What Happens To My Family Episode 9 – 2
Tae Joo turun dari kamar hendak berangkat kerja. Begitu terkejutnya dia melihat Baek Seol Hee keluar dari kamar ayahnya dengan pakaian tidur. Baek Seol Hee bilang semalam dia mabuk saat minum bersama Ketua Moon menunggu Tae Joo. Dia berharap Tae Joo tak keberatan karena mereka akan segera menjadi keluarga. Baek Seol Hee juga bilang kalau dia akan merenovasi rumah mulai sekarang karena dia tidak suka interiornya.
Lalu Tae Joo melihat Nyonya Baek bersama Ketua Moon yang bicara dengan mesra. Itu membuatnya tidak nyaman dan segera pergi. Begitu masuk mobil, Tae Joo langsung menghubungi perusahaan real estate. Sepertinya dia hendak pindah rumah. Kang Shim juga sedang di perusahaan real estate untuk membeli apartemen.
Young Seol masih berlutut di hadapan Joong Baek. Joong Baek bingung bagaimana mereka akan membayar hutang Young Seol itu. Young Seol bilang dia akan bekerja untuk melunasi hutang itu. Joong Baek meminta Young Seol untuk tidak menceritakan masalah itu pada keluarga, terutama pada ibu (bibi). Joong Baek khawatir ibu mertuanya itu akan pingsan mendengarnya. Young Seol bertanya apa Joong Baek memaafkannya?
“Sadarlah. Jika kau menjadi aku, akankah kau bisa memaafkan dirimu sendiri dengan mudah?”
“Tentu saja tidak.” Ujar Young Seol malu.
“Aku hampir meledak, meledak! Aigoo!”
***
Bibi menghampiri ayah yang sedang melamun di teras. Bibi menawarkan buah, tapi ayah bilang dia tak nafsu makan. Bibi berusaha menghibur ayah. Bibi bilang jika Kang Jae menikah dengan keluarga itu dan nanti dia mewarisi RS, dia tetaplah putra tertua ayah dan keturunan ayah. Apa oppa-nya itupikir Kang Jae akan mengabaikan ayahnya yang hanya satu dan satu-satunya. Ayah bilang ayah tak mengharapkannya.
Bibi: “Dalam perspektif oppa, ini seperti kehilangan satu anak dan oppa mungkin menjadi sedih. Tapi jika oppa melihat masa depan Kang Jae, itu bukan pernikahan yang buruk. Daripada melihatnya dari perspektif oppa, lihatlah dari perspektif Kang Jae.”
Ayah hanya menghela nafas panjang.
Kemudian Joong Baek datang bersama Young Seol. Bibi sangat terkejut. Joong Baek bilang Young Seol disuruh pulang olehnya karena terlihat punya waktu yang sulit disana, dan dia juga merindukannya. Joong Baek meminta maaf karena dia tidak memberitahu ibu mertua.
Bibi yang sudah tahu alasan Young Seol kembali ke Korea, menyeret Young Seol ke kamarnya. Bibi kesal beraninya Young Seol datang kesana. Young Seol bilang dia sudah di sauna sepanjang minggu, dan dia merasa kesulitan. Makanannya tidak enak dan tidur juga tidak nyaman.
Bibi tidak enak hati, bagaimana jika Joong Baek mengetahui masalahnya. Young Seol bilang Joong Baek sudah mengetahuinya. Bibi terkejut hingga terduduk lemas. Young Seol bilang Joong Baek mengkhawatirkan ibunya, dan itu berarti dia masih mencintai Young Seol. Young Seol meminta bibi tetap merahasiakan tentang masalah itu. (jadi bibi pura-pura tidak tahu.)
“Apa kau putriku? Kapan kau menjadi sangat tidak tahu malu?” tanya bibi kesal.
***
Dal Bong diminta untuk tidak datang lagi di tempatnya bekerja. Dal Bong terkejut. Bukan dipecat, tapi memang karena sedang tidak ramai pengiriman barang. Pemilik tempat itu bilang dia akan menghubungi Dal Bong lagi jika nanti diperlukan.
Dal Bong bingung, kemana dia harus mencari pekerjaan lagi. Dal Bong kemudian pergi ke tempat Seo Wool bekerja. Mungkin untuk menerima tawaran pekerjaan dari Eun Ho. Tapi Dal Bong jadi terkejut lagi melihat tangan Seo Wool menempel di dahi Eun Ho.
Yang terjadi adalah Eun Ho meminta Seo Wool seperti itu untuk meringankan sakitnya. Eun Ho memang sakit. Dan dia menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Seo Wool.
Dal Bong teringat perkataan Eun So semalam padanya yang memperingatkan Dal Bong agar berhati-hati dalam bertindak jika tidak ingin kehilangan Seo Wool.
***
Tae Joo rapat bersama para pemimpin tim. Tae Joo menggunakan kata-kata kasar dan bahkan melemparkan laporan ke lantai, meski orang itu lebih tua darinya. Hal ini tentu saja membuat semuanya merasa kesal dan tidak nyaman.
Kang Shim yang mengetahui hal itu mencoba memberi pengertian pada para pemimpin tim di luar ruangan setelah rapat usai. Bahwa meski Tae Joo berkata seperti itu, dalam hatinya Tae Joo percaya pada para pemimpin tim lebih dari siapapun.
Kang Shim juga mencoha memberikan saran pada Tae Joo agar bicara lebih sopan saat rapat.
“Ketua selalu berkata bahwa anda harus memperlakukan seorang bawahan dengan rasa hormat dan perhatian. Maka mereka akan membayarnya dengan kemampuan. Mereka semua lebih tua dari anda dan memiliki lebih banyak pengalaman.”
“Jika mereka menginginkan rasa hormatku, katakan pada mereka untuk bekerja dengan baik lebih dulu!”
Tae Joo kemudian segera pergi. Kang Shim pusing dibuatnya karena sikap Tae Joo itu banyak orang yang memakinya.
***
Kang Shim kemudian menemui Hyo Jin. Kang Shim bilang kalau dia sudah mendengar tentang pernikahan dengan kasar. Tapi ini sedikit mengherankan, Hyo Jin datang tanpa meminta persetujuan, dan datang ke tempatnya bekerja. Hyo Jin bilang dia sudah meminta ijin Kang Jae untuk paling tidak menemui kakaknya sebelum pertemuan keluarga, tapi Kang Jae tidak mengijinkan. Kang Shim pun bertanya apa tujuan Hyo Jin menemuinya.
“Kang Jae bilang diantara para anggota keluarganya, dia berhubungan baik dengan kakaknya. Aku dengar di keluarga, kau yang paling punya pikiran sehat dan kepribadian yang keren. Kakak seperti itu, aku pikir aku harus memenangkanmu dan memilikimu di pihakku. Itulah sebabnya.”
Tapi jawaban Hyo Jin itu tak membuat Kang Shim senang. Justru menurut Kang Shim seharusnya sebelum Hyo Jin mencari sekutu, Hyo Jin harus menemui calon tetua di keluarga. Kang Shim bilang itu adalah etiket yang benar. Kang Shim juga bilang jika Hyo Jin mengharapkan dirinya menjadi tameng, maka Hyo Jin salah besar karena dia tidak memerankan mediator atau juru bicara untuk siapapun.
Hyo Jin bilang kalau Kang Shim salam paham. Tapi Kang Shim bilang siapa yang tak akan salah paham jika Hyo Jin datang dengan maksud seperti itu. Kang Shim juga bilang Hyo Jin datang dari keluarga berkelas, tapi sepertinya Hyo Jin tidak belajar banyak tentang kelas.
Hyo Jin malah menduga Kang Shim bersikap kasar padanya karena Kang Shim terluka perasaanya karena dia dan Kang Jae akan menikah duluan dari pada Kang Shim. Kata-kata itu semakin membuat Kang Shim kesal dan langsung menelpon Kang Jae untuk mengurus pernikahannya sendiri dan jangan membuatnya kesal.
Kang Jae bingung apa yang Kang Shim bicarakan. Kang Shim menyuruh Kang Jae langsung bicara sendiri pada wanita yang akan dinikahi Kang Jae.
Hyo Jin tak terima diperlakukan seperti itu oleh Kang Shim. Dan ternyata di café itu ada ibunya. Ibunya juga kesal pada Kang Shim yang berani bicara tentang kelas di depan Hyo Jin.
Kang Jae menelpon Hyo Jin, tapi ibunya yang mengangkat telpon itu. Nyonya itu bilang Hyo Jin menemui Kang Shim untuk memberikan salam, tapi dia malah mendapatkan penghinaan. Nyonya itu bilang kalau mereka bukan orang kelas rendahan, karena itu dia akan mengirim Hyo Jin untuk memberi salam pada tetua.
Kang Jae menghubungi Kang Shim lagi dan menyalahkan Kang Shim telah memperburuk keadaan dengan perkataan yang tanpa pemikiran. Kang Shim kesal, apa Kang Jae mendengar seluruh kejadian dari awal sampai akhir? Kang Shim bilang dia tidak peduli dengan siapa Kang Jae akan menikah, tapi jika Kang Jae seperti ini sejak awal, itu tidak menyenangkan untuknya juga. Kang Shim bilang dia sangat kecewa pada Kang Jae.
Kang Shim: “Hei, kau bodoh! Jika kau hendak menikah, menikahlah dengan baik pada seseorang yang sopan!”
Kang Jae menutup telponnya. Dan segera pergi meninggalkan rumah sakit, setelah meminta Young Jin menggantikannya di tugas sorenya.
***
Young Seol mengantarkan mie pedas untuk suaminya ke restoran ayam tanpa tahu disana ada orang yang menagih hutang. Orang itu ingin Joong Baek menandatangani sebuah surat perjanjian. Sepertinya dia akan mengambil restoran ayam jika Young Seol tidak bisa membayar hutang.
Sementara itu, Hyo Jin datang bersama supir. Supir itu menunjukkan rumah dan toko tahu milik ayah.
Singkat cerita, Hyo Jin melihat pertengkaran penagih hutan dengan Joong Baek, Young Seol dan ayah. Hyo Jin tak percaya jika mereka adalah keluarganya Kang Jae.
Pertengkaran terjadi. Ayah yang berusaha menghalangi Young Seol berkelahi malah dipukul oleh penagih hutang dan terjatuh.
Dal Bong datang dan tak terima ayahnya di pukul. Meski ayah melarang, Dal Bong menghajar penagih hutan dan dua preman yang dibawanya. Ayah berteriak agar Joong Baek menghentikan Dal Bong, karena Dal Bong tidak boleh terlibah masalah lagi.
Seorang preman terjatuh ke arah Hyo Jin dan menabrak supir yang membawa keranjang bunga. Hyo Jin berteriak ketakutan dan berbalik. Dan dilihatnya Kang Jae yang baru saja tiba.
Kang Jae menghampiri keributan itu, dan memukul Dal Bong.
Semuanya terkejut. Kang Jae berteriak agar semuanya berhenti berkelahi. Ayah dan Dal Bong menatap tak percaya pada Kang Jae yang memukul Dal Bong tanpa tahu duduk perkaranya.
***
…Bersambung ke episode 10…
Note:
Awalnya aku kira Hyo Jin ini gadis polos. Tapi di episode ini aku tidak suka dengan sikapnya pada Kang Shim. Kang Shim memang benar, Hyo Jin tidak sopan dengan datang padanya lebih dulu daripada datang pada tetua, dan meminta Kang Shim untuk berada di pihaknya. Wajar saja Kang Shim salah paham, apalagi Hyo Jin juga menyinggung tentang dia yang masih lajang.
rame.....aduh....tengkyu buat sinopnya yah mb Mumu.....
ReplyDeleteditunggu lanjutannya yah....
san
berharap sinop episode 10 keluar secepatnya
ReplyDeleteMbak mumu semangaat! Aku baca terus lho sinopsisnya, habis kl mau donlot sendiri nggak sangguuup.. :p
ReplyDelete