What Happens To My Family Episode 6
Young Jin dipersilahkan untuk masuk ke dalam rumah. Young Jin mengatakan kalau dia dulunya adalah junior Kang Jae di universitas dan sekarang bekerja di rumah sakit yang sama. Orang rumah, terutama bibi dan ayah mengira kalau Young Jin adalah pacar Kang Jae.
Sementara itu, Kang Jae di ajak minum teh oleh istri Dokter Kwon setelah selesai menonton konser musik klasik. Istri Dokter Kwon secara terang-terangan mengatakan pada Kang Jae bahwa mereka ingin menjadikan Kang Jae sebagai suami Hyo Jin dan pewaris RS. Tapi mereka tidak bisa bersama dengan keluarga Kang Jae.
Mereka ingin Kang Jae meninggalkan rumah dan tinggal bersama mereka. Intinya adalah mereka ingin Kang Jae memutuskan hubungan dengan keluarga setelah menikah.
Kang Jae kemudian pulang ke rumah dan sangat marah pada Young Jin. Dia membentak Young Jin di depan para orang tua, lalu menyuruh Young Jin keluar. Semua orang rumah terkejut dengan sikap Kang Jae.
Kang Jae bertengkar dengan Young Jin dijalanan. Young Jin beralasan kalau dia datang kerumah karena khawatir pada Kang Jae yang tidak menjawab telponnya. Kang Jae memutuskan Young Jin, dia bilang dia sudah mengatakan semuanya pada Young Jin. Bahwa dia tak punya niat untuk menikah dengan Young Jin, dan Young Jin bisa menemui pria lain juga Young Jin sudah bicara tentang tanggung jawab.
Young Jin menyebut Kang Jae berbuat sesukanya. Tapi menurut Kang Jae, Young Jin lah yang berbuat semaunya. Dia duluan yang memulai semuanya, dan serakarang pergi ke rumah. Kang Jae bilang Young Jin seharusnya tak melangkah sejauh itu.
Kang Jae: “Aku benci orang-orang sepertimu yang mendorong orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Aku bosan. Kau mengerti? Pergilah.”
Ayah mencoba meminta penjelasan pada Kang Jae. Tapi Kang Jae tidak mau bicara pada ayah. Dia bahkan tak membukakan pintu kamarnya.
Ayah lalu mengetuk pintu kamar Kang Shim. Kang Shim yang sebenarnya belum tidur, segera mematikan lampu dan pura-pura tidur. Dia mengabaikan ketukan ayah.
Satu-satunya yang mengucapkan selamat malam dengan baik adalah Seo Wool. Ayah bahkan sampai terkejut dan mengucapkan terima kasih.
Seo Wool bicara berdua dengan Dal Bong. Seo Wool berkata pada Dal Bong bahwa impiannya adalah Dal Bong. Bahwa dia akan bertemu Dal Bong lagi dan menikahi, dan menjadi pasangan dengan Dal Bong. Dan menjadi orang tua. Juga menjadi kakek-nenek bersama-sama. Tapi itu bukan impian Dal Bong, itu sebabnya dia merasa sangat rumit sekarang.
Dal Bong: “Kalau begitu Tuhan membantu kita. Kau pikir masuk akal bahwa aku yang tak punya masa depan yang stabil dan tak punya impian adalah merupakan impianmu? Jangan terjebak karena pria sepertiku. Sadarlah sekarang dan pikirkan kembali jalanmu.”
Seo Wool: “Kau begitu sangat membenciku? Kenapa? Karena aku dari desa? Karena aku tak kuliah? Seandainya aku seperti pacarnya Kak Kang Jae dan belajar kedokteran dan dipekerjakan di perusahaan yang bagus apakah ceritanya akan berbeda?”
Dal Bong: “Omong kosong apa yang sedang kau bicarakan?”
Seo Wool: “Sejujurnya, kau tidak menyukaiku karena aku tak punya apa-apa. Kau tak suka karena gadis sepertiku ingin menikah denganmu. Bukankah begitu?”
Dal Bong: “Bukan karena aku tak menyukaimu.”
Seo Wool: “Kalau bukan lalu apa?”
Dal Bong: “Aku tak menyukai diriku sendiri! Aku tak punya kepercayaan diri dalam hidupku. Puas?”
Seo Wool terdiam.
***
Kang Shim memulai harinya seperti biasa, di jam 3 pagi. Kang Shim juga tetap menyambut Tae Joo di dekat lift. Kali ini Kang Shim bahkan memuji fashion Tae Joo yang terlihat sempurna. Dan yang dia lakukan itu adalah sapaan pagi yang tulus, dan bukan sapaan formalitas tak berjiwa.
Tak kehilangan akal untuk menjatuhkan Kang Shim, Tae Joo menyuruh Kang Shim untuk tidak membuat senyum palsu karena akan membuat kerutan di wajah Kang Shim. Kang Shim pun mengerucutkan bibirnya.
Karena tak ada kesalahan lagi di kantor – Kang Shim sudah menyiapkan teh mint dan menata ulang ruangan – Tae Joo mempersulit Kang Shim dengan memintanya menjadwalkan pertemuan dengan Ketua Moon. Ketua Moon meluangkan waktu saat makan siang dan makan malam, tapi Tae Joo berkali-kali menolak jadwal yang diberikan.
Ketua Moon memberitahu Kang Shim bahwa dia dan Tae Joo belum pernah makan bersama sampai sekarang. Sudah seperti itu setelah pemakaman ibunya, 14 tahun yang lalu.
Ketua Moon: “Meski kami tinggal bersama, terkadang aku bahkan tak memiliki kesempatan untuk melihat dia. Dia pergi kerja jauh lebih cepat daripada aku dan pulang setelah aku tertidur. Aku rasa dia melakukan itu untuk menghindariku.”
Karena itu Ketua Moon meminta Kang Shim membantunya mewujudkan harapannya selama ini, makan bersama putranya.
Akhirnya setelah tak sengaja Kang Shim terluka dahinya karena Tae Joo yang membuka pintu. Setelah beberapa orang membantunya di rapat bahkan menyiapkan kopi sesuai yang diberitahu Kang Shim. Dan setelah Tae Joo melihat Kang Shim tertidur sangat lama karena kelelahan bekerja. Tae Joo menyuruh Kang Shim untuk pergi kerja jam 06:00 mulai besok pagi, dan dia menyuruh Kang Shim menjadwalkan makan malam bersama Ketua Moon. (ceritanya Tae Joo ini merasa bersalah kayaknya..hehe..)
Tapi sayang, saat makan malam bahkan belum dimulai, Baek Seol Hee muncul. Ketua Moon yang mengundangnya. Tae Joo merasa tak nyaman dan pamit pada ayahnya.
Dan kemudian dia marah pada Kang Shim, menuduhnya menipu.
Kang Shim bilang kalau dia tak tahu jika Baek Seol Hee akan datang. Dan karena alasan itu Tae Joo menyebut Kang Shim memiliki cacat dalam keahliannya, karena seharusnya Kang Shim tahu siapa saja yang akan menemuinya. Kang Shim juga bilang bagaimanapun juga Baek Seol Hee akan menjadi keluarga dengan Tae Joo.
Tae Joo: “Aku yang memutuskan apakah aku akan menerimanya sebagai keluargaku. Ini bukan masalahmu! Jadi diam saja dan minggirlah. Sebelum aku melemparmu.”
Tae Joo kemudian pergi meninggalkan Kang Shim yang nampak merasa bersalah.
Lalu kenapa Tae Joo sangat menentang ayahnya memiliki wanita lain? Ternyata itu semua karena Ketua Moon sendiri yang berjanji saat pemakaman ibunya bahwa ibunya adalah wanita terakhir. Tidak akan ada wanita dalam hidup Ketua Moon lagi. Jadi Tae Joo kecewa pada ayahnya yang berhubungan dengan Baek Seol Hee.
***
Di rumah sakit, kabar mengenai Kang Jae dengan Kwon Hyo Jin sudah menyebar. Teman-teman Kang Jae bilang bahwa Kang Jae beruntung karena Direktur Kwon yang pemilih memilih Kang Jae. Tapi Kang Jae menghindar untuk membicarakan hal itu. Young Jin yang mendengar perbincangan itu pergi dengan kesal.
Hyo Jin menunggu Kang Jae mengirim pesan padanya. Tapi Kang Jae membuang kartu nama yang diberikan Hyo Jin. Sepertinya dia tak tertarik untuk menikah dengan Hyo Jin.
Young Jin menemui Kang Jae dan menamparnya dengan marah. Dua kali. Young Jin menyebut Kang Jae sampah, karena Kang Jae bilang tidak tertarik pada pernikahan, tapi sekarang malah ada kabar Kang Jae akan menikah dengan putri Direktur Kwon.
Kang Jae bilang pernikahan tetaplah tak bermakna baginya dan dia membencinya. Kang Jae memikirkan pernikahan dengan putri Direktur Kwon dalam pandangan ‘rencana bisnis’. Young Jin menyebut Kang Jae kotor dan rendahan.
Tapi Kang Jae bilang Young Jin lah yang menyukai orang yang kotor dan rendah seperti dirinya selama 3 tahun. Young Jin menampar Kang Jae lagi. Kang Jae kembali bilang kalau itulah akhir untuk mereka. Kang Jae juga menyuruh Young Jin berhenti menumpahkan emosi di tempat kerja.
***
Singkat cerita, Seo Wool yang datang ke restoran milih Eun Ho untuk melamar pekerjaan, diajak Eun Ho yang merasa bosan pergi menonton pertandingan bisbol. Eun Ho yang merupakan mantan anggota grup idol menarik perhatian para penonton dan juga cameramen yang menyorot mereka berdua.
Dal Bong, di tempat kerjanya, terkejut melihat mereka. Begitu juga bibi dan Joong Baek. Mereka segera pulang ke rumah dan memberitahu ayah Cha kalau Seo Wool ada di televisi bersama seorang pria mantan anggota idol grup.
Mereka bilang posisi Dal Bong tak menguntungkan jika dibandingkan dengan pria itu. Karena itu menurut bibi mereka harus segera mengamankan Seo Wool, setelah sebelumnya kehilangan calon menantu dari perusahaan ternama, dan calon menantu seorang dokter.
Dal Bong yang tahu kalau Eun Ho hanya bermain-main dengan Seo Wool, datang ke tempat pertandingan bisbol saat pertandingan sudah berakhir. Dal Bong menghajar Eun Ho. Eun Ho membalas. Mereka pun berkelahi. Tapi kemudian ada polisi datang. Seo Wool mengingatkan mereka dan segera berlari.
Dal Bong dan Eun Ho ikut berlari menyusul Seo Wool. Dal Bong menggenggam tangan Seo Wool. Eun Hoo memegang tangan Seo Wool (beda cara megangnya). Mereka tertawa dan berlari bersama. Mereka lalu bersembunyi menghindari kejaran polisi.
Seo Wool kesulitan bernafas setelah berlari. Dia menderita asma. Tapi Eun Ho malah tertawa terbahak-bahak, dan berkata kalau dia mereka baik dan lega. Eun Ho kemudian mengajak Dal Bong dan Seo Wool untuk ikut pergi bersamanya. Tepatnya memaksa.
Eun Ho mengajak mereka ke restoran yang memasak langsung di depan pelanggan. Seo Wool takjub dan sangat menyukai rasa makanan itu. Dal Bong sepertinya ingin mencoba juga, tapi dia pura-pura.
Kemudian Eun Ho mengajak Seo Wool bersulang. Dal Bong mengambil minuman Seo Wool dan meminumnya agar Seo Wool tidak mabuk. Dal Bong hendak melakukannya lagi, tapi Eun Ho mencegah, sehingga Seo Wool minum dan mabuk.
Saat Seo Wool mabuk, Eun Ho bilang kalau dia sekarang mulai memikirkan tentang Seo Wool karena dia lebih menarik dari sangkaannya. Eun Ho bilang dia tak tahu saat 12 tahun yang lalu, tapi sekarang Seo Wool tampak menarik.
Eun Ho mengajak Dal Bong bertukar peran. Karena Seo Wool terlanjur menganggap Dal Bong adalah pemuda yang dia selamatkan, maka Eun Ho akan berperan sebagai Dal Bong, pemuda yang diam-diam menyukai Seo Wool. Eun Ho penasaran siapa yang akan menang, pemuda yang ditakdirkan atau pemuda dengan cinta sepihak.
Eun Ho bilang kalau dia percaya diri, bagaimana dengan Dal Bong? Apa Dal Bong tak ingin melihat siapa yang menang? Dal Bong menatap tajam Eun Ho.
***
Ayah Cha yang dikompori bibi masalah pernikahan, agar mereka tak kehilangan Seo Wool sebagai calon istri Dal Bong, berteriak memanggil Kang Shim dan Kang Jae.
Ayah ingin Kang Shim dan Kang Jae menikah duluan. Ayah ingin Kang Shim menemui pria yang direkomendasikan bibi di akhir pekan. Dan ayah ingin Kang Jae segera menikah dengan gadis yang datang sebelumnya, jika memang Kang Jae ada hubungan dengan gadis itu.
Kang Shim meminta ayah Cha untuk tidur saja karena ayah terlalu banyak minum. Ayah tersinggung, apa mereka memangdang remeh padanya. Kang Shim bilang mereka tidak meremehkan ayah, mereka hanya ingin ayah tidur.
Ayah berteriak marah: “Kalau aku membesarkan kalian sejauh ini, aku juga punya hak. Aku punya hak untuk melihat menantu perempuan dan menantu laki-laki. Semua anak-anak lain menikah. Sampai kapan aku harus hidup seperti ini? Sampai kapan aku harus hidup seperti ini? Berapa lama aku harus menunggu?”
Kang Shim dan Kang Jae terdiam. Kang Shim lalu menyuruh Kang Jae menyiapkan tempat tidur ayah. Tapi ayah semakin kencang berteriak menyuruh mereka menikah. Kang Jae pun terpancing emosinya.
Kang Jae: “Apakah pernikahan cukup, ayah? Kalau pernikahan saja yang Ayah inginkan, aku akan melakukan itu. Tapi aku punya syarat. Saat aku menikah, aku bukan lagi keluarga ayah.”
Kang Shim: “Kang Jae-ya!”
Ayah: “Apa? Kau apa?”
Kang Jae: “Saat aku menikah, aku akan memutus segalanya yang menjadikan kita keluarga. Apakah itu cukup?”
Kang Shim ternganga tak percaya mendengarnya. Ayah juga syok, dan sulit untuk mengeluarkan kata-kata.
***
…Bersambung ke episode 6…
Note: Episode 7 akan sangat menyedihkan.. Hiks.. tunggu ya…
akhirnya setelah sekian lama menunggu.. akhirnya di publish juga huh makasih T_T
ReplyDeletekasian dal bong ga percaya diri begitu, tiati entar seo wool direbut sama eun ho loh :p
Ditunggu kelanjutannya mbak. Saya udah nonton sampai episode 10. bagus nih dramanya. Semangat mbak.
ReplyDeletedrama yg bagus, menarik, lucu, senang, sedih campur aduk
ReplyDeleteckckck... speakless deh sama kang jae
ReplyDelete