What Happens To My Family Episode 24
Woo Tak terkejut mendengar ayah ingin menuntut anak-anaknya dan berkata itu akan sangat sulit. Tapi ayah meyakinkannya, karena itu adalah permintaan terakhirnya. Karena ayah tak bisa menuntut waktu yang sudah lewat yang dia habiskan untuk membesarkan anak-anak, maka Ayah akan menuntut semua biaya yang sudah dia keluarkan untuk membesarkan anak-anaknya. Dan tuntutan ini adalah keinginan ayah yang terakhir.
Dal Bong diberitahu Kang Shim tentang mereka yang mungkin akan kebagian 500 juta won jika rumah dan toko ayah dijual. Dal Bong sangat senang mendengarnya.
Dan bahkan menyinggungnya di depan ayah, tanpa tahu perasaan ayah yang sedang terluka.
Dal Bong menjadi sombong dengan uang yang belum di terimanya itu. Dia sombong pada Seo Wool.
Sombong pada Eun Ho dengan berkata kalau dia akan menjadi investor.
Dan bahkan sombong pada chef kalau dia akan menjadi pemilik dan mengganti chef hingga akhirnya dia dikeluarkan dari dapur.
Kang Jae bertemu dengan mertuanya, Nyonya Heo. Nyonya Heo bilang dalam masalah rumah itu, Nyonya Heo ingin Hyo Jin dilibatkan. Nyonya Heo juga meminta nantinya rumah dan toko diatasnamakan Hyo Jin. Lalu Nyonya Heo juga meminta Kang Jae agar tidak percaya pada siapapun kecuali dirinya, karena mereka sekarang sudah satu kelurga.
Kang Jae nampak tak setuju, tapi dia tak mengatakan apapun.
Bibi menyerahkan tabungannya pada Joong Baek dan menyuruhnya mencari rumah dengan dua kamar untuk mereka. Bibi bilang dia tidak ingin menjadi beban dan kakaknya merasa tak nyaman karenanya.
Young Seol merasa sedih mendengar ibunya ingin pindah rumah. Dia yang tak terima melancarkan protes pada ayah Cha. Young Seol tak terima ibunya diperlakukan seperti itu oleh anak-anak Cha, dan bahkan tampak seperti diusir. Padahal selama ini ibunya lah yang membantu ayah Cha membesarkan mereka dan mengurus segala keperluan mereka hingga besar seperti sekarang. Young Seol menuntut ayah agar menyuruh Kang Jae dan Kang Shim meminta maaf pada ibunya.
Anak-anak Cha mengadakan pertemuan. Mereka membahas ayah yang sepertinya akan melepaskan rumah dan toko pada mereka. Kang Shim dan Dal Bong memberitahu Kang Jae kalau mereka juga sudah bersedia melepaskan hak mereka atas rumah itu dengan imbalan 500 juta won yang akan diberikan Nyonya Heo. Kang Shim dan Dal Bong tampak senang-senang saja mereka akan mendapatkan uang.
Kang Shim mendapatkan telpon dari ayah untuk segera pulang jika sudah selesai bekerja dan mengajak Kang Jae juga.
Miss Go datang ke toko ayah dan membawakan kopi. Mereka kemudian mengobrol. Tepatnya Miss Go yang menanyakan apa kesukaan dan hobi ayah. Lalu anak-anak Cha datang menginterupsi. Mereka menunjukkan wajah ketidaksukaan mereka. Kang Shim menyindir Miss Go bahwa mereka jadi sering bertemu. Miss Go membalas kalau dia memang sering berkunjung.
Ayah lalu mengajak Kang Shim dan Kang Jae masuk untuk bicara, sedangkan Dal Bong disuruh menjaga toko. Ayah juga memanggil bibi untuk keluar dan ikut bicara dengan mereka.
Setelah semuanya berkumpul, ayah menyuruh Kang Shim dan Kang Jae meminta maaf pada bibi atas sikap mereka semalam. Ayah bilang mereka seharusnya berterima kasih pada bibi untuk semua waktu yang bibi habiskan dengan menjaga mereka.
Bibi yang bahkan ibu kandung, selama 20 tahun terakhir membesarkan mereka seperti seorang ibu. Tapi mereka bahkan tidak pernah sekalipun berterima kasih. Di hari peringatan ibu mereka kemarin pun, bukan mereka yang sibuk mempersiapkan tapi bibi. Dan bahkan mereka tidak berterima kasih atau menelpon untuk mengatakan maaf.
Tapi sayang…Kang Jae dan Kang Shim menolak meminta maaf. Kang Shim bilang mereka sudah meminta maaf dengan jelas kemarin malam saat pertama kali datang. Bahkan Kang Jae menuduh bibi yang marah pada mereka karena masalah rumah dan toko. Kang Jae bilang bibi tak berhak marah atas hal itu, karena itu adalah masalah ayah dan anak-anaknya.
Kang Jae bilang dia akui kalau dia memang harus berterima kasih pada bibi. Tapi dia dan yang lain juga harus menahan rasa keberatan mereka karena bibi tinggal dengan mereka. Ayah yang berhutang untuk membangun lantai atas, dan dalam 10 tahun ayah membayar hutang itu mereka harus hidup kelaparan dan berhemat. Jadi..Kang Jae menyalahkan keluarga bibi untuk ‘kesusahan’ mereka menjalani hidup.
Bibi menangis. Tentu saja, bibi sakit hati. Ternyata anak yang dia besarkan selama ini bahkan dengan menghiraukan anaknya sendiri, ternyata mendendam padanya. Young Seol ikut menangis mendengar ibunya diperlakukan seperti itu.
Kang Jae berteriak menyuruh bibi diam.
Ayah balas berteriak pada Kang Jae menyuruhnya diam. Ayah marah karena Kang Jae berani berteriak pada bibi. Ayah bahkan mengangkat meja saking marahnya. Ayah kecewa, dia telah salah membesarkan anak. Bagaimana bisa Kang Jae sulit untuk berterima kasih atau bahkan meminta maaf. Dan sekarang membuat bibi menangis.
Ayah benar-benar marah. Ayah lalu bilang kalau dia tidak akan menyerahkan bangunan pada anak-anaknya. Semua itu miliknya. Hidup dan mati ayah pertaruhkan untuk membeli rumah itu dari menjual tahu 1500 won per buah. Sampai mati ayah tidak akan memberikan rumah itu.
Dal Bong dan Hyo Jin menguping pembicaraan itu dari luar. Saat ayah keluar, Dal Bong malah menanyakan masalah uang 500 juta won nya. Ayah semakin marah dan memaki Dal Bong. Berapa banyak pun uang yang dimiliki Dal Bong, Dal Bong pasti akan berakhir di jalanan karena Dal Bong tidak tahu apa-apa.
Ayah yang kecewa pada anak-anaknya, meremas tahu dengan tangan dan memakannya hingga mulutnya penuh tahu dan menangis.
Kurang ajarnya, Kang Jae bukannya meminta maaf malah menyindir bibi yang pasti merasa tenang sekarang karena rumah itu tidak jadi diberikan. Young Seol kesal Kang Jae masih saja seperti itu. Tapi Young Seol malah mendapat sindiran juga dari Kang Jae.
(Sumpah ya…kesel banget sama Kang Jae. Pengen tak bejek-bejek mulutnya. Sama orang tua koq ya berani bentak-bentak. Gak bersyukur banget udah diurus sama bibi..)
Anak-anak Cha berkumpul lagi plus Hyo Jin. Kang Shim dan Kang Jae tidak bisa apa-apa lagi karena ayah sangat marah, jadi mereka harus lupakan saja masalah rumah itu. Tapi Dal Bong tidak mau, dia mau 500 juta won itu, dia butuh uang itu (Ya…dia kan sudah sesumbar sama semua orang). Akhirnya Hyo Jin menyarankan agar mereka memberikan sedikit baguan mereka untuk bibi. Mungkin bibi menentang karena tidak kebagian.
Kang Shim menemui Young Seol yang mengatakan hal itu, bahwa mereka akan memberikan bibi bagian 150 juta won. Kang Shim bilang kalau mereka sudah memikirkan hal itu dan tidak mungkin melupakan bibi, tapi bibi keburu bersikap seperti itu, jadi mereka bicara sembarangan. Young Seol mengerti. Kang Shim meminta Young Seol untuk membantu meyakinkan bibi agar tidak menentang masalah rumah itu.
Setelah bertemu Young Seol, Kang Shim tak sengaja bertemu Woo Tak. Woo Tak mengajak kembali Kang Shim untuk bicara. Sepertinya akan membicarakan ayah yang akan menuntut anak-anak Cha, tapi Kang Shim menolak. Dia tidak ingin bicara dengan Woo Tak. Woo Tak memaksa, dan mengajak Kang Shim bicara di kantornya.
Dalam rangka memulai kemungkinan 1% nya dengan Kang Shim, sesuai saran Eun Ho, Tae Joo datang ke rumah ayahnya untuk makan malam bersama. Tae Joo membawakan bunga untuk Nyonya Baek, dan dia berusaha menghilangkan ketidaknyamanannya makan dihadapan orang lain. Dan Ketua Moon terlihat tampak senang dengan kehadiran Tae Joo.
Bibi meminta maaf pada ayah karena telah membuat masalah. Bibi bilang dia tak seharusnya melakukan hal itu, merasa kasihan pada ayah. Tapi ayah bilang apa yang terjadi bukanlah kesalahan siapapun. Sebagai orang hidup, kita semua bisa melukai orang lain dengan mengatakan sesuatu yang tidak kita maksudkan. Dan masalahnya adalah anak-anak Cha tidak menyadari hal itu dan terus melanjutkan hidup dengan berpikir bahwa mereka itu hebat.
Direktur Kwon mendengar pembicaraan Hyo Jin dan ibunya masalah rumah Kang Jae. Hyo Jin membanggakan diri dia telah menyarankan untuk memberi uang pada bibi. Direktur Kwon memanggil istrinya masuk ke ruangannya.
Direktur Kwon marah Nyonya Seo membuat masalah dengan tanah dan bangunan keluarga Cha. Nyonya Heo membantah, dia hanya memberi saran. Tapi Direktur Kwon sangat tahu istrinya ini matanya hijau kalau melihat tanah dan bangunan orang lain, padahal dia sudah punya banyak tanah dan bangunan. Direktur Kwon memperingatkan agar Nyonya Heo tidak mengusik keluarga Cha.
Woo Tak menyinggung masalah anak-anak Cha yang seakan ‘merampok’ ayahnya yang kesepian. Woo Tak juga bilang bagaimana jika nanti ayah Cha menuntut mereka. Kang Shim marah. Dia meminta Woo Tak untuk menjauhi ayahnya dan tidak melibatkan diri dalam permasalahan keluarga mereka.
Seo Wool juga marah pada Dal Bong saat mendengar bahwa uang yang Dal Bong bicarakan sebelumnya adalah uang yang mungkin didapatkan dari menjual rumah Ayah Cha. Dal Bong bilang bagaimanapun ayah tidak akan terus bekerja dan merasa bosan. Seo Wool yang marah bertanya apakah kata-kata itu keluar langsung dari mulut ayah bahwa dia lelah bekerja. Jika tidak, kenapa anak-anak Cha malah membuat masalah dengan hal itu.
Seo Wool bilang mengambil pekerjaan yang sudah dilakukan ayah sepanjang hidupnya, tapi tidak mengurusnya, itu adalah kekerasan. Dal Bong tetap kukuh kalau dia butuh uang 500 juta won itu. Seo Wool memukul kepala Dal Bong dengan bantal. Seo Wool tak percaya Dal Bong ternyata orang yang seperti itu, tidak tahu mana yang penting diantara ayah dan uang.
Seo Wool melihat ayah yang sedang melamun di toko. Seo Wool tahu kalau ayah sangat terluka. Seo Wool hendak mendekati ayah, tapi Woo Tak masuk.
Woo Tak menanyakan keseriusan ayah untuk menuntut anak-anak, apakah ayah tidak berubah pikiran?
Ayah bilang tidak, seberapa keras dia memikirkannya, ayah tidak bisa menemukan cara lain selain itu. Meski Woo Tak bilang ayah mungkin akan kalah di persidangan, tapi ayah tetap pada pendiriannya.
Dua minggu kemudian surat panggilan pengadilan sampai pada Kang Shim, Kang Jae, dan Dal Bong. Mereka semua terkejut. Sementara ayah tampak sangat menikmati momen itu. Ayah bahkan menari dan tersenyum sambil mendengarkan lagu dari radio.
***
Bersambung ke episode 25~
Komentar:
Melihat episode ini aku setuju ayah mengajukan tuntutan pada anak-anaknya. Melihat Kang Jae yang begitu kasar pada orang tua bahkan berani membentak, Kang Shim yang tak mempedulikan perasaan orang lain, dan Dal Bong yang berpikiran sempit. Ayah tentu sangat sakit hati melihat anak-anak yang dibesarkannya dengan keringat dan kasih sayang tumbuh menjadi seperti itu. Tidak tahu/ tidak bisa menghargai orang lain, meski hanya dengan mengucapkan ‘Maaf’ dan ‘Terima kasih’. Kata yang singkat, tapi bermakna sangat dalam.
nggk sabar nunggu episode 25 nih, dramanya seru bgt :) smangat ya mbak nulis sinopsisnya, makasi
ReplyDeleteTrims sinopsisnya ya mbak..sdh lama ditunggu2. Jahat bgt anak2 kel. Cha sm bibinya. Mereka g tau gmn capeknya ngurus rumah tangga itu... Coba klo g ada si bibi, belum tentu mereka semua berhasil. Dan belum tentu juga Kang Shim bisa kerja di kantor, yang notabene pergi pagi pulang malam... huh!! #curhatiburumahtangga
ReplyDeletekerennnnn
ReplyDeletembak ditunggu kelanjutannya.. kerenn, mkasih mbak sinopnya,, semangat nglanjutin mbak
ReplyDeletekok gk dilanjutin. Sibuk yah. Klw s4 tolong d lanjut mba.
ReplyDeletekok gk dilanjutin. Sibuk yah. Klw s4 tolong d lanjut mba.
ReplyDeleteAyo mbak dilanjutkan sinopsisnya....kami menunggu...semangaaaatttt.....
ReplyDelete