What Happens To My Family Episode 13 – 2
Bibi sangat yakin kalau Kang Jae sudah merencanakan hal itu. Berencana hidup dengan membangun sebuah dinding di dalam keluarga. Young Seol bilang karena Kang Jae mungkin akan mendapatkan rumah sakit, hal itu seharusnya bisa mereka toleransi.
“Tapi tetap saja. Dia adalah putra tertua keluarga Cha dan kau tahu apa artinya Kang Jae untuk ayahnya.”
Ayah meminta Bibi untuk berhenti membicarakan hal itu. Dengan hati-hati, Kang Shim bertanya apa ayah baik-baik saja. Ayah hanya menerawang.
Kang Shim kemudian membuka amplop uang itu, dan terbelalak melihat jumlahnya. Begitu juga Young Seol. Cek senilai 100 juta won, dan ada 2 lembar. Jadi totalnya 200 juta won. Bibi pun akhirnya terkejut, tapi ayah tak bereaksi apa-apa.
***
Kang Shim menemui Kang Jae. Kang Shim bertanya apa yang Kang Jae lakukan hingga keluarga Kwon memberikan uang sebanyak itu. Kang Jae bilang dia membawanya karena itu adalah uang hadiah pernikahan, dan dia juga tidak tahu kalau mereka memberikan uang sebanyak itu.
Kang Shim: “Bagaimana bisa ayah menerima uang sebanyak itu? Bisakah kau pikir bagaimana kemungkinan perasaan ayah? Ayah bahkan mendengar bahwa kau akan hidup dengan mertuamu. Bukankah uang itu sama dengan menukarmu untuk uang?”
Kang Jae malah bilang kenapa Kang Shim terlalu kritis hanya karena masalah uang hadiah pernikahan. Temannya yang seorang dokter juga mendapatkan uang sebanyak itu. Kang Shim menduga kalau Kang Jae berpikir bahwa tidak ada masalah dengan uang itu.
Kang Jae: “Menurut ayah, aku harus menjadi pilar di keluarga kita. Jika mereka menarik pilar itu dan memberikan uang sebagai pertukaran, itu bukanlah transakti yang terlalu buruk, kan?”
Kang Shim berteriak kesal kenapa Kang Jae bersikap seperti itu dan menjadi gila. Kang Shim balik berteriak, kenapa kakaknya itu tidak menerimanya saja. Menurut Kang Jae yang harus Kang Shim lakukan adalah mengakui kalau Kang Jae bernilai sebanyak itu dan terima saja. Kang Jae kesal, kenapa keluarganya selalu terlalu emosional.
“Itu karena semua yang kau lakukan untuk pernikahan diluar batas kesopanan!”
“Sejak awal, keluarga kita dan keluarga mereka berdeda dalam tingkat kesopanan. Dengan kesopanan keluarga kita, kita tidak bisa mengerti mereka ataupun harus memahami mereka.”
Kang Shim yang semakin kesal berdiri, “Karena kau adalah adikku, aku akan mengatakan ini sekali lagi. Pikirkan lagi. Kau tidak tahu apapun, dan pernikahan bukan seperti itu!”
“Maafkan aku Noona, tapi aku tidak akan memikirkannya lagi. Aku menganggap ini sebagai sebuah kesempatan. Jika ini sebuah kesempatan, tidak haruskah aku mengambilkah?”
Kang Shim tercengang. Kata-kata Kang Jae barusan sama dengan yang pernah dikatakan oleh seorang pria yang Kang Shim kenal. Pria yang gila akan kesuksesan dan pergi, 14 tahun yang lalu.
Kang Shim pun bilang, jika Kang Jae segila itu, memang benar Kang Jae tidak akan mendengar siapapun. Bahkan jika seseorang menghentikannya, Kang Jae tetap tidak akan mendengarkan. Jadi apalagi yang bisa dilakukan keluarga, jika memang menurut Kang Jae itu jalannya, maka pergilah.
Kang Shim lalu bilang pada ayah kalau dia tidak menangani Kang Jae lagi. Karena menurutnya Kang Jae benar-benar buta sekarang. Dia sudah berusaha menghentikan Kang Jae, tapi Kang Jae tidak mau mendengar. Jadi biarkan saja Kang Jae melakukan apa yang dia mau, bahkan jika dia nanti menyesal, itu adalah hidupnya.
Ayah tak mengatakan apapun, masih bergelut dengan pikirannya. Bibi yang merasa frustrasi mengurut dada, lalu beranjak dari ruang tengah. Sementara ayah memandang uang itu.
***
Malam itu, Young Seol galau memikirkan apa yang ingin dia minta dari uang hadiah pernikahan itu. Dia ingin meminta mobil, dan meminta pendapat suaminya. Tapi suaminya tak mau menanggapi Young Seol.
***
Pagi hari di kediaman Ketua Moon. Nyonya Baek yang tahu kalau Tae Joo akan pindah hari ini meminta ijin untuk menggunakan kamar Tae Joo untuk Eun Ho. Ketua Moon keberatan, masih ada kamar lain. Tapi Nyonya Baek keukeuh, karena kamar Tae Joo lebih besar. Meski tampak tak nyaman, Tae Joo mempersilahkan Nyonya Baek melakukan apa yang dia inginkan.
Setelah Tae Joo berangkat kerja, Ketua Moon protes karena Nyonya Baek membicarakan masalah kamar disaat Tae Joo akan pindah. Nyonya Baek balik marah karena Ketua Moon masih saja membedakan antara Tae Joo dan Eun Ho. Posisi di perusahaan tidak bisa, masa sekarang kamar juga tidak bisa. Akhirnya Ketua Moon mengalah.
***
Kang Shim memberikan stempel di surat jual beli apartemen dengan Penjual. Penjual itu lalu menunjukkan sertifikat rumah untuk diteliti Kang Shim. Namun belum sempat Kang Shim melihatnya, Penjual memberitahu kalau penyewa apartemen Kang Shim pindahan sekarang, jadi Kang Shim perlu melihatnya.
Kang Shim memasukkan kembali sertifikat itu tanpa melihatnya, dan segera pergi ke apartemen itu.
Dan ternyata penyewa itu memang adalah Tae Joo. Kang Shim dan Tae Joo sama-sama terkejut.
Kang Shim menghubungi Penjual dan menyatakan kalau dia tak mau menyewakan apartemennya pada Tae Joo. Jika begitu, Penjual menyuruh Kang Shim memberikan deposit pada Tae Joo sebesar 50 juta won.
Tae Joo juga menghubungi Penjual dan bilang kalau dia tak jadi sewa. Kalau begitu, Penjual menyuruh Tae Joo mengambil uang deposit dari Kang Shim.
Maka Tae Joo pun meminta uang depositnya pada Kang Shim. Tapi Kang Shim tidak punya karena dia hanya membeli tempat itu yang sudah ada penyewanya. Dan Kang Shim tidak punya uang lebih. Jika Tae Joo ingin pindah, Kang Shim meminta Tae Joo menunggu sebentar hingga datang penyewa baru. Tae Joo kesal, kenapa Kang Shim yang membeli rumah itu.
Kemudian datang seorang pekerja yang bertanya pada Kang Shim dan memanggilnya dengan sebutan ‘Nyonya’. Sontak Tae Joo dan Kang Shim menoleh dengan kesal beraninya pekerja itu memanggil ‘Nyonya’ pada Kang Shim. Pekerja itu bilang dia pikir mereka berdua adalah suami istri. Kang Shim dan Tae Joo secara bersamaan membantah.
***
Eun Ho menyebut ibunya gila karena menyuruhnya tinggal di rumah Ketua Moon. Nyonya Baek bilang dia ingin Eun Ho menumbuhkan kasih sayang dengan Ketua Moon saat tinggal bersama. Dia menikah dengan Ketua Moon juga kan untuk masa depan Eun Ho.
Eun Ho tidak mau, dia merasa itu tidak perlu. Eun Ho bilang dia akan tinggal sendirian di rumah yang lama. Tapi Nyonya Baek bilang rumah lama akan dia sewakan. Eun Ho kesal karena Nyonya Baek melakukannya tanpa berdiskusi dengannya.
Eun Ho bilang kalau ibunya seperti itu, dia akan hidup semaunya. Jika begitu keinginan Eun Ho, Nyonya Baek meminta Eun Ho mengembalikan rumah, restoran, mobil, dan semua kartu kredit. Eun Ho pun terdiam, dia tak bisa melakukannya.
Nyonya Baek merayu Eun Ho. Dia bilang kalau dia kesepian di rumah Ketua Moon dan meminta Eun Ho untuk tinggal bersamanya disana.
***
Dal Bong mengupas bawang di dapur dan tanpa sengaja menjatuhkannya. Dal Bong dimarahi chef. Pekerja dapur yang lain berbisik-bisik, mereka tahu akan begini jadinya. Dal Bong akan terus kesulitan karena pernah berbuat salah pada chef.
Seo Wool yang melihat kejadian itu pun merasa sedih karena Dal Bong menderita.
Tak lama, muncul Eun Ho yang langsung berdiri di depan Seo Wool dan menghalangi Seo Wool yang hendak pergi. Eun Ho tahu kalau Seo Wool sedang menghindarinya. Tapi Seo Wool bilang tidak, dia hanya akan pergi bekerja di tempat lain.
Tapi kemudian Seo Wool pun bertanya, kenapa sebelumnya Eun Ho menatapnya dengan sangat dalam. Apakah mungkin dia melakukan kesalahan. Jika begitu, Seo Wool meminta Eun Ho memberitahunya.
Eun Ho: “Sungguh aku bisa mengatakannya padamu? Jika aku tidak menahannya, kau mungkin akan dalam situasi yang sulit.”
Seo Wool: “Tapi itu akan lebih baik jika kau memberitahuku, daripada menatapku. Jika seseorang tidak mengatakan tentang hal itu, orang lain akan merasa sakit di dalam, dan itu tidak baik. Apa yang membuatmu tidak senang? Kau tidak suka pekerjaanku disini?”
Eun Ho: “Aku menyukaimu.”
Seo Wool: “Apa?”
Eun Ho: “Aku..menyukaimu, Seo Wool-ssi.”
Seo Wool pun termangu.
Eun Ho bilang kalau dia sudah memberitahu Seo Wool hal itu akan membuat Seo Wool dalam situasi sulit. Seo Wool lalu tertawa, dan bilang bahkan jika itu adalah gurauan, Eun Ho tidak seharusnya mengatakan hal itu pada bawahannya. Seo Wool bilang dia akan pura-pura tidak mendengarnya.
Setelah Seo Wool pergi, Eun Ho mendekati Dal Bong yang sejak tadi berdiri di belakang Seo Woo. Eun Ho bilang pada Dal Bong, dia merasa aneh karena semua orang berpikir kalau dia sedang bergurau, padahal dia benar-benar mengatakan yang sebenarnya.
Dal Bong hanya bisa terdiam. Bahkan saat salah satu pekerja dapur mengingatkan Dal Bong dengan sikap Eun Ho dan meminta Dal Bong untuk kuat.
***
Ternyata Joong Baek juga ingin kebagian dari uang hadiah pernikahan. Meski Joong Baek bilang pada ayah kalau dia hanya ingin menemani ayah jika ayah memutuskan pergi jalan-jalan, ayah kesal mendengarnya.
Young Seol juga merayu bibi agar meminta mantel bulu, sebagai imbalan untuk apa yang selama ini bibi lakukan untuk keluarga Cha. Mengurus tiga anak Cha, dan bahkan mendahulukan mereka daripada anaknya sendiri. Tapi Bibi tak setamak itu, bibi tidak mau.
Kang Shim yang galau juga meminta ayah untuk meminjamkan uang hadiah pernikahan Kang Jae padanya sebesar 50 juta won. Kang Shim berjanji akan mengembalikannya. Karena ayah tak memberikan jawaban, Kang Shim pun meminta ayah untuk melupakan apa yang sebelumnya dia katakan. Kang Shim bilang dia hanya merasa frustrasi dan mengatakannya begitu saja.
***
Seo Wool kembali menunggu Dal Bong untuk pulang bersama. Seo Wool memijati pundak Dal Bong, pasti Dal Bong lelah karena chef. Tapi Dal Bong tahu kalau ada yang ingin dikatakan Seo Wool.
Seo Wool menyangkal. Tapi kemudian dia teringat pernyataan Eun Ho tadi siang. Seo Wool langsung memeluk Dal Bong.
“Tidak ada seorangpun selainmu untukku, Dal Bong-ah.”
Seo Wool melepaskan pelukannya. Dal Bong speechless. Seo Wool lalu bilang kalau yang dia katakan itu benar, dia bersumpah. Jadi Dal Bong bisa merasa aman.
Dal Bong kemudian protes, bagaimana bisa Seo Wool mengatakan hal itu seperti tak ada artinya. Dal Bong bilang hal seperti itu seharusnya dikatakan oleh laki-laki agar terlihat keren. Seo Wool pun meminta maaf.
Mereka kemudian tertawa bersama dan pergi dari sana sambil bergandengan. Dari tangga, Eun Ho rupanya mendengarkan semau percakapan tadi. Dia tersenyum kecil penuh arti.
***
Singkat cerita, Young Seol memberikan daftar permintaan dari uang hadiah pernikahan pada Kang Shim. Untuknya, ibunya, suaminya, dan putranya. Kang Shim kesal, dia meminta Young Seol memikirkan apa yang ayahnya rasakan.
Young Seol membela diri, dia mendengar Kang Shim juga meminta bagian dari uang itu pada ayah. Kang Shim menjelaskan kalau dia sudah membatalkannya karena dia pikir itu tidak benar. Kang Shim bilang keluarganya sedang gelisah karena pernikahan Kang Jae itu, tapi kenapa mereka (Kang Shim menyebutnya ‘kalian’) malah menginginkan uang itu.
Young Seol tak terima Kang Shim menyebut keluarganya dengan sebutan ‘kalian’. Young Seol berteriak. Ayah dan bibi keluar dari kamar masing-masing mendengar keributan itu.
Young Seol mengadu pada bibi kalau Kang Shim menyebut mereka dengan ‘kalian’ dan bahkan membedakan keluarga mereka. Kang Shim pun membela diri, Young Seol yang duluan mencari masalah dengan mengajukan daftar hadiah pernikahan.
“Apa ada yang salah dengan itu? Ibuku yang menderita di rumah ini. Dan suamiku yang harus membungkuk seperti seorang pelayan. Apakah kami suka atau tidak, kami sudah disini selama 20 tahun. Aku tidak meminta banyak dari 200 juta won. Aku hanya meminta mantel bulu, pakaian dan sebuah tas. Apakah itu terlalu banyak untukmu?”
Kang Shim tetap tak bisa terima, bukan pakaian atau tas yang jadi masalah. Lalu tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi, Dal Bong yang diberitahu Joong Baek kalau Young Seol mengajukan daftar hadiah pernikahan, masuk dan bilang kalau dia meminta sepeda motor dengan mesin 650cc. Kang Shim menyuruh Dal Bong diam.
Lalu Young Seol dengan bercucuran air mata berkata kalau sekarang dia tahu, bahwa Kang Shim tidak pernah menganggap mereka sebagai keluarga. Young Seol bilang pada ibunya, kalau anak yang bibi urus selama hidup, menganggap bibi seperti itu.
Young Seol dan Kang Shim terus berdebat masalah itu. Young Seol yang menuduh Kang Shim tak menganggap keluarga mereka, dan Kang Shim yang merasa tidak berkata demikian. Hingga akhirnya ayah menyuruh mereka semua diam.
Ayah masuk kamar dan mengambil uang itu. Bertanya pada Kang Shim dan Young Seol, apa mereka menangis dan bertengkar karena uang itu. Ayah berteriak marah.
“Hanya itu artinya uang ini untuk kalian? Apakah dua lembar kertas ini yang membuat kalian bertengkar sangat hebat? Darahku..darahku mendidih karena uang ini! Haruskah kalian bertengkar karena uang ini?! Untuk apa?!”
Kang Shim berusaha menjelaskan kalau bukan seperti itu maksudnya. Tapi ayah tak mau mendengar, dan….menyobek cek itu. Semua berteriak tak percaya. Ayah melemparkan cek itu yang sudah menjadi sobekan kecil dan menyuruh mereka mengambilnya. Ayah meluapkan emosi yang sejak kemarin dia tahan dengan menyobek uang itu.
***
…Bersambung ke episode 14…
Note: Aih-aih… Eun Ho udah mulai bergerak, padahal Dal Bong aja belum pernah bilang suka pada Seo Wool. Tapi aku rasa Eun Ho memang mulai beneran suka deh..
Kasihan ayah.. Dia melampiaskan semua emosi dan perasaan yang ayah pendam sejak Kang Jae memberitahukan tanggal pernikahan itu. Ayah memang sudah menerima keputusan Kang Jae yang akan menikah demi mencapai impiannya. Tapi aku rasa ayah tidak mengharapakan sejumlah uang untuk ditukar dengan anaknya.
makasih mbak mumu... suka sekali dg drama ini... semoga happy ending utk semua :)
ReplyDelete**Hana**