What Happens To My Family Episode 26

Hari persidangan. Hanya Seo Wool yang memberi semangat pada ayah. Saat ditegur Young Seol, Seo Wool bilang dia tidak berpikir ayah akan menjalani pertarungan melawan anak-anak tapi hanya akan melakukan percakapan dengan mereka.

Di persidangan. Pihak anak-anak Cha diwakili oleh Pengacara keluarga Kwon. Direktur Kwon meminjamkan pengacaranya pada Kang Jae, agar kasus itu segera selesai dan tidak bocor ke lingkungan rumah sakit.

Melalui pengacara itu, anak-anak mengajukan banyak komplain pada hakim tentang tuntutan yang diajukan ayah. Bahwa meskipun ayah adalah ayah dari anak-anak Cha, tapi tindakannya terlalu berlebihan.

Hakim menanyai anak-anak Cha tentang pendapat mereka atas tuntutan ayah, dimulai dari Kang Shim. Kang Shim bilang mereka terkejut karena ayah menghitung semua pengeluarannya dalam membesarkan mereka. Kang Shim bilang itu tidak masuk akan, dan membuatnya bertanya-tanya apakah ayah memang benar-benar ayah mereka.

Hakim lalu mempertanyakan selama 15 tahun Kang Shim bekerja, sudah berapa banyak yang Kang Shim berikan pada ayah? Dan ternyata tidak banyak, bisa dihitung dengan jari. Hakim bilang jika ayah bukanlah seorang ayah, ayah pasti meminta lebih dan keberatan dengan sedikitnya uang yang diberikan Kang Shim.

Hakim beralih pada Kang Jae. Kang Jae menilai ayah tidak perlu melakukan hal itu hanya karena ayah marah. Kang Jae juga menilai tindakan ayah yang menyita gajinya sebagai tindakan yang pengecut. Kang Jae juga mengaku mengalami kerugian psikologis karena hal itu.

Hakim membalikkan pertanyaan Kang Jae itu. Hakim tahu bahwa Kang Jae berulang kali mengatakan ingin memutuskan hubungan ayah-anak dengan ayah. Hakim menduga saat ayah mendengar hal itu, ayah juga menderita kerugian psikologis dan emosi.

Lalu berbeda dengan kakak-kakaknya, Dal Bong yang tidak tahu harus berkata apa bilang kalau dia mengerti ayah melakukan tuntutan itu karena marah. Dan yang jadi masalah adalah dia tidak bisa membayar uang yang dituntut ayah.

Sidang pun berakhir dengan akan diadakannya sidang lanjutan. Di luar ruang sidang, Kang Jae bertanya pada ayah dengan emosi, apakah ayah merasa senang bisa membuat anak-anaknya muncul di pengadilan, mengambil gaji dan tidak membiarkan mereka bekerja. Ayah menjawab dengan tenang, dia tidak yakin karena semuanya baru dimulai.

Sementara itu, Young Seol mencoba membujuk ibunya untuk menemui Miss Go. Young Seol ingin Bibi untuk memeriksa apakah benar Miss Go yang merubah ayah melawan anak-anaknya, dan mengincar harta ayah.

Bibi awalnya menolak, tapi akhirnya bibi datang menemui Miss Go di toko. Tapi tidak perlihatkan apa yang mereka perbincangkan.

***

Nyonya Baek menemui Tae Joo dan memintanya untuk tidak menerima tawaran Eun Ho mengenai investasi di restoran. Eun Ho memang menawarkan investasi pada Tae Joo, saat Dal Bong sesumbar akan berinvestasi. Tae Joo heran melihat Nyonya Baek yang menginginkan yang terbaik untuk Eun Ho tapi tidak mempertimbangkan kebahagiaan Eun Ho.

Nyonya Baek bilang jika semuanya berjalan dengan baik, kebahagiaan akan mengikuti. Tapi menurut Tae Joo, Nyonya Baek salah. Karena jika kita bahagia, maka semuanya akan berjalan dengan baik. Nyonya Baek tak ingin mendengar saran Tae Joo. Menurutnya Eun Ho adalah anaknya, dan dia lebih mengenal Eun Ho daripada siapapun.

Nyonya Baek juga meminta Tae Joo menyingkir dari masalah itu (pendanaan restoran) karena itu adalah masalahnya dan Eun Ho.

Tapi, Tae Joo tidak terpengaruh. Dia meminta Eun Ho menyiapkan tiga piring di restorannya nanti malam. Dia akan memutuskan, apakah dia akan berinvestasi atau tidak setelah mencicipi masakan di restoran Eun Ho.

***

Pulang dari persidangan, ayah Cha langsung membuka toko. Miss Go datang ke toko ayah membawa kopi. Anak-anak Cha yang berkumpul di restoran ayam mendapat kabar tentang hal itu dari Joong Baek. Anak tertua, Kang Shim segera bertindak. Dia datang ke toko ayah, dan melihat dari luar ayah tertawa bersama Miss Go.

Kang Shim dengan sangat tidak sopan mengajak Miss Go bicara di luar. Kang Shim bertanya apa yang Miss Go katakan hingga membuat seorang ayah yang baik melawan keluarganya dan menuntut anak-anaknya. Ayah mencoba menegur Kang Shim, tapi Miss Go menghentikan ayah.

Miss Go bilang Kang Shim yang lebih dulu meminta harta pada ayah atas toko dan rumah ayah untuk dijadikan bangunan baru. Kang Shim beralasan itu agar ayah merasa nyaman. Miss Go mendebat, itu namanya bukan peduli, tapi menyingkirkan. Bahkan saat mereka masih satu rumah saja, Kang Sim lupa ulang tahun ayah. Lalu jika rumah ayah diambil apa mereka akan peduli pada ayah?

Lebih lanjut Miss Go bilang yang anak-anak Cha butuhkan bukan ayah mereka, tapi harta ayah mereka. Karena itu dengan alasan untuk kenyamanan ayah, mereka berusaha mengambilnya, dan menyuruh ayah mengurus diri sendiri.

Kang Shim marah dengan semua perkataan Miss Go. Entah itu tersinggung karena apa yang dituduhkan Miss Go benar, atau karena alasan lain. Ayah bilang bahwa masalah dia yang menuntut anak-anak tidak ada hubungannya dengan Miss Go.

Kang Shim lalu mengungkapkan isi hatinya pada ayah. Bahwa mereka ingin hidup dengan baik, sibuk bekerja dan mencari uang. Karena itu mereka lupa ulang tahun ayah dan juga peringatan kematian ibu. Tapi Kang Shim bilang hanya karena hal itu, ayah tidak berhak melawan anak-anak. Karena ayah satu-satunya orang yang tidak memberi mereka kesulitan, dan ayah harus selalu mengawasi mereka. Kang Shim terus menuduh, bahwa karena Miss Go ayah menuntut mereka.

Miss Go menghentikan Kang Shim bicara. Miss Go bilang jika Kang Shim merasa keberatan dan ingin mengatakan sesuatu, maka Kang Shim harus mengatakannya di pengadilan, di depan hakim. Miss Go mengajak ayah masuk ke dalam toko.

Di dalam toko, Miss Go meminta maaf pada ayah karena sudah berkata kasar pada Kang Shim. Miss Go bilang semua anak-anak berpikiran sama. Bahwa marah dan frustasi apda ayah mereka itu diperbolehkan. Miss Go pun merasakan hal yang sama, dan baru menyadari bahwa pikiran itu salah ketika ayahnya meninggal, dan itu sudah terlambat. Miss Go mendukung ayah dalam kasus penuntutan itu.

Kang Shim marah. Dia bilang ayah bukan ayah mereka lagi, tapi kekasihnya Miss Go. Kang Shim menganggap itu adalah panggilan perang dari ayah. Tapi adik-adiknya dan juga pasangan Yeong Seol-Joong Baek menentang Kang Shim. Mereka harus meyakinkan ayah untuk mencabut tuntutan. Karena hanya itu satu-satunya cara untuk menghentikan kasus itu.

***

Hyo Jin meminta uang pada ibunya untuk membayar tuntutan yang diajukan ayah pada Kang Jae. Lalu Hyo Jin menyerahkan uang itu pada ayah Cha. Ayah Cha bertanya apakah Kang Jae yang menyuruh Hyo Jin melakukan itu. Bukan, Hyo Jin bilang itu adalah keinginannya.

Hyo Jin memohon ayah untuk tidak membenci Kang Jae. Kang Jae sudah sibuk di rumah sakit dan membuatnya lelah. Jika ayah juga mengganggunya, maka Kang Jae akan lebih merasa kesulitan. Hyo Jin bilang dia kasihan pada Kang Jae.

Ayah menyuruh Hyo Jin pulang. Jika Kang Jae hendak membayar tuntutan, maka Kang Jae harus melakukannya sendiri. Bibi juga kesal pada Hyo Jin yang bertindak sembarangan seperti itu hingga membuat ayah semakin kesal.

Hyo Jin menceritakan hal itu pada Kang Jae. Bahwa ayah marah padanya karena dia membawakan ayah uang. Kang Jae marah juga dengan apa yang dilakukan Hyo Jin itu. Menurutnya Hyo Jin tidak memikirkan dia, bagaimana perasaannya jika mertuanya membayar tuntutannya.

Hyo Jin bilang dia melakukan itu untuk kebaikan Kang Jae. Tapi karena itulah Kang Jae ingin Hyo Jin mendiskusikan dulu dengannya sebelum Hyo Jin melakukan sesuatu. Kang Jae berteriak dan lebih berteriak saat Hyo Jin menyebut tentang ibunya. Kang Jae kesal karena Hyo Jin selalu melibatkan ibunya.

***

Selesai rapat, Tae Joo mengajak Kang Shim ke restoran Eun Ho untuk mencicipi menu restoran. Tae Joo meminta Kang Shim membantunya untuk menilai rasa. Mereka lalu membicarakan tentang Kang Shim yang tidak bisa menerima perasaan Tae Joo, dan Tae Joo yang merasa masih punya kesempatan.

Ketua Moon tiba-tiba muncul di ruangan itu. Ketua Moon sebenarnya sudah mengikuti mereka dari kantor, untuk membuktikan kecurigaan Nyonya Baek. Dan begitu Ketua Moon melihat mereka berdua, Ketua Moon langsung menuduh kalau mereka sedang berkencan. Ketua Moon pun marah.

Tapi kemudian Eun Ho datang menjelaskan kesalahpahaman itu. Eun Ho menjelaskan bahwa itu hanya makanan sampel. Eun Ho juga mempersilahkan Ketua Moon untuk bergabung, dan mengajak berinvestasi jika Ketua Moon menyukai makanannya.

Oya, saat Kang Shim dan Tae Joo pertama kali datang, Eun Ho mengenalkan Seo Woo pada mereka sebagai wanita yang dia cintai sampai mati. Seo Wool berusaha menjelaskan pada Kang Shim kalau dia tidak ada hubungan dengan Eun Ho. Seo Wool juga kesal pada Eun Ho. Dan sekarang Seo Wool khawatir Kang Shim akan salah paham padanya.

Seo Wool melihat Dal Bong mondar mandir di depan restoran. Dia memberitahukan hal itu pada Chef dengan sumringah karena dugaannya benar bahwa Dal Bong akan kembali.

Chef menemui Dal Bong diluar. Tapi Dal Bong bilang dia hanya lewat saja. Chef mempersilahkan Dal Bong melanjutkan. Tapi, baru beberapa langkah Dal Bong menjauh, Dal Bong kembali. Dia meminta maaf pada Chef dan meminta Chef untuk member satu lagi kesempatan.

***

 

Hyo Jin memberitahukan tentang apa yang terjadi padanya hari ini. Nyonya Heo kesal Kang Jae malah memarahi Hyo Jin. Dia menyerahkan (tepatnya melemparkan ke meja) uang yang tadi Hyo Jin bawa pada Kang Jae. Nyonya Heo menyuruh Kang Jae memberikan uang itu pada ayah dan memutuskan hubungan dengan ayah. Kang Jae menolak, bagaimanapun dia akan mengurus masalah itu sendiri.

Hyo Jin marah pada ibunya, karena ibunya Kang Jae marah padanya (halah, belibet). Hyo Jin lalu memikirkan perkataan Kang Jae tentang dia yang selalu melibatkan ibunya dalam segala hal.

***

Acara cicip-mencicip makanan selesai. Eun Ho memberikan proposal invetasinya pada Ketua Moon. Ketua Moon penasaran bagaimana Tae Joo bisa tahu restoran Eun Ho. Akhirnya cerita tentang ‘Paman mesum’ pun mengalir begitu saja, tentunya dengan merahasiakan identitas si wanita yang adalah Kang Shim.

Kang Shim mengantar Ketua Moon keluar restoran. Ketua Moon merasa senang malam itu, dia sudah lama tidak tertawa. Ketua Moon berterima kasih pada Kang Shim, berkat Kang Shim, Tae Joo sekarang menjadi seseorang dan bahkan mau makan bersama orang lain.

Karena cerita ‘paman mesum’ Tae Joo kesal pada Eun Ho. Dia bilang dia tidak suka Eun Ho malam ini. Tapi makanannya tidak buruk. Tae Joo menyuruh Eun Ho untuk datang ke kantornya besok untuk mendiskusikan sesuatu. Eun Ho berterima kasih. Dengan kesal, ala anak kecil, Tae Joo menegaskan kalau dia belum mengatakan kalau dia setuju.

Tapi Eun Ho tahu Tae Joo sebenarnya setuju. Eun Ho yang merasa bahagia langsung mencari Seo Wool dan memeluknya. Meski Seo Wool meronta, Eun Ho tidak mau melepaskannya. Eun Ho bilang dia bahagia karena Seo Wool.

Dan adegan itu dilihat oleh Dal Bong. Dal Bong teringat perkataan chef yang menyuruhnya meminta maaf pada Seol Woo. Karen untuk menjadikan Dal Bong seseorang, Seo Wool mengupas kentang dan bawang.

“Jika pikiranmu buruk, tubuhmu akan menderita. Jika kau tidak bisa mengurus masalah, wanitamu yang menderita.”

Dal Bong lalu marah pada Seo Wool. Dia merasa tersinggung. Menuduh Seo Wool tidak menganggapnya seseorang. Dal Bong tak menyangka Seo Wool menganggapnya seseorang yang menyedihkan dan kekurangan. Apa jika Seo Wool tidak melakukan sesuatu dia tidak akan sadar.

Seo Wool ingin menjelaskan maksudnya, tapi Dal Bong tidak memberikan kesempatan. Dal Bong menyuruh Seo Wool untuk pergi pada Eun Ho saja. Dal Bong bilang dia tidak akan berubah, karena sejak lahir sudah seperti itu. (Aish…Dal Bong salah paham…)

Dal Bong melihat Kang Jae sedang minum di restoran Joong Baek. Dal Bong lalu ikut bergabung. Tak lama Kang Shim datang dan ikut bergabung. Kang Shim yang tahu sumber kegalauan Dal Bong pun berkata, Apa Dal Bong pikir Dal Bong akan merasa lebih baik setelah kehilangan Seo Wool? Kang Shim bilang Dal Bong bodoh.

Kang Shim lalu mendapatkan ide agar ayah mau mencabut tuntutannya.

Mereka bertiga lalu pulang ke rumah untuk menemui ayah dengan maksud membujuk ayah untuk mencabut tuntutan. Tapi betapa terkejutnya mereka, di kamar ayah ada Woo Tak.

Kang Shim marah dan berteriak pada Woo Tak menyuruhnya pergi. Kang Shim bahkan memukul Woo Tak dengan tasnya, saat Woo Tak berkelit kalau dia adalah tamunya ayah. Ayah marah.

Kang Shim tidak tahan lagi dan memberitahu bahwa Woo Tak adalah Byun Woo Tak, pria yang meninggalkannya 14 tahun lalu. Semua orang terkejut, termasuk bibi yang ada di luar kamar ayah. Kang Jae tidak terima, bagaimana pun ayah marah padanya, ayah tidak bisa menuntutnya melalui Woo Tak.

Ayah meminta penjelasan dari Woo Tak. Dan Woo Tak tidak mengelak. Dia membenarkan, bahwa dialah pria yang meninggalkan Kang Shim. Dal Bong menyeret Woo Tak keluar.

Kang Shim lalu meminta ayah untuk mencabut tuntutan, jika tidak mereka akan pergi meninggalkan rumah. Dal Bong pun membujuk ayah untuk menghentikan semuanya. Tapi ayah tetap pada pendiriannya, dia tidak akan mencabut tuntutan.

Maka Kang Shim pun segera membereskan pakaian ke dalam koper dan keluar dari rumah. Meski di luar akan hujan dan dia tidak punya tujuan, Kang Shim tetap tidak mau kembali ke rumah.

Sementara itu, ayah pergi ke kantor Woo Tak. Dengan emosi ayah mencengkram jaket Woo Tak dan berteriak marah padanya.

***

Bersambung ke episode 27~

Komentar:

Anak-anak Kang Jae tidak berintrospeksi diri, mereka terus mencari-cari alasan kenapa ayah melakukan tuntutan dari diri ayah. Mereka tidak mencari alasan itu dari diri mereka sendiri.

Mian ya, tulisannya lamaaaaaaa banget dilanjutnya. Maklumlah.. kemarin kejar tayang dua drama di jadi yang ini tidak tersentuh.