“Bodoh, bodoh, bodoh! Bagaimana kau akan hidup dengan anakmu jauh darimu?” Ja Yoo memarahi Yoo Jung atas keputusannya tidak mengambil kembali San. “Eonni, aku tidak membuatnya berpisah dariku. Hanya karena menjadi seorang ibu, tidak membuatmu harus hidup dengan memegang anak dipangkuanmu. San-ku bahagia, itu sudah cukup untukku. Kau tidak tahu bagaimana bahagianya senyuman San-ku.” “Ou, ou aku sangat frustasi. Ou aku tidak tahu. Jika anakku diambil seperti itu, aku akan pergi ke ujung dunia untuk menemukannya.” Mata Ja Yoon berkaca-kaca. “Aku juga berpikir aku akan seperti itu.” Yoo Jung menggeleng. “Aku tidak bisa melakukannya. Karena saat San diambil dariku, aku sangat terluka, dan aku merasakan perasaan seperti sekarat.” Yoo Jung kembali menggeleng. “Aku tidak bisa mengambilnya kembali. Saat keluarga itu pertama kali membawa San, mereka bilang dia menangis sangat kencang. Mencari ibunya, sepanjang minggu, bahkan tanpa memakan apapun, mereka bilang dia menangis seperti itu.” Yo
Mba Mumu......
ReplyDeleteMba Mumu......
semangat ya Mba nulis nya.
krna kami juga sangat2 bersemangat membacanya.
fighting Mba....
Mbak mumu...
ReplyDeleteMakasih udah ngubah pengaturan blognya.
Sekarang udah mudah buka blognya pake hape. Mgkn saya juga yg oon gak ngerti pengaturan hape sendiri. Maaf ya mbak klo udah bikin repot. Tetap semangat bikin sinopsisnya bareng mbak fanny ya. Karena selalu ditunggu...