Let’s Eat Season 2 | Episode 16 - 2

Taek Soo dan Dae Young meneliti berkas tentang Lee Joo Seong yang tampak mencurigakan. Lee Joo Seong pernah menjadi tersangka penipuan asuransi. Dia muncul setelah 10 tahun menghilang untuk mengambil uang asuransi orang tuanya yang meninggal. Polisi tidak menemukan bukti yang kuat sehingga Joo Seong dibebaskan.

Taek Soo lalu teringat pada nenek yang pernah menanyakan tentang uang asuransi. Taek Soo yakin nenek bertanya karena Joo Seong. Dae Young kemudian ikut berpikir tentang keanehan Joo Seong yang berkali-kali berkata kalau dia pernah membunuh orang.

Taek Soo bilang mereka harus membuat polisi melakukan penyelidikan ulang. Dae Young melarang, dia akan menemui Joo Seong lebih dulu. Dae Young lalu pergi.

Dan Joo Seong masih ada di hutan hingga malam kembali tiba. Joo Seong senang melihat orang-orang yang bekerja sepertinya sudah selesai. Joo Seong lalu mendapat telepon dari Hye Rim.

Hye Rim marah. Hye Rim bilang Joo Seong sama saja dengan pria lainnya. Joo Seong biasanya datang untuk membantunya di tempat kerja dan menjemputnya pulang. Tapi belakangan ini Hye Rim tidak bisa menghubungi Joo Seong dan Joo Seong juga tidak pernah menjemputnya. Joo Seong akhirnya berkata kalau dia akan segera datang menemui Hye Rim. Joo Seong pun terpaksa pergi dari hutan.

***

Dae Young pergi ke kamar Joo Seong dan mendapati kamarnya yang berantakan. Dae Young penasaran kemana Joo Seong pergi setelah meninggalkan kamarnya dengan kondisi seperti itu.

Dae Young lalu mendengar suara Joo Seong dan Hye Rim dari bawah. Dae Young mengintip. Dia menyaksikan Joo Seong yang mengambil cangkul setelah berpisah dengan Hye Rim. Dae Young mengikuti Joo Seong masuk ke dalam hutan.

Saat Joo Seong hendak memukul Happy yang mengikutinya, Dae Young muncul dan menghentikannya. Dae Young dan Joo Seong bergelut. Dae Young bertanya apa yang dilakukan Joo Seong disana setiap malam. Tapi Joo Seong tak mau mengatakan apapun meskipun Dae Young bilang dia percaya Joo Seong tak melakukan hal buruk.

Dae Young membawa Joo Seong pulang. Disana ternyata sudah ada polisi yang mencari Joo Seong. Joo Seong pun ditangkap untuk penipuan asuransi. Hye Rim, Ahjumma Mi Ran dan Dae Young menyaksikannya dengan terkejut.

Dae Young menelepon Taek Soo dan memarahinya karena sudah melaporkan Joo Seong. Padahal sebelumnya Dae Young melarang karena ingin memastikannya lebih dulu secara baik-baik dengan Joo Seong. Tapi Taek Soo bukan yang melapor pada polisi. Lalu siapa?

***

Soo Ji memberitahu Sang Woo bahwa dia sedang bersama dengan In Ah. Soo Ji melarang Sang Woo yang ingin menjemputnya. Soo Ji pikir lebih baik dia berdua saja dengan In Ah, karena In Ah sedang melalui masa yang buruk.

In Ah curhat. Dia merasa malu dengan rumor tentang dirinya yang sudah beredar, bahwa dia telah pisah rumah dengan suaminya. In Ah bilang dia akan secepatnya mengundurkan diri dari pekerjaan. Soo Ji menyayangkan hal itu. Kenapa In Ah mengundurkan diri, toh perpisahan bukan sebuah dosa.

“Jika sebuah pasangan tidak cocok, maka tidak bisa hidup bersama adalah sesuatu yang bisa saja terjadi. Sekarang ini berpisah bukanlah sesuatu yang memalukan.”

In Ah bilang dia mempertahankan pernikahannya dan bersikap seolah pernikahannya bahagia di depan orang lain karena dia tidak mau menjadi janda. In Ah sadar, daripada kebahagiaannya, apa yang dipikirkan orang lain lebih penting untuknya. Tapi sekarang semua tak ada gunanya lagi.

“Pada akhirnya, menipu hati sendiri, adalah apa yang aku rasakan paling melelahkan bagi kami berdua.”

Soo Ji meresapi kata-kata In Ah itu. In Ah melanjutkan bahwa sekarang dia tahu rasanya jadi orang yang diperbincangkan. Sebelumnya dia tidak tahu dan sering memperbincangkan orang lain. In Ah meminta maaf pada Soo Ji.

In Ah menggedong In Ah yang mabuk masuk ke dalam rumahnya. Soo Ji ngomel-ngomel, lalu membuka sepatu In Ah dan menyuruhnya tidur. Soo Ji kesal. Tapi kemudian dia melihat In Ah yang mengigau dan menangis sambil berkata kalau dia akan bercerai.

***

Dae Young menemani Joo Seong ke kantor polisi. Ternyata Joo Seong ditangkap karena kabur dari RS setelah melukai seorang perawat. Polisi memperlihakan rekaman CCTV di ruang RS. Tapi itu bukan Joo Seong melainkan Joo Seong asli.

Joo Seong yang menyadarinya membantah kalau itu bukan dia. Dae Young juga membatah karena Joo Seong saat itu sedang bersama dirinya. Tapi polisi punya bukti sidik jari Joo Seong, dan berhasil mengidentifikasi serta melacak ponselnya. (Joo Seong mendaftarkan ponselnya menggunakan ID card Joo Seong asli)

Kemudian Pastur yang datang bersama Joo Seong asli ke rumah sakit di datangkan untuk mengkonfirmasi Joo Seong. Tapi karena Joo Seong memang bukan Joo Seong asli, maka Pastur juga tak mengenalinya. Polisi pun jadi bingung, bagaimana bisa Joo Seong bukan Joo Seong.

Joo Seong yang sedari tadi menunduk akhinya berkata, “Bukan. Aku bukan Lee Joo Seong. Aku Ahn Chan Soo.”

***

In Ah dan Soo Ji bangun terlambat. Soo Ji terkejut dan ingin segera bersiap untuk bekerja, tapi In Ah tidak mau bekerja. Dia tidak bisa datang ke kantor disaat rumor tentang dirinya masih beredar. Dia tidak kuat menghadapinya. In Ah salut pada Soo Ji yang saat itu bisa menghadapi rumor tentang dirinya.

Soo Ji bilang bukannya dia tahan, tapi dia tak punya pilihan. Dia harus tetap pergi bekerja untuk mendapatkan uang. In Ah pun menyesali sifatnya yang suka bergosip, karena sekarang dia sudah rasanya dibicarakan orang.

Kemudian Ahjumma Mi Ran datang bertamu. Soo Ji segera menyuruh In Ah sembunyi di kamar mandi. Ahjumma mengajak Soo Ji pergi ke kantor polisi. Dia juga menjelaskan bahwa semalam Joo Seong ditangkap polisi dan Dae Young menemani Joo Seong sejak semalam.

Soo Ji bersiap untuk pergi. Dan In Ah tidur lagi di rumah Soo Ji.

***

Sesampainya di kantor polisi Ahjumma langsung meminta penjelasan Dae Young, apa maksudnya Joo Seong bukanlah Joo Seong?

Dae Young pun mulai menjelaskan…

Nama Joo Seong yang sebenarnya adalah Ahn Chan Soo. Setahun yang lalu Chan Soo kabur dari rumah. Setelah itu Chan Soo bekerja dalam sebuah proyek pembangunan. Chan Soo makan dan tidur disana. Chan Soo bertemu dengan orang yang bernama Lee Joo Seong disana. Dan sepertinya orang itu sering menyiksa Chan Soo.

Joo Seong selalu mengambil uang Chan Soo dengan alasan meminjam dan akan mengembalikannya nanti. Tapi Joo Seong selalu menggunakan uang itu untuk berjudi. Chan Soo kerap kali dipukuli Joo Seong dan bahkan mengancam akan membunuh Chan Soo.

Suatu malam Joo Seong pulang dalam keadaan mabuk sambil membawa sebuah tas yang penuh dengan uang. Itu adalah uang asuransi (entah darimana dia mendapatkannya, mungkin uang asuransi orang tuanya). Joo Seong pamit pergi pada Chan Soo dan mengemasi barangnya.

Walau sudah punya banyak uang, dia tetap mengambil uang Chan Soo. Chan Soo tak terima dan mengejarnya. Tapi Chan Soo malah dipukuli dan di tending. Saat Joo Seong kembali berjalan pergi, Chan Soo berdiri dan mendorong Joo Seong hingga kepalanya membentur dinding.

Joo Seong tak sadarkan diri. Chan Soo memeriksanya. Kepala Joo Seong berdarah. Chan Soo panik. Chan Soo berpikir kalau dia sudah membunuh Joo Seong. Dia kemudian kabur dengan membawa tas berisi uang milik Joo Seong.

Chan Soo pikir polisi akan datang dan menangkapnya sebagai pembunuh, jadi dia hidup sebagai Lee Joo Seong sejak hari itu dan menggunakan uang yang ada di dalam tas.

Hye Rim syok. Dia tak percaya Joo Seong yang tampak seperti pria baik itu melakukan itu semua. Ahjumma bilang itulah sebabnya kita tidak bisa hanya mengenal seseorang hanya dari penampilannya saja. Ahjumma juga sempat berpikir kalau Chan Soo terlalu muda untuk ukuran pria berumur 30 tahun. Dan ternyata Chan Soo baru berumur 20 tahun.

Tapi Soo Ji merasa heran, bagaimana bisa Chan Soo hidup sebagai Joo Seong selama setahun ini tanpa ketahuan. Dae Young bilang sepertinya Joo Seong asli terluka kepalanya dan mengalami amnesia. Selain itu mental Joo Seong asli juga tidak stabil karena kecanduan alkohol. Jadi Dae Young pikir karena itulah Joo Seong asli tidak mencari Chan Soo selama ini.

Lalu Chan Soo muncul dibawa oleh petugas. Hye Rim menatap Chan Soo tak percaya. Chan Soo juga menatapnya dan meneteskan air mata. Chan Soo lalu memalingkan wajah dan dibawa pergi oleh petugas.

***

Seorang rekan kerja Sang Woo bertanya pada Sang Woo, apakah benar Sang Woo menghamili Soo Ji? Ada rumor yang beredar bahwa Soo Ji menggoda Sang Woo hingga membuat Sang Woo terikat padanya karena kehamilan. Sang Woo terkejut bukan main dan tak bisa berkata-kata.

Rekan kerja Sang Woo menduga rumor itu benar karena Sang Woo tidak mengelak. Dia juga menjelekkan Soo Ji yang menurutnya tidak seksi. Sang Woo tak tahan lagi dan berteriak sambil mencengram kerah baju rekannya itu.

“Aku yang memintanya berkencan lebih dulu. Aku yang melakukannya!”

Sang Woo yang sangat menjaga image itu bahkan mengumpat. Rekan kerja Sang Woo hingga terbenging melihatnya.

***

Dae Young, Soo Ji, Hye Rim dan Ahjumma berjalan pulang bersama dari kantor polisi. Dae Young bilang dia akan meminta bantuan pengacara kenalannya untuk mendampingi Chan Soo. Hye Rim lalu berkata bahwa menurutnya apa yang dilakukan Chan Soo adalah pembelaan diri (saat Chan Soo mendorong Joo Seong asli).

Dae Young bilang itu benar. Tapi karena Joo Seong asli belum tertangkap dan jika tertangkap pun Joo Seong tidak ingat kejadian itu, maka polisi tidak bisa hanya menerima kata-kata Chan Soo sebagai kebenaran (karena tidak ada keterangan dari dua belah pihak).

Ahjumma menyesalkan Chan Soo yang melarikan diri saat itu. Jika saja Chan Soo segera pergi ke kantor polisi mungkin hidupnya tidak akan serumit ini. Soo Ji berpendapat bahwa Chan Soo masih terlalu muda. Lagipula dia sudah kabur sebelumnya dari rumah, jadi dia mungkin tidak bisa melapor pada polisi tentang kejadian itu. Dan Chan Soo pasti ketakutan.

Soo Ji lalu menerima telepon dari Sang Woo yang mengajaknya bertemu. Soo Ji pun pamit pergi duluan.

***

Sang Woo dan Soo Ji bertemu di taman. Sang Woo menggenggam tangan Soo Ji. Sang Woo bilang Soo Ji pasti mengalami waktu yang sulit karena rumor yang beredar. Soo Ji akhirnya tahu kalau Sang Woo juga telah mendengar rumor itu.

Sang Woo pikir rumor itu akan menghilang jika mereka mendiamkannya. Tapi ternyata rumor yang beredar malah semakin besar. Sang Woo tidak tahu kalau akhirnya akan menjadi seserius itu. Sang Woo meminta maaf, karena dirinya orang-orang membuat rumor buruk tentang Soo Ji.

Soo Ji tak masalah, karena dia hanya seorang pekerja lepas, jadi dia tak perlu ke kantor lagi jika pekerjaannya sudah selesai. Justru Sang Woo yang akan merasa tak nyaman karena Sang Woo akan terus bekerja disana. Soo Ji juga bilang kalau tidak semua rumor itu adalah kebohongan. Soo Ji melepaskan tangan Sang Woo yang menggenggamt tangannya. Sang Woo tak mengerti maksud Soo Ji.

“Seperti yang dikatakan rumor..aku menyukaimu karena latar belakangmu. Jika aku menikahi seorang pria dengan latar belakang yang bagus sepertimu, aku pikir kehidupanku yang buruk akan menjadi lebih baik. Jadi aku sengaja mendekatimu. Tapi… betapa tidak dewasanya sikap itu.. aku menyadarinya sekarang.”

Sang Woo tampak terkejut. Tapi kemudian dia bilang kalau itu tidak masalah karena dialah yang memutuskan untuk memilih Soo Ji karena rasa penasarannya. Jadi mereka sama.

“Maafkan aku, Sang Woo-sii. Kita..akhiri sampai disini.”

“Apa alasannya tiba-tiba mengatakan itu? Apa karena Dae Young?”

Soo Ji terkejut. Sang Woo bilang dia tidak bodoh. Apa yang Soo Ji rasakan, dia bisa melihatnya. Termasuk Soo Ji yang menyukai Dae Young. Soo Ji tampak merasa bersalah dan kembali meminta maaf.

“Jangan. Kau tidak perlu merasa bersalah. Karena kita tidak akan berpisah.”

Soo Ji makin terkejut. Sang Woo menatap Soo Ji dengan tajam dan menggenggam tangannya. Sang Woo bilang kalau dia tidak akan pernah melepaskan tangan Soo Ji sampai akhir.

***

Bersambung ke episode 17~

Komentar:

Akh.. Sang Woo..

Aku sebenarnya agak kesel sih sama Soo Ji. Kan dia duluan yang suka sama Sang Woo, dia yang pengen nikah sama Sang Woo. Di saat Sang Woo sudah cinta mati, malah dia yang berpaling. Alasannya karena dia tidak bahagia, karena dia tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Tapi kan dari awal Soo Ji yang tidak menunjukkan dirinya sendiri pada Sang Woo. Padahal Sang Woo berulang kali bilang kalau dia tak peduli Soo Ji seperti apa, dia tetap menyukai Soo Ji.

Kasian Sang Woo… Hiks…