What Happens To My Family Episode 11
Ayah dan bibi yang kebasahan merapikan diri di lobby di bantu oleh seorang pegawai hotel. Mereka memutuskan untuk tetap menemui calon besan dengan pakaian basah, karena mereka tak enak sudah membuat calon besan menunggu lama jika tidak jadi datang. Karena janji adalah janji.
Dan benar saja, kedatangan ayah dan bibi dalam keadaan itu membuat semuanya terkejut. Bahkan Direktur Kwon menyarankan untuk menunda acara tersebut, tapi ayah bilang mereka tidak apa-apa.
***
Dibantu Kang Shim diseberang telpon, Tae Joo mengajak Eun Ho untuk bertemu besok di kantor Ketua Moon. Tae Joo menekankan kalau dia sebenarnya tidak tertarik pada pernikahan kedua orang tua mereka, Tae Joo tidak senang dengan semua perubahan akibat pernikahan mereka termasuk kehadiran Eun Ho. Tapi mendengar mereka menunda pernikahan karena anak-anak, membuat Tae Hoo tidak nyaman.
Eun Ho tak percaya mendengar ibunya menunda pernikahan. Karena ibunya bukan seseorang yang bisa menunda sesuatu kecuali jika itu sangat mengganggu. Eun Ho malah berpikir Tae Joo sudah dibodohi.
Mendengar itu Kang Shim mengalihkan pembicaraan agar Tae Joo segera mengutarakan intinya. Tae Joo pun meminta Eun Ho untuk datang besok. Eun Ho bersedia datang, tapi dia meminta Tae Joo membalasnya.
Tae Joo kembali ke mobil, dimana Kang Shim menunggu. Kang Shim memuji kerja keras Tae Joo. Membuat Tae Joo bengong, dan setelah beberapa lama tersenyum mengenangnya.
***
Acara berlangsung ke acara makan. Terlihat jelas perbedaan kelas antara dua keluarga itu, dari bibi yang tak biasa makan dengan porsi sedikit dan ayah yang baru pertama kali minum wine. Kang Jae yang terus terdiam bilang kalau dia diam karena gugup, padahal mungkin sepertinya karena keadaan keluarganya yang seperti itu.
Direktur Kwon meminta Kang Jae memanggil dengan sebutan ‘ayah’ mulai sekarang. Lalu Nyonya Heo (istri Direktur Kwon) menawarkan ayah untuk mengisi pasokan tahu di kantin rumah sakit. Kedua hal itu membuat bibi merasa tak nyaman.
Bibi kemudian bilang dengan judes, kalau Nyonya Heo tidak perlu melakukan itu karena mereka masih bisa hidup. Bahkan jika mereka ingin membuat lebih banyak, mereka tidak bisa karena mereka tidak punya banyak pekerja, dan itu sudah berlangsung 30 tahun.
Bibi merasa kesal karena mereka kesana bukan untuk membicarakan masalah tahu. Nyonya Heo meminta maaf jika memang perkataannya menyinggung, dan dia mengatakan hal itu tanpa maksud apapun. Bibi bilang pertemuan itu bukan tempatnya mengatakan hal tak ada maksudnya.
Nyonya Heo kemudian bertanya apakah ada sesuatu yang bertentangan yang ingin dikatakan keluarga Kang Jae. Ayah bilang mereka tidak punya sesuatu untuk menentang, justru ayah berterima kasih karena Direktur Kwon memperlakukan Kang Jae seperti anaknya sendiri. Tapi bibi punya pandangan lain.
“Anda tahu, Kang Jae adalah anak laki-laki pertamanya. Kakak saya menjual tahu 1500 won dan mengumpulkan uang untuk sekolah kedokterannya. Beliau juga mengurus keluarganya. Tapi anda ingin mengambilnya, anak laki-laki pertama keluarga Cha sekali waktu. Sejujurnya, itu tidak terasa baik untuk kami, Besan.”
Meski ayah kemudian menjelaskan kalau bibi tak bermaksud seperti itu dan menyuruh bibi meminta maaf, sepertinya keluarga Kwon sudah sangat sakit hati dengan perkataan bibi. Saat Kang Jae mengantar keluarga Kwon pulang, Nyonya Heo menunjukkan rasa tidak senangnya.
Bibi meminta maaf pada ayah karena dia sudah membuat kacau acara itu. Bibi merasa keluarga Kwon merendahkan ayah, jadi dia berkata tanpa berpikir. Ayah bilang dia tak marah dan memuji bibi telah melakukan hal yang bagus.
Setelah pertemuan itu, Ayah bilang pada Kang Shim bahwa untuk pertama kalinya dia melihat Kang Jae yang duduk dengan gugup seperti itu. Ayah juga bilang bahwa sebenarnya ayah berharap pernikahan itu tidak akan terjadi.
“Pernikahan semacam itu, aku tidak ingin Kang Jae mengalaminya, Kang Shim-ah.”
Di rumah keluarga Kwon, Nyonya Heo meminta suaminya untuk menghentikan rencana pernikahan dengan Kang Jae. Pasti ada dokter lain selain Cha Kang Jae yang memiliki kemampuan dia rumah sakit. Nyonya Heo berpikir Kang Jae bukan orang yang tepat untuk rumah sakit mereka. Nyonya Heo tidak bisa berbesan dengan keluarga seperti itu yang akan menurunkan kelasnya.
Hyo Jin tidak setuju, bagaimana bisa mereka membatalkan pernikahan setelah pertemuan keluarga. Nyonya Heo tidak peduli, bahkan orang lain ada yang membatalkan pernikahan di hari pernikahan. Direktur Kwon tampak berpikir, lalu memutuskan untuk mempertimbangkan kembali rencana pernikahan itu.
***
Seo Wool memikirkan perkataan Dal Bong yang menyuruhnya kembali ke kampung saat nanti Dal Bong membayar hutangnya.
Sementara itu Dal Bong mengalami masa sulit di dapur. Dia menjatuhkan piring-piring yang sudah dicuci dan otomatis harus dia cuci kembali. Selain itu, sang chef dapur yang terkenal galak memberi tambahan pekerjaan. Membuang air kotor dan mengepel lantai hingga bersih, setelah itu baru Dal Bong diijinkan pulang.
Dal Bong tak membantah dan menyanggupi semuanya. Dal Bong tak punya pilihan lain, dia membutuhkan pekerjaan itu. Diam-diam Seo Wool tersenyum melihat ketegaran Dal Bong. Seo Wool bahkan bilang kalau dia merasa bangga pada Dal Bong karena telah bertahan seperti itu. Biasanya kan Dal Bong emosian…
Eun Ho mengembalikan ponsel Seo Wool yang tertinggal di ruangannya. Lalu dia mendengar Manajer menerima telpon dari Nyonya Baek mengenai Seo Wool. Tahulah Eun Ho kalau ibunya itu menyuruh Manajer untuk memecat Seo Wool.
***
Setelah semalam merenung di taman sendirian, rupanya Kang Jae pulang tengah malam. Dan bibi merasa heran karena Kang Jae diam, tak membahas masalah pertemuan keluarga. Bibi merasa tak nyaman karenanya.
Kang Jae kemudian turun untuk pergi ke rumah sakit. Bibi kemudian meminta maaf atas perkataan kasarnya di pertemuan keluarga kemarin malam. Kang Jae yang awalnya diam pun kemudian mengeluarkan uneg-unegnya.
Kang Jae kesal karena ayah tidak naik taksi seperti yang sudah dia beritahukan, berapa banyak uang ayah yang terselamatkan dengan mempermalukan anak. (Karena ayah datang terlambat, membuat Kang Jae merasa malu pada keluarga Direktur Kwon.)
“Mengapa bibi tetap memperlakukanku seperti anak kecil? Apa maksud bibi mereka mengambilku? Mereka tidak mengambilku, tapi aku yang memilih untuk bersama mereka.”
Bibi membela diri, itu karena mereka yang lebih dulu bersikap tidak baik. Kang Jae tak mau mendengar alasan bibi, bagaimanapun dia tidak pernah mendapatkan bantuan keluarga, dan dia juga tidak mengharapkan hal itu. Kang Jae bahkan bilang tidak akan ada lagi yang melibatkan ayah dan bibi dalam pernikahannya.
Saat akan melakukan operasi, Young Jin bertanya apakah Kang Jae sekarang merasa bahagia dengan semua yang sudah dia lakukan? Mencampakkannya dan akan menikahi anak Direktur. Kang Jae malah balik bertanya, apakah Young Jin masih percaya dengan mimpi seperti itu? Bermimpi merasakan bahagia.
***
Seo Wool membuat jus untuk ayah dan Dal Bong. Young Seol yang baru bertemu Seo Wool, mencoba meminum jus yang sudah disiapkan Seo Wool. Tentu saja Seo Wool merebutnya kembali.
Young Seol yang merasa kesal mengadu pada bibi yang sedang memasang kancing kemeja. Young Seol bilang kalau Seo Wool bukanlah gadis yang baik, karena Seo Wool berani mengambil jus dari tangannya yang hendak dia minum. Padahal dia hanya ingin mencicipinya saja. Seo Wool bilang itu hanya cukup untuk ayah dan Dal Bong.
“Lihat, bukankah dia lebih baik daripada kau? Dia tahu bagaimana mengurus pacarnya dan orang tua. Kau, apa yang kau tahu untuk dilakukan?” Bibi kemudian menyerahkan kemeja itu agar Young Seol memberikannya pada Joong Baek. “Kau bahkan tidak tahu kancing kemeja suaminya terlepas atau tidak. Aigoo, memilikimu sebagai seorang istri, aku merasa kasihan padanya.”
Dal Bong dan ayah meminum jus buatan Seo Wool secara bersamaan tapi di tempat yang berbeda. Dan.. mereka sama-sama kepahitan. Ternyata yang Seo Wool masukan sebagai campuran bukanlah madu, melainkan cairan pahit yang terbuat dari akar, semacam obat tradisional.
Bibi menertawakan kesalahan Seo Wool itu, di saat Seo Wool meminta maaf pada ayah dan Dal Bong. Ayah dan Dal Bong segera ke dapur untuk minum air. Sementara itu Young Seol tertawa senang melihat Seo Wool melakukan kesalahan.
***
Pertemuan keluarga Moon dan keluarga Nyonya Baek. Tae Joo mengutarakan maksudnya agar ayahnya dan Nyonya Baek tidak menunda pernikahan mereka karena dirinya. Nyonya Baek terkejut, bukankah Tae Joo menentang pernikahan mereka.
Tae Joo mengakui dengan jujur bahwa dia masih belum bisa menerima pernikahan mereka, tapi dia merasa buruk menjadi sebuah penghalang karena pernikahan itu adalah pilihan mereka berdua. Tapi Tae Joo meminta ayahnya membiarkan dia untuk hidup terpisah. Di usianya yang tidak lagi muda, Tae Joo merasa akan merepotkan mereka. Nyonya Baek berterima kasih untuk pengertian Tae Joo.
Rupanya inilah alasan mengapa waktu itu Kang Shim meminta Ketua Moon untuk menunda pernikahan. Kang Shim mempunyai rencana agar Tae Joo sendiri yang akan membuat pernikahan itu berjalan seperti yang direncanakan. Dan berhasil.
Tapi Eun Ho tidak mudah di bohongi seperti Tae Joo. Dia yang sudah sangat paham karakter ibunya, menyadari bahwa itu semua adalah rencana ibunya dan Ketua Moon. Dan karena itu Eun Ho merasa kasihan pada Tae Joo.
Eun Ho kemudian memastikan jika ibunya menyuruh Manajer memecat Seo Wool, dan meminta ibunya untuk tidak melakukan hal itu lagi. Nyonya Baek merasa tak nyaman dengan sikap Eun Ho yang berkata dengan keras padanya. Nyonya Baek bahkan bertanya siapa yang mengajarinya berkata seperti itu.
“Tidak ada yang mengajariku, Ibu. Ini adalah ketulusan hatiku.” Ujar Eun Ho tegas.
Eun Ho kemudian pamit dan memberikan selamat pada ibunya karena berhasil mengalahkan Tae Joo. Nyonya Baek hanya terdiam.
***
Direktur Kwon mendengar pujian para dokter atas kehebatan Kang Jae yang sedang mengoperasi sebuah pasien di sebuah ruangan yang menyiarkan secara langsung jalannya operasi itu. Direktur Kwon tersenyum penuh arti.
Direktur Kwon kemudian menemui Kang Jae yang baru saja keluar dari ruang operasi. Direktur Kwon memuji kehebatan Kang Jae. Kang Jae merendah, dia bilang kalau itu hanya keberuntungan. Tapi Direktur yang melihat sendiri operasi Kang Jae melalui monitor bilang kalau itu bukanlah keberuntungan tapi keahlian.
Direktur Kwon menepuk lengan Kang Jae dan meminta Kang Jae untuk tidak mengacuhkan harapannya pada Kang Jae. Direktur Kwon juga meminta Kang Jae untuk tidak memikirkan tentang pertemuan keluarga kemarin, dia akan memberikan pengertian kepada istrinya.
Nyonya Heo yang mendengar keputusan suaminya untuk tetap melanjutkan pernikahan dan menetapkan tanggal, memecahkan peralatan makan untuk melampiaskan kekesalannya. Nyonya Heo kesal karena pendapatnya di abaikan suaminya. Nyonya Heo lalu mengajak Hyo Jin untuk membeli peralatan makan yang baru.
Hyo Jin yang merasa senang kemudian menghubungi Kang Jae untuk mengabarkan hal itu. Saat hendak menutup telpon, Hyo Jin mendengar suara Young Jin yang mengajak bicara Kang Jae, karena Kang Jae tidak mematikan telpon dengan benar.
Young Jin bilang pada Kang Jae, bahwa sebagai seorang pria dia sangat membenci Kang Jae. Tapi sebagai seorang dokter, dia tak bisa membenci Kang Jae. Kang Jae becanda, apa Young Jin sedang demam hingga mengatakan hal semacam itu.
Young Jin bilang dia sangat tersentuh dengan operasi hari ini yang dilakukan Kang Jae dimana Young Jin hampir saja kehilangan operasi itu. Kang Jae tersenyum mendengarnya. Hubungan Kang Jae dan Young Jin membaik dalam urusan pekerjaan.
Sementara itu di seberang Hyo Jin yang mendengarkan percakapan itu tampak tidak senang.
***
Tanpa sengaja Tae Joo mendengar pujian Ketua Moon pada Kang Shim atas strateginya yang brilian, yang bisa mengontrol Tae Joo yang temperamental dengan sangat mudah. Usaha yang tak pernah bisa berhasil dilakukan Ketua Moon meski mencoba dengan keras, dan Kang Shim bisa melakukannya kurang dari satu bulan.
Tapi yang tak diketahui Tae Joo adalah perasaan Kang Shim yang sesungguhnya. Kang Shim memang berhasil melaksanakan rencananya, tapi dia tidak merasa bahwa itu sesuatu yang harus dibanggakan. Kang Shim sepertinya merasa bersalah pada Tae Joo, yang kini dia tahu kalau Tae Joo sebenarnya baik dan innocent.
Tae Joo mengingat semua tanda. Ayahnya yang menunda pernikahan dan memuji Kang Shim, Kang Shim yang bilang tidak tahu tentang penundaan pernikahan, Eun Ho yang merasa Tae Joo sedang dibodohi, dan Kang Shim memujinya. Tae Joo memandang ke arah Kang Shim pergi dengan pandangan kecewa, terkhianati.
Pernikahan pun dilaksanakan sesuai rencana dengan Tae Joo yang tak menunjukkan ekspresi kebahagiaan. Kang Shim juga hadir di acara itu.
***
Seo Wool menunggu Dal Bong yang menyelesaikan pekerjaan terakhitnya lalu mengajak Dal Bong pergi ke suatu tempat karena dia ingin mengatakan sesuatu pada Dal Bong.
Mereka kemudian minum kopi bersama di sebuah café. Seo Wool bilang kapanpun dia minum kopi di café itu, dia akan mengingat saat ini, dimana Dal Bong duduk dihadapannya.
“Dalam satu tahun, akankah aku bisa menghilangkan perasaan ini? Tidak, aku mungkin harus menunggu sampai 10 tahun untukku melupakan segalanya.”
Dal Bong bingung dengan apa yang dikatakan Seo Wool. Dia bertanya mengapa Seo Wool seperti itu, apakah ada yang masalah? Seo Wool tersenyum membenarkan.
***
Tae Joo menemui Kang Shim di depan rumah. Kang Shim yang hendak makan di restoran ayam bersama Young Seol merasa terkejut. Mereka lalu duduk berhadapan di restoran ayam. Tae Joo memesan makanan dan minuman, lalu meminta Kang Shim makan bersamanya. Tanpa menunggu Kang Shim, Tae Joo makan dengan lahap di depan Kang Shim. Membuat Kang Shim pun merasa heran.
Sementara itu, Young Seol memberitahu kedatangan Tae Joo pada ayah dan bibi. Ayah yang mengenali Tae Joo sebagai orang yang menyusahkan Kang Shim memutuskan untuk menguping. Mereka bertiga menguping bersama di pojokan restoran di belakang Kang Shim.
Setelah cukup banyak makan, Tae Joo mengatakan sesuatu pada Kang Shim.
“Sesungguhnya, aku sangat terbiasa makan sendirian sejak aku masih muda. Ibuku mengurusku sendirian setelah bercerai dengan ayah. Dia pergi bekerja hingga subuh dan aku selalu makan nasi dingin di rumah yang kosong. Makan sendirian menjadi sangat kebiasaan dan makan sesuatu bersama seseorang menjadi pengalaman tidak biasa untukku.”
“Oh..seperti itu.” Kang Shim tampak simpati mengetahui alasan dibalik Tae Joo tidak mau makan bersama orang lain.
Tapi Tae Joo belum selesai bicara, “Tapi itu tidak berarti aku tidak pernah makan dengan orang lain. Aku acapkali makan bersama seorang wanita, seorang teman dan orang yang bahkan tidak aku kenal dengan baik. Tapi mereka juga adalah orang yang tidak akan pernah aku temui lagi setelahnya.”
Kang Shim tak mengerti apa yang ingin dikatakan Tae Joo. Tae Joo lalu mengatakan dengan jelas kalau dia sedang memecat Kang Shim. Kang Shim terkejut, begitu juga para penguping.
***
Dal Bong juga terkejut. Tapi dia terkejut karena mendengar Seo Wool akan kembali ke Hongseong besok. Besok adalah satu bulan yang dia janjikan pada ayah Cha. Seo Wool waktu itu meminta waktu satu bulan untuk menyusahkan, dan sekarang waktunya dia menepati janji dan kembali.
Dal Bong tak terima, kenapa Seo Wool memutuskan hal itu secara tiba-tiba.
“Kau bilang kau menjadi gila karena kau. Aku tidak bermaksud untuk melakukan itu padamu dengan sengaja. Aku hanya suka bersamamu, dan aku suka bersama keluargamu.. Sejujurnya, salah satu harapanku adalah hidup dalam sebuah rumah dengan banyak anggota keluarga. Aku tidak punya anggota keluarga lain selain kakekku.”
Seo Wool berkaca-kaca. Tapi Dal Bong hanya terdiam. Dengan berkaca-kaca, Seo Wool kembali berkata.
“Aku akan pergi..Sama seperti bagaimana kau datang untuk menemuimu, aku akan pergi untukmu.”
***
…Bersambung ke episode 12…
Note: Miaaaannn kelamaan… setelah nulis PNB untuk Berbagi Sinopsis, keasyikan nonton. >,<
Eonni semangat...
ReplyDeletetolong lanjutin sampai tamat ya. penasaran endingnya ^^
tp jgn lama2 nti keburu lupa buka, soalnya banyak sinopsis baru :D
Kamsahamnida
terimakasih admint jadi tahu kelanjutan ceritanya gara-gara seles tv berlangganan saya yang tidak profesional jdi di blok siarannya gk bisa nonton langsung untung ada admin yang baik hati suksma
ReplyDelete