Plus Nine Boys Episode 4
= Kang Dong Goo (9) =
“Setetes dua tetes air mata mungkin terjatuh..”
= Kang Min Goo (19) =
“..tetapi kau datang untuk tersenyum lagi..”
= Goo Kwang Soo (39) =
“Jika kau melihat ke belakang.. itu menghancurkan hatimu.”
= Kang Jin Goo (29) =
“Kau mulai membangun harapan lagi..melalui cinta.”
***
“Saat kau bisa mendengar hatimu berdebar..itu artinya cinta..mendekatimu.”
***
Track 4
When Love Approaches
***
Dong Goo berlatih ekspresi terkejut dengan ibu. Ibu mengucapkan dialog yang mengatakan kalau Dong Goo bukan anaknya, lalu Dong Goo yang terkejut melongo dan mengeluarkan minuman yang ada dimulutnya. Ibu memuji Dong Goo sudah berlatih dengan baik. Sedangkan Min Goo yang tak jauh dari mereka, mencibir.
Di televisi ada berita sebuah meteor yang jatuh ke pekarangan rumah bernilai jutaan dolar. Ibu mengeluh, orang lain punya jutaan dolar jatuh di halaman mereka, tapi apa yang terjadi dengan keluarga mereka. Ibu kemudian menyuruh Min Goo yang sedang senyum sendiri membaca agenda milik gadis misterius itu untuk pergi belajar untuk ujian.
Min Goo bilang bukan ujian tapi medali yang bisa membantunya masuk kuliah. Ibu pun menyuruh Min Goo latihan kalau begitu. Min Goo dengan kesal berkata kalau latihannya hari ini hampir membuatnya muntah karena sangat keras. Ibu lalu mengomentari Kwang Soo yang seperti petapa, terus berada didalam kamar. Ibu juga penasaran apakah pernikahan ada dipikiran Kwang Soo.
Kwang Soo masih menggalau di kamarnya sambil melihat-lihat foto kebersamaannya dengan Da In. Juga mengingat pertemuan tak sengajanya dengan Min Young tadi.
“Ada kejadian kebetulan yang tidak kau syukuri. Aku benar-benar..tak punya keberanian bahkan untuk menyapanya.”
***
Se Young dan Jae Bum dihukum untuk pergi membeli soju berdua dan bergandengan tangan. Mereka tampak kikuk, dan Boo Sun yang menyadari itu pun merasa heran ada apa dengan mereka. Kemudian perlahan Jae Bum mendekati Se Young yang sudah berdiri dan memegang tangannya.
Semua berteriak kecuali Jin Goo, tentu saja. Boo Sun menyebut Jae Bum benar-benar pria sejati. Manajer Kim juga memuji mereka terlihat serasi. Mereka kemudian berbalik pergi tanpa mengatakan apapun lagi, diiringi tatapan tak suka Jin Goo, tapi tak ada menyadarinya.
Jin Goo yang tak suka, berdiri hendak menyusul, tapi Manajer menyalahartikan. Dia menganggap Jin Goo hendak pergi membuat ramen. Di menyuruh Jin Goo membuat ramen tanpa telur, karena ramen enak dimakan bersama soju. Boo Sun juga menyuruh Jin Goo untuk mengambilkan kimchi di dalam kulkas.
Jin Goo tak bisa menolak. Dia ke dapur dengan hati yang tak enak.
Jae Bum masih memegang tangan Se Young saat mereka berjalan di luar. Tak lama Se Young menarik tangannya. Jae Bum kemudian bilang ada sesuatu yang ingin dia katakan pada Jae Bum. Se Young menyela dan meminta ijin untuk dia duluan. Mereka berhenti berjalan dan berdiri berhadapan saling menatap.
Sementara itu, Jin Goo masih di dapur, memasak ramen, sambil galau. Memikirkan apa yang terjadi dengan Se Young dan Jae Bum. (Jangan bosan baca kata ‘galau’ ya, soalnya gak tahu pakai kata apalagi untuk melukiskannya, he..)
Jin Goo selesai membuat ramen dan memberikan pada teman-temannya. Kemudian Jae Bum dan Se Young tiba, masih sambil bergandengan tangan. Jin Goo menatap tangan mereka dengan sedih. Melihat mereka masih saling bergandengan tangan, membuat yang lain meledek telah terjadi sesuatu diantara mereka.
Jin Goo yang merasa panas mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh semuanya kembali menikmati ramen.
“Kalian berdua tampak begitu manis Mengapa kalian tidak benar-benar pergi berkencan?”
Celetukan Go Eun itu membuat semuanya, kecuali Jin Goo tentunya, berteriak menyuruh Se Young dan Jae Bum pacaran. Se Young menyuruh mereka berpikir apapun yang mereka inginkan.
Lalu Go Eun memergoki Jae Bum, yang notabene tak punya ekspresi, sedang tersenyum. Itu membuat Go Eun berpikir Jae Bum memang menyukai Se Young. Se Young memukul Go Eun, menyuruhnya berhenti. Jae Bum juga kemudian mengalihkan pembicaraan dengan membuka minuman yang tadi dia beli.
“Mereka berdua sangat berharga untukku. Aku harus mengakuinya sebelum benar-benar terlambat.”
***
Secara kebetulan Kwang Soo masuk ke dalam lift yang sama dengan Da In dan putrinya. Kwang Soo awalnya ragu untuk masuk, tapi akhirnya dia masuk juga. Dan saat Kwang Soo akan menyapa setelah mengumpulkan keberaniannya, Da In sengaja menghindar dengan berbicara pada putrinya. Da In bersikap seolah tak mengenal Kwang Soo, membuat Kwang Soo pun terdiam tak melanjutkan.
Sesampainya di bawah, Da In berjalan keluar dari lift dengan riang bersama putrinya. Kwang Soo menatap mereka dari belakang, membawanya pada kenangan masa lalu.
Da In dengan manja meminta Kwang Soo menyentuh dahinya karena dia pikir dia sedang demam. Kwang Soo memuji Da In yang terlihat cantik bahkan saat dia sakit. Mereka tertawa bersama lalu berjalan untuk makan siang bersama.
Kwang Soo teringat pada kenangan bahagia mereka saat itu.
“Akankah aku bisa tersenyum mengingatnya sebagai kenangan masa lalu?”
***
Min Goo menunjukkan foto yang ada di agenda milik gadis itu, yang ternyata bernama Han Soo Ah pada Chang Hee dan Ki Chan untuk meyakinkan mereka kalau gadis itu memang cantik. Ki Chan heran kenapa Min Goo tidak mengembalikan agenda itu. Min Goo bilang Soo Ah menghilang, dia tidak pernah melihatnya lagi sejak saat itu.
Ki Chan bilang pasti ada sesuatu di agenda itu, nomor ponsel atau alamat rumah. Tapi tidak ada. Karena Min Goo bilang kalau Soo Ah adalah takdir-nya, Ki Chan yakin kalau mereka akan segera bertemu lagi. Ki Chan menyuruh Min Goo menunggu di halte bis. Tapi terlalu banyak bis, menurut Min Goo itu tidak mungkin.
Soo Ah menuliskan tentang tempat les, tapi tak ada namanya. Ki Chan membolak-balik agenda itu dengan kasar, mencari nama sekolah atau apapun itu. Min Goo merebut agenda itu kembali dan merapikan halaman yang dibuka kasar oleh Ki Chan.
Chang Hee melihat ada tulisan Blue Paprika di agenda Soo Ah. Ki Chan merasa pernah mendengar nama itu. Dia pun teringat, itu adalah nama café di lingkungan rumahnya, dimana para gadis banyak yang pergi kesana. Woo Bin sangat senang mendengarnya. Dia yakin, Kang Min Goo tidak akan lagi kesepian.
***
Hari kedua simulasi paket wisata. Kali ini adalah ‘kencan telepati’. Jin Goo memberi penjelasan, karena ini adalah ide-nya. Para gadis pergi ke lokasi manapun yang mereka inginkan, begitupun dengan para pria. Lima lokasi itu adalah pasar, arena balap, gua, pasar, dan bukit angin (Ridge Of The Wind). Jadi, gadis menunggu di lokasi, siapa pria yang akan menyusulnya, yang mempunyai pikiran yang sama dengannya. Makanya dinamakan kencan telepati. (jika dua orang saling menyukai, maka pasti cocok kan.. he..)
Manajer Kim mengingatkan semua untuk bekerja keras bahkan jika nanti mereka tidak suka pasangannya. Dan ada sebuah misi, jika pasangan mengambil foto mesra di lokasi yang paling indah, mereka akan mendapatkan minuman dari tahun 1921. Semuanya bersorak, tapi tidak hanya itu, mereka akan mendapatkan daging sapi premium No. 1.
Kelompok gadis dan pria pun berpisah. Se Young bingung, haruskah dia pergi ke pasar atau ke bukit angin. Go Eun bertanya pendapat Se Young, kemanakah Jin Goo akan pergi. Karena Jin Goo suka gadis pembalap, Se Young merasa Jin Goo mungkin akan pergi ke arena balap. Go Eun berpikir kalau dia akan berakhir dengan Jin Goon.
Jae Bum juga bertanya pendapat Jin Goo, kemanakah Se Young akan pergi. Tapi kemudian dia membatalkan pertanyaan itu, karena itu adalah kencan telapati, jadi menurutnya dia akan bertemu Se Young jika memang ditakdirkan seperti itu.
Se Young akhirnya memutuskan untuk pergi ke bukit angin, meski dia tergoda untuk ke pasar, karena dia sudah lama ingin pergi ke bukit angin.
Dan..Jae Bum juga memutuskan pergi ke bukit angin. Jin Goo heran dengan pilihan Jae Bum, membuat Jae Bum bertanya apa Jin Goo berpikir Se Young tak akan kesana?
Sepertinya memang begitu, karena saat Jae Bum bilang haruskah dia ke pasar, Jin Goo dengan cepat bilang ingin ke bukit angin. Tapi Jae Bum memutuskan tetap pergi ke bukit angin, karena seorang pria harus mengikuti perasaan awalnya. Jin Goo pun terpaksa mengiyakan.
Jin Goo, Se Young dan Jae Bum berjalan menuju lokasi masing-masing dengan caranya masing-masing.
Se Young tiba di bukit angin dan merasa sangat senang. Dia berteriak kencang dan mengambil fotonya sendiri. Se Young kemudian menunggu siapakah pria yang akan menyusulnya.
Jin Goo dan Jae Bum berjalan seolah keduanya sedang menuju tempat dimana Se Young berada.
“Jika kami memang ditakdirkan untuk bersama…kami akan saling menarik satu sama lain seperti magnet.”
***
Kwang Soo masuk ke ruangannya dan terkejut melihat sesosok wanita dudk dengan rambut terurai ke depan. Rupanya dia adalah salah seorang staf yang akan menunjukkan sebuah ide. Yaitu menggunakan vacuum cleaner untuk mengeringkan rambut jika tak punya hair dryer.
Tapi saat mencobanya, rambut staf itu malah tersedot. Kwang Soo hanya bisa menghela nafas. Kwang Soo ditunjukkan sebuah ide lagi. Jika membuka botol soda yang sudah dikocok setelah di guling-guling, maka buih soda tidak akan muncrat. Tapi nyatanya, buih masih muncrat. Kwang Soo pun keluar ruangan lagi dengan kesal.
Young Hoon mempertanyakan Kwang Soo yang tidak mau ikut reuni, karena itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan pacar. Tak heran kalau Kwang Soo belum punya pacar. Kemudian Kwang Soo memberitahu Young Hoon kalau dia bertemu Da In, Joo Da In. Wanita yang hampir dia nikahi, di lantai atas apartemennya.
Young Hoon pun merasa mungkin wanita yang disebutkan Telefairy itu adalah Da In. Kwang Soo menyebut Young Hoon gila, karena Da In sudah menikah dan punya anak. Dan juga, dia tampak bahagia.
Young Hoon juga menyuruh Kwang Soo untuk tidak memimpikannya karena setelah mencampakkan Kwang Soo Da In menghilang dan menikah. Young Hoon kemudian ingat sesuatu, kenapa Kwang Soo tidak menanyakan tentang hal itu pada Da In. Kejadian memalukan yang masih menjadi misteri besar. Mengapa Da In melakukan itu?
Kwang Soo bilang dia juga tidak tahu. Lagipula itu sudah sepuluh tahun yang lalu, dan dia juga bahkan tidak ingat. Tapi, apa benar Kwang Soo tidak ingat?
Saat itu disebuah acara langsung yang disaksikan banyak orang. Kwang Soo berkesempatan untuk membacakan surat cintanya untuk Da In, kekasihnya yang sudah bersama selama 500 hari.
“Da In-ah. Sudah 500 hari sejak kita bertemu. Aku sangat bahagia selama ini. Tapi mari kita tidak menghitung berapa banyak hari telah berlalu mulai sekarang. Mulai sekarang..aku ingin bersama denganmu..tanpa awal ataupun akhir.”
Kwang Soo memberikan bunga pada Da In sebagai tanda cintanya.
Dengan wajah yang tak tampak senang, Da In menerima bunga itu. Tapi pada saat Kwang Soo menunjukkan cincin. Da In memukuli Kwang Soo dengan bunga berlalu pergi. Kwang Soo diam tak berkutik, bingung, berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi, apakah dia melakukan kesalahan.
Setelah kejadian itu Da In menghilang. Young Hoon bertanya apa Kwang Soo tak penasaran dengan alasannya, karena dia sendiri penasaran sampai mati.
***
Da In menerima kiriman foto dari Se Young. Da In menelpon Se Young dan merasa iri karena Se Young bekerja untuk bersenang-senang. Se Young bilang ini adalah ide Jin Goo yang gila wanita.
Karena itu adalah kencan telepati, Da In bertanya Se Young mengharapkan siapa yang datang menyusulnya. Se Young tak menjawab, karena Da In sudah tahu siapa orangnya. Da In bilang Se Young pasti merasa tak nyaman, tapi Se Young bilang dia akan baik-baik saja.
Yang kita tahu Jae Bum sejak awal memutuskan ke bukit angin. Tapi, apakah memang Jae Bum yang diinginkan Se Young?
Se Young melihat ke arah jalan pendakian. Samar-samar terlihat seseorang mendekat. Dan itu ternyata adalah Jin Goo. Se Young terdiam. Tapi aku sulit mengartikan, itu pandangan senang atau kecewa…
Tapi..kenapa Jin Goo bukannya Jae Bum? Ternyata 30 menit sebelumnya Jae Bum menyusul Jin Goo memintanya bertukar lokasi karena merasa Se Young sedang makan di pasar. Jin Goo tak menolak.
Se Young kemudian menunjukkan kekesalannya pada Jin Goo yang tersenyum melambaikan tangan padanya. Se Young kesal, kenapa Jin Goo lagi yang berpasangan dengannya.
“Aku tahu kau melompat senang di dalam. Berhenti berpura-pura lagi!” canda Jin Goo.
Se Young bilang dia seharusnya pergi ke pasar. Jin Goo memiting leher Se Young yang berjalan menjauh dan berkata kalau mereka itu seperti pintu dan kunci. Jin Goo juga berbisik di telinga Se Young, tidakkah jantung Se Young berdetak kencang? Se Young memukul perut Jin Goo sebagai jawaban.
“Aku seharusnya lebih jujur. Untuk kami berdua..maksudku, kami bertiga.”
Walau dipukul, Jin Goo tetap tersenyum memandang Young Jin yang menjauh. Jin Goo menutupi rasa senangnya dengan mencandai Ji Young. Padahal apa yang dia katakan dan tanyakan pada Se Young adalah apa yang sedang dia rasakan.
Lalu, siapa yang ditemui Jae Bum di pasar? Boo Sun! Boo Sun sangat senang dan merasa mereka memang ditakdirkan bersama. Jae Bum hanya mengiyakan saja.
Dari Boo Sun, Jae Bum tahu kalau Se Young sebenarnya hampir ke pasar, tapi dia memilih pergi ke bukit angin. Dan Jae Bum memberitahu kalau Jin Goo juga pergi ke bukit angin. Boo Sun merasa kasihan pada Go Eun yang berharap bisa bersama Jin Goo di arena balap, tapi malah berakhir dengan Manajer Kim. (di arena balap Go Eun tampak kesal karena yang datang Manajer Kim bukan Jin Goo)
Kemudian Boo Sun berkata kalau dia merasa ada sesuatu yang terjadi antara Jin Goo dan Se Young, karena ini kali kedua mereka bersama.
“Mereka selalu bertengkar. Tapi berakhir dengan pergi bersama. Tidakkah mereka benar-benar menjadi pasangan yang manis?”
Jae Bum terdiam mendengar celotehan Boo Sun.
***
Se Young dan Jin Goo berjalan-jalan ke sekitar daerah bukit angin. Juga menaiki bis. Se Young terus memarahi Jin Goo yang tampak main-main dan tak bekerja. Bahkan saat mereka sudah sampai tujuan, mereka masih berdebat tentang siapa yang tak bekerja.
Jin Goo kemudian teringat perkataan Han Goo yang bilang mungkin Se Young sudah melupakan kejadian saat itu (belum terungkap nih kejadiannya apa..)
Di dekat sebuah sungai, Jin Goo mengajak Se Young mengambil foto untuk misi mereka. Tapi bukannya mengambil foto, Jin Goo malah menunjukkan foto-foto Se Young ada di ponselnya pada Se Young. Se Young tak mengerti maksud Jin Goo, tapi senyuman tipis tersungging dibibirnya.
Jin Goo menatap Se Young yang berdiri disampingnya. Jin Goo memanggil nama Se Young. Se Young menyahut tanpa menoleh. Jin Goo tampak gugup, sepertinya dia hendak mengakui perasaannya.
Tapi sayang, sebuah suara menghentikan momen mereka. Ada sepasang kekasih yang meminta tolong untuk dipotretkan. Jin Goo pun kesal rencananya gagal.
***
Baek Ji merajuk pada Dong Goo yang selalu menunda untuk pergi bersepeda bersama padahal Dong Goo yang berjanji. Dong Goo selalu berkata ‘nanti’ bahkan hingga jutaan kali.
Baek Ji kemudian sumringah melihat Min Joon. Baek Ji menanyakan Min Joon yang tak lagi masuk kelas akting. Min Joon bilang dia sibuk syuting iklan. Min Joo pun sempat meledek Dong Goo yang menjadi ayam.
Baek Ji senang mendengar Min Joon dan Dong Goo syuting iklan bersama. Baek Ji meraih tangan kedua pria itu dan berkata kalau mulai sekarang mereka bisa bermain bersama. Dong Goo tidak mau dan menghempas tangan Baek Ji.
Baek Ji menyusul Dong Goo yang berjalan pergi, mereka berdebat dan berakhir dengan Baek Ji yang meminta putus dengan Dong Goo. Dong Goo bingung. Min Joo berjalan menyusul Baek Ji setelah sebelumnya mendelik sinis pada Dong Goo.
***
Se Young dan Jin Goo datang ke sebuah peternakan domba (peternakan yang sama dengan yang ada di KARA 7days summer nih..). Mereka bersenang-senang. Se Young mencatat, dan Jin Goo memotret. Tapi yang Jin Goo potret kebanyakan adalah Se Young, bukan pemandangan.
Mereka ikut bekerja memberi makan domba di ladang, juga membersihkan kandang.
Mereka kemudian beristirahat dan duduk di sebuah bangku di jalanan peternakan. Se Young merasa tempat itu cukup romantis daripada tempat wisata lain, karena di tempat itu pasangan bisa mencoba bekerja bersama. Tapi menurut Jin Goo tidak demikian, itu hanya pikiran orang seperti Se Young saja. Karena jika gadis lain mereka pasti tidak ingin mengotori dandanan mereka, apalagi di saat kencan pertama.
Se Young pun menyadari itu. Dia kemudian berkata kalau dia menyukai tempat yang dekat dengan orang-orang. Se Young ingin menjadi seorang penulis dan tinggal disekitar orang baik. Jin Goo ragu Se Young bisa menulis. Se Young mengingatkan kalau dia adalah lulusan jurusan literatur.
Se Young terinspirasi menjadi penulis dari seorang penyiar wanita, Son Mi Na. Penyiar itu berkeliling Eropa setelah berhenti kerja. Se Young juga ingin bepergian dan menerbitkan sebuah buku. Menurutnya itu keren. Karena itulah dia mulai bekerja di perusahaan tur. Tapi salam kenyataannya dia hanya pekerja biasa.
Jin Goo mengelus kepala Se Young, “Tapi kau bisa pergi berkencan dengan pria keren sepertiku.”
Se Young kesal mendengarnya, dan mendorong Jin Goo menjauh dengan telunjuknya. Se Young kemudian mengajak Jin Goo untuk mengambil foto misi mereka disana. Dia berjanji akan membagikan hadiahnya untuk Tim Piggy. Mereka pun berfoto layaknya pasangan. Cute.
(Tim Piggy: Se Young, Jin Goo, Jae Bum. Se Young yang mencetuskan nama mereka di episode 2 saat dia dan Jae Bum menemani Jin Goo makan di kantor pas lembur. Se Young mencetuskan nama itu karena mereka bertiga suka makan.)
***
Min Goo bersepeda menuju café Blue Paprika. Min Goo menunggu gadis idamannya di depan café. Tapi tak ada tanda-tanda kedatangan Soo Ah yang dalam agenda akan datang jam 5.
Saat dia sedang duduk menunggu, seorang pegawai yang tahu Min Goo menungu seseorang memberitahu kalau masih ada cabang café yang lain, tak jauh dari sana. Mungkin orang yang Min Goo tunggu ada di cabang itu, karena banyak orang yang melakukan kesalahan.
Min Goo pun segera menaiki sepeda ke café yang dimaksud. Min Goo hampir menyerah karena tak ada sosok yang dia cari di dalam café. Namun kemudian dia tersenyum melihat seorang gadis berambut panjang duduk membelakanginya.
Min Goo berjalan mendekat dan menepuk pundak gadis itu. Tapi saat menoleh, gadis itu bukan Soo Ah. Min Goo keluar dan mengambil selfie untuk meng-update status.
“Han Soo Ah..my destiny. Dimana kau?”
***
Di parkiran gedung apartemen, Kwang Soo berpapasan dengan Da In yang berada di dalam mobil.
Da In bertabrakan dengan mobil yang hendak keluar dari parkiran. Da In turun dan berdebat dengan pria pemilik mobil yang menyalahkan Da In. Padahal yang salah adalah dia karena mundur tanpa melihat keadaan.
Perdebatan semakin sengit hingga pria itu ingin memukul Da In. Kwang Soo muncul dan menghentikannya. Kwang Soo bilang kalau dia adalah saksi yang melihat semua kejadian tadi. Pria itu menyuruh Kwang Soo untuk tidak ikut campur dan pergi saja.
Tidak bisa, Kwang Soo ikut campur karena melihat semuanya. Dia kemudian mengajak pria itu untuk memeriksa dari rekaman CCTV yang ada disana. Pria itu tampak sedikit khawatir. Kwang Soo memberi dua pilihan asuransi atau damai? Pria itu akhirnya memilih damai saja. Dia meminta maaf dan memberikan kartu namanya pada Da In seperti yang disuruh Kwang Soo.
Kwang Soo hendak mengatakan sesuatu, tapi seperti sebelumnya di lift Da In memotong Kwang Soo dan mengucapkan terima kasih. Dia kemudian naik ke dalam mobilnya lagi dan pergi dari sana. Kwang Soo terdiam sendu.
“Joo Da In. Kau berubah sangat banyak.”
***
Kwang Soo masuk ke dalam rumah sambil bicara di telpon, dan menyebutkan Blue Paprika. Hal itu menarik perhatian Min Goo yang sedang galau sambil memandang agenda Soo Ah karena tak berhasil menemuinya.
Min Goo langsung menghambur masuk ke kamar Kwang Soo dan bertanya Blue Paprika itu semacam penyanyi atau grup? Kwang Soo menjelaskan kalau Blue Paprika adalah sebuah band indie yang konsernya cukup hit. Min Goo kemudian marah pada Kwang Soo yang tak tahu dimana konser Blue Paprika berlangsung. Dia segera melesat pergi mengacuhkan panggilan ibu.
Ibu memanggil Kwang Soo untuk makan dumpling yang dikirimkan bibi mereka. Dari Ibu, Kwang Soo tahu kalau Da In adalah ibu tunggal. Ibu tahu hal itu saat mengantarkan dumpling. Da In meninggalkan anaknya di daycare dan menjalankan coffee shop.
Min Goo sampai di depan tempat konser Blue Paprika yang dia tahu dari internet, setelah berlari dan naik taksi. Min Goo masuk ke ruangan dan mulai mencari Soo Ah diantara kerumunan penonton.
Da In bertamu ke rumah untuk mengembalikan tempat dumpling. Ibu menyuruhnya masuk. Kwang Soo yang ada di ruang tengah dan hanya mengenakan pakaian dalam mengenali suara Da In. Kwang Soo menyembunyikan wajahnya dengan bantal.
Tapi sayang, ibu yang menyuruh Da In duduk sebentar, melihat Kwang Soo. Ibu meneriakkan nama Kwang Soo dan menyuruhnya memakai baju. Dengan terpaksa, Kwang Soo bangkit. Sambil menunduk dia berjalan ke kamarnya yang ada di lorong masuk.
Ibu kemudian menyuruh Da In dan putrinya duduk. Ibu meminta maaf tentang Kwang Soo yang suka memakai pakaian dalam sepanjang hari. Da In bilang tak apa-apa karena semua orang seperti itu saat di rumah. Ibu bilang itu sebabnya Kwang Soo masih bujang.
Tanpa ibu tahu, Kwang Soo di kamar terduduk lemas di balik pintu mendengar obrolan ibu.. Kepercayaan dirinya menurun.
Eun Suh langsung akrab dengan Dong Goo. Ibu terkejut dengan umur Da In yang lebih tua dari wajahnya yang tampak muda. Ibu bilang Da In pasti populer dan tak akan ada yang menyangka bahwa dia sudah pernah menikah. Berbeda dengan Kwang Soo yang sepertinya di kutuk untuk terus membujang. Ibu kemudian meminta Da In untuk mencarikan temannya yang masih single untuk dikenalkan pada Kwang Soo.
Kwang Soo semakin merasa malu, hingga akhirnya dia baringan di lantai.
***
Jin Goo dan Se Young berada di taman bunga. Jin Goo mengajak Se Young berfoto. Se Young tampak kelelahan dan ingin menyerah saja dengan misi mereka. Dia ternyata lapar. Dia meminta Jin Goo untuk pergi ke restoran. Tapi kemudian hujan turun. Jin Goo menggandeng Se Young berlari mencari tempat untuk berteduh.
Akhirnya mereka dapat tempat berteduh dan melepaskan jaket yang basah kuyup. Jin Goo mencoba membantu mengusap air hujan yang ada di kening Se Young, tapi Se Young melarang dan menyebut Jin Goo playboy. Jin Goo kemudian meminta Se Young bilang padanya jika merasa kedinginan. Kenapa? Karena Jin Goo akan memeluk Se Young. Se Young tidak mau, terima kasih.
Jin Goo bercanda, dalam film pasangan datang ke tempat seperti itu dan berciuman. Se Young bilang Jin Goo bisa syuting film sendirian. Se Young kemudian bilang kalau dia suka suara hujan turun.
***
Sampai lagu terakhir, Min Goo masih belum menemukan Soo Ah diantara para penonton. Dan saat para penonton melompat ikut irama musik, Jin Goo tak bisa mencari lagi.
“Han Soo Ah..my destiny. Dimana kau?”
Min Goo berjalan dengan lesu. Namun saat akan menyeberang jalan, dia melihat Soo Ah berada di depannya hendak menyeberang juga. Min Goo tersenyum dan mengumpulkan keberaniannya.
Mereka kemudian sama-sama berjalan untuk menyeberang ke arah yang berlawanan. Di tengah, saat berpapasan, Min Goo memegang tangan Soo Ah hingga mereka akhirnya berhadapan. Min Goo tersenyum dan menghela nafas lega.
***
Se Young yang kelaparan berpikir seharusnya dia tadi pergi ke pasar saja, pasti dia sedang makan sekarang. Se Young tahu bahwa Jae Bum yang pergi ke pasar dari Jin Goo. Se Young hanya ber-oh saja.
Se Young kemudian bilang keadaan itu mengingatkannya pada kampung halaman. Kampungnya saat ini pasti indah, Tim Piggy harus pergi kesana bersama.
Se Young menadah air hujan dengan tangannya. Jin Goo melakukan hal yang sama. Dia lalu menggenggam tangan Se Young, membuat Se Young menoleh heran padanya. Jin Goo kemudian mendekat dan mencium Se Young.
“Cinta datang tanpa diduga. Sekali dia datang, tidak ada jalan kembali.”
Se Young sesaat terdiam. Dia lalu menampar Jin Goo dan menyebut Jin Goo gila. Se Young pergi. Jin Goo memanggil dan menyusulnya.
***
Preview Episode 5:
Min Goo dan Soo Ah bertemu lagi. Min Goo meminta Soo Ah menjadi pacarnya.
Kwang Soo akhirnya ikut reuni. Dia bertemu Da In lagi disana. Dan ada temannya yang bertanya alasan kenapa dulu dia dipukul Da In.
Se Young marah karena Jin Goo menciumnya, mereka bertengkar dalam hujan. Tapi Jin Goo akhirnya bilang apa yang harus dia lakukan jika dia mencintai Se Young sampai mati.
Dan setelah itu hubungan mereka merenggang.
***
# Nah lho…kenapa Se Young menampar Jin Goo setelah Jin Goo selesai menciumnya? Kalau tidak suka, harusnya pas Jin Goo mulai mendekat juga udah lari ya.. he..
# Poor Jae Bum…ketemu Boo Sun lagi. Dia gak pegang prinsip sih.. Padahal dia yang bilang kalau pria itu selalu memegan feeling awal, eh malah dia sendiri yang minta tukar tempat. Jin Goo yang sepertinya memang tahu Se Young akan pergi ke bukit angin sih happy2 aja.. berarti mereka memang ditakdirkan untuk bertemu kan, bukan Jin Goo koq yang memaksa, tapi keadaan yang membuatnya pergi kesana.. he..
suka sm drama ini...terusin ya mba mumu n anna
ReplyDeletethanx
Kasian semua namja2 di drama ini, except Min Goo. Hehe
ReplyDeleteKocak liat ekspresi kwang soo dipukul da in dpn org banyak. Baru tau kalau da in dan seo young saudaraan. Tq mba mumu sinop nya
ReplyDeleteKayaknya sih bukan unni kandung deh.. di episode 1 aq masih menduga mereka saudaraan, tapi gak tahu juga sih.. :)
DeletePengen liburan jg...
ReplyDeleteEonni semangat
Thank and fighting
ReplyDeleteudh mlai seruu....
ReplyDelete