The Lonely Shining, Goblin | Episode 11 - 2

Eun Tak pergi ke kedai ayam dan mendapati Sunny terduduk lemah. Sunny demam. Sunny punya firasat Sunny akan seperti itu, makanya dia datang. Sunny tidak terlalu peduli tentang kehidupan sebelumnya, dia bahkan tidak percaya. Tapi dia mulai merasa sakit begitu meninggalkan rumah itu. Eun Tak mengajak Sunny ke rumah sakit, tapi Sunny ingin pulang ke rumah saja.

“Tidak ada apa-apa disini, tapi dadaku terus terasa sakit. Tidak. Terasa sakit jauh di dalam. Rasanya seperti seseorang berjalan di dalam jantungku. Rasanya seperti jantungku hancur berkeping-keping.”

Eun Tak memakaikan jaketnya dan mengajak Sunny pergi. Mereka kemudian bertemu junior Wang Yeo yang ternyata adalah tetangga Sunny yang tinggal di rumah atap. Eun Tak menutup mata Sunny dan mengajaknya masuk. Junior Wang Yeo berkata dunia ini kecil, karena ternyata tetangganya mengenal pengantin goblin.

Eun Tak merawat Sunny. Sunny menanyakan tentang pasangan goblin yang dia lihat di ponsel Wang Yeo. Apakah itu adalah Eun Tak dan Kim Shin? Eun Tak tak menjawab. Sunny pun bertanya lagi, Eun Tak tidak akan memberitahu siapa mereka, kan? Eun Tak hanya meminta maaf. Wang Yeo tidak akan memberitahu siapa atau apa dirinya, kan? Eun Tak kembali meminta maaf. Mereka memang seharusnya putus, kan? Eun Tak kan menjawab. Apa Eun Tak manusia biasa? Eun Tak membenarkan.

Eun Tak berjalan pulang dari rumah Sunny. Kim Shin kemudian muncul. Eun Tak tersenyum, sedang apa Kim Shin disana?

“Menunggumu.”

“Sejak kapan?”

“Aku berjalan di semua jejak yang kau ambil.”

Eun Tak tersenyum, itu adalah hal yang manis untuk dikatakan. Kim Shin juga tersenyum.

Mereka kemudian berjalan berdua. Eun Tak kasihan pada Sunny. Eun Tak sudah biasa menjalani hidupnya dengan melihat hantu, bertemu goblin dan berpapasan jalan dengan malaikat maut. Semua itu tidak membuatnya terkejut. Tapi kehidupan Sunny tiba-tiba berubah menjadi aneh.

“Kakaknya dari kehidupan sebelumnya adalah goblin, pria yang dia suka adalah malaikat maut, dan pekerjanya melihat hantu.”

Bahkan ada kalanya Eun Tak melihat lebih banyak hantu daripada pelanggan. Eun Tak penasaran apa yang disebut kehidupan sebelumnya itu? Kim Shin bilang itu hanya kehidupan masa lalu. Eun Tak lalu bertanya, dalam waktu tertentu yang tidak dia ingat, apa Kim Shin pikir Eun Tak pernah menjadi bagian dari kehidupannya? Kim Shin tidak tahu.

Eun Tak benar-benar berharap Sunny adalah adik Kim Shin karena dia sangat baik. Kim Shin tidak setuju, menurutnya Sunny tidak baik. Eun Tak penasaran apakah saudara memang ditakdirkan untuk selalu bertengkar baik di masa lalu ataupun sekarang? Eun Tak berharap dia punya kakak seperti Kim Shin. Eun Tak bilang dia sudah punya sosok kakak, Tae Hee.

Kim Shin kesal, Eun Tak mungkin akhirnya benar-benar pergi ke restoran di Kanada itu. Eun Tak bilang dia tidak akan pergi ke sana dengan orang lain, dia hanya akan pergi dengan Kim Shin. Kim Shin dengan kesal berkata kalau Eun Tak pergi kesana. Eun Tak penasaran, kapan? Bagaimana Kim Shin tahu? Eun Tak berlari mengejar Kim Shin.

***

Hari kelulusan. Teman-teman Eun Tak heboh berfoto bersama. Hanya Eun Tak yang duduk sendiri. Eun Tak mendapatkan ucapan selamat dari ketua kelas. Ketua kelas punya nomor Eun Tak sejak dia menjadi ketua kelas untuk keadaan darurat. Ketua kelas mengajak Eun Tak untuk terus saling berhubungan. (aku agak curiga bakal ada sesuatu dengan ketua kelas ini..)

Wali kelas kemudian masuk dan meminta para murid untuk duduk di kursi masing-masing. Wali memberikan ucapan selamat di depan kelas lalu meminta para orang tua yang sudah menunggu di luar untuk masuk menemui putri mereka masing-masing. Hanya Eun Tak yang duduk sendiri dengan sedih.

Tak lama kemudian muncul merah dan memeluk Eun Tak. Dewi merah yakin ibu Eun Tak akan sangat bangga. Eun Tak bingung melihat Dewi merah, tapi dia ingat Dewi merah adalah wanita yang sama yang waktu itu memberinya sayuran. Eun Tak pun bertanya, kenapa wanita itu memeluknya?

Dewi merah membelai rambut Eun Tak, “Karena kau cantik. Ketika aku memberkati ibumu denganmu, aku merasa senang.”

Eun Tak teringat dengan nenek penjual sayur. Eun Tak ingin mengatakan sesuatu, tapi Dewi merah meminta Eun Tak untuk diam. Dewi merah memberikan bunga yang dia bawa dan mengucapkan selamat.

Dewi merah kemudian berjalan pergi dan berpapasan dengan wali kelas. Dewi merah berkata pada wali kelas, “Tidak bisakah kau menjadi guru yang lebih baik? Tidak bisakah kau menjadi guru yang lebih ramah?”

Wali kelas tiba-tiba menangis. Semua orang bingung dibuatnya. Dewi merah kemudian pergi. Ini seperti bentuk teguran. Wali kelas yang menangis menyadari kesalahnnya kemudian keluar. Sementara itu Eun Tak tersenyum melihat bunga tadi dan memeluknya. Eun Tak menangis haru.

Di bawah Kim Shin berpapasan dengan wali kelas. Kim Shin teringat sesuatu.

[Flashback]

“Satu atau dua dari 100 orang dilahirkan dengan wajah yang sama seperti dalam kehidupan mereka sebelumnya.”

Kim Shin pernah melihat wali kelas Eun Tak. Wali kelas Eun Tak yang saat itu menjadi penjual makanan di sebuah kedai. Kim Shin melihat masa depan di mata wali kelas itu. Masa depan saat hari kelulusan itu. Sekilas Kim Shi juga melihat sosok Eun Tak. (tapi saat itu Kim Shin tidak tahu)

Melihat Kim Shin melamun, asisten Kim Shin menanyakan keadaannya, apakah tuannya itu sedang tidak enak badan? Tidak. Kim Shin bilang sekarang dia juga bisa melihat kehidupan di masa depan seseorang. Asisten Kim Shin penasaran masa depan sejauh mana?

“Mereka berbicara bahasa Joseon, tetapi ada banyak asing bahasa dicampur didalamnya. Apakah dunia menjadi bersatu? Hal ini sulit untuk dipahami.”

Tidak hanya itu Kim Shin bilang dimasa depan orang-orang menyayangi sesuatu berbentuk kotak dari besi. Asisten Kim Shin tak mengerti. Kim Shin menyuruh asistennya mengingat bentuk benda itu. Kim Shin juga menirukan gaya mereka yang dimasa depan saat ber-selfie. Kim Shin bilang jika asistennya itu ingin berinvestasi, maka berinvestasilah pada benda itu.

[Flashback End]

Kim Shin masuk ke kelas Eun Tak. Dia kemudian melihat Eun Tak di balik bayangan bunga temannya. Kim Shin kembali teringat ke masa itu. Dia pernah melihat Eun Tak sebelumnya! Eun Tak di masa depan yang pernah dia lihat di masa lalu. Kim Shin pun bergumam Eun Tak sudah mampir di hidupnya tanpa dia sadari. Eun Tak melihat Kim Shin dan tersenyum melambaikan tangan padanya.

Mereka kemudian keluar. Kim Shin berkali-kali menutup wajah Eun Tak dengan bunga di tangan, lalu menggesernya. Kim Shin mereka ulang ingatannya. Eun Tak bingung apa yang sedang dilakukan Kim Shin. Kim Shin merasa luar biasa, bagaimana dia melihat Eun Tak saat itu. Kapan? Di kelas?

“Tidak. Lebih jauh dari itu. Dulu...kejadian yang aneh dan indah.”

Eun Tak menanyakan persisnya kejadian itu.

“Pada akhir Joseon, tahun ke-12 pemerintahan Raja Chuljong, aku bertemu dengannya.”

“Siapa?”

“Cinta pertamaku.”

Eun Tak kesal, dia tidak ingin tahu dan tidak menanyakan hal itu. Kim Shin menegur Eun Tak yang bicara kasar. Eun Tak tak peduli, dia sudah lahir seperti itu. Eun Tak cemburu. Padahal yang dimaksud Kim Shin adalah Eun Tak sendiri, tapi Eun Tak tidak tahu.

Kim Shin menanyakan asal bunga yang diterima Eun Tak, apakah dari Tae Hee? Tae Hee tidak datang. Jika datang, Eun Tak pasti sedang bersama Tae Hee sekarang. Eun Tak lalu meminta Kim Shin mengambil gambar dirinya. Eun Tak sangat gembira, dia tidak pernah punya foto kelulusan, jadi dia akan sangat menghargai foto itu selama hidupnya. Kim Shi kesal, kenapa Eun Tak bersikap melodrama hanya karena satu foto.

Kim Shin mengambil foto Eun Tak. Eun Tak protes karena Kim Shin tidak menghitung mundur. Kim Shin bilang Eun Tak tetap cantik. Eun Tak pun tak bisa protes lagi. Eun Tak lalu menyerahkan bunganya pada Kim Shin dan mengambil kamera. Kim Shin berpose, menduga Eun Tak akan mengambil gambarnya. Tapi ternyata Eun Tak mengambil gambar gedung sekolah. Eun Tak bilang ada beberapa hal di sekolah yang tidak sukai (temannya yang mebully), dan ada juga hal-hal yang sangat dia sukai (temannya yang baik).

“Hal baik pasti datang belakangan. Seperti Ajussi.” Ujar Eun Tak.

Kim Shin mengelak, dia datang lebih awal tapi tidak tahu dimana kelas Eun Tak. Eun Tak tertawa, maksudnya bukan itu. Kim Shin meminta Eun Tak untuk tidak kecewa karena dia datang sendirian. Duk Hwa sedang bekerja, dan Wang Yeo sedang dalam mood yang buruk sekarang ini. Tapi mereka mengirimkan selamat untuk Eun Tak.

Lalu siapa mereka berdua yang Eun Tak lihat? Wang Yeo dan Sunny. Kim Shin bilang mereka berdua datang kesana bukan untuk Eun Tak, tapi mereka kesana untuk bertemu seseorang yang mereka pikir akan ada disana. Eun Tak lalu mengajak Kim Shin kabur agar mereka berdua bisa bicara.

Wang Yeo menyapa Sunny. Sunny pasti ada disana untuk merayakan kelulusan Eun Tak. Sunny dengan jujur berkata bahwa itu hanya alasan yang dia gunakan untuk menemui orang lain. Untungnya orang itu sekarang berdiri di hadapannya. Sunny pikir dua bisa meluruskan pikirannya jika melihat wajah Wang Yeo. Sekarang dia senang setelah melihat Wang Yeo.

Mereka kemudian bicara di cafe. Sunny menanyakan penyelidikan Wang Yeo, apakah sudah selesai? Kenapa Wang Yeo tidak memberitahunya tentang hal itu? Dia ada disana untuk mendengarnya. Tapi Wang Yeo bilang penyelidikannya belum selesai. Kalau begitu Sunny mengajak Wang Yeo untuk bertemu lagi setelah penyelidikannya selesai, dan Wang Yeo bisa mengembalikan cincinnya.

Sunny menitipkan bunga yang dia bawa untuk Eun Tak, dia membelinya untuk Eun Tak. Wang Yeo juga menyerahkan bunga yang dia bawa pada Sunny. Sunny heran, kenapa Wang Yeo memberikan bunga itu padanya?

“Itulah mengapa aku membeli ini. Terlepas dari siapa aku, aku ingin memberikan bunga padamu setidaknya sekali.”

“Siapa kau, Kim Woo Bin-ssi?”

“Kau tidak akan percaya padaku, tapi aku benar-benar tidak tahu. Aku tidak tahu siapa aku.”

Sunny bilang Wang Yeo adalah orang yang punya kecenderungan mengatakan hal aneh dan pasti orang yang tidak bisa diandalkan. Hal seperti itu diantara mereka benar-benar tidak akan berhasil. Sunny berharap tidak sampai seperti itu, tapi terus terlihat akhir yang tragis bagi mereka.

Si rumah Sunny merenung sambil menatap bunga yang diberikan Wang Yeo.

***

Kim Shin memberikan buku tabungan asuransi milik ibu Eun Tak pada Eun Tak. Sekarang Eun Tak sudah lulus dan dewasa jadi Eun Tak bisa menggunakan tabungan itu sesuai keinginan Eun Tak. Tapi Eun Tak bilang dia tidak bisa menggunakannya, secara hukum dia butuh persetujuan bibinya. Tapi Kim Shin sudah memindahtangankan akun itu secara hukum, itu milik Eun Tak sekarang. Eun Tak terkejut bagaimana Kim Shin melakukannya? Tapi Eun Tak berterima kasih.

“Ini dari ibumu, bukan aku. Aku hanya perantara.”

“Tetap saja, terima kasih. Wah, aku tidak berpikir aku akan bisa menghabiskan bahkan sepeser pun dari ini. Ini seperti hadiah berharga dari ibuku. Aku tidak berpikir aku akan mampu menghabiskan semua itu.”

“Gunakan semaumu. Mungkin itu yang dia harapkan. Ini seperti harapannya untuk putrinya yang berumur sembilan tahun yang harus hidup tanpa ibunya selama sisa hidupnya.”

Eun Tak mengangguk. Eun Tak lalu menanyakan keberadaan bibinya, apakah mereka baik-baik saja?

Mereka baru saja keluar dari penjara. Tampaknya ingatan mereka akan Eun Tak sudah kembali. Bibi ingin mencari Eun Tak kembali. Karena Eun Tak sudah lulus, mereka akan mencari Eun Tak di salah satu universitas Seoul, Eun Tak kan murid yang pintar. Eun Tak pasti belum menggunakan uangnya, karena Eun Tak tidak bisa menggunakan uang dan pasti dia tidak akan menghabiskan uang itu karena ibunya. Wah...mereka akan mencari Eun Tak untuk mengambil uang itu kembali. Apakah akan ada konflik lagi dengan mereka?

***

Wang Yeo mengajak Kim Shin minum bersamanya. Kim Shin yang hendak tidur menolak, meski dia lihat Wang Yeo sedang dalam mood yang tidak baik. Wang Yeo biang dia memang sedang dalam masalah, tapi Kim Shin juga. Karena dia mendapat kartu nama Eun Tak. Wang Yeo menunjukkan kartunya. Kematian karena jatuh dari ketinggian, dua minggu lagi. Kim Shin tidak akan bisa meramalkan hal itu.

Tidak seperti sebelumnya, Kim Shin tampak lebih tenang. Dia berterima kasih karena Wang Yeo sudah memberitahunya. Wang Yeo heran, apa hanya itu? Kim Shin tidak akan marah? Tidak akan memaki Tuhan?

“Akan ada puluhan lebih dari ini. Aku tidak bisa terkejut setiap kali hal ini terjadi.”

Wang Yeo membenarkan.

Kim Shin lalu teringat peringatan Dewi Merah, Kim Shin harus menarik pedang itu dan mati atau kematian akan selalu mendekati Eun Tak. Kim Shin tidak akan bisa menghentikannya setiap kali kematian itu datang. Suatu waktu Kim Shin tidak akan bisa menghentikannya. Eu Tak akan mati dan Kim Shin akan kehilangan kesempatan untuk kembali menjadi abu. Kim Shin harus menjalani kembali hidup 1000 tahun atau keabadian. Hidup dalam lubang api akan jadi kehidupan Kim Shin dan itu adalah pilihan bodoh. Jadi Kim Shin  harus mencabut pedang dan kembali menjadi abu. Itu menyedihkan, tapi itu yang terbaik.

Kim Shin bergumam, dia tidak akan mencoba yang terbaik (untuk kembali menjadi abu), meskipun itu menyedihkan.

***

Bersambung ke bagian 2~

Komentar:

Wajar jika Sunny sampai sakit seperti itu. Tiba-tiba ada orang asing datang dan mengaku sebagai kakaknya di masa lalu. Selain itu, yang diceritakan Kim Shin terdengar begitu nyata. Sunny ingin menolaknya, tapi jauh di dalam hatinya Sunny percaya. Karena pergolakan batin itu, makanya Sunny sakit.

Sedih melihat Eun Tak sendirian di hari kelulusan. Sejak SD pasti Eun Tak sudah sendirian. Tapi kenapa Dewi merah itu tidak datang di kelulusan sekolah sebelumnya yah? Hehe.. Beruntung Eun Tak sekarang punya Kim Shin yang bisa mengisi kekosongan itu.