The Lonely Shining, Goblin | Episode 5 - 2
Eun Tak mencoba mencari tahu tentang Kim Shin. Eun Tak memperoleh informasi bahwa Kim Shin adalah perwira militer pada periode akhir Goryeo. Eun Tak menebak Kim Shin seorang jenderal, seorang pegawai pemerintahan, pekerjaan stabil. Tapi Eun Tak heran kenapa tidak banyak informasi tentang Kim Shin, apa karena kurang informasi?
***
Eun Tak sedang berada di shopping mall. Seseorang dengan nomor tak dikenal meneleponnya. Ternyata itu Kim Shin yang segera bergabung dengannya. Eun Tak menggoda Kim Shin yang kini bisa menggunakan ponsel. Kim Shin menjelaskan spesifikasi ponsel yang dia gunakan. Eun Tak heran kenapa Kim Shin menghapalnya. (Iklaaannnn....)
Kim Shin menemani Eun Tak belanja barang kebutuhannya untuk di rumah. Eun Tak kemudian menunjukkan sebuah bonek goblin. Eun Tak bilang itu adalah Kim Shin. Kim Shin tak terima, bagaimana bisa dia punya pipi pink seperti itu. Eun Tak kemudian sibuk menjelaskan tentang boneka itu. Eun Tak membeli lumayan banyak barang. Kim Shin bertanya apakah ada lagi yang dibutuhkan Eun Tak?
Tidak. Eun Tak bilang itu semua sudah cukup. Jika terlalu banyak hanya akan membebaninya jika nanti dia pindah. Kim Shin menanyakan maksud Eun Tak. Eun Tak bilang tidak ada yang tahu jika terjadi sesuatu nantinya dan mungkin dia akan pergi dari rumah itu. Tapi bukan itu maksud Kim Shin, kata siapa Eun Tak bisa membawa barang-barang itu kalau dia pergi? Dia tidak bilang Eun Tak boleh membawanya. Kim Shin kemudian pergi membayar belanjaan mereka.
***
Wang Yeo sedang merapikan sertifikat kematian yang akan dia laporkan, dan menandatangani sebuah dokumen. Kemudian Wang Yeo teringat pada Sunny yang menanyakan namanya.
[Flashback]
Sunny menyusul Wang Yeo berjalan keluar kedai.
āAku bukannya bertanya berapa gajimu, seberapa kaya atau punya warisan apa. Bagaimana bisa kau langsung berdiri dan pergi karena aku menanyakan namamu?ā
āAku sensitif jika membicarakan namaku. Maafkan aku, Sun Hee-ssi.ā
āAku sudah bilang. Aku bukan Sun Hee. Aku Sunny.ā Sunny kembali dibuat kesal. āApa kita harus berpisah lagi?ā
Wang Yeo bilang Sunny kan mengajaknya minum kopi sebentar saja, dan dia sudah menghabiskan kopinya. Wang Yeo kemudian meminta Sunny nanti mengembalikan receipt yang Sunny pinjam untuk mendapatkan isi ulang kopi, karena perusahaannya sangat ketat. Wang Yeo menduga Sunny sangat menyukai kopi. (ini entah iklan kedai kopi, atau akan dijadikan alasan mereka untuk bertemu lagi)
[Flashback end]
Wang Yeo mengambil memo nomor telepon Sunny. Dengan keterbatasan pengetahuannya tentang ponsel, Wang Yeo memasukkan nomor Sunny ke dalam daftar kontak ponselnya. Beberapa kali membuat kesalahan, akhirnya Wang Yeo berhasil menyimpan nomor Sunny dengan nama āSunny bukan Sun Heeā. Tapi Wang Yeo kembali sedih karena tidak berani menelepon Sunny.
***
Kim Shin dan Eun Tak sampai di rumah. Kim Shin menyuruh Eun Tak membawa barang belanjaan dan memeriksa kamar yang sudah dia rapikan hingga bisa ditinggali. Eun Tak bersemangat dan segera naik ke atas. Euk Tak berteriak senang melihat kamarnya. Kim Shin kemudian muncul dari balik pintu.
Eun Tak kesal, jika Kim Shin mau kesana kenapa membuatnya membawa barang belanjaan yang berat itu. Kim Shin beralasan kalau tangannya perlu istirahat. Kim Shin menunjuk ke sekeliling kamar, tangannya sudah menghabiskan banyak uang. Kim Shin bahkan bercanda, apakah tangan kirinya? Eun Tak sangat menyukai kamar yang baginya seperti surga itu.
Apakah Kim Shin yang melakukan semuanya? Dengan tangan yang tampak lemah itu? Tentu saja dia melakukannya sendiri. Eun Tak mengangguk. Kim Shin menyuruh Eun Tak untuk segera beristirahat.
āJangan memaku dinding. Kamarku di bawah, jadi berjinjitlah saat kau berjalan.ā
Eun Tak mengerti.
Kim Shin membaca buku di kamarnya. Dia bisa mendengar semua gerakan Eun Tak dan menebaknya (atau memang dia bisa merasakannya). Eun Tak memindahkan pot bunga. Eun Tak melompat-lompat di kasur, dan Eun Tak keluar kamar (kalau ini sih karena ada bel di pintunya). Kim Shin mengeluh tidak bisa konsentrasi. Tapi kemudian dia tersenyum.
Eun Tak menuliskan pesan di blackboard kecil di depan pintunya bahwa dia hendak belajar. Tak berapa lama setelah Eun Tak menutup pintu, Wang Yeo mengetuk pintu.
Mereka kemudian duduk berhadapan di ruang tengah. Eun Tak bingung Wang Yeo memanggilnya untuk menanyakan sebuah nama, apa maksudnya? Orang-orang bilang jika malaikat maut menyebut namanya tiga kali, maka dia akan mati. Eun Tak gugup. Dia bilang kalau dia sekarang sudah menikah dan berbeda. Dia punya keluarga dan akan memakai nama suaminya, jadi namanya bukan Ji Eun Tak lagi. Eun Tak menegaskan, dia bukan Ji Eun Tak.
āBukan namamu. Nama pria yang akan disukai wanita. Aku tidak punya nama. Karena itulah aku bertanya padamu. Apa nama yang sekarang sedang populer?ā
āAjussi, kau tidak punya nama? Ajussi goblin punya.ā
āApa?ā Wang Yeo penasaran.
āKim Shin. Bagus kan?ā
Wang Yeo merasa kesal. Eun Tak bertanya apakah Wang Yeo sudah memikirkan sebuah nama? Sudah. Hyuk, Joon, Min?
āJika kau ingin nama yang disukai wanita, ada tiga yang mewakili. Hyun Bin. Won Bin. Kim Woo Bin.ā
Ah..Bin. Wang Yeo tampak memikirkannya.
***
Eun Tak sepertinya menceritakan hal tadi pada Duk Hwa. Duk Hwa pun penasaran apakah Wang Yeo benar-benar akan menggunakan nama itu. Eun Tak lalu menyebutkan nama Yoo Duk Hwa. Duk Hwa bilang ada kisah dibaliknya. Dia kesal kenapa Kim Shin menyukai Andy Lau di tahun 1991. Karena itu dia masih belum menonton film āInfernal Affairsā. Bahkan jika nanti dia menjadi pimpinan di Chunwoo Grup, namanya akan ada dibawah nama Andy Lau. Tapi sekarang namanya ada dibawah nama Eun Tak.
Eun Tak tak mengerti. Duk Hwa bilang Eun Tak sekarang ini memegang sesuatu yang penting untuknya. Kartu kredit. Sekarang itu lebih penting baginya daripada kehidupan itu sendiri.
āWuah. Aku pikir aku dilahirkan tanpa apa-apa, tapi sepertinya aku punya banyak hal. Keren.ā
Eun Tak kemudian meminta Duk Hwa menurunkannya di depan restoran ayam tempatnya bekerja. Duk Hwa terkejut mengetahui Eun Tak bekerja di restoran ayam itu. Karena Duk Hwa pernah berkata akan membeli bangunan itu. Dan akan jadi malapetaka baginya jika dia mengacaukan hidup Eun Tak.
Duk Hwa lalu makan bersama orang kepercayaan kakek yang mengikutinya. Duk Hwa menyinggung tentang rencanya membeli gedung restoran ayam waktu itu. Duk Hwa bilang dia waktu itu terburu-buru dan meminta paman itu untuk melupakan semuanya, karena Duk Hwa membatalkannya. Paman itu meminta Duk Hwa untuk tidak khawatir, karena dia tidak melakukan apa yang diminta Duk Hwa waktu itu. Duk Hwa terkejut tapi juga merasa lega.
āAku ingin tahu. Apakah kakekku mengatakan padamu untuk menyampaikan sesuatu untukku?ā
āAda. Beliau meminta untuk menjaga Ji Eun Tak karena ujian masuk universitasnya sebentar lagi.ā
āApa? Kakek tidak memberikan kartu kredit untuk diberikan padaku?ā
āSatu. Jangan bicara pada Ji Eun Tak. Dua. Ingatlah bawa diam adalah emas. Tiga. Diam. Empat. Jangan bicara.ā
Itulah dipesankan kakek untuk Eun Tak. Kakek berharap Duk Hwa berhasil dalam tugas yang sulit itu. Tidak ada kartu kredit. Duk Hwa yang kesal mematahkan sumpit yang sedang dia pegang.
***
Eun Tak belajar untuk ujian. Dia tempatnya bekerja dan juga di rumah. Saat di rumah, Kim Shin sering mengetuk pintu dan menyiapkan makanan untuk Eun Tak, dengan berbagai pesan.
āSaat kau bosan belajar. Tolong pedangnya.ā
āAku tahu kau sibuk belajar. Jika ada waktu, tolong pedangnya.ā
Kali ini makanannya melayang. āAku tahu kau lelah belajar. Sebentar saja, tolong pedangnya.ā
āAku tahu kau kesepian saat belajar, tapi saat kau punya waktu, tolong pedangnya.ā
Dari beberapa permintaan Kim Shin untuk menarik pedangnya itu, semuanya diabaikan Eun Tak.
Saat Eun Tak menyimpan wadah kotor di dapur, dia dikejutkan oleh kehadiran Kim Shin.
āApa impianmu? Kau ingin jadi apa? Kau makan begitu banyak tapi kau tidak mau menarik pedangnya. Semua yang kau lakukan adalah belajar. Apa impianmu?ā Kim Shin mengajukan protesnya.
Eun Tak ingin menjadi radio PD. Eun Tak juga berencana mengambil jurusan itu di universitas nanti. Bukan itu maksud Kim Shin, bagaimana bisa Eun Tak masuk universitas jika bersikap seperti itu. Eun Tak kesal, bagaimana bisa Kim Shin mengatakan hal seperti itu.
āMeskipun begitu, aku sudah merenungkannya dan akan menunda membuat Ajussi menjadi tampan.ā
āMenundanya? Apa benar kau merenungkannya?ā Kim Shin tak percaya dengan yang didengarnya.
Eun Tak khawatir Kim Shin akan mengusirnya jika dia sudah tak bermanfaat lagi bagi Kim Shin. Memikirkan hal itu membuatnya stress dan tidak bisa belajar. Kim Shin menyindir, jika Eun Tak tak bisa belajar kenapa Eun Tak menghabiskan semua makanannya? Eun Tak balik menyindir Kim Shin yang mulai tampak aslinya.
Apa Kim Shin merasa sia-sia memberinya makanan? Kalau begitu seharusnya Kim Shin setuju saat dia meminta Kim Shin membayarnya 5 juta won. Kim Shin bilang kalau dia tidak bisa membuat kesepakatan untuk uang, menurutnya itu kasar. Tapi Eun Tak bilang kalau dia akan menerimanya dengan berkelas. Kim Shin menghela nafas.
Kemudian dia bertanya karena penasaran, kenapa harus 5 juta won. Itu bahkan tidak cukup untuk mendapatkan tempat tinggal di Seoul.
Eun Tak tidak bermimpi untuk mendapatkan tempat tinggal. Itu adalah uang untuknya tinggal di sauna sampai dia dewasa. Dan jika dia masuk universitas, dia akan butuh uang kuliah jadi dia akan menyisihkan 2 juta won. Itu adalah angka yang tepat setelah dia menghitung pinjaman pelajar dan biaya hidup. Untuk seseorang yang tidak punya apa-apa sepertinya, uang 5 juta won sama beratnya dengan 500 juta won. Apa Kim Shin sudah mengerti?
Kim Shin tak bisa berkata-kata. Wang Yeo tiba-tiba muncul dari belakang Kim Shin. Dia meminta Kim Shin memberikan uang 5 juta won. Bagaimana bisa Kim Shin masih mengabaikannya setelah Eun Tak menjelaskan semuanya? Wang Yeo menyebut Kim Shin seekor ular berhati dingin.
Wang Yeo menyebutkan obaek (lima ribu), tapi Kim Shin mendengarnya gobaek (pernyataan/confession). Kim Shin teringat saat Eun Tak juga pernah salah dengar. Dia meminta Wang Yeo memperbaiki kata-katanya, karena dia jadi mengira Wang Yeo menyuruhnya mengakui perasaannya pada Eun Tak. Tapi Eun Tak bilang Wang Yeo sudah benar. Kim Shin menyuruh Eun Tak untuk kembali belajar. Eun Tak pun pergi.
Wang Yeo yang tadi sudah beranjak pergi, kembali untuk menanyakan sesuatu, āApa namamu Kim Shin?ā
āYa. Kenapa?ā
āNamamu...sangat keren.ā Ujar Wang Yeo. Bahkan Kim Shin heran mendengarnya.
***
Sunny kembali kesal pada Wang Yeo yang belum juga menelepon. Eun Tak memastikan Sunny sedang tidak sibuk karena dia ingin menanyakan sesuatu. Eun Tak meminta ijin untuk memanggil Sunny dengan āunniā, karena dia tidak punya unni yang bisa diajak untuk mendiskusikan sesuatu. Jika ada hubungannya dengan āunniā, Sunny menebak masalahnya adalah Eun Tak sedang hamil. Eun Tak dengan keras mengelak, bukan. Lalu apa?
āApa kau berpikir untuk menikah di usia muda?ā
Sunny paham maksud Eun Tak. āBerapa umur pria itu? 19? 20?ā
Eun Tak memberitahu bahwa pria itu lebih tua. Sunny menanyakan seperti apa orangnya. Eun Tak menjelaskan bahwa pria itu suka membaca dan tahu banyak tentang musik dan seni, dan dia pernah bekerja di pemerintahan. Bukan itu maksud Sunny, tapi bagaimana cara dia memperlakukan Eun Tak, apa dia baik? Untuk sekarang iya, karena pria itu butuh bantuannya.
āDan kau? Apa kau menyukainya?ā
āTidak..ā
āLalu bagaimana dengan dia? Apa dia menyukaimu?ā
āTidak..ā
Sunny pun heran, jika mereka tidak saling menyukai, kenapa menikah? Eun Tak juga tidak tahu dan bingung dengan apa yang terjadi.
***
Eun Tak berjalan sendirian. Dia kemudian mengingat jawaban Kim Shin waktu itu, saat dia bertanya apakah Kim Shin mencintainya. Kim Shin bilang dia akan mencintai Eun Tak jika memang Eun Tak membutuhkannya. Eun Tak kesal. Dia tidak butuh cinta yang seperti itu, dan dia berharap Kim Shin juga tidak membutuhkannnya. Eun Tak bertekad tidak akan membuat Kim Shin menjadi tampan (mencabut pedangnya).
Kim Shin yang sedang membaca buku di kios melihat Eun Tak lewat. Dia segera...menghilang. Duduk membaca di rumah. Eun Tak melihat Kim Shin dengan kesal. Tapi Kim Shin tak menyadarinya.
Eun Tak yang melihat Wang Yeo melipat handuk menawarkan bantuan. Eun Tak menyindir Kim Shin yang membiarkan Wang Yeo mengerjakannya sendirian. Eun Tak bilang Wang Yeo punya kemampuan melipat handuk yang mematikan. Wang Yeo meminta Eun Tak untuk tidak menggunakan kata āmematikanā jika berada di dekatnya. Eun Tak meminta maaf. Eun Tak bilang kalau dia menyukai handuk, karena lembut, mewah, dan menggembirakan (? Aku salah artiin apa yah..hehe, mian..). Wang Yeo kemudian menyerahkan syal merah milik Eun Tak. Eun Tak berterimakasih.
Cemburu dengan kedekatan mereka, Kim Shin membawa sebauh lukisan dan menjelaskan sejarah tentang lukisan itu, juga bertanya dimana dia harus menggantungnya. Tapi tak ada respon dan jawaban. Bahkan setelah Kim Shin mondar-mandir mencari perhatian. Kim Shin yang kesal akhirnya mendekat dan menaruh lukisannya dia sofa.
Wang Yeo berkata pada Eun Tak, dia ingat Eun Tak memiliki syal merah itu saat usianya 9 tahun. Eun Tak membenarkan, itu adalah syal yang sama yang ditinggalkan ibunya. Ibunya berpikir Eun Tak melihat hantu karena tanda di lehernya, tadi dia membuat Eun Tak memakai syal dengan berpikir bahwa jika dia menutup tandanya maka dia tidak akan bisa melihat hantu lagi. Itu tidak berhasil, tapi jadi kebiasaan. Sekarang syal itu sudah seperti ibunya.
Kim Shin yang juga mendengar kisah itu tampak terharu. Wang Yeo juga terharu. Dia bahkan langsung meminta Kim Shin untuk memberi uang pada Eun Tak. Kim Shin kesal, kenapa semua tetang Eun Tak sangat menyedihkan. Dia bahkan takut untuk bertanya sekarang ini.
Eun Tak bilang dia tidak bicara pada Kim Shin. Wang Yeo menyebut Kim Shin cepat marah. Eun Tak kasihan pada Wang Yeo. Mereka mengabaikan Kim Shin.
Eun Tak lalu bertanya tentang nama, apa Wang Yeo sudah memutuskan sebuah nama? Kim Shin kembali menginterupsi, menyuruh Eun Tak untuk belajar, Eun Tak akan gagal jika beruntung. Eun Tak mengkoreksi, jika dia beruntung maka dia akan berhasil. Kim Shin tak peduli dan tetap menyuruh Eun Tak untuk masuk kamar dan belajar. Eun Tak tidak akan bisa menjadi radio PD jika seperti itu.
āOh, apa kau ingin jadi radio PD? Itu keren.ā Ujar Wang Yeo.
āYa. Aku suka mendengarkan radio sejak kecil.ā Jawab Eun Tak pada Wang Yeo.
Kim Shin protes, āAku yang menyinggung soal radio. Kenapa kau bicara padanya?ā
Eun Tak menjelaskan bahwa orang yang tinggal bersama diperbolehkan untuk mengobrol. Kim Shin masih saja marah. Orang? Apa mereka berdua ini manusia? Apa Eun Tak tidak melihat pedang yang ada ditubuhnya?
Eun Tak mengacuhkan Kim Shin lagi dan berkata pada Wang Yeo. Jika Wang Yeo belum memutuskan sebuah nama, Eun Tak merekomendasikan nama Park Bo Geom. Geom adalah bahasa koreanya pedang. Kim Shin semakin kesal karena Eun Tak membuat lelucon dari kata itu. Eun Tak sudah tak tahan lagi dengan sikap Kim Shin dan berdiri mendekati Kim Shin. Perdebatan dalam emosi pun dimulai.
āSalah siapa aku punya tanda dan melihat hantu?ā
Kim Shin menarik rambut Eun Tak untuk melihat tandanya. āTandanya baik-baik saja.ā
āOmo!ā Eun Tak terbelalak. āAjussi, apa kau barusan menjambak rambutku? Haahh.. tidak heran pedang itu ada di jantungmu. Jika seseorang berakhir dengan itu, pasti ada cukup alasan dibaliknya.ā
āKau..bagaimana kau bisa kau bercanda tentang kelemahan seseorang? Apa kau seorang psikopat?ā
āAjussi pikir kau berbeda? āKau bukan pengantin goblin, hadapi kenyataanā. Kau tidak benar-benar baik dan lembut.ā
āAku mengatakan semua itu untuk kebaikanmu.ā Kim Shin beralasan. āUntuk kebaikanmu!ā
āJika kau peduli padaku, carikan aku pacar!ā Eun Tak berteriak. āPekerjaan, bibi, pacar. Malaikat pelindung seperti apa kau ini? Harapanku tidak pernah jadi kenyataan. Pacar!ā
āPacarmu disini!ā
āDimana?! Aku tidak melihatnya! Dimana?!ā
āDisini! Di depanmu! Aku!ā
Kim Shin keceplosan. Eun Tak pun terdiam. Wang Yeo memperhatikan mereka yang sama-sama diam dan merasa canggung. Kim Shin berlari masuk kamar disampingnya, dan Eun Tak berlari ke kamarnya. Melihat dua orang yang sedang bertengkar karena cinta, Wang Yeo merasa kesal dan membalikkan keranjang cucian. (Gak pengertian amat mereka berdua, Wang Yeo kan lagi galau juga...hhehe)
Eun Tak masuk kamar dan menutup pintu. Eun Tak bilang Kim Shin pasti sudah gila. Pacar? Siapa yang bilang? Memangnya dia suka padanya? Eun Tak protes, tapi sepertinya dia senang.
Kim Shin menghela nafas. Itu adalah kesalahan pertamanya dalam 900 tahun ini. Dia adalah suaminya, bukan pacar. Kim Shin ragu apakah dia harus meluruskan apa yang diucapkannya tadi? Kim Shin membela diri, dia sedang terjepit tadi. Tapi kemudian dia tersenyum.
Sementara itu Wang Yeo masih galau.
āSeseorang bahwa tidak bisa menelepon karena dia tidak punya nama. Dua orang itu...ā
Wang Yeo mengulang-ngulang kalimat itu hingga matahari terbenam. Duk Hwa kemudian datang dan menyalakan lampu karena ruangan begitu gelap. Duk Hwa bertanya Wang Yeo sedang apa disana. Kim Shin yang baru muncul juga heran Wang Yeo masih ada disana. Wang Yeo menyuruh mereka berdua untuk pergi.
Duk Hwa bertanya pada Kim Shin apa yang terjadi pada Wang Yeo. Kim Shin lihat dari wajahnya Wang Yeo, sepertinya masalah wanita.
āAku kenapa? Apa? Dimana?ā tanya Wang Yeo dengan kesal.
Duk Hwa mengambil kertas nomor ponsel Sunny. Itu pasti nomor telepon wanita itu. Duk Hwa menyinggung tanda bibir yang ada disana. Duk Hwa meminta Wang Yeo untuk berkata jujur, apa Wang Yeo mencium tanda bibir itu? Wang Yeo yang tidak mau bercanda mengancam untuk membawa Duk Hwa.
Dan tanpa Wang Yeo sadari, Kim Shin menelepon Sunny dengan ponsel Wang Yeo. Wang Yeo panik, meminta Kim Shin untuk tidak melakukannya. Lalu untuk apa Wang Yeo punya nomornya? Tanya Kim Shin. Wang Yeo bilang untuk pura-pura jadi manusia jika suatu hari nanti dia bisa menelepon.
āHari itu adalah hari ini.ā Ujar Kim Shin.
āHalo?ā Sunny menjawab.
Kim Shin segera mendekatkan ponsel ke telinga Wang Yeo, āBicara seperti manusia. Ayo cepat.ā
Wang Yeo menepis tangan Kim Shin hingga membuat ponselnya terlempar, dan semuanya berhenti bergerak. Wang Yeo menghentikan waktu. Wang Yeo mengambil ponselnya dan berlatih bicara.
āAnyeonghaseyo, aku.. Ah, tidak, terdengar buruk. Haruskah aku terdengar kasar? Apa? Kau tidak tahu suaraku? Aku sangat kesulitan melupakan... AH, ini juga tidak. Halo? Omo~ halo?ā
Tiba-tiba Kim Shin bicara. Dia memilih yang ketiga. Kim Shin mengacungkan jempol dan memberi tanda OK. Wang Yeo terkejut, apa Kim Shin dari tadi mendengarnya? Kenapa Kim Shin tidak kaku?
āAku keren kan? Jawablah teleponnya. Aku juga bisa melakukan ini.ā Kim Shin memasukkan roti yang tadi dia bawa ke dalam mulut Duk Hwa yang terbuka, lalu menepuk kepala Duk Hwa, mengembalikan waktu.
Duk Hwa bingung dengan roti yang tiba-tiba ada dimulutnya. Kim Shin menyuruh Duk Hwa memakannya. Lalu Kim Shin membaut Duk Hwa kembali kaku.
Wang Yeo akhirnya menjawab telepon Sunny. Dia bicara di kamar. Sunny yang kesal bertanya apa Wang Yeo tidak tahu caranya menelepon? Dia pikir Wang Yeo tidak bisa atau mungkin tangannya terluka. Wang Yeo menjawab kalau dia sudah belajar caranya menelepon dan tangannya tidak terluka. Wang Yeo berterimakasih pada Sunny yang mengkhawatirkannya.
Sunny memastikan Wang Yeo masih punya nomor ponselnya. Wang Yeo membenarkan. Sunny sudah menunggu telepon Wang Yeo.
āAh, iya.ā Jawab Wang Yeo kemudian terdiam.
Sunny bertanya lagi, bukankah setelah mengatakan itu Wang Yeo seharusnya mengatakan sesuatu? Seperti āpagi, siang, sore, kapan kau ada waktu?ā. Wang Yeo menirukan apa yang dikatakan Sunny. Sunny lebih memilih untuk bertemu pagi dan berpisah sore.
Esok pagi, Wang Yeo yang sudah rapi keluar rumah bersamaan dengan Duk Hwa. Wang Yeo harus terlihat seperti manusia, jadi dia akan berjalan kaki. Duk Hwa menyuruh Wang Yeo masuk ke mobilnya. Tidak ada manusia yang berjalan kaki sampai ke Incheon. Wang Yeo menurut.
Sementara itu Kim Shin dan Eun Tak masih canggung dan terkejut satu sama lain saat tidak sengaja berpapasan. Eun tak bilang dia ingin minum, jadi ambil minum. Eun Tak lalu pamit pergi bekerja. Kim Shin memanggil nama Eun Tak, sepertinya tak sengaja. Eun Tak bertanya ada apa Kim Shin memanggilnya. Tapi Kim Shin pura-pura tidak tahu, kenapa dia memanggil Eun Tak? Justru itulah yang ingin Eun Tak tahu.
āAku merasa canggung.ā Ujar Kim Shin akhirnya.
āAku juga.ā Eun Tak memaksakan senyum. āLalu apakah aku boleh mengatakan dengan biasa bahwa aku lapar?ā
āKatakan saja. Lalu aku dengan biasa akan bertanya, apa kau mau makan daging?ā
Eun Tak akan mengambil mantelnya dan mempersilahkan Kim Shin berganti pakaian. Eun Tak kemudian pergi. Sedangkan Kim Shin dengan kekuatannya langsung mengenakan mantel.
Mereka pergi makan di Quebec. Di tempat yang sama seperti waktu itu. Eun Tak berkata bahwa ini kedua kalinya dia kesana, dan mungkin dia akan jadi langganan disana. Eun Tak berjalan duluan ke tempat duduk yang sama.
Kim Shin melihat seorang pelayan yang menyambut kedatangan Eun Tak. Darinya Kim Shin melihat masa depan. Dia melihat Eun Tak sedang menelepon Sunny, dan mereka menyebutkan Eun Tak yang kini berumur 29 tahun. Eun Tak bilang pada Sunny kalau dia akan makan bersama dengan seorang pria. Setelah menutup telepon, Eun Tak menoleh ke belakang dan memanggil seseorang yang dia sebut dengan ādepyunimā atau CEO.
Kim Shin duduk di depan Eun Tak. Dia memperhatikan Eun Tak dimasa depan yang tersenyum.
āDi usia 29 tahun, kau tetap bersinar. Tapi aku tidak ada disampingmu. Kehidupan abadiku, berakhir. Waktu setelah kematianku, kau tetap duduk disini. Kau melupakan aku dan kehidupanmu sangat sempurna dengan kepergianku.ā Kim Shin berkata dalam hatinya.
Kim Shin teringat pada keputusannya untuk menghilang demi Eun Tak, keputusan untuk mengakhiri hidupnya. Kim Shin diperlihatkan menghilang dari momen kebersamaannya dengan Eun Tak.
āPada akhinya, aku keputusan itu yang aku buat.ā Kim Shin mengatakannya langsung. Dan kemudian meneteskan air mata.
Kim Shin menatap Eun Tak di masa depan pada Eun Tak di masa kini.
***
Bersambung ke episode 6~
Komentar:
Saat akhirnya Kim Shin dan Eun Tak mulai terbuka dengan perasaan masing-masing, Kim Shin dihadapkan pada kenyataan bahwa dia akan menghilang dari kehidupan Eun Tak.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...... suka banget sama scene yang pencabut nyawa malu malu nelpon sunny wkwkkwkww..... aku suka sama mereka kalo interaksi... lucuc... terussama euntak sama om goblin kayaknya bakal mulai sedih deh, meskipun beberapa detik kemudian juga bakal ada tingkah luculagi :D teteh semangat ya ngerecapnya
ReplyDelete-nopember8