The Lonely Shining, Goblin | Episode 11 - 1

Kim Shin memastikan bahwa Sunny di masa lalu yang dilihat Wang Yeo adalah Kim Sun, adiknya. Mereka kemudian pergi ke kedai ayam Sunny. Kim Shin menatap Sunny dengan penuh kerinduan. Setelah memanggil nama Sun, Kim Shin langsung memeluknya. Sunny terkejut, menyebut Kim Shin gila dan meminta Wang Yeo untuk membantunya.

Wang Yeo menarik Kim Shin. Mereka belum yakin dengan pasti, jadi Kim Shin harus menjauh dulu dari Sunny. Kim Shin memastikan nama Sunny adalah Kim Sun. Sunny bertanya pada Wang Yeo apa yang terjadi pada Kim Shin. Wang Yeo bilang ceritanya panjang. Sunny makin bingung, kenapa ada cerita panjang antara dengan Kim Shin?

“Benar. Ini aku. Aku kakakmu. Aku merindukanmu, Sun-ah.”

Sunny meluruskan, namanya Sunny. Dan Sunny pikir dia dan Wang Yeo tidak pernah bertemu lagi, dan kenapa juga Wang Yeo masih berteman dengan Kim Shin setelah menyebutnya telur ceplok.

Wang Yeo menjelaskan bahwa Kim Shin adalah kakak Sunny di kehidupan sebelumnya. Sunny tak percaya dan menduga Wang Yeo membuat cerita aneh agar bisa bertemu dengannya. Wang Yeo pasti merindukannya.

Kim Shin tetap penasaran, apa Sunny tidak mengenalnya? Sunny menyebut Kim Shin terlalu keren dan ganteng untuk bersikap seperti itu. Tapi Sunny mau mendengar cerita Kim Shin, siapa dia sebenarnya di kehidupan sebelumnya? Kim Shin menjelaskan Sunny adalah Ratu Goryeo dan dia adalah seorang prajurit. Sunny tak percaya dan menyuruh mereka berdua keluar.

Eun Tak kemudian datang. Sunny menyuruh untuk menabur garam agar mereka tidak kembali. Sunny berjalan pergi. Wang Yeo mengejar Sunny, ingin menjelaskan tapi dia tidak tahu bagaimanya cara menjelaskannya dengan baik. Kim Shin juga akan mengejar Sunny, tapi dihentikan Eun Tak. Eun Tak bingung, apa yang terjadi?

Di rumah Eun Tak mengajak Wang Yeo bertukar informasi. Eun Tak ingin tahu apa yang terjadi diantara Kim Shin dan Sunny. Sunny tidak mungkin mantan pacar Kim Shin, karena jika benar Wang Yeo tidak akan setenang itu dan pasti akan galau. Wang Yeo membenarkan, memang bukan seperti itu.

Namun saat Wang Yeo hendak mengajukan pertanyaannya, Eun Tak langsung menjawab kalau itu rahasia. Bahkan Wang Yeo belum menyebutkan pertanyaannya. Eun Tak tahu kalau Wang Yeo akan menanyakan apakah ada pria lain yang menemui Sunny.

“Lalu kenapa rahasia? Aku menceritakan segalanya. Mengapa kau menjadi suka berahasia?” tanya Wang Yeo kesal.

“Loyalitas.” Jawab Eun Tak dengan bangga. Wang Yeo kesal.

***

Setelah hari itu Kim Shin terus mengunjungi Sunny dengan membawa hadiah. Kesemek yang disukai Kim Sun. Sepatu motif bunga yang selalu dinginkan Kim Sun. Kain dengan semua warna kesukaan Kim Sun. Sunny kesal. Itu bukan warna kesukaannya, dia tidak menggunakan sepatu bunga, dan dia tidak makan kesemek.

Sunny mengingatkan Kim Shin, bahwa hanya meja yang digunakan Kim Shin yang tersisa untuk pelanggan. Bisnisnya berjalan baik. Kim Shin bilang itu semua karena dirinya, dia membawa kekayaan pada orang. Sunny menghela nafas mendengarnya.

Eun Tak lalu datang, dengan kesal menegur Kim Shin yang praktis tinggal disana. Kim Shin bilang dia hendak pergi dan meminta Eun Tak untuk tidak terlambat pulang.

Sunny lalu meminta Eun Tak untuk menyampaikan pesan pada Kim Shin, daripada membawa kesemek, sepatu dan kain, Sunny lebih suka jika Kim Shin datang kesana dengan tangan kosong dan membeli ayam daripada membelikan barang-barang tadi untuknya. Dan itu juga untuk kebaikan Eun Tak. Eun Tak tertawa canggung, dia juga tidak tahu kenapa Kim Shin bersikap seperti itu.

***

Eun Tak menemui Duk Hwa di toko untuk curhat. Eun Tak merasa tak enak karena Kim Shin terus datang ke kedai Sunny. Eun tak juga tak enak pada Wang Yeo. Duk Hwa bilang itu karena Sunny adalah adiknya Kim Shin di kehidupan sebelumnya. Eun Tak tak percaya, dan bagaimana Duk Hwa tahu tentang hal itu?

Duk Hwa lalu memberitahukan sebuah rahasia. Bahwa malaikat maut bisa melihat kehidupan sebelumnya seseorang ketika mereka menyentuh tangan orang itu. Duk Hwa bilang mereka pasti pernah berpegangan tangan, dan Wang Yeo memberitahu Kim Shin. Eun Tak teringat kejadian malam itu, saat Sunny memegang tangan Wang Yeo. Eun Tak terkejut.

***

Kim Shin memastikan sekali lagi pada Wang Yeo bahwa Sunny memang benar adiknya. Apa Wang Yeo melihat hal lain? Tidak. Wang Yeo ingin mencobanya lagi, tapi Sunny mengajak putus, jadi dia gagal. Wang Yeo meminta Kim Shin untuk tidak terlalu memikirkannya, karena Sunny tidak punya memori kehidupan masa lalunya.

“Benar. Bahkan jika dia Sun dalam kehidupan sebelumnya, aku bukan siapa-siapa untuknya di kehidupan sekarang ini. Dia punya kehidupan sendiri sekarang. Aku ingin tahu apakah aku harus membiarkan masa lalu menjadi masa lalu. Aku berharap aku melakukan segalanya untuknya saat itu...ketika kami hidup dalam waktu yang sama. Dia adalah seorang gadis anggun dan elegan. Bagaimana kepribadiannya berubah begitu banyak?”

“Apa yang salah dengan kepribadian Sunny? Apa kau selalu baik padanya sebelumnya? Apa kau mengatakan dia tidak menjadi seseorang yang kau inginkan?” Wang Yeo kesal.

“Aku pikir kalian berdua sudah putus. Mengapa kau menjadi marah? Jika kau berpikir untuk kembali bersama, lupakan saja. Beraninya seorang malaikat maut mencoba mendekati adikku?” Kim Shin balik kesal.

Mendengar ancaman itu Wang Yeo lalu bilang kalau dia setuju dengan apa yang dikatakan Kim Shin sebelumnya, masa lalu biarlah menjadi masa lalu. Tapi Kim Shin tetap kesal, Wang Yeo bisa mendekati Sunny setelah melangkahi mayatnya. Kim Shin memperingakan Wang Yeo untuk menjauhi Sunny, jikga tidak dia akan menghajar Wang Yeo. Wang Yeo lalu mengingat-ingat, sepertinya dia pernah mendengar kalimat itu di drama pagi.

***

Sunny makan bersama dengan Eun Tak. Sunny bertanya apakah Eun Tak percaya dengan kehidupan sebelumnya? Eun Tak percaya. Eun Tak menyebutkan empat kehidupan yang diberikan pada manusia yaitu kehidupan penanaman, kehidupan penyiraman, kehidupan panen, dan kehidupan menggunakan panen. Itu artinya ada kehidupan sebelumnya dan reinkarnasi. Tapi Eun Tak tidak yakin dia dan Sunny ada di kehidupan mana.

Ucapan Eun Tak itu terdengar meyakinkan untuk Sunny. Sunny bertanya dari mana Eun Tak mendengar hal itu? Eun Tak bilang dia pernah mendengar ini dan itu. Sunny pun bertanya apa lagi yang Eun Tak dengar selain itu? Eun Tak teringat dengan cerita Kim Shin detik-detik menjelang kematiannya, bahwa adiknya melindungi raja dengan hidupnya.

Eun Tak lalu berkata, “Orang yang bernama Kim Sun itu.. sangat berani dalam menghadapi cinta.”

Sunny lalu meminta Eun Tak menemaninya ke rumah Kim Shin.

Wang Yeo yang sedang menyetrika dan Kim Shin yang sedang membaca buku terkejut mendengar suara bel pintu. Yang pernah membunyikan bel hanya Eun Tak sebelum dia pindah. Lalu siapa itu?

Sunny. Sunny terkejut melihat Kim Shin dan Wang Yeo tinggal bersama. Kim Shin menarik Eun Tak kesampingnya dan meluruskan bahwa mereka tinggal bertiga. Eun Tak lalu menegur Kim Shin yang langsung menanyakan maksud kedatangan Sunny tanpa mempersilahkan duduk lebih dulu.

Eun Tak pun mempersilahkan Sunny duduk dan bertanya apa yang ingin diminum Sunny. Sunny ingin soju, Wang Yeo bilang mereka hanya punya bir. Sunny menyindir Wang Yeo, dia tidak mengatakan Wang Yeo bisa bicara dengannya. Wang Yeo meminta maaf. Kim Shin berdecak, mengomentari kepribadian Sun yang berubah. Kim Shin mendapat tatapan tajam dari Eun Tak dan Wang Yeo.

Sunny meminta bukti dari Kim Shin, bahwa dia adalah adiknya. Sunny merasa dirinya menyedihkan karena terpengaruh oleh hal itu, tapi dia pikir orang dewasa seperti Kim Shin dan Wang Yeo tidak akan bekerjasama hanya untuk menggodanya.

Kim Shin lalu menunjukkan gulungan kertas lukisan Kim Sun. Sunny bertanya apakah lukisan itu adalah lukisan ratu yang merupakan adiknya Kim Shin? Eun Tak berkata bahwa Sunny selalu menunggu kedatangan seorang raja dalam hidupnya.

Kim Shin bertanya, apakah hal itu mengingatkan Sunny pada sesuatu? Sunny hanya melihat Sun tampak muda dan cantik. Dia sendiri tidak cantik saat seusianya.

Sunny bertanya, “Apa yang terjadi pada ratu ini? Apakah dia panjang umur dan bahagia?”

Semua terdiam. Eun Tak menggenggam tangan Kim Shin, menguatkannya. Eun Tak lalu mengajak Wang Yeo untuk pergi, karena mereka berdua butuh bicara.

Sunny bertanya lagi pada Kim Shin, apakah kehidupan ratu menyedihkan? Kim Shin menjelaskan bahwa dia lebih bicara melalui surat dengan Sun daripada bertemu langsung. Membaca surat-surat yang dikirimkan Sun adalah satu-satunya hal yang membuatnya tetap waras di hari-hari ketika dia berjuang untuk bertahan hidup.

[Flashback]

Raja latihan memanah. Anak panahnya selalu tepat pada sasaran. Raja berkali-kali mendapatkan laporan kemenangan Kim Shin di peperangan. Sejalan dengan itu, anak panah raja meleset dari sasaran. Selain berita tadi, Park Joong Won mengompori Raja. Bahwa berita kemenangan Kim menyebar di jalanan, orang-orang tertipu setiap waktu dan para pejabat sangat marah tentang hal itu.

“Jangan memujinya tapi katakan padanya Anda khawatir tentang keselamatan adiknya karena reputasi keluarga kerajaan telah jatuh.”

Mendengar hal itu anak panah raja benar-benar meleset jauh. ( aku sebenarnya kurang paham, kenapa kemenangan Kim Shin dianggap menjatuhkan reputasi keluarga kerajaan..)

Ratu melihat raja memanah dari jauh. Melihat anak panah yang meleset dan busur yang putus karena amarah Raja, Ratu yang tidak tahu apa-apa itu menganggap Raja tidak punya bakat memanah.

Ratu juga mengawasi Raja yang sedang belajar. Sudah setengah jam Raja membaca halaman yang sama. Dayang tersenyum dan berkata mungkin raja juga tidak berbakat belajar. Tapi Ratu tahu kalau Raja pasti sedang memikirkan sesuatu. Ratu juga kesal karena sudah lama raja tidak mengunjunginya. Dia telah membuat seorang wanita sakit (sakit rindu).

Sementara itu Raja teringat dengan pertemuannya dengan ratu waktu itu. Ratu yang ingin menyambut kedatangan raja dengan sengaja berlari agar mereka bertemu di tengah jalan.

Park Joong Won terus mempengaruhi Raja. Dia berkata bahwa seseorang tidak seharusnya menempatkan terlalu banyak kekuatan di tangan yang memegang sesuatu yang hina. Jika raja mengepalkan tangan di atasnya karena itu berharga, yang hina dan berharga itu harus mati karena tangan itu. (maksudnya adalah jika raja melindungi ratu, maka ratu akan mati karena raja.)

Raja menumpahkan nampan obat yang dibawa oleh seorang dayang. Raja dengan emosi memerintahkan agar ratu jangan pernah diberi obat. Ratu tidak akan pernah minum obat apapun. Siapapun yang mengirimnya, raja meminta ratu untuk tidak pernah meminumnya. Ratu tampak sedih. Tapi raja sepertinya hanya ingin melindungi ratu, siapa yang tahu jika obatnya di racun.

Di hari Kim Shin kembali ke kerajaan dengan membawa kemenangan, raja menemui ratu.

“Di antara kami berdua, siapa yang kau inginkankan hidup?”

“Yang Mulia.” Ratu tampak terluka dengan pertanyaan itu.

“Jawab aku. Atau apakah kau sudah membuat keputusan? Tentu saja, tidak peduli aku atau kakakmu yang hidup kau tidak akan rugi.”

“Anda bodoh, Yang Mulia.”

“Kau ingin mati? Kenapa kau berpakaian seperti itu? Kau sudah berkabung dalam pikiranmu. Aku tidak bisa mengatakannya lagi. Aku tida tahu apakah musuhku adalah barbarian atau kakakmu.”

“Park Joong Won adalah musuh Anda.”

“Kau harus membuat pilihan. Apakah kau akan hidup sebagai seorang wanitaku atau kau akan mati...sebagai adik pengkhianat?”

Ratu menangis.

Dan akhirnya ratu memilih pilihan terakhir. Ratu di panah saat Kim Shin berjalan mendekati raja.

[Flashback end]

Kim Shin berkata bahwa Kim Sun tidak hidup lama, tapi dia pikir Sun punya kenangan bahagiannya sendiri. Bahkan pada saat kematiannya, Sun menatap raja. Sunny kemudian merasakan sakit di dadanya. Sunny menanyakan tentang raja, apakah raja juga bereinkarnasi? Kim Shin belum tahu tentang hal itu. Sunny ingin melihat bagaimana rupa raja, apakah dia tampan? Kim Shin tertawa kecil, jika Sunny adalah adiknya, dia sangat konsisten dalam satu hal (ketampanan, hehe...).

“Tapi.. kenapa kau terdengar begitu menyayat hati dan sedih seperti jika kau mengingat semuanya? Seolah-olah hidupmu terus berjalan sejak saat itu.”

“Aku tahu kau tidak akan percaya, tapi aku menjalani hidupku dengan semua kenangan itu.

“Aku mengatakan ini karena kau tahu bahwa aku tidak percaya itu. Aku tidak datang karena aku percaya pada reinkarnasi. Aku datang karena kesemek, sepatu bunga, dan sutra. Mungkin kau sangat kecewa karena tidak bisa memberikan semua itu padanya. Sudah pasti kau gila, tapi kau menjadi gila dalam dalam cara yang baik. Aku sedikit tersentuh.”

Kim Shin merasa saat berbicara seperti itu Sunny mirip dengan Sun. Sunny meminta Kim Shin untuk tidak berbicara dengannya santai hanya karena Kim Shin adalah kakaknya di kehidupan sebelumnya. Bahkan saudara kandung yang tinggal terpisah merasa canggung saat mereka bertemu. Sunny tidak bisa tiba-tiba menyambut seseorang yang mengaku sebagai kakaknya dari kehidupan sebelumnya. Tapi Kim Shin juga jangan terlalu berkecil hati. Sunny lalu permisi pulang.

Di luar Sunny bertemu Wang Yeo yang dia kira tidak akan mengantarnya keluar. Wang Yeo berjalan mengikuti Sunny. Sunny kemudian berbalik dan bertanya, kenapa Wang Yeo menatapnya disaat dia tidak akan mencegah Sunny pergi.

“Bisakah aku mencegahmu?”

“Bagaimana jika kau mencegahku? Apa yang akan terjadi pada kita selanjutnya?”

Wang Yeo terdiam. Sunny menyebut Wang Yeo bodoh. Sunny kemudian berjalan pergi. Wang Yeo terdiam menatap kepergian Sunny.

Wang Yeo lalu menghampiri Kim Shin yang sedang melamun memikirkan apakah Sunny adalah Sun atau bukan. Kim Shin bertanya apakah Sunny sudah pergi? Wang Yeo bilang Sunny tampaknya selalu pergi tanpa masalah. Wang Yeo lalu bertanya siapa yang melukis Kim Sun di gulungan kertas itu.

Kim Shin bilang raja yang menggambarnya. Itu memang adiknya, tapi dalam lukisan itulah bagaimana raja melihat Sun. Dalam lukisan mengandung dendamnya, rasa bersalah, dan kerinduan. Kim Shin yakin bahwa itu adalah lukisan terakhir yang dibuat raja. Setelah membunuh semua orang.

***

Bersambung ke bagian 2~

Komentar:

Wah...dari mana Duk Hwa tahu Sunny adiknya Kim Shin? Padahal dia belum bertemu dan mendengar hal itu dari Wang Yeo ataupun Kim Shin. Bahkan Eun Tak juga tidak diberitahu oleh mereka berdua. Siapa Duk Hwa?