Endless Love Episode 11 dan 12
by Irfa – My Short Obsession
~Episode 12~
In Ae bicara dengan Nyonya Min tanpa rasa takut. Dia bahkan terang-terangan menantang Nyonya Min dengan berkata bahwa dia tak akan menyerah pada Tae Kyung. Bahwa akan menyenangkan jika dia menjadi pengantin dalam silsilah Perdana Menteri. In Ae juga bilang kalau dia tak takut pada kupu-kupu besi. Dia tak takut mati untuk Tae Kyung.
Kwang Chul menemui perusahaan konstruksi (yang sebenarnya isinya preman) untuk menyelesaikan masalah sengketa bangunan sebuah hotel. Kwang Chul datang untuk mempertahankan bangunan yang baru selesai itu, tapi perusahaan konstruksi ini ingin membongkar bangunan itu untuk pembangunan showroom mobil Grup Taekwang.
Kesepakatan tidak terjadi karena perusahaan konstruksi itu tak mau mengalah. Pimpinan mereka menyuruh anak buahnya untuk membakar bangunan itu.
Kepala Staf di bawa Kwang Hoon ke Seobinggo untuk menemui Jendral Chun. Jendral Chun mengingatkan Kepala Staf tentang Kepala Staf yang mengirimkan laporan saat Perang Vietnam bahwa lulusan akademi militer terlalu pengecut untuk melawan. Sehingga membuat lulusan akademi militer dikirim ke garis depan dan mencapai kemenangan melalui banyak pengorbanan.
Alasan Jendral Chun memberikan medali penghargaan pada Kepala Staf adalah karena Kepala Staf yang memberikan perintah agar mereka bertempur di garis depan, bukan karena Jendral Chun orang yang hebat.
“Apakah Anda pernah berpikir tentang hal itu? Medali kehormatan yang Anda terima adalah pertukaran untuk darah petugas kami?”
Dan alasan sebenarnya Jendral Chun memanggil Kepala Staf adalah karena Kepala Staf memata-matai Kwang Hoon saat dia bertemu dengan Kingmaker. Jendral Chun marah karena Kepala Staf sudah melewati batas, padahal dia melakukan itu karena perintah dari Presiden.
Kepala Staf berlutut menjelaskan kalau itu hanya kesalahpahaman. Tapi Jendral Chun yakin kalau Kepal Staf tidak sendirian dalam merencanakan penipuan besar terhadapnya dan Presiden. Jendral Chun meminta Kepala Staf untuk menyelesaikan semuanya dengan damai. Dimulai dengan menemui pendeta anti-pemerintah yang ingin menemui Kepala Staf.
Park Young Tae menyaksikan semua itu dan menyaksikan Kepala Staf yang bertemu pendeta itu setelah Jendral Chun pergi dari layar monitor CCTV di ruangannya, tertawa. Dia kemudian menerima telpon dari Nyonya Min yang menanyakan kebenaran bahwa Kepala Staf dibawa ke Kantor Keamanan Nasional, yang dia tahu dari istrinya. Tapi Park Young Tae berbohong dengan bilang kalau dia tak tahu apapun soal itu.
Nyonya Min bilang dia merasa Kepala Staf sedang bermain game perang dengan master taktik Jendral Chun. Park Young Tae bilang bukankah kupu-kupu besi yang menggunakan Kepala Staf untuk menyerang Jendral Chun secara langsung.
Jendral Chun bilang manusia tidak dapat mengendalikan aliran waktu dengan kehendak, tapi ada orang-orang yang ingin menulis sejarah dengan tangan mereka sendiri. Jendral Chun tak bisa membiarkan hal itu.
Kwang Hoon bertanya apakah orang-orang itu orang yang sama dengan yang menyiksanya. Jendral Chun bilang itu hanya pertunjukan. Jendral Chun lalu menyuruh Kwang Hoon untuk membatalkan penghargaan warga negara yang seharusnya dia terima tanggal 16 Mei, dan katakan bahwa dia menolaknya. Jendral Chun merasa itu konyol, keegoisan yang dimulai dari hati.
Jendral Chun juga menyuruh Kwang Hoon untuk segera belajar ke luar negeri setelah selesai bertugas untuk belajar membuat sejarah, dan memulai eranya sendiri.
Pimpinan perusahaan konstruksi, Kang Han So menyuruh anak buahnya segera menghancurkan bangunan hotel (yang diperebutkan dengan Kwang Chul) jika memang sudah di persiapkan. Namun tak berapa lama kemudian, anak buah itu kembali bersama anak buah yang lain dengan wajah babak belur. Ternyata mereka dipukuli oleh kelompok Kwang Chul yang sudah menunggu di hotel, sebelum mereka mulai penghancuran.
Kang Han So datang sendiri ke lokasi dan melihat anak-anak buahnya yang terkapar karena dipukuli Kwang Chul dan geng. Kwang Chul menyambut Kang Han So dengan sebuah ancaman. Jika pimpinan itu tak mau menghentikan perang penghancuran, maka Kwang Chul akan menyerang tempat Kang Han So.
Kwang Chul bahkan menyerahkan dokumen tanda menyerah untuk di stempel Kang Han So. Akhirnya setelah mendapat saran dari salah satu anak buahnya, Kang Han So menstempel dokumen itu, walau dia tak mengakui kekalahannya.
Kwang Chul dan geng merayakan kemenangan mereka.
***
Film yang dibintangi In Ae, Korean Tess, sukses besar. Menjadi film yang berpenghasilan terbesar sepanjang sejarah saat premier, 7 juta dolar. In Ae diwawancara dan ditanya bagaimana perasaannya untuk hal itu.
In Ae bilang dia berterima kasih pada Sutradara In dan para staf yang sudah bekerja keras. Saat ditanya film apa lagi yang akan dibintangi In Ae, In Ae bilang tidak ada film lain, dia akan berkonsentrasi pada kuliahnya.
***
Di korea, masih saja terjadi kerusuhan dari para mahasiswa yang menuntut pemerintah untuk mengembalikan hak sipil mereka dan menghentikan ke-diktatoran pemerintah.
In Ae yang sudah menjadi mahasiswa mengawal Profesor Yoo Ki Hoon untuk masuk ke kelas. Itu adalah kuliah terakhirnya. Profesor merasa tak bisa memberi kuliah tentang hukum lagi, di saat kekerasan fisik dari orang yang punya kekuasaan bahkan sudah masuk ke universitas.
Mereka kemudian membicarakan Presiden Mahasiswa yang disiksa oleh aparat karena memimpin demonstrasi, sudah dua hari tak sadarkan diri. Kemudian masuk aparat bermasker dan melemparkan gas air mata. Mereka memukuli dan menangkap para mahasiswa yang ada dalam ruangan itu.
Sementara itu, Kwang Chul bersama Chairman Son meresmikan pembukaan hotel yang sekarang bernama Seorabol Hotel. Kwang Chul diperkenalkan sebagai General Manager hotel itu.
Jendral Chun menemui Chairman Son untuk mengucapkan selamat. Tapi selain itu, ada alasan lain. Jendral Chun memberitahu bahwa Kepala Staf Huh telah menghilang. Menurut Jendral Chun itu seperti dia akan menjadi Big Bear kedua.
Karena Chairman Son dekat dengan Kepala Staf sejak tinggal di Tokyo, Jendral Chun bertanya apakah Kepala Staf menghubungi Chairman Son? Tidak, tapi setelah meninggalkan Blue House, Kepala Staf mencoba menghubunginya beberapa kali.
Rupanya Kepala Staf bicara melalui media Jepang akan kelahiran Republik kelima, dan dia akan mengupdate-nya terus menerus di media Jepang. Jendral Chun merasa kalau itu adalah sebuah ancaman. Untuk saat ini dia sudah berhasil menghalangi media Korea untuk menerbitkan artikel itu.
Chairman Son bilang selalu ada figur mirip yang muncul dalam sejarah. Karena itulah Jendral Chun meminta Chairman Son untuk menghalanginya. Chairman Son bilang dia mengerti apa yang Jendral Chun maksud.
Kwang Hoon yang datang bersama Jendral Chun bicara dengan Kwang Chul. Dia bilang kalau Kwang Chul adalah bawahan seekor serangga yang mendukung pemain kekuasaan. Kwang Hoon meminta Kwang Chul untuk tidak melangkah tanpa melihat. Karena jika kekuasaan Chairman Son menghilang, Kwang Chul akan dihancurkan seperti seekor lalat.
Kwang Chul membalik pernyataan Kwang Hoon, apakah menjadi bawahan Jendral Chun bisa dikatakan aman. Kwang Chul bilang dia juga mengkhawatirkan Kwang Hoon. Kwang Chul bilang dari yang dia lihat, kehormatan kekuatan politik dan kekuatan gangster pada dasarnya adalah sama.
Mulai dari pelanggaran undang-undang, penyiksaan, hingga pembunuhan. Yang membedakan adalah siapa pertama kali bergerak. Menurut Kwang Chul Jendral Chun datang menemui Chairman Son, itu adalah langkah awal agar dia bisa bertahan. Kwang Chul bilang dia tahu apa yang Kwang Hoon khawatirkan, yaitu dia yang akan menjadi sebuah halangan di saat impian Kwang Hoon adalah menjadi seorang politikus yang dihormati.
Kwang Chul kemudian bertanya, kapan Kwang Hoon akan mengkhianati In Ae. Karena Kwang Hoon tidak bisa putus dengan In Ae. Kwang Hoon marah, kenapa Kwang Chul peduli dengan hubungan mereka. Kwang Hoon menyuruh Kwang Chul mengkhawatirkan dirinya sendiri saja, karena langit yang Kwang Chul percayai bisa runtuh seketika.
Kwang Hoon bilang Chairman Son tak akan bertahan lama. Kwang Chul membalik pernyataan Kwang Hoon, jika Chairman Son tak akan bertahan lama, untuk apa Jendral Chun datang menemuinya?
Kwang Chul lalu memberitahu kalau hari ini adalah ulang tahun In Ae, yang mungkin Kwang Hoon bahkan tidak ingat. Kwang Hoon menyuruh Kwang Chul untuk mendengarkannya saja kalau Chairman Son tak akan bertahan lama. Kwang Chul membalas, dia menyuruh Kwang Hoon memastikan Jendral Chun akan bertahan lama.
Beberapa mahasiswa bersama Profesor Yoo dan In Ae, ditahan di kepolisian. Profesor Yoo bilang pemerintah mungkin akan menuduhnya menghasut pemberontakan.
Jika In Ae bebas sebelum dirinya, dia meminta In Ae untuk menemui istrinya dan menjelaskan semuanya. Istrinya akan percaya pada In Ae. In Ae meminta maaf karena seharusnya dia tidak menyelenggarakan kuliah terakhir Profesor Yoo.
Kemudian Profesor Yoo dan In Ae dibawa paksa oleh beberapa polisi. Mereka disiksa di ruangan terpisah. Profesor Yoo disiksa dengan tuduhan menghasut pemberontakan. Sementara In Ae disiksa karena dia menyelenggarakan kuliah itu dan mengumpulkan para mahasiswa. Walaupun In Ae perempuan, dia tetap disiksa dengan keji.
Park Young Tae melihat penyiksaan In Ae dari kantornya. Dan sepertinya dia menelpon ke ruangan penyiksaan itu dan meminta In Ae dilepaskan. Karena petugas yang menyiksa In Ae kemudian menyuruh In Ae pergi, tapi dengan syarat In Ae harus berusaha keras agar jangan pernah mereka bertemu lagi di ruangan itu.
In Ae dilepaskan di jalanan. Dia dilemparkan dari atas mobil. Sementara itu di rumah, Bibi Kyung Ja, In Chul, Chil Sung dan Kwang Hoon menunggu kedatangannya bersama semua makanan yang tersaji di meja. Bibi heran kenapa In Ae belum datang dan tidak menelpon, padahal dia sudah memberitahu In Ae sebelumnya untuk pulang lebih awal karena hari ini adalah ulang tahunnya.
Dan bukannya pulang ke rumah, In Ae malah pergi ke rumah Profesor Yoo. Dan dia tak menyadari Park Young Tae sedang mengawasinya.
Sesuai janjinya, dia menemui Sharon, istri Profesor Yoo dan memberitahu kalau Profesor Yoo terluka tapi dia terus disiksa. In Ae menyuruh Sharon untuk terus menghubungi kedutaan besar Amerika (Sharon adalah orang asing).
In Ae pulang ke rumah bersama Kwang Chul. Kwang Hoon yang hendak pergi melihat mereka dan bertanya kenapa dengan wajah In Ae. Kwang Hoon bisa menebak kalau itu karena In Ae yang ikut demonstrasi. Kwang Hoo marah karena dia sudah memperingatkan In Ae untuk tidak ikut-ikutan.
In Ae diam saja. Kwang Chul menjelaskan kalau polisi membawa paksa profesor dari kelas belajar. Kwang Hoon lebih marah mendengarnya, karena dia juga sudah memperingatkan In Ae untuk tidak terlibat dengan Profesor Yoo yang memang sudah di target oleh pemerintah. In Ae membantah. Sampai akhirnya Kwang Hoon mengatakan sesuatu yang membuat In Ae terdiam.
Kwang Hoo bertanya, apa In Ae ingin mati seperti ibunya? Mendengar hal itu Kwang Chul marah. In Ae sudah berjuang agar tidak mati. Kwang Chul mengingatkan Kwang Hoon yang harus segera pergi mengejar penerbangan ke Tokyo. Kwang Hoon kembali mengingatkan In Ae untuk hanya fokus belajar dan lulus ujian menjadi pengacara.
In Ae bilang pada semuanya kalau dia sudah mengingatkan untuk tidak merayakan ulang tahunnya. Ada saat dimana dia menganggap ulang tahunnya sebagai kutukan dan dia merasa bersalah pada orang yang meninggal menggantikannya (anaknya Bibi Kyung Ja). Chil Sung memberikan hadiah, yang sebenarnya dari Kwang Chul. Yaitu sejumlah uang untuk beasiswa kuliah In Ae.
In Ae tak mau menerimanya. Tapi Kwang Chul bilang yang mereka berikan itu tak seberapa dengan hutang budi mereka dari mereka makan dan minum di rumah In Ae.
Kemudian Tae Kyung datang. Dia masuk ke restoran dan menyanyikan lagu ulang tahun sambil memegang bunga. Dia tersenyum pada In Ae.
Kwang Hoon menyusul Jendral Chun yang sudah berada di dalam pesawat. Kwang Hoon meminta maaf karena dia terlambat. Jendral Chun tak mengatakan apapun, tapi tampak jelas kalau dia marah pada Kwang Hoon.
Chil Sung kesal pada Tae Kyung yang tiba-tiba datang dan mengacaukan pesta mereka. Kwang Chul memaklumi karena Tae Kyung datang dari US. Tapi Kwang Chul yakin In Ae bukan wanita yang tersenyum pada sembarangan orang. In Ae hanya punya Kwang Hoon di hatinya.
Tae Kyung terkejut melihat wajah In Ae yang terluka. Sebelumnya dia ngambek karena In Ae tak mau mendekat padanya, walau dia sudah meyakinkan keadaan aman. In Ae bilang kalau tadi dia dibawa paksa ke Seobinggo. Tae Kyung meminta In Ae untuk menceritakan semuanya.
Perdana Menteri menyaksikan berita tentang pidato dirinya sendiri di televisi yang menyatakan bahwa dia mempunyai bukti yang tak terbantah mengenai banyaknya pengkhianat. Dan bahwa pemerintah tak akan bersikap lunak pada para siswa.
Tapi kemudian PM Kim mematikan televisi, dia tak suka melihatnya. Pada istrinya pun dia bilang apa dia harus memunculkan para pengkhianat yang sebenarnya tidak ada dan mengintimidasi mereka. Menurut PM Kim itu sama saja dengan menyuruhnya mundur dari jabatan Perdana Menteri.
Tae Kyung meminta In Ae untuk tidak khawatir. Dia akan mencoba bicara pada ayahnya mengenai Profesor Yoo, yang seharusnya dikenal oleh ayahnya. Rupanya In Ae meminta tolong pada Tae Kyung perihal Profesor Yoo yang terluka dan disiksa. Tae Kyung tersenyum, mengatakan kalau dirinya di suruh pulang cepat oleh In Ae membawa misi penting itu. Tae Kyung akan menemui In Ae lagi nanti.
Kwang Chul kembali ke hotel bersama Chil Sung. Dan disana sudah ada para preman utusan dari sebuah geng terkenal di Myungdong. Mereka bilang mereka datang untuk memberikan ucapan selamat. Tapi sebenarnya mereka datang untuk mengatakan bahwa mereka ingin menjalankan klub malam disana.
Kwang Chul meminta preman itu menyuruh bosnya untuk datang sendiri. Preman itu tak terima dan menunjukkan kapak yang dia bawa. Kwang Chul lalu mengambil papan namanya dan langsung memukul preman itu dengan papan nama (menyerang sebelum diserang).
Di Jepang. Kwang Hoon berhasil menemukan tempat persembunyian Kepala Staf Huh. Dia masuk bersama beberapa petugas lain yang memotret Kepala Staf bersama seorang wanita dan mengambil uang yang sedang dihitung Kepala Staf.
Kwang Hoon menunjukkan diri dan mengatakan bahwa Jendral Chun memberi perintah untuk membawa Kepala Staf.
Kwang Hoon membasuh wajahnya, dan terlihat bimbang. Dia mengingat perkataan Kwang Chul, bahwa politik dan premanisme tak ada bedanya.
Kepala Staf Huh tertawa frustrasi. Dia heran bagaimana Jendral Chun menemukannya, dia merasa salah menentukan tempat untuk bersembunyi. Kepala Staf juga takut dia akan diculik dan dibuang ke laut.
Kwang Hoon mengatakan bahwa Kepala Staf sudah mencuri dokumen rahasia. Tapi Kepala Staf bilang mungkin saja dokumen itu ada pada Jendral Chun.
Jendral Chun meminta maaf atas kekasarannya pada Chairman Son, disaat dia tahu kedekatan Chairman Son dengan PM lebih daripada siapapun. Jendral Chun tak punya pilihan lain karena dia harus bergerak cepat. Chairman Son mengerti.
Jendral Chun juga berterima kasih atas dukungan Chairman Son, dan meminta Chairman Son terus memberikan dukungannya. Tapi menurut Chairman Son, dibandingkan dengan PM, Jendral Chun adalah figur yang paling didukung dalam militer. Dan semua orang sedang menunggu, kapan Jendral Chun akan keluar dari militer.
Malangnya Tae Kyung, kedatangannya menemui In Ae diketahui Nyonya Min. Nyonya Min memberitahukan hal itu pada Park Kyung Tae. Nyonya Min juga memberitahu bahwa Tae Kyung memohon pada PM agar Profesor Yoo dibebaskan. Park Young Tae meminta Nyonya Min menyerahkan hal itu padanya, dia yang akan mengurusnya.
Park Young Tae kemudian menanyakan Se Kyung. Nyonya Min bilang Se Kyung sedang belajar dengan baik di Paris. Park Young Tae tersenyum senang mendengarnya. (Tuh..kan.. jangan-jangan Se Kyung anaknya ya..)
Tae Kyung masih memohon di ruangan ayahnya. Tae Kyung penasaran, apakah Presiden membenci Profesor Yoo karena menolak posisi konselor? PM Kim bilang Profesor Yoo seharusnya sudah meninggalkan negara beberapa waktu yang lalu, tapi dia malah menyalakan api pada pemberontakan pelajar. PM Kim tak bisa mengatakan apapun tentang itu, karena bukan tanggung jawabnya.
Nyonya Min masuk dan menghentikan Tae Kyung memohon pada ayahnya lagi. Tae Kyung kemudian pergi. Nyonya Min lalu bertanya pada PM Kim apakah dia tahu Jendral Chun pergi ke Jepang? Apakah PM Kim menyerah dalam permainan kekuatan? PM Kim bilang ini bukan saatnya menyebabkan masalah untuk masalah kecil.
Chil Sung babak belur dihajar oleh preman-preman dari geng yang menguasai Myungdong, yang sebelumnya meminta untuk menjalankan klub malam di hotel. Pimpinan geng itu menghubungi Kwang Chul. Kejadian Chil Sung adalah peringatan darinya karena sudah berani menyuruh pimpinan itu datang hanya untuk masalah klub malam kecil. Pimpinan itu bilang kalau dia punya hubungan keluarga dengan Blue House.
Sharon menghubungi In Ae. Dia bilang dia tak bisa menghubungi kedutaan US sepanjang malam, dia ingin tahu apa ada hal serius yang terjadi. Sharon yakin kedutaan menyembunyikan sesuatu.
Sharon meminta In Ae ikut dengannya sebagai perwakilan pelajar ke kedutaan, selain itu In Ae juga saksi sebenarnya saat itu. In Ae setuju walau Sharon bilang hal itu mungkin berbahaya. Mereka janji bertemu di depan kantor kedutaan US.
In Ae berdiri menunggu di depan kedutaan. Namun yang datang bukan Sharon, tapi beberapa pria berjas yang membius In Ae dan membawanya dalam sebuah mobil. In Ae diculik! Lalu dimana Sharon?
Dia di rumah sakit bersama suaminya. Sharon bilang dia janjian bertemu dengan In Ae di depan kedutaan US untuk bicara dengan Dubes, tapi dia dibawa duluan oleh beberapa orang pria ke rumah sakit. Sharon punya firasat buruk tentang hal itu. Profesor Yoo juga yakin kalau In Ae dalam bahaya.
In Ae dibawa ke Seobinggo dan dihajar habis-habisan. Dan dalang dibalik semua ini, tentu saja Park Young Tae yang minum teh dengan santainya sambil menyaksikan In Ae yang dihajar.
Kwang Hoon bersama Jendral Chun baru saja menemui Presiden untuk melaporkan masalah penangkapan Kepala Staf yang berkhianat. Jendral Bun meminta Kwang Hoon untuk pergi ke Amerika setelah dia selesai wajib militer, seperti yang dikatakan Presiden. Karena mereka butuh base camp disana, dan Kwang Hoon yang akan memegang jabatan itu.
Dan saat di halaman rumah, Jendral Chun menyuruh Kwang Hoon untuk membawa serta Hye Jin. Menurut Jendral Chun sekarang adalah waktu yang tepat untuk mereka menikah. Karena Hye Jin sudah lama tinggal di Amerika, dia pasti akan sangat membantu Kwang Hoon.
Kwang Hoon terdiam.
Jendral Chun memberitahu keluarganya kalau Kwang Hoon harus segera ke Amerika. Hye Jin bilang itu kabar bagus, tapi kenapa wajah Kwang Hoon tadi terlihat sangat muram. Jendral Chun bilang dia ingin mengadakan acara pertunangan Hye Jin dan Kwang Hoon sebelum ke Amerika. Hye Jin senang mendengarnya dan berterima kasih.
Sementara itu di kamarnya, Kwang Hoon termenung. Bimbang. Dia bahkan mengacuhkan Hye Jin yang mengetuk pintu kamar meminta ijin untuk masuk.
Esok hari, Hye Jin ribut memberitahu Jendral Chun bahwa Kwang Hoon pergi meninggalkan rumah. Hye Jin menangis. Jendral Chun membentak, mereka tak bisa melakukan apapun jika Kwang Hoon memutuskan untuk pergi. Mereka bisa menghentikan seseorang datang, tapi mereka tak bisa menghentikan seseorang pergi.
Hye Jin lemas dan berlutut. Dia meminta maaf pada ayahnya, karena kali ini adalah kesalahannya lagi. Hye Jin meminta maaf pada ayahnya yang begitu gembira seperti putranya kembali hidup, tapi sekarang ayahnya kehilangan lagi karena dirinya. Hye Jin menangis. Jendral Chun terdiam, tapi tampak sekali dia kecewa.
Kwang Hoon merenung di gereja, dan memutuskan sesuatu.
***
Bersambung ke episode 13~
***
Keputusan apa yang dibuat Kwang Hoon?? Apakah dia memilih impiannya (yang bisa terwujud dengan menikahi Hye Jin), atau In Ae??
Mian ya reader, telat banget nulis sinopsis ini. Untuk Irfa, maaf banget ya… dan terima kasih atas pengertiannya. Semoga ke depannya tak terlalu lama lagi..
Aku agak bingung sama jalan cerita ini. Sebenernya Jenderal Chun itu tujuannya baik atau enggak sih mbak mumu? Drama penuh intrik gini bikin pusingg, apalagi subnya gak ada yg indo. :/
ReplyDeleteengga bisa dibilang baik atau engga... soalnya dia itu juga sebenarnya lagi berjalan menggapai kekuasaan. dia juga ingin jadi presiden, sama dengan perdana mentri. Dia sekarang lagi ngedeketin Presiden..
Deleteahhhh Hwang jung eum, aktingnya keren banget, walaupun ceritanya politik n berbelit belit, tapi tetep suka deh ma nih drama.
ReplyDeletelanjut min
nggak sabar nunggu episode selanjutnya
ReplyDelete