bilang dia hanya bisa kabur beberapa hari saja. Tapi Jae Chan mengingatkan, bahwa Ha Ju Won sudah melarikan diri lebih dari setahun. Dan dia mungkin berpikir bahwa kali ini dia juga akan lolos.

***

Dengan mata berkaca-kaca Ha Ju Won meminta Yoo Bum membuat keajaiban lagi untuknya, memberikan harapan untuknya. Yoo Bum tidak mau mendengarkan Ha Ju Won lagi.

“Sejak kapan aku menjadi harapan untuk sampah seperti kamu?” Yoo Bum tampaknya tersinggung dengan perkataan Ha Ju Won.

“Kenapa aku sampah?”

“Karena kamu membunuh orang!”

Ha Ju Won bilang dia tidak bisa melakukan apapun sekarang karena itu sudah terjadi. Meskipun itu menyedihkan, tapi siapa yang masih hidup jaris terus hidup. Siapa yang akan diuntungkan jika orang-orang tahu pelaku sebenarnya? Bagi keluarga korban, Myung Yi Suk-lah yang sampah, dan sampah itu sudah meninggal. Apakah akan menjadi penghiburan bagi mereka jika dia tiba-tiba muncul?

“Itu akan menghancurkan hati mereka. Dan bagaimana dengan anak Myung Yi Suk? Dia akan menjadi gila jika dia tahu ayahnya tidak bersalah. Dan kamu, apa yang akan kamu lakukan?”

Yoo Bum menyuruh Ha Ju Won diam. Tapi dia terus saja berbicara. Dia terkejut mendengar berita tentang ditemukannya botol obat di kantor Myung Yi Suk. Ha Ju Won tahu Yoo Bum merasa cemas saat itu, karena tidak ada bukti langsung yang ditemukan padahal dia yakin Myung Yi Suk pelakunya dan media terus mempertanyakan kemampuan jaksa. Dan karena itu Yoo Bum memanipulasi bukti botol itu.

Dalam flashback diperlihatkan Yoo Bum diam-diam memasukan botol-botol itu ke dalam plastik yang berisi barang bukti dari kantor Myung Yi Suk yang sedang di periksan oleh Dam Dong dan satu temannya. Dam Dong lalu menemukan botol itu dan menambahkannya dalam daftar barang sitaan.

“Botol itu sudah ada disana!” Yoo Bum kembali berteriak.

“Lalu kenapa kamu memanggilku pembunuh? Jika botol itu ditemukan di sana, Myung Yi Suk adalah pembunuhnya. Kenapa kamu menyebutku sampah? Katakan padaku. Sekarang kamu mengerti, kan? Jika terjadi sesuatu yang buruk padaku, hal yang sama juga terjadi padamu.”

Yoo Bum tak tenang dan mencoba melonggarkan dasinya. Yoo Bum tak bisa membantah lagi perkataan Ha Ju Won tadi karena semuanya memang benar.

“Tapi jangan khawatir. Orang yang tahu tentang manipulasi itu hanya kamu dan aku.” Ujar Ha Ju Won kemudian. “Sebelumnya ada tiga orang, tapi aku sudah menyingkirkannya.”

Yoo Bum terkejut, disingkirkan? Ha Ju Won mengakui bahwa kejadian pembakaran yang baru-baru ini terjadi, dialah pelakunya. Seseorang yang ada di dalam kontainer itu tahu tentang cerita mereka. Dia pendiam, tapi dia tidak beruntung karena berurusan dengan polisi.

Flashback.

Ha Ju Won masuk ke kontainer tempat tinggal Young Pyo. Young Pyo memberitahu kalau dia telah melemparkan ponsel Ha Ju Won ke dalam sungai dan dia tidak mengatakan apapun pada polisi. Young Pyo tidak tahu Ha Ju Won sudah siap untuk membunuhnya. Ha Ju Won berterima kasih pada Young Pyo dan menyuntiknya dengan obat.

Flachback end.

Ha Ju Won bilang dia sudah mengurus semua pekerjaan kotor, sekarang giliran Yoo Bum yang mengurus semuanya. Membuat semuanya damai. Yoo Bum tahu artinya menyebunyikan, bukan? Ha Ju Won yang sekarang duduk di kursi kerja Yoo Bum membersihkan gulungan-gulungan kertas yang dibuat Yoo Bum ke lantai. Yoo Bum tak menjawab dan berjalan keluar.

Yoo Bum pergi ke taman di atap. Dia terus saja memegang lehernya, seperti berusaha melepaskan sesuatu yang mencekik lehernya. Yoo Bum teringat dengan perkataan Ha Ju Won, bahwa jika terjadi sesuatu yang buruk padanya maka Yoo Bum juga akan mengalami hal yang sama. Yoo Bum juga teringat perkataan Hong Joo bahwa dia tahu pembunuh sebenarnya bukan Myung Yi Suk. Satu persatu perkataan Ha Ju Won dan Hong Joo mengganggu pikirannya. Yoo Bum berteriak frustasi.

“Aku harus menemukan jalan keluarnya.” Gumam Yoo Bum.

Beberapa saat kemudian dia melihat sebuah pengumuman bahwa tanggal 28 Juni akan ada pemadaman listrik di gedungnya. Yoo Bum lalu menoleh ke belakang, sebuah taman dengan banyak tanaman.

Yoo Bum kembali ke ruangan dengan wajah yang terlihat lebih tenang. Yoo Bum bilang pada Ha Ju Won bahwa dia melewatkan sesuatu. Bukan hanya mereka berdua yang tahu tentang manipulasi itu, tapi bertiga.

***

Dam Dong dan Hyang Mi makan bersama di kantin. Mereka tak sengaja mendengar percakapan para asisten jaksa, bahwa ada yang melakukan manipulasi pada kasus pembunuhan infus setahun yang lalu. Dan yang melakukan penyelidikan saat itu adalah Dam Dong dan Yoo Bum. Lalu apakah mereka berdua yang melakukannya? Hyang Mi tak terima dan hendak menegur mereka, tapi Dam Dong menghalangi.

Asisten Ji Gwang lalu berkata bahwa Ji Gwang mulai berpikir mereka yang melakukan manipulasi, tapi Jae Chan terus mengatakan bahwa Dam Dong tidak mungkin melakukannya. Begitu banyak korban, jika memang kasus itu dimanipulasi maka akan ada banyak yang terluka. Itulah kenapa Jae Chan lebih frustasi untuk kasus itu. Untuk melindungi Dam Dong.

Dam Dong tampak memikirkan perkataan pada asisten itu. Begitu masuk ruangan, Dam Dong langsung menulis sesuatu.

***

Hong Joo menggunakan jaketnya. Dia hendak pergi untuk melakukan wawancara dengan keluarga pada korban pembunuhan infus. Hong Joo kemudian mendapatkan pesan dari Yoo Bum. Dia meminta Hong Joo untuk melakukan wawancara di kantornya nanti malam jam 8. Hong Joo memberitahukan hal itu pada Reporter Bong.

Reporter Bong bilang jika pelaku pembunuhan itu masih ada diluar sana, berarti ada yang salah dengan penyelidikan sebelumnya. Reporter Bong meminta Hong Joo untuk menggali informasi tentang hal itu, karena Yoo Bum adalah jaksa yang menangani kasus itu sebelumnya. Hong Joo mengerti.

Hong Joo yang sedang berjalan keluar tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ada yang mengusiknya. Hong Joo bertanya apakah hari ini akan turun hujan? Tidak. Reporter Bong bilang hanya ada kemungkinan 5%. Hong Joo tersenyum, lalu kembali berjalan pergi.

***

Asisten Ji Gwang membawa data pribadi Dam Dong yang diminta Ji Gwang, tapi Ji Gwang tidak ada di tempat. Jae Chan yang ada disana meminta data itu dan ngomel-ngomel. Kenapa Ji Gwang sampai meminta data pribadi itu, apakah Ji Gwang bisa tahu Dam Dong memanipulasi bukti hanya dari data itu? Ji Gwang masuk dan balik ngomel, apa yang salah? Memangnya kenapa?

Jae Chan membaca data pribadi itu. Dan mengetahui bahwa Dam Dong adalah polisi sebelumnya. Ji Gwang bilang itulah sebabnya kerja Dam Dong di tempat kejadian. Jae Chan kembali membaca, Dam Dong bekerja di kantor polisi tempat ayahnya bekerja. Mereka bekerja diwaktu yang sama. Jae Chan memikirkan sesuatu, mungkinkah….

Jae Chan lalu berlari ke kantornya untuk menemui Dam Dong. Tapi disana hanya ada Hyang Mi yang sedang menangis. Hyang Mi bilang Dam Dong mengundurkan diri. Saat Hyang Mi kembali dari makan siang, Dam Dong menyerahkan surah pengunduran dirinya. Hyang Mi menghentikan Dam Dong dan bertanya apakah dia tidak mau mengucapkan selamat tinggal pada Jae Chan. Dam Dong bilang akan terasa berat jika dia melihat wajah Jae Chan. Dam Dong menulis surat, dan pergi.

Jae Chan buru-buru mengambil surat itu dari meja dan membacanya.

“Geomsa-nim. Aku tidak memanipulasi apapun. Pengacara Lee mungkin juga akan mengatakan hal yang sama. Sudah jelas kita berdua akan menyangkal manipulasi. Jadi jangan sulit memikirkanku atau yang lainnya. Lakukan penyelidikan ulang kasus ini secara adil. Aku akan membuktikan ketidakbersalahanku dengan caraku sendiri. Terimakasih untuk semuanya.”

Sambil menangis Hyang Mi bilang kalau Dam Dong jahat karena tiba-tiba mengundurkan diri. Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Jae Chan langsung menelepon Dam Dong. Tapi Dam Dong tak menjawab.

Dam Dong rupanya sedang makan bersama dengan Yoo Bum. Yoo Bum tahu yang menelepon Dam Dong adalah Jae Chan. Yoo Bum bertanya, apakah Jae Chan menggangu Dam Dong dengan kasus pembunuhan infus itu? Dam Dong akhirnya bilang kalau dia dicurigai. Yoo Bum bilang kantor hukumnya akan membantu Dam Dong jika keadaan menjadi serius.

Sambil terus mencoba menghubungi Dam Dong, Jae Chan meminta Hyang Mi untuk tidak mengatakan apapun tentang pengunduran diri Dam Dong pada siapapun. Jae Chan bilang Dam Dong tidak mengundurkan diri.

Hyang Mi yang teleponnya juga diabaikan Dam Dong meminta ijin pada Jae Chan untuk pergi ke rumah Dam Dong. Jae Chan meminta Hyang Mi untuk menghubunginya jika dia bertemu Dam Dong dan jangan biarkan dia pergi kemanapun. Hyang Min mengerti dan segera pergi.

Jae Chan mengirim pesan pada Dam Dong, dia akan menunggunya di kantor.

Dam Dong dan Yoo Bum berpisah. Dam Dong melihat pesan dari Jae Chan yang memintanya untuk menghubungi kembali. Dam Dong menghela nafas.

***

Yoo Bum menyeduh kopi di kantornya. Dia kemudian menjawab telepon Hong Joo dan memintanya untuk langsung masuk ke atas karena dia sudah memberitahu orang yang di depan. Setelah menjawab telepon, Yoo Bum memasukkan sebutir pil pada salah satu gelas kopi.

Tak lama kemudian Hong Joo masuk ke kantor Yoo Bum. Di meja, sudah ada secangkir kopi untuk Hong Joo.

Yoo Bum bilang sulit untuknya mengingat kasus setahun yang lalu, jadi dia mencoba menuliskannya dalam sebuah file sambil mengingatnya. Sambil bicara tentang file yang sedang dibuat Yoo Bum untuknya, Hong Joo minum kopi yang ada di meja. Hong Joo bertanya apakah Yoo Bum akan memberikan file itu untuk press release. Melihat Hong Joo meminum kopinya, Yoo Bum tersenyum puas sambil menjawab kalau Hong Joo yang pertama mendapatkannya, dia belum menghubungi yang lain.

Hong Joo bilang hanya karena Yoo Bum memberi pernyataan eksklusif padanya, dia tidak bisa berjanji akan bersikap baik pada Yoo Bum. Hong Joo meminum kembali kopinya. Yoo Bum tertawa, tentu saja dia tahu itu.

Kemudian diluar turun hujan, dan di kolong meja Yoo Bum ada payung hijau. Sementara Hong Joo terus saja meminum kopinya.

Di luar Ha Ju Won memasuki gedung sambil membawa payung merah. Satpam menghentikannya, memberi tahu bahwa listrik akan segera mati. Dengan tersenyum Ha Ju Won berkata bahwa dia ada janji dengan Yoo Bum dan akan bicara sebentar saja.

***

Jae Chan tertidur di kantornya. Dia tiba-tiba terbangun sambil berteriak, “Tidak!”

Jae Chan terengah-engah.

Dalam mimpinya Hong Joo terbaring di atas rumput di tengah hujan. Dan ada seseorang dengan payung hijau di dekatnya. Lalu terdengar seorang wanita berkata:

“Setelah aku memasukan ini, kamu mungkin tidak akan bisa bernafas. Kemudian dalam lima menit, kamu akan mati seolah-olah kamu tertidur.”

“Jae Chan-ah? Kamu mendengarnya kan? Tolong..” ucap Hong Joo lirih.

Jae Chan segera keluar dari kantor dan menghubungi Hong Joo. Tapi Hong Joo tak menjawab teleponnya, karena dia sudah tak sadarkan diri di kantor Yoo Bum. Ha Ju Won juga sudah ada disana.

“Orang ketiga yang tahu tentang itu selain kita...adalah dia?” tanya Ha Ju Won pada Yoo Bum.

“Ya.” Jawab Yoo Bum.

Ha Ju Won mendekati Hong Joo untuk melihat wajahnya.

Jae Chan kemudian berlari menembus hujan. Kini dia sudah di dalam taksi dan menghubungi Woo Tak. Jae Chan memberitahu Woo Tak bahwa dia memimpikan Hong Joo diculik.

“Mimpi itu. Hari hujan dan payung hijau.” Jelas Jae Chan.

“Kapan?”

“10:30 malam, 15 menit lagi.”

“Dimana tempatnya? Kamu bilang di gunung, kan?”

“Bukan gunung. Atap kantor hukum Hae Kwang.”

Yoo Bum membopong Hong Joo ke taman atap sambil dipayungi Ha Ju Won dengan payung hijau. Yoo Bum meletakan Hong Joo di rumput. Lalu mereka berdua menatap Hong Joo. Persis seperti dalam mimpi Hong Joo.

***

Komentar:

Jadi memang benar, rahasia Woo Tak yang bisa menyebabkannya dikeluarkan dari kepolisian adalah buta warna. Tapi sepertinya dia hanya buta warna pada warna tertentu, misalnya hijau yang dilihatnya jadi berwarna merah. Seperti indikator talkie walkie yang sudah berwarna hijau waktu itu, tapi Woo Tak tidak tahu.

Jelas, Dam Dong mengundurkan diri dari kejaksaan karena tidak ingin menjadi beban untuk Jae Chan. Dia memang tidak bersalah, Jae Chan juga tahu benar hal itu. Tapi di mata orang lain, bisa jelek untuk Jae Chan. Jae Chan bisa dituduh membela Dam Dong karena dekat dengannya. Karena itu Dam Dong memilih menjauh.

Ha Ju Won ini sepertinya bukan hanya punya penyakit usus, tapi punya penyakit jiwa juga. Dari ceritanya, dia merasa muak dengan orang lain yang berangsur pulih tapi dia sendiri tidak. Dan mereka yang berangsur pulih itu memberikan semangat, seolah dimatanya mereka sedang mengejek. Aku rasa penyakit jiwanya ini muncul karena tidak ada keluarga yang menemaninya saat sakit. Siapa yang tidak akan tertekan jika menghadapi sakit sendirian? Bukankah salah faktor terbesar dalam kesembuhan adalah dukungan keluarga?