Endless Love | Episode 28

In Ae membantu membebaskan seorang mantan anak buah Young Tae dari Perusahaan Daeryuk yang dipenjara. Dia tidak mematuhi perintah Young Tae, hingga akhirnya anaknya dicelakai dan dia dipenjara dengan tuduhan palsu.

Dari pria itu In Ae dan Kwang Chul mencoba untuk mengungkap kegiatan illegal yang dilakukan perusahaan Daeryuk. Dibantu pria itu mereka mencegat anak buah Young Tae yang lain, manajer dari cabang Thailand. Ternyata Daeryuk memperjual belikan senjata. Tapi untuk menutupinya, mereka mengirimkan paket-paket yang sebenarnya berisi sampah agar pembukuan mereka tampak legal.

Manajer itu adalah salah seorang pria yang ikut serta saat In Ae dinodai saat itu. Kwang Chul tampak sekali berusaha menahan emosi untuk tidak memukuli manajer itu. Begitupun In Ae.

Mereka mengambil foto paket-paket itu sebagai bukti dan mendapat rekaman pengakuan dari manajer itu. Mereka kemudian melaporkannya ke kantor polisi.

Young Tae mendengar kabar ini dan tampak kesal. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian Chil Sung mengabarkan pada Kwang Chul bahwa pria yang ditahan itu ditemukan mengambang di Sungai Han dengan dugaan bunuh diri. Mereka tak habis pikir, padahal sebelumnya pria itu ada di dalam tahanan.

Kwang Chul paham bahwa ini adalah peringatan dari Young Tae agar mereka tidak menggangu Young Tae lagi. Kwang Chul meminta Tae Kyung untuk tidak bertindak sendirian. Tae Kyung membantu Kwang Chul melawan Young Tae, sama seperti yang dia lakukan pada In Ae. Tae Kyung ingin mengembalikan keluarganya.

***

In Ae memutuskan untuk mengambil sebuah kasus yang dianggap cukup berat dan berbahaya oleh banyak orang. Kasus itu adalah sebuah kasus tentang seorang aktifis mahasiswi penentang pemerintah yang ditangkap dan mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dan siksaan saat diinterogasi oleh polisi. In Ae berhasil mengumpulkan beberapa pengacara untuk mengajukan tuntutan ke pengadilan atas kejadian itu.

In Ae menemui mahasiswi itu. In Ae memberikan surat dari gereja pada mahasiswi itu, surat yang berisi tentang dukunan moril. In Ae juga mencoba menenangkan mahasiswi itu, memintanya untuk bertahan, karena In Ae tahu perasaan mahasiswi itu, In Ae pernah diposisi yang sama.

In Ae lalu mendengarkan penuturan mahasiswi tentang semua yang perlakukan kekerasan yang telah dialami mahasiswi itu saat di interogasi polisi. In Ae memperlihatkan rekaman itu pada para reporter yang menunggunya. In Ae berkata bahwa dia tidak akan berhenti mengungkapkan kebenaran hingga para oknum yang terlibat mendapatkan hukuman.

Tindakan In Ae ini membuat para petinggi pemerintahan cukup gundah. Mereka menduga In Ae berada di pihak partai oposisi dan menggunakan isu itu untuk memberontak pada pemerintah. Mereka khawatir akan semakin banyak orang yang menentang pemerintah. Tapi tidak dengan PM Kim, dia memberikan pernyataan yang seolah membela In Ae. Hal ini membuat Young Tae curiga.

Kwang Hoon menemui In Ae dan mengatakan bahwa tindakan In Ae itu menunjukkan pada orang-orang bahwa In Ae adalah kaki tangan partai oposisi yang hendak menurunkan rezim pemerintahan. Kwang Hoon menduga itu adalah kasus yang dibuat-buat.

In Ae kesal, semua tentang kasus itu adalah benar dan dia tidak takut dengan bahaya yang mungkin mengancam. In Ae malah menduga Kwang Hoon takut karirnya hancur jika pemerintahan berhasil digulingkan. In Ae juga kecewa karena ternyata Kwang Hoon tidak percaya padanya.

In Ae membenarkan bahwa dia sedang berperang melawan pemerintah. In Ae juga mengingatkan ketika dia diperlakukan tidak adil hingga akhirnya dia mendapatkan Esther, karena dia tidak punya kekuatan. Dan kini In Ae tidak bisa membiarkan kejadian yang sama menimpa orang lain.

Kwang Hoon tak bisa membantah lagi. Dia malah menyemangati In Ae dan meminta In Ae untuk tidak berpaling darinya apapun yang terjadi. Maksudnya Kwang Hoon meminta In Ae untuk selalu memberi kabar padanya.

***

Se Kyung menjadi dekat dengan Esther. Dia merasa lebih tenang jika bersama dengan Esther. Se Kyung bahkan mengunjungi Kwang Chul bersama Esther. Saat mereka makan bersama, Kwang Chul menyadari ada anak buah Young Tae yang sedang mengawasi mereka.

Benar saja, saat Se Kyung hendak pulang bersama Eshter, di depan gedung ada mobil Young Tae yang menunggunya. Se Kyung memutuskan ikut dengan Young Tae.

Di dalam mobil Se Kyung mengatakan kalau dia tidak suka bertemu dengan Young Tae karena dia takut dia akan berubah menjadi seperti Young Tae. Bahkan dengan nada penuh kebencian Se Kyung berkata bahwa dia kembali ke Korea untuk membunuh Young Tae.

Tak hanya pada Young Tae, Se Kyung juga lebih berani pada ibunya. Saat dia pulang, ada Cho Ae yang memintanya untuk meyakinkan Chairman Son agar proyek pembangunan yang akan dilakukan Chairman Son diberikan pada Tae Kwang Grup. Tapi dengan lantang Se Kyung berkata bahwa proyek itu akan dikerjakan olehnya dan Kwang Chul. Se Kyung bahkan membentak ibunya yang hendak memarahinya. Dia tidak mau hidupnya diganggu oleh ibunya lagi.

Oya, ternyata Cho Ae sengaja menjebak Kwang Chul dengan foto-foto waktu itu (di episode 27) untuk membuat sebuah pertukaran. Dia meminta Jendral Chun untuk menutupi korupsi yang dilakukan oleh kakaknya, dan dia akan menutupi kesalahan Kwang Chul juga.

***

Esther dan Kwang Chul mengunjungi In Ae dikantor. In Ae begitu sibuk mempelajari dan mempersiapkan kasus yang sedang ditanganinya sekarang. Kwang Chul meminta In Ae untuk bekerja di rumah, karena mungkin saja ada orang yang ingin mencelakai In Ae karena kasus itu.

Mereka pun pulang ke rumah. Kwang Chul tidak ikut masuk karena ada janji dengan Komisioner. Kwang Chul bilang mungkin dia akan masuk ke Blue House juga. Entah apa yang sedang dia rencanakan dengan Komisioner.

Saat masuk ke restoran, In Ae mendengar Bibi yang memberitahu PM Kim bahwa In Ae adalah putri PM Kim. Bibi juga memberitahu bahwa kakaknya dibunuh beserta putrinya yang dikira sebagai putri kakaknya. Bibi bertanya apakah semua itu perbuatan PM Kim? Jika bukan Bibi meminta PM Kim memberitahu siapa orang yang membunuh kakak dan putrinya.

PM Kim tampak syok mendengar semuanya. Dia hendak mengatakan sesuatu pada In Ae, tapi In Ae menyuruh PM Kim pergi. Di dalam mobil PM Kim menangis. Mungkin merasa bersalah atas semua yang telah terjadi. Dan menyesali diri sendiri yang tidak bisa melindungi wanita yang dia cintai juga putrinya.

Bibi menjelaskan pada In Ae bahwa PM Kim datang padanya dengan bukti bahwa In Ae hidup dengan menggunakan nama putrinya. Karena itu Bibi sekalian saja membeberkan semuanya, dia merasa sudah waktunya hal itu terungkap. Tapi In Ae meminta Bibi untuk tidak memberitahu siapapun lagi, apalagi keluarga mereka.

Sementara itu PM Kim pulang kerumahnya dalam keadaan mabuk dan mengamuk. Semua orang kebingungan dengan apa yang terjadi karena PM Kim bilang kalau dia telah berdosa. PM Kim sebelumnya diberitahu Bibi, bahwa ibunya In Ae yang mungkin merasa dibunuh dengan tidak adil menuliskan kata ‘kupu-kupu’ dengan darahnya. Dan kupu-kupu yang dimaksud adalah istrinya sendiri, Min Hye Rin.

***

Bersambung ke episode 29~