It’s Okay, That’s Love Episode 6 – 2
Hae Soo menyapa Jae Yeol yang baru saja pulang. Hae Soo mengatakan kalau dia memasak dan bertanya apa Jae Yeol mau makan. Jae Yeol tak menjawab, dia terus berjalan menuju kamarnya. Hae Soo melihat wajah Jae Yeol yang babak belur dan bertanya kenapa. Jae Yeol tetap tak menjawab.
Jae Yeol masuk kamar dan membuka kemejanya. Hae Soo menggedor pintu kamar Jae Yeol dan memanggilnya. Jae Yeol membuka pintu. Jae Yeol bersikap tak ada masalah.
“Sinyal kita kan ketuk pintunya 3 kali. Jadi, mengetuk 7 atau 8 kali apa artinya?”
Setelah melihat wajah Jae Yeol, Hae Soo berbalik kembali ke kamarnya. Dia mengambil kotak P3K.
Jae Yeol masuk ke kamar mandi, dan mengambil handuk kuning dari lemari. Hae Soo masuk ke kamar mandi Jae Yeol dan memintanya keluar. Jae Yeol hanya terdiam memandangi Hae Soo dari cermin. Sesaat Hae Soo melihat ke sekitar, lalu menghampiri Jae Yeol. Hae Soo melihat luka di wajah Jae Yeol.
“Tidak apa. Pergilah ke kamarmu.” Ujar Jae Yeol.
“Jangan tunjukkan lukamu pada dokter, jika tidak mau diobati.”
Hae Soo membersihkan luka Jae Yeol dengan kapas basah antiseptik dan bertanya apa yang terjadi. Jae Yeol bercerita kalau anak yang dia kenal dipukul ayahnya. Namanya Kang Woo, dan dia suka padanya. Saat melihat Kang Woo dipukuli ayahnya, dia tak bisa menahan diri.
“Kenapa kau ikut campur urusan keluarga orang lain?”
“Saat Ibuku...dipukuli ayah tiriku... Orang-orang bilang begini. ‘Itu kan urusan keluarga orang lain, jangan ikut campur’. Dan akhirnya, malah terjadi kejadian yang fatal di keluargaku yang mengejutkan dunia.”
Hae Soo menatap Jae Yeol. Lalu Jae Yeol mengatakan sesuatu lagi.
“Baru kali ini aku bersama wanita di kamar mandi. Dan juga bicara tentang diriku seperti ini. Aku tidak pernah melakukan ini. Tapi aku merasa nyaman. Karena tidak ada yang perlu aku sembunyikan.”
Hae Soo melihat bekas luka tusukan garpu di bahu Jae Yeol. Hae Soo bertanya kenapa Jae Yeol tidak menjahitnya. Jae Yeol tak menjawab dan mengatakan hal lain. Dia mengatakan Hae Soo melihatnya tidur di kamar mandi dan dia sangat serius saat mereka di lembah. Meski mungkin hanya spontanitas.
Hae Soo tak menanggapi. Dia menyentuh wajah Jae Yeol untuk melihat lukanya. Jae Yeol menggenggam tangan Hae Soo dan memandangnya. Hae Soo juga menatapnya. Beberapa lama mereka saling menatap. Lalu Hae Soo menarik tangannya. Hae Soo membereskan kotak P3K. (Hae Soo sepertinya mendalami pikiran Jae Yeol..)
Jae Yeol berjalan ke arah bathtub. Dia membuka gorden biru yang menutupinya. Hae Soo pun menoleh dan sedikit terkejut melihatnya. Dalam bathtub ada bantak dan selimut. Dinding disisi bathtub dipenuhi buku-buku dalam rak. Dan ada sebuah lukisan tergantung disana.
Hae Soo tak menanyakan tentang semua itu dan berjalan pergi setelah menyuruh Jae Yeol tidur. Jae Yeol menghentikan langkah Hae Soo dengan bertanya apa Hae Soo tahu arti dari lukisan unta yang ada disana. Hae Soo pun menoleh kembali melihat lukisan unta itu.
“Orang-orang yang tinggal di gurun, mengikat unta mereka di pohon saat malam. Lalu, mereka melepaskan talinya saat paginya. Seperti yang kau lihat.” Jae Yeol kemudian duduk dipinggiran bathtub. “Tapi untanya tidak lari. Karena mereka ingat, mereka diikat di pohon saat malam. Sama seperti kita yang terus ingat luka masa lalu kita. Luka masa lalu kita...Trauma...Membuat kita susah melangkah ke masa sekarang. Aku dengan kamar mandi, dan kau dengan kecemasan.”
Kemudian Jae Yeol mempersilahkan Hae Soo pergi karena kamar tidurnya disana. Hae Soo menyuruh Jae Yeol mengoleskan salep pada lukanya jika tidak ingin lukanya menjadi infeksi. Hae Soo kemudian pergi tanpa berkomentar. Hae Soo menutup pintu kamar mandi. Pintu pun terkunci.
Jae Yeol masuk ke tempat tidurnya (baca: bathtub). Sejenak dia duduk memeluk lututnya. Dia lalu berbaring dan mulai memejamkan mata.
Hae Soo belum pergi. Dia memandang kasur di kamar Jae Yeol yang masih rapi. Sejak dari dalam kamar mandi, Hae Soo tak banyak bicara, dia hanya mendengarkan Jae Yeol bercerita. Sebagai seorang dokter, sepertinya Hae Soo memang sedang mendalami trauma atau penyakit yang diderita Jae Yeol.
Di kamarnya, Hae Soo melihat rekaman video itu lagi. Melihat Jae Yeol yang memandanginya saat tidur. Hae Soo lalu teringat tatapan Jae Yeol di kamar mandi tadi. Hae Soo masih mencermati seberapa besar trauma yang dialami Jae Yeol.
Hae Soo mematikan lampu dan menyimpan ponselnya. Hae Soo mencoba tidur, tapi matanya kembali terbuka.
***
Dong Min kesal pada Soo Kwang yang menambahkan banyak salmon untuk salad. Rupanya mereka sedang mempersiapkan makanan untuk pesta perayaan perceraian Dong Min. Jae Yeol yang juga ada di dapur berkata kalau dia pernah dengar tentang pesta perceraian, tapi dia belum pernah dengar pesta peringatan perceraian.
“Aku tidak bisa menemui Jin Young dengan cara selain ini. Dia tidak punya teman karena kepribadiannya yang aneh. Aku harus menjadi temannya. Aku harap dia akan menikah lagi.”
Dong Min kesal karena tak bisa mencampur salad. Dia meminta tolong Jae Yeol untuk mencampurnya, sementara dia permisi akan mandi.
Jae Yeol bertanya pada Soo Kwang mengenai So Nyeo yang bekerja di café, apa dia bekerja dengan baik. Soo Kwang menjawab dengan ketus, ini hari pertamanya bekerja jadi mana mungkin dia tahu. Jae Yeol tertawa.
“Aku akan memanggilmu hyung. Bersabarlah denganku. Aku sungguh akan memanggilmu hyung, jadi jangan ganggu aku! Hatiku sedang buruk. Kupikir So Nyeo tidak akan menjadi milikku. Jadi, itu sebabnya, aku kesal. Aku akan memanggilmu hyung. Jadi, seringlah dengarkan curhatanku.”
Jae Yeol mengomentari penampilan Soo Kwang, menurutnya rambut dan pakaian Soo Kwang cocok dengannya. Soo Kwang tersenyum mendengar pujian itu.. Dia mengatakan kalau dia tidak akan bilang dia mencintai Jae Yeol, tapi Jae Yeol tahu pasti perasaannya. Mereka pun tertawa bersama.
Di padang rumput disamping Sungai Han. Keluarga rumah kostan dan keluarga Hae Soo, serta Young Jin berkumpul bersama. Mereka bermain sebuah permainan. Hae Soo tidak ikut, dia duduk disamping ayah dan menghela nafas saat melihat ibu. Jae Yeol menggendong keponakan Hae Soo.
Young Jin kesal pada Dong Min, karena Dong Min tak mendengarkan dan akhirnya mereka kalah. Ibu yang menerima uang taruhan menghampiri ayah dan menciumnya. Young Jin yang kesal pamit pulang. Hae Soo menyuruh Dong Min mengikuti Young Jin. Dong Min pun bangkit memanggil Young Jin.
Hae Soo mengajak ibu untuk bersiap pulang. Ibu menolak karena masih banyak makanan. Jae Yeol kemudian minta ijin mengajak ayah jalan-jalan. Hae Soo melarang karena mereka akan segera pulang. Yoon Soo menyela dan mempersilahkan Jae Yeol. Mereka akan sangat berterima kasih. Suami Yoon Soo bilang Jae Yeol lebih perhatian dari yang dia duga.
Hae Soo protes karena Yoon Soo dan suaminya bicara informal dengan Jae Yeol. Ibu membela, itu karena Jae Yeol yang menyuruh mereka begitu. Jae Yeol pun membenarkan. Lalu Ibu minum. Hae Soo menyuruh ibunya berhenti, tapi ibu tidak mau, dia akan terus minum.
Dong Min mengejar Young Jin dan menahannya. Dong Min menanyakan alasan Young Jin pergi, padahal mereka sedang bersenang-senang.
“Apa kau sangat benci berduaan saja bersamaku? Jadi, itu sebabnya kau mengajak semua orang? Hei. Lupakan saja perayaan peringatan perceraian kita jika kau tidak mau menemuiku sendirian.”
“Kau terlalu berlebihan. Apa kau marah karena aku mengajak keluarga Hae Soo? Ayah Hae Soo selalu sendiri di rumahnya jika tidak ada acara begini. Alasan Ibu Hae Soo dan Yoon Soo meninggalkan toko hari ini, demi Ayahnya Hae Soo.”
“Kenapa aku harus selalu melihat ayah Hae Soo dihari peringatan perceraian kita setiap tahun? Kan ada acara lain!” suara Young Jin meninggi.
“Memangnya salah kau melihatnya terus di pesta peringatan kita? Jadi, apa yang akan kita bicarakan...kalau berdua saja?”
“Aku tidak menyukaimu.” Ujar Young Jin kesal.
“Itulah sebabnya kita bercerai! Apa masalahnya disini?” suara Dong Min ikut meninggi.
Young Jin berbalik pergi dan berkata kalau dia masih punya perasaan pada Dong Min. Dong Min yang tak mendengar hal itu menyebut Young Jin pemarah. Dong Min berteriak, kenapa Young Jin selalu marah padanya. Lebih baik Young Jin membelikan asuransi untuknya, jadi Young Jin bisa menggunakannya sebagai karung tinju seumur hidup Young Jin. Dong Min berteriak kesal.
***
Yoon Soo sibuk memotret Jae Yeol yang bermain bersama anaknya dan ayah. Hae Soo juga sempat melihat kebersamaan itu.
Ibu yang terlihat mulai mabuk kemudian mendekati Hae Soo. Ibu bertanya apa Hae Soo benar-benar tidak menyukai Jae Yeol, ibu yakin Hae Soo juga menyukai Jae Yeol. Jika Hae Soo tidak suka orang seperti dia, jadi siapa yang Hae Soo suka? Ibu yakin Hae Soo hanya jual mahal. Ibu meminta Hae Soo mengatakan padanya. Hae Soo berteriak menyuruh ibunya berhenti.
Semua orang mendengar teriakan Hae Soo itu dan menoleh ke arahnya. Karena kesal, Hae Soo beranjak pergi dari sana. Ibuy yang tak terima dengan sikap Hae Soo berteriak kenapa Hae Soo selalu kesal padanya. Apa Hae Soo menjadi sombong begitu karena sudah bisa menghasilkan uang.
Yoon Soo menghampiri ibu memintanya berhenti dan mengajaknya pulang. Tapi ibu tidak mau. Ibu terus berteriak pada Hae Soo, bahwa yang mencari uang bukan hanya Hae Soo, tapi ibu juga.
Jae Yeol yang menggendong bayi, diam di tempat menyaksikan kejadian itu dan menatap ke arah Hae Soo menjauh. Sementara Dong Min berinisiatif mengajak ayah jalan-jalan menjauh dari sana, agar ayah tak perlu mendengar keributan itu.
Sambil berteriak Ibu mengeluhkan sikap Hae Soo yang selalu kesal padanya setiap kali bertemu. Saat dia masih sekolah, dia kesal karena harus sekolah. Sekarang dia kesal karena lelah bekerja sebagai dokter. Apa Hae Soo pikir, ibu tidak kesal karena mengurus ayah yang sakit.
Yoon Soo meminta ibu berhenti, tapi ibu tetap berteriak. Apa Hae Soo sombong begitu karena menghasilkan uang dan membuka toko untuknya. Ibu mengeluh lagi, tidak mudah untuknya hidup seperti itu.
Setelah ibu berhenti, Yoon Soo akhirnya membuka rahasia mereka.
“Hae Soo dan aku...sudah tahu hubunganmu dan Presdir Kim. Itu sebabnya Hae Soo seperti itu. Ibu tahu itu?”
Yoon Soo berjalan pergi dengan rasa kecewa. Ibu tertegun, menatap ke arah Hae Soo menjauh.
***
Hae Soo duduk di sofa di lantai atas (sampai kemarin gak ada sofa deh disitu..he..). Dia menyapa Jae Yeol yang baru saja naik. Hae Soo bertanya bagaimana perasaan Jae Yeol setelah melihat keluarganya yang kacau hari ini. Tapi Jae Yeol bilang keluarga Hae Soo tidaklah buruk. Saat dia melihat anak-anak dengan keluarga yang rukun, dan mereka saling bercanda. Rasanya menjengkelkan.
Hae Soo tertawa, kenapa Jae Yeol merasa jengkel, dia mungkin akan merasa iri. Jae Yeol bercerita beberapa waktu yang lalu dia pernah berkencan dengan wanita dari keluarga baik-baik. Dia punya keluarga yang baik dan rukun dengan orangtuanya dan saudaranya.
Hae Soo berpendapat gadis itu pasti bahagia. Jae Yeol membenarkan, tapi aku menyadari sesuatu. Karena gadis itu orangnya ceria, polos dan positif, Jae Yeol jadi merasa bosan. Hae Soo tertawa.
“Aku serius. Orang-orang jadi dewasa karena melewati pahitnya kehidupan. Itulah yang membuat hubungan menarik. Tapi, bila ada orang yang hanya tahu manisnya hidup...dia sangat tidak menarik.”
Jae Yeol mengajak Hae Soo bersulang.
“Jika kau bukan playboy sombong, Mungkin aku akan punya perasaan padamu. Kau orangnya sukses, humoris. Kau juga tidak jelek. Kita juga punya chemistry. Tapi kau terlalu playboy. Aku bukan lagi remaja, yang berpacaran untuk main-main saja. Kau terlalu berbahaya berkencan denganku yang sudah berumur 30 tahun.”
“Bicaralah setelah kita berkencan. Kau akan terkejut dengan karismaku, jika kita berkencan.”
Hae Soo tak bisa menahan tawa mendengar perkataan Jae Yeol. Jae Yeol meminta Hae Soo untuk tidak tertawa. Dia kemudian memutar sebuah lagu yang dia suka akhir-akhir ini di ponselnya. Jae Yeol meninggalkan ponsel di meja untuk didengarkan Hae Soo dan memintanya menaruh ponsel di depan kamarnya jika sudah selesai.
Sebelum pergi Jae Yeol sempat mengambilkan tisu untuk Hae Soo, dan melihat Hae Soo menggerakan kepalanya mengikuti irama. (BGM: Ship and The Globe – Kae Sun)
***
Hae Soo melakukan persiapan untuk Wawancara Amytal (Wawancara Amytal - digunakan untuk mendapatkan informasi dari orang yang 'menyimpan rahasia’ secara sukarela) pada In Young, pasien yang mengira bayinya masih hidup. Hae Soo mengajak In Young menghitung mundur dari sepuluh. Dari luar ruangan Young Jin dan para intern menyaksikannya.
***
Jae Beom sudah keluar cuti dari penjara. Dia diantar Tae Yong menemui seseorang di pinggir jalan. Orang itu menyerahkan sesuatu, yang sudah dibungkus kertas pada Jae Beom. Jae Beom tang menanggapi saat pria itu bertanya kenapa Jae Beom membutuhkan alat itu.
Jae Beom menutupi alat itu dari Tae Yong. Tae Yong bertanya siapa orang itu, tapi Jae Beom tak menjawab. Dia lalu mengambil ponsel miliknya dan menyuruh Tae Yong pergi duluan ke rumah ibu. Dia mau bertemu Dong Min dan naik taksi ke rumah ibu. Jae Beom juga bertanya dimana Jae Yeol saat ini.
Jae Beom sedang berada di stasiun SBC, mempersiapkan siarannya bersama seorang staf.
***
Hae Soo mulai mewawancara In Young yang sudah menutup mata (metode ini jadi seperti dihipnotis). Hae Soo bertanya pada In Young apakah dia ingat di hari bayinya mengalami kecelakaan. In Young memaki seseorang. Suaminya. Suami In Young yang menunggu di luar.
Saat In Young pergi ke pasar, bayinya menangis kesakitan terkena air mendidih, tapi suaminya malah tidur pulas di kamar sebelah. Dia mabuk. Dia tidak tahu bayi mereka sedang sekarat. Dia terus saja tidur. Hae Soo bilang In Young pasti sangat kesal.
“Aku ingin membunuhnya. Kenapa dia minum banyak sekali? Bagaimana mungkin dia tidak tahu bayi kami sedang sekarat? Aku ingin mati! Apaan aku ini? Sebagai seorang ibu..aku bahkan tidak tahu bayiku sedang sekarat. Kenapa aku harus pergi ke pasar? Ibu macam apa aku ini? Ibu macam apa aku ini?” In Young menangis.
Hae Soo menggenggam tangan In Young, “Bayimu sudah di tempat yang lebih baik. Percayalah padaku.”
***
Dong Min membuka kunci gembok lemari yang berisi Amytal di dalamnya. Tak diperlihatkan Dong Min mengambil dan mempersiapkan Amytal, tapi Dong Min kembali ke ruang tunggu dengan infus dan suntikan di tangan.
Dong Min menaruh suntikan Amytal di meja disamping Jae Beom. Jae Beom serta merta akan mengambilnya. Dong Min menegur dan menahannya. Jae Beom kemudian bilang kalau dia haus. Dong Min akan mengambil minuman untuk Jae Beom. Saat berdiri Jae Beom menghalangi Dong Min dengan kakinya, hingga Dong Min terjatuh.
Jae Beom mengambil suntikan di meja. Dia bergumam, jadi itu yang namanya Amytal. Dong Min kaget dan segera mengambil suntikan itu dari tangan Jae Beom dengan marah, lalu memasukkannya ke dalam saku jas. Jae Beom bilang kalau dia bercanda saja. Jae Beom kemudian bilang minta dibawakan Americano, bukan air putih.
Dong Min tertawa, memangnya Jae Beom tahu rasanya. Jae Beom tahu itu kopi, dia ingin minum itu sebelum disuntik. Dong Min mengiyakan dan dia segera turun untuk membelinya di café.
Jae Beom keluar dari klinik Dong Min sambil memegang sesuatu di dalam saku kemejanya. Bersamaan dengan Dong Min yang keluar dari café. Jae Beom berlari. Dong Min berteriak hendak pergi kemana Jae Beom. Sesaat kemudian Dong Min menyadari sesuatu dan segera ke kliniknya.
Jae Beom berjalan sambil menggumamkan ‘stasiun tv SBC’. Jae Beom menuju ke tempat Jae Yeol bekerja saat ini.
***
In Young yang menangis menyentuh wajah suaminya yang juga menangis. Hae Soo dan yang lain sedang berbincang mengenai mereka. In Young sekarang sepenuhnya sudah ingat tentang kematian bayinya. Pasti akan sulit baginya, sementara ini. Young Jin bilang mereka berdua masih punya cinta dan juga punya mereka sebagai dokternya.
Seorang intern bertanya apa yang Hae Soo katakan pada suaminya.
“Aku bilang padanya istrinya menyesal dia pergi ke pasar. Dan dia mencintainya.”
Walau istrinya bilang dia menyalahkan suaminya, tapi menurut Young Jin kebenaran yang tidak perlu tidak usah diberitahukan.
Seorang intern lagi bertanya-tanya, “Apa mereka akan bisa bertahan setelah tragedi ini?”
Hae Soo menjawab, “Tentu saja. Cinta akan memberi mereka kekuatan untuk menghadapi ketidakbahagiaan ini.”
Hae Soo teringat perkataan Jae Yeol bahwa cinta juga memberikan rasa sakit, kebencian, kesedihan, putus asa, dan juga ketidakbahagiaan. Tapi, cinta juga akan berikan kekuatan untuk menghadapi semua cobaan itu. Harus ada itu semua, agar bisa disebut cinta.
Hae Soo tersenyum mengingat itu dan mengajak semuanya bubar. Seorang intern menyadari perkataan Hae Soo, dia akan mengungkapkan perasaannya pada Perawat Kim hari ini. Dia kemudian berlari diikuti yang lain.
Seakan diingatkan dan diyakinkan, Hae Soo pun mengambil ponselnya dan menghubungi Jae Yeol. Dua kali dering, Young Jin muncul dibelakang mengagetkan. Otomatis Hae Soo langsung mematikan telponnya.
Young Jin mengajak Hae Soo makan malam bersama. Hae Soo menolak, dia ada janji lain. Hae Soo segera pergi.
Young Jin memencet tombol panggilan cepat nomor 3, Jo Dong Min. Tapi Young Jin menyimpan kembali ponselnya tanpa menelpon Dong Min.
***
Jae Yeol menutup siarannya. Dia melihat di ponselnya ada panggilan tak terjawab dari Hae Soo. Tapi Jae Yeol tidak tahu berdering dua kali atau tiga kali. Jae Yeol ingin menghubungi balik, tapi tak jadi dan menyimpan kembali ponselnya.
Tak lama ponselnya kembali berdering. Jae Yeol harap-harap cemas. Dan…yup! Telpon berdering tiga kali lalu terputus. Jae Yeol mengambil ponselnya dengan masih tak percaya. Kemudian ada pesan masuk dari Hae Soo.
“Kau dengar ponselmu berdering 3 kali? Sebentar lagi, aku mau naik bus untuk pulang.”
Jae Yeol mendekap ponselnya, dan merapatkan mulut. Menahan diri untuk tidak berteriak. Dia tersenyum.
Setelah pamitan pada para staf, Jae Yeol berlari keluar gedung. Melihat antrian panjang mobil yang hendak keluar, Jae Yeol segera berlari menuju taksi yang kebetulan ada di depan.
Saat Jae Yeol masuk taksi. Jae Beom sampai dengan taksinya. Jae Beom lalu mengikuti taksi Jae Yeol.
Di dalam bis, Hae Soo memegang pipinya yang kemerahan karena malu. Dia bahkan membuka jendela dan tersenyum sendiri. Hae Soo kemudian turun di halte bus dekat rumah. Dia duduk menunggu Jae Yeol.
Jae Yeol tiba di sebrang jalan. Dia turun dari taksi dan menatap Hae Soo yang sedang menunggunya. Dengan sumringah Jae Yeol melambaikan tangan pada Hae Soo, tapi Hae Soo tak melihatnya.
Tiba-tiba dari belakang muncul Jae Beom dengan sebuah kayu. Dia memukul Jae Yeol yang sedang melambai pada Hae Soo. Jae Yeol terjatuh berlutut. Jae Beom memegangi kepala Jae Yeol. Dia lalu mengeluarkan suntikan dan menancapkannya di leher Jae Yeol.
Jae Yeol meringis. Dia melihat ke arah Hae Soo seolah minta pertolongan. Hae Soo masih belu menyadari Jae Yeol ada di sebrangnya.
Begitu pandangan Hae Soo mengarah ke Jae Yeol, sebuah mobil melintas menghalangi pandangannya.
***
Bersambung ke episode 7~
***
Akh..Hae Soo kira-kira bakal liat Jae Yeol gak ya? Soalnya tak ada preview di episode ini. Jadi tidak bisa menebak apa yang kira-kira terjadi di episode selanjutnya.
Baru sadar, ternyata Jae Beom tak sebodoh yang selama ini aku pikir. Dia cerdas juga ternyata. Setelah mengetahui tentang Amytal itu, dia mulai memikirkan sebuah cara untuk memberikan Amytal pada Jae Yeol. Dimulai dari dia bersikap baik di penjara agar bisa memperoleh cuti. Lalu meminta bantuan temannya untuk menyediakan suntikan. Dan meminta Dong Min memberikannya Amytal dengan alasan agar Dong Min percaya kalau bukan dia yang membunuh ayahnya.
Tapi, masih ragu yang disuntikkan itu benar-benar Amytal atau bukan. Bagaimana Jae Beom mendapatkan Amytal itu? Menukarnya saat Dong Min terjatuh dengan suntikan yang dia bawa. Atau dia mengambil dari lemari obat yang terkunci?
wawww, makasihhh banyaakkk, ikut degdegan sendiri bacanya, semangat ya kakakk!! :)
ReplyDeleteSetiap minggu nya makin penasaran
ReplyDeleteaduhhh.... penasaran berat!!, jadi ga sabar nunggu hr kamis, (meski cuma bisa liat gambar tanpa sub, ga pa2). tQ mb mumu ;)
ReplyDeletePihak produksiny pintr sist... bkn qt penasarn bngt dgn g ngash priview ep 7ny... Hmm... Kira" itu amytl ato bkn y yg dsuntkn ke jae yeol?? G sabr d pngn cept" hr rabu... Hehehe... Gomawo sist... ^^
ReplyDeleteella
Haduuhhhhh penasaran n kesel polll.
ReplyDeleteGak tau ama siapa si hee soo yg gak lihat jae yol apa ama si jae boem kok gak insyaf2.
Btw makasih mbak2 .... mb mumu n mb fanny. Duet yg t.o.p buangettt
Ea kak g ada priviwenya 0
ReplyDeleteah aq jd pnasaran.ketul0ng gk it jae youl kshan dr kcl dsiksa bru sukses ada aja halanganya.
kesel banget sama Jae Beom ..
ReplyDeletePreview nya udah adaaaa episode 7 daebakkk
ReplyDeleteahhhhh semoga hae soo melihat jae yol..
ReplyDeleteIya preview eps 7 uda keluar :) , kyknya hae soo nnti liat jae yol pas disuntik itu , jdi gk sbar nunggu eps 7 ny, hae soo n jae yol mulai sma2 nunjukin rasa suka ^^
ReplyDeleted mana previewnya?
ReplyDeleteliat d mana , amu dong :)
ReplyDeleted mana alamatnya minta dong, aku nyari gak ada
ReplyDeleteDi eps 6 ini aku suka bgt pas liat Jae Yul lg gendong keponakan ny Hae So, Jo In Sung udh pantes jd ayah.hehe..trz koplak bgt pas So Kwang pke bju n rambut ny ngikutin gaya ny Jae Yul.
ReplyDeleteJangan2 ne drama twice ending kali ya mbak mumu , kyak film sutter island . . . .bahwa semuanya adalah pasien di rumah sakit jiwa . . . Ha ha ha . .
ReplyDeleteback song pas jae yul mau dateng ke hae soo di akhir ep 6 , judulnya apa ya? tolong di jawab kalo ada yang tahu...
ReplyDeleteitu salah satu OST, tapi sayangnya, belum keluar.... banyak yang nunggu lagu itu. :'(
Deleteada yang tau lagu barat yang diawal ep 6 sama waktu party ditaman judulnya apa ya??? mati penasaran cari" judulnya digoogle gak ketemu :') hehehe, mohon bantuannya yang tau..
ReplyDeletegamshahamnida^^
Cross My Mine by Twin Folks
DeleteAduh makin seru aja ini drama apalagi waktu jae yeol makin terbuka soal traumanya
ReplyDeleteSuka sama hae soo yang malu2 tapi mau haha
Jae boem ga percaya sama dong min jadi dia ngelakuin itu sendiri, kalo ga salah dia itu ada di nice guy dan jadi orang jahat tapi dia meranin karakternya dengan baik
Mba fany makasih sinopsis dan analisanya :) semangat
Drama sekeren n seindah ini kenapa ratingnya jeblok y?padahal tema dramanya kece badai..
ReplyDeletesetahuku, IOTL rating tinggi nya di streaming internet..
DeleteMba mumu rating distreaming internet sama agb itu beda ya?
Deletemin judul lagu yg bahasa inggris dong. semuanya bisa tolong disebutkan? suka banget sama semua lagu2 bahasa inggris yg ada dalam drama ini. makasih
ReplyDeletemin mw ost yg bahasa inggrisnya lagi,judulnya apa j y selain yg cross my mind
ReplyDeleteost IOTL : http://www.dramafever.com/news/12-fabulous-songs-from-the-its-okay-thats-love-original-soundtrack/
ReplyDelete