Kill Me, Heal Me | Episode 17 - 1
Do Hyun menatap boneka beruang yang ada di hadapannya, dan seolah ada gadis kecil disana, itu adalah Ri Jin kecil. Do Hyun menanyakan nama gadis kecil itu. Gadis kecil menjawab, namanya adalah Cha Do Hyun. Do Hyun terkejut mendengarnya. Gadis kecil itu balik menanyakan nama Do Hyun.
Sementara itu Ri Jin terkejut menyadari kalau nama aslinya adalah Cha Do Hyun. Dan anak kecil laki-laki yang selalu bersamanya selama ini dalam ingatan itu adalah Do Hyun. Ri Jin menangis histeris.
Ri On masuk dan menanyakan keadaan Ri Jin dengan panik. Berusaha membuatnya sadarkan diri.
“Daftar keluarga anak itu diberikan padaku, yang tidak memilikinya. Jejak anak yang hidup di ruang bawah tanah kediaman Seung Jin Grup telah dihapus dari dunia... begitu saja. Seperti itu, bukti penyiksaannya menghilang.”
Do Hyun menangis dan berteriak sambil memeluk boneka beruang.
Ri Jin ditenangkan oleh seluruh keluarganya. Ibu memeluk Ri Jin dengan erat.
Do Hyun dan Ri Jin sama-sama menemukan rahasia itu.
***
Note: Jangan bingung ya, Ri Jin kecil namanya Do Hyun. Sedangkan Do Hyun kecil…nanti ada nama aslinya. Akan disebut dengan nama aslinya, jika ada adegan Do Hyun kecil.
***
[Kilas balik – 1993, Amerika]
Do Hyun kecil (Ri Jin kecil) bermainan ayunan di taman sambil berdiri. Ibunya memanggil agar Do Hyun turun karena itu berbahaya. Do Hyun pun turun dan menghampiri ibunya, Min Seo Yeon.
Seo Yeon mengingatkan Do Hyun bahwa apa yang dilakukannya tadi berbahaya, dan dia akan terluka jika Do Hyun terluka. Do Hyun mengerti, dia berjanji akan lebih berhati-hati lain kali.
Seo Yeon tersenyum membelai kepala putrinya, “Gadis yang baik. Dari mana datangnya kecantikanmu ini?”
“Dari mana? Itu berasal dari perut ibu.”
Seo Yeon tertawa dan memuji Do Hyun sangat cerdas. Mereka kemudian berpelukan sambil tertawa bahagia.
Tawa Seo Yeon kemudian terhenti begitu melihat kehadiran Cha Gun Ho.
Seo Yeon dan Gun Ho (suami Ketua Seo) duduk bersama. Gun Ho menanyakan identitas Do Hyun. Seo Yeon memberitahu bahwa Do Hyun adalah anaknya bersama pria yang dia cintai sebelum menikah dengan Joon Pyo.
Gun Ho datang untuk meminta Seo Yeon kembali ke perusahaan. Perusahaan dalam bahaya. Gun Ho tidak tahu apakah perusahaan akan tersapu oleh banjir, atau mengering di musim kemarau, tapi tidak peduli berapa banyak yang dia lihat, tidak ada seorang pun sekompeten Seo Yeon.
Seo Yeon bilang itu tidak ada hubungannya dengannya. Karena dia bukan lagi menantu dari Seung Jin Grup. Tapi Gun Ho masih punya berkas perceraian Seo Yeon (belum diserahkan ke kantor catatan sipil), yang berarti secara hukum Seo Yeon masih menantunya, istri Joon Pyo, dan orang dari Seung Jin Grup. Seo Yeon tampak kesal.
Gun Ho melanjutkan bahwa dia tahu semua harta yang Seo Yeon terima dari pernikahan telah digunakan oleh orang tua Seo Yeon untuk bisnis mereka, juga untuk pengobatan ayahnya Do Hyun (kekasih Seo Yeon). Gun Ho datang menemui Seo Yeon dengan mengetahui bahwa yang tersisa dari Seo yeon hanyalah kaleng pengemis (maksudnya Seo Yeon sudah miskin).
Seo Yeon tampak tak menyukai kata-kata Gun Ho. Seo Yeon bilang dia bukan lagi seorang penyewa yang bekerja di bawah pemilik tanah. (maksudnya Seo Yeon tidak mau jadi pesuruh lagi..)
“Masukkan anak itu ke dalam daftar keluarga Joon Pyo.” Gun Ho membujuk Seo Yeon.
“Bahkan jika kata-kata anda adalah hukum dan kitab suci Seung Jin Group, apakah ini sesuatu dimana Joon Pyo akan cenderung untuk menerima?”
“Bajingan itu tidak akan kembali. Dia telah menyerah menjadi manusia dan seorang putra. Dia tidak memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu di tempat pertama.”
“Siapapun berwarna hijau saat mereka lahir. Seseorang harus menginjaknya. Itu sebabnya warnanya telah berubah.” (gak ngerti nih peribahasa Seo Yeon maksudnya apa..)
“Apakah kau tidak khawatir anakmu bisa terinjak oleh orang lain? Ini adalah kehidupan seseorang yang lahir di luar nikah. Apakah kau pikir orang lain tidak akan menginjaknya? Ini bukan sebuah dunia di mana mereka akan tumbuh menghijau hanya karena orang tua mereka tidak akan menginjak mereka. Aku menawarkan lingkungan terbaik untuk anakmu. Jika dia tumbuh dengan baik dan pintar sepertimu, dia bisa memiliki peran penting di Seung Jin Group di masa depan. Ini berarti bahwa ia resmi menjadi penerus resmi Seun Jjin, setelah Joon Pyo melarikan diri.”
Dengan tawaran Gun Ho akan masa depan Do Hyun, maka Seo Yeon pun kembali ke Korea. Gun Ho dan Seo Yeon berbohong pada Ketua Seo bahwa Do Hyun adalah anak Seo Yeon dengan Joon Pyo.
Ketua Seo sangat senang menyambut Do Hyun di rumahnya, sebagai cucunya dari Joon Pyo. Ketua Seo memeluk Do Hyun dengan haru, karena Joon Pyo yang meninggalkan rumah bahkan tidak tahu anaknya sudah tumbuh besar.
Lalu di mana Joon Pyo?
Joon Pyo berada di desa dekat pantai. Dia berjalan dipasar dengan seorang anak laki-laki, yang adalah anaknya (Do Hyun kecil). Joon Pyo disapa seseorang dengan nama Tuan Park.
Anak Joon Pyo merasa heran kenapa orang-orang memanggil ayahnya itu dengan nama Tuan Park, padahal nama ayahnya adalah Tuan Cha. Joon Pyo meminta anaknya tidak berisik, lalu menjelaskan bahwa namanya tidak boleh diungkapkan kepada orang lain. Anak itu menanyakan alasannya.
“Karena aku ingin hidup bebas.” Ujar Joon Pyo.
“Ayah menjadi bebas jika ayah menyembunyikan nama ayah? Apa artinya hidup bebas?”
“Tidak hidup seperti yang orang lain inginkan, tapi hanya seperti aku. Hidup sambil melakukan apa yang ingin aku lakukan. Tidak dimarahi bahkan jika aku hidup seperti itu.”
“Apa yang kau ingin lakukan, Ayah?”
“Beli perahu dan melakukan perjalanan ke sana-sini, dan pergi memancing, membaca buku, membuat gambar, menulis, turun dari perahu jika aku menemukan tempat yang aku suka, dan bekerja di sana. Hidup seperti itu.”
“Aku akan membeli satu untukmu.”
“Beli apa?”
“Perahu.”
“Benarkah? Kau benar-benar akan membeli perahu untuk ayahmu?” Tanya Joon Pyo dengan antusias.
“Ya. Aku bahkan akan memberikan nama. Harus aku namai apa?”
“Perry Park! Perahu 'Perry Park'. Bagaimana menurutmu?”
“Oke! Perahu Perry Park!”
“Kau sudah berjanji padaku! Kau harus membelinya untukku.”
Ayah dan anak ini pun kemudian tertawa bersama. (maaf ya ditulis detail, soalnya suka.. Joon Pyo tampak sangat sayang dengan Do Hyun kecil.)
Hwa Ran (Nyonya Shin) masuk ke dalam kamar. Dia bilang pada Joon Pyo bahwa mereka harus menyekolahkan anak mereka. Joon Pyo bilang sekolahkan saja, apa masalahnya. Hwa kesal, masalahnya adalah mereka tidak bisa mendaftar karena anak mereka tidak punya daftar keluarga.
“Kita tidak bisa tetap seperti ini lagi. Kembalilah ke rumah. Kau sudah memberontak cukup lama.”
“Sudah kubilang aku sudah memutuskan hubungan dengan rumah.”
Hwa Ran kesal, “Kau masih belum selesai tahap pubertas? Apakah kau akan melalui masa pubertas sampai berusia tujuh puluh? Sampai kapan kita membiarkan anak itu tidak terdaftar?!”
Joon Pyo berusaha sabar, dia sudah menyuruh Hwa Ran mendaftarkan anak mereka dalam daftar keluarga Hwa Ra. Hwa Ran semakin kesal, kenapa Joon Pyo terus menyuruhnya mendaftarkan anak mereka dalam daftar keluarganya. Padahal yang tepat adalah mendaftarkannya dalam daftar keluarga Joon Pyo.
Joon Pyo bilang dia tahu kenapa Hwa Ran seperti itu. Joon Pyo menyuruh Hwa Ran berhenti bermimpi. Joon Pyo tahu Hwa Ran ingin masuk ke rumah Seung Jin. Joon Pyo bilang orang-orang dalam rumah itu tidak akan memperlakukan Hwa Ran dengan baik. Jadi hiduplah seperti biasa.
“Lalu? Kau menyuruhku untuk hidup dari apa yang aku dapatkan bekerja di restoran, dan membiarkan anak itu tanpa daftar keluarga sepanjang sisa hidupnya?”
Joon Pyo kembali menjelaskan bahwa saat dia meninggalkan rumah, dia memutuskan hubungan darah, hubungan lahir, dan semua hubungan dengan mereka. Jika tidak, dia tidak akan bisa menjalani hidup dengan caranya sendiri.
“Apakah orang tua menempatkan harga dirinya terlebih dahulu sebelum anaknya? Dan kau masih menyebut dirimu seorang ayah?!” Hwa Ran berteriak.
Anak mereka pun bangun. Joon Pyo menghampiri anaknya itu dan menjelaskan bahwa dia dan ibunya tidak bertengkar. Hwa Ran yang masih belum selesai bicara melanjutkan, dia menyuruh Joon Pyo untuk sekali saja membungkuk (mengalah) dan mengesampingkan harga dirinya, jika ingin mendapat makanan peringatan (kematian) dari anak mereka.
Karena desakan Hwa Ran itu, akhirnya Joon Pyo membawa anak mereka ke Seoul. Joon Pyo tampak masih berat. Anaknya bertanya apakah ayahnya itu tidak ingin pulang. Joon Pyo menyangkal, di rumah ada kakek dan nenek.
“Lalu bagaimana dengan ibu?”
“Kita perlu memberikan salam kita lebih dulu, dan kemudian ibu akan segera menyusul.” Joon Pyo membelai lembut kepala anaknya.
Joon Pyo kembali ke rumah dengan membawa Do Hyun (seperti yang pernah ada di kilas balik sebelumnya). Dia terkejut melihat Seo Yeon ada di rumah, bersama seorang anak. Joon Pyo pun bertanya kenapa Seo Yeon ada disana, dan siapa anak itu.
Ketua Seo menjelaskan bahwa anak itu adalah anak Joon Pyo. Bahwa Seo Yeon melahirkan di Amerika, dan kembali bersama anak mereka. Joon Pyo tampak heran dan tampak tidak senang. Seo Yeon pun mengalihkan pandangan dari tatapan Joon Pyo.
Gun Ho menyuruh Joon Pyo merobek sebuah dokumen dengan tangannya sendiri, karena satu-satunya yang berguna dalam rumah tangga itu hanyalah Seo Yeon. Sepertinya dokumen itu adalah dokumen perceraian yang disimpan Gun Ho.
Yang artinya jika Joon Pyo merobeknya, maka perceraian batal. Tapi Joon Pyo tidak mau merobek itu, karena saat dia pergi enam tahun lalu, dia sudah mengakhiri hubungannya dengan Seo Yeon.
“Kalau begitu bawa putramu dan pergilah! Aku tidak bisa menaruhnya dalah daftar keluarga. Kau putuskan. Apakah paling tidak kau menyelamatkan putramu, atau memberikan bantuan kepada seorang wanita dangkal dari suatu tempat yang tidak memiliki prinsip-prinsip dasar, juga kehilangan anakmu dan wanitamu?”
Joon Pyo tak punya pilihan, “Aku akan melakukan seperti yang ayah katakan, jadi tolong singkirkan anak yang dibawa Min Seo Yeon.”
“Singkirkan apa? Singkirkan anakmu sendiri?”
“Apakah dia benar-benar anakku?” Tanya Joon Pyo curiga.
“Berhenti omong kosong. Cukup ikuti seperti yang aku katakan, dan kembalilah.”
“Tidak mungkin dia adalah anakku. Karena aku..bahkan tidak pernah memeluk..wanita itu sekalipun.”
Ketua Seo mendengar perkataan Joon Pyo itu dari luar dan terkejut.
Sementara itu Do Hyun menghampiri anaknya Joon Pyo yang sedang bermain sendiri di taman. Do Hyun menanyakan nama anak laki-laki itu.
“Joon Young. Cha Joon Young. Namamu siapa?”
“Namaku Do Hyun. Cha Do Hyun.”
“Do Hyun?” Joon Young tersenyum.
Mereka kemudian bermain trampolin bersama dengan gembira.
[Kilas balik – end]
***
Pagi hari di kediaman Seung Jin Grup. Ketua Seo marah pada anak buahnya karena sebuah pemberitaan di koran. Anak buah Ketua Seo meminta maaf. Ketua Seo lalu menanyakan tindakan penanggulangan mereka.
Anak buah Ketua Seo memberitahu bahwa mereka telah menuntut untuk penarikan setiap berita terkait dari masing-masing perusahaan media. Artikel berita yang diupload di situs portal juga telah diturunkan, tapi masih ada batas (dari apa yang bisa mereka lakukan).
Ketua Seo keluar dari ruangannya, bersiap keluar. Nyonya Shin yang ada di ruang tengah menyapa Ketua Seo. Ketua Seo pun menanyakan apakah berita itu adalah perbuatan Nyonya Shin. Tapi Nyonya Shin mengelak dan menuduh Ketua Seo menyeret lagi orang tidak bersalah sepertinya, dan bertanya berita apalagi kali ini.
Ketua Seo menyuruh Nyonya Shin membaca koran. Begitu Ketua Seo keluar, Nyonya Shin tersenyum mencurigakan.
***
Chae Yeon membaca berita itu di internet.
Mantan Ketua Seung Jin Grup Cha Joon Pyo, kecil kesempatannya untuk kembali ke posisinya.
Mantan Ketua Seung Jin Grup Cha Joon Pyo di bawah koma selama 21 tahun, saat ini dalam pengobatan.
Masalah kesehatan Mantan Ketua Cha Joon Pyo muncul lagi.
Chae Yeon tampak memikirkan sesuatu.
***
Nyonya Shin menghubungi seseorang dan berkata bahwa orang itu meledakkan dengan benar kartu yang dia berikan. Ternyata benar, sumber berita itu adalah Nyonya Shin. Nyonya Shin bilang dia tinggal mendapatkan uangnya. Lagipula jika orang itu melanggar janji yang dibuat dengannya, maka akan ada masalah.
Ternyata yang berbicara dengan Nyonya Shin adalah Young Pyo. Young Pyo bilang dia tidak akan menggunakan dengan sembarangan kartu yang dia peroleh dengan menyerahkan seluruh cabang perusahaan mobil dan department store. Young Pyo juga bilang kalau berita itu hanyalah permulaan.
Setelah Young Pyo menutup telepon, Ki Joo yang sedang bersamanya bertanya apa yang ayahnya itu beli dengan perusahaan mobil dan department store. Tapi Young Pyo tidak mau memberitahu, Ki Joon tidak perlu tahu dan nikmati saja hasilnya nanti.
“Aku tidak pernah membayangkan bahwa kau akan bergandengan tangan dengan ibu Do Hyun. Apakah kau tidak membuat kesalahan? Aku berpikir bahwa aku akan menjadi orang yang akhirnya akan ditusuk dari belakang.” Ujar Ki Joon.
“Kau tahu, selama masa perang, siapa sekutu dan musuh mu berubah sepanjang waktu. Kau perlu membaca momentumnya dengan cepat. Kau harus menemukan titik serangan pada saat yang tepat untuk memenangkan perang.”
Young Pyo tertawa. Menurutnya ironis, bahwa setelah semua yang terjadi, bukan salah satu dari pasukan mereka yang memotong leher jendral musuh mereka, tapi salah satu bawahan terdekat jendral itu.
***
Ketua Seo pergi ke kantor. Sambil menelpon dia berpapasan dengan Young Pyo, tapi Nyonya Seo bersikap tak peduli meski Young Pyo menunduk hormat padanya. Saat Ketua Seo sudah masuk lift, Young Pyo tersenyum sinis. Dia tampaknya senang melihat Ketua Seo kebakaran jenggot.
Begitu masuk ruangannya, sudah ada Chae Yeon yang menunggu Ketua Seo. Ketua Seo bertanya apakah ada yang ingin dikatakan Chae Yeon padanya. Chae Yeon membenarkan, dia ingin membicarakan tentang hubungannya dengan Do Hyun.
***
Do Hyun mendapat laporan dari Sekretaris Ahn bahwa dia sudah menyelidiki catatan mengenai koreksi daftar keluarga. Seperti yang Do Hyun katakan, pada Mei 1994 ada pengajuan untuk membetulkan daftar keluarga. Dan satu bulan kemudian, jenis kelamin atas nama Cha Do Hyun di dalam daftar keluarga berubah dari perempuan menjadi laki-laki.
Do Hyun merenungkan laporan yang dia terima itu dan berkata dalam hati.
“Apakah itu? Peranmu, Ketua, yang dimainkan dalam tragedi 21 tahun yang lalu?”
Do Hyun menoleh pada boneka beruang, lalu menyandarkan kepalanya pada boneka itu.
***
Chae Yeon memberi tahu Ketua Seo bahwa alasan Ki Joon batal pertunangan dengannya adalah karena Do Hyun. Tapi Ketua Seo tak mengerti maksud Chae Yeon mengatakan hal itu padanya. Bahkan Ketua Seo juga tak mengerti maksud Chae Yeon yang berkata akan menolongnya.
“Presidir Cha Ki Joon, sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham, masih merahasiakan batalnya pertunangan itu dengan saya untuk menjaga citra publik yang baik. Itu harus karena saham Seung Jin yang dimiliki keluarga aku. Jika anda membantuku, Ketua, maka saya juga bisa membantu anda.”
“Kau memintaku untuk membantumu? Sampai-sampai kau bahkan menggunakan saham keluargamu sebagai umpan, ada alasan apa yang membuatmu meminta bantuanku?”
Chae Yeon lalu berkata kalau dia ingin Ketua Seo mengakui hubungannya dengan Do Hyun dan membantunya.
Meski masalah antara pria dan wanita bukan urusannya, tapi Ketua Seo akan memberikan pertujuan dan bantuannya jika memang Chae Yeon benar-benar sangat membutuhkannya. Ketua Seo bertanya apa lagi yang Chae Yeon inginkan.
“Ini tidak menyenangkan jika orang yang akan bersama saya di masa depan hanya menerima perintah. Tolong berikan beberapa kekuatan pada Do Hyun. Posisi dalam Seung Jin Group. Dan sebagai cucu biologis anda, posisi status sosial.”
Ketua Seo menilai otak pintar Chae Yeon terbuang sia-sia jika hanya untuk seorang Ketua Tim Seni. Ketua Seo menanyakan syarat lain dari Chae Yeon. Chae Yeon bilang dia menginginkan Ketua Seo mengcovernya sebagai keluarga dari suami.
Pembicaraan berlanjut lebih lama.
***
Sekretaris Ahn menemui Do Hyun yang sedang berolah raga. Sekretaris Ahn memberitahu bahwa pagi ini ada berita tentang kesehatan Joon Pyo yang dilaporkan di semua media masa. Do Hyun bilang kalau dia sudah tahu.
Sekretaris Ahn bilang berita itu pasti dari pihak Young Pyo. Do Hyun menambahkan, bahwa pihak Young Pyo akan meraih keuntungan besar untuk Rapat Umum Pemegang Saham. Tidak ada yang kecil bagi mereka untuk digunakan sebagai kartu untuk membawa Ketua turun dari posisinya.
Sekretaris Ahn bertanya apa yang akan Do Hyun lakukan mengenai hal itu. Tapi Do Hyun tak mengerti apa yang sedang Sekretaris Ahn bicarakan.
“Ketua saat ini tanpa bantuan siapapun. Meski begitu, dia bukan seseorang yang akan mengulurkan tangan padamu lebih dulu dan meminta bantuanmu.”
“Jadi... aku harus menjadi orang yang pergi padanya lebih dulu, dan membantunya?”
Sekretaris Ahn itu masalah pilihan. Apakah tidak masalah bagi Do Hyun jika Seung Jin Grup jatuh ke tangan kubu Young Pyo. Tentu saja masalah, itu tidak boleh terjadi. Do Hyun akan menjadikan Seung Jin miliknya, tapi tidak sekarang. Do Hyun harus membuat mereka lebih kacau sedikit lagi.
“Aku tidak akan bergerak sampai Ketua sendiri datang padaku dan memohon.” Ujar Do Hyun mantap.
Sekretaris Ahn memberikan foto yang dikirimkan oleh pegawai catering 21 tahun lalu, yang baru-baru ini ditemui Sekretaris Ahn. Itu adalah foto grup yang diambil saat pesta kebun perayaan sebelum terjadi kebakaran.
Do Hyun melihat foto itu, dan terkejut. Ada sosok yang dia kenal di foto itu.
***
Ri Jin masih tak sadarkan diri, setelah kejadian semalam. Ibu menanyakan keadaan Ri Jin itu pada Dokter Suk yang datang berkunjung. Dokter Suk pikir Ri Jin hanya kelelahan, karena tidak ada yang salah dengan kesehatannya.
“Apakah terjadi sesuatu yang bisa memberikan kejutan besar Dr. Oh?”
Ibu dan ayah saling berpandangan. Lalu ayah bilang kalau belum lama ini Ri Jin dipecat dari menjadi dokter orang kaya itu. Ayah piker Ri Jin punya kebanggan pada pekerjaan itu dengan caranya sendiri, hingga pemecatan itu pasti membuatnya sangat syok.
***
Sekretaris Ahn bingung dengan pandangan Do Hyun melihat foto itu. Apa Do Hyun mengenali seseorang dalam foto itu? Do Hyun tak menjawab, tapi dia mulai berpikir bahwa orang yang menyelamatkan Ri Jin dari kebakaran di rumah itu tidak lain adalah ibunya yang sekarang, ibunya Ri On.
Sekretaris Ahn kembali bertanya, apa yang salah dan apa yang terjadi. Tapi Do Hyun tetap tak menjawab dan terhanyut dalam pikirannya sendiri. Kemudian ponsel Do Hyun berdering, telpon dari Dokter Suk. Do Hyun pun menjawabnya.
Dokter Suk menanyakan kebenaran Do Hyun yang telah memecat Ri Jin, karena Do Hyun tidak mengatakan tentang hal itu padanya saat kemarin mereka bertemu. Do Hyun pun meminta maaf karena tidak memberitahu Dokter Suk sebelumnya.
Dokter Suk bilang Do Hyun tidak perlu meminta maaf padanya. Dokter Suk juga memberitahu bahwa dia sekarang sedang ada di Ssang Ri dan Ri Jin semalam tiba-tiba pingsan.
“Dia pingsan? Ke-kenapa?”
“Menurut kakaknya, aku berpikir bahwa Dr. Oh teringat sesuatu dan pingsan karena syok. Mungkinkah, kalian berdua, kalian mengingat kenangan kalian yang hilang satu per satu? Apakah kenangan itu terlibat dengan hal-hal buruk?”
Do Hyun mengabaikan pertanyaan Dokter Suk dan menanyakan keadaan Ri Jin.
Dokter Suk memberi tahu bahwa Ri Jin baik-baik saja sekarang, dan masalahnya mungkin akan terjadi nanti. Jika pengobatan tidak berhasil, Ri Jin bisa menderta Repetition Compulsion (tekanan yang disebabkan oleh pengulangan peristiwa masa lalu yang menyakitkan).
Do Hyun sedih mendengar penjelasan Dokter Suk itu.
***
Ri Jin terbangun, dan mendapati ibu yang ketiduran sambil duduk di samping kasurnya. Ri Jin memanggil ibunya itu. Ibu pun terbangun dan bertanya apakah Ri Jin sudah sadar. Ri Jin tak menjawab, Ri Jin bilang ibu seharusnya pergi ke kamar dan tidur dengan nyaman, kenapa malah ada di kamarnya.
“Kenapa kau bertanya jika kau akan menjadi seperti ini dan mengalami kesulitan? Jika itu akan menjadi sesulit ini bagimu, kau seharusnya mengatakannya saja padaku. Kau harus datang pada ibu dan menangis. Kenapa kau menangis sendirian, kenapa?” Ibu tampak sedih.
Ri Jin memanggil ibu. Ibu lalu bertanya apa Ri Jin perlu sesuatu, apa Ri Jin ingin makan sesuatu. Tidak, Ri Jin bertanya apakah saat itu ibu yang membawanya keluar dari ruang bawah tanah dan menyelamatkannya dari api. Ibu terkejut dan bertanya bali apa Ri Jin mengingat hal itu. Ri Jin mengangguk.
“Saat itu, apakah namaku adalah Do Hyun?”
“Kau bahkan ingat itu?” Ibu menangis.
Ri Jin kembali mengangguk, “Tapi.. Tapi, kau tahu.. kenapa orang itu menjadi Cha Do Hyun?”
“Apa maksudmu, orang itu? Siapa?”
“Bagaimana orang itu akhirnya kehilangan namanya sendiri? Kenapa dan karena apa, nama kami diambil dari kami?”
“Apa maksudmu, orang itu? Apa maksudmu, kami?”
“Ibu, kau tahu.. Aku benar-benar menyukai namaku. Aku berterima kasih pada ibu dan ayah untuk menamaiku Ri Jin. Dan.. dan, kau tahu.. Aku benar-benar menyukai nama orang itu juga.”
“Ri Jin-ah..” Ibu menangis semakin tersedu.
“Tapi.. Aku harus memanggil orang itu apa sekarang? Dia harus aku panggil apa?” Ri Jin menangis.
***
Do Hyun muntah-muntah di kamar mandi. Dia teringat saat Ri Jin pertama kali menanyakan namanya di depan rumah sakit. Saat itu Do Hyun menjawab bahwa dia dengan tatapannya yang seperti itu adalah Cha Do Hyun.
Setelah mengingat hal itu, kepala Do Hyun terasa sakit dan telinganya berdengung. Do Hyun segera masuk ke ruang kerja, dan membuka laci untuk mengeluarkan obat. Do Hyun menemukan sebuah pesan dan sebuah flashdisk. Pesan itu dari Ri Jin, yang memintanya membuka isi flashdisk itu saat Do Hyun membutuhkan obat.
Lalu apa isi flashdisk itu?
***
Bersambung ke bagian 2~
Komentar:
Jelas ya, di episode ini mulai terungkap siapa jati diri Ri Jin dan Do Hyun sebenarnya. Ri Jin adalah anak dari Min Seo Yeon dengan kekasihnya (tidak menikah). Ayah asli Ri Jin meninggal karena suatu penyakit di Amerika. Gun Ho menggunakan kesempatan itu, Ri Jin yang anak diluar nikah, untuk dimasukkan ke dalam daftar keluarga Joon Pyo agar Seo Yeon mau kembali ke Seung Jin Grup. Bagaimanapun juga Ri Jin kecil perlu masa depan yang baik. Maka Seo Yeon pun menyetujuinya dan kembali ke Korea di tahun 1993.
Gun Ho membuat rencana seperti itu, karena dia menganggap Joon Pyo tidak akan kembali. Jadi tidak akan masalah jika Ri Jin didaftarkan sebagai anaknya. Namun ternyata, Joon Pyo kembali di tahun 1994 dengan anaknya sendiri. Dan dia tidak terima Ri Jin yang bukan anaknya dimasukkan dalam daftar keluarga.
Gun Ho yang membutuhkan Seo Yeon meminta Joon Pyo membatalkan perceraian (merobek surat cerai). Joon Pyo mau, dengan syarat Ri Jin harus disingkirkan. Maka Gun Ho yang membutuhkan Seo Yeon mau tak mau menerima syarat itu, yaitu dengan mengganti jenis kelamin Cha Do Hyun dari perempuan jadi laki-laki.
Ingat kan, Cha Do Hyun asli (Ri Jin) sudah masuk dalam daftar keluarga tahun 1993, sebelum Joon Pyo kembali. Saat Joon Pyo kembali tahun 1994, daftar keluarga diganti, tapi hanya mengganti jenis kelamin. Mungkin untuk menghindari kecurigaan. Dan aku rasa Seo Yeon tidak tahu tentang hal ini.
Kasihan ya, dua anak yang masih terlalu kecil dan tidak tahu maksud dari ‘pewaris’ harus mengalami hal seperti itu.
Kenapa ya aku melihat tragedi itu terjadi karena Shin Hwa Ran yang meminta Joon Pyo untuk kembali ke rumah Seung Jin. Padahal Joon Pyo sudah tampak damai tinggal di desa dengan Joon Young dan Hwa Ran. Hwa Ran yang sepertinya memang ingin jadi ‘kaya’. Jadinya saat Joon Pyo kembali ke rumah, keinginannya untuk menjadi pewaris kembali tumbuh.
Tinggal 2 episode lagi :(
ReplyDeleteMba mumu fighting bwt tulis sinopsis nya yah sehat selalu juga...
Dr kmren aku udh bolak balik kayak setrikaan saking penasarannya
Terimakasih mba mumu udh baik hati nyediain wkt bwt tulis sinopsis nya ...
Haaadeeewww khidupan Chaebol mengerikan juga y,khidupan anak sndri pun buat mainan...huuuffttt ngeri ...miris liat RJ n DHyun yg g tau nmax....gomawo mbak muzi...hwaiting
ReplyDeleteRi jin dan do hyun, ottokaji?
ReplyDeleteGumapshimnida bak Mumu...
Di tunggu part 2 nya mbak.. tc :-)
ReplyDeletelagi2 harta yg menghancurkan,kasian Do hyun dn Ri jin,
ReplyDeleteepisode yg bwt mewek.
lucu di scene flashback taun 93 pas bagian joon young dan joon pyo ada poster jang bo ri, drama 2014... hihihihi... #salahfokus #komennggakpenting
ReplyDelete@Mbak Mumu, mungkin kalo bukan karena Nyonya Shin, cerita Kill Me Heal Me gak bakal ada yaa hahaha
ReplyDeleteBagus bngettt jalan ceritanya,.. Kereennnnn. Kehidupan chaebol yg mengerikan pke merubah nama demi hartaaa,..
ReplyDeleteSemangat ya mba, dtunggu part2 selanjutnya,..
sudah menerka2 dengan keyakinan tinggi(?) Klo nama asli do hyun itu Se Gi eh kena Zonk deh xD
ReplyDeleteKejutan lagi kejutan lagi, yang nulis apik sekali <3
saya suka saya suka
Mbak.. Apa di sana kalau laki2 sm perempuan itu tidak bs di bedakan berdasarkan nama aja? Sampe2 sebuah nama bisa di pake buat cewek or cowok secara lengkap sekaligus??? (Hadeeeh.. Tepuk dahi!!)
ReplyDeleteTernyata namanya d kartu keluarga tetap hanya jenis kelamin yg d ganti loh kok bisa ya nama perempuan d pake laki apa d korea g ada bedanya y? yauda deh tinggal tunggu 2 episod lagi jadi g sabar menghitung harinya. Makasih sinopnya.
ReplyDelete