KKOTHALBAE SOOSADAE Episode 12 – 2 (end)

Flower.Grandpa.E12.mkv_001891322_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_001899663_thu

Won Bin menghubungi Joon Hyuk, memberitahu kalau atasan mereka sudah memutuskan untuk mengembalikan Park Tae Min ke Amerika. Polisi sedang menuju tempat Park Tae Min berada. Won Bin bertanya apa yang akan dilakukan Joon Hyuk. Joon Hyuk bilang dia akan menangkapnya sebelum itu.

Won Bin dan Gang Suk juga sedang menuju kesana. Won Bin meminta Joon Hyuk menunggu sampai mereka datang. Joon Hyuk menyebut Won Bin dan Gang Suk bodoh dan meminta untuk tidak datang. Joon Hyuk lalu menutup telponnya.

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_001908406_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_001915780_thu

Park Tae Min berterima kasih pada seseorang melalui ponsel atas penggunaan pengaruh orang itu dalam proses pengembalian dirinya ke Amerika. Tae Min berjanji akan mengundang orang itu secara resmi setelah tiba di Amerika.

Joon Hyuk kemudian datang dengan menghajar anak buah Park Tae Min dan mendobrak pintu. Tae Min bilang Joon Hyuk benar-benar suka membuat kekacauan. Park Tae Min juga bilang kalau dia sedang menunggu Joon Hyuk.

Flower.Grandpa.E12.mkv_001927091_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_001940938_thu

Joon Hyuk membuka jaketnya. Tampak beberapa buah bom menempel di badannya. Park Tae Min terkejut. Sambil menodongkan pistol, Joon Hyuk meminta semua anak buah Tae Min untuk membuang senjata jika mereka tidak ingin mati bersama-sama. Park Tae Min menyuruh anak buahnya melakukan apa yang Joon Hyuk perintahkan.

“Karena kau pintar, kau pasti tahu apa yang kuinginkan.”

“Kau ingin obat yang akan membuatmu muda lagi.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_001987552_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_001989620_thu

Joon Hyuk memuji Tae Min yang mengerti dengan cepat dan bertanya dimana obat itu. Kemudian Gang Suk dan Won Bin datang sambil menodongkan pistol. Joon Hyuk pun meminta obat untuknya, teman-temannya, dan Jung Woo. Dengan mudahnya Tae Min bilang dia sudah menyiapkannya dan menyuruh anak buahnya mengambilnya.

Dari dalam sebuah koper, Tae Min mengeluarkan 4 buah tabung obat untuk mereka berempat. Tapi kemudian Tae Min memecahkan 3 tabung, hingga tersisa satu. Park Tae Min tertawa. Joon Hyuk membentak bertanya apa yang Tae Min lakukan.

Tae Min bilang kalau apa yang dia lakukan tadi menyenangkan. Dia ingin tahu siapa yang akan mengambil obat itu. Won Bin menyuruh Tae Min memberikan obatnya, Tae Min pasti punya obatnya lagi.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002000965_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002012643_thu

Tae Min: “Tidak, ini saja yang kupunya.” Tae Min menggeleng. “Jika kau penasaran, kau boleh menggeledah tempat ini. Kalian pikir akulah penjahatnya dan kalian menganggap diri kalian sebagai pahlawan yang mengadili kejahatan, iya 'kan? Tapi dari sudut pandang evolusioner, penilaian moral semacam itu tidak berarti apa-apa. Mereka yang punya DNA kuat, yang tetap hidup di atas yang lemah, akan memimpin evolusi generasi selanjutnya. Itu satu-satunya kebenaran.”

Won Bin: “Jadi akulah orang yang lemah? Kau ingin bilang apakah aku bisa selamat atau tidak?”

Tae Min: ”Yang kukatakan adalah, hanya orang yang kuat yang berhak untuk tetap hidup. Itulah yang disebut evolusi. Setelah melangkah ke dalam kompetisi, menjadi nomor satu pada akhirnya. Sekarang, giliranmu untuk memutuskan. Apakah kau akan menjadi orang yang kuat yang akan mendapat obatnya dan hidup? Atau kau akan menjadi orang yang lemah, dikalahkan, dan binasa?”

Flower.Grandpa.E12.mkv_002102533_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002129527_thu

Won Bin mendekat dan mengambil tabung itu dari tangan Park Tae Min. Park Tae Min tertawa sinis. Tapi, Won Bin tidak mengambil itu untuk dirinya sendiri, dia meminta ijin yang lain untuk memberikannya pada Jung Woo. Joon Hyuk dan Gang Suk mengangguk setuju. Park Tae Min bilang itu keputusan yang membosankan.

Joon Hyuk kemudian berkata pada Tae Min, “Kau memiliki pemahaman yang salah tentang evolusi. Ini bukan soal memenangkan kompetisi, tapi kepedulian dan pengorbanan satu sama lain, kita beradaptasi untuk mengubah lingkungan bersama-sama. Sama seperti bagaimana Ibumu mengorbankan dirinya untukmu. Hanya ada satu alasan kau tetap hidup hari ini. Itu karena Ibumu mengorbankan dirinya untukmu. Apa aku salah?”

Flower.Grandpa.E12.mkv_002154718_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002176741_thu

Park Tae Min tak senang mendengar Joon Hyuk menyinggung soal ibunya, “Apa kau berhak mengatakan itu padaku? Kau menelantarkan keluargamu karena kau malu menjadi orang miskin. Karena Inspektur Lee yang egois mengatakan soal pengorbanan, ini agak menggelikan.”

Joon Hyuk terdiam tak menyangkal, memang seperti itulah dirinya yang dulu. Kemudian terdengar suara sirine mobil polisi. Park Tae Min mengeluh, tadinya dia mengharapkan pertunjukan yang menegangkan, tapi berkat Joon Hyuk, itu menjadi pertunjukkan kelas tiga. Dan karena polisi sudah ada disana, Tae Min akan mengakhirinya sekarang.

Joon Hyuk berkata sebaliknya, pertunjukan yang sebenarnya baru dimulai sekarang. Joon Hyuk menyuruh Gang Suk dan Won Bin keluar untuk menghalangi para polisi itu. Joon Hyuk meminta mereka untuk tidak khawatir padanya. Mereka pun segera keluar.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002207705_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002209240_thu

Sedangkan Joon Hyuk keluar dari dalam sambil menodongkan pistol pada Park Tae Min. Ketua Tim 2 yang memimpin pengepungan menyuruh Joon Hyuk membuang senjata dan menyerah. Tapi Joon Hyuk tak bisa melakukannya. Dia menunjukkan bom yang ada ditubuhnya. Joon Hyuk menyuruh para polisi mundur jika tidak ingin mati bersama-sama.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002239003_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002246744_thu

Tak ada pilihan lain, para polisi pun membiarkan Joon Hyuk pergi bersama Park Tae Min dalam sebuah mobil yang di kendarai oleh Park Tae Min. Tapi mereka kemudian mengikuti mobil itu di belakang. Sementara di dalam mobil Joon Hyuk menodongkan pistol pada Park Tae Min.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002271902_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002291455_thu

Namun tak lama kemudian muncul dua buah mobil putih yang berhenti di depan iringan mobil polisi. Won Bin dan Gang Suk. Mereka pura-pura berkelahi untuk menghambat para polisi itu. Bahkan saat para polisi hendak ke jalan sebelah, mereka pun pindah dan menghalangi para polisi.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002304902_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002323954_thu

Di dalam mobil Park Tae Min memberitahu kalau bensin mobil mereka kosong. Park Tae Min bertanya apa yang harus dia lakukan. Joon Hyuk menyuruh Park Tae Min tutup mulut dan menyetir saja. Mereka kemudian berhenti di tengah jembatan.

Joon Hyuk menodongkan pistol pada Park Tae Min yang meminta untuk mengakhiri permainan Joon Hyuk karena polisi akan segera tiba. Joon Hyuk bilang jika dia harus mengakhirinya sekarang, dia tidak akan memulainya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002349746_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002361625_thu

Park Tae Min bilang Joon Hyuk tidak bisa membunuhnya, karena dia memerlukan obat. Park Tae Min juga merasa orang seperti Joon Hyuk tidak akan menyerahkan hidupnya sendiri. Karena Park Tae Min mengenalnya dengan baik, Joon Hyuk meminta obatnya. Tapi Park Tae Min meminta formulanya dulu. Jika Joon Hyuk memberikan formulanya, maka dia akan memberitahu dimana obatnya.

“Kau pikir aku akan percaya kata-katamu?”

“Terserah kau saja. Jika polisi datang, kaulah orang yang rugi.”

Joon Hyuk kembali bertanya dimana obatnya. Park Tae Min menatap langit dan mengatakan obat itu mungkin sedang terbang jauh. Park Tae Min melihat jam dan meralat, dia rasa anak buahnya sedang mempersiapkan untuk itu. Park Tae Min meminta Joon Hyuk menyerahkan formulanya dulu. Komisaris menjadi seperti itu karena keras kepala yang tidak ada gunanya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002388519_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002405903_thu

Joon Hyuk kemudian mengingat laporan Won Bin tentang pesan ‘custom’ yang ditinggalkan Komisaris, juga tentang mayat Charlie Jung yang akan dikirim ke Amerika sehingga mereka tak bisa mendekatinya. Joon Hyuk tersenyum dan mengatakan pada Park Tae Min kalau dia sudah menemukan obat itu.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002424422_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002434698_thu

Park Tae Min tak mengerti. Joon Hyuk menjelaskan kalau Komisaris Park meninggalkan pesan kematian, sebuah kata ‘custom’. Pertama-tama, Joon Hyuk tidak tahu apa artinya. Tapi setelah mendengar kata-kata Tae Min, teka-teki itu sudah terpecahkan. Itu bukan hanya ‘custom’, Komisaris tidak bisa menyelesaikan huruf terakhir sebelum meninggal. Kata yang dimaksud adalah 'customs', itu artinya 'bea cukai'.

“Berdasarkan kata-katamu, kau mungkin meminta bantuannya di Bea Cukai untuk menyelundupkan obatnya. Dan Komisaris mungkin menolak permintaanmu. Jadi kau membunuhnya.”

“Jadi kenapa?”

“Dan kau juga membunuh dokter yang berkewarganegaraan Amerika. Kenapa? Karena Bea Cukai tidak melakukan pemeriksaan saat mengirimkan mayat. Jadi, obatnya berada di bawah mayat di dalam peti mati itu.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_002460690_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002481512_thu

Park Tae Min tertawa dan bertepuk tangan memuji analisis Joon Hyuk. Tapi menurutnya Joon Hyuk sangat terlambat karena polisi sudah tiba. Dan memang polisi sudah tiba disana. Mereka mengepung Joon Hyuk, menyuruhnya untuk membuang senjata. Jika tidak mereka akan menembak Joon Hyuk. Park Tae Min menertawakan Joon Hyuk.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002491488_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002500897_thu

“Seperti katamu, aku adalah bajingan egois, tapi setidaknya sekali dalam hidupku...aku akan melakukan tindakan yang tak terduga. Hari ini aku akan mati denganmu di tempat ini.”

Park Tae Min menatap Joon Hyuk seakan menantang.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002516013_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002530293_thu

Tak lama Joon Hyuk menembak Park Tae Min. Lalu seorang polisi menembak Joon Hyuk terkena bahunya. Joon Hyuk terjengkang jatuh ke dalam air.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002545776_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002540337_thu

Park Tae Min tak lagi bernyawa, dan Joon Hyuk tak terlihat mengambang di atas sungai.

***

Satu tahun kemudian.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002568599_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002580244_thu

Gang Suk berlari mengejar tiga orang penjahat hingga salah seorang dari mereka tersudut di jalan buntu. Gang Suk yang kelelahan menangani dua penjahat lainnya meminta penjahat yang tersisa untuk berhenti dan mengakhiri aksi kejar-kejaran mereka. Gang Suk bilang dia harus mendiskusikan sesuatu dengan Pengacara Hwang.

“Tunggu sebentar. Situasi ini kelihatannya tidak asing.” Gang Suk kemudian menyuruh penjahat itu cepat menyerahkan diri. (adegan ini sama dengan yang di episode 1..makanya Gang Suk merasa tidak asing.. )

Flower.Grandpa.E12.mkv_002587350_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002591254_thu

Penjahat itu mendekat sambil mengulurkan tangan untuk diborgol. Dia kemudian berteriak kalau di belakang Gang Suk ada A-Pink. Tapi berbeda dengan saat itu, Gang Suk tidak terpengaruh. Dia kemudian memborgol penjahat yang ternyata pengedar narkoba itu.

“Baru sebentar sejak aku selesai dengan girl groups. Tapi, kekasihku 3000 kali lebih menarik daripada A Pink. Jadi kemarilah.”

Ponsel Gang Suk kemudian berdering. Dari Soo Jung. Gang Suk sumringah.

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_002667164_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002663093_thu

Won Bin sedang makan siang bersama kekasihnya. Won Bin memuji kekasihnya yang memotong daging dengan sangat pelan, hanya dengan melihatnya membuat Won Bin emosional. Kekasih Won Bin bilang kalau dia kehilangan nafsu makan. Won Bin menanyakan alasannya, bukankah kekasihnya itu belum makan, apa makanannya tidak enak.

Bukan itu…kekasih Won Bin merasa tempat itu menyebalkan padahal kabarnya tempat itu bagus. Won Bin bertanya lagi kenapa menyebalkan. Rupanya kekasih Won Bin merasa terganggu dengan kehadiran pelanggan lansia. Padahal dia mendengar disana hanya orang tertentu yang datang. Kekasih Won Bin malah menyuruh pelayan agar para lansia itu dipindahkan ke meja di pojokan.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002688185_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002689552_thu

Pelayan meminta maaf pada kekasih Won Bin dan akan segera melakukan tindakan. Tapi Won Bin menghentikannya. Dengan melipat tangan Won Bin berkata pada kekasihnya. Tadinya dia pikir kekasihnya itu hanya punya otak orang tak berdosa, tapi ternyata dia juga kehilangan prinsip-prinsip juga.

“Oppa..”

“Oppa apanya? Hey!!” Won Bin berteriak. “Apa kau tahu betapa menyedihkannya menjadi tua? Kau tidak bisa mengunyah galbi seenakmu karena gigimu goyang, pantatmu kendur, di kulitmu terus saja bermunculan bintik hitam, dan rambutmu rontok...”

Flower.Grandpa.E12.mkv_002709139_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002715245_thu

Won Bin menghentikan kata-katanya. Dia bergumam sendiri kalau dia akan menangis jika membicarakan hal itu karena mengingatkannya pada masa lalu. Kekasih Won Bin bertanya ada masalah apa.

“Jika anak muda sepertimu melakukan ini, aku akan benar-benar marah. Bukankah kau akan tua? Itu akan terjadi dalam sekejab padamu juga.”

“Oppa…”

“Memangnya aku Oppa-mu? Ini sebabnya orang seharusnya tidak jatuh hati karena wajah yang cantik. Kau! Jika kau muncul dihadapanku lagi, maka aku akan membunuhmu.” (Bravo! Won Bin berubaaahhh… XD)

Won Bin kemudian berjalan pergi setelah sebelumnya menyuruh mantan kekasihnya itu untuk membayar makanan. Won Bin kemudian mendapat telpon dari cumi-cumi alias Soo Jung.

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_002751114_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002761858_thu

Kini Gang Suk dan Won Bin berada di hadapan Soo Jung yang berkata kalau dia harus memilih diantara mereka berdua. Soo Jung bilang kalau dia tak bisa memilih, karena itu dia ingin menguji mereka. Orang yang lulus akan menjadi kekasihnya.

Won Bin menghela nafas. Dia menyuruh Soo Jung melupakannya, dan dia tak akan melakukan apa yang dikatakan Soo Jung. Gang Suk menolak, dia ingin berkelahi secara adil dengan Won Bin dan dia ingin menjadi kekasih Soo Jung satu-satunya. Won Bin mengeluh, semuanya menyebalkan. Gang Suk bertanya apa kompetisinya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002778742_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002784715_thu

“Katakan apa yang kurasakan hanya dengan melihat ekspresiku. Kita mungkin akan menghabiskan hidup kita bersama-sama, kita harus bisa membaca pikiran masing-masing untuk hidup dengan baik selama seratus tahun.”

“Hey, cumi-cumi, apa aku ini kacang? Kenapa aku harus hidup denganmu seratus tahun?”

Soo Jung bilang dia dengar Won Bin ahli membaca pikiran wanita, apa itu bohong? Karena dia terlihat tidak percaya diri. Won Bin mengelak, bukan itu maksudnya. Tapi apa yang akan dia lakukan dengan membaca ekspresi wajah Soo Jung.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002807037_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002811908_thu

Soo Jung kemudian memulai kompetisinya. Dia melakukan sebuah peragaan ekspresi wajah, diakhiri dengan memonyongkan bibir ke depan. Won Bin menjawab kalau Soo Jung menirukan E. T dan Gollum. Soo Jung kesal. Tapi Won Bin bilang wajah Soo Jung memang mirip.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002822886_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002830594_thu

Gang Suk kemudian mengangkat tangan untuk menjawab, “Tas yang kau selalu inginkan, kekasihmu membelikannya untukmu sebagai hadiah ulang tahun. Jadi hari ini, kau membuat keputusan besar untuk mengijinkan kekasihmu menciummu...ekspresi itu!”

“Ding Dong Deng! Wow, bagaimana kau tahu?”

“Biasanya aku tidak tahu hati wanita, tapi Soo Jung, aku tahu hatimu.”

Soo Jung pun terpana dan menyebut nama Gang Suk.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002847911_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002850848_thu

Gang Suk kemudian memeluk Soo Jung dengan erat, seakan tak ingin melepaskannya lagi. Sementara itu Won Bin sibuk berteriak pada semua orang kalau disana sedang ada syuting.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002867965_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002878274_thu

Gang Suk sangat senang, akhirnya dia bisa mendapatkan Soo Jung seutuhnya. Won Bin meminta Gang Suk menyerahkan uangnya. Ternyata Won Bin tadi sengaja menyerah dengan imbalan uang dari Gang Suk. Gang Suk akan memberikan uang, lalu dia bertanya bukankah Won Bin tadi benar-benar tidak tahu.

Won Bin kesal karena Gang Suk seperti mencari alasan agar dia tidak jadi menyerahkan uangnya. Won Bin berusaha merebut dompet Gang Suk. Gang Suk tak mau menyerahkannya, karena dia merasa tadi dia menang secara adil. Gang Suk dan Won Bin rebutan dompet, hingga ada seseorang yang memanggil mereka.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002893423_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002903000_thu

Jung Woo. Jung Woo tersenyum dan berdiri dihadapan mereka, “Bagaimana bisa kalian begitu cocok baik saat muda maupun tua?”

Gang Suk dan Won Bin tersenyum menyambut Jung Woo. Mereka gantian memeluk Jung Woo. Lalu Jung Woo diabaikan lagi, karena mereka sibuk rebutan dompet lagi.

Flower.Grandpa.E12.mkv_002924654_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002933262_thu

Sekarang mereka bersama dalam satu mobil. Gang Suk menanyakan kondisi kesehatan Jung Woo. Jung Woo bilang dia baik-baik saja, itu sebabnya dia bahkan pergi liburan. Won Bin bertanya apa Jung Woo mendapat beberapa kenalan gadis canti. Ada banyak gadis cantik, tapi mereka tidak menarik untuk Jung Woo.

“Jika saja aku tahu itu, aku bisa memberimu pelatihan sebelum kau pergi.”

“Inspektur Han, rata-rata kesuksesanmu banyak menurun!”

“Siapa yang bilang? Aku saja yang tidak mengincar mereka. Sekarang, sebagai ganti dari komunikasi tubuh, aku mencoba komunikasi dengan pikiran, jadi itu sebabnya membutuhkan waktu lama.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_002964060_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_002971735_thu

Jung Woo tersenyum mendengar perdebatan Gang suk dan Won Bin. Dia lalu memberitahu kalau dia mendapat telpon dari atasan. Katanya atasan ingin mereka membuat tim dan bekerjasama lagi. Gang Suk sangat terkejut, dan juga senang. Tapi Won Bin bilang dia harus memikirkannya dulu.

“Pikirkan apa? Kau harus ada agar menjadi Penyelidikan Para Pria Tampan (Flower Boys Investigation Unit).” Timpal Jung Woo.

Won Bin pun bersemangat, “Poin bagus! Apa yang bisa kau lakukan hanya dengan wajah jelekmu dikumpulkan bersama-sama? Kau perlu wajah tampanku untuk meningkatkan kualitas tim...meningkat!”

Jung Woo kembali tersenyum. Dia kemudian bertanya di tim mana Eun Ji bekerja akhir-akhir ini.

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_002999829_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003003900_thu

Di sebuah TKP tewasnya seorang wanita. Seorang detektif merasa penyebab kematian wanita itu adalah racun. Kelihatannya dia pingsan saat dia makan. Mendengar soal makanan, Ketua Tim langsung berteriak memanggil Jung Eun Ji. Ketua Tim bertanya pada Eun Ji, dia tidak sedang makan barang bukti kan?

“Kau pikir aku gelandangan? Makan apapun yang kulihat? Dan ini adalah barang bukti.”

“Tidakkah kau mencium sesuatu dalam makanannya?”

“Bagaimana aku tahu? Ajukan permintaan analisa dari NIS.”

Detektif tadi memberitahu Ketua Tim kalau akhir-akhir ini Eun Ji kehilangan indera penciumannya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003035265_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003042973_thu

Namun tiba-tiba Eun Ji mencium sesuatu. Bau yang familiar. Eun Ji mulai membaui sekitar. Dan membawanya pada Jung Woo yang baru datang.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003058055_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003061725_thu

Eun Ji terkejut dan menyebut nama Jung Woo. Jung Woo tersenyum balas menyapa. Jung Woo mengangkat kantong plastik yang dibawanya. Dia sengaja membawa itu karena dia pikir Eun Ji lapar. Jung Woo meminta Eun Ji menebak apa isinya.

Eun Ji membaui lagi, “Ddeokbokki yang dibuat 5 menit yang lalu.”

Jung Woo mengusap kepala Eun Ji, “Jung Eun Ji, kau tetap hidup.”

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_003070233_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003073569_thu

Tim mendatangi makam yang didatangi Won Bin dan Gang Suk sebelumnya.

Jung Woo: “Kau senang, 'kan? Ini sudah lama, tapi kami semua berkumpul bersama-sama disini. Kami memutuskan untuk mempersiapkan tim kita lagi. Kecuali kau. Ini menyebalkan, iya 'kan?”

Gang Suk: “Inspektur Lee mungkin lebih menyukainya. Jadi, dia tidak harus bertemu kita lagi.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003083780_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003089786_thu

Won Bin: “Apa yang kau bicarakan? Aku merasa jauh lebih baik. Sekarang kita tidak harus melihat orang ini pamer.”

Eun Ji: “Tapi tetap saja, aku merasa sedih. Bahkan tidak bisa sebagai konsultan?”

Gang Suk bilang itu tidak mungkin, bagaimana bisa Joon Hyuk menjadi konsultan. Tapi Jung Woo bilang mereka akan menanyakan langsung padanya. Sudah lama sejak terakhir mereka melihat wajah Joon Hyuk.

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_003118047_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003120583_thu

Seorang siwa SMP turun dari tangga. Lee Joon Hyuk, nama yang tertera di seragamnya. Dia memberitahu orang rumah kalau dia akan berangkat. Ibu berlari dari dapur menghampirinya. Ibu menyuruh Joon Hyuk makan betapapun sibuknya dia. Joon Hyuk menolak, dia lebih memilih membaca daripada makan.

Ayah muncul, “Joon Hyuk, kau tidur telat semalam karena belajar pelajaran sekolah, 'kan?”

“Belajar? Tidak dewasa sekali. Aku punya gelar Master.” Joon Hyuk menyangkal. “Kemarin, aku telat tidur karena membaca laporan FBI.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003132462_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003133797_thu

Soo Jung keluar dari kamarnya dan mengumpat Joon Hyuk. Tak peduli baik muda ataupun tua, bagaimana bisa Joon Hyuk tetap menyebalkan seperti itu. Ibu memukul Soo Jung, karena bicara tidak sopan pada Oppa-nya.

“Oppa apanya? Dia lebih kecil dari upil.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003142272_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003146910_thu

Ibu memukul Soo Jung lagi, karena Soo Jung mengatai Joon Hyuk.

“Biarkan saja dia, lagipula tidak ada apa-apa di dalam otak kosongnya. Aku, sebagai kakaknya, harus mengalah.” Joon Hyuk tersenyum.

Joon Hyuk kemudian meminta surat yang kemarin dia berikan pada ayah dan ibu. Surat itu harus ditandatangani agar dia bisa mengembalikannya pada guru. Ayah dengan segera ke kamar untuk mengambilnya. Tapi ibu bilang kemarin ada di dapur. Ibu pun ngacir ke dapur.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003159255_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003160122_thu

“Lihatlah dirimu. Wajahmu jelek dan jika kau membuka mata, itu tidak terlihat apa-apa.” Joon Hyuk balas mengatai Soo Jung.

Soo Jung yang kesal memiting kepala Joon Hyuk, “Apa kau mau mati? Kau mau mati.”

“Apa yang kau lakukan pada Oppa-mu?”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003168498_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003185715_thu

“Oppa apanya? Panggil aku Noona!”

Joon Hyuk malah menyebut Soo Jung nenek, dan berteriak memanggil ayah dan ibu. Ayah dan ibu datang menyelamatkan Joon Hyuk dan memukuli Soo Jung dengan bantal karena sudah kasar pada Oppa-nya.

(ternyata Joon Hyuk memang menjadi anak sekolahan. SMP tepatnya..)

***

Flower.Grandpa.E12.mkv_003196659_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003201198_thu

Di kelas, Joon Hyuk meralat guru yang salah menyebut sebuah nama. Nama seorang pejuang kemerdekaan yang mendukung pendidikan demokrasi tahun 1908. Pak guru menyebutnya Kim Ha Gyun, tapi menurut Joon Hyuk nama yang benar adalah Kim Ya Gyun. Pak guru tertawa, apa Joon Hyuk sedang mengatakan ada kesalahan dalam buku pelajarannya.

“Ya. Buku pelajarannya bisa salah, tapi ingatanku tidak pernah salah.”

Joon Hyuk mendapat sorakan dari murid yang lain. Pak guru bilang dia akan mengkofirmasinya lagi dan memberitahu semuanya lain kali. Dan itu saja kelas untuk hari ini. Setelah menerima penghormatan, Pak guru keluar kelas.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003254551_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003261657_thu

Para siswa mengerubungi Joon Hyuk dan memujinya yang terbaik. Salah seorang dari mereka bertanya bagaimana Joon Hyuk bisa tahu. Dengan arogan Joon Hyuk berkata:

“Tidak mungkin orang-orang tidak berotak sepertimu akan mengerti. Dengan semua IQ kalian digabungkan, punyaku masih lebih tinggi.”

Salah seorang lagi dari mereka, preman kelas, merasa kesal dan akan memukul Joon Hyuk. Joon Hyuk bilang dia bisa dituntut kerena penyerangan. Siswa itu dan salah satu temannya lagi makin merasa kesal dan mengancam akan memukul Joon Hyuk. Joon Hyuk pun kembali berkata kalau kekerasan kelompok bisa menyebabkan hukuman tambahan.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003267297_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003268631_thu

Saat siswa itu benar-benar akan memukul. Joon Hyuk menoleh ke pintu depan dan menyapa seorang guru. Semuanya menoleh, tapi ternyata tak ada Pak guru. Joon Hyuk kabur dari pintu belakang dan melambaikan tangan pada teman-teman sekelasnya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003289052_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003290954_thu

Joon Hyuk berjalan di halaman sekolah, dan berhenti saat melihat teman-temannya datang. Jung Woo menyapa Joon Hyuk, sudah lama mereka tak bertemu. Joon Hyuk tersenyum, dan teman-temannya pun tersenyum.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003293189_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003308438_thu

Mereka kemudian makan bersama. Jung Woo bilang dia tahu Joon Hyuk akan seperti itu (arogan). Jung Woo memberitahu, jika Joon Hyuk melakukan seperti yang dulu dia lakukan pada mereka, Joon Hyuk akan dikucilkan.

“Itu benar, apa kau tahu betapa mengerikannya anak-anak sekarang ini?” ujar Gang Suk.

“Hei, diamlah!” Joon Hyuk berkata dengan kasar. “Apa ini bukan karena kalian?!”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003315879_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003318281_thu

“Hey, jika ini bukan karena kami, kau sudah masuk penjara. Tidak, kau mungkin sudah mati. Perhatikan itu!” Won Bin mengingatkan.

Joon Hyuk pun tak membantah. Dan kita dibawa pada kejadian setelah Joon Hyuk jatuh dari jembatan setahun yang lalu.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003342472_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003350447_thu

Won Bin dan Gang Suk menghampiri Joon Hyuk yang terdampar di tepi sungai. Mereka berusaha menyadarkan Joon Hyuk. Dengan terbata Joon Hyuk memberitahu kalau obatnya ada di dalam peti mati Charlie Jung. Joon Hyuk kemudian tak sadarkan diri.

“Tapi apa yang akan kita lakukan dengan bom ini?” Gang Suk bingung.

“Apa kau tidak tahu? Ini palsu.”

“Eh?!”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003381077_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003386249_thu

Joon Hyuk terbangun di rumah sakit. Ada Won Bin dan Gang Suk yang sudah berubah muda lagi disana. Joon Hyuk kemudian menanyakan obatnya. Gang Suk berkata, seperti yang Joon Hyuk lihat kalau mereka berubah, mereka sudah meminumnya. Jung Woo juga sudah meminumnya. Dan sekarang giliran Joon Hyuk.

Won Bin menyodorkan 3 buah tabung. Joon Hyuk kaget, apa Won Bin menyuruhnya minum semua. Won Bin bilang polisi masih mengejar Joon Hyuk, Joon Hyuk tak bisa menjalani hidup dengan diikuti (jadi buronan).

(Okay, jadi…Joon Hyuk berubah jadi anak SMP karena minum obat muda tiga tabung sekaligus, jadi kembali ke 3 fase masa muda…)

Flower.Grandpa.E12.mkv_003409172_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003422585_thu

Won Bin bilang kalau Joon Hyuk masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Joon Hyuk seharusnya berterima kasih pada mereka karena mendapatkan kehidupan baru. Eun Ji meledek, Joon Hyuk belum punya KTP kan. Won Bin membalas, untuk apa anak SMP butuh nomor KTP, mungkin nomor siswanya saja belum keluar. Semuanya tertawa.

Jung Woo kembali meminta Jung Woo berhati-hati dengan tindakannya. Karena sekarang Joon Hyuk bukan Inspektur Lee Joon Hyuk, tapi anak SMP Lee Joon Hyuk. Jadi berhenti pamer, Joon Hyuk harus hidup bersembunyi dengan tenang atau dia akan dikucilkan. Gang Suk membenarkan, anak-anak sekarang sangat mengerikan.

“Sudah diamlah! Berhentilah mengomel!” Joon Hyuk berteriak.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003428357_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003435464_thu

Semua orang yang ada di restoran menoleh ke arah Joon Hyuk, menatap heran karena Joon Hyuk membentak orang yang lebih tua dengan bahasa banmal. Jung Woo dan yang lain tertawa. Kemudian Jung Woo memberitahu orang-orang kalau yang baru saja dilakukan Joon Hyuk adalah akting.

“Anak ini berlatih akting bahkan di luaran.” Tambah Jung Woo.

“Impianku adalah menjadi seorang aktor.” Ujar Joon Hyuk pada orang-orang. “Maaf, maaf.”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003439268_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003440269_thu

“Aigoo, adikku. Makan yang banyak dan jadilah aktor hebat seperti Lee Soon Jae.” Jung Woo mengelus kepala Joon Hyuk dengan gemas. (Lee Soon Jae = aktor yang memerankan Lee Joon Hyuk tua)

Flower.Grandpa.E12.mkv_003468030_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003476505_thu

Mereka kemudian berjalan bersama di taman. Jung Woo menyuruh Joon Hyuk melapor untuk bekerja ke kantor polisi besok sepulang sekolah. Won Bin memberitahu kalau mereka memutuskan untuk kembali bersama. Dan karena Joon Hyuk masih muda, jadi Joon Hyuk jadi konsultan saja.

Joon Hyuk menolak, “Aku sibuk. Apa kau tidak tahu jadwal anak SMP? Ini bahkan lebih ketat daripada saat aku masuk ke Akademi Polisi.”

Won Bin mengelus kepala Joon Hyuk, “Aigo..bocah ini.. kau harus mendengarkan orang dewasa dengan baik agar menjadi anak SMP yang baik.”

“Singkirkan tanganmu.” Ujar Joon Hyuk ketus.

Won Bin melepaskan tangannya, namun Gang Suk mencubit gemas pipi Joon Hyuk, “Bukankah ini imut setiap kali Hyung melakukan ini?”

Flower.Grandpa.E12.mkv_003483579_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003486349_thu

Joon Hyuk menatap tak suka. Won Bin ikut-ikutan mencubit pipi Joon Hyuk, dengan lebih keras, “Sungguh menggemaskan!”

Joon Hyuk kesal, “Hey, kau mau mati? Kemarilah!”

Joon Hyuk mengejar Won Bin dan Gang Suk yang berlari menjauh. Eun Ji tertawa melihatnya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003513275_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003531060_thu

Jung Woo salah tingkah. Dia memberanikan diri menyenggol tangan Eun Ji. Lalu meraih dan menggenggamnya. Mereka kemudian saling melempar senyum malu-malu. Dan Eun Ji membalas menggenggam tangan Jung Woo.

Bruk! Joon Hyuk melempar Jung Woo dengan tasnya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003539535_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003549278_thu

“Beraninya kalian berkencan di siang hari bolong?” Ujar Joon Hyuk meledek. “Hey, ambil tasnya.”

Jung Woo mengambil tas Joon Hyuk dan akan melemparnya pada Joon Hyuk. Joon Hyuk pun lari.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003550580_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003554183_thu

Joon Hyuk kemudian diangkat Gang Suk, dan bokongnya dipukuli ramai-ramai. Seperti seorang anak yang dihukum orang tuanya. Gang Suk bahkan memutar-mutar tubuh Joon Hyuk.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003591821_thu Flower.Grandpa.E12.mkv_003607904_thu

Kemudian giliran Jung Woo yang dikeroyok teman-temannya. Eun Ji yang sedari tadi tertawa memperhatikan mereka kemudian mendekat dan membantu Jung Woo melepaskan diri. Eun Ji dan Jung Woo berpelukan di tengah ‘hajaran’ teman-temannya.

Dalam candaan mereka, terdengar narasi Jung Woo:

“Semua orang akan tua dan meninggal. Ini adalah pengalaman, yang kami ketahui lebih cepat daripada orang lain. Ini adalah kesadaran yang berharga. Jadi marilah kita cintai hari ini. Karena saat esok datang, hari ini akan menghilang. Dan marilah kita cintai bahwa kita masih hidup. Karena bahkan hidup ini yang kelihatan akan bertahan selamanya….suatu hari akan berakhir. Sebelum akhir itu datang…mari kita mencintai, mencintai dan mencintai lebih lagi. Sebelum momen itu datang…momen saat kita tidak bisa lagi mencintai.”

***

~TAMAT~

***

Akhirnya…selesai sudah perjuangan tim untuk mendapatkan masa muda mereka kembali. Walau berharap Joon Hyuk kembali muda di umur sebelumnya, tapi harus aku akui ini adalah akhir yang indah.

Makam itu mungkin saja makam Komisaris Park. Tapi mendengar dan melihat anggota tim bicara pada makam seolah itu adalah Joon Hyuk, mungkin saja itu adalah makam palsu Joon Hyuk.

Karena mereka menyembunyikan Joon Hyuk, jadi mereka menutupinya dengan makam itu. Joon Hyuk kan bersembunyi dengan tubuh anak SMP nya itu karena jadi buronan polisi. Joon Hyuk dituduh membunuh Komisaris Park dan Charlie Jung, padahal dia tak melakukannya.

Won Bin berubah menjadi tidak hanya menilai perempuan dari penampilan. Pengalamannya menjadi tua dan merasa susah membuatnya lebih menghargai orang tua. Joon Hyuk yang walau masih tetap judes, bisa dengan lapang menerima keadaan orang tuanya, yang ternyata walau dia kembali menjadi anak SMP masih tetap menyayanginya. Bahkan lebih.

Jung Woo tidak jadi mati karena minum obat ‘muda’. Dan bersyukur Eun Ji membalas perasaan Jung Woo bukan karena Jung Woo yang sekarat.

Tapi sayang, tidak ada kabar dari Yoo Ran dan Kapten Kim. Aku padahal ingin melihat Yoo Ra dan Joon Hyuk berdamai. Berpisah baik-baik. Waktu itu kan Yoo Ra membatalkan pertunangan sesaat sebelum dia pingsan. Aku juga ingin melihat Kapten Kim yang ‘kekocakan dalam kekasaran’-nya pada anak buahnya yang berhasil kembali.

Dan berharap ada season kedua drama ini, yang judulnya berubah dari Flower Boys Investigation Unit seperti yang dicetuskan Jung Woo. Akan seru sepertinya dengan Joon Hyuk yang berwujud anak SMP. Semoga saja ada..

Terakhir, tentang pesan yang disampaikan drama ini. Aku rasa dengan apa yang mereka alami, apa yang diucapkan Jung Woo di akhir narasi sudah cukup jelas ya.

Flower.Grandpa.E12.mkv_003611307_thu

“Mari kita cintai hari ini. Karena saat esok datang, hari ini akan menghilang. Dan mari kita cintai bahwa kita masih hidup. Karena bahkan hidup ini yang kelihatan akan bertahan selamanya….suatu hari akan berakhir.”

Comments

  1. ah.. akhirnya tamat juga. udah mengira-ngira sih kalo anak SMP itu pasti Joon Hyuk. Cuma yg belum terjawab ya itu makam siapa ya mbak? anyway.. terima kasih utk kerja kerasnya utk membuat sinopsis ini sampai habis ^^ *bow*

    ReplyDelete
  2. Terima kasih sinopsisnya :-)

    ReplyDelete
  3. waaaa selesaaaaai dugaan ku bener itu bukan kuburan joon hyuk fyuh~
    tp ga ngeliat jinhyuk di akhir rasanya agak gimana gituya :(
    pantes di bbrp adegan episode sebelumnya dia dimunculin.
    anw makasi ya mbak :)

    ReplyDelete
  4. Akhir yg bahagia,seneng ngebacanya:-)
    ,thanks buat sinopsisnya

    ReplyDelete
  5. aaaa... suka ama endingnya... ditengah kebosanan dg bbrpa drama akhir2 ini, akhirnya ada juga drama yg bikin refresh otak, ceritanya asik, serius tapi dibikin fun... enjoy dah :) Sama seperti mbak mumu aku juga ngarepnya ada season 2 nya, mereka kumpul lagi dg kondisi berbeda dari sebelumnya, dg kasus yang berbeda pula, serasa lihat detektif conan mungkin ya.. ntar klo ada season 2 nya dg tubuh jonhyuk jd anak smp kyk gitu... heheheh... love it.. thankyuuu para grandpaku and heechullieku :D

    ReplyDelete
  6. Happy end ^^
    gomawo mba sudah 'menamatkan'(ce'ilee bahasanya) sinop ini..
    suka liat joon hyuk versi 'smp'
    arogannya masih nempel ..hehe:))
    semangat terus..

    ReplyDelete
  7. Haha suka bnget sama drama ini. Banyak adegan kocak yg bikin ngakak. akhirya semua tokoh bisa kembali ke umur mereka semula. haha joon hyuk jadi anak smp. tpi somobongnya masih aja nempel. top bnget dramanya.Recommended.
    thanks author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD

Popular posts from this blog

Sinopsis MASTER’S SUN Episode 17 – 2 (end)

Sinopsis SECRET Episode 16 – 2 (END)