While You Were Sleeping | Episode 7
So Yoon berkata pada Yoo Bum bahwa dia akan berhenti bermain piano, dia tidak butuh bantuan ayahnya. Ibu So Yoon meminta So Yoon untuk tidak berhenti bermain piano karena dia baik-baik saja. Ibu So Yoon akan bicara pada jaksa dan mencoba semua yang dia bisa.
So Yoon mengambil sumpit dan berteriak, āBerhenti mengemis!ā
So Yoon hendak menusuk tangannya dengan sumpit tadi. Hong Joo yang menyadari itu langsung menghalangi dengan tangannya, sehingga tangannya lah yang terluka. Semua orang terkejut, termasuk Woo Tak yang juga ada disana. Ibu menarik sumpit dari tangan Hong Joo. Darah mengalir deras. (Mereka semua ada di restoran ibunya Hong Joo)
āTidak!ā Woo Tak terbangun dari tidurnya. Rupanya kejadian tadi adalah mimpi Woo Tak.
Woo Tak bercerita pada seniornya bahwa ada seseorang yang berulang kali muncul dalam mimpinya. Kyung Han bilang kalau hanya ada satu cara menjelaskannya, itu adalah penyakit cinta. Kyung Han bertanya siapa wanita itu? Tapi yang ada dalam mimpi Woo Tak adalah pria. Kyung Han jadi menduga Woo Tak suka pada pria XD. Woo Tak buru-buru meluruskan, bkan seperti itu. Lalu mengapa pria itu terus muncul di dalam mimpi Woo Tak? Woo Tak juga tidak tahu. Dan yang lebih aneh, dia merasa mimpi itu seperti benar-benar akan menjadi kenyataan.
Kyung Han berpikir mungkin Woo Tak sedang sakit dan akan membelikan daging untuknya. Kyung Han mengajak Woo Tak makan samgyeopsal. Woo Tak menolak dengan alasan akan bertemu seseorang.
Jadi, di mimpi yang sebenarnya Woo Tak pergi dengan seniornya. Tapi Woo Tak pada akhirnya pergi bersama Jae Chan. Woo Tak ingin tahu apa yang terjadi jika dia mengubah satu detail kecil dari mimpinya.
āAkankah detail kecil itu mampu mencegah sesuatu yang mengerikan..yang akan segera terjadi?ā
Sesuai dugaan Woo Tak, Yoo Bum masuk ke restoran lima detik kemudian. Yoo Bum sekarang duduk dihadapan So Yoon dan ibunya. Seung Won membawakan membawakan buah di piring dan menaruhnya dengan kasar di meja. Dia tak suka pada Yoo Bum.
Yoo Bum meminta So Yoon dan ibunya untuk tidak khawatir karena dia tidak memberitahu Park Jun Mo bahwa mereka ada disana. Lalu So Yoon menanyakan maksud kedatangan Yoo Bum. Sebelum menjawab pertanyaan itu Yoo Bum ingin berkata jujur pada mereka.
āSaya seorang pengacara yang dulunya adalah seorang jaksa. Saya menangani banyak kasus serupa saat menjadi jaksa. Awalnya, saya ingin mendapatkan review performa yang lebih baik, jadi saya selalu menuntut pelakunya. Sama seperti Jaksa Jung Jae Chan. Tapi saya sudah berubah. Saya tidak peduli apakah Tian Park dipenjara atau tidak. Tapi yang saya pedulikan adalah kalian berdua.ā
Yoo Bum menambahkan, jika kasus itu diajukan ke pengadilan, Tuan Park akan segera menghentikan bantuan finascial bagi mereka. Sehingga karis So Yoo sebagai pianis dan juga kompetisi besar yang diikuti So Yoon akan lenyap. So Yoon akan kehilangan bakat, masa depan, dan yang lainnya.
Semua orang, bahkan Jae Chan dan Woo Tak mendengarkan Yoo Bum dengan kesal. Ibu Hong Joo yang tak tahan lagi mendengar Yoo Bum bicara akhirnya angkat suara.
āApa kau pikir dia tidak bisa bertahan tanpa suaminya!?ā
Ibu Hong Joo meminta ibu So Yoon untuk tidak takut karena setelah bercerai dia bisa mendapatkan sebagian properti dan juga bantuan dana anak dari Tuan Park. Ibu So Yoon membenarkan, dia juga sudah menyiapkan dokumennya.
Yoo Bum bilang bahwa Tuan Park juga sudah siap. Meskipun Yoo Bum tidak yakin, tapi pasti Tuan Park menyembunyikan semua propertinya atas nama orang lain atau mengirimkan semuanya (dana) ke luar negeri. Dia bisa saja bersiap untuk tidak memberi sepeser pun pun kepada Ibu So Yoon saat bercerai. Selain itu, dengan reputasi Tuan Park (sebagai praktisi pendidikan) dan So Yoon (yang seorang pianis) maka sidang perceraian mereka akan terpapar media.
āKapanpun orang melihat penampilan So Yoon, mereka akan memikirkan ayahnya yang dihukum. Tuan Park bukan orang yang akan kehilangan segalanya setelah persidangan. Tapi kalian berdua.ā
Ibu So Yoon mulai goyah. Dia bilang itulah sebabnya dia sudah memberikan persetujuan untuk tidak menuntut suaminya itu. Apa lagi yang bisa dia lakukan (untuk mencegah persidangan)? Yoo Bum bilang Jae Chan akan mengabaikan persetujuan itu dan melakukan persidangan, jadi ibunya So Yoon harus berbuat lebih banyak lagi dan bila perlu memohon pada Jae Chan untuk kebaikan So Yoon.
So Yoon melihat sumpit yang ada di meja, āLalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Ayahku akan dibebaskan... dan hari-hari yang mengerikan akan kembali.ā
Yoo Bum bilang kali ini akan berbeda dan menunjukkan surat permintaan maaf yang ditulis Tuan Park. So Yoon akan melihat bagaimana ayahnya itu berubah setelah membaca surat itu. Tapi So Yoon bilang dia akan berhenti bermain piano, dia tidak butuh bantuan ayahnya dan dia tidak butuh surat permintaan maaf itu. Ibu So Yoon bilang dia akan bicara pada jaksa dan mencoba semua yang dia bisa. Ibu So Yoon bilang pada So Yoon bahwa dia baik-baik saja dan meminta So Yoon untuk tidak berhenti main piano. Ibu So Yoon kembali menegaskan dia akan bicara pada jaksa dan mencoba semua yang dia bisa.
So Yoon mengambil sumpit dan berteriak, āBerhenti mengemis!ā
Namun saat So Yoon mengangkat sumpit ke atas (akan menusuk tangannya), Jae Chan menggebrak meja. Dan itu menghentikan So Yoon. Jae Chan bilang ibu So Yoon tak perlu memohon. Dan Jae Chan pun berbalik, lalu menghampiri mereka. Woo Tak tampak terkejut dan merasa lega. Woo Tak kembali terduduk setelah sebelumnya berdiri ingin menghentikan So Yoon.
Yoo Bum terkejut melihat Jae Chan duduk di sampingnya. Jae Chan pikir kasus itu adalah kasus cedera, jadi dia akan tetap mengadili Tuan Park, tak peduli berapa banyak ibu So Yoon menangis (ketikan memohon). Jae Chan pasti akan mengadilinya. Jae Chan juga bilang bahwa dia telah membaca surat permintaan maaf Tuan Park, tapi surat itu tidak berbeda dengan surat permintaan maaf (di kasus) sebelumnya.
āDia tidak terlalu kreatif, atau dia tidak pernah berubah.ā
"Saya tidak akan membiarkan ini terjadi jika Anda melepaskan saya saat ini." Itu adalah kalimat yang sama dengan surat permintaan maaf empat bulan yang lalu. Dan hal yang sama terjadi lagi. Jae Chan menemukan kalimat yang sama lagi. "Saya akan keluar dari kulit lama dan menjadi pria baru."
āKamu tahu, manusia tidak keluar dari kulit mereka. Hanya ular yang melakukannya.ā Jae Chan menatap tajam Yoo Bum. āUlar menjadi lebih besar dan menyeramkan saat mereka keluar dari kulit lama mereka.ā
Woo Tak dan Hong Joo tersenyum mendengar ucapan Jae Chan itu. Tapi Yoo Bum sebaliknya, dia meminta Jae Chan untuk pergi karena dia sedang memberikan saran pada So Yoon dan ibunya.
āItu bukan saran, tapi sebuah ancaman. Beri saran pada Pak Park karena dialah yang kamu pedulikan. Katakan padanya untuk mengakuinya, dan aku akan melihat apakah aku bisa mengasihani dia.ā Tegas Jae Chan.
Jae Chan lalu menghadap So Yoon. Jae Chan meminta So Yoon untuk tidak menangis dan tidak takut.
āAku kenal pria ini dengan baik. Dia tahu dia akan kalah jika kita mengikuti hukum. Jadi dia datang untuk menggertak seperti harimau.ā Jae Chan menirukan suara harimau. āTapi dia hanya seekor kucing.ā Dan Jae Chan menirukan suara kucing. āMaksudku adalah kita ikuti hukum saja. Kamu harus tegas padanya, jadi dia tidak akan mengganggumu lagi.ā
So Yoon meletakaan sumpitnya di meja. Woo Tak tersenyum lega.
Jae Chan lalu menggenggam tangan So Yoon, āJangan khawatir, aku akan memastikan untuk melindungi ibumu.ā
So Yoon menangis. Tapi kemudian dia menyebut Jae Chan kekanak-kanakan. Dia bukan anak kecil, jadi kenapa Jae Chan membawa-bawa harimau dan kucing? Jae Chan melepaskan genggaman tangannya dan meminta maaf. Jae Chan hendak menjelaskan maksudnya. Tapi So Yoon merasa itu tidak perlu, karena dia sudah mengerti maksud Jae Chan.
Semua orang tersenyum, tentu saja kecuali Yoo Bum.
Woo Tak menggangguk. Dia akhirnya tahu, detail kecil yang dia ubah bisa menghentikan sesuatu yang mengerikan terjadi.
***
Hong Joo menghampiri So Yoon yang sedang mencuci dan memintanya masuk. So Yoon tidak boleh melukai tangannya (karena mencuci).
āItu akan lebih baik. Lalu aku tidak perlu bermain piano, dan ibuku tidak perlu dipukul dan menangis. Itu akan lebih baik.ā Ujar So Yoon tanpa tahu ibunya berada tak jauh di belakangnya.
āTerus? Apakah tadi kamu akan menusuk tanganmu dengan sumpit?ā
āIya. Aku bisa hidup tanpa piano, tapi aku tidak bisa hidup tanpa ibuku.ā
Ibu So Yoon terkejut mendengarnya. Hong Joo bilang dia tahu apa yang So Yoon rasakan dan sedikit mendorong So Yoon dengan bahunya. So Yoon membalas dan berkata bahwa Hong Joo tidak tahu. Mereka berdebat dua kali. Tapi kemudian tersenyum bersama. Ibu So Yoon pun tersenyum.
Sementara itu di dalam restoran Jae Chan makan (timun?) sambil mengawasi adiknya. Seung Won menjelaskan bahwa dia sebagai tetangga, dia hanya membantu saat sedang sibuk. Jae Chan yang kesal menyindir, dia menyadarinya sejak Seung Woon memberi kue beras pada mereka, dia menyadari Seung Woon menyukai tetangga. Seung Won adalah seorang yang manis dan baik.
āItu karena aku mirip denganmu.ā
āAku? Kenapa?ā
āHyung lebih baik menjaga janji yang tadi dibuat pada So Yoon. Aku percaya pada Hyung.ā
Jae Chan menyuruh Seung Won membuka celemek, tapi Seung Won pura-pura tak mendengar.
Woo Tak membayar di kasir. Dia melihat tangan Hong Joo dan berkata bahwa dia merasa lega. Hong Joo menanyakan maksud Woo Tak. Tapi Woo Tak tak menjelaskan lebih jauh. Hingga kemudian Jae Chan menghampirinya. Jae Chan merasa itu semua bukan kebetulan. Woo Tak yang menemui dan mengajaknya kesana dan juga adanya Yoo Bum disana. Woo Tak tahu semuanya, kan?
Woo Tak bilang dia akan menjawab Jae Chan jika Jae Chan yang membayar ronde kedua.
Dan mereka pun berakhir di swalayan. Jae Chan membelikan snack untuk ronde kedua mereka. Woo Tak protes karena merasa tidak adil. Dia sudah mentraktir Jae Chan samgyepsal dan doenjang jjigae, tapi Jae Chan hanya membelikan snack. Woo Tak tidak mau menganggap itu sebagai ronde kedua.
āBerhentilah menggertak dan jawab aku. Bagaimana kamu menjelaskan apa yang terjadi hari ini?ā
Woo Tak bilang mungkin Jae Chan akan mengira dia adalah orang gila jika mendengar penjelasannya. Jujur saja, dia sendiri tidak bisa percaya situasi itu.
āSebenarnya, aku telah melihat apa yang terjadi sebelumnya dalam mimpiku.ā
āKamu juga memimpikan hal seperti itu?ā Jae Chan terkejut.
āTunggu. Apa maksudmu? Kamu juga?ā
āAku juga begitu. Aku bermimpi tentang apa yang akan terjadi kemudian dalam kenyataan.ā
Woo Tak tak percaya. Jae Chan kemudian menjelaskan bahwa dia bermimpi sebelum apa yang terjadi di malam valentine, jadi dia bisa mencegah kecelakaan itu. Woo Tak terkejut dan masih tak percaya. Apakah itu hal yang biasa?
āAku tidak begitu yakin tentang itu. Dia juga salah satu dari kita.ā Jae Chan menunjuk keluar. Itu adalah Hong Joo. Dan Woo Tak semakin terkejut.
***
Episode 7 ~ Beberapa orang baik. (Aku tidak menulisnya di episode sebelumnya, tapi setiap episode ada judulnya yang merupakan tema dari episode itu sendiri.)
***
Hong Joo, Wo Tak, dan Jae Chan kini duduk bersama. Woo Tak ingin ahu, apakah yang mereka alami itu seperti penyakit yang bisa ditularkan. Jae Chan tidak tahu, dia saja belum tahu mengapa semuanya terjadi. Woo Tak lalu bertanya pada Hong Joo, apakah ada orang lain yang memiliki mimpi seperti itu selain mereka? Tidak. Hong Joo sudah lama memiliki mimpi seperti itu. Tapi dia belum pernah melihat orang lain kecuali mereka. Kalau begitu, pasti ada hal mendasar yang sama diantara mereka berdua.
Woo Tak menebak, itu karena mereka lahir di tahun yang sama. Tapi ada begitu banyak orang yang lahir tahun itu. Golongan darah? Bulan kelahiran? Berbeda. Bukan karena itu. Lalu mereka bertiga sama-sama menjilat tutup kotak yogurt. Hong Joo menyadarinya, pasti karena itu. Tapi Jae Chan bilang semua orang juga melakukan hal itu kecuali orang yang super kaya.
āTunggu. Jika semua ini benar, berarti kita seperti pahlawan. Kita menghentikan adikmu melakukan hal bodoh karena Tuan Park.ā Ujar Woo Tak pada Jae Chan. āKita juga menyelamatkan tanganmu.ā Ujar Woo Tak pada Hong Joo.ā
āPikirkan hal sebaliknya. Jika kita tidak menghentikan semua itu, hal-hal mengerikan akan terjadi. Dan kasus Park Jun Mo belum berakhir.ā
āItu akan berakhir saat Jae Chan-ssi mengadilinya. Kamu yakin akan menepati janji itu, kan?ā tanya Woo Tak pada Jae Chan. āAku akan menantikannya.ā
āKau tidak perlu melakukannya.ā Jae Chan tampak kurang nyaman.
***
Jae Chan menemani Hong Joo pulang ke rumah. Hong Joo lalu bilang kalau dia ingin mengatakan sesuatu.
āJika kamu ingin mengatakan bahwa kamu akan menantikannya, kamu percaya padaku, atau aku harus menepati janji, jangan katakan itu. Aku sudah cukup mendengarnya. Terutama, aku tidak mau mendengarnya darimu.ā
Tapi bukan itu. Hong Joo hanya ingin mengambil apron restoran yang masih dikenakan Jae Chan di dalam mantelnya. Jae Chan baru sadar dan merasa malu.
āMengapa kamu tidak mau mendengar orang mengatakan bahwa mereka akan menantikannya? Itu adalah cara mereka mendukungmu.ā
āItu lebih seperti ancaman. Itu artinya mereka akan kecewa jika aku gagal menyelamatkan orang.ā
āJadi kamu tidak ingin mengecewakan orang.. Tunggu.ā Hong Joo menyadari sesuatu. āLalu mengapa aku? Mengapa terutama kamu tidak ingin mengecewakan aku?ā Hong Joo mendekatkan wajahnya pada Jae Chan.
āKamu mulai lagi!ā Jae Chan mengacungkan apronnya. āAku tidak ingin mengecewakan siapa pun, bahkan anjing-anjing di jalanan.ā
Hong Joo meng-iya-kan kata-kata Jae Chan dengan nada tak percaya. Hong Joo berbalik sambil berkata bahwa dia punya kemampuan memahami bahkan hal yang paling rumit sekalipun. Hong Joo tersenyum dan masuk ke dalam rumah. Jae Chan kesal kenapa Hong Joo bisa memahaminya dengan baik. Jae Chan kemudian berjalan pergi, tidak pulang ke rumah.
Rupanya Seung Won dan So Yoon bersembunyi di balik mobil tak jauh dari sana. So Yoon kesal kenapa mereka harus sembunyi, mereka kan tidak melakukan hal yang aneh. Seung Won hanya tidak ingin Jae Chan salah paham pada mereka. Tapi, kemana Jae Chan pergi di jam malam seperti itu?
āAku pikir dia akan bekerja.ā
āSekarang? Kenapa dia harus melakukannya?ā
āAku tidak yakin. Dia mungkin tidak ingin mengecewakan siapapun.ā Ujar Seung Won dengan bangga.
Jae Chan memang pergi ke kantor dan bekerja, hingga esok pagi. Hyang Mi yang baru datang berhenti di depan pintu begitu melihat Jae Chan. Dia heran melihat Jae Chan sudah ada dikantor. Apa Jae Chan begadang semalaman? Jae Chan membenarkan.
Jae Chan lalu meminjam Hyang Mi semua catatan tentang kasus Park Jun Mo sebelumnya. Hyang Mi sedikit tak suka. Hyang Mi menyindir, nampaknya dia sekarang sudah berteman baik dengan Park Jun Mo. Jae Chan juga mengajak Dam Dong untuk pergi bersamanya untuk menyelidiki tempat kejadian. Jae Chan bilang dia ingin pergi sendiri tapi prosedur yang tepat adalah mereka pergi bersama. Dam Dong pun kesal karena dia tidak memakai pakaian hangat.
Mereka pergi ke tempat kejadian terakhir, saat ibunya So Yoon pingsan. Dam Dong melihat Jae Chan menggambar sesuatu. Dam Dong menunjukkan pada Jae Chan bahwa mereka bisa memotretnya. Mereka kemudian juga pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keberadaan ibunya So Yoon di tanggal 10 Februari.
Dan ternyata nomor undian yang diberikan Hong Joo waktu itu hampir benar, hanya kurang 2 angka di belakang. Pemenang undian adalah pemilik nomor 45-15-35-43-27-33-16 sedangkan yang disebut Hong Joo adalah 45-15-35-43-27-33.
Jae Chan pulang ke rumah dan tidur tanpa mengganti pakaian. Dia kelelahan. Saat alarm berdering esok pagi, dia tak percaya kalau pagi sudah datang. Jar Chan kembali pergi bekerja dan melewatkan sarapan yang sudah dibuatkan Seung Won.
Woo Tak juga sarapan di rumahnya. Dia mencicipi makanan anjing peliharannya dan merasa makanan anjingnya lebih enak. Lucu, anjingnya menggonggong seolah tak suka Woo Tak memakan makanannya.
Di rumah Hong Joo, ibu menyiapkan sarapan monkfish jjim porsi jumbo. Ibu sudah sering ingin membuatnya, tapi karena mereka hanya berdua, jadi tidak bisa. Dan sekarang mereka berempat, jadi ibu membuatnya. Lagipula mereka juga harus merayakan sesuatu. So Yoon mendapatkan telepon dari Evan Foundation yang ingin membantu So Yoon. (Aku bingung dengan evan forundation ini, aku search di google itu adalah semacam lembaga amal untuk anak-anak penderita neuroblastoma. Apa translatenya salah? Atau aku salah cari?)
So Yoon akan belajar di luar negeri jika tidak ada halangan. Mereka juga bisa kembali ke rumah dalam minggu ini. Minggu ini adalah minggu terakhir penyelidikan. Ibu So Yoon menjelaskan bahwa sebelumnya Jae Chan menghubunginya mengatakan bahwa suaminya tidak akan mudah dilepaskan kali ini dan meminta ibu So Yoon untuk tidak khawatir.
Ibu Hong Joo merasa senang mendengar Jae Chan menghubungi ibu So Yoon. Ibu So Yoon bilang Jae Han orang yang sangat bisa dipercaya. Ibu Hong Joo membenarkan, dia tahu kalau Jae Chan orang yang baik dan juga kompeten. Ibu mengeluarkan catatan, menambahkan satu point untuk Jae Chan.
Hong Joo mendengarkan dalam diam.
***
Jae Chan naik bis dan duduk dekat jendela. Tak berapa lama kemudian sepasang kaki berlari kecil naik ke dalam bis.
Jae Chan yang kelelahan tertidur di dalam bis (backsoundnya suara Suzy nih, kayaknya ost baru..). hong Joo kemudian duduk di samping Jae Chan dan menyandarkan kepala Jae Chan ke bahunya. Hong Joo juga menghalangi wajah Jae Chan dari sinar matahari dengan tangannya.
Begitu hampir sampai di halte tujuan, Hong Joo membangunkan Jae Chan. Jae Chan berterima kasih dalam mimpinya. Hong Joo bilang Jae Chan harus bangun jika ingin berterima kasih. Tapi Jae Chan tak juga bangun hingga Hong memanggilnya dengan sedikit kencang. Jae Chan terbangun dan begitu terkejut melihat Hong Joo.
āKamu pasti pernah bermimpi. Apa yang kamu mimpikan? Apa kamu bermimpi tentang sesuatu yang akan terjadi nanti?ā tanya Hong Joo.
āTidak.ā Jawab Jae Chan kaku.
Hong Joo kemudian menyuruh Jae Chan memencet bel. Jae Chan tampak salah tingkat.
Saat sudah turun, Jae Chan bertanya apa pekerjaan Hong Joo. Hong Joo senang mendengarnya. Apa Jae Han akhirnya tertarik padanya? Hong Joo mengingatkan, ketertarikan itu akan menumbuhkan rasa cinta. Apa Jae Chan akan melalui proses itu? Kalau iya, Hong Joo setuju.
Jae Chan kesal, āAku bertanya karena kamu mengikutiku setiap hari.ā
āTidak setiap hari.ā Elak Hong Joo. āIni baru kedua kalinya. Apa kamu menginginkannya setiap hari?ā
Tidak. Jae Chan tidak menginginkannya sama sekali tapi Hong Joo selalu mengikutinya. Hong Joo bilang ada alasan dia mengikuti Jae Chan. Dia memimpikan Jae Chan yang tertidur sampai halte terakhir. Jae Chan sangat terlambat dan dimarahi atasan. Hong Joo juga bilang Jae Chan akan mengalami hari yang berat karena kasus Park Jun Mo. Hong Joo bahkan membetulkan letak dasi Jae Chan.
āHari yang berat? Aku tidak akan membiarkan itu. Aku tidak bisa tidur lebih dari 5 jam selama 4 hari terakhir karena aku harus berurusan dengan kasus yang tidak bisa aku tangani. Jika aku menyelesaikan kasus Park Jun Mo hari ini, kita akan bisa mengadili dia. Dalam istilah baseball, aku akan menyebutnya permainan dingin.ā
Tapi Hong Joo tidak terlihat senang melihatnya. Hong Joo rupanya bermimpi kalau Park Jun Mo dan Yoo Bum keluar ruangan Jae Chan dengan senyum kemenangan. Jae Chan heran kenapa Hong Joo memasang wajah serius seperti itu lagi? Apa Hong Joo bermimpi buruk? Hong Joo mengelak. Kalau begitu Jae Chan meminta Hong Joo untuk tidak memasang wajah serius seperti itu karena itu membuatnya cemas.
Hong Joo memberikan semangat pada Jae Chan. Jae Chan malah kesal, dia kan sudah bilang jangan mendukungnya. Hong Joo menatap Jae Chan dengan cemas.
***
Park Jun Mo di kantor Yoo Bum. Dia kesal kenapa dia harus pergi ke kantor jaksa dan kenapa kasusnya jadi semakin membesar. Yoo Bum bilang itu karena istrinya Tuan Park ingin dia dihukum, jadi Tuan Park harus memenuhi panggilan Jaksa. Yoo Bum mengambil sebuah tabung kecil dan mengeluarkan satu isinya. Dia memberikannya pada Tuan Park, sambil berkata bahwa satu tidak akan cukup untuk Tuan Park karena Tuan Park ternyata lebih lemah dari yang dia duga (ini apa sih yang dikasih? Obat? Permen? Atau iklan? Aku gak tahu, tapi jadi curigaan terus sama Yoo Bum XD)
Tuan Park gugup karena ini pertama kalinya dia pergi ke kantor Jaksa. Yoo Bum mengingatkan bahwa mereka punya rekaman asli CCTV dan juga menyuap dokter untuk menulis laporan medis. Mereka siap untuk semuanya, jadi kenapa Tuan Park begitu khawatir?
āPengacara lain bahkan tidak bisa mengatakan banyak hal saat mereka berada di Kantor Jaksa. Saya berbeda. Jika ada sesuatu yang terjadi, saya dapat menutupinya untuk Anda. Jadi jangan khawatir.ā
Yoo Bum mengajak Tuan Park untuk pergi. Tuan Park bilang dia tidak khawatir karena dia tahu betapa teliti gaya kerja Jae Bum. Yoo Bum bahkan mengarahkan mimik wajah yang harus di pasang Tuan Park. Santai, tapi jangan terlalu santai karena akan membuatnya terlihat terlalu tidak tahu malu.
***
Woo Tak sibuk memeriksa penyebab dia berserta Hong Joo dan Jae Chan bisa bermimpi. Persamaan dan perbedaan. Woo Tak senang karena mereka memiliki kesamaan berwajah tampan (dan cantik).
Rekan Woo Tak kemudian datang dari makan siang, dan sekarang giliran Woo Tak makan siang. Karena Kyung Han pergi ke kantor jaksa untuk menjadi saksi kasus Park Jun Mo, Woo Tak jadi makan sendirian. Rekan wanita Woo Tak menawarkan diri untuk menemani. Tapi Woo Tak menolak, dia akan menemui seseorang.
Woo Tak pergi ke restoran Hong Joo dan mengintip ke dalam. Ibu kemudian datang. Ibu mengenali Woo Tak sebagai orang yang mengantarkan ponselnya waktu itu. Ibu mempersilahkan Woo Tak masuk ke dalam. Ibu memanggang daging untuk Woo Tak karena Woo Tak datang sendirian. Woo Tak bilang dia suka daging yang dia makan terakhir kali, rasanya seperti makanan yang disiapkan ibunya.
Ibu meminta Woo Tak berhenti menyanjungnya dan menanyakan maksud Woo Tak datang kesana. Woo Tak mengelak punya maksud khusus dan hanya karena menyukai makanan disana. Tapi dia begitu senang melihat Hong Joo yang baru saja datang. Ibu pun paham. Ibu meminta Hong Joo memanggang daging untuk Woo Tak.
Ibu menambah daftar di catatannya. Polisi. Dan memberikan satu point. Jaksa 1 point, polisi 1 point. ^^
Woo Tak mengajak Hong Joo makan bersama karena dia memesan dua porsi. Woo Tak juga mengajak Hong Joo mengadakan pesta nanti malam dan membuat Jae Chan yang mentraktir mereka. Tidak bisa, Hong Joo bilang Jae Chan pasti merasa tidak enak. Woo Tak bingung, kenapa Jae Chan akan merasa seperti itu kan hari ini hari terakhir penyelidikan kasus Park Jun Mo.
āAku bermimpi tentang itu, dan penyelidikannya pun gagal. Dia tidak akan diadili. Jadi kita tidak bisa mengadakan pesta, kecuali kita akan menghiburnya.ā
āAku punya mimpi yang berlawanan. Dalam mimpiku, Jae Chan mengadili Park Jun Mo dengan baik. Park Jun Mo memohon padanya.ā
āBenarkah?ā
Jae Chan melakukan penyelidikan. Dia bicara dengan sangat tegas. Tapi ternyata itu Cuma latihan XD. Dan Jae Chan tak menyadari semua Jaksa melihatnya dari dari ruangan sebelah. Woo Jo bilang Jae Chan melakukan itu karena dia ingin melakukannya dengan baik. Dia mengajak semuanya untuk berpura-pura kita melihat apapun. Asisten Kepala Jaksa bilang bahkan jika Jae Chan melakukan itu (bersikap tegas) Park Jun Mo tidak akan mengakui kesalahannya.
Ji Gwang meminta mereka mengangkat tangan jika berpikir Park Jun Mo tidak akan diadili. Dan semua mengangkat tangan. Sementara itu Jae Chan terus berlatih untuk mengatakan sesuatu yang lebih berpengaruh pada Park Jun Mo.
***
Bersambung ke episode 8~
Komentar:
Woo Tak ternyata benar-benar bisa memimpikan masa depan. Dan perubahan detail kecil yang dia buat berhasil mencegah sebuah tragedi. Tapi aliran waktu pasti tetap berubah kan? Ataukah tidak berubah karena sepertinya pada akhirnya Park Jun Moo tetap akan diadili? Sebelum malam itu Jae Chan kan sudah bilang pada Hong Joo kalau dia akan menyelidiki sampai akhir kasus itu. Lagipula dalam mimpi Woo Tak, Hong Jo bukan meninggal, hanya terluka tangannya. e
Wah, muncul fakta baru. Mimpi Hong Joo dan Woo Tak berbeda. Tepatnya, mereka memimpikan hal yang sama tapi dengan hasil yang berbeda. Kenapa bisa seperti itu?
Awwww so sweet banget jadi mobile friendly banget blognya^^
ReplyDeleteMbak mumu jg sampe searching evan foundatikn ckckck dedikasi cie
iya dong...kan biar yang baca nyaman.. ^^
Delete