What Happens To My Family Episode 8
Rupanya Tae Joo mengantarkan Kang Shim karena Kang Shim terjatuh saat ingin menyusulnya untuk kembali ke ruang makan. Ayah kemudian bertanya Kang Shim pulang dengan siapa. Kang Shim menjawab kalau dia pulang bersama wakil Hong (bawahannya di kantor sekretaris).
Karena Kang Shim pernah beberapa kali menyebut wakil Hong, maka ayah dan Bibi menyimpulkan jika Kang Shim menyebut wakil Hong berati sebenarnya sedang bersama dengan pria itu (Tae Joo). Ayah dan bibi heran kenapa Kang Shim menyembunyikan hubungannya dengan pria itu.
***
Sementara itu, Seo Wool yang berhasil mengambil plastik milik Dal Bong terkejut melihat isi plastik itu. Gaun yang pernah dia lihat di Dongdaemun. Seo Wool tersenyum senang. Sedangkan Dal Bong yang malu pergi keluar kamar dan mondar-mandir.
Seo Wool lalu keluar menggunakan gaun itu. Dal Bong terpesona. Seo Wool bilang dia sangat menyukai dan sangat puas dengan gaun itu. Dal Bong jaim dan bilang bagus kalau memang Seo Wool suka.
Seo Wool: “Terima kasih Dal Bong. Kau yang pertama membelikanku pakaian selain kakekku.”
Dal Bong mengucapkan selamat malam dengan cool, lalu masuk kamar. Tapi di kamar dia tersenyum senang. Seo Wool lebih menyukai gaun yang dia belikan daripada ponsel yang diberikan Eun Ho.
***
Berita tentang pernikahan Baek Seol Hee dengan Ketua Moon terpampang di surat kabar. Eun Ho tampak tak nyaman dengan semua itu. Dan ternyata Baek Seol Hee punya tujuan lain menikah dengan Ketua Moon. Dia ingin Eun Ho menjadi pewaris.
Eun Ho marah, dia sudah cukup nyaman dengan kehidupannya sekarang. Menjadi seorang idol, mendapat perhatian sebagai anaknya Baek Seol Hee, dan sekarang menjadi pemilik sebuah restoran yang bahkan tak menggunakan uangnya. Eun Ho merasa jika dia menginginkan lebih, itu artinya dia tak punya kesadaran. Eun Ho tidak mau dijadikan objek oleh ibunya.
Sama halnya Eun Ho, Tae Joo juga kecewa. Dia menghadap ayahnya dan meminta maaf karena dia tidak bisa mengucapkan selamat atas pernikahan itu. Ketua Moon memang tak mengharapkan itu. Dia hanya berharap Tae Joo mau ikut berkumpul akhir bulan depan di upacara pernikahannya yang sederhana.
Tae Joo kesal bagaimana bisa ayahnya itu membuatnya mengetahui pernikahan itu melalui surat kabar. Tae Joo juga bertanya apa ayahnya benar-benar akan melakukan pernikahan itu. Ketua Moon bilang umurnya hampir 70 tahun, setiap menit dan detik tersisa yang dia punya sangat berharga. Ketua Moon ingin menghabiskan sisa waktunya bersama orang yang dia cintai. Tapi mengapa Tae Joo sebagai anak menentangnya mati-matian?
Tae Joo: “Anda bilang tak akan ada lagi wanita di hidup anda. Di pemakaman Ibu saat pertama kali kita bertemu, itulah yang anda katakan pada saya. Setelah mengatakan itu semua, bagaimana itu menjadi begitu mudah? Bagaimana bisa itu berubah sangat cepat?”
Ketua Moon: “Hei! Kau berusia 37 tahun! Sejak ibumu melahirkanmu, dia mengambilmu dan melarikan diri. Dan dia tidak menghubungiku selama 23 tahun. Dan setelah aku bertemu denganmu lagi, aku hidup 14 tahun hanya melihatmu. Aku hidup sendiri selama total 37 tahun! Jika aku sudah melakukan sebanyak itu, bukankah aku sudah sangat setia?”
Tae Joo: “Setia?”
Ketua Moon: “Benar, setia. Aku setia sebagai seorang suami dan setia sebagai seorang ayah.”
Tae Joo berkata dengan kesal, ayahnya itu pasti sedang tidak waras. Setelah membuat ibunya sengsara, malah bilang kalau dia setia. Ketua Moon berteriak, dia tidak meninggalkan ibunya Tae Joo, tapi ibunya Tae Joo lah yang meninggalkannya. Dialah pihak yang dibuang. Bahkan jika Tae Joo diposisinya, Tae Joo tidak akan bisa menangani hal itu dengan lebih baik.
Tae Joo: “Aku tahu! Itulah sebabnya sampai aku mati, aku tidak akan menikah. Pernikahan yang anda pikul dengan kesetiaan..aku tidak akan pernah melakukannya!”
***
Dal Bong diminta ayah untuk mengantarkan pakaian dalam untuk Kang Jae. Awalnya Dal Bong menolak, tapi akhirnya mau setelah ayah bilang kalau dia yang akan mengantarnya. Ayah juga meminta Dal Bong untuk menyampaikan permintaan maafnya. Ayah meminta maaf karena ayah berteriak pada Kang Jae tanpa tahu apa yang ada di dalam pikiran Kang Jae.
Di depan rumah sakit, Dal Bong melihat Kang Jae yang diberikan mobil oleh istri Direktur Kwon. Istri Direktur Kwon malah bilang kalau mobil itu baru permulaan, mulai sekarang akan banyak yang berubah. Dan itulah arti keluarga.
Saat bertemu Kang Jae diruangannya, Dal Bong menyinggung hal itu. Dal Bong bertanya apa Kang Jae sudah memutuskan? Dal Bong juga bilang kalau dia sudah tahu masalah Direktur RS yang menginginkan Kang Jae menjadi menantunya dengan syarat memutuskan hubungan keluarga.
“Jangan bertindak terlalu jauh, Hyung. Jika kau melakukan pernikahan seperti itu, maka aku akan sangat kecewa padamu.”
Kang Jae dengan jutek menyuruh Dal Bong pergi. Dal Bong pun pergi dengan tak lupa sebelumnya mengingatkan Kang Jae agar makan di sela pekerjaannya, karena Kang Jae tampak seperti hantu (pucat).
***
Hari Minggu. Keluarga Cha mendapatkan kiriman makanan-makanan mahal. Abalone liar, daging sapi Korea grade 2, ginseng, dan bahkan mangga apel yang harganya 10 ribu won perbuah. Semuanya dikirimkan oleh istri Direktur Kwon melalui supirnya yang tidak tahu untuk apa sebenarnya makanan-makanan itu dikirimkan.
Seo Wool menebak kalau itu karena Kang Jae telah berkonstribusi besar pada RS.
Tapi Dal Bong yang tahu maksud dari semua itu tak bisa tinggal diam. Dia berteriak pada supir untuk membawa kembali semua makanan itu, karena mereka tak menerima hal semacam itu.
Dal Bong juga menyuruh supir itu untuk menyampaikan pesannya pada istri Direktur Kwon, bahwa keluarga mereka tak ingin makan barang-barang itu, jadi berhenti menginginkan kakaknya. Dal Bong berteriak marah.
“Ayah kami bukan jenis orang yang akan menjual anaknya sendiri seperti itu. Kau mengerti?!”
Ayah terkejut dan tak mengerti apa yang di katakan Dal Bong, apa maksudnya menjual anaknya sendiri. Ayah bertanya apa yang Dal Bong tahu, dan meminta Dal Bong mengatakan padanya. Kang Jae datang dan bilang kalau dia yang akan memberitahu ayah.
Tapi dengan jelas Dal Bong juga memberitahu ayah dan bibi kalau yang mengirim makanan itu adalah keluarga Direktur Kwon yang ingin menjadikan Kang Jae sebagai menantu dengan syarat memutuskan hubungan keluarga dengan keluarga Cha. Ayah dan bibi syok mendengarnya.
Kang Jae bilang keluarga Kwon satu-satunya yang mengakui dirinya hanya dengan kemampuannya, disamping keluarga, hubungan darah, dan latar belakang. Dan jika Kang Jae menikah, maka RS itu akan menjadi miliknya. Dal Bong bilang kalau itu bukan menikah, tapi berdagang.
Kang Jae tak peduli, itu adalah urusannya untuk memikirkan hal itu dan memutuskan. Kang Jae menyuruh Dal Bong untuk tetap diam, karena bukan kapasitasnya berbicara mengenai masalah itu. Dal Bong kesal dan menyebut Kang Jae gila.
Dal Bong lalu marah pada ayah yang tak mengatakan apapun tentang masalah itu dan hanya masuk ke kamar setelah sebelumnya meminta Dal Bong untuk diam, karena Kang Jae akhirnya pulang ke rumah setelah berhari-hari tidur di luar.
Di dalam kamar, ayah tampak syok. Ayah pun teringat pada Kang Jae yang pernah mengatakan itu sebagai perumpamaan saat terakhir kali dia berdebat masalah pernikahan. Ayah baru menyadari bahwa ternyata yang Kang Jae katakan memang yang sebenarnya.
Ayah langsung keluar kamar dan naik ke kamar Kang Jae. Ayah mengetuk pintu dan memberitahu kalau dia ingin bicara, tapi Kang Jae tidak mau. Tapi ayah tetap masuk.
Ayah: “Itu tidak benar kan? Dal Bong salah paham tentang sesuatu, kan? Kau adalah putra tertua di keluarga kita. Tidak mungkin untuk seorang putra tertua keluarga Cha melakukan pernikahan semacam itu.”
Kang Jae: “Bagaimana jika aku bilang itu mungkin untukku melakukan pernikahan semacam itu?”
Ayah terdiam beberapa saat, “Mungkinkah..itu..itu karena apa yang aku katakan saat mabuk? Jika itu sebabnya, aku minta maaf. Aku seharusnya tidak minum tanpa alasan dan bicara omong kosong dan menyuruh kalian untuk menikah. Jika kau terluka oleh kata-kata itu, jika itu sebabnya.. aku menyesal. Aku akan minta maaf. Jadi..”
Kang Jae memotong, dia meminta ayah untuk tidak meminta maaf lagi. Karena jika ayah terus melakukannya, dia akan menentang ayah lebih lagi. Kang Jae meminta ayah untuk tidak ikut campur. Dia lalu pergi meninggalkan ayah yang tampak terluka.
***
Dal Bong yang kesal pada Kang Jae bicara berdua dengan Seo Wool. Dal Bong kesal karena sebenarnya berapa kalipun dia mencoba bahkan hingga ratusan kali, dia tak akan bisa seperti Kang Jae. Bagi ayah Kang Jae adalah segalanya dan hidupnya. Seo Wool bilang Kang Jae dan Dal Bong sama-sama anak ayah.
Dal Bong kemudian memberitahu Seo Wool apa impiannya, yang dulu pernah ditanyakan Seo Wool. Impiannya adalah menjadi seperti ayah. Dal Bong ingin menjadi pembuat tahu seperti ayah saat dia dewasa dan mewarisi toko ayah. Tapi saat dia mengatakan itu, ayah malah memarahinya. Ayah ingin Dal Bong menjadi lebih baik daripada dirinya, belajar seperti Kang Jae dan menjadi orang sukses.
“Ayah selalu mengatakan padaku untuk menjadi seperti kakak. Cukup untuk menandingi kakak. Jadi aku beritahu ayah..lihat saja aku. Aku bilang aku akan membuat banyak uang daripada kakak saat bekerja untuk perusahaan yang lebih terkenal daripada dia. Aku bilang aku akan menjadi orang sukses yang diperhatikan semua orang.”
“Kalau begitu kau harus hidup seperti itu.”
“Bagaimana mungkin kau bicara seperti itu saat kau sendiri bisa melihat bagaimana aku sekarang?”
Seo Wool bilang Dal Bong hanya belum menemukan pekerjaan yang cocok. Dengan pesimis Dal Bong bertanya, bagaimana dia bisa menemukan pekerjaan itu, bisakah dia menemukan pekerjaan itu? Seo Wool terdiam.
***
Tae Joo yang tak nyaman melihat Baek Seol Hee di rumahnya memutuskan untuk pergi ke kantor dan menyuruh Kang Shim masuk kantor juga. Tae Joo mengajak Kang Shim ke Youngcheon untuk memeriksa pabrik baru yang seharusnya dia periksa hari Selasa.
***
Paman penjual beras memberitahu Bibi kalau istrinya melihat anaknya bibi ada di sauna. Bibi tak percaya, karena anaknya dan cucunya sekarang sedang di Philipina. Tapi Bibi pergi juga ke sauna itu untuk memastikan.
Singkat cerita, bibi akhirnya berhasil menemukan Young Seol. Young Seol putrinya di Philipina. Dia pulang karena dia mempunyai hutang 120 juta won. Dia kalah berjudi.
Dan di saat yang bersamaan. Penagih hutang datang ke restoran Joong Baek memberitahukan bahwa istrinya mempunyai hutan. Kebetulan ayah juga ada disana.
***
Kang Jae menemui Hyo Jin. Kang Jae memberitahu Hyo Jin semua hal mengenai dirinya. Bahwa dia sebelumnya punya kekasih seorang hoobae di RS, tapi sekarang putus. Bahwa ayahnya adalah seorang penjual tahu selama 28 tahun, dan ibunya meninggal saat melahirkan adiknya. Bahwa kakaknya adalah seorang Kepala Sekretaris dia GK Grup, dan seorang wanita tua yang belum menikah. Bahwa adiknya adalah si pembuat masalah yang sudah menganggur selama 2 tahun.
Kang Jae bertanya apa Hyo Jin tidak masalah dengan itu semua. Disamping dirinya sendiri, dia tidak punya apapun untuk diberikan. Orang tua, saudara, latar belakang, dia sangat lemah dalam semua itu. Tapi apa Hyo Jon tidak masalah dengan menikahinya?
Hyo Jin duduk mendekat dan menggenggam tangan Kang Jae. Hyo Jin bilang ayahnya pernah mengatakan jika Kang Jae sangat cakap dan terampil di RS. Hyo Jin tidak masalah dengan Kang Jae itu. Jika ada sesuatu yang Kang Jae lemah, dia akan mengisinya untuk Kang Jae.
Hyo Jin bahkan mengijinkan Kang Jae untuk menciumnya. Kapanpun. Hyo Jin memeluk Kang Jae dengan bahagia. Kang Jae balas memeluknya erat. (ih ini Kang Jae, suka benera atau pura-pura sih?)
***
Seo Wool diminta manajer restoran untuk menangani Eun Ho yang mengadakan pesta di ruangannya. Tapi Seo Wool malah ditahan di sana. Bahkan saat Dal Bong menelpon, Eun Ho mengambil alih ponsel dan meminta Dal Bong tidak mengganggu mereka.
***
Bibi kesal pada Young Seol yang mendapat sifat turunan dari ayahnya, yaitu menjadi penjudi. Bibi bilang apa anaknya itu lupa kalau mereka hidup seperti ini (menumpang), adalah karena ayahnya itu. Young Seol beralasan kalau dia kesepian disana, jadi dia berjudi.
Bibi pulang ke rumah dan tampak gugup di depan ayah dan Joong Baek. Bibi mencuci beras sambil menangis. Hatinya sakit karena kelakuan Young Seol. Dia bingung bagaimana harus memberitahu Joong Baek, si menantu baik hati.
Joong Baek yang sebenarnya sudah tahu masalah hutang itu bersepakat dengan ayah untuk tidak memberitahu bibi. Jadi mereka saling tahu, tapi pura-pura tidak tahu.
***
Ayah dan bibi makan malam berdua saja. Ayah berkata bahkan meski hari Minggu, rumah mereka benar-benar kosong karena semua anak-anak pergi keluar. Ayah dan bibi juga galau dengan masalah mereka masing-masing.
Kang Jae makan malam bersama keluarga Kwon.
Dal Bong menyusul Seo Wool yang sedang berpesta dan mabuk bersama Eun Ho.
Joong Baek mencoba kembali menghubungi istrinya. Dia meminta istrinya itu untuk menghubunginya. Sementara itu, Young Seol sedang santai di sauna.
Dan Kang Shim sedang dalam perjalanan pulang bersama Tae Joo, tapi mobilnya mogok. Kang Shim menelpon ayah untuk memberitahu kalau dia akan terlambat pulang. Lalu ayah terkejut mendengar suara seorang pria. Saat Kang Shim bilang itu adalah wakil Hong, ayah pun teringat pada Tae Joon. Ayah menjadi panik dan bertanya apa Kang Shim bersama seorang pria? Kang Shim terkejut.
***
…Bersambung ke episode 9…
Note: Drama ini mengangkat tema hubungan orang tua dan anak. Ayah Cha dengan anak-anaknya. Bibi dengan putrinya. Ketua Moon dengan putranya. Baek Seol Hee dengan putranya. Semua punya masalah masing-masing. Dimana ada orang tua yang terluka karena anak, dan juga anak yang terluka karena orang tua. Bagaimanapun orang tua tetaplah orang tua yang patut kita hormati. Seperti kata Bibi kita tidak lahir kedunia dengan begitu saja, tapi ada orang tua yang membuat kita ada dan merawat kita saat kita kecil. Dan kita sering lupa karena hal itu.
suka suka dengann ceritanya, makin penasaran dengan next episode..
ReplyDeletembak mau nanya jadwal drama ini di kbs? makasih mbak
KBS World? yg tv kabel? mian, aq gak tahu.. kalau di sananya sih, sabtu-minggu..
Delete