What Happens To My Family Episode 13 – 1

Ketua Moon memastikan jika Tae Joo tadi memanggilnya ‘ayah’, tapi Tae Joo tak mengaku dan bilang kalau Ketua Moon salah dengar. Padahal Kang Shim juga mendengarnya. Ketua Moon tak mau berdebat dan mengiyakan saja bahwa dia salah dengar.

Tae Joo kesal karena menyangka Kang Shim sengaja mengadu dan membuat Ketua Moon kembali lebih cepat dari bulan madunya. Tapi Kang Shim juga tidak tahu kenapa Ketua Moon kembali karena dia tidak memberitahu masalah itu pada Ketua Moon. Tidak mungkin jika Ketua Moon kembali hanya karena dirinya.

 

Dan ternyata, Nyonya Baek yang kembali ke kantor Eun Ho memberitahu bahwa mereka kembali karena mereka bertengkar. Nyonya Baek kesal karena Ketua Moon membedakan antara anak mereka masing-masing. Ternyata Nyonya Baek meminta Ketua Moon memberikan posisi untuk Eun Ho di perusahaan.

Ketua Moon saat itu bilang agar membedakan urusan pekerjaan dan pribadi. Perusahaan bukanlah tempat dimana sembarang orang bisa masuk. Nyonya Baek tak terima karena Eun Ho kan sekarang anak Ketua Moon juga.

Tapi Eun Ho malah lebih menyukai Ketua Moon setelah mendengar cerita ibunya itu. Ketua Moon pasti menyadari kalau dia tidak cocok di perusahaan, tapi kenapa ibunya itu malah tak menyadarinya. Eun Ho bilang perusahaan tidak cocok untuknya.

(untuk yang belum tahu, Nyonya Baek ini menikahi Ketua Moon memang agar Eun Ho bisa jadi pewaris. Tapi Eun Ho sebenarnya tidak mau dijadikan objek oleh ibunya, makanya dia senang mendengar Ketua Moon berpendapat seperti itu)

Ketua Moon juga menceritakan hal yang sama pada Kang Shim. Baginya perusahaan bukanlah tempat pertemuan keluarga, jadi tidak masuk akan Nyonya Baek meminta posisi untuk anaknya. Kang Shim bilang seharusnya Ketua Moon memberitahu Nyonya Baek dengan lebih lembut.

Tapi Ketua Moon bilang dia tak bisa berkata manis, dan dia dilahirkan seperti itu. Kang Shim tersenyum, ternyata Tae Joo juga menuruni sifat Ketua Moon itu.

Kang Shim lalu meminta Ketua Moon untuk membiarkan saja posisinya sekarang ini dan melihat apa yang akan terjadi ke depannya. Ketua Moon akhirnya setuju.

Kang Shim memberitahu hal itu pada Tae Joo yang menguping di luar kantor Ketua. Bahwa Tae Joo tetap menjadi Direktur dan dia mengurus surat-surat. Tae Joo malah menduga Kang Shim punya rencana lagi, agar Tae Joo yang kasihan memanggilnya kembali.

“Anda ternyata belum mengenal saya dengan baik. Saya tidak punya hasrat untuk diakui secara emosional. Saya hanya ingin diakui karena keterampilan dan kemampuan saya, Direktur.”

Tapi di ruangannya, Kang Shim tampak sedikit menyesali keputusannya. Dia juga tak tahu apa yang ada di otaknya hingga menolak tawaran Ketua Moon.

***

Kakek mengajak Dal Bong naik gunung dan mengambil air. Dal Bong yang kepayahan karena membawa air yang sangat berat bersikap baik-baik saja saat kakek menanyakan keadaannya. Kakek bilang seorang pria harus punya tenaga yang bagus, dan bagaimana Dal Bong bisa kuat jika badannya sekurus itu.

Dal Bong membela diri, meski kurus, dia sangat kuat. Setidaknya dia tidak pernah kalah dalam berkelahi. Mendengarnya kakek malah menyindir, berkelahi di usia muda, siapa yang akan menikahi Dal Bong? Karena Dal Bong hanya akan menyebabkan penderitaan.

Saat sampai di depan toko tahu, Dal Bong yang kehausan meminta minum dari ayah. Ketika Dal Bong hendak minum, kakek menyindir kalau semua itu ada aturannya. Bagaimana bisa Dal Bong minum duluan di saat ada orang yang lebih tua disana, ayah dan kakek.

Dengan terpaksa Dal Bong memberikan minum lebih dulu pada kakek. Lalu ayah. Tapi ayah yang sayang pada anaknya, tidak mau menerima. Ayah menyuruh Dal Bong untuk segera minum. Belum sempat Dal Bong minum, kakek kembali menyindir. Kali ini pada ayah.

“Aturan untuk seorang ayah, dia harus menegur anaknya saat anaknya melakukan kesalahan. Jika kau hanya mengatakan ‘ya’ setiap waktu pada anak-anakmu, mereka tidak akan belajar bersyukur. Mereka tidak tahu bersyukur pada dunia atau bersyukur pada orang tua mereka. Mereka akan berpikir mereka melakukan semuanya sendiri. Semua hal tentangmu sangat bagus, tapi kecuali satu aspek itu.”

Kakek kemudian berjalan masuk ke dalam rumah. Dal Bong bilang pada ayah kalau Kakek sangat mengerikan. Ayah membenarkan, kakek memang menakutkan.

***

Bibi dan Seo Wool menertawakan Dal Bong yang masuk ke dalam rumah dengan lemas. Bibi bilang dia penasaran kapan Dal Bong akan mengubah kebiasaan bangun siangnya, dan sekarang dia menemukan partner yang cocok, yaitu kakek.

 

Dal Bong yang lemas terkejut melihat kakek di dalam kamar. Dal Bong langsung merapikan kamarnya. Kakek bilang membereskan ruang tidur adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh seseorang. Kakek juga menyinggung tidak adanya buku di kamar Dal Bong. Dal Bong beralasan kalau dia sedang sibuk mengirim aplikasi pekerjaan.

Kakek bilang, daripada pekerjaan, yang lebih penting adalah memiliki hati yang kuat (semangat). Perusahaan apa yang akan menerima seorang pria tanpa hati. Kakek lalu memberikan sebuah buku pada Dal Bong, buku tentang pelajaran hal baik untuk anak-anak. Kakek bilang, daripada menulis aplikasi pekerjaan, lebih baik Dal Bong mulai menulis apapun yang Dal Bong rasakan.

Setelah kakek keluar, Dal Bong merebahkan diri karena merasa sekarat. Beberapa detik kemudian kakek membuka pintu dan bilang kalau berbaring itu kebiasaan buruk. Kakek tidak pernah melihat seseorang melakukan hal baik saat mereka berbaring. Dal Bong kemudian bilang kalau dia mengerti.

Di luar kamar Dal Bong kakek tersenyum, karena berhasil ‘mengerjai’ Dal Bong. Kakek kemudian mengingat percakapannya semalam dengan Seo Wool.

Kakek bertanya pendapat Seo Wool tentang Dal Bong, pria yang Seo Wool sukai. Seo Wool tersenyum.

“Karena, kapanpun aku melihat Dal Bong, itu membuatku tersenyum. Itu juga membuatku tersenyum apakah dia bicara, atau dia sedang marah. Semuanya membuatku tersenyum. Ayah, bibi dan anggota keluarga, semuanya baik.”

Seo Wool kemudian bilang, bersaudara Cha mungkin terlihat kurang tatakrama bagi kakek, tapi mereka benar-benar baik di dalamnya. Seo Wool bisa menjamin kalau itu benar.

Kakek menghela nafas mengingatnya. Mungkin Kakek juga ingin mempercayakan Seo Wool pada Dal Bong, karena Seo Wool begitu menyukai Dal Bong dan keluarga Cha. Karena itulah Kakek pagi ini ‘mendidik’ Dal Bong agar menjadi pria kuat dan layak untuk menjaga Seo Wool.

***

Nyonya Heo meminta suaminya agar bicara pada Hyo Jin untuk tidak terburu-buru mengadakan pernikahan. Tapi Direktur Kwon merasa tidak ada yang buruk dengan buru-buru mengadakan pernikahan, karena dia mendengar RS K juga sedang mengincar Kang Jae.

Maka Nyonya Heo yang sebenarnya tidak setuju Hyo Jin menikah cepat, karena takut disangka menikah karena hamil duluan, meminta Hyo Jin menghubungi Kang Jae dan menyuruhnya datang untuk menentukan tanggal pernikahan. Tentu saja Hyo Jin senang mendengarnya, dan tak peduli jika orang menganggapnya menikah karena hamil duluan.

***

Seo Wool kebingungan mencari kakek dan Dal Bong yang sama-sama menghilang. Ternyata kakek berangkat kembali ke desa dan Dal Bong mengantarnya. Seo Wool tahu itu dari bibi. Kakek berangkat saat Seo Wool sedang membeli kaos kaki untuk kakek.

Seo Wool kemudian bicara berdua dengan ayah di toko. Ayah mengembalikan amplop berisi uang yang diberikan kakek pada ayah, sebagai balasan untuk ayah yang menjaga Seo Wool. Kakek yang melihat Seo Wool begitu gembira di Seoul, menitipkan Seo Wool pada ayah.

Ayah mengembalikan uang itu pada Seo Wool, agar Seo Wool menggunakan uang itu dengan baik. Karena ayah tidak menahan Seo Wool di sana untuk mendapatkan uang itu. Mendengar semua itu, Seo Wool pamit pada ayah dan berlari menyusul kakek ke stasiun.

***

Dal Bong membelikan makanan untuk teman kakek di perjalanan dan menyimpannya ke dalam tas. Kakek kemudian bilang:

“Tidak mempunyai uang bukanlah sesuatu yang perlu dipermalukan. Tapi membuang harga diri adalah sesuatu yang perlu dipermalukan. Seseorang tanpa hati, berakhir dengan kebohongan.”

Dal Bong meminta maaf tentang kejadian kemarin di restoran, dia tidak berpikir panjang saat itu. Dal Bong berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi. Tapi bukan itu maksud kakek. Kakek bertanya kapan Dal Bong akan mengatakan pada Seo Wool tentang siapa sebenarnya pria yang ada di foto.

“Apakah kau tulus pada Seo Wool? Jika begitu, lakukan dengan benar dari hal itu. Itulah pria sejati.”

Dal Bong terkejut Kakek mengetahui kalau pria di foto bukanlah dia.

Kakek melanjutkan, “Jika kau tidak melakukannya dengan benar, kebenaran tidak akan menjadi kebenaran, seperti seharusnya. Apa kau mengerti apa yang aku bicarakan?”

***

Seo Wool berlari mencari kakek. Hingga akhirnya dia menemukan Dal Bong, Kakek sudah berangkat dengan kereta yang baru saja berjalan. Seo Wool menangis, bagaimana bisa kakek pergi tanpa mengucapkan apapun.

Dal Bong bilang itulah ciri keluarga Seo Wool, Seo Wool juga datang dan akan pergi tanpa mengatakan apapun. Seo Wool khawatir karena kakek tidak sempat membawa kaos kaki yang baru dia beli. Dal Bong bilang karena itulah kakek pergi begitu saja, karena dia pikir Seo Wool akan menangis seperti itu.

Seo Wool lalu bertanya apa kakek mengatakan sesuatu pada Dal Bong? Dal Bong menjawabnya dengan memeluk Seo Wool. Dal Bong bilang kakek menyuruhnya memeluk Seo Wool seperti itu. Meski Seo Wool merasa aneh karena kakek bukan orang yang akan mengatakan hal semacam itu, tapi Seo Wool balas memeluk Dal Bong.

***

Ketua Moon menjemput Nyonya Baek di kantor Eun Ho. Dia membawakan buket bunga untuk istrinya itu. Eun Ho melihat pemandangan itu dengan pandangan tak bisa dijelaskan.

Eun Ho kemudian mempersilahkan Seo Wool yang ingin bekerja kembali di restorannya. Sebelumnya kan Seo Wool sudah mengundurkan diri karena akan kembali ke desa. Seo Wool berterima kasih pada Eun Ho.

Eun Ho memandang Seo Wool, dengan tatapan cinta. Eun Ho terus memandang Seo Wool, tak mempedulikan panggilan Seo Wool padanya, juga tatapan heran dari pada pegawai restoran.

***

Nyonya Heo memberikan uang hadiah pernikahan pada Kang Jae untuk diberikan kembali pada ayah Cha. Nyonya Heo sudah menemui peramal, dan mereka akan mengadakan pernikahan di tanggal 6 bulan depan.

Kang Jae memberikan uang itu di depan semua keluarga, kecuali Dal Bong dan Joong Baek. Kang Jae memberitahu bahwa dia akan menikah di tanggal 6 bulan depan. Semua biaya di tanggung pihak Direktur Kwon, mereka tidak menerima uang, dan Kang Jae berharap ayah tidak mengundang orang-orang di pasar. Kang Jae juga bilang kalau dia akan tinggal di rumah keluarga Kwon setelah menikah.

Bibi tak terima, bagaimana bisa Keluarga Kwon memutuskan tanggal pernikahan secara sepihak. Kang Shim juga kesal karena dia mengerti sekarang, yang Kang Jae inginkan dari mereka untuk pernikahannya adalah mereka berpakaian bagus dan hanya menyaksikan saja.

Kang Jae bilang apa pernikahan sesuatu yang hebat, mereka hanya pamer saja pada orang lain. Dan Kang Jae tidak punya maksud seperti itu. Kang Jae menyudahi pembicaraan dengan meminta ayah memahaminya.

Sedangkan ayah sejak tadi hanya diam saja, tak mengatakan apapun. Ayah tampak menahan amarahnya.

***

…Bersambung ke bagian 2…

Note:

Kakek tahu kalau Dal Bong bukanlah pemuda yang di foto. Tapi kakek tahu kalau Dal Bong tulus menyukai Seo Wool, dan Seo Wool juga terlanjur menyukai Dal Bong. Maka kakek ingin Dal Bong jujur tentang dirinya yang sebenarnya, agar Seo Wool juga melihat dan suka pada Dal Bong yang sesungguhnya, bukan pemuda di foto yang selama ini dia sukai.