Plus Nine Boys Episode 14 – 2 (end)
Sementara Eun Suh bermain tanah, Kwang Soo dan Da In duduk berdua tak jauh dari sana. Kwang Soo yang khawatir karena Da In menghilang memastikan apa Da In baik-baik saja, tidak sakit atau apapun. Da In tersenyum, lalu meminta maaf. Kwang Soo ingin mengatakan sesuatu tapi urung dia katakan. Kwang Soo akhirnya mengatakan hal lain.
“Aku sangat khawatir kau menghilang lagi.”
“Aku tidak akan melakukan itu lagi. Aku tidak mau menyesal seperti sebelumnya.”
“Ya, pemikiran yang bagus. Itu adalah kebiasaan buruk. Tapi, kenapa kau lakukan itu? Aku terlalu tergesa-gesa, ya? Tertekan, ya? Atau apakah kakakku menghentikanmu?”
“Tidak, bukan itu. Aku hanya menginginkan kenangan manis. Kau masih seperti anak kecil. Tapi aku sudah pernah menikah dan punya Eun Suh. Aku tidak menyesalinya. Tapi kenyataan berbeda dari apa yang aku inginkan. Ada cercaan dan kesalahpahaman. Aku tidak ingin memberimu masalah. Aku hanya ingin memberimu kenangan indah.”
“Joo Da In. Kau suka salah paham. Kau pikir kau cantik di dalam kenanganku? Kau lebih cantik sekarang. Itu benar.” Kwang Soo tersenyum pada Da In yang tersenyum.
“Da In-ah. Aku tidak hanya ingin kenangan indah. Lihat aku. Ini tidak indah.” Kwang Soo menunjukkan penampilannya yang menggunakan boxer. “Tapi kita baik-baik saja. Sekarang bahwa aku 39 tahun, aku menyadarinya. Tapi hal yang terbaik adalah seseorang yang kau nyaman bersamanya. Seseorang yang seperti seorang teman yang akan menerima baik dan buruk. Dengan cara itu kau bisa bahagia. Dan kau adalah orang itu..untukku.”
Kwang Soo menambahkan, dia tidak meminta Da In untuk menikahinya sekarang, dia juga tidak buru-buru. Hanya saja Kwang Soo meminta Da On memikirkan, Da In ingin bersama dengan siapa menghabiskan waktu selamanya. Kwang Soo bilang Da In bisa memikirkannya sepanjang hidup Da In, karena dia akan menunggu Da In.
“Sampai kau ingin datang padaku..aku akan ada di bawah tangga.”
Da In tersenyum, “Terima kasih, Oppa.”
“Terima kasih. Telah kembali.”
Da In kemudian beranjak dari duduknya meninggalkan Kwang Soo dan mengajak Eun Suh untuk kembali.
***
Seperti biasanya, jika sedang tak enak hati, Min Goo berkaraoke. Dia menyanyikan sebuah lagu, tapi kemudian berhenti dan mengganti lagu. Min Goo memutar lagu ‘It’s You’ milik Standing Egg. Min Goo menyanyi dengan sepenuh hati.
Tanpa dia tahu, Soo Ah mendengarkan Min Goo dari luar dan tersenyum.
Mereka kemudian bicara berdua di taman. Soo Ah menanyakan kabar Min Goo. Min Goo bilang dia baik-baik saja. Min Goo balik bertanya kenapa saat pertandingan Soo Ah pergi begitu saja. Karena Soo Ah melihat Min Goo kesulitan.
Soo Ah bertanya lagi apa yang akan Min Goo lakukan dengan sekolah. Min Goo tidak tahu, dia kesal karena Dong Shik menghancurkan masa depannya. Soo Ah bilang itu buka salah Dong Shik, tapi karena Min Goo sendiri yang tidak berlatih dengan keras. Min Goo bilang dia sudah berlatih keras.
Soo Ah tertawa dan mengatai Min Goo berbohong, karena Min Goo sibuk mengikutinya. Min Goo kemudian bilang mungkin dia harus mengambil ujian SAT.
Soo Ah bertanya apa yang ingin dilakukan Min Goo. Min Goo bilang dia ingin bermain Judo dan masuk universitas Yongin.
“Kalau begitu berusaha lagi dengan keras. Aku dengar di radio, mereka bilang kau punya 3 peluang besar dalam hidup. Kita menjadi frustrasi seperti dunia akan berakhir jika kita kehilangannya. Tapi rupanya ada lebih dari 300 kesempatan dalam hidup. Gagal masuk Yonging bukanlah akhir dari dunia.”
“Kau juga belajar untuk ujian perguruan tinggi.” Elak Min Goo.
“Hei, aku noona. Kau ingin mati? Aku akan membunuhmu.” Ancam Soo Ah yang membuat Min Goo sedikit terkejut. Tapi Soo Ah kemudian bilang kalau dia hanya bercanda.
Soo Ah bilang dia mungkin harus belajar di tahun yang lain lagi. Soo Ah bilang dia sebenarnya tidak ingin pergi kuliah. Tidak ada yang ingin dia pelajari dan ada hal lain yang ingin dia lakukan. Soo Ah pun bertanya-tanya, haruskah dia melakukan hal lain itu.
Min Goo lalu balik bertanya apa yang ingin Soo Ah lakukan. Soo Ah bilang itu rahasia. Soo Ah sudah memikirkan hal itu. Jadi Soo Ah juga meminta Min Goo untuk memikirkan apa yang benar-benar ingin dilakukan Min Goo. Jangan hanya mengalir begitu saja.
“Dengar baik-baik. Aku sudah pengalaman gagal dua tahun lebih awal daripada kau.”
“Itu hanya beberapa tahun.” Elak Min Goo lagi.
“Saat aku pertama kali bertemu denganmu, aku pikir kau aneh. Tapi aku menyadari bahwa kau adalah anak yang hebat. Aku ingin kau berhasil.” Soo Ah kemudian pamit dan berdiri. Soo Ah terdengar menahan tangis.
Min Goo memanggil Soo Ah lagi. Dia bertanya apa mereka benar-benar putus? Soo Ah meminta Min Goo mencari tahu dulu apa yang dia inginkan. Saat mereka sudah berhasil, mereka bisa bertemu lagi. Soo Ah kembali berbalik pergi.
Min Goo menahan tangan Soo Ah, “Noona.”
Soo Ah berbalik, matanya berkaca-kaca, “Min Goong-ah. Karakter film putus dengan keren. Aku juga ingin begitu.”
Soo Ah memutar sebuah lagu di ponsel Min Goo dan memperdengarkannya pada Min Goo lewat sebelah headset. Soo Ah bilang itu adalah lagu yang Min Goo nyanyikan untuknya dan Soo Ah tidak akan pernah bisa melupakan itu. Min Goo tersenyum membanggakan diri kalau dia keren.
Soo Ah lalu meminta Min Goo menutup mata dan meminta Min Goo untuk tidak membukanya beberapa lama. Soo Ah memasangkan headset satu lagi. Soo Ah meminta Min Goo memikirkan dengan hati-hati apa yang ingin Min Goo lakukan sampai lagu itu berakhir. Soo Ah menaruh ponsel di tangan Min Goo.
Soo Ah menangis. Lalu berjalan pergi, meninggalkan Min Goo. Soo Ah terus menangis. Sedih karena harus berpisah dengan orang yang dia sukai. Untuk saat ini, Soo Ah merasa itu jalan terbaik untuk mereka agar tidak saling kecewa.
Lagu berakhir. Min Goo membuka mata. Dia terkejut Soo Ah sudah tak ada dihadapannya lagi.
***
Dong Goo sedang berlatih dialog. Min Goo memuji kemampuan akting Dong Goo yang meningkat. Kwang Soo bertanya apa Dong Goo hendak bermain film. Dong Goo tersenyum senang membenarkan, dia akan bermain film ‘Going Back Home 2’.
“Aku pikir dia gagal.” Ujar Kwang Soo pada ibu.
“Tidak mungkin, dia adalah teman..pemain utama. Dia punya banyak adegan.”
Kwang Soo memberikan selamat pada Dong Goo dan memintanya berlatih adegan di depannya. Dong Goo mengucapkan dialog tentang ayah, ayahnya kuat, tinggi, pengemudi yang hebat, dan dia sering pergi ke sauna dengan ayahnya.
Kwang Soo heran, kenapa harus ‘ayah’ dari semua orang yang ada dalam dialog. Tapi Kwang Soo kemudian memuji Dong Goo, Dong Goo akan menjadi seorang bintang.
Kemudian Dong Goo bertanya pada Min Goo, apa kakaknya itu pernah pergi ke sauna bersama ayah, apa kakaknya itu merindukan ayah? Min Goo menjawabnya dengan ‘tidak tahu’. Tapi kemudian dia memberitahu kalau ayah mereka menakutkan saat marah, ayah mereka suka memukul dengan pentungan.
Ibu memarahi Min Goo karena sudah berbohong. Ibu lalu bertanya pada Dong Goo, ap Dong Goo penasaran tentang ayah? Dong Goo membenarkan. Ibu memberi kode pada Kwang Soo agar mengikutinya.
Ibu bicara dengan Kwang Soo di kamar. Ibu memberikan sebuah kotak pada Kwang Soo, kotak barang-barang suaminya yang hendak dia buang, tapi dia urungkan karena teringat Dong Goo. Kwang Soo membuka kotak itu, di dalamnya ada sebuah ponsel, dompet, dan beberapa barang lainnya.
“Dia akan mencintai Dong Goo jika dia masih hidup.” Ibu kemudian teringat kejadian itu. “Perjalanan bodoh. Aku seharusnya mendengarkan peramal.”
Kwang Soo mengingatkan ibu untuk berhenti membicarakan itu. Ibu pun berhenti dan meminta Kwang Soo menjadi paman yang baik dengan memberikan barang-barang itu pada Dong Goo. Kwang Soo tidak mau, suruh Jin Goo saja.
Ibu bilang Jin Goo tidak pulang tadi malam. Ibu rasa Jin Goo sedang sibuk bekerja. Kwang Soo mementahkan prasangka ibu. Kerja apanya, itu pasti karena seorang gadis. Kwang Soo bilang sepertinya Jin Goo berkencan. Ibu terkejut mendengarnya, dan langsung mengambil telpon.
Ibu menghubungi Jin Goo yang masih di tempat tidur. Ibu bertanya dimana Jin Goo tidur. Jin Goo mengatur suaranya dan berkata kalau dia sedang bekerja.
“Jangan bohong padaku. Kau punya pacar, ya? Kamu akan makan malam bersama, jadi pulang lebih cepat, oke?”
“Oke. Dah.”
Jin Goo menutup telponnya, lalu melihat Se Young yang masih tertidur di sampingnya. Jin Goo memeluk Se Young dan mengajaknya tidur lagi. Tapi Se Young bilang kalau dia lapar.
“Kau lapar begitu bangun tidur?” tanya Jin Goo tak percaya.
“Tidak, aku bangun karena aku lapar.”
Jin Goo tak peduli dan memeluk Se Young lagi untuk tidur lagi.
Se Young menendang Jin Goo hingga terjatuh. Se Young bangun dan berjalan keluar. Jin Goo menarik Se Young lagi hingga terjatuh di lantai. Jin Goo memeluknya dan tidak membiarkan Se Young pergi.
***
Ki Chan membuat nasi campur ayam dan keju. Chang Hee mencicipinya dan merasa puas. Masakan Ki Chan yang terbuat dari makanan instan itu enak. Min Goo juga ikut mencicipinya. Chang Hee menyarankan Ki Chan untuk berhenti judo dan menjadi koki.
“Aku sudah mulai mengambil kelas memasak. Aku akan mengubah namaku menjadi Edward yang suka memasak. Dan aku akan mencoba sebuah kontes tahun depan.”
Chang Hee bertanya apa yang akan Ki Chan lakukan dengan hadiahnya jika Ki Chan menang. Ki Chan bilang dia akan mentraktir mereka makanan enak. Lalu Chang Hee bertanya pada Min Goo, apa Min Goo akan melanjutkan judo? Ki Chan menambahkan, Min Goo sudah gagal masuk Yongin, mengapa berlatih judo dengan sangat keras?
Min Goo tersenyum kecil, “Aku hanya punya judo. Siapa yang peduli tentang Yongin? Aku hanya butuh judo. Aku hanya punya satu hal dalam pikiran. Aku akan mencoba teknik yang berbeda mulai sekarang. Aku akan berusaha keras.”
“Waa..keren!” puji Ki Chan dan Chang Hee bersamaan.
***
Dong Goo menginjak-injak punggung Kwang Soo. Ibu yang sedang menyiapkan makan malam menyuruh Dong Goo menginjak dengan lebih keras karena Kwang Soo kelelahan bekerja. Ibu bahkan menyuruh Dong Goo melompat. Ibu diam-diam tersenyum. Dong Goo menurut pada ibu, membuat Kwang Soo kesakitan. Lalu Kwang Soo gantian menginjak-injak Dong Goo dengan satu kaki.
Jin Goo pulang, bersama Se Young. Ibu terkejut dan bertanya siapa yang dibawa Jin Goo. Jin Goo menjawab, calon menantu Ibu. Kwang Soo kesal karena Jin Goo tak memberitahunya dulu, jadi dia tak akan mengenakan boxer. Kwang Soo kemudian masuk ke kamarnya. Ibu yang masih terkejut mempersilahkan Se Young duduk.
Saat makan, ibu, Kwang Soo dan Dong Goo terus menatap Se Young, membuatnya tak nyaman. Jin Goo memperingatkan keluarganya agar berhenti menatap Se Young agar Se Young bisa makan.
Ibu tersenyum dan bertanya apa yang dilakukan orang tua Se Young. Se Young bilang mereka mungkin sedang membuat sashimi. Jin Goo tertawa, yang dimaksud ibu adalah pekerjaan orang tua. Se Young kemudian mengatakan kalau ibunya memiliki tempat sashimi, dan ayahnya adalah seorang nelayan. Ibu kemudian bertanya tentang saudara kandung Se Young.
Jin Goo menghentikan ibu dan mengajaknya makan dulu, tanya-tanya-nya nanti saja. Ibu pun kemudian mempersilahkan Se Young kembali makan. Ibu bilang dia pasti sudah membuat makanan spesial jika tahu Se Young akan datang. Ibu juga bilang seharusnya Jin Goo memberitahu.
Kwang Soo kemudian memberitahu Se Young kalau disana semuanya sayuran, bahkan tak ada telur goreng satupun. Se Young menawarkan diri untuk menggoreng telur. Kwang Soo menyambutnya dengan memesan dua telur rebus. Dong Goo ingin tambahan kecap.
Kwang Soo bilang sangat menyenangkan punya tamu. Se Young berdiri hendak ke dapur. Jin Goo menghentikannya. Se Young bilang dia bisa menggoreng telur. Jin Goo melarang, Se Young duduk saja. Ibu pun berteriak kalau dia akan melakukannya.
Ibu selesai menggoreng telur. Ibu lalu memperhatikan Jin Goo yang sangat perhatian pada Se Young.
Ibu mencuci piring. Se Young datang menawarkan bantuan. Ibu melarang Se Young mendekat dan duduk saja. Tapi Se Young tampak tak nyaman. Maka ibu meminta tolong Se Young mengupas buah.
“Bolehkah aku melakukan itu, ibu?” Se Young tersenyum senang.
Ibu mematung, mendengar seorang perempuan memanggilnya ‘ibu’.
Se Young kemudian mengambil pisau dan meminta ibu untuk cepat bergabung. Se Young kemudian ke ruang tengah.
Ibu tersenyum dan berkata sendiri kalau peramal itu benar. (benar kalau akan ada satu pasangan yang menikah, mungkin..)
***
Jin Goo menarik Se Young masuk ke kamarnya. Jin Goo bilang dia ingin menunjukkan kamarnya pada Se Young. Se Young melihat ke sekitar, lalu sudah dan ingin keluar. Tapi Jin Goo memeluk Se Young. Se Young menyebut Jin Goo gila, karena di luar banyak orang. Jin Goo bilang tak ada orang disana. Jin Goo memeluk Se Young dengan erat.
“Maaf untuk membawamu kesini tiba-tiba.”
“Tidak apa-apa.” Se Young tersenyum.
Jin Goo membalik Se Young dan akan menciumnya. Se Young lalu melihat Dong Goo di pintu, menunjukkan tanda ‘aku melihatmu’ dengan mata dan tangannya. Se Young terkejut dan mendorong Jin Goo. Dong Goo kemudian meminta mereka keluar. Dong Goo tertawa menatap Jin Goo dan Se Young bergantian.
“Kenapa kau tertawa? Apa yang kau tahu?” tanya Jin Goo pada Dong Goo sambil tertawa.
Se Young ikut tertawa.
***
Mereka berkumpul di ruang tengah. Kwang Soo sedang menyiapkan sesuatu dengan televisi. Min Goo kemudian pulang dan terbelalak melihat Se Young. Jin Goo mengenalkan Se Young sebagai calon kakak ipar Min Goo.
Se Young memberi salam pada Min Goo, dan Min Goo membalasnya. Min Goo tersenyum, “Daebak! Kang Jin Goo!”
Ibu menyuruh Min Goo duduk. Min Goo lalu bertanya apa mereka sedang menonton film.
Ibu kemudian berkata pada Dong Goo, “Kau penasaran seperti apa ayah? Ayah ingin ibu menunjukkan hadiah itu padamu. Ibu akan menunjukkan padamu sekarang.”
Min Goo merajuk karena dia tak mendapat hadiah. Ibu lalu berkata pada semua.
“Lihat baik-baik dan bersyukurlah. Ini adalah tahun yang buruk, tapi berjalan dengan baik. Dan hubungan yang hebat telah dimulai. Itu semua berkat ayah kalian.”
Kwang Soo kemudian memutar video di televisi. Video kebersamaan ayah semasa hidup bersama Dong Goo yang masih batita. Juga ada foto kebersamaan seluruh keluarga. Dengan Min Goo yang masih anak-anak, dan Jin Goo yang kuliah (masih culun pake kacamata, hehe).
Kwang Soo bilang kalau mereka belum berubah sejak sepuluh tahun yang lalu. Semuanya tersenyum mengenang ayah. Sementara Dong Goo, terdiam dan mulai merasa sedih melihat foto-fotonya bersama ayah. Akhirnya Dong Goo pun menangis dalam pelukan Kwang Soo. Kwang Soo berusaha menenangkan Dong Goo, tapi Dong Goo semakin terisak. Dia merindukan sosok ayah yang tak sempat dia kenal. (masih batita kan belum ingat ya..)
***
Jin Goo dan Se Young makan bersama di kedai Han Goo bersama Goo Eun dan Jae Bum. Jin Goo dan Se Young ber-lovey-dovey di depan mereka, dan tak menghiraukan protes Jae Bum juga Go Eun yang merajuk. Mereka semua sudah bersahabat kembali.
***
Kwang Soo ikut aktif bersama tim melakukan uji coba untuk program mereka, Sponge. Kwang Soo bahkan tak serta merta menolak, bahkan menyetujui usul tim-nya. Kwang Soo sekarang lebih menghargai kerja keras tim-nya dan mulai menikmati perannya sebagai PD Sponge.
***
Min Goo benar-benar melakukan apa yang ingin dia lakukan. Min Goo berlatih judo dengan keras, meski kesempatannya masuk Yongin sudah berakhir. Min Goo memang mencintai judo.
***
Dong Goo berlatih dialog sambil menunggu giliran. Kemampuan Dong Goo mengucapkan dialog semakin baik. Dia tak lagi mengeja. Ibu tersenyum senang dan memuji Dong Goo.
“Kami tumbuh melalui rasa sakit, itulah bagaimana anak laki-laki menjadi laki-laki dewasa.”
***
Kwang Soo masih menjalin hubungan dengan Da In, tanpa dibebani kapan mereka akan menikah. Kwang Soo bermain bersama Eun Suh dan Da In di taman. Kwang Soo seperti layaknya seorang ayah untuk Eun Suh. Mereka tampak bahagia bersama.
Bahkan ibu yang melihat mereka, yang awalnya kesal pada Kwang Soo, malah ikut tersenyum senang melihat kebersamaan mereka. Eun Suh yang mencium pipi Da In dan pipi Kwang Soo.
“Tahun ini…aku melihat kembali kehidupanku.”
***
Han Soo Ah, berjalan dengan gitar dipunggungnya. Soo Ah memantapkan diri untuk melakukan apa yang dia inginkan, daripada masuk kuliah. Mengikuti audisi ‘Superstar 6’.
“Tahun ini adalah tahun untuk awal yang baru.”
***
Jin Goo duduk menunggu di sebuah butik. Tirai dibuka, tampak Se Young dalam balutan busana pengantin. Jin Go terpana melihatnya. melihat Se Young yang begitu cantik. Mereka kemudian saling melempar senyum.
“Tahun ini..sebuah waktu untuk bersantai untuk perubahan.”
***
~TAMAT~
***
Akhir yang memuaskan untuk semua.
#Dong Goo, akhirnya bisa belajar akting dari pengalamannya sendiri. Dong Goo bisa menjadi aktor dengan akting yang berkualitas daripada mengandalkan wajah imutnya seperti saat kecil dulu. Seperti sebuah pepatah mengatakan: Pengalaman adalah guru yang paling baik.
Dong Goo yang mengalami apa itu kehilangan dan membuatnya bersedih, akhirnya bisa menemukan rahasia dibalik akting menangis.
#Puas dengan akhir kisah Min Goo dan Soo Ah. Soo Ah yang lebih dewasa bisa berpikir dengan jernih dan memutuskan untuk berpisah dengan Min Goo. Bagaimanapun Min Goo memang menyukai Soo Ah yang palsu, bukan Han Bong Sook, karena Soo Ah duluan yang Min Goo kenal. Jadi wajar kalau Min Goo sedikit kecewa atau tidak bisa menerima Bong Sook asli.
Soo Ah tahu itu, tapi walau Soo Ah tulus menyukai Min Goo, dia tak bisa. Lagipula Min Goo gagal masuk Yongin melalui Judo sedikit banyak juga karena Min Goo yang fokusnya terbelah dua, dengan yang satu adalah untuknya. Soo Ah dengan tulus ingin melihat Min Goo berhasil.
Toh, jika mereka memang ditakdirkan, mereka akan bertemu lagi di saat mereka sudah berhasil mencapai keinginan terbesar mereka. Dan mungkin nanti Min Goo bisa jatuh cinta pada Soo Ah yang sebenarnya, yaitu Han Bong Sook.
#Uri Samchoon, Kwang Soo. Meski keinginannya untuk menikah dengan Da In harus tertunda, tapi Kwang Soo cukup bersyukur karena Da In tidak menghilang lagi. Dan besyukur Da In sekarang lebih berani mengungkapkan apa yang ada dipikirannya, tidak melarikan diri seperti 10 tahun yang lalu.
Mereka adalah pasangan yang bahagia, tapi karena kurangnya komunikasi, 10 tahun yang lalu, mereka pun berpisah dengan perasaan menyesal satu sama lain.
Untungnya sekarang, mereka lebih terbuka, dan untuk saat ini menikmati hubungan mereka yang sekarang. Tanpa dibebani urusan menikah. Kwang Soo cukup bahagia dengan Da In dan Eun Suh ada disisinya. Sambil meyakinkan Da In, agar suatu saat Da In siap untuk menikah lagi.
#Pasangan paling manis Kang Jin Goo dan Ma Se Young. Setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya mereka bisa berakhir dengan bahagia. Sama-sama saling menyukai sejak lama, dan akhirnya bisa bersama setelah mematahkan keraguan Se Young dan memecahkan perasaan bersalah pada sahabat mereka.
Meski dalam drama hanya diceritakan sampai Se Young yang mencoba gaun pengantin. Tapi pastinya mereka menikah kan.. Seperti yang sudah peramal sebutkan di episode 1 bahwa akan ada satu pria yang menikah dan memiliki cinta yang langka. Ya, itulah Jin Goo dan Se Young. Padahal awalnya aku kira Kwang Soo dan Da In lho..
Dari mereka semua kita belajar, bahwa dalam sebuah kejadian dalam hidup, pasti akan ada hikmah yang mengikuti. Dong Goo yang lebih baik dalam akting, Min Goo yang lebih fokus pada Judo, Kwang Soo yang lebih menghargai pendapat Da In, dan Jin Goo yang lebih mencintai Se Young. Dan mereka semua menjadi lebih dewasa dalam menghadapi hidup. :)
So, jika sesuatu terjadi dalam hidup kita, janganlah bersedih hati. Sesuatu yang indah pasti sudah menunggu kita di depan.
Akhir kata, terima kasih untuk readers yang setia yang membaca sinopsis drama ini di blog saya dan blog aNNa. Mohon maaf, karena tak seperti biasanya, karna satu hal dan lainnya sinopsis saya lambat di posting. Sampai jumpa di sinopsis Pinocchio bersama Kdramatized ya!
Promo: Kalian bisa baca sinopsis drama lain saya di Kdramatelling. XD
Makasih juga mba :-) ,sinopsisnya ngebantu bgt bwt para pencinta kdrama tp ga bsa nonton,kalaupun bsa streaming youtube itupun blm ada subtittle'y jd kaya nontn tv buta :-( *curcol*. Suka pas 1 keluarga berkumpul bwt nonton video,Dong goo yg nangis krn ga pernh liat ayahnya *q ikut nangis* ditenangin ma paman yg emg udh kaya ayah bwt dong goo,bner2 nyentuh adegan'y.Itu bru namanya keluarga,hangat mskipun kadang ada sedikit kesalahpahaman tp bsa terselesaikan tanpa ngedepanin ego masing2..endingnya manis.Min goo, Soo ah..yups mrka bkal ktmu lg kalau udh sama2 berhasil.Soo ah lolos audisi jd anggota GB,Min goo banting setir dr judo jd BB :-D wkwk *ngarang*
ReplyDeleteending nya oke punyaaa...daebaakk (y)
ReplyDeletegumawo eoni :)
#dekha
Huahh the ending so touched ^^
ReplyDeleteThanks buat mba yaa.. semoga sukses...
Dari awal udh gemes bnget ama kopel kesayangan kita yg nikah itu, Miss piggy & Jin goo... dan dri awl ep aku jga penasran ama ayahnya mereka.. ehh di last epnya dikasih tau.. ^-^
Gomawo Mbak..
ReplyDeleteAkhirnya selesai juga drama ini :)
Ita dah berkunjung juga ke kdramatelling... Ditunggu juga lanjutan yg disana ;)
Ita
Terimakasih mbak
ReplyDeleteDaebak.......
Ending yg memuaskan
Aaaaa menyentuh bangeett >.< yg menikah bukan Kwang Soo jussi tapi Jin Goo aaarrgg tapi bahagia semua >.< gomawo mba Mumu ^_^
ReplyDeleteyahoo www dech endingnya .... se young unnie ..neomu yeopoyo ....
ReplyDelete({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) mbak mu2 sinopsisny,maaf agak mlenceng, endless love nya lanjutin Y̶̲̥̅̊ά̲̣̣ mbak,....pnsaran,mga2 mbak mu2 mau mlnjtkn endless lovenya,({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) Mbak
ReplyDeletehahaha mba mumu bisa aja...berbagi sinopsis punya adik namanya kdramatelling XD
ReplyDeleteada alasannya kah? *mian kepo
#suhe
Makasih....suka.semangat buat lagi ya...hehehe
ReplyDelete*^O^* makasih banyak...happy reading
ReplyDeleteSweet drama,, sweet ending,, gonna have sweet dreams deh 2nite,, thanks sinopsisnya,, ^^
ReplyDeleteendingy sweetttt trimaksih buat penulis sinopsis mba mumu semangat tra buat nulis cerita cerita berikutya.
ReplyDeleteHAppy ending. Sweet ending. Walau min joo dan soon ah memilih berpisah dlu tp demi kebaikan. Top dramanya. Intinya jngan terlalu percya takhayul, karna itu seperyi sugesti bgi dri kita. segala sesuatu itu trgntung diri kita. Yups nice drama.
ReplyDeleteThanks author. Ditunggu sinop lainnya.
aku suka kisah ini. akan ada hikmah yang mengikuti dibelakang. and aku suka kata2 min go "usia 19 bukanlah sebuah usia yang kelihatan muda tapi usia dimana keadaan kacau balau antara fisik dan emosi
ReplyDeleteAda yang tau judul lagu pertama yang dinyanyiin min goo waktu di karaoke gak?
ReplyDelete