The Lonely Shining, Goblin | Episode 7 - 3
Eun Tak masuk ke kemarnya dengan kesal. Dia mencoba menemukan sesuatu di buku miliknya itu. Ada. Kim Shin menuliskan sesuatu di salah satu halaman buku itu. Cinta pertama. Tentu saja, Kim Shin pasti punya cinta pertama. Dia melakukan apapun yang dia bisa. Eun Tak kesal, itu adalah ciuman pertamanya. (Eun Tak tidak tahu bahwa dialah cinta pertama Kim Shin.)
Eun Tak kemudian mendapatkan telepon dari Tae Hee.
Kim Shin berdiri di sebuah gedung. Dia melihat ke sebuah arah dan merasa sangat kesal. Kim Shin berusaha menenangkan diri. Dia melihat Eun Tak yang bertemu dengan Tae Hee.
Kim Shin pulang ke rumah. Wang Yeo yang panik karena teleponnya berdering menyodorkan ponsel itu pada Kim Shin. Dia meminta Kim Shin untuk menjawabnya. Jika dia terus mengabaikan telepon Sunny, dia mungkin akan dibunuhnya. Tapi dia belum punya kartu nama, jadi dia tidak bisa menjawab telepon Sunny. Wang Yeo meminta Kim Shin menolongnya satu kali saja. Kim Shin tidak mau, karena sebelumnya Wang Yeo juga menolak permintaannya.
āKau bilang untuk tidak saling menolong. Kau bilang kau tidak membutuhkanku. Kau, pencabut nyawa, yang tidak punya kemampuan melihat masa depan.ā
Wang Yeo kesal, sudahlah. Wang Yeo penasaran kemana Eun Tak pergi. Kim Shin bilang Eun Tak juga tidak bisa membantu Wang Yeo karena dia sedang sibuk tertawa genit di kedai es krim. Wang Yeo heran kenapa Eun Tak diluar rumah. Kim Shin kesal, dia tidak mau menjelaskannya. Wang Yeo kembali bingung dengan ponselnya. Dia kemudian memutuskan sesuatu dan segera pergi.
***
Eun Tak masih merasa takjut, dia bisa bertemu dengan Tae Hee secara tak sengaja. Tae Hee juga. Eun Tak lalu menanyakan kabar Tae Hee. Entahlah, kata Tae Hee. Dia masih sering memikirkan Eun Tak. Eun Tak tertawa. Eun Tak kemudian terkejut mendengar Wang Yeo memanggilnya, Eun Tak hampir saja terjatuh dari kursi.
Wang Yeo meminta Eun Tak menjawab teleponnya. Eun Tak kesal. Apa Wang Yeo sudah gila? Bagaiamana bisa Wang Yeo mengikutinya kesana? Wang Yeo mengangkat bahu, tak peduli.
Tae Hee bertanya siapa Wang Yeo. Eun Tak tak bisa menjawab. Tae Hee menebak Wang Yeo adalah ayahnya Eun Tak. Wang Yeo tak terima dan mendekati Tae Hee. Wang Yeo bilang Tae Hee sembarangan bicara. Wang Yeo menanyakan nama Tae Hee.
Eun Tak panik, āOppa! Jangan beritahu namamu. Jangan lihat matanya. Cepat menunduk.ā
Tae Hee yang bingung pun menurut. Wang Yeo menjelaskan pada Eun Tak bahwa dia tidak bisa menjawab telepon sekarang. Dia meminta Eun Tak menjawabnya. Kalau Eun Tak tidak mau, dia akan menanyakan nama Tae Hee dan menuliskannya. Eun Tak yang kesal pun setuju menjawab telepon itu.
Wang Yeo menyuruh Tae Hee duduk. Wang Yeo menyinggung Tae Hee yang sebelumnya adalah pemain piano dan sekarang bermain baseball. Tae Hee heran darimana Wang Yeo tahu hal itu.
Sementara itu Eun Tak ragu mau menjawab telepon Wang Yeo. Eun Tak takut Sunny akan salah paham jika perempuan lain yang menjawab teleponnya. Eun Tak lalu pura-pura menjadi bawahan Wang Yeo, eh Kim Woo Bin. Eun Tak menyebut Wang Yeo sebagai manajer, lalu meralatnya menjadi direktur. Sunny heran mendengarnya, tapi dia memilih mengabaikannya. Sunny bilang dia tahu Woo Bin ada disana, dan meminta Eun Tak untuk memberitahukan Woo Bin untuk bertemu besok jam 1 siang di cafe biasa.
āDia bisa jadi manajer atau direktur. Jika dia terlambat, aku akan membunuhnya. Katakan itu padanya.ā Sunny kemudian menutup teleponnya.
Wang Yeo sudah ada di belakang Eun Tak dan menanyakan apa yang dikatakan Sunny. Eun Tak pun memberitahu kalau Sunny ingin bertemu besok jam 1 siang di tempat yang sama. Eun Tak lalu bilang kalau suara Sunny terdengar tidak asing. Wang Yeo kemudian menanyakan sesuatu pada Eun Tak.
Dalam perjalanan menemui Sunny, Wang Yeo mengingat-ingat apa yang dikatakan Eun Tak. Nomor telepon, nama, usia, golongan darah, status, kekayaan, hubungan sebelumnya, wanita ideal, dan lain-lain yang mungkin akan ditanyakan Sunny. Eun Tak menyuruh Wang Yeo untuk menyiapkan jawaban untuk semua itu.
Maksud Eun Tak menyiapkan jawaban adalah jika saat ditanya Wang Yeo bisa menjawab. Tapi ternyata Wang Yeo lebih dulu mengatakannya sebelum Sunny bertanya.
āUsiaku 34 tahun. Ulang tahun tanggal 5 november. Sagitarius. Golongan darah AB. Single. Tinggal dia rumah sewa. Aku bisa membeli mobil jika aku membutuhkannya. Masa laluku bersih. Aku belum punya kartu nama. Aku merindukanmu.ā Yang terakhir, Wang Yeo keceplosan.
Sunny tak percaya dengan apa yang didengarnya, tapi dia bilang dia juga merindukan Wang Yeo, eh Woo Bin. Wang Yeo tersenyum senang. Sunny menyebut Wang Yeo orang aneh. Wang Yeo suka padanya, tapi menghindari telepon darinya. Wang Yeo pikir Sunny tidak akan menyukai orang yang tidak punya kartu nama. Sunny bilang Wang Yeo bisa menjawab telepon dan mengatakan padanya kalau tidak punya kartu nama. Wang Yeo juga bisa mengirim pesan. Wang Yeo berjanji ke depannya dia akan melakukan itu.
Wang Yeo kemudian bertanya apa Sunny juga punya kartu nama? Wang Yeo ingin tahu pekerjaan Sunny. Sunny bilang kartu namanya adalah wajahnya. Bukankah tertulis diwajahnya: āOrang cantikā.
āOh..iya.ā Wang Yeo terseyum. āKau benar. Aku berharap bisa memilikinya.ā
Sunny tertawa, āLihat kan? Sangat menyenangkan saat kita bertemu. Kau bisa lebih mengenalku dan kita bisa menjadi dekat. Woo Bin-ssi, apa yang kau sukai?ā
āSunny-ssi.ā
Sunny tersanjung, āKau membuatku gila. Bukan itu. Sesuatu seperti hobi atau hal seperti itu.ā
āSunny-ssi.ā
Sunny mendesah dan ingin mengatakan sesuatu, tapi Wang Yeo menyela. Wang Yeo bilang sikap Sunny yang tidak bisa diprediksi, menarik perhatiannya lebih daripada drama. Ketidakbisadiprediksian Sunny menghasut imaginasinya sehingga dia jadi sering memberikan jawaban yang salah.
āHobi baru yang aku temukan pada dirimu sepertinya adalah rencana Tuhan atau mungkin kesalahan Tuhan.ā
Sunny bingung harus merespon apa. Dia bilang Wang Yeo pintar bicara, apa Wang Yeo punya agama? Wang Yeo balik bertanya, apa dia harus punya sesuatu yang lain lagi? Wang Yeo pamit pergi, dia akan kembali setelah punya hal itu. Sunny segera menghentikan Wang Yeo. Wang Yeo tidak perlu memilikinya.
Sunny menatap Wang Yeo, ada apa sebenarnya dengan Wang Yeo. Melihat itu Wang Yeo kembali mengulang pernyataannya yang pertama tadi, tentang usia dll. Sunny menghentikan Wang Yeo dan menyuruh Wang Yeo duduk saja. Sunny akan menatap Wnag Yeo dengan pura-pura sedang melihat majalah. Sunny tersenyum.
Mereka kemudian berjalan bersama. Sunny bertanya makanan kesukaan Wang Yeo. Wang Yeo menjawab dengan cepat kalau dia suka sayuran. Wang Yeo kemudian pamit pergi ke arah yang berbeda dengan Sunny. Sunny bingung, bagaimana dengannya? Bukankah mereka hendak makan bersama? Sunny kesal, Wang Yeo belum memberinya makan. Wang Yeo bilang Sunny kan tadi sudah makan hotdog, makan berlebihan adalah sumber penyakit.
āKaulah yang membuatku sakit lebih dari apapun. Lupakan. Kau mau pergi kemana?ā
Wang Yeo menjelaskan bahwa dia hendak pergi ke acara makan malam perusahaan, dan dia harus membayar denda jika tidak datang. Sunny kesal, Wang Yeo memang clueless dan selalu salah menjawab pertanyaan. Wang Yeo meminta maaf, pertanyaan Sunny terlalu sulit.
***
Para pencabut nyawa berkumpul di sebuah restoran. Wang Yeo dan juniornya menuju kesana. Saat berjalan seseorang menabrak Wang Yeo. Tapi orang itu yang marah-marah. Itu adalah orang yang hampir menabrak Kim Shin dengan sepeda. (saya kurang ngerti apakah orang itu sudah meninggal atau tidak, tapi junior Wang Yeo bilang orang itu pasti akan melakukan sesuatu yang menyebabkan kemarahan jiwa kurang dari sebulan. Wang Yeo meminta junironya itu untuk membiarkan saja orang itu, karena itu adalah takdirnya.)
Wang Yeo tiba di tempat. Karena dia terlambat, dia harus membayar tagihan. Tapi ketika hendak membayar, dompetnya hilang. Wang Yeo pun sadar dompetnya diambil orang yang menabraknya tadi. Tidak ada cara lain, senior Wang Yeo menyuruh para junior untuk mengenakan topinya secara bersamaan. Pencabut nyawa wanita tidak setuju. Mereka harus menulis surat permintaan maaf jika menggunakan kekuatan mereka untuk hal diluar pekerjaan. Senior Wang Yeo memintanya untuk tidak khawatir, dia akan memastikan juniornya itu tidak perlu menulis surat permintaan maaf.
Mereka kemudian mengenakan topi dan pergi. Saat Wang Yeo hendak pergi juga, topinya tidak ada. Seniornya mengambil topi Wang Yeo. Wang Yeo menelepon Kim Shin untuk membantunya.
Kim Shin menemui Wang Yeo yang sekarang ada di kantor polisi. Petugas bertanya pada Kim Shin, apakah Kim Shin akan menjadi penjamin Wang Yeo, karena hanya dengan cara itu petugas bisa melepaskan Wang Yeo. Kim Shin bilang itu salah paham. Dia hanya datang karena Wang Yeo menelepon, tapi dia tidak mengenal Wang Yeo. Kim Shin juga menegaskan Wang Yeo tidak pernah menolongnya. Jadi Kim Shin tidak yakin bagaimana dia bisa menolong Wang Yeo.
Wang Yeo berbisik pada Kim Shin. Dia meminta Kim Shin mengakui kenal dengannya, dan dia akan menolong Kim Shin menghapus ingatan Tae Hee. Kim Shin langsung berubah pikiran dan berkata pada petugas kalau sekarang dia ingat kalau dia mengenal Wang Yeo. Kim Shin memberikan kartu namanya pada petugas. Wang Yeo terkejut.
Wang Yeo keluar dari kantor polisi dengan kesal, tepatnya iri. Kenapa Kim Shin punya kartu nama. Duk Hwa datang sambil membawa tahu. Wang Yeo menanyakan kartu nama Kim Shin pada Duk Hwa, apa Duk Hwa tahu? Tentu saja Kim Shin punya. Kim Shin pemilik semua perusahaan yang dikelola kakeknya. Hotel, trading, pembuatan kapal, minyak, kontruksi, dan mebel. Kim Shin menghentikan Duk Hwa, dia memang tidak memberitahu Wang Yeo betapa kaya dirinya.
Wang Yeo yang kesal menolak tahu Duk Hwa dan segera pergi dari sana. Duk Hwa heran melihat cara berjalan Wang Yeo yang begitu menghindari bersinggungan atau bersentuhan dengan orang lain. Kenapa Wang Yeo selalu berjalan seperti itu? Duk Hwa menebak Wang Yeo akan melihat sesuatu jika dia menyentuh seseorang. Kim Shin memberitahu kalau Wang Yeo bisa melihat masa lalu seseorang jika menyentuhnya.
āBagaimana denganmu? Kekuatan apa yang paman miliki?ā
āKekuatanku adalah tetap hidup.ā Ujar Kim Shin kesal. Duk Hwa menebak Kim Shin tidak bisa melakukan apapun selain membuat hujan.
***
Kim Shin pergi ke kamar Eun Tak dan melihat barang-barang Eun Tak tertata rapi di atas kasur. Eun Tak belum kembali. Wang Yeo menyindir, Eun Tak mungkin sedang bersama Tae Hee. Kim Shin menelepon Eun Tak dan menanyakan keberadaannya. Kenapa Eun Tak belum kembali? Kim Shin bilang diluar malam hari itu menakutkan. Eun Tak bilang kalau sekarang baru jam 7 malam dan dia sedang sibuk sekarang. Eun Tak menutup teleponnya. Saat Kim Shin menelepon kembali, telepon Eun Tak dimatikan.
Kim Shin menemui para hantu yang sering menemui Eun Tak. Mereka ketakutan dan terpojok di tembok. Kim Shin bertanya pada mereka siapa yang melihat Eun Tak. Hantu wanita yang biasanya mengangkat tangan. Kim Shin menanyakan dimana Eun Tak.
***
Duk Hwa masuk ke dalam rumah mencari Kim Shin. Dia hendak memberikan gulungan yang dititipkan kakek Yoo padanya. Tadi dia lupa, gulungannya tertinggal di mobil. Karena Kim Shin tidak ada, Duk Hwa menitipkan gulungan itu pada Wang Yeo. Wang Yeo heran, kenapa Duk Hwa memberikan gulungan itu padahal Kim Shin mengambil kembali kartu kreditnya. Ternyata Duk Hwa bersedia memberikan itu pada Kim Shin karena kakek bilang akan memberikan uang.
Wang Yeo kemudian berpikir. Kim Shin memberikan Duk Hwa kartu kredit, dan sertifikat rumah padanya. Kemungkinan Kim Shin memberikan sesuatu yang lebih berharga daripada dua hal tadi pada kakek Yoo. Duk Hwa penasaran. Dia juga tidak tahu isi gulangan itu. Haruskah mereka melihatnya? Wang Yeo mengangguk dengan semangat.
Duk Hwa kemudian membuka gulungan itu. Duk Hwa terkesan dengan gambar wanita yang ada disana, cantik. Dan Wang Yeo...menangis. Duk Hwa penasaran gambar siapakah itu, apakah mantan pacar Kim Shin? Duk Hwa lalu terkejut melihat Wang Yeo menangis. Wang Yeo benar-benar menangis sedih. Lebih menyedihkan, hingga Wang Yeo memegang dadanya karena sakit.
Sementara itu Sunny sedang melamun di restoran.
[Flashback]
Raja mengintip ratu (yang belum jadi ratu) saat sedang latihan berjalan dengan mangkuk di bahunya. Ratu melihat raja dan terkejut. Mangkuknya terjatuh ke tanah dan pecah.
[Flashback end]
āIni adalah awal dari cerita cinta yang begitu menyedihkan. Hal ini disebut sebagai takdir yang sangat menyedihkan. Jatuh cinta bukanlah dosa. Mungkin mereka tidak pantas mendapatkan apa yang mereka dapatkan.ā Nenek merah (bingung manggilnya apa) berkata sendiri.
Dia sedang bersama dengan junior Wang Yeo. Nenek merah ternyata adalah pemilik rumah yang ditempati junior Wang Yeo. Junior Wang Yeo protes sewa rumahnya dinaikkan, dia kesulitan membayarnya. Nenek itu tidak mau tahu karena sejak junior Wang Yeo pindah ke rumahnya, dia sering memimpikan pencabut nyawa. Junior Wang Yeo tertawa. Dia lalu meminta nenek merah untuk memperbaiki kerusakan di kamar mandi.
āBocor? Kalau begitu jangan mandi. Meskipun tidak mandi, kau tetap tampan.ā
***
Eun Tak sedang menyanyi di acara pernikahan. Dia lalu melihat Kim Shin yang memperhatikannya dari jauh. Eun Tak tersenyum. Kim Shin juga.
Mereka kemudian berjalan pulang bersama. Kim Shin memuji Eun Tak yang bisa bernyanyi. Eun Tak lalu bertanya darimana Kim Shin tahu dia ada disana.
āKau bisa melarikan diri, tapi kau tidak bisa sembunyi.ā Ujar Kim Shin.
Kim Shin menanyakan pekerjaan Eun Tak di restoran ayam, apa Eun Tak dipecat? Tidak. Eun Tak melakukan banyak pekerjaan paruh waktu sekarang. Bernyanyi di acara pernikahan bayarannya lumayan. Tapi, melihat acara pernikahan membuat Eun Tak merasa aneh. Aneh karena tidak akan ada ibu yang menyalakan lilin dan tidak ada ayah yang akan mengandeng tangannya. Tidak akan punya foto bersama teman karena tidak punya teman. Dan karena tidak punya teman tidak akan ada uang selamat.
āMungkin karena itu..aku terobsesi menjadi pengantin ajussi. Rasanya seperti kita akan menjadi keluarga. Aku pikir aku bisa memiliki apa yang sebelumnya tidak pernah aku miliki. Aku pikir hal itu datang padaku seperti takdir.ā Eun Tak menangis.
Kim Shin bingung, kenapa Eun Tak menangis? Apa untuk membuatnya merasa bersalah? Eun Tak menggeleng. Pada akhirnya, dialah yang seharusnya merasa bersalah. Eun Tak merasa sangat bersalah pada Kim Shin karena tidak bisa mencabut pedangnya. Eun Tak ingin mengatakan hal itu, tapi setiap kali bertemu mereka selalu bertengkar.
āAku tahu ini bukan waktu yang tepat. Tapi aku harus mengatakannya sekarang saat kita sedang membicarakannya. Aku sekarang memiliki banyak pekerjaan paruh waktu dan mempersiapkan diri. Jadi bisakah ajussi menunggu lebih lama hingga aku meninggalkan rumah? Berhenti bersikap jahat. Sampai aku siap untuk pergi, bisakah kau memberiku diskon 50% saat kau bersikap jahat padaku?ā
Kim Shin mendekat dan memeluk Eun Tak. Kim Shin bilang dia tidak bisa melakukannya, diskon 50% juga tidak bisa. Tapi Kim Shin tersenyum saat mengatakannya. Eun Tak melepaskan pelukannya, 45%? Kim Shin tertawa.
Kim Shin kemudian merasa kesakitan. Eun Tak panik, apa karena pedangnya? Pedang itu kemudian terlihat. Eun Tak mencoba memegangnya, dan berhasil! Eun Tak bilang pada Kim Shin kalau dia bisa memegang pedangnya. Eun Tak meminta Kim Shin menunggu, dia akan menarik pedangnya. Eun Tak menarik pedang itu, dan pedangnya bergerak.
Kim Shin panik dan mendorong Eun Tak dengan kekuatan penuh.
Eun Tak terlempar jauh ke parkiran. Kim Shin segera menahan Eun Tak dari benturan. Mobil-mobil di belakang bertabrakan satu sama lain.
āRamalan itu benar. Masa depan yang aku lihat adalah benar. Dengan pertolongan anak ini, aku akan bisa mengakhiri kutukan keabadian ini dan kembali menjadi abu.ā
Kim Shin memeluk dan menahan Eun Tak yang tampak syok.
āJiwa fana hanya bisa hidup hingga lebih dari 100 tahun. Yang aku cari..apakah hidupku sebagai jiwa abadi..ataukah wajahmu? Ah.. Aku pikir itu wajahmu.ā
***
Bersambung ke episode 8~
Komentar:
Awalnya aku mengira ratu adalah kekasih Kim Shin. Tapi sepertinya bukan. Cinta pertama Kim Shin kan Eun Tak. Sepertinya ratu adalah adik yang sangat disayangi Kim Shin. Raja dan ratu saling mencintai, tapi karena raja dibutakan kecemburuan pada Kim Shin, dia tega membunuh orang yang dia cintai. Karena itulah sekarang Wang Yeo yang diduga adalah reinkarnasi raja menangis saat pertama kali bertemu dengan Sunny yang diduga adalah reinkarnasi ratu. Dan lagi-lagi Wang Yeo menangis saat melihat gambar ratu.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Tapi mohon maaf komentar akan dimoderasi ya.. jadi gak akan langsung muncul di halaman post.. Dan pasti akan saya baca semua, walau tidak saya balas. XD