Plus Nine Boys Episode 10 – 1
Se Young meminta Jin Goo untuk tidak menjawab telpon dari Go Eun. Jin Goo merasa heran dengan sikap Se Young, apa ada yang ingin dikatakan Se Young. Tapi kemudian dia tertawa dan menduga kalau Se Young tersentuh dengan hadiahnya. Se Young bilang dia akan mengantar Jin Goo, mengantar ke halte.
Jin Goo menyuruh Se Young kembali saja ke rumah. Se Young lalu beralasan kalau dia akan pergi ke toko terdekat.
“Aku sudah membelikan sup rumput laut, dan kau ingin membeli sesuatu jam segini?” tanya Jin Goo heran. Se Young tak mau berdebat dan segera menarik Jin Goo.
Di halte bus. Saat Jin Goo akan naik ke bus, akhirnya Se Young mengatakan apa yang ingin dia sampaikan tadi.
“Oppa. Terima kasih untuk hadiahnya.”
“Kalau begitu perlakukan aku dengan lebih baik mulai sekarang.” Ujar Jin Goo tersenyum sambil naik bis.
Se Young membalas lambaian tangan Jin Goo. Kemudian Jin Goo merasa ada sesuatu yang beda dari sikap Se Young.
***
Jin Goo menceritakan hal itu pada Han Goo. Han Goo yakin kalau Se Young menyukai Jin Goo, karena tak ada alasan lain dia meminta Jin Goo tak menjawab telpon Go Eun selain rasa cemburu. Han Goo kemudian bertanya memangnya apa yang Jin Goo belikan sebagai hadiah yang membuat Se Young berubah seperti itu, apa Jin Goo membelikan tas?
“Tidak. Aku memberinya sup rumput laut.”
“Rumput laut? Hanya itu?” Han Goo tak percaya.
Han Goo juga bilang kalau itu dia, dia akan berubah jika seseorang membelikan tas 3 juta dolar. Menurut Han Goo, Se Young aneh, dia menyukai Jin Goo hanya karena sup rumput laut. Jin Goo bilang bukan seperti itu.
Han Goo kembali berkata agar Jin Goo bersama Se Young saja, jika tak mau dengan Go Eun. Han Goo menyuruh Jin Goo mencium Se Young. Tapi kemudian dia tertawa, karena Jin Goo pernah ditampar setelah mencium Se Young.
“Semuanya baru saja kembali normal sekarang. Jika aku melakukannya lagi, kami tidak akan pernah menjadi teman lagi.”
“Kalau begitu gunakan metode favoritmu. Keluarkan perasaannya untuk melihat apakah dia tertarik padamu atau tidak.”
Jin Goo tampak memikirkannya, tapi kemudian dia menggeleng. Hal itu tidak akan berhasil pada Se Young. Han Goo menyebut Jin Goo idiot jika tetap hanya akan berteman dengan Se Young. Jin Goo harus membuat perasaan Se Young keluar, karena Se Young lambat menyadari.
“Seorang pria harus bertindak seperti seorang pria. naik bus bersamanya setiap hari dan bersikap seperti orang bodoh.. Sekarang aku melihat harapan. Selamat untuk kemajuan itu.” Han Goo mengajak Jin Goo bersulang.
“Kelihatannya kata-kata sepele itu memberiku harapan lagi.”
“Dan semua hal yang disamping dia terlihat sepele.”
“Dan aku menemukan sisi yang berbeda dari diriku.”
“Saat seorang pria jatuh cinta.”
***
Track 10
Celebrating You
***
Se Young datang ke kantor dengan penampilan yang berbeda, Se Young tampil feminin. Membuat semuanya terpana termasuk Jin Goo dan Jae Bum. Bahkan Go Eun bilang Se Young mirip Son Ye Jin dengan rambut terurai. Go Eun bertanya apa Se Young hendak pergi ke suatu tempat malan ini. Se Young bilang dia hanya mencoba apa yang Go Eun berikan.
Go Eun bilang Se Young seharusnya berpenampilan seperti itu setiap hari karena Se Young tampak cantik. Go Eun menanyakan pendapat Jae Bum. Jae Bum yang masih terpana kemudian membenarkan perkataan Go Eun. Se Young merasa malu, lalu berjalan ke mejanya.
Jin Goo pura-pura tak tertarik dan bertanya apa Se Young sengaja berubah agar terlihat seperti perempuan. Se Young cemberut, cukup katakan saja kalau dia terlihat cantik. Jin Goo tak mau, dan tetap mencandai Se Young.
“Kau mau pergi kencan buta??”
“Tidak.”
“Lalu siapa yang ingin kau buat terkesan?”
“Pikirkan urusanmu sendiri.” ujar Se Young ketus.
“Se Young sudah berubah. Mungkinkah…”
Jin Goo kemudian membaca artikel tentang tanda-tanda seseorang wanita menyukai seorang pria.
Se Young memanggil Jin Goo. Sambil menyelipkan rambut ke belakangan telinga, dia memberitahu kalau dia hendak ke kantin dan meminta Jin Goo mentraktirnya. Jin Goo melihat artikel tadi.
Di artikel itu disebutkan jika si wanita menyentuh telinganya dan menunjukkan pergelangan tangannya pada si pria makan kemungkinan wanita itu menyukai si pria adalah 30%.
Jin Goo tersenyum.
Di kantin, Jin Goo melihat kaki Se Young yang bersilang mengarah padanya. Dan menurut artikel kemungkinannya 50%. Jin Goo kembali tersenyum.
Saat sedang mengobrol bersama Go Eun di kantor. Jin Goo melihat Se Young membalikkan rambut ke satu sisi dan mengipas lehernya dengan tangan. Menurut artikel, jika si wanita membalikkan rambutnya dan menunjukkan telinga dan tengkuknya, maka kemungkinannya 80%.
Dalam hati Jin Goo berseru bahagia. Tapi dia butuh satu tanda lagi untuk menjadi 100%, yaitu jika si wanita dengan santai menyentuh si pria.
Jin Goo melihat Se Young yang sedang mengobrol bersama Jae Bum. Jin Goo lalu menghampiri Se Young dan mengeluh kalau dia sakit kepala dan demam. Jin Goo sengaja mendekatkan kepalanya pada Se Young, berharap di pegang. Haha.
Tapi yang memegangnya malah Jae Bum. Jae Bum membandingkan suhu dahi Jin Goo dengan dahinya. Jae Bum berpikir Jin Goo benar-benar demam dan menyuruhnya pulang. Se Young juga meminta Jin Goo untuk tak menularkan penyakitnya pada mereka. Jin Goo kesal, dia akan memberikannya pada Se Young sekarang. Se Young bersembunyi di belakang punggung Jae Bum.
“Benar, aku harus berhati-hati. Aku berurusan dengan Se Young.”
***
Kwang Soo datang untuk minum kopi ke café Da In. Kali ini Da In tak bersikap dingin dan mempersilahkan Kwang Soo masuk. Ternyata di dalam ada Eun Suh. Kwang Soo pun bermain dengan Eun Suh.
Kwang Soo mengajak Eun Suh pergi ke kebun binatang untuk melihat binatang yang asli. Da In bilang pada Eun Suh kalau dia akan pergi dengan Eun Suh nanti karena Paman Kwang Soo sibuk. Da In juga berkata pada Kwang Soo agar dia jangan membuat harapan seperti itu, karena Eun Suh akan merengek sepanjang hari.
“Aku serius.”
“Kau sibuk, oppa.”
Kwang Soo tersenyum karena sekarang Da In memanggilnya oppa dengan biasa, “Oppa tidak sibuk sama sekali. Oppa punya semua waktu di dunia. Oppa bisa bekerja disini sebagai paruh waktu.”
Kwang Soo mengajak mereka untuk pergi besok, karena besok adalah hari sabtu. Da In menolak. Tapi Kwang Soo bilang orang dewasa harus menepati janjinya dan dia dalah pria yang selalu menepati janji. Da In tahu itu. Hanya terlambat saja.
Da In masih tak menyatakan kesediaannya. Kemudian Kwang Soo meminta Da In memberitahunya kapan Da In ada waktu, dan dia akan memastikan untuk tidak terlambat.
***
Young Hoon mengejek pilihan Kwang Soo yang akan kencan ke kebun binatang. Menurutnya wanita sekarang tidak suka jalan-jalan kecuali shopping. Jadi Kwang Soo seharusnya memilih sebuah pulau dimana mereka bisa sendirian.
Kwang Soo bilang kalau mereka akan pergi bersama anaknya Da In. Young Hoon semakin terkejut. Tapi dia bertanya apa Kwang Soo bahagia. Kwang Soo tak menjawab, dia hanya bilang agar Young Hoon mengurus urusannya sendiri.
“Jadi dia meneleponmu? Belum, kan? Lihat, kan? Pergi saja dengan gadis yang menyukaimu. Dia akan dengan segera menjawabmu.”
“Memangnya kenapa? Aku sudah menunggu selama 10 tahun. Satu atau dua hari bukan masalah besar.”
Young Hoo tertawa. Kemudian Kwang Soo berjalan pergi duluan. Kwang Soo mengirim pesan pada Da In, Kwang Soo bilang jika Da In tidak bisa pergi besok makan minggu depan juga tak apa-apa.
“39. Aku telah melewati umur untuk jual mahal. Aku harus mudah untuk didapatkan.”
***
Soo Ah memberitahu teman-temannya kalau Min Goo sudah tahu nama aslinya. Teman Soo Ah penasaran, apa yang dikatakan Min Goo tentang nama asli Soo Ah. Soo Ah menghela nafas panjang dan memasang wajah sedih. Maka teman-temannya pun menyangka Soo Ah sudah ditendang Min Goo.
Tapi kemudian Soo Ah tersenyum malu, “Dia pikir itu lucu. Dia benar-benar jatuh cinta padaku. Menurutnya namaku adalah hal yang lucu.”
“Hei. Sekarang dia tahu nama aslimu, dia akan segera menemukan sisanya. Kau tahu?” kata teman berambut panjang.
Teman berambut pendek membenarkan, dan pada saat itu Soo Ah akan habis. Soo Ah menghentikan teman-temannya bicara, dan meminta uang 2200 won. Karena hari ini adalah hari ke-22 dia pacaran dengan Min Goo. Pasangan akan bertahan lama jika teman-teman memberikan 2200 di hari ke-22.
Teman Soo Ah tercengang. Bahkan sekarang Soo Ah bersikap seperti seorang anak sekolah. Soo Ah memaksa teman-temannya memberikan uang itu. (masih belum tahu nama teman-teman Soo Ah)
***
Seusai latihan judo, Min Goo meminta uang 2200 won pada Chang Hee dan Ki Chan. Mereka mengatai Min Goo kekanak-kanakan tapi tetap memberikan apa yang diminta Min Goo. Chang Hee kemudian melihat surat cinta yang dibuat Min Goo untuk Soo Ah.
Dia pun melihatnya bersama Ki Chan. Min Goo bilang dia mengerjakan itu semalaman. Mereka takjub dengan apa yang dilakukan Min Goo dan menyebut Min Goo sebagai pria romantis. Min Goo tersenyum dan berkata kalau mereka tak akan bisa melakukan itu tanpa cinta sejati. Ki Chan menduga kalau Min Goo akan mencium Soo Ah di hari ke-22.
Kemudian Chang Hee menemukan nama Han Bong Sook di buku itu. Chang Hee bingung, apa itu nama ibunya Soo Ah. Min Goo mengatakan kalau itu nama asli Soo Ah. Min Goo bilang kalau nama itu lucu dan dia tertawa.
Ki Chan dan Chang Hee ikut tertawa dan mengejek nama Bong Sok.
Min Goo melihat teman-temannya sudah keterlaluan dan menyuruh mereka berhenti. Mereka berhenti, tapi tetap menahan tawa sambil menghadap loker.
Min Goo mengambil selca dengan suratnya untuk Soo Ah. Lalu mengunggahnya.
“Kang Min Goo dan Han Soo Ah ‘two-two day’. Lihatlah. Ini akan menjadi hari yang paling romantis dalam hidupmu. Karena Oppa adalah virus kebahagiaanmu.”
***
Di kelas akting, guru pengajar memberitahu bahwa Baek Ji berhasil mendapatkan peran utama di film yang akan datang berjudul "On the Way Home 2”. Dan audisi untuk pemeran utama prianya akan segera dilaksanakan. Guru bilang kalau adegan menangis adalah yang paling penting dalam film itu, jadi guru berharap semuanya fokus pada adegan itu. Guru menutup kelas dengan meminta anak-anak menghafal naskah untuk pertemuan berikutnya.
Dong Goo menatap Baek Ji yang berpegangan tangan dengan Min Joon. Baek Ji berharap Min Joon yang akan memerankan peran utama itu. Min Joon bilang dia akan melakukannya, karena dia bagus dalam adegan menangis. Baek Ji pun memberikan semangat. Dong Goo menatap mereka dengan sedih.
Di luar, Dong Goo mencegat Baek Ji. Dong Goo tersenyum pada Baek Ji dan menunjukkan sebuah cincin pororo untuk Baek Ji. Dong Goo ingat kalau Baek Ji suka pororo. Tapi Baek Ji menolak, dia tidak suka pororo lagi karena dia bukan bayi.
“Haruskah aku mengantarmu pulang dengan sepedaku? Aku akan bermain piano denganmu. Aku akan membelikanmu makanan juga. Baek Ji-ah.. Jadilah pacarku lagi.”
Baek Ji menepis tangan Dong Goo, “Tidak. Aku lebih suka Min Joon Oppa sekarang.”
“Kenapa? Kenapa kau lebih menyukai dia?”
“Dia baik, tampan dan...seorang aktor yang jauh lebih baik.” Baek Ji menunjuk sebuah poster. “Aku akan syuting film itu dengan dia.”
Baek Ji kemudian berjalan pergi. Dong Goo kecewa. Lalu memandang poster film itu.
“Baek Ji-ah. Aku pasti akan menjadi pemeran utama.”
***
Se Young bilang pada Da In kalau dia berpenampilan seperti itu hanya ingin mengganti gaya saja di musim gugur. Da In bilang Se Young harus berkencan saat Se Young masih cantik. Se Young tidak boleh menundanya, jangan seperti dirinya.
Se Young bilang Da In juga masih cantik, orang pasti mengira Da In seumuran dengannya. Se Young kemudian bertanya apa Da In tidak berkencan dengan siapapun. Da In menjawab tidak, dia hanya membutuhkan Eun Suh saja.
Kemudian Da In menerima pesan dari Kwang Soo: “Kau mau pergi besok, kan? Biarkan aku tahu jika kau mau pergi. Dilema tidak baik untuk kesehatanmu.”
Da In menghela nafas. Se Young melihatnya aneh dan menebak kalau ada seorang pria yang sedang dekat dengan Da In. Se Young ingin tahu, tapi Da In menggeleng tak mau memberitahu.
Kwang Soo masih bekerja, tapi dia tidak fokus. Kwang Soo kemudian menelpon Da In dan menanyakan tentang ke kebun binatang besok. Da In bilang kalau dia sepertinya tidak bisa. Kwang Soo bertanya lagi, bagaimana dengan lusa. Da In tak menjawab dan menutup telponnya karena dia sibuk.
Setelah itu dua kali Kwang Soo menelpon. Yang pertama Da In menutup telpon karena ada pelanggan dan yang kedua Da In mengabaikan telpon Kwang Soo begitu saja. Yang ketiga kali Da In menjawab telpon Kwang Soo.
“Sekarang aku mengerti. Kenapa kau meninggalkanku 10 tahun yang lalu. Aku mengerti bagaimana perasaanmu saat itu. Sebenarnya, itu pasti sulit. Kukira kau tidak bisa melakukan apa-apa, menungguku sepanjang hari. Aku membuatmu merasa kesepian, kan? Da In-ah. Aku tidak mau seperti itu lagi. Aku mau membuat itu... menjadi segalanya sekarang. Jadi aku sempat berpikir. Kau mau pergi ke kebun binatang besok, kan?”
Da In tertawa kecil. Kwang Soo mendengarnya. Kwang Soo bilang jika Da In memutuskan untuk pergi, hanya jika, Kwang Soo mengajak Da In pergi pada pukul 10:00. Da In tak menjawab dan menutup telpon dengan alasan mau membersihkan café.
Kwang Soo frustrasi dan membiarkan ponselnya jatuh begitu saja ke atas meja. Kwang Soo melanjutkan pekerjaannya. Tak berapa lama ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk. Dari Da In. Da In setuju untuk bertemu besok. Kwang Soo pun tersenyum lega.
***
Se Young dan Jin Goo sama-sama tidak pulang dengan yang lain dengan alasan masih mengerjakan sesuatu. Jae Bum merasa aneh dan mengira mereka berdua sedang bertengkar. Se Young dan Jin Goo mengelak berbarengan.
1 jam… 2 jam… Jin Goo dan Se Young sibuk masing-masing tanpa mengatakan apapun. Dan ternyata yang dikerjakan Jin Goo adalah bermain game minesweeper. Jin Goo kemudian bertanya apa yang dilakukan Se Young. Se Young bilang dia sedang mengerjakan sesuatu. Dan ternyata Se Young juga sebenarnya sedang bermain game.
Jin Goo dan Se Young saling bertanya kapan mereka akan pulang. Jin Goo bertanya kapan Se Young akan pulang. Tapi Se Young malah balik bertanya. Jin Goo tertawa, lalu mengajak Se Young pulang sekarang. Se Young setuju. (akh…ya ampun.. mereka ini sama-sama ingin pulang bersama tapi gengsi untuk mengatakannya.)
Jin Goo dan Se Young jalan bersama menuju halte, dengan langkah pelan. Jin Goo bilang pulang larut malam itu menakutkan. Jin Goo takut dan meminta Se Young mengantarnya pulang, karena Se Young seperti pria. Se Young memukul Jin Goo dan berkata kalau Jin Goo pantas di pukul.
“Sakit. Kau benar-benar suka menyentuhku kan? Teman seharusnya tidak melakukan itu. Haruskah Oppa mengantarmu pulang untuk perubahan?” (Nah, ni Jin Goo tadi memang sengaja mau nge-tes Se Young berani megang dia atau gak, untuk membuktikan tanda yang terakhir..)
“Tidak usah. Mengapa kau harus mengantarku pulang saat kau bahkan bukan pacarku?”
Jin Goo tertawa kecil. Se Young benar. Tapi Se Young sendiri tampak menyesal sudah mengatakan hal itu. (Haha.)
Di halte, saat bus sudah hampir sampai, Jin Goo bertanya apa Se Young lapar. Se Young bilang dia selalu lapar. Mereka kemudian saling bertatapan. Se Young ingin makan ayam dan bir. Jin Goo mengangguk. Mereka pun tertawa.
(akh..ya ampun.. ternyata mereka ingin makan malam bersama..tapi bingung untuk mengatakannya.)
Mereka makan ayam di kedai Han Goo. Mereka bersulang dengan Han Goo. Han Goo bertanya apa yang terjadi dengan mereka berdua yang nampak akur karena biasanya mereka saling menggigit.
Mereka kemudian bertengkar, Se Young menuduh Jin Goo mengatakan hal buruk tentangnya, tapi Jin Goo tak mengakuinya. Lalu Jin Goo hendak menyuapi Se Young ayam, tapi Jin Goo main-main. Mereka pun tertawa bersama. Han Goo menyaksikan mereka dengan ternganga.
Beberapa lama kemudian Jin Goo hendak pergi ke kamar mandi. Dia ingin ditemani Se Young. Se Young heran kenapa dengan Jin Goo hari ini. Jin Goo bilang kalau dia hanya bercanda. Han Goo kembali melihat mereka dengan ternganga. Heran dengan sikap Jin Goo.
Setelah Jin Goo pergi, Han Goo meminta Se Young melakukan sesuatu pada Jin Goo. Se Young tak mengerti.
“Si brengsek itu mencintaimu. Kau hanya satu-satunya untuk dia. Aku menghabiskan uang 730 ribu won untuk menghiburnya. Sebenarnya ini salahmu. Dia selalu bicara tentangmu. Lalu dia pergi tanpa membayar.”
Se Young terdiam. Memikirkan kesungguhan dan ketulusan Jin Goo padanya.
Hari semakin malam. Han Goo bahkan sudah tertidur di mobil ayamnya. Jin Goo yang mabuk menopang dagu dan menatap Se Young yang sedang memainkan ponsel.
Se Young lalu menoleh, dan perlahan Jin Goo mendekat, ingin mencium Se Young. Tapi kemudian dia teringat ciuman terakhir yang berakhir dengan tamparan. Jin Goo pun menampar wajah dan menutup bibirnya, menyadarkan diri.
Jin Goo kemudian mengajak Se Young nonton ke bioskop besok, karena besok kan hari sabtu. Jin Goo beralasan kalau Se Young selalu nonton sendirian karena tak punya teman, jadi dia akan menemani Se Young. Se Young kesal mendengarnya dan menolak, dia punya banyak teman koq.
Kemudian Jin Goo (kayaknya sengaja) menyebut nama Go Eun, dan akan menghubunginya untuk bertanya apa dia besok ada waktu. Se Young menyela dengan bergumam sendiri menyebutkan tentang film. Se Young akhirnya setuju untuk nonton bersama Jin Goo, meski masih nampak jaim. Jin Goo tersenyum.
***
Bersambung ke bagian 2~
***
Sudah jelas, Se Young berubah untuk mengesankan Jin Goo. Setelah menyadari ketulusan Jin Goo, Se Young pun membuka hatinya dan jujur pada dirinya sendiri kalau dia tak mau kehilangan Jin Goo. Buktinya dia cemburu pada Go Eun, tak mau Jin Goo lebih dekat dengan Go Eun yang jelas memang menyukai Jin Goo.
Aku suka Jin Goo tidak mengikuti saran Han Goo saat itu untuk mencoba hubungan dengan Go Eun dan tetap setia pada perasaannya untuk Se Young. Yang akhirnya sedikit lagi membuahkan hasil.
Begitupun Kwang Soo, yang akhirnya tanpa bertanya lagi pada Da In, dia menyadari apa alasan Da In mencampakkan dirinya waktu itu. Kesepian. Kesepian karena mencintai lebih. Kwang Soo merasakan perasaan itu saat sekarang dia yang berusaha mengejar Da In, tapi Da In cuek.
daebak ...
ReplyDeleteaku suka banget sama plus nine boys ..
makasih mbak mumu atas sinopsisnya ..
semangat :)
se young unnie.... neomu yepo .....
ReplyDeleteso sweet bgt episode ini ....
Akhirnyaaa Se Young Sadar XD
ReplyDelete