She Was Pretty | Episode 3

Ha Ri dan Sung Joon bicara berdua. Ha Ri kelihatan gugup. Sung Joon bertanya-tanya kenapa orang yang seharusnya ada di London (Hye Jin) sekarang malah bekerja di hotel. Ha Ri beralasan bahwa dia memutuskan kembali ke Korea setelah mendapat panggilan kerja di hotel itu.

Ha Ri sepertinya takut Sung Joon akan marah. Tapi ternyata Sung Joon tidak marah dan malah merasa lega. Lega karena dia bisa bertemu dengan Ha Ri (Hye Jin) lagi.

Ha Ri merasa bersalah pada Hye Jin dan ingin memberitahunya tentang pertemuannya dengan Sung Joon itu. Tapi ternyata Hye Jin yang sudah bertekad untuk menunjukkan kemampuannya pada Sung Joon, meminta Ha Ri untuk tidak membicarakan Sung Joon di depannya. Sung Joon sudah dianggap musuh oleh Hye Jin. Ha Ri pun urung bicara dan memutuskan akan menyelesaikannya sendiri.

***

“Ayo jalan!”

Sung Joon terkejut mendengar kata-kata itu saat hendak menyebrang jalan. Itu adalah kata yang digunakan Hye Jin untuk menyebut lampu hijau. Hanya itu yang berbeda, karena lampu merah tetap lampu merah. Hye Jin menyebutnya seperti itu karena jika lampu hijau mereka memang harus jalan.

Sung Joon mencari-cari sosok yang mengucapkan kata-kata tadi. Itu adalah Hye Jin, tapi Sung Joon tak melihatnya karena banyak orang berlalu lalang.

***

Hye Jin yang berniat menunjukkan kemampuannya di depan Sung Joon malah berakhir dengan petaka. Hye Jin terus melakukan kesalahan di depan Sung Joon yang membuatnya semakin kesal pada Hye Jin. Hye Jin yang bertugas sebagai notulen dalam rapat juga tak bisa menuliskan dan memahami istilah fashion dengan benar.

Saat Hye Jin menyerahkan laporan notulennya pada Sung Joon, dia mendapat teguran keras dan kasar karena tulisannya tak bisa dipahami. Hye Jin kesal. Dia kan memang bukan pegawai tim redaksi, jadi wajar saja dia tidak paham istilah fashion.

***

Meskipun lelah dengan pekerjaannya, Hye Jin masih punya tenaga untuk membantu seorang nenek yang naik bus dan meminta sopir untuk menunggu.

Juga masih punya tenaga untuk menjewer Hye Rin yang sedang mencoba mengambil kesempatan dari pria yang mencari Ha Ri. Hye Rin mengaku sebagai adiknya Ha Ri. Hye Rin tidak suka kalau yang jadi kakaknya adalah Hye Jin, karena Hye Jin jelek. Hye Rin ini agak kasar pada Hye Jin.

***

Hye Jin sempat ngambek pada Ha Ri yang menyarankannya untuk belajar istilah dasar fashion, tapi akhirnya Hye Jin mulai mempelajari istilah fashion dari Ha Ri.

Setelahnya, Hye Jin jadi bisa mengikuti dengan baik istilah-istilah fashion yang dia dengar di rapat dan bisa menuliskannya dengan baik. Hye Jin merasa senang dan bisa sedikit sombong di depan Sung Joon yang kali ini tidak mencelanya saat dia menyerahkan laporan. Tapi Hye Jin tetaplah Hye Jin, dia menjatuhkan tumpukan berkas di atas meja Sung Joon dan kembali mendapat tatapan kesal darinya.

***

Ha Ri akhirnya pulang ke rumah ayahnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan hadiah pada ayahnya. Saat sedang berduaan, Nyonya Na mulai menyindir Ha Ri yang sering bergonta-ganti pasangan. Karena kesal Ha Ri juga ikut menyinggung Nyonya Na yang tampaknya melakukan operasi plastik.

Nyonya Na lalu berkata bahwa tidak hanya kecantikan, tapi juga sifat kasar dan murahan Ha Ri benar-benar mirip dengan ibu kandungnya. Ha Ri yang tak terima ibunya dihina berteriak pada Nyonya Na. Tuan Min, ayah Ha Ri datang dan menanyakan apa yang terjadi.

Ha Ri mencoba menjelaskan bahwa Nyonya Na menjelekkan ibunya. Tapi Ha Ri malah ditampar Tuan Min karena menyebut istrinya dengan sebutan “wanita itu”. Tuan Min menyuruh Ha Ri meminta maaf pada Nyonya Na. Ha Ri pun melakukannya dengan terpaksa dan segera pergi.

Ha Ri yang sedang sedih mencoba menghubungi Hye Jin. Tapi Hye Jin yang sedang jajan bersama Shin Hyuk tak menyadari ponselnya bergetar. Ha Ri mengirimkan pesan pada Hye Jin.

Ha Ri kemudian minum sendirian di sebuah bar. Dia juga melupakan janji pertemuannya dengan Sung Joon. Pagi sebelumnya, Ha Ri mengajak Sung Joon bertemu. Ha Ri ingin menyampaikan sesuatu pada Sung Joon.

Sung Joon menunggu di tempat pertemuannya dengan Ha Ri. Kemudian sebuah panggilan masuk dari nomor Ha Ri. Entah Ha Ri atau bukan yang menelepon, Sung Joon segera pergi dari sana.

Hye Jin yang sudah berpisah dengan Shin Hyuk juga akhirnya membaca pesan Ha Ri. Hye Jin menghubungi ponsel Ha Ri dan diangkat oleh barista yang ada di sana, karena Ha Ri tertidur. Dari barista itu Hye Jin mengetahui kondisi Ha Ri dan keberadaannya. Hye Jin pun segera pergi.

Di bar, seorang pria hidung belang mendekati Ha Ri dan mencoba menggodanya. Ha Ri sudah menolak, tapi pria itu terus mendesak Ha Ri bahkan menahan tangan Ha Ri yang hendak pergi. Beruntung Sung Joon datang dan menghentikannya. Ha Ri lalu memukuli pria itu dengan nanas.

Setelah dilerai, Sung Joon bertemu lagi dengan pria hidung belang itu di toilet. Sung Joon sepertinya menghajar pria itu karena begitu keluar, wajahnya babak belur.

Mengetahui tangan Ha Ri terluka, Sung Joon membawanya ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan. Sehingga ketika Hye Jin datang ke bar untuk menjemput Ha Ri, Ha Ri sudah pergi. Hye Jin diberitahu bahwa Ha Ri telah dijemput oleh seorang pria.

Keluar dari rumah sakit Ha Ri mengungkapkan keheranannya pada Sung Joon, kenapa Sung Joon tak bertanya tentang Ha Ri yang melupakan janji mereka dan minum sendirian.

Sung Joon bilang dia tahu kalau suatu hal yang tak baik terjadi pada Ha Ri. Karena itulah dia tak mau membahasnya. Ha Ri hendak bicara tentang maksudnya janjian dengan Sung Joon, tapi Sung Joon langsung menariknya pergi.

Sung Joon membawa Ha Ri ke sebuah restoran sup. Sung Joon bilang itu adalah makanan yang dia benci saat kecil dulu. Karena ibunya selalu menganggap wajahnya terlalu kecil, ibunya selalu memintanya memakan sup itu. Dan sekarang setelah ibunya tiada, dia jadi memikirkannya. Tak ada rasa sup yang enaknya menyerupai masakan ibunya.

Ha Ri terdiam mendengarkan cerita Sung Joon. Sung Joon bilang bahwa dia sudah lama sekali tak bertemu orang yang bisa diajak bicara tentang dirinya. Karena itu saat bertemu Hye Jin (Ha Ri), dia jadi cerita banyak hal.

Sung Joon lalu bertanya apa yang ingin disampaikan Ha Ri sebelumnya. Ha Ri terdiam beberapa lama dan akhirnya tidak menyampaikan satu pun alasan yang dia buat agar mereka tidak bertemu lagi. Ha Ri malah bilang kalau dia hanya ingin mengajak Sung Joon makan bersama.

Padahal sebelumnya Ha Ri sudah membuat banyak alasan untuk menghindari Sung Joon, seperti dia pindah ke Jeju, dipecat dan harus kembali ke luar negri, hingga seluruh keluarga pindah. Ha Ri beralasan pada dirinya sendiri, dia tak enak hati jika harus menyampaikan hal tadi disaat Sung Joon terluka karena dirinya, saat Sung Joon memukul pria hidung belang tadi.

***

Hye Jin menunggu Ha Ri di jalan dengan gelisah dan khawatir. Begitu Ha Ri muncul, Hye Jin semakin khawatir melihat tangan Ha Ri yang terluka.

Di kamar, Ha Ri termenung melihat obatnya dari rumah sakit dengan nama Hye Jin. Ha Ri semakin terpaku mendapat pesan dari Sung Joon yang memintanya untuk berhati-hati hingga tangannya sembuh. Dengan perhatian Sung Joon itu, Ha Ri sepertinya mulai memperhatikan Sung Joon.

***

Esok hari. Sung Joon membeli kopi di tempat biasa. Dan seperti biasa dia tidak mendengar saat pesanannya sudah siap. Seorang pegawai yang sebelumnya melihat Sung Joon meminum air di dalam vas, mengambil vas itu dari meja Sung Joon.

Sung Joon hendak pergi, tapi kemudian mendapatkan telepon yang membuatnya harus membuka email secepatnya. Sung Joon kembali duduk di meja yang berbeda. Dan dia menduduki sebuah buku. Buku siapa itu? Sung Joon memegang buku itu.

Seorang gadis mendekati Sung Joon dan berkata bahwa buku itu miliknya. Sung Joon menoleh. Dia lalu tersenyum melihat seorang gadis yang mirip dengan Hye Jin kecil.

Gadis itu adalah Kim Hye Rin, adiknya Kim Hye Jin. Hye Jin yang datang ke tempat itu untuk menemui Hye Rin sangat terkejut melihat Sung Joon dan Hye Rin.

***

Bersambung ke episode 4~

Komentar:

Mau bahas sesuatu.. Sung Joon ini orangnya terlalu fokus jika dia sedang sibuk membaca. Entah ada hubungannya dengan penyakit atau memang hanya kebiasaannya. Jadi saat membaca, dia seolah masuk ke duanianya sendiri. Kepentok pintu pun, dia bisa tidak merasa kesakitan dan kembali bangkit melanjutkan aktifitasnya. Bahkan dia minum dari vas bunga yang ada disampingnya, bukan dari gelas kopi.