Plus Nine Boys Episode 10 – 2
Sabtu pagi. Ibu sedang melipat baju yang sudah kering dijemur. Di sampingnya Dong Goo sedang menghapal naskah, masih dengan gaya yang sama. Dia mencoba untuk latihan adegan menangis, tapi air mata tak kunjung keluar.
Tiba-tiba Min Goo mengejutkan ibu, dia protes ibu belum mencuci baju yang hendak dia pakai hari itu. Min Goo kembali ke kamarnya dengan kesal.
Jin Goo muncul dan menanyakan kaos birunya. Ibu bilang kaos itu sedang dicuci. Jin Goo kecewa, ibu seharusnya bilang dulu padanya. Ibu menyuruh Jin Goo memakai kaosnya yang lain, yang banyak itu. Jin Goo mengerti dan kembali ke kamar.
Lalu muncul Kwang Soo dengan memakai cardigan yang kekecilan. Kwang Soo kesal karena ibu mencuci cardigan itu dengan mesin cuci, seharusnya dengan dry cleaner, sehingga cardigan yang seharusnya longgar tak akan kekecilan.
“Kau bodoh, menikahlah kalau begitu! Kau komplain disaat aku yang menyuci bajumu?!”
Kwang Soo kesal karena dia membeli cardigan itu dengan mahal. Diapun kembali ke kamarnya. Ibu kesal dengan tingkah semua pemuda di rumah. Tapi kemudian dia menyadari sesuatu. Apakah Kwang Soo hendak pergi kencan?
Ibu dan Dong Goo mengintip Kwang Soo dari balik pintu. Gwang Soo dandan, mengenakan kaca mata, tapi kemudian dia lepaskan. Kwang Soo menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.
Jin Goo juga tengah bersiap dan memakan parfum. Begitu juga Min Goo, mematut wajahnya di cermin dan memakai penyegar mulut. Kemudian mereka pun pergi bersamaan.
Ibu hanya menyuruh Min Goo dan Jin Goo untuk tidak terlambat pulang. Tapi pada Kwang Soo, ibu menginterogasi apakah Kwang Soo hendak pergi kencan? Pekerjaannya apa? Berapa umurnya? Kwang Soo tak mau menjawab dan beralasan sibuk.
Ibu menyuruh Kwang Soo membawa payung karena akan hujan. Tapi Kwang Soo tak mendengarkan. Ibu kemudian memikirkan perkataan peramal waktu itu yang bilang kalau salah seorang pria akan bertemu seorang gadis di musim gugur. Ibu berpikir kalau Kwang Soo mungkin akan menikah.
***
Di dalam lift, Min Goo meminta uang 2200 won pada abang dan pamannya. Jin Goo bilang Min Goo harus fokus pada judo, jangan gadis. Kalau tidak Min Goo akan menghancurkan hidupnya sendiri.
“Jangan khawatir. Aku adalah Kang Min Goo.” Ujar Min Goo masih sambil membuka tangannya. “Aku seorang ahli dalam judo dan kencan.”
Jin Goo pun memberikan apa yang diinginkan Min Goo plus membayar bagian Kwang Soo dan memberikan tambahan. Jin Goo lalu bertanya pada Kwang Soo, hendak kemana pamannya itu. Kwang Soo bilang dia tak akan pergi kemanapun, hanya ke supermarket.
***
Kwang Soo membersihkan mobilnya, dia tak membiarkan satu noda pun menempel. Kwang Soo menyiapkan CD untuk didengarkan Da In, juga car seat yang aman untuk Eun Suh lengkap dengan bonekanya.
Tapi sayang, Da In tak mau naik mobil Kwang Soo, dan mereka akan naik mobilnya. Kwang Soo mencoba membujuk Da In untuk naik mobilnya, tapi Da In bersikukuh dengan alasan tak mau membuat Kwang Soo dalam masalah. Bahkan Da In langsung menarik Eun Suh ke dalam mobilnya.
Dan parahnya, Da In menyuruh Kwang Soo duduk di belakang bersama Eun Suh. Kwang Soo menawarkan diri agar dia yang menyetir atau setidaknya dia duduk di depan. Kwang Soo merasa tak nyaman karena seperti naik taksi saja.
Da In menjawab dengan meminta Kwang Soo mengencangkan sabuk pengaman Eun Suh. Da In juga mengabaikan Kwang Soo lagi saat Kwang Soo hendak mengatakan sesuatu dengan bicara pada Eun Suh kalau dia akan memutar lagu kesukaannya.
Tapi kemudian Kwang Soo menikmati perjalanannya dan bernyanyi bersama Eun Suh. Da In tersenyum melihatnya.
***
Jin Goo menunggu kedatangan Se Young di lobi bioskop. Dia kemudian terpaku, melihat kedatangan Se Young yang tampak sangat cantik. Jin Goo tersenyum dan menghampiri Se Young. Se Young tampak malu-malu.
“Apa kau mau kencan buta? Kau tampak cantik.” ujar Jin Goo.
Se Young yang malu diperhatikan Jin Goo menyuruhnya untuk segera membeli popcorn karena dia lapar.
“Tapi Se Young-ah.. Kau benar-benar cantik hari ini.”
“Ada apa denganmu? Apa yang kamu mau?” Se Young menutupi perasaan senangnya.
“Aku tidak tahu.” ujar Jin Goo kemudian membeli popcorn.
Se Young tersenyum sendiri mendengar pujian Jin Goo tadi. Dia merasa senang.
Mereka pun menonton film. Film horor. Se Young yang ketakutan bersembunyi di bahu Jin Goo. Jin Goo tertawa. Lalu dia membohongi Se Young kalau adegan di layar masih menyeramkan. Tapi Se Young akhirnya tahu dan melanjutkan nonton sambil makan popcorn.
Jin Goo hendak menyuapi Se Young, tapi Se Young mengambil popcorn-nya dan memasukkan sendiri popcorn itu ke mulutnya. Lalu saat Se Young hendak mengambil minuman, Jin Goo menggenggam tangan Se Young. Se Young hendak melepaskan tangannya, tapi Jin Goo menggenggamnya erat. Se Young melihat ke arah Jin Goo. Tapi Jin Goo bersikap tak ada yang aneh dan melihat ke layar.
***
Soo Ah berdiri menunggu Min Goo yang tak kunjung datang. Tak lama kemudian sebuah mobil-mobilan menuju ke arahnya dan berputar mengelilinginya, lalu berhenti di dekatnya.
Soo Ah mengambil buku kecil yang terselip di atas mobil-mobilan itu. Soo Ah membukan halaman buku itu.
“Aku milikmu. Bong Sook, aku mencintaimu. Kau satu-satunya bagiku.”
Soo Ah tersenyum. Mobil-mobilan itu berjalan kembali dan berhenti di kaki Min Goo. Min Goo tersenyum, Soo Ah juga. Min Goo menghampiri Soo Ah.
“Bong Sook-ku tersentuh?”
“Jangan panggil aku begitu.”
“Ini lucu.”
“Aku tidak menyukainya.”
Min Goo kemudian bilang kalau dia akan menggunakan nama Bong Sook sebagai nama panggilan khusus untuk Soo Ah. Min Goo bilang Soo Ah bisa memanggilnya Bong Goo, Min Bong, Myung Bong, atau Gun Bong. Soo Ah tertawa, dia punya nama lain, Min Koong. Min Goo beberapa kali menyuruh Soo Ah mengulangi nama itu. Min Goo bilang Soo Ah lucu.
Min Goo kemudian mengajak Soo Ah pergi, ada banyak tempat yang harus mereka datangi hari ini. Soo Ah bertanya kemana mereka hendak pergi?
Ternyata Min Goo membawa Soo Ah ke tempat permainan (namanya apa ya, yang duduk ditempat seperti mangkuk terus diputar-putar. Kalo dulu sih di kampung namanya ombak banyu..). Soo Ah tampak tak antusias dan tak ingin menaikinya. Tapi Min Goo selalu ingin naik itu bersama pacarnya.
Melihat Soo Ah yang seperti itu, Min Goo menyangka Soo Ah takut. Min Goo bilang dia akan memastikan keamanan Soo Ah. Soo Ah kan tahu kalau dia latihan judo. Min Goo akan melindungi Bong Sok. Soo Ah pun tersenyum.
Saat mereka naik, petugas yang bicara di pengeras suara mengomentari pasangan Min Goo dan Soo Ah yang masih tetap duduk berdampingan bahkan setelah di putar-putar. Petugas itu kemudian mengenali Soo Ah.
“Gadis itu tampak familiar. Aku sudah bekerja disini selama 5 tahun. Tidak heran kau bagus. Pacar baru?”
Soo Ah menggeleng. Meyakinkan petugas itu kalau dia bukan gadis yang dikenal petugas itu. Min Goo juga berteriak kalau itu tidak mugkin. Petugas itu meminta maaf kalau dia salah karena wajah Soo Ah tampak familiar baginya. Petugas lalu memutar permainan itu lagi. Min Goo melindungi Soo Ah.
***
Kebun binatang. Kwang Soo, Da In dan Eun Suh memberikan makanan pada para binatang. Lalu mereka duduk bersama, beristirahat. Kwang Soo memandang wajah Da In, dan saat Da In menoleh Kwang Soo memalingkan wajah pura-pura melihat ke arah lain.
Da In kemudian menitipkan Eun Suh pada Kwang Soo karena dia mau ke kamar mandi. Kwang Soo menerima telpon dari Young Hoon yang bertanya tanggal lahir Da In. Dia sedang di peramal, dan dia akan menanyakan keberuntungan Kwang Soo dengan Da In pada peramal itu. Tapi Kwang Soo tak mau dan menutup telponnya.
Lalu tersadar kalau Eun Suh tak ada disampingnya lagi. Kwang Soo panik. Kwang Soo memanggil-manggil nama Eun Suh dan mencarinya di antara anak-anak TK yang sedang bermain. Kwang Soo semakin panik.
Saat anak-anak TK itu disuruh berkumpul oleh ibu guru, Eun Suh pun terlihat sedang berjongkok bermain tanah. Kwang Soo langsung menggendong Eun Suh. Kwang Soo sungguh merasa lega.
Setelah itu Kwang Soo mengikatkan balon di tas yang dipakai Eun Sih. Kwang Soo bilang pada Da In dia melakukan itu agar Eun Suh tidak hilang dan gampang dicari.
Mereka kemudian melihat monyet dengan menggunakan kacamata yang ada gambar matanya. Kwang Soo bilang jika mereka langsung kontak mata, monyet akan agresif. Mereka pun berfoto dengan ponsel Kwang Soo. Da In dengan Eun Suh, juga Kwang Soo sendiri.
Saat mereka hendak makan, turun hujan. Mereka berteduh di pinggir sebuah gazebo. Hujan turun semakin deras. Kwang Soo menatap Da In yang melihat langit. Lalu memberitahu ada sesuatu di rambut Da In. Tapi Da In tak menemukan yang di maksud Kwang Soo, Kwang lalu mengambilkan sesuatu.
Kwang Soo kemudian meminta Da In dan Eun Suh menunggu, sedangkan dia pergi menerobos hujan.
Beberapa lama setelah Kwang Soo pergi, hujan pun turun. Kwang Soo datang dengan basah kuyup sambil membawa payung. (Sweet, Kwang Soo pergi untuk mencari payung)
Da In mengajak Kwang Soo pulang karena Eun Suh sudah ngantuk. Kwang Soo ingin menggendong Eun Suh, tapi bajunya basah.
***
Jin Goo berjalan mengantarkan Se Young yang sedang makan pancake. Jin Goo tak percaya melihat Se Young masih punya ruang untuk makan. Jin Goo bilang dia kasihan pada suami Se Young nanti. Dengan kesal Se Young mengusir Jin Goo.
Jin Goo bilang kalau dia perlu mencerna makanannya. Perutnya penuh. Jin Goo mengajak Se Young jalan-jalan (jalan kaki). Se Young bertanya mereka hendak pergi kemana?
“Kau harus mencerna apa yang kau makan. Kau akan bertambah gemuk jika kau langsung tidur. Kau tidak khawatir setelah makan banyak sekali? Pancake itu kalorinya sangat tinggi.”
“Ok, aku akan jalan, aku akan jalan.”
“Tidak, kau perlu berlari. Ayo!” Jin Goo mendorong Se Young agar berlari.
Se Young tidak tidak bisa berlari karena dia memakai sepatu hak tinggi. Se Young lalu menawarkan pancake pada Jin Goo. Jin Goo tak mau, Se Young saja yang makan.
Mereka terus berjalan. Tangan Se Young bersentuhan dengan tangan Jin Goo, tak sengaja. Se Young yang gugup menarik tangannya dan menggosokkan kedua tangannya. Jin Goo yang melihatnya membuka jas. Se Young lalu bilang kalau dia tak kedinginan. Jin Goo bilang dia kepanasan.
Se Young pun memalingkan wajah karena malu salah menduga Jin Goo akan memberikan jas itu padanya. Jin Goo tertawa dan memakaikan jasnya.
Se Young menolak, dia tak kedinginan. Jin Goo memaksa. Se Young pun terdiam. Jin Goo mengkancingkan jas itu dan mengikat bagian tangannya sehingga Se Young tak bisa bergerak.
Jin Goo mengacak-acak rambut Se Young dan mengatainya jelek. Berkali-kali. Se Young kesal, pasti karena itu Jin Goo membuka jasnya. Jin Goo kemudian merapikan rambut Se Young, dan menekan pipinya, hingga mulut Se Young monyong-monyong. Se Young minta dilepaskan, tapi Jin Goo tak mau.
Jin Goo menatap Se Young. Pasti Jin Goo pengen cium Se Young. Tapi Jin Goo segera menyadarkan diri dan mengajak Se Young berjalan lagi. Se Young merajuk meminta dibukakan ikatannya. (Eh, kayaknya Se Young juga udah pasrah tuh sebenarnya. Tapi kayaknya Jin Goo takut Se Young bakal marah lagi kalau dia cium..)
***
Min Goo mengajak Soo Ah makan ke kedai perut babi panggang. Min Goo menyuruh Soo Ah makan apapun yang dia inginkan, karena Min Goo mendapatkan banyak uang dari two-two day mereka. Soo Ah nampak enggan. Min Goo pun bertanya apa mereka harus pergi ke tempat lain?
Belum sempat Soo Ah menjawab, dua teman Soo Ah lewat dengan sepeda motor dan memanggil Soo Ah dengan nama Bong Sok. Soo Ah terkejut dan juga kesal. Min Goo merasa orang tadi memanggil Soo Ah. Tapi Soo Ah bilang dia tak mendengar apapun.
Min Goo bertanya apa Soo Ah mengenal orang itu? Soo Ah dengan gugup menjawab kalau dia tak mengenal mereka. Soo Ah lalu mengajak Min Goo masuk untuk mengalihkan perhatian Min Goo. Min Goo heran, Soo Ah kan tidak mau. Tapi Soo Ah menyangkal, dia mau koq.
***
Kwang Soo yang kedinginan menawarkan diri untuk menyetir. Tapi kemudian dia bersin-bersin.
Beberapa lama kemudian, Kwang Soo tertidur di samping Eun Suh, dan bahkan mereka berpegangan tangan. Da In tersenyum melihatnya.
Mereka pun sampai di jalan dekat gedung apartemen. Kwang Soo tidur di pangkuan Eun Suh. Dan In membangunkan Kwang Soo. Setengah sadar Kwang Soo bangun sambil meracau. Dia kemudian memangku Eun Suh.
Mereka berjalan bersama menuju gedung apartemen. Da In berterima kasih pada Kwang Soo atas hari ini, dia menghargainya. Mereka pun saling melemparkan senyum.
Kwang Soo kemudian memberanikan diri menggenggam tangan Da In. Da In ingin melepasnya, tapi Kwang Soo semakin mempererat dan tak mengatakan apapun. Da In pun akhirnya diam saja. Dan sampai ke lantai 10, mereka tetap berpegangan tangan.
Keluar dari lift Da In meminta Eun Suh dikembalikan ke pangkuannya.
“Aku tidak ingin melepaskannya.” Ujar Kwang Soo sambil melihat ke arah tangan mereka yang masih bertaut. “Sudah 10 tahun sejak aku memegang tanganmu. Aku tidak ingin melepaskannya. Tetaplah seperti ini sebentar saja. Tetaplah begini selama 5 menit. Hanya 3 menit.”
Da In tersenyum kecil dan meminta Eun Suh kembali. Da In mengambil Eun Suh, lalu permisi masuk ke rumahnya. Kwang Soo pun pasrah.
“Da In. Santai saja. Kembalilah padaku.”
***
Se Young menyuruh Jin Goo pulang saja. Se Young mengembalikan jas Jin Goo dan hendak pergi. Tapi kemudian dia berbalik menatap Jin Goo dan memanggilnya hendak mengatakan sesuatu. Tapi Jin Goo menyela.
“Ayo...kita hentikan.”
“Oh?” Se Young tak mengerti.
“Aku sebenarnya berbohong padamu. Aku berbohong tentang menjadi teman.”
“Oohh…” ujar Se Young datar.
“Aku tidak pernah ingin menjadi teman denganmu sama sekali. Aku hanya..menunggu karena kau mengalami waktu yang sulit. Jadi ayo kita...berhenti berteman.”
Se Young menatap Jin Goo tanpa mengatakan apapun. Jin Goo meminta Se Young mengatakan sesuatu, karena sekarang dia sedang malu. Setidaknya tak ada siapapun disana, jika Se Young ingin melakukan sesuatu padanya atau mungkin menamparnya.
“Oppa.”
“Ya?”
Cup. Se Young mengecup bibir Jin Goo. Lalu Se Young menunduk dengan gugup. Beberapa saat kemudian Se Young pamit pada Jin Goo yang masih mematung tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
Se Young berjalan pergi. Jin Goo menarik tangan Se Young dan menciumnya. Kali ini Se Young tak menampar ataupun marah. Dia menerima ciuman Jin Goo.
“Aku mungkin akan menyesali kejadian ini nanti. Tapi aku tak peduli.”
***
Kwang Soo mengiriman foto-foto Da In dan Soo Ah yang ada diponselnya, termasuk fotonya, pada Da In. Kwang Soo tersenyum memandang foto itu dan mendekap ponselnya.
Da In tersenyum melihat foto-foto yang dikirimkan Kwang Soo, juga foto Kwang Soo.
“Kau tidak bisa selalu melakukan apapun yang kau inginkan.”
***
Min Goo dan Soo Ah suap-suapan. Mereka sama-sama ingin pasangannya makan lebih dulu. Tapi akhirnya Soo Ah mengalah dan dia makan duluan dari tangan Min Goo. Min Goo tersenyum bahagia. Soo Ah juga. Tapi kemudian Soo Ah terlihat sedikit merasa bersalah. (kayaknya sih..)
“Kita tetap melakukannya meskipun kita tahu bahwa kita akan menyesalinya.”
“Itulah…Cinta.”
***
Kwang Soo memakai masker di wajahnya sambil mendengarkan musik dan menikmatinya. Ibu masuk dan terkejut melihat Kwang Soo seperti itu. Ibu yakin kalau adiknya itu punya pacar. Ibu sangat lega peramal itu benar tentang ramalannya tahun ini. Berkali-kali ibu mengucapkan rasa syukur, dan berterima kasih.
***
Bersambung ke episode 10~
***
Episode ini cute. Tak bisa bilang apa-apa lagi. Kecuali Dong Goo, semuanya akhirnya menemukan cinta mereka. Tapi kayaknya bakal ada rintangan yang menghadang mereka.
Min Goo dengan jati diri Soo Ah yang sesungguhnya. Jin Goo dengan Jae Bum dan Go Eun. Kwang Soo dengan noona-nya.
Seyoung akhirnya ^^v
ReplyDeletePaling suka episode ini,,manissss seyoung <3 jin goo :-D ga sbr episod ntar mlm,moga drama ini ga ada halangan dan tetep tayang nympe ep.terakhir
ReplyDeleteJiaahh..suka bgt sm episode ini..semua pemudax mengalami kemajuan dlm hubungan..love Jin-Se...
ReplyDelete