While You Were Sleeping | Episode 8

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000071286_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000045565_thumb

Jae Chan kembali ke ruangannya dan memastikan para saksi akan hadir. Tuan Park dan Yoo Bum telah sampai di parkiran Kantor Jaksa. Reporter Bong dan Kyung Han juga sudah sampai. Sambil menerima telepon, Kyung Han masuk ke ruangan Jae Chan. Karena datang lebih awal Hyang Mi mempersilahkan Kyung Han menunggu di luar. Tapi Kyung Han bilang bahwa seseorang ingin bicara dengan Jae Chan di telepon. Itu adalah Woo Tak, dan sangat mendesak. Jae Chan pun menerima telepon itu.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000110025_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000087443_thumb

Woo Tak bicara melalui ponsel Kyung Han karena tidak tahu nomor Jae Chan. Woo Tak bicara dengan menggunakan mode loudspeak agar Hong Joo yang ada disampingnya juga mendengar. Saat melakukan pemeriksaan pada Park Jun Mo, Woo Tak melarang Jae Chan melakukannya sendiri, tapi biarkan penyidik (Dam Dong) yang melakukannya. Jae Chan bingung kenapa dia harus melakukan itu.

“Ikuti saja.” Ujar Hong Joo. “Aku juga tidak tahu mengapa, tapi kami berdua memimpikan kamu menyelidiki Park Jun Mo. Tapi dalam mimpiku, Park Jun Mo tidak diadili, tapi dalam mimpi Woo Tak, dia diadili.”

Jae Chan tak percaya.

“Jadi kami membandingkannya, dan kami menyadari semuanya sama, kecuali satu. Dalam mimpi Hong Joo, kamu menyelidiki Park Jun Mo. Di mimpiku, penyidik ​​melakukannya.” Tambah Woo Tak.

Jae Chan masih ragu, mungkin mereka salah.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000132266_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000131057_thumb

Yoo Bum kemudian masuk bersama Tuan Park. Yoo Bum menyapa Dam Dong dan juga Hyang Mi yang tampak keren dalam baju warna kuning. Dam Dong menyambut Yoo Bum dan berbisik bahwa dia sudah membujuk Jae Chan untuk menyelesaikannya di atas dokumen, tapi Jae Chan tidak mendnegar dan ingin melakukan penyelidikan langsung.

Jae Chan memberitahu Woo Tak dan Hong Joo bahwa Dam Dong sangat dekat dengan Yoo Bum, mereka seperti keluarga. Benar-benar dekat. (jadi ada kemungkinan Dam Dong akan berpihak pada Yoo Bum) Tapi Hong Joo bilang mereka tidak punya pilihan lain, mimpi yang memberitahu mereka dan Park Jun Mo akan mengaku tidak bersalah.

“Apa? Kamu gila? Itu benar-benar omong kosong!”

Jae Chan berteriak tak percaya, membuat semua orang menoleh. Jae Chan kemudian memelankan suaranya. Tidak masuk akal jika Park Jun Mo mengaku tidak bersalah disaat ada begitu banyak bukti. Meski begitu, Hong Joo bilang Jae Chan tidak akan menang melawan Yoo Bum. Jadi biarkan Dam Dong yang melakukan penyelidikan. Jae Chan masih ragu.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000208744_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000181977_thumb

Yoo Bum kemudian menegur Jae Chan yang masih menerima telepon. Jae Chan pun menutup teleponnya. Jae Chan menghentakkan ponselnya ke meja. Kyung Han si pemilik ponsel melirik ponselnya XD.

Jae Chan bimbang, jika dia yang melakukan penyelidikan Park Jun Mo akan bebas dan jika Dam Dong yang melakukannya dia akan diadili? Jae Chan merasa itu omong kosong. Dia tidak bisa mempercayai Dam Dong.

Kyung Han lalu meminta ponselnya.

Dam Dong mengingatkan Jae Chan untuk segera menyelidiki Park Jun Mo. Tapi kemudian Jae Chan meminta Dam Dong yang melakukannya. Jae Chan memilih percaya pada Woo Tak dan Hong Joo. Yoo Bum tertawa sinis.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000240303_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000238954_thumb

Di restoran Hong Joo heran kenapa mimpi mereka berdua berbeda. Itu artinya salah satu dari mereka salah. Mimpi Hong Joo tidak pernah salah sampai dia bertemu dengan Jae Chan. Setelah bertemy denga Jae Chan, mimpinya berubah. Woo Tak menuliskan pernyataan Hong Joo di buku catatannya. Dia juga berharap kali ini Jae Chan juga merubah mimpi Hong Joo.

“Aku tahu. Aku harap mimpimu benar.” Ujar Hong Joo.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000280835_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000278737_thumb

Dam Dong memulai penyelidikannya. Tuan Park berkata dia tidak pernah memukul istrinya. Dari tempat duduknya Jae Chan terkejut, Tuan Park ternyata benar-benar mengaku tak bersalah seperti kata Hong Joo. Lalu apakah semuanya akan terjadi seperti mimpi Woo Tak?

Mendengar Tuan Park yang tidak mengaku, Reporter Bong kesal dan menyebutnya omong kosong. Dam Dong bertanya bukankah Tuan Park sebelumnya mengakui telah memukul istrinya? Yoo Bum yang menjawab bahwa dia yang menyuruh Tuan Park mengaku karena menimbang kasus sebelumnya, dia ingin Tuan Park mengakuinya. Tapi kemudian dia melihat kasus ini dan merasa Tuan Park masuk perangkap istrinya. Yoo Bum menunjukkan janji yang dibuat Tuan Park dikasus sebelumnya bahwa dia akan memberi uang 100 juta jika memukul istrinya lagi. Jadi istri Tuan Park memalsukan luka-lukanya untuk mendapatkan uang itu.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000310754_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000338747_thumb

Kemudian Yoo Bum juga memperdengarkan rekaman suara. Itu adalah suara ibu Hong Joo yang meminta ibu So Yoon tidak takut dan meminta pembagian harta saat bercerai. Ternyata malam itu di restoran Yoo Bum merekam semua percakapan dari awal. Jae Chan menghela nafas, dia tidak tahu hal itu.

Dam Dong mengerti sekarang. Dia sudah berurusan dengan banyak kasus seperti ini, jadi dia tahu betul. Ini bukan sekedar cerita yang bisa ditonton di drama. Hal ini terjadi pada kenyataannya juga. Saat Tuan Park memukul istrinya dan membuat janji, itu akan berbalik padanya. Jae Chan yang sudah tak tahan hendak menginterupsi, tapi keduluan oleh Reporter Bong.

“Penyelidikan macam apa ini? Bagaimana anda bisa menyimpulkan setelah hanya mendengarkan pelaku? Saya melihatnya tepat di depan saya. Blus istrinya penuh dengan jejak kakinya yang menginjaknya.” Ujar Reporter Bong kesal.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000402214_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000415198_thumb

Yoo Bum bilang kalau itu bukan jejak kaki Tuan Park. Dalam laporan dikatakan bahwa jejak kakinya adalah 285mm, tapi ukuran kaki Tuan Park adalah 260mm. Yoo Bum mengukur kaki Tuan Park dengan penggaris yang dibawanya. Dam Dong dan para saksi melihatnya. Dam Dong lalu bertanya pada Kyung Ha, apakah dia menangkap Tuan Park tanpa memeriksa ukuran kakinya? Kyung Han bilang dia terlalu sibuk mengendalikan orang banyak jadi dia tidak memperhatikan.

“Bahkan jika Anda sibuk, Anda seharusnya melakukan pekerjaan Anda. Ukuran kaki saja bisa menentukan kalimat seseorang. Ikuti petunjuknya. Bagaimana Anda tidak tahu dasar-dasarnya?” Dam Dong marah.

Kyung Han menjelaskan bahwa dia pertama kali melakukan penangkapan dan tim forensik yang kemudian memeriksa tempat kejadian. Sementara itu Yoo Bum tersenyum senang karena semua berjalan sesuai dengan rencananya. Dam Dong bertanya pada Yoo Bum bagaimana mereka harus menangani kasus itu.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000452536_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000465653_thumb

Yoo Bum bilang istri Tuan Park menggunakan janji yang dia dapatkan dari kasus sebelumnya untuk mendapatkan uang. Dia mencari kesempatan dan mematahkan tulang rusuknya di resort ski. Dia membuatnya terlihat sebagai kasus penyerangan. Pada hari kejadian dia diam-diam menempelkan jejak kaki di bajunya dan pura-pura pingsan di depan banyak orang. Dam Dong tampak percaya dan menuliskan cerita itu.

Jae Chan kesal dan menggerutu dalam hati kenapa Dam Dong mendengarkan cerita sampah itu? Haruskah dia percaya mimpi Woo Tak?

“Saya sangat mencintai istri saya.” Ujar Tuan Park tiba-tiba dan pura-pura sedih. Setelah mendengarkan penjelasan Yoo Bum, dia bilang baru menyadari semuanya.

Yoo Bum menambahkan bahwa dalam laporan tidak pernah sekalipun Tuan Park mengaku melakukan penyerangan. Dam Dong bertanya pada Reporter Bong, apakah di melaporkan Tuan Park saat dia menyangkal telah menyerang istrinya? Reporter Bong bilang siapa yang mau mengaku jika dalam situasi seperti itu.

“Pernahkah anda melihat ada orang yang mengakui kejahatannya sendiri?”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000561467_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000566386_thumb

Dam Dong mengingatkan Reporter Bong untuk tidak marah. Dam Dong lalu bertanya lagi, apa yang dikatakan Tuan Park saat istrinya pingsan? Reporter Bong bilang Tuan Park berkata kalau dia tidak melakukannya. Bahkan pada saat ditangkap Kyung Han pun Tuan Park berkata kalau dia tidak melakukannya. Dam Dong paham, Tuan Park pasti mengira itu tidak adil setelah dikhianati oleh istrinya. Dam Dong bahkan memberikan tissu untuk menghapus air mata palsu Tuan Park. Dam Dong lalu meminta Tuan Park memperhatikannya.

“Istri anda yang tercinta tiba-tiba pingsan. Begitu dia pingsan, anda menyangkal telah menyiksanya. Kemudian anda ditangkap. Apakah saya benar?” Dam Dong lalu bertanya pada Jae Chan. “Jaksa Jung. Apakah saya satu-satunya yang menganggap ini aneh?”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000577949_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000587399_thumb

Jae Chan bingung. Dam Dong lalu bilang bahwa dia tidak mengerti mengapa Tuan Park berkeras tidak memukul istrinya setelah istrinya pingsan. Baginya itu sangat aneh. Semua orang bingung, kecuali Jae Chan yang sudah paham maksud Dam Dong. Jae Chan berpikir itu aneh juga.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000602681_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000617748_thumb

Jae Chan mendekat, “Park Jun Mo-ssi, apa hal pertama yang anda katakan saat istri anda pingsan?”

“Saya bilang saya tidak melakukannya.” Jawab Tuan Park gugup.

“Anda mencintai istri anda bukan?”

“Tentu saja saya mencintainya.” Kembali Tuan Park gugup.

Yoo Bum mengingatkan Tuan Park untuk tidak menjawab. Jae Chan menyuruh Yoo Bum diam.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000624726_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000633160_thumb

“Istri tercinta anda tiba-tiba pingsan, dan hal pertama yang anda katakan adalah, ‘Saya tidak melakukannya’? Anda seharusnya bertanya apakah dia baik-baik saja atau berteriak minta tolong. Bukankah seharusnya anda mengatakan itu?”

Semua tercengang. Reporter Bong juga membenarkan ucapan Jae Chan. Seharusnya Tuan Park khawatir sebelum membuat alasan. Jae Chan bilang ketika polisi datang Tuan Park seharusnya meminta polisi unutk menangkap pelakunya bukan membuat alasan. Kali ini Kyung Han yang membenarkan, itulah yang biasanya dilakukan orang-orang. Itulah yang paling mencurigakan saat dia menangkapnya. Tuan Park membela diri, dia mengatakan itu karena semua orang menganggap dialah yang melakukannya. Yoo Bum mulai tampak tak tenang.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000663176_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000666767_thumb

Jae Chan meminta Dam Dong memperlihatkan rekaman Reporter Bong. Dan terlihat jelas Tuan Park mencoba menutupi jejak kaki di pakaian istrinya seolah jejak kaki itu adalah miliknya. Tuan Park dengan gagap membela diri bahwa itu bukan jejak kakinya, dan tadi mereka sudah mengukur kakinya. Lalu mengapa Tuan Park membuka sepatu saat mengukur kakinya? Menurut Jae Chan itu karena Yoo Bum sudah tahu bahwa sepatu dan kaki punya ukuran yang berbeda. Jae Chan meminta Tuan Park memakai sepatunya dan mereka akan mengukur lagi kakinya.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000699733_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000716778_thumb

Kyung Han dan Reporter Bong memegang lengan kanan dan kiri Tuan Park, agar Dam Dong bisa mengukur kakinya. Tapi Tuan Park menolak, dia tampak mengakui jejak kakinya dengan ekspresinya itu. Jae Chan melihat Yoo Bum dan Tuan Park hanya punya jejak kaki, surat, dan rekaman suara untuk membuktikan ketidakbersalahannya. Tapi ternyata Jae Chan punya bukti lebih banyak untuk membuktikan kesalahan Tuan Park.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000727459_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000732453_thumb

“Saya pikir anda mengambil jalan yang salah. Jika anda tetap berbohong dengan bukti palsu, nanti bukti itu akan berbalik melawan anda.”

Tuan Park tergagap ingin mengatakan sesuatu tapi Yoo Bum melarangnya. Yoo Bum meminta Jae Chan menghentikan penyelidikan untuk hari ini tapi Jae Chan tak mengindahkan perkataan Yoo Bum dan meminta Tuan Park memutuskan, apakah Tuan Park akan pergi begitu saja atau mengakui kesalahannya? Tuan Park dengan gagap berkata bahwa dia sebenarnya hendak mengaku…

“Jangan jawab dia!” Yoo Bum berteriak. Dia sudah merasa kalau dia akan kalah.

Jae Chan berkata pada Tuan Park tapi tatapan tajamnya tertuju pada Yoo Bum, “Anda tidak harus menjawab saya. Sikap Anda menjawab pertanyaan di sini, pemalsuan rekam medis dan rekaman CCTV telah membuat kasus ini lebih besar lagi. Saya pikir itu cukup. Sikap Anda selama penyelidikan akan menentukan seberapa banyak Anda akan dijatuhi hukuman.”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000773297_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000756385_thumb

“Apa kamu mengancamnya?” sinis Yoo Bum.

“Aku hanya memberi saran. Aku memberinya pilihan untuk melompat dari mobil yang rusak...atau bunuh diri di dalamnya.”

Mendengar semua penjelasan Jae Chan tentang hukuman itu, Tuan Park bereaksi. Dia mengatakan bahwa dia sebenarnya berkeras untuk mengakui kesalahannya tapi Yoo Bum mengatakan sebaliknya. Formulir persetujuan dan laporan medis semua dibuat oleh Yoo Bum. Yoo Bum berteriak memanggil nama Tuan Park.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000810848_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000789578_thumb

Jae Chan menggebrak meja dan berteriak pada Yoo Bum. Jae Chan akan membatasi keterlibatan Yoo Bum jika terus berusaha mencoba ikut campur dalam penyelidikan. Itu juga berlaku sama jika Yoo Bum mencoba menghancurkan, membuat, atau menyembunyikan bukti.

Tuan Park sibuk meminta maaf pada Jae Chan. Jae Chan bilang dia akan mempertimbangkan hukuman Tuan Park setelah melihat kejahatan macam apa yang telah dilakukannya. Jae Chan memulai kembali penyelidikan yang dimulai Dam Dong sebelumnya.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000829554_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000830408_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000838290_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000847182_thumb

Semua orang sangat bahagia mendengar kabar gembira dari Jae Chan.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000861004_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000878290_thumb

Dam Dong yang baru pulang membeli kopi memberikan kopinya pada Yoo Bum yang kebetulan dia temui di depan lobi Kantor Jaksa. Yoo Bum bertanya, bukankah Dam Dong akan kekurangan kopinya jika dia meminumnya. Dam Dong tak masalah, paling dia tidak akan memberi kopi pada Jae Chan.

Yoo Bum lalu mengutarakan kekecewaannya pada Dam Dong yang tidak memberitahunya kalau dia punya banyak bukti. Dam Dong juga tidak tahu kalau Jae Chan sudah mempersiapkan bukti sebanyak itu. Dam Dong bilang Jae Chan berpura-pura bodoh.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000886282_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000892625_thumb

“Saya pikir bapak akan berada di pihak saya selamanya. Bapak telah berubah.”

Dam Dong tertawa, “Saya tidak memihak siapa pun di bidang ini. Saya juga tidak pernah memihak saat bekerja denganmu dan bahkan sekarang juga. Tapi jika kamu merasa saya telah berubah, bukankah itu berarti kamu lah yang telah berubah?”

Yoo Bum membuang kopi pemberian Dam Dong ke tong sampah. Kata-kata Dam Dong sepertinya mengena di hati Yoo Bum.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000927921_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000931770_thumb

Dam Dong dan Hyang Mi bertemu Jae Chan di koridor. Dam Dong bilang Jae Chan sudah bekerja keras hari ini. Hyang Mi memuji Jae Chan yang lumayan keren hari ini. Jae Chan tersenyum. Jae Chan lalu mengaku pada Dam Dong bahwa selama ini dia salah menilai Dam Dong. Jae Chan pikir Dam Dong memperlakukan Yoo Bum dengan berbeda karena dia pernah menjadi jaksa. Jae Chan bahkan meragukan Dam Bong apakah Dam Dong menerima suap dari Yoo Bum. Dari belakang Jae Chan, muncul Ass Kepala Jaksa, Woo Joo dan Ji Gwang. Hyang Mi ingin memberitahu Jae Chan, tapi Jae Chan sedang serius jadi tak memperhatikan.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000956345_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000957624_thumb

Jae Chan masih bicara. Dia pikir saat Dam Dong pulang lebih awal atau saat Dam Dong terlambat bekerja itu adalah karena Dam Dong pergi minum bersama Yoo Bum. Dam Dong berbisik, dia tidak pulang terlalu lebih awal dan juga dia datang terlambat hanya satu kali. Jae Chan menambahkan, saat Dam Dong sering mengirim pesan dia pikir Dam Dong sedang bertukar pesan dengan Yoo Bum.

Dam Dong yang ketahuan Ass Kepala Jaksa menjelaskan bahwa dia mendapatkan pesan dari bank untuk segera membayar pinjaman.

“Saya minta maaf karena selama ini berpikir seperti itu tentang bapak.” Jae Chan membungkuk hormat pada Dam Dong, lalu berjalan pergi.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000968674_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_000986765_thumb

Dam Dong salah tingkah karena Jae Chan membeberkan kinerjanya di depan Ass Kepala Jaksa. Setelah Jae Chan pergi, Ass Kepala Jaksa menegur Dam Dong agar mengurangi mengirim pesan saat bekerja. Dam Dong ingin menjelaskan, tapi tak diberi kesempatan. Bahkan Ji Gwang menambahkan bahwa Dam Dong sekarang telah berubah, karena Dam Dong biasanya menggunakan waktu dengan bijaksana. Dan Woo Joo berteriak memarahi Dam Dong, memintanya berhenti minum-minum karena dia dengar liver Dam Dong tidak bagus.

“Semuanya salah paham! Semua yang dia katakan itu salah!” Dam Dong berteriak pada tiga jaksa yang telah berlalu.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001012128_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001016337_thumb

Hee Min mengajak Jae Chan bicara berdua. Hee Min memberikan sebuah kartu nama. Kartu mantan rekan kerja Hee Min sebelumnya di divisi lain. Julukannya adalah Viper. Baru-baru ini, dia membuka kantor pengacara sendiri setelah berhenti sebagai jaksa. Menurut Hee Min, hanya Viper yang bisa menangani orang seperti Park Jun Mo yang menyembunyikan propertinya dengan baik viper juga memiliki tingkat kemenangan yang tinggi. Hee Min yakin dia bisa membantu Jae Chan.

Jae Chan pun sadar dia belum memikirkan hal itu. Tentu saja, Hee Min bilang Jae Chan terlalu fokus menangkap Park Jun Mo. Jae Chan berterima kasih, dia mengakui kalau Hee Min lebih berpengalaman darinya. Tentu saja.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001047685_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001053927_thumb

Hee Min menirukan gaya Jae Chan latihan. Jae Chan syok, apa Hee Min melihatnya? Hee Min membenarkan, dia melihatnya bersama dengan yang lain.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001073093_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001084376_thumb

Ibu Hong Joo, Ibu So Yoon, So Yoon, Seung Won, dan Woo Tak merayakan kemenangan Jae Chan di restoran. Ibu Hong Joo memberikan tambahan nilai di catatannya untuk Jae Chan. Ibu Hong Joo memuji Jae Chan begitu pintar dalam pekerjaannya. Jae Chan juga membantu mencari biaya pindah dan uang sekolah So Yoon. Selain itu Jae Chan juga meminta Tuan Park untuk menjauhi So Yoon dan ibunya. (Woo Tak berusaha mengintip catatan ibu, tapi ditutupi oleh ibu XD)

“Apa kamu masih menganggap hyung-ku seperti jaksa bodoh lainnya?”

“Aku rasa tidak. Tapi lihat disana.” ujar So Yoon sambil melihat Jae Chan yang ternyata sedang celingak-celinguk dari luar.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001100413_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001101739_thumb

Semua tersenyum. Lalu Woo Tak menawarkan diri untuk mengajak Jae Chan masuk.

So Yoon pikir Woo Tak dan Jae Chan terlalu sering datang ke restoran. Ibu So Yoon bilang itu karena makanan di restoran itu enak. Tapi So Yoon berpikir ada alasan lain.

Di luar Woo Tak kesulitan mengajak Jae Chan masuk, karena Jae Chan bersikeras dia hanya lewat saja. Hmmm.. sepertinya Jae Chan mencari Hong Joo.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001112399_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001128409_thumb

Hong Joo berlatih banyak gaya untuk memberikan selamat pada Jae Chan. Mulai dari gaya cute, sampai gaya cool. Hong Joo berlatih di halte bis dekat rumah. Orang-orang disekitar menertawakannya. Tapi kemudian Hong Joo kesal karena Jae Chan belum juga muncul. Apa Jae Chan makan malam tim, atau kerja lembur?

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001144346_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001148921_thumb

Hong Joo kemudian naik ke dalam bis, bersamaan dengan Jae Chan yang turun dari bis.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001161653_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001163502_thumb

Jae Chan melihat seseorang yang tampak belakang mirip dengan Hong Joo. Jae Chan menempuk pundaknya, dan menyadari kalau dia salah orang. Jae Chan meminta maaf.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001177116_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001201949_thumb

Hong Joo pergi ke coffe shop langganan Jae Chan dan menanyakan Jae Chan pada kasir. Kasir bilang Jae Chan tidak datang hari ini. Tapi beberapa saat kemudian setelah Hong Joo pergi, Jae Chan muncul dan memesan minuman. Jae Chan juga menanyakan Hong Joo. Kasir memberitahu bahwa Hong Joo beberapa saat yang lalu datang mencari Jae Chan.

“Tidakkah kalian tahu nomor ponsel masing-masing?”

“Ya, belum..”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001213072_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001217168_thumb

Jae Chan berjalan sambil bergumam, dia tidak bisa menemui Hong Joo saat dia membutuhkannya. Tapi kemudian di depannya muncul Hong Joo yang mengintip ke dalam sebuah restoran. Hong Joo tidak melihat Jae Chan. Jae Chan pun tersenyum.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001237262_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001241798_thumb

Hong Joo mengintip lagi ke restoran lain. Jae Chan yang menyusul menegurnya. Hong Joo tersenyum senang melihat Jae Chan. Akhirnya dia menemukan Jae Chan.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001262853_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001264691_thumb

Mereka lalu berjalan di taman yang penuh dengan bunga sakura. Hong Joo meminta nomor ponsel Jae Chan dan memberikan kartu namanya sendiri. Hong Joo kesulitan karena tidak bisa menghubungi Jae Chan. Jae Chan meminta penjelasan kartu nama yang diberikan Hong Joo. Hong Joo bilang dia sedang cuti dari pekerjaannya, tapi nomor ponselnya masih sama. Jadi Jae Chan bisa menghubunginya di nomor itu.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001277180_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001291520_thumb

Jae Chan bertanya apakah Hong Joo telah mendengar apa yang terjadi dengan kasus Park Jun Mo? Tentu saja, Hong Joo mendengar Jae Chan mengadili Tuan Park bahkan dengan tuduhan dari kasus-kasus sebelumnya. Hong Joo merasa sangat lega karena mimpinya salah.

“Kenapa kamu tidak memberitahuku tentang hal itu tadi pagi?”

“Aku hanya ingin mendukungmu.”

Jae Chan tertawa kecil, dia menolak dukungan Hong Joo. Hong Joo bertanya kenapa Jae Chan mencarinya, apa Jae Chan ingin pamer? Jae Chan mengelak. Dia tidak mencari Hong Joo, tapi langsung datang ke sana dari kantor.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001310566_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001315092_thumb

“Mmmm.. lalu apa apron itu? Sepertinya kamu pergi ke restoranku? Apakah itu fashion? Atau untuk menghangatkan diri?”

Jae Chan membuka mantelnya dan kesal karena dia melakukan kesalahan itu lagi.

“Kamu bilang dukunganku seperti ancaman bagimu karena aku mungkin kecewa jika kamu gagal, bukan?”

“Benar. Aku tidak suka.”

Melihat Jae Chan yang kesulitan membuka apron, Hong Joo menawarkan diri untuk melakukannya. Otomatis Hong Joo mendekat.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001354011_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001368235_thumb

“Aku tidak akan kecewa. Jika kamu melakukannya dengan baik, aku akan berterima kasih. Jika kamu gagal, aku akan bersyukur karena kamu sudah mencobanya. Mengapa aku akan kecewa?” Hong Joo menatap Jae Chan. “Jadi jangan menolak dukunganku. Fighting!”

Jae Chan juga menatap Hong Joo dan tersenyum kecil, “Terima kasih.”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001410258_thumb[1]While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001413775_thumb[1]

Momen yang pas untuk kiss. Hong Joo kemudian memejamkan matanya. Jae Chan hanya menatap Hong Joo. Hingga kemudian Hong Joo berjinjit, Jae Chan ikut berjinjit.

“Apa yang sedang kamu lakukan?”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001430257_thumb

Hong Joo tersadar, “Aku melepas celemekmu.”

Hong Joo kemudian berjalan pergi meninggalkan Jae Chan. Hong Joo merasa malu. Sementara itu Jae Chan tersenyum menatap Hong Joo yang berjalan menjauh.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001465152_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001474646_thumb

Seung Won ternganga melihat banyaknya sarapan yang tersedia di meja. Seung Won sarapan di rumah Hong Joo. So Yoon yang mengundangnya kesana. Seung Won ingin tahu apakah mereka selalu sarapan besar seperti itu? So Yoon membenarkan.

Ibu Hong Joo kemudian bertanya tentang rencana So Yoon sekolah di luar negeri. Mereka sudah mendapatkan telepon dari Foundation bahwa beasiswa So Yoon sudah dikonfirmasi.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001487864_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001494376_thumb

“Apa kamu akan tinggal di asrama saat di luar negeri?” tanya Seung Won dengan sedih.

“Ya, tapi jangan khawatir. Wifi pasti berjalan dengan baik disana, jadi aku bisa mengirim pesan setiap hari.”

“Setiap hari?” Seung Won terkejut.

“Kamu tidak suka?”

“Tidak..” Seung Won tersenyum malu.

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001499152_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001535522_thumb

Hong Joo kemudian meledek So Yoon untuk memeriksa tekanan air di asrama karena So Yoon membutuhkan tekanan air yang sangat kuat. So Yoon yang merasa malu di depan Seung Won meminta Hong Joo untuk berhenti bicara. Tapi Hong Joo terus meledek, jika toilet mampet seperti kemarin maka So Yoon harus pulang. So Yoon semakin kesal. Kemudian ibu So Yoon mengaku, bahwa dia yang melakukannya. So Yoon kesal karena ibunya tidak mengaku. (Sebenarnya tidak begitu penting, tapi lucu.. XD)

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001537132_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001548593_thumb

Mereka kemudian mulai sarapan. Seung Won merasa senang, karena dia sudah lama tidak sarapan dengan benar. Ibu Hong Joo pun bertanya kenapa Seung Won tidak mengajak Jae Chan? Hong Joo juga penasaran. Seung Won bilang Jae Chan menolak karena harus pergi ke suatu tempat.

“Kemana?” tanya Hong Joo.

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001559836_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001574949_thumb

Jae Chan pergi ke rumah abu ayahnya untuk menyimpang foto baru. Foto saat merayakan kemenangannya semalam bersama dengan yang lain di restoran (tanpa Hong Joo). Jae Chan teringat permintaan terakhir ayahnya agar dia menjadi seorang jaksa. Dan itu juga janji Jae Chan pada ayahnya.

“Ayah.. Aku menjadi jaksa seperti yang ayah katakan. Aku takut mengecewakanmu, jadi aku berusaha sangat keras. Terkadang, aku ingin kabur karena merasa terlalu sulit. Sebesar itu…aku mencintai ayah.”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001609683_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001622219_thumb

Jae Chan menatap langit setelah keluar dari rumah abu. Jae Chan mengeluarkan kartu nama Hong Joo dan mentata nomornya di ponsel.

“Sekarang aku memiliki seseorang yang menginginkan yang terbaik dariku.”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001649356_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001693698_thumb

Flashback saat Jae Chan tertidur di bis dengan Hong Joo yang berada disampingnya. Ternyata saat itu Jae Chan bermimpi. Dalam mimpinya Hong Joo berkata kalau dia tidak akan kecewa pada Jae Chan.

“Apakah aku melakukannya dengan baik atau tidak, dia mengatakan bahwa itu tidak apa-apa.”

Apa yang dikatakan Hong Joo dalam mimpinya sama persis seperti yang Hong Joo katakan tadi malam. Jae Chan berterima kasih dalam tidurnya seperti dalam mimpi.

“Tapi aku ingin ingin melakukannya dengan baik. Sekarang aku takut dengan perasaan itu.”

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001739980_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001788690_thumb

Dalam mimpi Jae Chan mencium Hong Joo. Karenanya saat Hong Joo membangunkannya di dalam bis, dia begitu terkejut. Apalagi Hong Joo menebak Jae Chan sedang bermimpi.

“Sebelum perasaan itu membuatku lelah…dan sebelum perasaan itu menjadi lebih besar. Aku ingin melarikan diri.”

***

While.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001815948_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001817829_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001823893_thumbWhile.You.Were.Sleeping.E08.mkv_001847535_thumb

Epilog: Ada banyak foto dipajang di kamar Seung Won. Foto keluarga, fotonya bersama Jae Chan, dan juga fotonya bersama So Yoon. Ternyata Seung Won pertam kali bertemu So Yoon saat berfoto bersama Jae Chan. Sepertinya itu foto penerimaan siswa baru.

***

Bersambung ke episode 9~

Komentar:

Pas Jae Chan bilang “terima kasih” aku udah nebak kalau Jae Chan sebelumnya di bis mimpi kejadian malam itu, soalnya kan Jae Chan juga bilang “terima kasih” sambil tidur. Ternyata benar kan…sayangnya Jae Chan memilih untuk tidak mengikuti mimpinya. XD

Aku menebak Jae Chan mulai punya perasaan pada Hong Joo saat Hong Joo mengobati lukanya. Sekarang Jae Chan benar-benar yakin dengan perasaannya. Dan sebelum perasaannya lebih besar, Jae Chan memilih untuk berhenti. Jae Chan takut mengecewakan Hong Joo. Meskipun Hong Joo bilang tidak akan kecewa, tapi tetap saja Jae Chan tidak ingin Hong Joo kecewa. Karena tidak ingin terbebani dengan perasaan harus selalu berhasil, Jae Chan memutuskan untuk tidak menumbuhkan lebih jauh perasaannya pada Hong Joo.

Sama seperti Jae Chan, aku kira juga Dam Dong ini berpihak pada Yoo Bum karena sudah kenal lama sejak masih jadi Jaksa. Selain itu Dam Dong juga tampaknya tidak suka dengan Jae Chan. Tapi ternyata Dam Dong ini orang benar. Dia tidak memihak siapapun, yang hanya memihak pada kebenaran.

Dan mengenai ular yang disebutkan Jae Chan di episode 7 sambil menatap Yoo Bum, aku rasa kata-kata itu Jae Chan tujukan pada Yoo Bum. Yoo Bum lah yang seperti ular. Dia keluar dari kulit hanya untuk menjadi lebih besar dan menyeramkan. Yoo Bum seperti ular, dengan mulut manisnya dia menjerat semua orang. Padahal hatinya tidak semulus mulutnya. Yoo Bum menggunakan orang lain untuk kepentingannya sendiri. Contoh nyatanya adalah saat dia berhasil membujuk Jae Chan kecil memalsukan nilaunya. Sekarang setelah dia keluar dari jaksa, ambisinya semakin membesar dan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya.

Oya, mengenai takdir mimpi dan merubah mimpi, sejauh sampai dengan episode ini, orang yang bisa mengubah mimpi hanyalah Jae Chan. Lebih tepatnya Jae Chan yang mengambil keputusan untuk merubah mimpi. Saat kecelakaan, dan saat kejadian Seung Won, juga saat menyelidiki Tuan Park. Jae Chan yang memutuskan untuk mengikuti mimpi Woo Tak. Tapi ini berbeda dengan saat Jae Chan di restoran, menghentikan So Yoon menusuk tangannya. Jae Chan tidak punya mimpi, tapi dia bisa mencegahnya. Jadi aku rasa dia bisa mengubah mimpi buruk juga karena kepribadiannya yang tidak bisa melihat ketidakadilan sebagai seorang jaksa.

Sekarang yang aku takutkan adalah Woo Tak yang belum diketahui kaitan masa lalunya dengan Hong Joo dan Jae Chan berubah menjadi jahat, atau Yoo Bum tiba-tiba juga bisa bermimpi dan itu dia gunakan untuk melancarkan aksinya meraup keuntungan.

Duh, komentar sebanyak ini arahnya gak jelas ya… XD

Sampai ketemu di episode selanjutnya~ ^.^

Comments

  1. aku juga khawatir Woo Tak jadi jahat, dan aku juga baru tahu kalau Hong Joo itu reporter pantesan Yoo Bom mau sama dia

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)