It’s Okay, That’s Love Episode 4 – 2
Seorang pasien membersihkan meja Hae Soo dengan tisu basah. Dia lalu mengalasi tangannya di meja dengan sarung tangan yang tadi digunakannya. Tampaknya pasien ini fobia kuman ya. Hae Soo merasa Clomiperamine (antidepresan untuk mengobati gangguan obsesif-kompulsif) yang dia resepkan bekerja dengan baik, tapi mencuci 30 kali sehari itu masih terlalu banyak. Hae Soo diam-diam menyentuhkan tangannya pada tangan si pasien.
“Tapi, ini sudah jauh lebih baik.” ujar si pasien. (wow~ berarti sebelumnya dia bisa mencuci lebih dari 30 kali sehari..)
“Ku pikir kau benar. Kau tidak menjauhkan tanganmu.”
Si pasien akhirnya sadar ada tangan Hae Soo menyentuh tangannya. Dia langsung mengambil tisu basah, mengelap tangannya yang tersentuh Hae Soo. Hae Soo tersenyum melihatnya. Hae Soo kemudian mengajak si pasien untuk melakukan ‘pengobatan perilaku’ yang lebih sulit.
Hae Soo mengambil tong sampah dan menuangkan isinya di meja. Si pasien sangat terkejut. Hae Soo memilih sampah yang terbersih untuk disentuh oleh pasien. Hae Soo menunjuk tisu basah. Pasien menolak, dia pikir dia bisa kena penyakit jika menyentuhnya. Hae Soo bilang dia akan menyembuhkan pasien itu jika sakit nanti.
“Kenapa aku harus menyentuhnya? Aku bisa hidup seperti ini saja.” Pasien itu tetap menolak.
“Kau mau terus hidup gila bersih begini? Lakukan saja dengan ringan.”
Pasien itu akan mencoba, tapi tetap tak bisa melakukannya. Bagaimana dia bisa melakukannya dengan ringan. Hae Soo bilang lakukan saja, dengan ringan. Dan kata-katanya itu membuatnya teringat dengan ciuman Jae Yeol.
Pasien itu akan mencoba lagi, tapi kemudian menarik lagi tangannya. Dalam 40 tahun hidupnya, dia tidak pernah menyentuh sesuatu yang sekotor itu. Tapi Hae Soo bilang walau dia tidak pernah menyentuhnya dalam 40 tahun, menyentuhnya hanya butuh waktu sebentar. Lagi, kata-katanya barusan mengingatkannya pada Jae Yeol.
Hae Soo mengambil tangan si pasien dan menyentuhkannya pada tisu basah itu. Si pasien terkejut, memejamkan matanya karena merasa kotor. Hae Soo bertanya bagaimana perasaan si pasien. Si pasien bilang tisu itu terasa lembab. Lagi…Hae Soo teringat pada Jae Yeol yang menyebut bibirnya lembut.
Hae Soo kembali fokus, “Perasaan lembab ini tidaklah kotor, ini cuma lembab saja, kan?” Hae Soo mengajak si pasien untuk menghitung bersama sampai sepuluh.
***
Hae Soo menghubungi seseorang yang bernama Yoon Chul. Mereka sepertinya janjian di studio SBC. Hae Soo ternyata meminjam ponsel supir taksi.
Hae Soo kemudian mengeluhkan dirinya yang seharian ini ‘terlibat’ dengan Jae Yeol.
***
Hae Soo sampai di gedung SBC. Jae Yeol sedang on-air di luar gedung. Jadi, para penggemarnya bisa melihat Jae Yeol yang membawakan acara dari balik ruangan kaca. Jae Yeol yang sok cool, atau memang cool ya, hehe, menggerakkan badan seirama dengan musik yang sedang mengalun. Di luar, para penggemar yang kebanyakan gadis remaja berteriak memanggilnya. Hae Soo menatap Hae Yeol dari jauh.
Jae Yeol kemudian melanjutkan siarannya, mengatakan sesuatu tentang cinta sejati.
Hae Soo tersenyum sinis, “Cinta sejati? Memangnya kau tahu apa cinta sejati? Kau kan playboy.”
Jae Yeol kemudian melihat Hae Soo dan menatapnya. Hae Soo memberi isyarat kalau dia ingin mengambil ponselnya, tapi Jae Yeol terus menatapnya. Kemudian Jae Yeol mengedipkan mata pada Hae Soo. Tapi yang histeris beberapa gadis yang berdiri di depan Hae Soo. Hae Soo menyebut Jae Yeol sudah gila. Tapi Hae Soo terlihat gugup juga.
Jae Yeol meminta tolong seorang staf untuk memberikan ponsel Hae Soo. Hae Soo pun menerima ponsel itu. Hae Soo mengganti baterai ponsel dan menyalakannya. Ada pesan K-talk yang masuk, dari Choi Ho. Choi Ho meminta bertemu dengan Hae Soo sebagai teman.
Hae Soo kemudian melihat Jae Yeol memberikan tanda hati untuk para penggemarnya. Hae Soo ikut tersenyum.
Hae Soo juga menikmati waktunya memperhatikan Jae Yeol bekerja dan menggerakkan badan.
Dong Min menghubungi Hae Soo. Dia bilang kalau dia mendengar Jae Yeol memberikan Hae Soo pengobatan gratis, Desensitisasi (berkurangnya respons emosional terhadap sesuatu setelah penyakinan berulang).
“Aku dengar dia menciummu. Hei, hei. Jika kau terus melakukan itu...berulang kali, berulang kali. Trauma-mu pasti akan berkurang. Aku tidak bisa melakukannya untukmu. Tapi beritahu Jang Jae Yul..”
Klik. Telpon diputus oleh Hae Soo yang tampak tak senang mendengar perkataan Dong Min. Hae Soo seakan diingatkan tentang perbuatan Jae Yeol yang tidak menyenangkan itu. Senyum Hae Soo menghilang berganti raut kemarahan. Hae Soo mengirim pesan pada Jae Yeol.
“Apa trauma-ku lucu bagimu? Jangan seperti itu lagi. Kau akan mati jika kau lakukan seperti malam tadi lagi!”
Jae Yeol membalas.
“Tapi...Aku merasa sedikit gugup saat kau tidur tadi malam. Baiklah.”
Hae Soo mencibir Jae Yeol. Dia merasa Jae Yeol harus ditampar lagi.
Hae Soo menatap Jae Yeol dengan marah. Jae Yeol malah menatap Hae Soo dengan ekspresi seolah apa yang dikatakannya memang benar.
Tiba-tiba ada yang menutup mata Hae Soo dari belakang. Yoon Chul. Mereka berpelukan. Mereka sudah lama tak bertemu. Jae Yeol melihat itu.
Yoon Chul bertanya apa Hae Soo ingin terus menonton. Hae Soo menggeleng, tak ada yang ingin dia lihat. Mereka kemudian pergi.
Jae Yeol mengenali Yoon Chul sebagai ‘pria-ku’ yang ada di ponsel Hae Soo waktu itu. Jae Yeol bergumam kalau hidup Hae Soo sangat menyenangkan. Dia lalu melanjutkan siarannya.
***
Yoon Chul pamit pulang. Dia meminta Hae Soo mengajak Dong Min dan Soo Kwang, nanti. Mereka tampak sangat akrab. Membuat ibu dan kakak ipar Hae Soo memperhatikan mereka dengan penasaran dari dalam restoran.
Saat Hae Soo kembali masuk, ibu bertanya siapa Yoon Chul, apa Hae Soo tidak berkencan dengan Jang Jae Yeol. Hae Soo menjelaskan kalau Yoon Chul temannya, dan kenapa dia harus kencan dengan Jae Yeol. Ternyata Yoon Soo yang mengatakan hal itu pada semuanya. Hae Soo menegaskan kalau itu hanya rumor.
Hae Soo pamit pada ayahnya dan menciumnya.
“Kau mau jadi tua dan mati melajang? Kau tidak mau mencari pacar lagi? Kudengar kau putus dengan Choi Ho.” Berondong ibu.
Hae Soo beralasan kalau dia menyukai pekerjaannya. Kata ibu, pokoknya Hae Soo harus berkencan walau tak mau menikah. Karena itulah kesenangan dalam hidup. Ibu menyuruh Hae Soo melihat betapa bahagianya dia dan ayah. Ibu mencium ayah.
Kakak ipar: “Adik ipar, kau pernah berciuman? Unni mu bilang.. Kau punya semacam trauma. Kau tidak bisa melakukannya dengan pria?”
Ibu: “Apa yang dia bicarakan? Tidak bisa melakukannya dengan pria? Kau kan dokter yang menyembuhkan gangguan seperti itu. Kenapa kau tidak bisa? Kau belum melakukannya sama-sekali? Hei...Lakukan saja dengan siapa pun.”
Kakak ipar Hae Soo bilang orang-orang makan daging karena mereka sudah mencicipinya. Hae Soo kesal dan berjalan pergi. Ibu mengejar dan mengatakan kalau dia hanya khawatir pada Hae Soo. Hae Soo tak mau mendengarkan. Ibu bilang kalau itu masalah serius.
***
Di dalam bis, Hae Soo mengecek rekaman yang dia buat saat di apartemen Jae Yeol. Hae Soo melihat dirinya yang tidur di lantai, padahal dia ada di kasur saat pagi. Hae Soo heran apa dia naik sendiri ke kasur. Kemudian terlihat Jae Yeol masuk dan membuka kancing kemejanya.
Hae Soo terkejut dengan apa yang akan dilakukan Jae Yeol. Kemudian Hae Soo melanjutkan melihat rekaman itu.
Malam itu, Hae Yeol hanya membuka kemejanya saja. Dia lalu mengambil tisu. Jae Yeol membalik badan Hae Soo dengan menarik lengan bajunya. Di pipi Hae Soo ada bekas muntahan. Jae Yeol tertawa melihatnya.
Hae Soo penasaran kenapa Jae Yeol menatapnya seperti itu. Kemudian terlihat Jae Yeol mengangkat Hae Soo ke kasur dan menyelimutinya.
Jae Yeol memutar sebuah lagu dari ponselnya. Dia lalu memakai topi dan duduk disamping Hae Soo, di bawah kasur. Jae Yeol menatap Hae Soo yang tertidur, lalu menepuk-nepuk lengan Hae Soo, seperti menina-bobokan.
Melihat adegan itu, Hae Soo teringat pesan Jae Yeol yang mengatakan kalau dia merasa gugup saat Hae Soo tidur malam itu.
Entah berapa lama Jae Yeol menatap Hae Soo seperti itu. Dia kemudian mengambil ponselnya. Lalu berjalan menuju kamar mandi, dengan tak lupa bergoyang sebelumnya. Terdengar suara peringatan kunci pintu kamar mandi.
Ruangan menjadi gelap. Dan terang lagi saat pagi. Hae Soo masih di kasur, dan Jae Yeol tak ada disana. Hae Soo tersenyum dan menyebut Jae Yeol pria sejati (karena tak menyentuhnya).
(Hae Soo sadar dengan suara kunci pintu kamar mandi. Tapi dia tidak sadar kalau Jae Yeol tak keluar dari kamar mandi sampai pagi.)
***
Hae Soo bertemu Dong Min di depan. Dong Min bertanya apa Hae Soo suka desensitisasinya. Hae Soo tak mau membahas. Tapi Dong Min malah meledeknya.
Begitu masuk ke dalam rumah. Soo Kwang memberitahu Hae Soo kalau So Nyeo mencuri gelang milik Hae Soo. Dong Min kesal melihat So Nyeo. Mereka ternyata saling mengenal. Hae Soo yang tidak mengenal So Nyeo bertanya siapa dia.
Dong Min yang menjawab, kalau Hae Soo seorang pengacau yang dia kenal. Dong Min berteriak marah pada So Nyeo, kenapa dia tak datang ke terapinya. So Nyeo bilang dia mau mulai sekarang dan bersiap pergi. Soo Kwang menghentikannya. Dia memberitahu Hae Soo kalau So Nyeo masuk ke kamar Hae Soo, memakai lipstik dan mencuri gelang. Soo Kwang menyebut Soo Nyeo pencuri.
So Nyeo berdalih kalau dia hanya mencobanya, dan dia bukan pencuri. So Nyeo mengaku dirinya menderita Conduct Disorder (masalah emosional dan perilaku yang dialami pada remaja).
“Penyakitku adalah menjadi pengacau, Ahjussi datang ke sekolahku untuk evaluasi, dan bilang padaku pengobatan itu bisa membuatku diperlakukan baik. Benarkan, Ahjussi?”
Soo Kwang tetap menyebutnya sebagai pencuri. Dong Min berteriak pada Soo Kwang agar tidak menyebut So Nyeo sebagai pencuri, dia hanya seorang gadis muda. Hae Soo kemudian bertanya bagaimana So Nyeo bisa masuk ke dalam rumah. Soo Nyeo bisa masuk karena pintunya tidak dikunci. Dan…
So Nyeo melihat Jae Yeol yang baru saja masuk. Dia bilang kalau Jae Yeol menyebutnya cantik dan menyuruhnya datang ke rumah itu. Semuanya menoleh pada Jae Yeol, meminta penjelasan. Soo Kwang pun memperjelas dengan bertanya langsung apa Jae Yeol bilang So Nyeo cantik dan menyuruhnya datang atau berkunjung semaunya.
Dong Min tertawa, “Kenapa orang seperti Jang Jae Yeol mau memanggilnya cantik? Dia tidak cabul.”
“Aku bilang dia cantik.” ujar Jae Yeol tak berbohong. Dia memang bilang seperti itu saat bertemu So Nyeo di minimarket.
Hae Soo menghela nafas dan menyuruh Jae Yeol mengikutinya ke atas. Dong Min menyuruh So Nyeo pulang, tapi Hae Soo berteriak melarangnya.
Jae Yeol tak mengerti apa yang diinginkan Hae Soo. Saat dia akan mengikutinya, Soo Kwang menahan. Soo Kwang bertanya siapa sebenarnya Jae Yeol itu, bagaimana bisa dia menggoda setiap wanita. Bahkan pada So Nyeo yang masih di bawah umur. Beraninya Jae Yeol mendekati So Nyeo dan menyebutnya cantik.
Jae Yeol kesal dan memukuli Soo Kwang dengan bantal. Lalu naik ke atas, menyusul Hae Soo.
***
“Aku bilang dia cantik karena dia cantik. Aku tidak pernah menyuruhnya datang ke sini. Dan gelangmu sudah selamat. Jika Dong Min Hyungnim dan Soo Kwang mengenalnya, mereka bisa menegur dan mengirim dia rumahnya. Jadi, apa lagi masalahnya?”
“Kau masalahnya. Kau menggoda siapapun yang memakai rok? Dan mencium siapa pun?”
“Dan aku juga ditampar olehmu.”
“Hei, bahkan playboy masih punya standarnya. Dia masih di bawah umur! Dia dilindungi hukum!”
“Tutup mulutmu. Aku memperlakukan anak di bawah umur...seperti anak di bawah umur. Aku ada banyak pekerjaan. Tapi kau berisik sekali.”
Jae Yeol terlihat benar-benar merasa terganggu. Dia kemudian menghubungi polisi, melaporkan So Nyeo yang mencuri dan memberitahukan alamat rumah mereka.
“Percayalah saat orang bilang sesuatu. Sekarang aku akan membuat anak dibawah umur ditangkap, kau puas?” ujar Jae Yeol emosi, lalu berjalan menuju kamarnya.
Hae Soo yang tak mau kalah menjawab, “Aku kira begitu!”
Jae Yeol berbalik dan mendelik kesal. Hae Soo menelpon polisi dan mengatakan kalau telpon dari Jae Yeol sebelumnya hanya telpon iseng. Hae Soo juga meminta maaf.
Soo Kwang mengantar So Nyeo keluar dan menyuruhnya pergi. Pulang ke rumah dan bukan ke tempat lain. So Nyeo tak mendengarkan dan berjalan sambil melompat dengan bebasnya.
(Wajar sih Jae Yeol marah. Dia memang tak bersalah, memang benar dia bilang cantik tapi dia tak menyuruh So Nyeo datang. Jae Yeol yang berpikiran simpel, menilai semuanya terlalu berlebihan menanggapi So Nyeo.)
***
Di dapur, Dong Min tersenyum pada Hae Soo. Hae Soo langsung bilang dia tidak mau, saat Hae Soo menyebut namanya. Dong Min kesal mendengarnya, bahkan Hae Soo tidak tahu apa yang akan dia katakan. Tapi Hae Soo tahu maksud Dong Min yang akan menyuruhnya menangai So Nyeo. Hae Soo tidak mau menangani So Nyeo.
“Kau orangnya sangat sabar, sunbae. Aku orangnya tidak sabaran dan kasar. Jadi, kau pasti tahu mana yang lebih baik. Aku yakin dia punya situasi yang mudah di mengerti. Tapi aku tidak ingin tahu.”
Dong Min tak bisa membantah. Hae Soo meminta Dong Min memberitahu Soo Kwang kalau besok mereka akan pergi ke konser Yoon Chul. Jadi mereka bisa bersenang-senang. Dong Min ingin mengatakan sesuatu lagi. Tapi Hae Soo tak mau mendengar dan segera pergi.
“Ugh, gadis itu. Dia tahu apa yang akan ku katakan bahkan sebelum mulutku terbuka.”
Dong Min kemudian mendapat telpon yang membuatnya terkejut.
Dong Min meminta Choi Ho mengantarnya. Ternyata Dong Min tadi menerima telpon dari opsir penjara yang memberitahu kalau Jae Beom menangis terus. Dia bangun tidur lalu menangis. Entah mimpi seperti apa yang dialami Jae Beom.
Choi Ho bertanya apa tidak bahaya menemuinya sendirian saat malam begini. Dong Min bilang Jae Beom anak yang baik, itu sebabnya opsir menelponnya untuk situasi daruratnya.
***
Hae Soo mencibir Jae Yeol yang berkata kalau dia memperlakukan anak-anak ya seperti anak-anak. Dan Hae Soo juga baru sadar kalau Jae Yeol punya juga prinsip bagus.
Jae Yeol keluar dari kamar dengan tergesa-gesa, dan berlari menuju taman.
Di sana ada Kang Woo yang menyapa Jae Yeol dengan riang. Jae Yeol melihat Kang Woo dengan bingung. Mungkin dia tadi tergesa-gesa karena mengira ada suatu hal yang buruk terjadi pada Kang Woo, tapi sekarang Kang Woo dihadapannya baik-baik saja.
“Penulis! Aku...Memukul ayahku yang menyiksa Ibuku! Seperti pria sejati! Aku tidak takut.” Kang Woo berteriak senang lalu menghampiri Jae Yeol.
Jae Yeol yang masih bingung melihat tangan Kang Woo yang terluka. Kang Woo memberitahu kalau ayahnya terlihat shock saat keluar rumah. Hidungnya berdarah.
Seakan tahu apa yang sebenarnya dirasakan Kang Woo, Jae Yeol menarik Kang Woo dalam pelukannya, dan menepuk-nepuk punggung menenangkannya. Sambil menangis Kang Woo bilang kalau ayahnya sekarang tak bisa memperlakukannya dengan kasar lagi. Dia telah memukul ayahnya tanpa rasa takut.
Jae Yeol ikut sedih, suaranya bergetar, dan terlihat berusaha menahan air mata yang ingin keluar.
“Kau tidak melakukan sesuatu yang salah. Kau cuma menghentikan kekerasan saja. Kau cuma mau menghentikannya.” Jae Yeol terus menepuk dan mengelus punggung Kang Woo.
***
Dong Min menemui Jae Beom. Jae Beom bilang kalau impiannya jadi kenyataan. Adiknya membunuh ayah tiri mereka, dan ibu mereka melihatnya. Jae Beom yakin ibu mereka pasti melihatnya.
Ada kilasan masa lalu, Jae Yeol kecil memegang pisau di depan ayah tiri. Ayah tiri yang hendak memukul Jae Yeol kemudian jatuh tersungkur ke arah Jae Yeol. Entah tersandung sesuatu atau ada yang mendorongnya dari belakang.
Ibu melihat Jae Beom memegang pisau yang menancap di dada ayah tiri.
Saat di pengadilan, sidang kematian ayah tiri. Ibu diminta kesaksian oleh jaksa, apa dia melihat Jae Yeol menikam ayah tiri dengan pisau seperti yang dikatakan Jae Beom, bahwa ibu melihatnya.
Jae Beom menatap penuh harap pada ibu, menunggu jawaban ibu yang bisa membuatnya dibebaskan. Tapi ibu tak menjawab pertanyaan jaksa dan hanya menatap Jae Beom. Jadi Jae Beom dinyatakan bersalah.
Jae Beom memimpikan hal itu, dan dia terbangun ketika dia dinyatakan bersalah. Jae Beom selalu memimpikan hal itu terus. Jae Beom bilang kalau adiknya lah yang membunuh ayah tiri.
“Amytal...Jika aku keluar dari sini, tolong suntikkan Ibu dan adikku amytal. Aku tidak bohong! Dokter, Hyungnim. Berjanjilah padaku.”
Jae Beom menggenggam tangan Dong Min dan terus meminta Dong Min berjanji dengan emosional (bukan marah, tapi malah sedih gitu..). Dan Dong Min akhirnya tahu masalah Jae Beom.
***
Jae Yeol dan Kang Woo mengikuti seorang gadis pulang ke rumahnya. Jae Yeol hendak memanggil gadis itu, tapi Kang Woo membekap mulutnya. Jae Yeol heran, Kang Woo mengikutinya tapi belum bicara dengannya.
Kang Woo menunjuk ke arah kamar gadis itu dan berkata lampunya akan menyala sebentar lagi. Kang Woo cukup puas hanya dengan melihat gadis itu berganti pakaian dalam bayangan. Kang Woo tersenyum dan mengucapkan selamat malam pada bayangan gadis itu.
Jae Yeol kemudian melempar jendela kamar gadis itu dengan batu. Si gadis berteriak siapa yang melempar batu dan membuka jendela.
Jae Yeol memperkenalkan Kang Woo, “Namanya Kang Woo. Dia menyukaimu. Sapalah jika kau bertemu dengannya nanti.”
Kang Woo yang merasa malu segera meninggalkan Jae Yeol. Jae Yeol menyusul, dia tertawa. Kang Woo pasti suka melihatnya. Tapi Kang Woo memandang Jae Yeol dengan kesal. Jae Yeol menjitak kepala Kang Woo lalu berlari sambil tertawa.
Gadis tadi…berubah wajah, dan pakaian. Dia bingung dengan apa yang dilihat dan didengarnya barusan. Kakak gadis tadi kah?
Hae Soo sedang membaca buku di kamarnya. Hae Soo melihat keluar, seperti menunggu kedatangan seseorang. Dia lalu mengambil ponsel untuk melihat cara Jae Yeol menari di rekaman. Hae Soo bahkan ikut menggerakkan kepalanya, mengikuti Jae Yeol.
Sementara itu, Jae Yeol dan Kang Woo berlari bersama sambil tertawa. Jae Yeol merasa senang karena gadis itu sekarang tahu nama Kang Woo.
Hae Soo tersenyum mengulang rekaman dan terus ikut menggerakan kepala seirama dengan Hae Yeol.
Dan Jae Yeol juga terus berlari dan tertawa bersama Kang Woo. Dan….
Tak ada siapapun disamping Jae Yeol. Kang Woo menghilang…. Jae Yeol berlari sendirian. Dia terlihat berbicara dan tertawa dengan angin.
***
Bersambung ke episode 5~
***
Nah lho… Kang Woo itu..hantukah? refleksi? halusinasi? Atau..imajinasi?
Kalau hantu, kayaknya bukan…
Di forum, ada yang bilang kalau Kang Woo adalah refleksi Jae Yeol saat kecil. Seperti yang pernah mba fanny bahas di sinopsis. Kang Woo memiliki keadaan keluarga yang sama persis dengan Jae Yeol saat kecil. Karena itulah Jae Yeol merasa sedih dan marah melihat keadaan Kang Woo.
Ada juga yang bilang kalau Kang Woo adalah alter ego-nya Jae Yeol. Kepribadian kedua Jae Yeol yang muncul dari rasa traumanya.
Ada lagi yang berpendapat kalau Kang Woo adalah tokoh ciptaannya dalam novel ‘Dua Bersaudara’. Karena novel itu memang ada. Mungkinkah Jae Yeol berusaha menyembuhkan traumanya dengan mengakui kalau memang dia pembunuh ayahnya dalam novel itu.
Hm… Kang Woo yang menangis di kamarnya dan Kang Woo yang kabur dari rumahnya setelah memukul ayahnya yang diperlihatkan dalam adegan, mungkin itu adalah bayangan Jae Yeol saja. Termasuk si gadis SMA yang ternyata sudah dewasa.
Entahlah, saya tidak bagus dalam menganalisa. Tapi yang pasti Kang Woo memang tidak nyata.
Saya berpikir Kang Woo hanyalah refklesi Jae Yool saat kecil, karena sampai saat ini hanya Jae Yool saja yang bisa melihat dan berbicara dengan Kang woo.
ReplyDeletejadi semakin penasaran mbak sama kang woo ...
ReplyDeleteMakin penasaran dgn eps 5 klo fipikir2 kyknya kang woo itu refleksinya si jae yeol karna cmn dia yg bisa liat ato ngobrol sma kang wo
ReplyDeletekupikir ada kemungkinan Kang Woo itu tokoh ciptaannya JaeYeol atau teman imaginasi.. JaeYeol yg punya konflik pribadi yg bisa jadi emang dia belum bisa berdamai sama kesalahannya di masa lalu. Membunuh ayah tirinya. Perasaan bersalah bisa jadi?
ReplyDeleteHalo mbak, ini bru komen di blog mbak, salam kenal yaah.. 😄.
ReplyDeleteOiya, apa mungkin jae yeol tidur di bath up yah? Makannya kamar mandiny dikunci, divideo hae soo dia ngilang masuk kekamar mandi, terus dipenjelasan karakter jae yeol diblog mbak fannybbilang dia gakbisa tidur di tempat tidur, hehe
Makasi mbak sinopnya, semangat yaah, duetny bareng mbak fanny..
Makin penasaran..
ReplyDeletelanjut terus ! !
fighting ^^
Next ^^
ReplyDeleteMenurut aku kang woo itu refleksi dari jae yeol dulu ketika dia masih suka dipukulin sama ayah tirinya dan cuma jae yeol aja yang bisa ngobrol sama dia tapi kenapa waktu kang woo bisa nelpon dan diangkat lagi. Ternyata drama ini menyimpan banyak misteri
ReplyDeleteAkting d.o sama jo in sung bagus dan keliatan natural, aku harap drama ini sukses
Oke ka ditunggu sinopsis berikutnya yah :) semangat
tapi kok waktu jae yeol nyuruh tae yong nyari kang woo, si tae yong mau ya? malahan tae yong bilang ke jae yeol kalau kang woo itu masih muda, jadi mana mungkin bisa sahabatan sama jae yeol
ReplyDeleteKalau dari percakapannya yang aku tangkep, Tae Yong sebenarnya gk tahu rupanya Kang Woo, dia cuma tahu KW pas Jae Yeol telpon itu. Mungkin Jae Yeol tlpnya gini:
Delete"Tae Yong, tolong kamu ke taman temui Kang Woo, anak SMA yang badannya penuh luka. Bawa dia kerumah sakit."
XD
maaf mbak aku bingung sama kilasan masa lalunya,yg megang pisau di depan ayah itu jae yol kan?trus itu kok ibu melihat Jae bom memegang pisau yg menancap di dada ayah. sbenernya yg membunuh ayah itu siapa? maaf kadang mbak salah penulisan nama, aku jadi bingung.soalnya aku gak nonton hehe trims sinopnya mbak. :)
ReplyDeleteMbantuin jawab mbak :)
Delete@Nuphii Lieyan: Yang aku tangkep dari kilas masa lalu, sepertinya yang bunuh bapak tiri adalah Jae Yul. Tapi, yang sepertinya Ibu merasa Jae Yul masih muda, karena itu dia tidak bisa berkata apa-apa, ketika Jae Bum yang dituduh. Maaf, kalau keliru penangkepannya. Tapi, di filmnya emang bener-bener sekilas banget.
memang masih abu-abu koq smuanya.. kilasannya kan emg sedikit2..
Deletemohon maaf juga ya karna masih ada salah tulis nama.. perasaan udah dicek , tapi mash ada yang terlewat ya ternyata.. XD
ohh gitu yah, oke makasih semuanya atas tanggapannya :) iya gpp mbak muzi, yg penting tetep semangat bikin sinop nya dan sehat selalu :)
DeleteMenurutku karakter Gang-woo itu alter egonya Jae Yul. Dan kayaknya Jae Yul mengidap penyakit skizofrenia.
ReplyDeleteYang membuat aku berpikir kayak gitu pas Tae Yong nyari Gang-woo di taman atas permintaan Jae Yul. Dan waktu Jae Yul bicara sama Gang-woo waktu Jae Yul mengantar Hae Soo ke toilet.
Ak tertarik ama kmr mandi yg pake kode.
ReplyDeleteSempat gak nyadar kalo jae hyul suka tidur di kmr mandi. Utg diingetin mb mumu.
Terimakasih byk atas sinopsisnya..
Nonton langsung sndiri kdg perlu baca sinopsis & pnjelasan/pndpt org juga. Soalx ada bbrp bagian yg krg paham.
ReplyDeleteLiat ending ep4 hmpr q lewtkan yg ternyata dy jalan n ketawa sndiri. Utg liat di sinop ini. Jd bs diputar lg. Eh iya bener, jgn2 itu bayangan dirinya pas dulu. Ternyata dy g kliatan to.smpet heran juga pas Jae yul nganter hae soo ke toilet,tp hae soo kyk g liat ada org didepanx, trs yg bag anak SMA td kq tiba2 brubh jg, q kira itu td kakaknya.
Baca2 Sinopsis n komen2 ini sgt membantu memahami isi drama. Trimakasii
Tu kan ternyata bnr dramax menarik bwt diliat, slain krn ada jo in sung sm d.o n kwangsoo nya.hhehe. Tp asli d.o nya kliatan msh anak2 bgt.lucu bgt
ho-oh DO yang pendek apa In Sung yang jangkung ya? tapi masih lebih jangkung Kwang Soo.. XD
DeleteMkn keren...gomawo
ReplyDeleteMakin penasaran...
ReplyDeleteSumpah nih drama keren abis! Apa lagi ada DO exo. Wah makin penasaran nih! Di tunggu terus abdetanya ya mbk. Salam kenal aku ayu.
ReplyDeleteKalau menurut ku kang woo itu masa lalunya ja yeuol.
Sorry,ada yg tau judul lagu di adegan Jae Yeol on air di luar gedung gak ya? makasi
ReplyDeletethankyou ya mba akhir nya ngrti juga...
ReplyDeleteMaaf, numpang nanya.
ReplyDeleteAda yg tau judul lagu yang jae yeol muhtar lagu dari hpnya pas adegan jae noel mengangkat hae soo ke tempat tidurnya.
Thanks