She Was Pretty | Episode 8 - 1

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_123702.697_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_123747.763_thumb

Shin Hyuk menghalangi penglihatan Hye Jin. Shin Hyuk beralasan bahwa ada orang mabuk yang buang air di belakang, pemandangan itu hanya akan merusak mata. Hye Jin bilang dia juga tidak akan mau melihatnya meskipun Shin Hyuk menyuruh untuk melihat. Hye Jin mengajak Shin Hyuk segera pergi.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_123846.684_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_123905.404_thumb

Ha Ri melepas kissnya, dan Sung Joon masih tampak terkejut.

“Aku tidak ingin bersamamu sebagai teman masa kecil, tapi aku ingin sebagai kekasihmu. Bagaimana perasaanmu..dan apa jawabanmu.. aku ingin mendengarnya.”

Sung Joon terdiam. Bingung harus menjawab apa. Karena itu Ha Ri menganggap Sung Joon tidak memiliki perasaan yang sama dengannya. Sung Joon lalu mengajak Ha Ri pergi.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124028.029_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124014.336_thumb

Hye Jin yang masih kesal meminta Shin Hyuk untuk tidak mengikutinya. Shin Hyuk menarik tangan Hye Jin yang hendak pergi. Shin Hyuk bertanya, apakah teman serumah Hye Jin adalah orang yang sama dengan yang Hye Jin sebut sebagai kembarannya? Hye Jin heran kenapa Shin Hyuk menanyakan tentang Ha Ri.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124102.227_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124129.562_thumb

Shin Hyuk bilang Hye Jin pasti sangat dekat dengan Ha Ri hingga Hye Jin menyebutnya sebagai bagian dari dirinya. Hye Jin meralat, bukan hanya sekedar dekat.

“Ibu kami adalah teman baik, jadi kami bahkan sudah bersama sejak baru lahir. Teman kelahiran? Sesuatu seperti itu. Hal terbaik yang pernah aku lakukan dalam kehidupanku adalah berteman dengan Ha Ri.”

Hye Jin menambahkan, karena mereka adalah manusia, tidak peduli seberapa dekat dengan seorang teman, saat hal baik terjadi padanya, sejujurnya kita pasti akan merasakan sedikit cemburu. Tapi saat hal baik terjadi pada Hye Jin, satu-satunya orang yang benar-benar bahagia 100% untuknya sebanyak ibunya, adalah Ha Ri.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124147.426_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124150.285_thumb

Ketika bercerita, tampak sekali bahwa Hye Jin sangat menyayangi Ha Ri. Dan Shin Hyuk kelihatan kesal dengan kepolosan Hye Jin itu, yang tidak tahu kalau teman yang disayanginya itu telah berkhianat.

Hye Jin menunjukkan foto-foto Ha Ri pada Shin Hyuk, dan memperingatkan Shin Hyuk untuk tidak jatuh cinta pada Ha Ri. Shin Hyuk bergumam kalau Hye Jin seratus kali lebih cantik dari Ha Ri. Shin Hyuk serius, tapi kembali Hye Jin hanya menganggapnya sebagai gurauan.

Shin Hyuk ingin mengatakan sesuatu tentang Ha Ri, tapi urung dia lakukan. Shin Hyuk kemudian pamit dan meminta Hye Jin untuk memimpikannya.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124244.606_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124251.970_thumb

Sung Joon mengajak Ha Ri ke sebuah tembok, sepertinya pagar luar sekolahan. Sung Joon mencari-cari sesuatu yang dia yakini ada disana.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124254.154_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124259.048_thumb

[Kilas balik]

Sung Joon mengukir sesuatu di tembok. Hye Jin bertanya apa yang sedang Sung Joon lakukan itu. Sung Joon bilang saat mereka sudah SMP, mereka tidak akan kesana lagi. Jadi Sung Joon membuat tanda bahwa mereka pernah ada disana. Sung Joon mengukir gambar dirinya dan Hye Jin.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124305.467_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124308.841_thumb

“Mari kita kembali kesini dan melihatnya bersama dihari wisuda SMP kita, oke?” ajak Sung Joon.

Hye Jin setuju. Mereka kemudian berlari karena ketahuan penjaga sekolah.

[Kilas balik selesai]

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124428.223_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124440.389_thumb

Sung Joon merasa takjub karena ternyata ukirannya masih ada disana. Sung Joon hendak menyinggung tentang masa lalu lagi. Tapi Ha Ri menyela. Dia meminta Sung Joon untuk berhenti membahas masa lalu lagi, tapi hanya membahas tentang mereka saat ini. Mengenang masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, Ha Ri bilang itu bukan tipenya. Karena masa kini lebih penting untuknya.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124502.280_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124510.939_thumb

Sung Joon tak mengatakan apapun, tapi dia mengeluarkan spidol dan mulai menggambar di tembok. Menggambar dirinya dan Ha Ri yang sekarang. (Hiks..sedih deh. Sung Joon…itu Ha Ri bukan Hye Jin…)

“Baiklah Hye Jin-ah. Jangan bicarakan masa lalu. Mari kita bicarakan tentang kita sekarang. Tentang aku dan kau sekarang.”

Ha Ri lalu menambahkan tanda ‘love’ di gambar Sung Joon. Ha Ri tampak senang.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124649.000_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124659.775_thumb

Ha Ri pulang ke rumah. Pacarnya datang dan menegur Ha Ri yang tidak menemuinya atau menjawab teleponnya. Ha Ri dengan kesal bilang kalau dia melakukan itu artinya mereka sudah putus. Pria itu kesal dan bertanya pria seperti apa yang sekarang dekat dengan Ha Ri.

Ha Ri semakin kesal karena pria itu menyebut dengan kata kasar. Ha Ri bilang pria yang dekat dengannya sekarang ini bukan seseorang yang bisa dengan bebas disebut seperti itu. Ha Ri marah.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124713.450_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124717.677_thumb

Begitu Ha Ri berjalan, ternyata ada Hye Jin yang mendengarkan kekesalannya tadi. Hye Jin begitu senang mendengar Ha Ri menyukai seseorang. Hye Jin bahkan memeluk dan memberikan selamat pada Ha Ri. Ha Ri tampak tak nyaman.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124756.044_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124804.570_thumb

Mereka lalu duduk bersama di ayunan. Hye Jin mengingatkan bahwa dulu Ha Ri pernah bilang bahwa para pria pasti lebih buruk dari ibunya yang pergi meninggalkan dia. Dan Ha Ri bilang bahwa dia tidak akan pernah jatuh cinta.

“Kata-kata itu tersimpan disini dengan tidak nyaman sampai sekarang.” Hye Jin menunjuk hatinya. “Tapi semengagumkan apa pria itu hingga membuatmu begitu jatuh cinta padanya seperti ini? Aku harus memberi hadiah pada pria itu. Seperti apa dia? Aku penasaran. Sungguh penasaran!”

Hye Jin begitu antusias, tapi Ha Ri semakin tak enak dan tak berani menatap Hye Jin. Hye Jin menyangka Ha Ri sedang malu, dan tampak sedang memikirkan sesuatu. Hye Jin ingin merayakan hal ini dan beranjak pergi untuk membeli minuman.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124817.947_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124821.854_thumb

Lalu dari jauh Hye Jin memanggil Ha Ri. Dia berteriak bahwa dia dengan tulus menyemangati Ha Ri.

Ha Ri menatap Hye Jin denan sedih dan berkata dalam hati: “Maafkan aku Hye Jin-ah. Hanya dua bulan. Aku akan disampingnya hanya untuk dua bulan. Hanya dua bulan. Nanti.. Nanti, aku akan memberitahumu segalanya. Segalanya.”

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124929.556_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124937.050_thumb

Sung Joon juga pulang ke rumah. Dia dikejutkan oleh Shin Hyuk yang tiba-tiba muncul di kamarnya. Shin Hyuk membahas pakaian Sung Joon yang bagus, dia bercanda dengan memintanya. Sung Joon bertanya keperluan Shin Hyuk datang kesana. Shin Hyuk bilang dia teringat dengan celana dalamnya dan datang untuk mengambilnya kembali.

Sung Joon yang kesal meminta Shin Hyuk mengembalikan kartu pintunya. Shin Hyuk tak menanggapi dan bertanya hal lain.

“Kau pulang sedikit terlambat hari ini. Apa kau pergi kencan atau semacamnya? Ada rumor bahwa kau mempunyai seorang kekasih yang cantik.”

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_124950.598_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_125015.645_thumb

Sung Joon kesal, apa mereka sedekat itu hingga bisa membicarakan hal seperti itu? Shin Hyuk kembali bertanya, seberapa banyak Sung Joon mengenal kekasihnya itu? Sung Joon tak mengerti apa yang dibicarakan Shin Hyuk.

“Yah, di dunia ini, tidak semuanya seperti yang terlihat.” Ujar Shin Hyuk.

Sung Joon masih tak mengerti apa yang ingin dibicarakan Shin Hyuk. Shin Hyuk bilang ada sesuatu yang ingin dia katakan pada Sung Joon, tapi dia menahannya. Karena dia tidak bisa membuat keputusan apakah dia punya hak untuk mengatakan hal itu atau tidak. Shin Hyuk kemudian pamit meninggalkan Sung Joon yang kebingungan.

Di luar apartemen Sung Joon, Shin Hyuk berpikir sejenak sebelum pergi.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_125109.441_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_125110.922_thumb

Pagi hari. Sung Joon menelepon Ha Ri, memastikan dia tidur dengan nyenyak dan mengajaknya bertemu hari ini. Ha Ri bilang ada film yang ingin dia tonton, dan mala mini adalah hari terakhir penayangannya.

Hye Jin tiba-tiba membuka pintu kamar Ha Ri untuk mengajaknya sarapan.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_125124.520_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_125144.556_thumb

Saking terkejutnya Ha Ri terdiam. Beku. Hye Jin berteriak memberikan selamat pada pacar Ha Ri dan mengajaknya makan bersama kapan-kapan. Sung Joon bertanya pada Ha Ri tentang suara itu. Tapi Ha Ri memutus teleponnya.

Hye Jin heran melihat Ha Ri yang begitu terkejut dengan kehadirannya sehingga langsung memutus telepon. Hye Jin meledek Ha Ri, dan bahkan menyanyi. Ha Ri bernafas lega setelah Hye Jin keluar. Kemudian Ha Ri memegang perutnya yang kesakitan. 

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133629.032_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133632.439_thumb

Hye Jin mengganti air bawangnya dan berharap bawang itu bisa terus tumbuh. Hye Jin lalu menyadari sol sepatunya yang hampir lepas. Dia harus segera mengelemnya kembali.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133710.665_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133719.883_thumb

Hye Jin lalu bergabung dengan anggota tim lain yang sedang kebingungan memilih dua konsep rancangan baju James Taylor, konsep A atau B. Rara kemudian datang memecahkan masalah. Setelah dia meminta tim menjawab dengan cepat diantara pilihan Jjangmyeon dan Jjampong, dia juga meminta tim menjawab dengan cepat diantara pilihan konsep A dan B tadi. Dan hasilnya banyak yang langsung menjawab B.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133724.496_thumb[1]She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133731.310_thumb[1]

“Saat hati kita mengatakan O tapi kita ingin mengatakan X, dan saat hati kita mengatakan X tapi kita ingin mengatakan O, kita ragu-ragu. Kenapa? Karena kita bahkan tidak tahu hati kita sendiri. Di waktu seperti itu, apapun yang keluar dari mulut dengan mudah, saat kau tidak memikirkannya, itulah apa yang sebenarnya kau pikirkan. Mengerti? Oke?”

Setelah mengatakan itu Rara pamit pergi. Hye Jin dan Shin Hyuk sama-sama memikirkan kata-kata Rara tadi.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133850.680_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133858.015_thumb

Shin Hyuk mengambil barang bawaan Hye Jin yang hendak pergi. Shin Hyuk tahu Hye Jin dengan mengembalikan barang-barang itu. Shin Hyuk bilang dia bosan, jadi dia akan menemano Hye Jin. Hye Jin tidak mau, lalu mereka rebutan barang bawaan. Dan sol sepatu Hye Jin pun terlepas.

Shin Hyuk tertawa. Dia heran bagaimana bisa Hye Jin memakai sepatu sampai mencapai kondisi seperti itu. Hye Jin dengan kesal mengambil sol sepatu itu dari tangan Shin Hyuk, jika dia menempelkannya lagi sepatu itu bisa dipake lagi sampai tahun depan.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133920.270_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133921.983_thumb

Shin Hyuk kemudian berlutut di depan Hye Jin dan menyuruhnya naik ke punggungnya. Hye Jin tidak mau. Shin Hyuk bilang kaki Hye Jin bisa terluka, jadi Hye Jin naik saja. Hye Jin tetap tak mau.

Lalu ketika Shin Hyuk hendak berlutut lagi, celananya robek. Dia memperlihatkannya pada Hye Jin dan meminta Hye Jin naik ke punggungnya untuk menutupi celana dalamnya yang mungkin kelihatan. Hye Jin pun terpaksa naik.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133939.568_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133949.086_thumb

Sementara itu Ha Ri membeli dua minuman dan popcorn ukuran besar di bioskop. Dia menunggu kedatangan Sung Joon.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_133952.810_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134116.343_thumb

Barang-barang yang hendak dikembalikan Hye Jin ternyata adalah property untuk pemotretan cover edisi ulang tahun. Tapi karena ada kesalahan, jadi mereka harus mengembalikannya.

Shin Hyuk bertanya apakah Hye Jin masih tetap akan memberitahu Sung Joon tentang semuanya? Hye Jin membenarkan, mereka sudah janjian. Hye Jin juga mengeluhkan Shin Hyuk yang waktu itu datang ke perjalanan bisnis. Jika Shin Hyuk tak datang mungkin dia sudah memberitahu Sung Joon.

“Apakah kau ingin menemukan temanmu atau… pria dan wanita, apa kau ingin punya hubungan seperti itu? Bahwa kau 100% hanya ingin menemukan temanmu, tanpa perasaan lain, apakah kau yakin?”

Shin Hyuk ingin memastikan. Tapi Hye Ji tak bisa menjawab.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134222.901_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134225.125_thumb

Sung Joon yang sedang di dalam mobil melihat Hye Jin yang digendong Shin Hyuk. Sung Joon menabrak mobil yang ada di depannya. Bahkan Sung Joon masih terus saja melihat ke belakang.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134249.381_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134310.430_thumb

Ha Ri masih setia menunggu Sung Joon yang tak kunjung datang. Tapi hingga bioskop mulai sepi.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134326.372_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134330.624_thumb

Saat Ha Ri hendak pergi, Sung Joon datang. Sung Joon meminta maaf pada Ha Ri, karena dia mengalami tabrakan jadi harus mengurus masalah itu lebih dulu. Ha Ri panik dan bertanya apakah Sung Joon terluka? Ha Ri memarahi Sung Joon yang seharusnya pergi ke RS bukan menyusulnya.

Ha Ri menarik Sung Joon untuk pergi ke RS. Tapi Sung Joon bilang dia baik-baik saja. Sung Joon malah merasa menyesal karena mereka tidak bisa menonton film, padahal hari ini adalah hari terakhir. Ha Ri bilang film itu tidak penting. Sung Joon seharusnya lebih berhati-hati, bagaimana bisa Sung Joon mengalami kecelakaan.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134347.551_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134351.458_thumb

Hari juga bilang bahkan jika sekarang Sung Joon merasa baik-baik saja, akibat kecelakaan mobil bida dirasakan suatu saat nanti. Sung Joon menarik Ha Ri dalam pelukannya.

“Maafkan aku. Aku tidak akan melakukan apapun yang membuatmu khawatir lagi. Aku akan berjalan dengan penuh kesadaran. Aku tidak akan melakukan hal yang membuatmu khawatir lagi.”

Sung Joon sepertinya merasa bersalah karena tadi dia memperhatikan Hye Jin. Oh bukan, karena hatinya sempat goyah untuk Hye Jin.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134828.100_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134830.899_thumb

Setelah menutup teleponnya dengan seseorang tentang pekerjaan, Sung Joon memeriksa hasil foto saat perjalanan bisnis. Ada banyak foto Hye Jin yang dia ambil.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134837.683_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134843.580_thumb

Hye Jin kemudian masuk untuk mengantarkan surat dan memberikan sarapan untuk Sung Joon. Sung Joon dengan dinginnya menolak, dia tidak biasa sarapan dan menyuruh Hye Jin membawanya. Hye Jin bingung dengan sikap Sung Joon, bahkan Sung Joon tak menatapnya.

Poong Ho masuk untuk memberikan sebuah dokumen. Sung Joon memberikan makanan yang dibawa Hye Jin tadi pada Poong Ho. Saat Poong Hoo sudah keluar tapi Hye Jin belum, Sung Joon menegurnya. Apakah Hye Jin punya urusan lain? Hye Jin pun kemudian pamit.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134857.335_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134900.985_thumb

Hye Jin kembali ke mejanya. Dia bingung kenapa Sung Joon berubah dingin lagi. Apakah terjadi sesuatu?

Di dalam ruangan Sung Joon menghapus foto-foto Hye Jin lalu menatapnya. Begitu Hye Jin menoleh, Sung Joon menutup tirainya. Tapi tampak raut kesedihan di wajahnya. (itu wajah sedih kan ya? Apa galau? Hehe..)

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134908.558_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134915.698_thumb

Sung Joon menunggu Ha Ri pulang kerja di depan hotel. Sung Joon lalu membawa Ha Ri sebuah tempat yang memutar film (bioskop kecil). Sung Joon mengajak Ha Ri menonton film yang kemarin malam mereka lewatkan. Sung Joon mendapatkan info bahwa film kemarin diputar di tempat itu terakhir kalinya hari ini.

“Kita datang kesini karena kau ingin menunjukkan padaku film itu?” Ha Ri tampak terharu. Sung Joon lalu mengajaknya masuk.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134921.895_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134938.032_thumb

Mereka ternyata menonton film Beauty Inside (pas bagian Lee Jin Wook, hehe..). Ha Ri tampak menikmati film itu dan tertawa. Ha Ri melingkarkan tangannya ke lengan Sung Joon. Tapi Sung Joon tampak biasa saja, meskipun dia bilang film itu menyenangkan saat Ha Ri bertanya padanya.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134951.990_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_134956.317_thumb

Saat film selesai, Ha Ri menanyakan pendapat Sung Joon tentang adegan di elevator. Sung Joon tampak tak mengerti. Tapi kemudian dia mengingatnya (atau pura-pura ingat). Ha Ri pun bertanya apakah Sung Joon tidak menyukai filmnya?

Sung Joon menyangkal, “Bagaimana bisa aku tidak menyukainya disaat aku menontonnya bersama denganmu? Tentu saja aku menyukainya!”

Sung Joon tersenyum. Tapi Ha Ri sepertinya ragu dengan perkataan Sung Joon.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135626.958_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135632.259_thumb

Hye Jin membeli majalah MOST yang baru terbit. Dia membuka halaman tim redaksi. Hye Jin tersenyum haru melihat namanya tertulis disana sebagai peninjau.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135640.204_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135644.878_thumb

Hye Jin mengirimkan fotonya dengan namanya di majalah itu pada ibu. Ibu dan ayah tersenyum bangga. Hanya Hye Rin yang mencibir karena nama nama Hye Jin ditulis sangat kecil.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135656.498_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135704.407_thumb

Hye Jin masih mengagumi namanya di majalah sambil menunggu lampu hijau untuk penyebrang jalan. Tak jauh darinya berdiri Sung Joon.

“Oh! Ayo jalan!” ujar Hye Jin melihat lampu hijau.

Sung Joon terperanjat mendengar ungkapan yang di dengarnya. Dia ingin memastikan apakah itu memang benar Hye Jin.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135715.870_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135726.248_thumb

Sung Joon berlari mengejar Hye Jin dan memegang tangannya. Itu memang Hye Jin, Hye Jin si anak magang.

Hye Jin menoleh dan Sung Joon terpana. Hye Jin mengucapkan salam. Lalu menyadari tangannya di pegang erat oleh Sung Joon. Hye Jin ingin meminta penjelasan, tapi keburu lampu merah. Hye Jin menarik Sung Joon berlari ke pinggir.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135747.783_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135750.261_thumb

Sung Joon makin terpana karena Hye Jin menyebut lampu merah dengan lampu merah. Hye Jin tak menyadari sikap Sung Joon itu. Dia mengingatkan Sung Joon tentang makan malam mereka nanti malam setelah pemotretan dan memperbolehkan Sung Joon untuk memesan makanan mahal.

Sung Joon tetap tidak merespon dan terus menatap Hye Jin. Bahkan ketika Hye Jin menunjukkan namanya yang tertulis di majalah, Sung Joon tak mengalihkan pandangannya dari wajah Hye Jin.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135802.656_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135805.667_thumb

Hye Jin lalu memberitahu kalau telepon Sung Joon berdering. Hye Jin pamit pergi duluan dan melambaikan tangan. Sung Joon melihat ponselnya, dari Hye Jin (Ha Ri). Sung Joon tampak bingung.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135806.909_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135814.855_thumb

Sung Joon mendapat telepon dari pimpinannya di New York. Selisih sudah berkurang, tapi mereka masih peringkat dua dalam penjualan, angka langganan, dan penghasilan iklan. Sung Joon diingatkan bahwa dia hanya punya sisa waktu 2 bulan. Dia berharap Sung Joon menunjukkan bahwa mereka tidak berharap terlalu banyak pada Sung Joon.

Sung Joon tampak tertekan. Hye Jin lalu masuk ke ruangannya. Dia pikir Sung Joon tidak ada. Hye Jin hendak menyerahkan dokumen atas permintaan Poong Ho. Sung Joon menyuruh Hye Jin menaruh dokumen itu meja dan segera pergi.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135830.741_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135833.750_thumb

“Permisi. Apa kau baik-baik saja? Apa kau sangat lelah..?” tanya Hye Jin pada Sung joon yang beranjak pergi.

Tapi Hye Jin tak mendapat jawaban. Lalu Hye Jin melihat sebuah cart di tablet Sung Joon. Bulan ini, The MOST Korea masih ada di peringkat kedua di bawah New Look, meskipun selisihnya hanya sedikit saja. Hye Jin pun mengerti apa yang sedang dipikirkan Sung Joon.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135838.138_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135842.069_thumb

Di ruang pemotretan, tim redaksi dan para asisten mengambil gambar dari rancangan James Taylor konsep B yang mereka pilih waktu itu dengan Rara. Mereka memuji gaun yang tampak indah itu.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135844.039_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135848.080_thumb

Hye Jin dan Shin Hyuk menyiapkan konsumsi. Shin Hyuk mengajak Hye Jin makam malam bersama setelah pemotretan, dia berjanji akan mentraktis Hye Jin. Hye Jin menolak, Shin Hyuk sudah tahu bahwa hari ini adalah hari yang penting untuknya.

“Oh, hal itu. Tidak bisakah kau tidak memberitahunya?”

“Kenapa kau terus mengatakan tentang itu? Kenapa kau tidak mengurusi urusanmu sendiri?”

Shin Hyuk keki mendengarnya.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135900.226_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135905.231_thumb

Tim redaksi perempuan masih berkerumun di depan gaun James Taylor dan mengambil foto. Eun Young berkata akan meng-upload foto itu ke media social.

“Cepat hapus!!” Sung Joon berteriak. “Apa kalian disini untuk bersenang-senang melihatnya? Apa kalian tidak punya akal sehat? Tidakkah kalin tahu bahwa sebelum edisi ulang tahun kita masih punya sisa waktu satu bulan?”

Sung Joon marah. Jika rancangan mereka bocor karena fotonya di upload ke media social, siapa yang akan bertanggung jawab? Sung Joon meminta agar gaun itu segera dipindahkan ke ruang ganti. Yi Gyung mengiyakan dan memegang gaun itu.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135913.308_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135915.075_thumb

Tangan Sung Joon menghentikannya. Sung Joon semakin marah, karena Yi Gyung memakai aksesoris di tangannya saat memegang gaun itu. Sung Joon berteriak. Jika gaunnya rusak karena aksesoris itu, apakah Yi Gyung akan bertanggung jawab?

Yi Gyung meminta maaf, dia lupa. Tapi Sung Joon meminta agar orang yang bertanggung jawab untuk mengawasi gaun itu diganti. Dan Sung Joon mengusir Yi Gyung pergi dari ruang pemotretan. Yi Gyung segera berlari pergi. Kemudian objek kemarahan Sung Joon beralih pada petugas pencahayaan.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135931.696_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135942.551_thumb

Shin Hyuk dan Hye Jin melihat kemarahan Sung Joon itu dari jauh. Shin Hyuk mempertegas Hye Jin bahwa mood Sung Joon sedang tidak baik hari ini. Jadi dia mengajak Hye Jin untuk makan dengannya saja, karena dia sedang ulang tahun hari ini.

Tapi Shin Hyuk ketahuan berbohong. Shin Hyuk kan pernah bilang kalau ulang tahun dia lebih awal dari Hye Jin. Bahkan menyuruhnya memanggil Oppa.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135949.738_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_135954.517_thumb

Joo Young memanggil Hye Jin. Dia meminta Hye Jin memindahkan gaun tadi ke ruang ganti dan mengawasinya sampai para model datang.

Hye Jin sudah memindahkan gaun itu ke ruang ganti dan mengawasinya. Han Sul datang dan menegur Hye Jin. Hye Jin menjelaskan kalau dia sedang mengawasi gaun itu.

Hal Sul yang sebelumnya menerima telepon dari penjaga parkir, meminta Hye Jin ke tempat parkir untuk memindahkan mobilnya. Han Sul beralasan dia harus memeriksa makeup model bersama Ah Reum. Han Sul langsung pergi tanpa bertanya kesediaan Hye Jin. Hye Jin bingung karena dia harus mengawasi gaun itu, tapi akhirnya Hye Jin pergi juga.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140003.773_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140001.287_thumb

Ha Ri sepertinya menelepon Sung Joon. Dia memberi semangat, semoga pemotretannya lancar. Ha Ri memegang perutnya yang sakit. Staff Ha Ri yang melihatnya menawarkan diri untuk membawakan obat.

Shin Hyuk tiba di hotel dan memperhatikan Ha Ri yang sedang berjalan tak jauh darinya.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140035.311_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140040.981_thumb

Ha Ri minum obat di ruangannya. Kemudian Shin Hyuk masuk ke dalam. Ha Ri terkejut, bagaimana bisa Shin Hyuk masuk kesana.

“Kau hentikan lebih dulu.”

“Apa maksudmu?”

“Tolong hentikan, Min Ha Ri-ssi. Berperan sebagai Kim Hye Jin.”

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140043.609_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140047.125_thumb

Mereka lalu bicara di taman. Ha Ri akhirnya tahu bahwa Shin Hyuk adalah orang yang sering dibicarakan Hye Jin.

Shin Hyuk berkata bahwa dia sepertinya terlibat diantara mereka bertiga tanpa sengaja, tapi dia tidak bisa hanya diam saja setelah mengetahui segalanya.

“Ha Ri-ssi. Mereka berdua akan bertemu malam ini. Saat itu, Jackson.. tidak. Hye Jin, akan mengatakan segalanya pada Wakil Pimred. Bukankah itu lebih buruk untukmu jika ketahuan seperti itu?”

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140105.268_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140139.811_thumb

Shin Hyuk menambahkan bahwa tidak peduli bagaimana dia memikirkannya, cara terbaik agar rasa sakit mereka bertiga sesedikit mungkin, adalah dengan Ha Ri mengungkapkannya duluan. Kemudian mereka bertiga bisa berhenti dalam tingkat yang bisa dikendalikan.

Shin Hyuk memohon pada Ha Ri. Ha Ri pun tampak merenungkan perkataan Shin Hyuk itu.

***

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140734.839_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140737.685_thumb

Hye Jin kembali dari luar dan merasa kedinginan. Joon Woo bertanya apakah diluar hujan? Hye Jin membenarkan. Hye Jin menyerahkan kunci mobil Han Sul. Han Sul dan Joon Woo tertawa melihat rambut Hye Jin yang mengembang.

“Ah! Rambutku. Aku punya rambut keriting jahat yang semakin mengembang saat hujan.” Ujar Hye Jin.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140742.725_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140744.181_thumb

Sung Joon yang tak jauh dari sana mendengarnya. Dia berbalik menatap Hye Jin dan teringat kejadian di masa kecil. Saat rambut Hye Jin mengembang setelah terkena hujan. Sung Joon terkejut.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140759.847_thumb[1]She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140808.770_thumb[1]She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140759.847_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140808.770_thumb

Dia merenungkan Hye Jin yang mirip dengan Hye Jin teman masa kecilnya. Saat Hye Jin melindunginya dari hujan, dan cara Hye Jin menyebut lampu hijau.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140826.591_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_141136.302_thumb

Kemudian mereka semua dikejutkan dengan gaun yang sobek. Ya, gaun James Taylor yang telah di pakai model itu ternyata robek. Model itu bilang mereka tidak bisa melakukan pemotretan. Sung Joon menghela nafas kesal.

“Siapa? Siapa orang yang bertugas mengawasi gaun itu?!!!” Sung Joon berteriak.

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140911.381_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140914.863_thumb

Hye Jin mendekat menghadap Sung Joon, “Aku.”

“Kau lagi? Kenapa selalu kau? Kau ini apa? Kau ini siapa? Siapa kau yang selalu membuatku gelisah!?”

“Aku..aku minta maaf. Aku tidak cukup hati-hati.”

She.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140936.230_thumbShe.Was.Pretty.E08.mkv_20151014_140941.623_thumb

“Pergi. berhenti membuatku gila dengan berkeliaran dan pergilah. Jangan pernah muncul dihadapanku lagi. Kau. Kau dipecat.” Sung Joon berkata dengan nada lebih rendah. (Ini Sung Joon kayak yang sedih ya?)

Hye Jin mematung. Matanya berkaca-kaca.

***

Bersambung ke bagian 2~

Komentar:

Sung Joon goyah karena Hye Jin. Dia melihat Hye Jin mirip dengan Hye Jin teman masa kecilnya dulu. Sedangkan Ha Ri yang dia kenal sebagai Hye Jin teman masa kecilnya sama sekali tidak mirip. Tapi Sung Joon kemudian merasa bersalah pada Ha Ri, karena Sung Joon yakin Ha Ri memang Hye Jin teman masa kecilnya.

Sung Joon memecat Hye Jin bukan semata-mata karena kesalahan Hye Jin atas gaun itu. Tapi dia memang ingin Hye Jin tidak muncul di depannya lagi dan menggoyahkan hatinya.

Oya, menurutku Sung Joon tidak menyukai Ha Ri. Kenapa? Karena Ha Ri berbeda dengan Hye Jin yang ada diingatannya. Dia memutuskan menerima perasaan Ha Ri karena tidak mau menyakitinya.

Aku juga mulai menyadari, Hye Jin salah menduga. Hye Jin kan menduga Sung Joon mengingatnya sebagai gadis cantik yang mengagumkan. Padahal menurutku Sung Joon mengingat Hye Jin sebagai teman yang selalu ada untuknya, pelindungnya. Hye Jin lupa akan hal itu. Jadi misalnya waktu itu Hye Jin muncul di depan Sung Joon, Sung Joon tetap akan menyambutnya dengan suka cita. Tapi..Hye Jin menyuruh Ha Ri untuk menggantikannya bukan semata-mata wajahnya sih, tapi karena Hye Jin merasa kehidupannya menyedihkan.

Ada yang mengusik pikiran. Itu Ha Ri kenapa sakit perut terus ya? Jangan bilang nanti dia punya penyakit ganas. Terus Sung Joon terpaksa tetap di sisi Ha Ri meski dia udah tahu siapa Hye Jin yang asli. >,<

NB: Mian untuk readers yang merasa tersinggung dengan komentarku di bagian sebelumnya. So, readers yang merasa dirinya mirip dengan Ha Ri, jujurlah pada sahabatmu. Karena sesungguhnya yang menyakitkan itu kebohongannya. ^^

Comments

  1. bak mumu betul bgt...ternyata yg membekas du sung joon itu kepribadiannya hye jin yah, bukan kecantikannya
    ....di sebuah forum ada yg menduga apa sakit perutnya Hri entar Karena dia punya penyakit mematikan gitu.hingga entar hye jin merelkan persaannya sama sung joon demi hari..ah entahlah....rasanya kok bakalan klise bgt yah....
    Tp drakor tidak mengecewakan utk urusan mendramatisir...jauh dari norak ....baguzx aja dibungkysnya...(chie)
    Dongsengnya bak Mumu itu galau berat (kecian) jadinya uring uringan sampe mecat hye jin segala ..poor uri joon....
    Kamsahamnida bak Mumu, semangat bgt ngejar nulisnya meski diawal sempat tertinggal lumayan Dr episode airingnya, skrg udah nggak.lagi, Kamsaeyo jeongmal

    ReplyDelete
  2. lihat drama ini....,jadi inget sama film india mujhse dosti karoge.....
    meskipun mba mumu lg bnyk kegiatan,py msh sempat buat sinopsis...,saluuut bgt.....
    semangat mba mumu....

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)