What Happens To My Family Episode 16

Nyonya Heo datang ke kediaman Cha untuk menjemput Hyo Jin. Dia terkejut mengetahui Hyo Jin muntah. Bibi menyerahkan pakaian kotor Hyo Jin, lalu bibi tersenyum penuh kemenangan. Setelah Nyonya Heo keluar, Bibi tertawa terbahak-bahak karena berhasil membalas keangkuhan Nyonya Heo.

Kang Jae menggendong Hyo Jin yang masih tidak sadar keluar dan menidurkannya di dalam mobil. Nyonya Heo marah pada Kang Jae yang membuat Hyo Jin mabuk dan membuatnya harus menjemput Hyo Jin. Nyonya Heo bahkan menuduh Kang Jae sengaja membuatnya dan Hyo Jin merasa malu di depan keluarga Kang Jae.

Kang Jae menjelaskan dia tidak memberi minuman pada Hyo Jin, juga tak membawanya pulang. Tapi Nyonya Heo tak percaya jika Hyo Jin melakukan itu sendirian. Maka Kang Jae menyuruh Nyonya Heo bertanya sendiri pada Hyo Jin saat dia bangun nanti. Nyonya Heo menyinggung Kang Jae yang menolak surat perjanjian pra nikah.

 

Kang Jae kemudian bilang kalau dia memang tak pernah mengharapkan pernikahan yang dilandasi cinta, tapi dia tidak pernah membayangkan sebuah pernikahan yang sudah di siapkan untuk bercerai. Kang Jae tidak bisa terus membiarkan Nyonya Heo merendahkan harga dirinya hingga yang paling rendah. Kang Jae tidak mau pernikahan yang bahkan tidak begitu hebat untuknya.

Nyonya Heo mengancam akan memberitahukan semua yang dikatakan Kang Jae pada Direktur Kwon. Kang Jae tak masalah, malah meminta Nyonya Heo untuk mengatakan semuanya secara persis. Jika Nyonya Heo tidak bisa melakukannya, Kang Jae bilang dia sendiri yang akan memberitahu Direktur Kwon besok. Nyonya Heo dibuat tak bisa berkata-kata lagi oleh Kang Jae yang langsung masuk ke dalam rumah.

***

Nyonya Heo bilang pada suaminya kalau dia akan menghentikan pernikahan Hyo Jin dan Kang Jae. Nyonya Heo merasa terhina karena Kang Jae menganggap pernikahan itu rendahan. Tapi bukannya persetujuan, Nyonya Heo mendapat penolakan keras dari suaminya.

Direktur Kwon menyalahkan Nyonya Heo yang memunculkan perjanjian pra nikah. Nyonya Heo membela diri kalau itu adalah tren pernikahan di masa kini. Hal ini makin membuat Direktur Kwon marah. Direktur Kwon bahkan menyebut istrinya gerombolan domba (yang ngikut kemana temannya pergi), dan kaleng kosong.

Mereka beradu mulut. Direktur Kwon menyuruh Nyonya Heo meminta maaf pada Kang Jae dan melanjutkan pernikahan seperti seharusnya. Nyonya Heo tidak mau. Direktur Kwon yang kesal pada istrinya itu mengambil guci di dekatnya dan melemparkannya ke lantai. Nyonya Heo sangat terkejut dibuatnya.

***

Eun Ho meminta Seo Wool menyelamatkannya (mungkin maksudnya Eun Ho minta Seo Wool pacaran dengannya). Seo Wool yang tak mengerti maksud Eun Ho keluar dari mobil dan hendak pergi. Eun Ho menahan Seo Wool dan memegang tangannya. Seo Wool meminta Eun Ho untuk tidak seperti itu. Eun Ho adalah teman Dal Bong, Eun Ho tidak bisa melakukan itu padanya jika dia temannya Dal Bong.

Eun Ho marah dan bilang kalau Dal Bong mencuri takdirnya. Seo Wool bingung apa maksud Eun Ho, takdir apa dan bagaimana Dal Bong mencuri takdir Eun Ho? Eun Ho sadar keceplosan bicara. Eun Ho bilang dia hanya terlalu emosi dan mengoceh (tanpa makna). Eun Ho meminta Seo Wool melupakan kata-katanya tadi.

Tapi Seo Wool tidak bisa melupakan kata-kata Eun Ho. Seo Wool memeluk Dal Bong yang begitu khawatir padanya. Saat Dal Bong bertanya apa yang dikatakan Eun Ho, Seo Wool bilang Eun Ho tidak mengatakan apapun. Tapi Dal Bong tahu kalau Seo Wool berbohong.

Maka dia naik ke atas dan menemui Eun Ho untuk menanyakan apa yang dia katakan pada Seo Wool. Eun Ho bilang dia tak mengatakan apapun. Tapi Dal Bong tidak percaya.

Kemudian Eun Ho bilang kalau awalnya dia penasaran tentang pacar Dal Bong. Lalu saat dia mengetahui kalau pacar Dal Bong adalah gadis dari 12 tahun yang lalu, dia jadi lebih penasaran. Dan dia merasa kesal karena gadis itu menganggap Dal Bong adalah dia. Kemudian Eun Ho berpikir itu akan sangat sia-sia jika dia menyerahkan gadis itu pada Dal Bong.

Eun Ho mengakui kalau dia punya perasaan yang lain pada Seo Wool, tidak seperti pada gadis lain yang dengan mudah dia tinggalkan jika sudah bosan. Eun Ho menyesali tindakannya dulu. Kenapa dia tidak menyebutkan namanya, malah nama Dal Bong pada Seo Wool. Eun Ho meminta Dal Bong mengembalikan Seo Wool, sebagai takdirnya.

Dal Bong hanya bisa mengepalkan tangan dan terdiam.

***

Kang Jae menatap langit di teras sendirian. Kemudian ayah muncul dan bertanya apa ada yang terjadi dengan keluarga Kwon. Kang Jae bilang dia akan memberitahu ayah jika memang itu terjadi. Kang Jae berjalan masuk. Ayah memanggilnya.

Ayah bilang apapun pilihan atau keputusan yang dibuat Kang Jae, ayah berharap agar Kang Jae bahagia. Ayah berharap kebahagiaan akan menjadi hal pertama yang akan dilakukan Kang Jae. Itu adalah isi hati ayah.

Tapi… Kang Jae bilang untuknya menjadi bahagia, dia harus dilahirkan kembali. (maksud Kang Jae adalah tidak jadi anaknya ayah. Hiks… ayah cuma bisa terdiam.)

***

Kang Shim yang sedang tidur terganggu oleh bunyi telpon dari Tae Joo. Tae Joo melapor kalau dia hendak pergi tidur. Tae Joo juga melaporkan kegiatan esok paginya sebelum berangkat ke kantor. Meski kesal, Kang Shim mencoba bersikap biasa.

Berbeda dengan Kang Shim yang merasa terganggu, Tae Joo merasa melaporkan segala kegiatannya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Dia memuji dirinya sendiri.

(Padahal kan maksud Kang Shim gak seperti itu juga kali Pak Direktur….hehe…)

***

Ayah dan bibi dikejutkan dengan sebuah suara di pagi buta. Bahkan Kang Shim yang baru saja tertidur pun terganggu karenanya. Rupanya Seo Wool sedang membuat jus untuk anggota keluarga. Seo Wool bilang dia sedang belajar untuk menjadi menantu secara pelan-pelan. Bibi dan ayah pun canggung dibuatnya karena Seo Wool belum tahu tentang kesalahpahaman itu.

Ayah dan bibi bicara di kamar. Mereka bingung bagaimana memberitahu Seo Wool kejadian sesungguhnya. Jika mereka memberitahu Seo Wool, mungkin Dal Bong akan malu dan mereka juga. Tapi jika tidak diberitahu berlarut-larut akan semakin panjang masalahnya.

Ayah lalu membangunkan Dal Bong dan memberitahu kalau Seo Wool mulai pagi ini ingin belajar menjadi menantu dari bibi. Dal Bong terkejut. Ayah menanyakan pendapat Dal Bong bagaimana caranya mereka memberitahu Seo Wool.

Dal Bong turun ke bawah dan mendapati Seo Wool yang sedang mencatat semua yang diajarkan Bibi tentang makanan kesukaan Dal Bong. Dal Bong melihatnya dengan rasa bersalah. Dal Bong lalu keluar dan termenung memikirkan cara terbaik.

***

Saat sedang memantau program home shopping bersama Tae Joo, Kang Shim mendapat telpon dari Nyonya Baek yang meminta laporan tentang kekasih Tae Joo. Kang Shim bilang kalau dia belum mengetahui apakah Tae Joo punya kekasih atau tidak.

Nyonya Baek merasa Kang Shim aneh karena belum juga mengetahui hal itu. Ketua Moon lalu bilang kalau Tae Joo tidak akan menikah, dia pernah bilang padanya. Bahwa Tae Joo tidak ingin seperti ayahnya. Tapi Nyonya Baek tetap keukeuh akan mencoba menjodohkan Tae Joo dengan putri seorang kenalannya.

Kang Shim pun mulai mencoba mencari tahu siapa kekasih Tae Joo dengan menanyakan aktivitasnya di akhir pekan.

***

Nyonya Heo akhirnya tahu kalau yang mengajak minum duluan adalah Hyo Jin. Bahkan Hyo Jin mengaku kalau dia naik taksi ke rumah keluarga Kang Jae. Tapi Hyo Jin tidak ingat kalau dia muntah. Hal itu membuatnya khawatir dengan pandangan Kang Jae padanya sekarang. Saking kesalnya, Nyonya Heo saja sampai bingung, apakah Hyo Jin itu memang putri yang dia besarkan. (Haha..)

***

Bibi bilang pada Young Seol kalau Seo Wool terlihat senang dengan pernikahan yang ayah ucapkan sebelumnya. Young Seol bilang kalau di mata Dal Bong juga terlihat rasa cintanya untuk Seo Wool. Tapi jika begitu bibi heran kenapa Dal Bong tidak suka dengan pernikahan itu.

Young Seol bilang itu mungkin karena status Dal Bong yang masih pengangguran. Bibi pun setuju, mungkin memang karena hal itu. (Tapi kita tahu bukan karena itu…karena Dal Bong bukanlah ‘Cha Dal Bong’ sesungguhnya.)

Bibi lalu memberikan setumpuk pakaian milik Joong Baek untuk dilipat Young Seol daripada hanya diam membaca majalah. Young Seol pun sewot.

Seo Wool menemukan Dal Bong yang dicarinya sedang berdiri di depan pagar rumah. Seo Wool mengajak Dal Bong untuk segera pergi ke restoran. Tapi Dal Bong mengajak Seo Wool pergi ke tempat lain hari ini. Dal Bong mengajak Seo Wool berkencan. Mata Seo Wool berbinar-binar saat tahu kalau mereka akan pergi kencan sungguhan.

Dal Bong segera menarik tangan Seo Wool setelah Seo Wool setuju untuk kencan dengannya.

Eun Ho pun mendapat kabar dari manajer kalau Dal Bong dan Seo Wool ijin tidak masuk kerja bersamaan. Eun Ho pun memikirkan sesuatu.

Kencan Dal Bong dan Seo Wool pun dimulai. Berjalan-jalan sambil minum kopi. Berfoto. Menonton pertunjukan musik jalanan. Mencoba bando dan kacamata. Juga memakan kue beras pedas bersama.

Seo Wool tampak sangat senang. Sedangkan Dal Bong sesekali menatap Seo Wool dengan rasa sedih.

***

Nyonya Heo menemui Kang Jae untuk mengatakan bahwa pernikahan akan tetap dilakukan sesuai tanggal yang sudah di tentukan. Nyonya Heo menunjukkan kartu undangan agar Kang Jae bisa mengundang teman dekatnya. Tapi, Nyonya Heo ternyata datang dengan syarat baru. Dia tidak akan mendaftarkan pernikahan Kang Jae dan Hyo Jin sampai anak mereka lahir.

Nyonya Heo juga mengancam, jika Kang Jae masih tetap tidak mau dengan syarat itu, dia akan menghentikan pernikahan bahkan meski nantinya dia bercerai dengan Direktur Kwon. Wajah Kang Jae mengeras, dia tak memberikan jawaban dengan alasan sibuk dan segera pergi ke ruang operasi.

Nyonya Heo mendapatkan telpon dari suaminya yang memastikan jika istrinya itu sudah bicara dengan Kang Jae. Nyonya Heo kemudian menyuruh Hyo Jin menyerahkan undangan pernikahan ke keluarga Cha karena Kang Jae tadi tidak mau menerimanya.

Hyo Jin pun curiga ibunya itu mengatakan sesuatu yang membuat Kang Jae tidak nyaman. Namun Nyonya Heo mengelak. Dia menyuruh Hyo Jin memenangkan hari Kang Jae lebih dulu. Lalu dia akan mengubah perilaku Kang Jae setelah menikah dengan Hyo Jin.

***

Hyo Jin datang ke Kediaman Cha dan memberikan surat undangan yang dia design sendiri. Bibi lalu bertanya tentang kejadian semalam. Apa Hyo Jin bertengkar dengan Kang Jae, atau ibu Hyo Jin mengatakan sesuatu pada Kang Jae? Hyo Jin menyangkal keduanya.

Ayah lalu meminta Hyo Jin menemuinya di kamar. Hyo Jin sedikit gugup, dia takut ayah akan memarahinya mengenai kejadian semalam. Tapi tidak, ayah mengeluarkan sebuah album foto dan memberikannya pada Hyo Jin. Itu adalah album foto Kang Jae saat dia masih dalam kandungan sampai lulus SMA. Hyo Jin tersenyum melihat foto-foto Kang Jae yang lucu.

Ayah: “Tidak ada hal khusus yang bisa aku lakukan untuk kalian berdua. Aku hanya ingin memberimu sesuatu yang paling berharga untukku. Kang Jae-ku mempunya sisi yang kasar, tapi di dalam dia punya sisi kasih sayang yang mendalam.”

Ayah juga meminta Hyo Jin sebagai istri untuk lebih memahami Kang Jae, lebih mencintainya, dan lebih menjaganya. Jika Hyo Jin melakukannya, ayah tidak punya penyesalan apapun dalam hidup.

Hyo Jin tampak terharu diberikan kepercayaan seperti itu oleh ayah.

Hyo Jin langsung memeluk Kang Jae yang ditemuinya di RS. Hyo Jin bilang kalau dia akan lebih memahami Kang Jae. Dia juga akan lebih menjaga dan lebih mencintai Kang Jae. Hyo Jin berjanji akan membuat Kang Jae bahagia. Kang Jae merasa canggung dan meminta Hyo Jin melepaskan pelukannya, karena orang akan melihat mereka.

Tapi Hyo Jin tetap memeluk Kang Jae dan bilang kalau dia habis membuat janji dengan ayah. Hyo Jin lalu bilang kalau dia benar-benar mencintai Kang Jae. Kang Jae lalu membalas pelukan Hyo Jin.

Dan..Direktur Kwon yang kebetulan lewat tersenyum melihat mereka berpelukan.

***

Nyonya Baek melihat Kang Shim masuk ke dalam gedung apartemen Tae Joo. Diapun menduga-duga untuk apa Kang Shim pergi kesana di hari Sabtu. Padahal Kang Shim hendak mengurus suara gaduh yang dikeluhkan Tae Joo padanya sebagai pemilik rumah.

Di dalam Tae Joo ternyata sudah mempersiapkan makan malam untuk mereka berdua (Tae Joo pedekate nih ceritanya…he..). Tae Joo membuat steak sesuai selera Kang Shim, yang dia tahu saat dia waktu itu meminta pendapat Kang Shim. Kang Shim awalnya menolak, tapi akhirnya mau juga. Tae Joo memandang Kang Shim yang makan dengan wajah komik-nya.

Nyonya Baek pun penasaran karena Kang Shim tidak juga keluar. Nyonya Baek memutuskan pergi ke apartemen Tae Joo. Tae Joo kelabakan melihat Nyonya Baek ada di depan pintu. Dia meminta Kang Shim untuk sembunyi, untuk menghindari kecurigaan. Padahal Kang Shim bilang tidak apa-apa, toh dia kesana memang sebagai pemilik rumah (kan Tae Joo yang punya maksud lain, hehe..). Tae Joo keukeuh dan memaksa Kang Shim bersembunyi di ruang pakaian.

Nyonya Baek masuk, dalam hati dia curiga kenapa Kang Shim tidak ada. Maka dengan alasan ingin melihat-lihat, Nyonya Baek pun berkeliling ke seisi apartemen. Dia menemukan satu piring kotor di cucian, dan melihat pantulan sepatu wanita dari cermin yang ada di ruang pakaian. Nyonya Baek tersenyum licik.

Sementara itu Kang Shim merasa kesal, kenapa dia menurut pada Tae Joo.

***

Dal Bong membawa Seo Wool ke Namsan. Hari hujan, dan mereka pun berteduh. Seo Wool teringat saat pertama kali mereka bertemu di Namsan juga dalam keadaan hujan. Saat itu Seo Wool membantu Dal Bong mengambil suplemen jualannya yang berceceran, dan mereka berakhir di kantor polisi. Mereka berdua tertawa bersama mengingat kejadian konyol itu.

Seo Wool bilang jika mereka mengingat kejadian itu, Seo Wool yakin dia dan Dal Bong adalah benar-benar takdir. Takdir yang kuat mempertemukan mereka kembali. Seo Wool bertanya pendapat Dal Bong, apa yang dia katakan itu benar, kan?

Dal Bong: “Tidak, Seo Wool-ah. Takdirmu bukanlah aku. Anak yang kau keselamatkan 12 tahun yang lalu, bukanlah aku, tapi Yoon Eun Ho.”

Seo Wool lama terdiam, berusaha mencerna apa yang dikatakan Dal Bong. Lalu Seo Wool bertanya kenapa Dal Bong tidak memberitahunya lebih awal. Dal Bong bilang dia sudah memberitahu Seo Wool di awal, tapi Seo Wool tidak percaya. Setelah itu, Dal Bong benci untuk memberitahu Seo Wool tanpa tahu alasannya. Dan setelahnya, Dal Bong tidak bisa memberitahu Seo Wool lagi.

Seo Wool lalu bertanya jika Eun Ho yang dia selamatkan, Dal Bong itu siapa? Dal Bong menjawab kalau dia adalah anak yang mengambil foto Seo Wool dan Eun Ho, anak yang tak diingat Seo Wool. Dal Bong meminta maaf pada Seo Wool, dia benar-benar menyesal.

Seo Wool menangis. Seo Wool kecewa. Apa menyenangkan membodohi gadis desa seperti dirinya? Apa Dal Bong tidak merasa bersalah pada gadis yang suka pada Dal Bong tak peduli apapun? Seo Wool meminta Dal Bong untuk tidak memanggil namanya. Seo Wool bilang Dal Bong adalah orang yang paling buruk. Dia tidak mau bertemu Dal Bong lagi.

Seo Wool berjalan pulang sendirian meninggalkan Dal Bong. Seo Wool hujan-hujanan. Sampai di rumah, Seo Wool menangis. Semakin terisak saat dia melihat Eun Ho menghubunginya. Seo Wool bingung apa yang harus dia lakukan sekarang.

Eun Ho yang bingung kenapa Seo Wool tidak menjawab telpon memutuskan pergi menemui Seo Wool.

***

Nyonya Baek berbincang dengan Tae Joo. Nyonya Baek bilang kalau sebenarnya dia tidak punya pikiran untuk menikah. Tapi Ketua Moon bilang tidak banyak hari tersisa untuk mereka saling mencintai dan hidup.

“Menjadi tua sudah cukup menyedihkan, tapi jika kau hidup tanpa mencintai bukankah itu kehidupan yang membosankan?”

Menjadi tua bukan berarti pria tidak lagi seorang pria atau wanita tidak lagi seorang wanita. Hanya menua, tapi di dalamnya masih sama. Jadi Nyonya Baek meminta Tae Joo untuk tidak terlalu membenci cinta mereka. Nyonya Baek kemudian pamit pergi.

Tae Joo segera pergi ke ruang pakaian. Disana Kang Shim yang menunggu lama sudah terlelap sambil memeluk sepatu dan tas miliknya. Tae Joo memandang Kang Shim, lalu berusaha membangunkannya. Tapi Kang Shim malah terjatuh ke pelukan Tae Joo. Tae Joo pun merasa gugup karenanya. Jantungnya berdegup kencang.

Sisi laki-lakinya muncul, Tae Joo mendekat hendak mencium bibir Kang Shim. Bibirnya semakin mendekat. Tapi kemudian dia sadar, dan menjatuhkan Kang Shim begitu saja hingga Kang Shim pun terbangun.

Setelah Kang Shim pergi. Tae Joo terbaring lemas di sofa dan memegang dadanya. Dia merasa kehabisan banyak tenaga. (haha…)

***

Ayah menghampiri Dal Bong yang duduk menyendiri dalam kegelapan di sebuah bangku. Ayah heran kenapa Dal Bong basah kuyup duduk disana, padahal Dal Bong tidak mabuk. Setelah melihat Dal Bong menangis, ayah pun bertanya kenapa Dal Bong menangis, ada masalah apa?

Sambil menangis Dal Bong bertanya kenapa tak pernah ada hal yang berjalan dengan baik baginya. Ibu meninggal karenanya, dia selalu dalam masalah dan menyakiti hati ayah. Dia hampir tidak masuk kuliah, dan dia pengangguran. Dal Bong bertanya kenapa dia hidup, kenapa dia dilahirkan.

Ayah tak mengerti kenapa Dal Bong berkata seperti itu. Dal Bong lalu jujur pada ayah bahwa dia sudah berbohong pada Seo Wool. Jadi Seo Wool mungkin tidak akan pernah menemuinya lagi. Dal Bong menyukai Seo Wool, sangat menyukainya. Dal Bong kembali bertanya kenapa dia dilahirkan, tidak ada hal baik tentangnya.

Ayah ikut merasakan kesedihan putra bungsunya. Ayah menangis dan memeluk Dal Bong. Ayah berusaha menenangkan Dal Bong. Ayah bilang tidak apa-apa, di usia Dal Bong, banyak hal pada umumnya tidak berjalan lancar. Jika banyak hal berjalan lanjar sepanjang waktu, itu akan menjadi sangat aneh.

Tetap saja, Dal Bong mempertanyakan masalah cinta yang juga tidak berjalan lancar. Ayah meminta Dal Bong untuk berhenti menangis, karena ayah tahu perasaan Dal Bong.

Tak jauh dari sana Eun Ho ternyata mendengarkan percakapan ayah dan Dal Bong tadi. Eun Ho termenung, lalu berjalan menjauh.

Eun Ho menatap ke arah atap, dimana Seo Wool masih menangis disana. Dan Dal Bong juga masih menangis dalam pelukan ayah.

Saat itu terdengar suara ayah:

“Tapi putraku, saat matahari terbit lebih awal, bayanganmu akan terbentuk lebih awal juga. Hanya karena banyak hal berjalan lancar dengan cepat, itu tidak menjamin bahwa hidupmu akan menjadi bail. Bagaimana banyak hal berjalan lancar, disana biasanya ada banya alasan. Jadi jangan menangis. Hal yang menyakitkan adalah bagian dari masa mudamu.”

***

Hari pernikahan Kang Jae dan Hyo Jin pun tiba. Saat mereka hendak berfoto bersama. Keluarga dan tamu dari pihak Hyo Jin lebih banyak. Pihak Kang Jae hanya dihadiri keluarga saja. Bibi merasa tak senang dan protes pada ayah, mereka seharusnya mengundang lebih banyak orang. Tapi ayah tak masalah.

Ayah menggenggam erat tangan Kang Jae. Ayah bahagia dengan pernikahan putranya itu. Kang Jae dan ayah saling bertatapan.

Saat akan dipotret, Seo Wool muncul sambil berlari dan ikut bergabung. Seo Wool ternyata sebelumnya tidak ikut ke acara pernikahan karena sakit. Tapi sekarang dia merasa lebih baik. Dal Bong takjub melihat Seo Wool (yang sebelumnya bilang tidak mau bertemu Dal Bong lagi). Seo Wool lalu menyapa ayah.

Mereka pun berfoto bersama.

***

…Bersambung ke episode 17…