One More Happy Ending | Episode 1 - 2

Di dalam kamar, Jung Hoon menanyakan apa yang dikatakan dokter, apakah bayi mereka sehat? Seul Ah menjawab dengan kesal kalau bayi mereka terlalu sehat. Jung Hoon merangkul Seul Ah.

“Itu hal yang baik. Kenapa kamu kesal?”

Seul Ah semakin kesal, apa Jung Hoon senang menyeretnya jatuh? Maksudnya adalah karir ke-artisan-nya. Tapi Jung Hoon membenarkan. Dia menginginkan mereka hidup bahagia selamanya.

Sementara itu Mi Mo terus menyetir sambil mengumpat Jung Hoon dan menangis.

***

Anak Soo Hyuk, Song Min Woo, sedang bersama temannya di rumah. Temannya tak percaya kalau makanan yang mereka makan adalah buatan Soo Hyuk. Min Woo bilang kalau ayahnya itu bagus dalam segala hal kecuali satu, merayu wanita. Kalau begitu temannya bilang Min Woo harus mengajari ayahnya itu, karena dia kan populer.

“Aku tidak pernah merayu wanita. Mereka menyukaiku begitu saja.”

“Itulah sebabnya kau tidak punya teman.”

“Aku punya kamu.”

Min Woo menyuruh temannya itu untuk cepat makan, mereka harus pergi ke tempat les.

***

Di restoran. Jung Hoon meminta Seul Ah untuk makan. Dia sudah menyiapkan semua yang disukai Seul Ah.

“Kau harus makan dengan baik agar bayi kita sehat.”

Seul Ah kesal pada Jung Hoon yang asal bicara seperti itu. Jung Hoon bilang bagaimanapun juga orang lain akan segera tahu kalau Seul Ah hamil.

Di dapur, para pekerja bergosip. Saat pria menjadi terkenal, mereka bertemu dengan banyak wanita. Jung Hoon adalah contoh yang sempurna. Dia mendapatkan wanita lain di waktu yang tepat.

Chun Gi panik. Dia telah memberi informasi yang salah pada Mi Mo. Chun Gi mencoba menghubungi Mi Mo, tapi ponselnya mati.

Soo Hyuk berjalan menuju restoran. Dia depan ada pengumuman kalau restoran dibuka untuk makan malam pukul 5 sore. Soo Hyuk melihat jam tangannya, lalu berjalan masuk.

Seorang pekerja menghalangi Soo Hyuk dan berkata bahwa mereka masih sedang persiapan, jadi Soo Hyuk tidak boleh masuk. Soo Hyuk bilang kalau dia datang bukan untuk makan malam, tapi untuk minum teh sore.

Pekerja tadi mengerti dan meminta Soo Hyuk untuk pergi ke area lain. Soo Hyuk menolak, dia lebih sudak pemandangan di restoran itu. Petugas bilang pemandangan di area lain lebih bagus. Tapi Soo Hyuk tetap tidak mau. Mereka terus berdebat. Tiba-tiba Mi Mo datang dan langsung masuk.

Mi Mo mendekati Jung Hoon dan memukul wajahnya dengan kue (tapi mirip pudding). Mi Mo mengumpat.

“Aku sudah bilang kalau aku dalam perjalanan. Kau seharusnya memberiku makan lebih dulu sebelum mencampakkan ku dengan sebuah pesan. Kau begitu terburu-buru? Bagaimana bisa kau mengakhirinya dengan pesan?”

Soo Hyuk menyaksikan semua itu dan tersadar kalau itu adalah Mi Mo, wanita yang mobilnya dia tabrak, mantan anggota Angels.

Jung Hoon menawari Mi Mo makan. Mi Mo semakin kesal. Ada Jung Hoon menyuruhnya makan bersama mereka, atau akan menyiapkan meja lain? Mi Mo juga penasaran, apakah Jung Hoon berkencan dengan mereka (dia dan Seul Ah) di waktu yang sama?

Mi Mo berkata pada Seul Ah (tapi Mi Mo belum tahu kalau itu Seul Ah) bahwa dia tidak tahu siapa yang duluan berkencan dengan Jung Hoon, tapi tampaknya memang Seul Ah yang menang. Mi Mo ingin menjambak Seul Ah dan berkelahi, tapi Mi Mo sadar kalau dia tidak punya hak karena dia bukan istri Jung Hoon.

“Kau akan menjambak rambutku lagi?” tanya Seul Ah kemudian membuka kacamatanya.

Mi Mo terkejut melihatnya. Soo Hyuk juga terkejut. Dia menyiapkan kamera dan mulai memotret.

Mi Mo kesal karena Seul Ah lagi yang membuat masalah dengannya. Tapi Seul Ah bilang dia juga tidak senang dengan situasi sekarang. Mi Mo mengumpat pada Seul Ah.

Jung Hoon menegur Mi Mo. Dia tidak ingin Mi Mo berkata seperti itu pada Seul Ah yang dia pikirkan lebih dari dirinya sendiri. Lebih baik Mi Mo marah saja padanya. Jung Hoon juga mengajak Mi Mo untuk bertemu lain hari untuk mengakhiri semuanya diantara mereka.

Mi Mo tak percaya mendengarnya, lain hari? Jung Hoo bilang orang-orang memperhatikan mereka dan Mi Mo membuat Seul Ah tidak nyaman.

“Hanya dia yang kau khawatirkan? Tidakkah kau melihat betapa hancurnya aku? Mengapa mengakhirinya di lain hari? Jika di lain hari, apa kau pikir semuanya akan berbeda? Aku benci bertahan saat sudah berakhir dengan jelas. Tapi kau tidak bisa putus dengan seseorang melalui sebuah pesan.”

Perut Mi Mo kemudian berbunyi. Dia mengumpat Jung Hoon lagi. Mi Mo juga melihat cincin yang dikenakan Seul Ah. Dia pun menyadari apa yang dikatakan Da Jung memang benar, yang penting adalah cincinnya. Tidak akan tahu apa yang terjadi sebelum cincin ada dijari.

Mi Mo menyayangkan sikap Jung Hoon. Kenapa dia tidak putus dulu dengannya sebelum melamar Seul Ah. Toh tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk putus dengan seseorang. Mi Mo mengelap tangannya, dan melemparkan kain itu ke wajahnya Jung Hoon. Mi Mo lalu berjalan pergi.

***

Dong Mi berdoa di gereja. Dia meminta Tuhan membuatnya bertemu dengan pria impiannya. Dong Mi bilang keinginannya tidak banyak, hanya saja… dia ingin bertemu pria yang tampak keren dengan balutan jeans dan kaos putih, punya abs, terlihat seksi saat menggunakan pakaian dalam merk CK. (banyak juga.. >,<)

***

Da Jung berbicara di telepon.

“Aku sudah bilang padamu untuk menghentikannya. Kenapa kau jadi sangat menjengkelkan? Kau harus tahu sekarang. Ini tidak berguna.”

Da Jung menyobek-nyobek berkas yang dia pegang lalu menutup teleponnya. Da Jung menghela nafas panjang.

Rupanya suami Da Jung sangat ingin bercerai, tapi Da Jung berusaha keras untuk menolaknya.

***

Dong Bae membawakan berbagai macam barang dan perhiasan mahal ke keluarga Ae Ran. Tapi Ae Ran bukannya semakin merasa yakin, dia malah merasa gugup (tidak yakin) menikah dengan Dong Bae.

***

Mi Mo berdiri di tepi pantai sambil menangis dan memegang kalung pemberian Jung Hoon. Tapi kemudian Mi Mo merasa satu kali tangisan saja terlalu mahal untuk Jung Hoon.

***

Soo Hyuk sedang memilih-milih gambar untuk artikelnya tentang Seul Ah dan Jung Hoon. Soo Hyuk yang juga punya gambar Mi Mo tersenyum senang mendapat berita hebat. Dia pikir kisah cinta Seul Ah dan Jung Hoon itu akan menjadi cerita manis, tapi ternyata dengan adanya Mi Mo ceritanya menjadi lain.

Soo Hyuk kemudian melihat Mi Mo yang sedang berdiri di tepi pantai. Soo Hyuk penasaran apa yang sedang dilakukan Mi Mo dan itu membuatnya khawatir.

Mi Mo di tepi pantai membuang kalung pemberian Jung Hoon. Tapi setelah Mi Mo berbalik hendak pergi, Mi Mo menyesal telah membuangnya. Kalung itu barang terbatas seharga 30 juta won. Meski Mi Mo mencoba mengabaikannya karena harga dirinya, tapi Mi Mo tidak bisa. Karena bahkan 30 juta won itu beberapa kali lipat dari gajinya.

Mi Mo membuka jaketnya dan bersiap terjun ke laut mencari kalung itu. Soo Hyuk yang melihatnya dari jauh terkejut melihat Mi Mo. Dia mengira Mi Mo melakukan sesuatu yang buruk. Soo Hyuk bergegas pergi.

Mi Mo berenang semakin ke tengah. Dia tidak bisa menemukan kalung itu. Mi Mo bahkan menyelam.

Soo Hyuk yang sudah tiba di pinggir pantai berteriak histeris memanggil Mi Mo. Soo Hyuk memutuskan untuk masuk ke dalam air dan berteriak agar Mi Mo menunggu. Tapi Mi Mo tak mendengar teriakan Soo Hyuk.

Soo Hyuk yang kelihatannya tidak pandai berenang, berjalan semakin ke tengah. Benar saja, saat air laut semakin dalam Soo Hyuk berteriak meminta tolong pada Mi Mo. Akhirnya Mi Mo lah yang menarik Soo Hyuk dari air dan memberikan nafas buatan hingga Soo Hyuk yang tadi tenggelam pun sadar.

Begitu sadar Soo Hyuk langsung menanyakan keadaan Mi Mo dan memeluknya.

“Dicampakkan seorang pria bukanlah akhir dari dunia!” Soo Hyuk menyangka Mi Mo hendak bunuh diri. “Coba pikirkan. Ada banyak alasan untukmu menjalani hidup. Tunjukkan padanya betapa bahagianya dirimu tanpa dirinya. Itulah bagaimana caranya kau membalas dendam.”

Mi Mo hendak menjelaskan kesalah pahaman itu, tapi Soo Hyuk terlalu bersemangat khawatir. Hehe..

***

Da Jung kedatangan klien seorang pria (mereka pernah main bareng di Plus Nine Boys, sebagai pasangan galau, hehe…). Pria itu ingin membalas dendam pada mantan istrinya dengan menemukan wanita yang lebih cantik. Da Jung bilang kalau pria itu datang ke tempat yang tepat, dia menjamin akan menemukan wanita yang tepat untuk pria itu.

Pria itu ingin wanita yang lebih muda 12 tahun, dan berasal dari Gangnam. Karena mantan istrinya dari daerah yang berbeda, jadi sulit untuk cocok karena latar belakang yang berbeda. Pria itu benci golongan darah B, dan juga tidak suka wanita yang lulus dari universitas khusus wanita. Dan banyak lagi ketidak sukaannya yang lain, yang sepertinya sifat yang dipunyai mantan istrinya.

Terakhir, dia ingin punya istri yang pemalu di siang hari, tapi liar di malam hari. Da Jung tersenyum.

***

Soo Hyuk berada di dalam mobil bersama Mi Mo. Soo Hyuk bilang siapapun yang berada di posisinya pasti akan berpikiran hal yang sama. Siapa pula orang yang akan mencari kalung di tempat seperti itu. Mi Mo yang kesal menjelaskan bahwa itu kalung mahal.

Soo Hyuk tetap pada pendapatnya, bahwa orang lain juga akan berpikir kalau Mi Mo itu gila atau sedang mencoba bunuh diri. Mi Mo menyindir, Soo Hyuk boleh menyebutnya gila, tapi yang mencoba bunuh diri adalah Soo Hyuk. Soo Hyuk seharusnya berpikir dulu sebelum lompat ke dalam air.

“Kau tampak seperti dalam bahaya. Aku tidak tahu kalau ombak sekuat itu di musim dingin.” Ujar Soo Hyuk.

Mi Mo kemudian sadar kalau muka Soo Hyuk tidak asing. Mi Mo pun ingat, Soo Hyuk adalah wanita hamil yang menabrak mobilnya. Mi Mo menyebut Soo Hyuk orang aneh. Soo Hyuk lalu menjelaskan kalau dia adalah seorang reporter.

Mi Mo kemudian curiga Soo Hyuk mengikutinya. Mi Mo bertanya seberapa banyak yang Soo Hyuk ketahui tentang kejadian tadi. Semuanya, meskipun bukan dengan sengaja. Mi Mo kesal dan menuduh Soo Hyuk mengikutinya untuk membuat berita.

Soo Hyuk bilang kalau dia hanya mencari berita artis terkenal, bukan seperti Mi Mo yang mantan anggota grup yang tidak dikenal banyak orang. Mi Mo kesal, apa Soo Hyuk ingin ditendang di tengah jalan?

Setelah dia menyelamatkan Soo Hyuk, bagaimana bisa Soo Hyuk mengolok dan membuatnya marah seperti itu. Mi Mo kemudian memutuskan untuk memaafkan Soo Hyuk karena Mi Mo merasa dirinya adalah orang yang baik.

“Kau tinggal dimana?”

“Seoul.”

“Kau memiliki seluruh kota? Seoul dimananya?!” Mi Mo berteriak kesal.

 

Dan ternyata rumah mereka sebelahan. Soo Hyuk di apartemen nomor 1501, Mi Mo di apartemen nomor 1502. Mereka masing-masing tak percaya. Bahkan hari ini mereka sudah bertemu tiga kali.

***

Soo Hyuk masuk ke dalam rumah, lalu merasa lapar. Soo Hyuk teringat perut Mi Mo yang berbunyi karena lapar saat di restoran tadi. Soo Hyuk menemukan pesan dari Min Woo yang tertempel di bingkai foto.

Soo Hyuk lalu memasak setelah membersihkan badan.

Soo Hyuk mengantar makanan yang baru dimasaknya ke rumah Mi Mo. Soo Hyuk bilang Mi Mo pantas mendapatkan makanan itu karena Mi Mo telah menolongnya dari air dan mengantarnya pulang. Mi Mo menyindir Soo Hyuk yang berkata bahwa mereka tidak seharusnya bertemu lagi.

Soo Hyuk hendak kembali jika Mi Mo tidak mau. Tapi Mi Mo menahannya dan mengajak Soo Hyuk minum bersama di rumahnya. Soo Hyuk pun masuk ke dalam rumah Mi Moyang penuh dengan makanan dan minuman. Mi Mo bilang dia harus minum karena baru putus.

“Dengan begitu, aku bisa melupakan semuanya dan memulai awal yang segar.”

Mi Mo mencoba makanan Soo Hyuk dan memujinya. Makanan itu enak. Soo Hyuk lega, karena jika tidak Mi Mo pasti akan memarahinya, sama seperti yang dilakukan Mi Mo pada Jung Hoon. Mi Mo merobek-robek foto Jung Hoon.

Mi Mo mencampur minuman untuk Soo Hyuk dan menutup gelasnya dengan tisu. Kemudian tisu itu dia lempar keatas dan menempel di langit-langit. Soo Hyuk lalu minum.

***

Da Jung dan suaminya, Kim Gun Hak, datang ke sekolah anak mereka, Kim Tae Woong. Ini berkaitan dengan psikologis Tae Woong yang sedang diperhatikan oleh guru konseling.

Tae Woong menulis jurnal yang tidak seharusnya di tulis seorang anak berusia 8 tahun. Tae Woong terus menulis ‘siapa aku?’. ‘Kenapa aku dilahirkan?’, ‘Aku kesepian’, dan hidup itu sulit’. Dimana seharusnya anak seusia dia menulis ‘aku tidak mau mengerjakan PR’, ‘aku ingin terus bermain’, atau ‘aku menyukai seseorang’.

Begitu keluar dari gedung, Da Jung menyalahkan Gun Hak karena terus meminta cerai dan tidak memikirkan perasaan Tae Woong. Tapi Gun Hak bilang kalau dia sudah berusaha tidak menunjukkannya di rumah dan mengirim surat cerai ke kantor Da Jung.

“Tae Woo lebih pintar darimu. Apa kau pikir dia tidak akan tahu?”

“Kaulah yang menyebabkan hubungan kita memburuk.”

“Apa aku berjudi? Apa aku selingkuh darimu? Atau apa aku melakukan kekerasan?”

Gun Hak bilang bukan hanya itu alasan untuk bercerai. Dia ingin mereka hidup seperti orang lain. Tapi menurut Da Jung, Gun Hak ingin hidup seperti laki-laki lain. Gun Hak tak mengelak dan meninggalkan Da Jung.

***

Soo Hyuk dan Da Jung sudah mabuk. Mi Mo curhat. Dia pikir dia akan segera menikah kembali, tapi ternyata itu hanya harapan palsu. Soo Hyuk bertanya, kenapa Mi Mo ingin cepat menikah? Mi Mo balik bertanya, apakah dia harus berkencan seumur hidup?

“Pernikahan adalah..apa yang seorang pria dan wanita lakukan..agar hubungan mereka secara resmi diakui pemerintah.”

“Jika tidak diakui secara resmi, apakah itu berarti hubungan tidak sah?”

“Tidak juga. Mudah untuk berpisah jika hanya berkencan. Tapi jika menikah, kau hanya bisa bercerai saat kau mendapat persetujuan pemerintah untuk melakukannya.”

“Jika orang itu ingin pergi meninggalkanmu, mereka akan pergi. Persetujuan menjadi tidak penting.” Soo Hyuk sepertinya curcol.

Mi Mo lalu menanyakan nama Soo Hyuk. Dan sebaliknya. Mereka baru saling tahu kalau nama mereka Song Soo Hyuk dan Han Mi Mo. Mi Mo heran Soo Hyuk tertawa mendengar namanya. Apakah karena namanya lucu, atau karena namanya tidak cocok untuknya?

Soo Hyuk bilang nama Han Mi Mo mengingatkannya pada seseorang dengan nama yang sama. Dan ternyata Mi Mo adalah seseorang itu. Mereka adalah teman sekolah dasar di SD Dalbit.

[Kilas balik]

Dalam pementasan sekolah, Soo Hyuk menjadi Romeo dan Mi Mo menjadi Juliet. Saat adegan dimana Romeo seharusnya mencium Juliet, perut Soo Hyuk sakit. Soo Hyuk tak jadi mencium Mi Mo dan keluar dari pentas sambil menahan muntah.

Kejadian itu menarik perhatian dan menjadi bahan lelucon. Romeo tidak mau mencium Juliet. Mi Mo kesal dibuatnya.

Saat pelajaran olah raga. Seorang anak perempuan menyindir Mi Mo. Jika dia menjadi Mi Mo, dia akan pindah sekolah karena kejadian saat pentas. Anak itu bilang seharusnya dia yang jadi Juliet, tapi Soo Hyuk tidak akan lari.

Mi Mo kesal dan memutuskan untuk membuat Soo Hyuk merasa malu dan pindah sekolah. Mi Mo berlari ke arah Soo Hyuk yang sedang main bola.

Mi Mo menarik celana olah raga Soo Hyuk. Membuat semua anak berteriak. Mi Mo bilang dia hanya ingin memeriksa apakah Soo Hyuk benar-benar seorang pria karena tidak mau menciumnya.

[Kilas balik selesai]

Begitu tahu kalau Mi Mo adalah orang yang sama, Soo Hyuk mengutarakan kekesalannya dan menyebut Mi Mo melakukan pelecehan seksual. Sejak hari itu, Soo Hyuk tidak bisa hidup tanpa ikat pinggang. Dia trauma celananya akan ditarik lagi. Mi Mo tak terima. Dia juga menderita trauma ciuman pertama karena Soo Hyuk. Bagaimana Soo Hyuk akan membayarnya?

“Tapi aku adalah orang yang celananya ditarik di depan para wanita!”

Mi Mo membela diri bahwa semua orang bermain seperti itu saat seusia mereka saat itu. Soo Hyuk tetap tak terima, dia bahkan berhenti mandi di pemandian umum dengan ibunya. Dan dia hampir gila.

“Itu adalah saat yang paling memalukan dalam seluruh hidupku!” teriak Soo Hyuk.

“Kau juga!” Mi Mo balik berteriak. “Kau juga melihatnya. Kau melihat aku dipermalukan hari ini. Kau melihat bagaimana menyedihkannya aku hari ini. Kau melihatnya.” Ujar Mi Mo dengan sedih. “Daripada dipermalukan di depan orang yang tidak kau pedulikan, lebih menyedihkan melihat pria yang kau percaya hingga beberapa saat yang lalu.. melamar wanita lain. Itu lebih kejam.”

Soo Hyuk pun terdiam, tak bisa mengatakan apapun lagi.

***

Dong Mi datang ke Prima Hotel untuk acara kencan buta itu. Setelah mendapatkan tanda pengenal, dia kemudian masuk.

***

Mi Mo masih melanjutkan sesi curhatnya. Mi Mo bilang dia mencintai Jung Hoon dengan segenap hatinya, tapi Jung Hoon malah mencampakkannya hanya dengan sebuah pesan. Mi Mo mengumpat Jung Hoon.

Soo Hyuk menatap Mi Mo, dia melihat bayangan istrinya di diri Mi Mo. Istrinya yang mengumpat padanya. Mata istrinya yang menangis seperti Mi Mo saat ini.

“Kenapa kau menangis dengan begitu cantik?” gumam Soo Hyuk.

Dia kemudian mendekat dan mencium Mi Mo. Tisu yang tadi mereka tempelkan di atas turun, seperti mengiringi kemesraan itu.

Mi Mo sedikit terkejut. Soo Hyuk lalu bilang kalau itu adalah apa yang tidak bisa dia lakukan waktu itu. Waktu pementasan Romes-Juliet. Mi Mo menyebut Soo Hyuk gila.

“Aku akan menjadi gila satu kali lagi. Ayo kita lakukan apa yang tidak kau dapatkan hari ini, denganku.”

Mi Mo terdiam menatap Soo Hyuk.

***

Sementara itu Dong Mi terbelalak melihat pemandangan di depannya. Peserta kencan buta itu tidak seperti yang ada dalam bayangannya. Jauh dari harapan. Bukannya para akuntan seksi, tapi yang ada adalah para akuntan perjaka tua. Dong Mi kesal.

“Apa aku bangun jam 6 pagi dan berdandan hanya untuk bertemu para pria ini? Aku bahkan cuti kerja!”

Dong Mi melupakan sesuatu. Akuntan yang menawan mungkin sudah menikah, atau akan menikah, atau tidak tertarik pada wanita. Dia lupa kenyataan bahwa akuntan yang menghadiri kencan buta adalah orang yang tidak menarik, bahkan untuk dirinya sendiri.

Jadi Dong Mi berakhir engan terus meminum wine mahal karena dia sudah membayar mahal untuk kencan buta itu, dan tak sadarkan diri karena mabuk.

***

Mi Mo bernarasi. Di usia 20 tahun, dia mulai meminum minuman campur dan mengalami hal yang baru. Dunia minuman campur membawa mereka ke dunia tanpa sakit dari putus cinta. Disana semua orang hidup bahagia selamanya.

Mi Mo terbangun karena suara ponsel, dengan memakai piyama sapi. Yang menelepon adalah Dong Mi. Dong Mi bertanya apakah Mi Mo menggunakan nomor KTP nya?

“Kau mendaftarkan pernikahan secepatnya saat kau mendapat kesempatan karena kau takut Jung Hoon akan melarikan diri?” Dong Mi menggoda Mi Mo.

Tapi Mi Mo tak mengerti apa yang Dong Mi katakan. Mendaftarkan apa? Dong Mi pun memberitahu, mendaftarkan pernikahan. Mi Mo lalu menjelaskan bahwa Jung Hoon kemarin mencampakkannya dan bahkan tidak memberikan cincin. Perkataan Mi Mo terpotong karena melihat sebuah cincin yang tersemat dijarinya.

Mendengar penjelasan Mi Mo, Dong Mi bingung alasan Dong Mi menghubunginya semalam. Mi Mo juga bingung dengan cincin yang ada di jarinya.

***

Sementara itu, Soo Hyuk muntah-muntah di toilet. Sepertinya toilet kantor. Dia kemudian mendapatkan sebuah pesan dari temannya, Goo Hae Joon.

“Selamat telah menjadi pria menikah. Aku berharap kau bahagia.”

Begitu bunyi pesannya disertai sebuah foto. Gambar dirinya dengan Mi Mo. Soo Hyuk juga sadar itu adalah dirinya, tapi dia bingung kenapa Hae Joon mengirim foto itu padanya. Soo Hyuk lalu menghubungi Hae Joon.

“Apa itu yang baru saja kau kirimkan? Kenapa aku mencium wanita yang tinggal di depanku?”

“Wanita yang tinggal di depanmu? Dia adalah istrimu. Kau menikahinya kemarin.”

“Apa?” Soo Hyuk bingung. “Dia istriku?”

Mi Mo juga bingung di rumahnya. Kenapa ada cincin kekanakan di jarinya? Mi Mo kemudian sepertinya mengingat sesuatu.

Hae Joon menyuruh Soo Hyuk untuk melihat surat pendaftaran pernikahan itu, dan memerikan janji pernikahan yang Soo Hyuk minta untuk dibacakan Hae Joon.

Soo Hyuk lalu memeriksa surat perjanjian pernikahan yang dia pegang di foto tadi. Soo Hyuk merasa lemas dan terduduk di lantai.

Mi Mo melihat pakaian dalamnya berserakan di lantai dan juga ada sebuket bunga. Mi Mo berusaha mengingat kejadian semalam. Sementara Soo Hyuk mengajaknya menikah, dan Soo Hyuk melamarnya di kantor pemerintah.

Mengingat apa yang telah terjadi semalam, Mi Mo dan Soo Hyuk berteriak histeris.

***

Bersambung ke episode 2 di Kdramatized~

Komentar:

Chemistry Jang Na Ra dan Jung Kyung Ho cukup bagus di drama ini. Mereka keliatan langsung klop. Jung Kyung Ho yang tidak perlu diragukan lagi akting kocaknya, dan Jang Na Ra yang juga cukup apik memerankan Mi Mo.

Di luar perkiraan, ternyata ada pernikahan di awal episode. Aku kira sebelumnya, mereka akan bertemu sebagai konsultan dan klien di Brave Wedding. Ternyata, mereka teman SD yang dipertemukan kembali. Di saat dalam pengaruh minuman, Soo Hyuk yang mungkin teringat pada istrinya, tidak mau membuat Mi Mo bersedih seperti yang dia lakukan pada istrinya, mengajak Mi Mo menikah agar Mi Mo tidak bersedih.

Jadi Mi Mo adalah janda yang patah hati untuk kedua kalinya. Sedangkan Soo Hyuk adalah duda galau yang ditinggalkan istrinya. Soo Hyuk kelihatannya masih mengharapkan istrinya, atau setidaknya memperbaiki kesalahannya.

Tidak banyak yang bisa aku komentari karena baru awal episode.